Anda di halaman 1dari 15

“Perbedaan RPP KBK,KTSP,Dan K13”

NAMA KELOMPOK III:

 Diva Nurhamidilla (2006150010008)

STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Kata Pengantar

Puji syukur dan terimah kasih penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yanh Maha Esa
karena atas berkat, rahmat dan karyunia-NYA, sehingga penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang terdiri dari silabus, RPP, Program Mengajar dan semua kelengkapan lainnya
dapat terselesaikan.

Pada dasarnya hal yang diterapkan kali ini lebih ditekankan pada peningkatan
kompetensi mahasiswa sehingga mahasiswa mempunyai bekal hidup ketika
bermasyarakat.Proses kegiatan saat ini lebih ditekankan pada praktek secara langsung sehingga
mahasiswa lebih mudah menyerap konsep yang dipelajari kususnya mata pelajaran Kurikulum
pendidikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan ini memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan, oleh karenya dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi penyempurnaannya.Penulis tak lupa menyampaikan terimah kasih bagi semua
pihak yang sudah membantu hingga terselesainya penulisan ini.Kiranya Tuhan memberkati kita
dalam menjalani tugas dan tanggung jawab kedepan.Terimah kasih.    

Gayo Lues 16   Oktober   2021

         Penyusun
Daftar isi
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
1.1.LATAR BELAKANG..............................................................................................................................3
1.2.RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................................4
ISI.............................................................................................................................................................4
2.1.Pengertian RPP..................................................................................................................................4
2.2.Tujuan RPP........................................................................................................................................4
2.3.Pengertiaan KTSP..............................................................................................................................5
2.4.Kelebihan dan Kekurangan KTSP.....................................................................................................6
2.5.Pengertiaan K13................................................................................................................................7
2.6.kelebihan dan kekurangan K13..........................................................................................................8
2.7.Pengertian KBK.................................................................................................................................9
2.8.kelebihan dan kekurangan KBK......................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
3.1.kesimpulan.......................................................................................................................................12
3.2.saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Langkah-langkah pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam RPP Tematik dan
secara eksplesif dijelaskan dalam permendikbud RI No. 65 tahun 2013 tentang standar proses
pendidikan disebutkan, bahwa komponen“langkah-langkah pembelajaran” merupakan salah satu
RPP yang letaknya setelah komponen “media, alat, dan sumber belajar”, dan sebelumnya
komponen “penilaian”. Langkah-langkah pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu
tahapan pendahuluan, inti, dan penutup.Dunia pendidikan terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman, perkembangan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan
khususnya di Indonesia.Perubahan penting yang telah terjadi dalam dunia pendidikan di
Indonesia salah satunya adalah perubahan kurikulum, telah kita ketahuai bersama perubahan
kurikulum juga diikuti perubahan perangkat pembelajaran salah satunya RPP.Dalam rangka
mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan RPP


2. Jelaskan tujuan dari RPP
3. Apa yang dimaksud dengan KTSP
4. Sebut kelebihan dan kekurangan KTSP
5. Apa yang dimaksud dengan K13
6. Sebutkan kelebihan dan kekurangan K13
7. Apa yang dimaksud dengan KBK
8. Sebutkan kelebihan dam kekurangan KBK
BAB II
ISI

2.1. Pengertian RPP


Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada
suatu silabus atau rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih.RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapaikompetensi dasar (KD). Setiap guru di SD/MI berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, efesien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP di susun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Secara umum, kalau dilihat dari konteks
pelaksanaan pembelajaran ( yang telah dijelaskan di awal), sangat jelas terlihat bahwa
karakteristik pembelajaran meliputi 3 hal yaitu:
1. Perencanaan pembelajaran merupakan hasil dari proses berfikir, artinya suatu perencanaan
pembelajaran disusun tidak asal asalan akan tetapi disusun dengan mempertimbangkan segala
aspek yang mungkin dapat berpengaruh, di samping disusun dengan mempertimbangkan segala
sumber daya yang tersedia yang dapat mendukung terhadap keberhasilan proses pembelajaran.
2. Perencanaan pembelajaran disusun untuk mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang
dicapai. Ini berarti fokus utama dalam perencanaan pembelajaran adalah ketercapaian tujuan.
3. Perencanaan pembelajaran berisi tentang rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan. Oleh karena itulah, perencanaan pembelajaran dapat berfungsi sebagai
pedoman dalam mendisain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

2.2.Tujuan RPP
Adapun tujuan rpp adalah :

1. Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan proses belajar mengajar


2. Bertujuan untuk melihat, mengamati, menganalisis dan memperidiksi program
pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Sementara fungsi RPP itu
sendiri adalah sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar
aktifitas pembelajaran menjadi lebih terarah dan dapat terlaksana secara efektif dan
efesien. Oleh karena itu, setiap guru di setiap satuan pendidikan di bebani tanggung
jawab menyusun RPP untuk kelas dimana guru tersebut akan mengajar.

2.3.Pengertiaan KTSP
sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh, dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar
Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar, dan menengah
sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing
Nomor 22 Tahun 2006, dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Salah satu perubahan yang menonjol pada KTSP dibanding dengan kurikulum sebelumnya
adalah KTSP bersifat desentralistik.Artinya, segala tata aturan yang dicantumkan dalam
kurikulum, yang sebelumnya dirancang dan ditetapkan oleh pemerintah pusat, dalam KTSP
sebagian tata aturan dalam kurikulum diserahkan untuk dikembangkan dan diputuskan oleh
pihak di daerah atau sekolah.Meski terdapat kebebasan untuk melakukan pengembangan pada
tingkat satuan pendidikan, namun pengembangan kurikulum harus mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Ketetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. KTSP
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu
pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Standar isi adalah ruang lingkup materi, dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang memuat:

 kerangka dasar, dan struktur kurikulum,


 beban belajar,
 kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan,
dankalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata
pelajaran.Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan


Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah
setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan
KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas
Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional.Penyusunan KTSP selain melibatkan guru,
dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi
setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang
disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi, dan kondisi lingkungan, dan kebutuhan
masyarakat.

Tujuan melaksanakan kebijakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah untuk
mewujudkan kurikulum yang sesuai dengan kekhasan (karakteristik), kondisi, potensi daerah,
kebutuhan dan permasalahan daerah, satuan pendidikan dan peserta didik, dengan mengacu pada
standar nasional yang tercantum dalam Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
serta panduan penyusunan KTSP. Sebelum melaksanakan KTSP dalam pembelajaran, semua
pihak yang terlibat langsung dalam pembelajaran terutama guru, kepala sekolah dan pengawas
harus benar-benar (1) memiliki komitmen, (2) memahami KTSP secara benar, (3) memiliki
dokumen pendukung yang diperlukan, dan (4) mampu melaksanakannya dalam pembelajaran
sehingga harapan untuk melihat proses pembelajaran yang baik dan efektif bukan hanya
merupakan slogan belaka, tetapi benar-benar menjadi suatu kenyataan.
2.4.Kelebihan dan Kekurangan KTSP
Kelebihan KTSP :
1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
3. KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan
mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan siswa.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang
lebih 20%.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan KTSP :
1. Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik konsepnya,
penyusunanya maupun prakteknya di lapangan.
4. Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru.

2.5.Pengertiaan K13
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat
ini sedang dalam proses pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari
struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknnya masalah dan salah satu
upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.
            Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan
pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi
kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus
dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
            Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru tetap
dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,
terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus
tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga diharapkan
para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif dalam
memahami seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.
            Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan
kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku Babon
(termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih
menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum
baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa,
lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru dalam penyusunan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
           Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena
menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar.Ini terlalu ideal
karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di
sejumlah sekolah sebelum diterapkan.Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.

2.6.kelebihan dan kekurangan K13


Kelebihan Kurikulum 2013 :

1. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan
karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi
pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
2. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.
Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi
mereka.
3. Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak usia
dini.
4. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya melalui
pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan
profesionalisme secara terus menerus.

Kekurangan Kurikulum 2013 :

Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam
kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013.
1. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum
2013.
2. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
3. Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran
tersebut berbeda.

2.7.Pengertian KBK
Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi  dan hasil belajar, serta
pemberdayaan sumber daya pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan
bahwa KBK itu dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik (siswa) memperoleh kompetensi
dan kecerdasan yang mampu dalam membangun identitas budaya dan bangsanya. Dalam arti,
melalui penerapan KBK tamatan sekolah diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan
akademik yang baik, keterampilan untuk menunjung hidup yang memadai, pengembangan moral
yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat, semangat bekerja
sama yang kompak dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap dunia sekitar.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia
pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang
mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya
kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid
belajar dikelas.Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan.
Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester.Dahulu
pun, para murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru
saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk
menerapkan IPTEK tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya antar
siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun meski
begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua.Dalam kegiatan di kelas, para siswa
bukan lagi objek,namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu desain kurikulum yang dikembangkan


berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu. Mengacu pada pengertian tersebut, dan juga untak
merespons terhadap keberadaan PP No.25/2000, maka salah satu kegiatan yang perlu dilakukan
oleh pemerintah, dalam hal ini Depdiknas adalah menyusun standar nasional untuk seluruh mata
pelajaran, yang mencakup komponen-komponen; (1) standar kompetensi, (2) kompetensi dasar,
(3) materi pokok, dan (4) indikator pencapaian. Sesuai dengan komponen-komponen tersebut
maka format Kurikulum 2004 yang memuat standar kompetensi nasional matapelajaran adalah
seperti tampak pada Standar kompetensi diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilari,
sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu matapelajaran.

Ranah kompetensi yang terdapat dalam KBK,antara lain: kompetensi akademik(academic


competency), kompetensi kehidupan(life competency),dan kompetensi karakter nasional(national
character competency).Untuk mencapai kompetensi tersebut, maka pembelajaran  ditekankan
pada bagaimana siswa belajar tentang belajar(learning how to learn).KBK itu sendiri
Cakupannya ialah  standar kompetensi , standar isi (content standard) dan standar penampilan
(performance standard). Kompetensi dasar, merupakan jabaran dari standar kompetensi, adalah
pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai dan dapat diperagakan oleh
siswa pada masing-masing standar kompetensi.Materi pokok atau materi pembelajaran, yaitu
pokok suatu bahan kajian yang dapat berupa bidang ajar, isi, proses, keterampilam, serta konteks
keilmuan suatu mata pelajaran. Sedangkan indikator pencapaian dimaksudkan adalah
kemampuan-kemampuan yang lebih spesifik yang dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai
ketuntasan belajar.Tujuan kurikulum berbasis kompetensi adalah mengembangkan potensi
peserta didik untuk menghadapi perannya di masa yang akan datang dengan mengembangkan
sejumlah kecakapan hidup. 

2.8.kelebihan dan kekurangan KBK


KelebihanKBK :

1.      Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek mata pelajaran dan
bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.

2.      KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan bermuara pada hakekat
peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-
masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan standar kompetensi tertentu,
bukan transfer pengetahuan (transfer of knowledge).

3.      Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-


kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan,
kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta aspek-aspek kepribadian
dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
4.      Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik /siswa (student oriented).
Peserta didik dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra
seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar.
Dengan demikian, peserta dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara
dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan
memecahkan masalah dan berpikir.Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan
mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan
sesuatu.Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.

5.      Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai mata pelajaran yang diajarkan.

6.      Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran
memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.

7.      Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik untuk mengeksplorasi
kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.

8.      Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih
tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.

b)  Kelemahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai berikut:

1.      Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal indikator sebaiknya
disusun oleh guru, karena guru yang paling mengetahui tentang kondisi peserta didik dan
lingkungan.

2.      Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar kompetensi dan
kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk merancang pembelajaran secara
berkelanjutan.

3.      Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-kurikulum sebelumnya


yang lebih pada teacher oriented.

4.      memandang  kompetensi  sebagai sebuah entitas yang bersifat tunggal, padahal kompetensi


merupakan ” a complex   combination of knowledge,attitudes, skills and values displayed in the
context of task performance “. ( Gonczi,1997), sistem pengukuran perilaku yang menggunakan
paradigma behaviorisme ditengarai tidak mampu mengukur sesuatu perilaku yang dihasilkan dari
pembelajaran bermakna (significant learning) (Barrie dan Pace,1997), dan kendala yang
dihadapi dalam mengimplementasikan KBK adalah waktu,biaya dan tenaga yang banyak.

BAB III
PENUTUP

3.1.kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum KTSP dirancang untuk
memperbaharui kurikulum sebelumnya yaitu KBK, sedangkan Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang digadang-gadang sebagai perbaikan dari kurikulum KTSP. Namun sepanjang
perjalanannya mengalami banyak pro-kontra di tengah dunia pendidikan, sehingga dalam
prosesnya Kurikulum 2013 tersebut masih perlu sedikit pembenahan agar dapat digunakan
dikemudian hari. Sedangkan dari segi kelebihan dan kekurangan dari KTSP dan Kurikulum
2013, penulis menarik kesimpulan secara garis besar bahwa Kurikulum 2013 lebih unggul
dibandingkan dengan KTSP dalam hal penyempurnaan aspek-aspek penilaian baik psikomotor,
afektif dan kognitif. Sedangkan dari segi pengaturan dalam mata pelajar, penulis lebih setuju
dengan KTSP dimana setiap mata pelajaran tidak dijadikan satu. Karena hal tersebut akan
membuat siswa dan guru menjadi tidak siap dalam melakukan proses pembelajaran. Maupun
KBK ialah Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi  dan hasil belajar, serta
pemberdayaan sumber daya pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan
bahwa KBK itu dikembangkan dengan tujuan agar peserta didik (siswa) memperoleh kompetensi
dan kecerdasan yang mampu dalam membangun identitas budaya dan bangsanya.

3.2.saran
Adapun saran dalam makalah ini ialah hendaknya baik guru ataupun mahasiswa sebagai
calon guru dapat lebih proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) demi
terlaksananya proses pembelajaran yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://noor-ekha.blogspot.com/2012/07/kelemahan-dan-kelebihan-kbk-dan-ktsp.htm

Ansyar, Mohammad dan Nurtei. 1993. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Bandung :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan & Dirjen Dikti.

Karyadi, Benny dan Ibrahim.1996. Pengembangan Inovasi dan Kurikulum Modul 1 – 6.Jakarta :
Universitas Terbuka, Departemen  Pendidikan dan Kebudayaan.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. hal.96

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2004. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya. hal.47

Adiwikarta,S, 1994. Kurikulum yang Berorientasi pada Kekinian, Kurikulum untuk Abad 21,
Jakarta: Grasindo. hal.35

Amien,M.1980.Peranan Kreativitas dalam Pendidikan. Pidato Dies Natalis IKIP Yogyakarta.

As'ad, M. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta:Liberty.

Bafadal,I.1992. Supervisi Pengajaran. Jakarta:Bina Aksara.

Bentley,T.1997. Sharpen Your Team's Skills in Creativity. New York:McGraw-Hill


Publishing Company.

Dick,W. and Carey,L..1985.The Systematic Design of Instruction. London:Scott Foresman


and Company.

Gagne,R.M.1974.Essentials of Learning for Instruction.New York:Holt, Rinehart and


Winston.
Gsgnr, R.M dan Briggs, L.J.1979.Principles of Instructional Design. New York:Holt,
Rinehart and Winston.

Gordon,T.1986.Guru yang Efektif.Jakarta:CV Rajawali.

Imron,A.1995.Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Kanwil Depdikbud DKI Jakarta.1999.Lomba Penguasaan dan Pemahaman Kurikulum 1994


& Suplemennya. Jakarta: Depdikbud DKI Jakarta.

Lubis, Maulana Arafat dan Nazran Azizan, Pembelajaran Tematik MI/SD Implementasi
Kurikulum 2013 Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill), Yogyakarta: Samudra Biru,
2019 Prastowo, Handi, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) Tematik Terpadu,
Jakarta: Kencana, 2017

Anda mungkin juga menyukai