Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KELOMPOK

KONSEP DASAR IPA SD

tentang

GELOMBANG dan BUNYI

Disusun Oleh :

1. AULIA RAHMI
2. REKHA AFRIANTY

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Makalah ini memuat tentang Gelombang dan Bunyi dan berbagai penjelasannya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang bunyi, yang kami

sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Ucapan terimakasih kami sampaikan setinggi-

tingginya kepada berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini,

diantaranya :

1. Dosen pembimbing
2. Kedua orangtua yang selalu memberi motivasi baik moril maupun materiil

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,

khususnya kepada penyusun sendiri. Segala saran dan kritik yang membangun masih

kami harapkan agar makalah ini tersusun lebih baik.

Bukittinggi ,November 2014

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar...ii
Daftar Isi...iii

BAB I. Pendahuluan
A Latar Belakang................................1
B Rumusan Masalah...............................................1
C Tujuan.....................................1

BAB II. Pembahasan


A Gelombang ...................................................................................................................2
B Gelombang Bunyi........................................................................................................8

BAB III. Penutup


3.1 Kesimpulan...............................................................................................................15
3.2 Saran.........................................................................................................................15

Daftar Pustaka.16
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dilihat dari pokok pembahasan fisika yang akan kita bahas dalam makalah ini. Kita

bisa mengingat kembali bahasan bahasan fisika yang telah di ajar kan di bangku

sekolah.

Fisika pada unsur nya saling berkaitan dalam kehidupan sehari hari yang tanpa kita

sadari sebenarnya peristiwa yang kita temui tersebut memiliki pemecahan yang cukup

kompleks untuk kita pecahakan. Maka dari itu, dari segi pembuatan makalah ini di

harapkan kaita dapat memahami dan menyimpulkan peristiwa yang berkaitan dengan

pembahasan yang kita bahas saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan gelombang?


2. Apa yang dimaksud dengan bunyi?
3. Bagaimana penyelesaian soal soal tentang gelombang dan bunyi?

C. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini diharapkan kepada mahasiswa agar bisa meningkatkan

pengetahuan di bidang ilmu fisika yang telah di serap, khususnya materi tentang

gelombang dan bunyi .

BAB II

PEMBAHASAN

A. GELOMBANG
Gelombang merupakan gejala perpindahan usikan atau gangguan . Gelombang

yang menjalar itu hanya memindahkan energi saja tanpa memindahkan medium

gelombang nya . Contohnya saja air .( KUNTORO dan BAMBANG,2009)

Jadi, Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu

medium . Gelombang bisa diartikan getaran yang merambat dan getaran sendiri

merupakan sumber dari gelombang.

Macam Macam Gelombang (KUNTORO dan BAMBANG,2009) :

Gelombang dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, berdasarkan: (1)keperluan adanya

medium (2)arah getar relatif terhadap arah jalan gelombang dan (3) kemenjalaran

gelombang .

Berdasarkan keperluan medium gelombang terbagi menjadi gelombang mekanis dan

gelombang elektromagnetik .

a. Gelombang mekanis

Gelombang mekanis merupakan gelombang yang hanya bisa menjalar

jika ada mediumnya . Contohnya bunyi, gelombang air, gelombang pegas

dan gelombang tali .

b. Gelombang elektromaknetik
Gelombang yang dapat menjalar tanpa adanya medium . Contohnya

gelombang radio, tv, cahaya, sinar x, dan mikro gelombang .

Berdasarkan arah getar relatifnya terdiri dari gelombang transversal dan gelombang longi

tudinal .

a. Gelombang tranversal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang mempunyai arah

getaran yang tegak lurus dengan terhadap arah rambatannya . Contoh

gelombang transversal bisa anda jumpai pada gelombang tali dan gelombang

air. Karena arah rambatannya tegak lurus dengan arah getaran, bentuk

gelombang ini adalah seperti gunung dan lembah yang berurutan.

RUMUS :

b. Gelombang longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang getarannya punya arah

yang sama dengan arah perambatannya. Pada gelombang ini gerakan dari

medium gelombang searah dengan propagasi gelombang.


Berdasarkan kemenjalaran gelombang terbagi menjadi gelombang diam dan gelombang

berjalan .

a. Gelombang berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada

setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.

b. Gelombang diam

Gelombang diam adalah gelombang yang amplitudonya berubah,

misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik.

Sifat Sifat Gelombang (MUJADI,1998):

a. Dipantulkan (Refleksi)

Tentunya kita sudah sangat mengerti tentang pemantulan ini, jadi secara

garis besar saya rasa kita sudah sepaham.

Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu :

Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.


Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu

bidang datar.

Pemantulan Gelombang

b. Dibiaskan (refraksi)

Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena

melalui medium yang berbeda kerapatannya.

Pembiasan Gelombang

c. Dipadukan (interferensi)

Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan frekuensi dan

beda fase saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada 2, yaitu konstruktif

(saling menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan). Interferensi Konstruktif


terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang sama, sedangkan interferensi

destruktif terjadi saat 2 gelombang bertemu pada fase yang berlawanan.

Interferensi Gelombang

d. Dibelokkan/disebarkan (Difraksi)

Difraksi gelombang adalah pembelokkan/penyebaran gelombang jika

gelombang tersebut melalui celah. Geja difraksi akan semakin tampak jelas apabila

celah yang dilewati semakin sempit.

Difraksi Gelombang

e. Dispersi Gelombang
Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui

suatu medium. Dispersi tidak akan terjadi pada gelombang bunyi yang merambat

melalui udara atau ruang hampa. Medium yang dapat mempertahankan bentuk

gelombang tersebut disebut medium nondispersi.

f. Dispolarisasi (diserap arah getarnya)

Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga

hanya tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang

transversal, karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan sebaliknya, akan

terserap jika arah gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi celah tersebut.

Polarisasi Gelombang

B. BUNYI

Bunyi adalah pemampatan mekanis atau gelombang longitudinal yang

merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat,

gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau

udara. (MUJADI,1998)
Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari

gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan

kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz (Hz) dan

amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan tekanan suara

desibel (dB).

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara

atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang

dapat didengar oleh telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz pada

amplitudo berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut

ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.(YOHANES SURYA,2009)

Sumber Bunyi

Bunyi dihasilkan oleh gangguan rapatan dan renggangan dalam suatu

medium yang dapat meneruskan getaran . sumber bunyi adalah materi yang bergetar .

materi yang dimaksud adalah udara, air dan zat padat . Bunyi dihasilkan oleh benda

yang bergetar. Hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang

bergetar adalah (MUJADI, 1998) :

1. Ujung penggaris yang digetarkan menimbulkan bunyi.

2. Pada saat berteriak, jika leher kita dipegangi akan terasa bergetar.

3. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar dan menimbulkan bunyi.

4. Kulit pada bedug atau gendang saat dipukul tampak bergetar.

Intensitas Bunyi
Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi sedangkan intensitas

atau kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo. Intensitas bunyi dinyatakan

dengan persamaan : I = P / A (YOHANES SURYA,2009)

dengan :

P = daya bunyi (watt)

A = luas bidang yang ditembus gelombang

bunyi (m2) A = 4pr2

I = intensitas bunyi (watt/m2)

Batas intensitas bunyi yang dapat didengar oleh manusia adalah antara 1

watt/m2 sampai dengan 10-12 watt/m2. Intensitas terkecil ini disebut intensitas

ambang pendengaran.

Taraf Intensitas Bunyi

Taraf intensitas bunyi (TI) dinyatakan dengan persamaan : TI = 10 log (I/Io)

(YOHANES SURYA,2009)
dengan :

I = intensitas bunyi (watt/m2)

I0 = intensitas ambang bunyi (10-12 watt/m2)

TI = taraf intensitas bunyi (deciBell atau dB)

Efek Doppler

Jika sumber bunyi relatif mendekati pendengar, frekuensi bunyi yang didengar

lebih tinggi daripada frekuensi sumber bunyi sebenarnya. Sebaliknya jika sumber

bunyi relatif menjauhi pendengar maka frekuensi bunyi yang didengar lebih rendah

(YOHANES SURYA,2009)

Perbedaan frekuensi bunyi akibat pergerakan sumber bunyi atau pendengar ini

disebut efek doppler yang diamati oleh fisikawan Australia bernama Christian Johann

Doppler (1803-1855), yang dapt dituliskan dengan persamaan :

fp = frekuensi sumber bunyi yang didengar oleh pendengar (Hz)

fs = frekuensi sumber bunyi sebenarnya (Hz)

v = kecepatan gelombang bunyi di udara (m/s)


vp = kecepatan gerak pendengar (m/s)

vs = kecepatan gerak sumber bunyi (m/s)

Sifat-Sifat Gelombang Bunyi (YOHANES SURYA, 2009)

1. Pemantulan Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi tidak berhenti saat bertemu dengan batas medium atau

saat bertemu dengan sebuah penghalang, tetapi akan memantul. Hukum

pemantulan gelombang, sudut datang = sudut pantul juga berlaku pada

gelombang bunyi.

Pemantulan bunyi ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur jarak antara

kedua tempat. Pemantulan gelombang bunyi oleh dan permukaan akan

mengarah pada satu dari dua fenomena alamiah, yaitu gaung dan gema.

- Gaung

Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi

asli terdengar tidak jelas. Misalnya di ruangan auditorium seandainya

dindingnya tidak dilapisi dengan bahan kedap suara.

- Gema
Yaitu bunyi pantul yang terjadi setelah bunyi yang asli selesai diucapkan.

2. Pembiasan Gelombang Bunyi

Gelombang bunyi yang merambat dari satu medium ke medium lain

dengan kerapatan berbeda, akan mengalami pembiasan gelombang bunyi.

Peristiwa pembiasan dalam kehidupan kita, misalnya pada malam hari bunyi

petir terdengar lebih keras daripada

siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang hari udara lapisan atas

lebih dingin daripada di lapisan bawah.

Karena cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu

panas maka kecepatan bunyi di lapisan udara atas lebih kecil daripada di lapisan

bawah, yang berakibat medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan

bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi

petir merambat dari lapisan udara atas ke lapisan udara bawah.

3. Difraksi Gelombang Bunyi

Difraksi gelombang bunyi adalah pembelokan arah gerak gelombang

bunyi saat melewati suatu celah atau bertemu dengan penghalang pada lintasan

geraknya.
Gelombang bunyi memiliki panjang gelombang dalam rentang beberapa

sentimeter sampai dengan beberapa meter (dibandingkan dengan gelombang

cahaya yang panjang gelombangnya berkisar 500 nm). Seperti yang telah kita

ketahui bahwa gelombang yang panjang gelombangnya lebih panjang akan

mudah didifraksi.

Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar suara mesin

mobil

di tikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut karena terhalang

oleh bangunan tinggi di pinggir tikungan.

4. Resonansi

Resonansi adalah ikut bergetarnya molekul udara dalam kolom udara

akibat getaran benda, dalam beberapa alat musik akan menimbulkan efek bunyi

yang merdu. Peristiwa resonansi terjadi sesuai dengan getaran udara pada pipa

organa tertutup. Jadi, resonansi pertama akan terjadi jika panjang kolom udara di

atas air , resonansi ke dua , resonansi ke tiga 5/4 , dan seterusnya.

Peristiwa resonansi dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-

hari. Misalnya, gelas piala bertangkai bisa pecah bila diletakkan di dekat

penyanyi yang sedang menyanyi. Hal ini terjadi karena gelas memiliki frekuensi

alami yang sama dengan suara penyanyi sehingga gelas mengalami resonansi
dan mengakibatkan pecahnya gelas tersebut. Peristiwa resonansi juga dapat

menyebabkan runtuhnya jembatan gantung jika frekuensi hentakan kaki

serentak orang yang berbaris di atas jembatan gantung sama dengan frekuensi

alami jembatan sehingga jembatan akan berayun hebat dan dapat menyebabkan

runtuhnya jembatan.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Gelombang merupakan gejala perpindahan usikan atau gangguan . Gelombang

yang menjalar itu hanya memindahkan energi saja tanpa memindahkan medium

gelombang nya,contohnya saja air. Dan terdiri dari berbagai macam gelombang

diantara nya yaitu gelombang mekanis dan gelombang elektromaknetis. Sedangkan

pengertian bunyi menurut Mujadi yaitu Bunyi adalah pemampatan mekanis atau

gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara

ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya

di dalam air, batu bara, atau udara.

B. SARAN

Perlu lagi membahas mengenai gelombang dan bunyi sehingga kita dapat lebih

memahami tentang maanfaat gelombang dan bunyi dalam kehiduan sehari-hari


DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro,Try . dan Murdaka, Bambang .2009.Fisika Dasar Untuk Mahasiswa Ilmu

Komputer .Jakarta:ANDI Yogyakarta

Mujadi.1998.Konsep Dasar Ipa 1.Universitas Terbuka

Surya, Yohanes.2009.Getaran dan Gelombang.Tanggerang:PT. Kandel

Anda mungkin juga menyukai