Disusun Oleh :
Dosen Pembimbing :
Dr. Widyasari, M. Pd
Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pengelompokkan
Media Pembelajaran.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat
menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki
akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami
memohon maaf dan kritik, serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.
Penyusun
Novita Ingdarti
Tria Nurul Islamia
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................ 2
BAB II ISI
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 27
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium,
merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”.
“perantara” atau “pengantar”.1 Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk
bentuk jamak maupun murfad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan
bahwa media adalah sebagai berikut:
1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi
media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982)
2. National education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya.
3. Bringgs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi
siswa supaya terjadi proses belajar.
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah
media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan
taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981). Ada beberapa cara yang
dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan
1
Nizwardi Jalinus & Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Kencana, 2016, Hal 2
1
menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai
contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari
cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang
disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media
yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu.
Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau
kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga
tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang
termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan
antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari
pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara
lengkap atau tidak.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengelompokkan media Pembelajaran?
2. Apa tujuan pengelompokkan media Pembelajaran?
3. Siapa sajakah tokoh yang mengumukakan pengelompokkan media pembelajaran?
4. Bagaimana Pengelompokkan media pembelajaran ditentukan?
3
BAB II
ISI
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara
diantaranya adalah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan
media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya.
Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh ada
penyampaian yang disampaikan melalui Siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk
presentasi media yang kita terima membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam
bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual,
gerakan, atau kombinasi dan berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga
tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang
termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan
antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari
pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara
lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media,
karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan
overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat
berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu
menerangkan pembelajarannya.
Selain alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem
pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang
4
biasa kita gunakan. Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin
pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan suatu
sistem klasifikasi yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita harus
menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian media, yaitu dengan memasukkan
segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang instruktur untuk meningkatkan
pembelajaran. Seringkali media hanya digunakan untuk membantu menghidupkan
keterangan yang diberikan oleh seorang instruktur. Akan tetapi diharapkan untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan
lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa.2
Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui “Sifat umum
apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang orang
mengenali benda-benda tersebut sebagai bentuk media?” jawabannya terletak pada
fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Semuanya
menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual yang dasar
ataupun lebih. Menurut Rudy Brezt ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar, cetakan,
grafik garis, suara, dan gerakan.
2
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, pemanfaatan, dan Penilaian).
Bandung : CV Wacana Prima, 2009, Hal 13
5
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi
media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. 3 Kemudian dapat kita
teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana
suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu :
1) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam
a. Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk
media grafis antara lain :
1. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
2. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
5. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar
atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
3
Ibid, Hal 14
6
7. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau
alat penempel lainnya.
7
Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan,
dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.
8
2) kelompok kedua: media proyeksi diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit
unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan
Filmstrip.
9
2. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk
mencatat hal-hal yang penting.
3. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan
penggelapan ruangan.
4. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
5. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.
c. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari
film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film
positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35
10
mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas
beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/ materi yang akan
disampaikan.
2. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya
cukup panjang.
4. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakan lebih dari sebuah proyektor.
d. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi
diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini
terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana
antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau
gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah
75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding
film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan
bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu
11
kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar,
karena harus dilakukan di laboratorium khusus.
a. Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar)
secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat
(microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui
gelombang elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau
informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa
mendengarkannya di kelas-kelas.
12
3. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulangulang dan disesuaikan
dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
13
dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada
beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya
saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film
1. Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
14
4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
6. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1. Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2. Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
6. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa
15
7) kelompok ketujuh: multi media.
Pengertian multi media sering dikatakan dengan pengertian multi image. Multi
media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan
belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang
terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image
merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan lagi dengan
komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang
cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.
a. Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi
tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti
ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.
Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya
dan media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media
objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua
jenis yaitu oblek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh
objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan
objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek
buatan, yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi dan
sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda tiruan yang
16
dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek pengganti
dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan
sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda
yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi
biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua
macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai
suatu benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap). Bentuk
benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu
benda, misalnya sistem pembakaran automobil.
b. Media Interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya
memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi
selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang
pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program,
misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk
interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin
pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya
yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi
antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada
berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan
atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau
kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa
harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan
yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi
yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman
belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya
sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.
Perlu kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media penyaji,
yaitu media objek dan media interaktif.
17
B. Pengelompokkan Media Pembelajaran Menurut Para Ahli4
Berikut klasifikasi media pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Kemp & Dayton (1985)
Mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu:
a) Media cetakan
Yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan
informasi. Misalnya buku teks, lembaran penuntun, penuntun belajar, penuntun
instruktur, brosur, dan teks terpogram.
b) Media pajang
Pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan
kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan
buletin, dan pameran.
c) OHP dan transparansi
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar,
grafik atau gabungannya pada lembaran tembus pandang atau plastik yang
dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.
d) Rekaman audiotape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu
dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
e) Seri slide (film bingkai) dan filmstrips
Adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci.
Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui
slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar
10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar 10 sampai 100 buah.
f) Penyajian multi-image
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menununjukkan bagaimana suatu
benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep, organisasi, dan struktur materi.
4
https://www.academia.edu/8592232/KLASIFIKASI_MEDIA_PEMBELAJARAN
18
g) Rekaman video dan film hidup
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar terlihat gambar hidup.
h) Komputer
Mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang diberi kode, mesin
elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.
satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (keybord dan
writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data
(memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output (monitor, printer).
19
d) filmstrips
b. Visual yang tak diproyeksikan
a) gambar, poster
b) foto
c) charts, grafik, diagram
d) pameran, papan info, papan-bulu
c. Audio
a) rekaman piringan
b) pita kaset, reel, catridge
d. Pernyajian multimedia
a) slide plus suara (tape)
b) multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
a) Film
b) Televisi
c) Video
f. Cetak
a) buku teks
b) modul, teks terpogram
c) workbook
d) majalah ilmiah, berkala
e) lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
a) teka-teki
b) simulasi
h. Realita
a) Model
b) specimen (contoh)
c) manipulatif (peta, boneka)
2) Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. media berbasis telekomunikasi
20
a) telekonferen
b) kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor
a) computer-assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer)
b) permainan komputer
c) sistem tutor intelejen
d) interaktif
e) hypermedia
f) compact video disc
21
termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer
atau layar lainnya.
2) Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh
Secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang
pengalaman, yaitu sebagai berikut.
a. Pengalaman langsung (the real life experiences)
Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences)
maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
22
Gambar Kerucut Pengalaman Dale
3) Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera yang diperoleh
Dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media
audio, media visual, dan media audio visual. Namun Sulaiman
menggolongkan media pembelajaran menjadi sebagai berikut.
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette
Tape Recorder, dan Radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam
suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan
visual ke dalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan
sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan
motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan
rekaman still pada televisi.
f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-
titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata.
Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film-bisu) dan loop-film)
h. Media still visual: gambar, slides, filmestrips, OHP dan transparansi.
i. Media audio: telepon, radio, audio tape recorder dan audio disk.
23
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa
simbol-simbol tertentu saja dan berupa alpha numerik.
24
pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam suatu hirarki.
Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin
mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin
umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya
semakin sederhana jenis perangkat medianya, semakin murah biayanya,
semakin mudah pengadaanya, sifat penggunaanya semakin khusus dan
lingkup sasarannya terbatas.
5. Wilbur Schram5
Mengklasifikasi media menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm
juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu :
1) Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile
2) Liputan terbatas dalam ruangan, seperti film, video, slide, poster dan tape
3) Media untuk belajar individual seperti buku, modul, program belajar dengan
komputer dan telepon.
25
g. Program: terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari
informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang
adanya respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melalui
mesin komputer.
h. Simulasi: peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai
kejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir
ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi
media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita
teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana
suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu :
a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam
b) kelompok kedua; media proyeksi diam
c) kelompok ketiga; media audio
d) kelompok keempat; media audio
e) kelompok kelima; media gambar hidup/film
f) kelompok keenam; media televisi
g) kelompok ketujuh; multi media
Leshin, Pollock & Reigeluth, mengelompokan media ke dalam lima kelompok, yaitu;
media berbasis manusia, media berbasis cetak, media berbasis visual, media berbasis audio-
visual, media berbasis komputer
27
Seels & Glasgow, mengelompokan media pembelajaran berdasarkan perkembangan
teknologi, mereka membagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan
pilihan media teknologi mutakhir.
Wilbur Schram, mengelompokkan media menjadi media rumit, mahal, dan media
sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan,
yaitu ; liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; Liputan terbatas dalam
ruangan, seperti film, video, slide, poster dan tape; media untuk belajar individual seperti
buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.
Gerlach dan Ely, mengelompokan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan
tipe, yaitu; benda sebenarnya (realita), presentasi verbal, presentasi grafis, potret diam (still
picture), film(motion picture), rekaman suara (audio recorder), simulasi.
28
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Jalinus, Nizwardi dan Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan,
pemanfaatan, dan Penilaian). Bandung : CV Wacana Prima
29