Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PENGELOMPOKKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pembelajaran SD

Disusun Oleh :

1. Novita Ingdarti H.1810950


2. Tria Nurul Islamia H.1810957

Dosen Pembimbing :
Dr. Widyasari, M. Pd

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Djuanda
Jl. Tol Ciawi No. 1, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Tell. 0251-8240773, website //www.unida.ac.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pengelompokkan
Media Pembelajaran.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat
menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki
akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati
adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami
memohon maaf dan kritik, serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca  sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.

Bogor, 30 September 2019

Penyusun
Novita Ingdarti
Tria Nurul Islamia

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................................ 2

BAB II ISI

A. Pengelompokkan media pembelajaran menurut klasifikasi ..................................... 4


1. kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam .................................. 6
2. kelompok kedua: media proyeksi diam ............................................................. 9
3. kelompok ketiga: media audio............................................................................ 12
4. kelompok keempat: media audio visual diam..................................................... 13
5. kelompok kelima: media gambar hidup/film...................................................... 13
6. kelompok keenam: media televisi....................................................................... 14
7. kelompok ketujuh: multi media ......................................................................... 16
B. Pengelompokkan Media Pembelajaran menurut para Ahli ..................................... 18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 27

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium,
merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah”.
“perantara” atau “pengantar”.1 Akan tetapi sekarang kata tersebut digunakan, baik untuk
bentuk jamak maupun murfad. Kemudian telah banyak pakar dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media. Beberapa diantaranya mengemukakan
bahwa media adalah sebagai berikut:

1. Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi
media adalah perluasan dari guru (Schram, 1982)
2. National education Asociation (NEA) memberikan batasan bahwa media merupakan
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya.
3. Bringgs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi
siswa supaya terjadi proses belajar.

Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut diatas, maka dapat


dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software atau
hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber
pembelajaran ke peserta didik (Individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat pembelajaran sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran
(di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah
media komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan
taksonomi yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981). Ada beberapa cara yang
dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan

1
Nizwardi Jalinus & Ambiyar, Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Kencana, 2016, Hal 2

1
menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai
contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari
cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang
disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media
yang kita terima, membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu.
Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau
kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.

Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga
tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang
termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan
antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari
pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara
lengkap atau tidak.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengelompokkan media Pembelajaran?
2. Apa tujuan pengelompokkan media Pembelajaran?
3. Siapa sajakah tokoh yang mengumukakan pengelompokkan media pembelajaran?
4. Bagaimana Pengelompokkan media pembelajaran ditentukan?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pengelompokkan media pembelajaran.
2. Menambah wawasan sebagai calon guru untuk memberikan bahan pengajaran
menggunakan media pembelajaran yang bervariatif dan imajinatif.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media yang akan digunakan.

3
BAB II
ISI

A. Pengelompokkan Media Pembelajaran


Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media
komunikasi. Oleh karena itu dalam pembahasan taksonomi ini akan digunakan taksonomi
yang dikemukakan oleh Haney dan Ulmer (1981).

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara
diantaranya adalah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan
media tersebut. Sebagai contoh, seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya.
Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh ada
penyampaian yang disampaikan melalui Siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk
presentasi media yang kita terima membuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam
bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual,
gerakan, atau kombinasi dan berbagai bentuk informasi ini.

Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain, sehingga
tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencakup semua jenis media.
Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan apa yang
termasuk dan apa yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan
antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari
pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara
lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media,
karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan
overhead transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat
berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu
menerangkan pembelajarannya.

Selain alat-alat pembelajaran yang sederhana, masih ada beberapa teknik atau sistem
pembelajaran yang sedemikian kompleks, sehingga jauh melebihi pengertian media yang

4
biasa kita gunakan. Sebagai contoh, simulator, pengajaran dengan bantuan komputer, mesin
pembelajaran, dan permainan pendidikan. Oleh karena itu untuk mengembangkan suatu
sistem klasifikasi yang dapat mencakup berbagai macam sarana komunikasi, kita harus
menggunakan pandangan yang luas mengenai pengertian media, yaitu dengan memasukkan
segala sesuatu yang dapat diambil manfaatnya oleh seorang instruktur untuk meningkatkan
pembelajaran. Seringkali media hanya digunakan untuk membantu menghidupkan
keterangan yang diberikan oleh seorang instruktur. Akan tetapi diharapkan untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang, pemanfaatan media oleh instruktur/guru tersebut akan
lebih imajinatif dan lebih bermanfaat bagi para siswa.2

Untuk keperluan pengklasifikasian media itu, pertama-tama harus diketahui “Sifat umum
apa yang dimiliki oleh berbagai media seperti buku, slide, rekaman audio, yang orang
mengenali benda-benda tersebut sebagai bentuk media?” jawabannya terletak pada
fungsinya, yaitu apa yang dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Semuanya
menyampaikan pesan yang disusun ke dalam bentuk informasi audio visual yang dasar
ataupun lebih. Menurut Rudy Brezt ada lima bentuk dasar informasi, yaitu gambar, cetakan,
grafik garis, suara, dan gerakan.

Karena masing-masing mewakili bentuk penyampaian informasi yang berbeda-beda, kita


akan menyebutnya sebagai bentuk penyajian. Istilah ini diberikan oleh Donald T. Tosti dan
John R. Ball. Karena itu semua media yang menyampaikan pesan melalui bentuk-bentuk ini
akan disebut media penyaji. Media penyaji meliputi sebagian besar media yang populer, dan
merupakan salah satu dari kategori pokok media yang sedang kita bahas. Di samping itu
masih ada dua kategori pokok lain untuk menjaring semua sarana yang bermanfaat bagi
seorang instruktur, yang akan dijelaskan kemudian.

2
Rudi Susilana & Cepi Riyana, Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, pemanfaatan, dan Penilaian).
Bandung : CV Wacana Prima, 2009, Hal 13

5
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi
media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. 3 Kemudian dapat kita
teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana
suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi.

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu :
1) kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam
a. Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis
biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan
mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk
media grafis antara lain :
1. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
2. Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan
hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
3. Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan
ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
4. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-
bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
5. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6. Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar
atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.

3
Ibid, Hal 14

6
7. Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau
alat penempel lainnya.

Kelebihan Media Grafis


1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan.
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Grafis


1. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis
yang lebih kompleks.
2. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b. Media Bahan Cetak


Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikannya pesannya
melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan
atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :
1. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun
untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan (sequence)
dan ruang lingkup (scope) GBPP tiap bidang studi tertentu.
2. Modul, yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan
didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul
biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran
kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
3. Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual,
hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran
terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap bingkai/halamannya.

7
Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan,
dan balikan/respons dari pertanyaan bingkai lain.

Kelebihan Media Bahan Cetak


1. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak.
2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan,
minat, dan kecepatan masing-masing.
3. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
4. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna.
5. Perbaikan/revisi mudah dilakukan.

Kelemahan Media Bahan Cetak


1. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat
siswa untuk membacanya.
3. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

c. Media Gambar Diam


Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan
melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.

Kelebihan Media Gambar Diam


1. Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret.
2. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya.
3. Pembuatannya mudah dan harganya murah.

Kelemahan Media Gambar Diam


1. Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran
kelompok besar.
2. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan
persepsi.

8
2) kelompok kedua: media proyeksi diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit
unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide, dan
Filmstrip.

a. Media OHP dan OHT


Media OHP Dan OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang
diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT
terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci. Ada 3 jenis
bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :  
a) Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi
atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
b) PPC transparency film (PPC= Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang
dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
c) Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector)
adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program
transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan
papan tulis. Ada dua jenis model OHP, yaitu :
1. OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen
untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang
lebih berat dibandingkan dengan OHP jenis portable.
2. OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-
mana, sehingga ukuran dan bobot beratnya lebih ringkas.

Kelebihan Media OHT/OHP


Dapat digunakan untuk menyajikan pesan di semua ukuran ruangan kelas.
1. Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan
warna-warna yang menarik.

9
2. Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk
mencatat hal-hal yang penting.
3. Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan
penggelapan ruangan.
4. Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
5. Program OHT dapat digunakan berulang-ulang.

Kelemahan Media OHT/OHP


1. Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan dan penyajiannya.
2. OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah
gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP. Urutan OHT
mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

b. Media Opaque Projektor


Opaque Projector atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang
digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus
pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang
tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan
transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projector biasanya
dapat pula digunakan untuk memproyeksikan film bingkai/slide akan tetapi tidak
dilengkapi dengan tape recorder. Kelebihan dan kelemahan media opaque projector
ini hampir mirip dengan kelemahan dan kelebihan media OHP dan media Slide. Oleh
karena opaque projector dengan segala karakteristiknya dapat berfungsi sebagai OHP
dan Slide Projector.

c. Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari
film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik. Film
positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film positif yang ukurannya 35

10
mm dengan ukuran bingkai 2 x 2 inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas
beberapa bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/ materi yang akan
disampaikan.

Kelebihan Media Slide


1. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang
disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
2. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit.
3. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-
pisah.
4. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.

Kelemahan Media Slide

1. Memerlukan penggelapan ruangan untuk memproyeksikannya.

2. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya
cukup panjang.

3. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.

4. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya terbatas walaupun dengan
menggunakan lebih dari sebuah proyektor.

d. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangkai atau film gelang adalah media visual proyeksi
diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini
terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan (merupakan gelang, dimana
antara ujung yang satu dengan ujung yang lainnya bersatu). Jumlah frame atau
gambar dari suatu filmstrip ada yang berjumlah 50 buah dan ada pula yang berjumlah
75 buah dengan panjang 100 sampai dengan 130 cm. Kelebihan filmstrip dibanding
film slide adalah media filmstrip mudah penggandaannya karena tidak memerlukan
bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu

11
kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/ revisi filmstrip relatif agak sukar,
karena harus dilakukan di laboratorium khusus.

3) kelompok ketiga: media audio


Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima
oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam lambanglambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Jenis
media audio ini diantaranya :

a. Media Radio
Radio adalah media audio uang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Pemberi pesan (penyiar)
secara langsung dapat mengkomunikasikan pesan atau informasi melalui suatu alat
(microfon) yang kemudian diolah dan dipancarkan ke segenap penjuru melalui
gelombang elektromagnetik dan penerima pesan (pendengar) menerima pesan atau
informasi tersebut dari pesawat radio di rumah-rumah atau para siswa
mendengarkannya di kelas-kelas.

Kelebihan Media Radio


1. Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2. Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3. Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4. Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik,
sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5. Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6. Harganya relatif murah.

Kelemahan Media Radio


1. Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2. Jika siarannya monoton akan lebih cepat membosankan siswa untuk
mendengarkannya.

12
3. Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulangulang dan disesuaikan
dengan kemampuan belajar siswa secara individual.

b. Media Alat Perekam Pita Magnetik


Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang
menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Tidak seperti radio
yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai alat pemancarannya.

Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik


1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3. Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4. Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5. Penggandaan programnya sangat mudah.

Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik


1. Daya jangkauannya terbatas.
2. Biaya penggandaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

4) kelompok keempat: media audiovisual diam


Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat
diterima oleh indera pendengaran dan indera pengelihatan, akan tetapi gambar yang
dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Jenis media ini
antara lain media sound slide (slide suara), film strip bersuara, dan halaman bersuara.
Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam.
Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audiovisual diam.

5) kelompok kelima: media gambar hidup/film


Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam
(still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan
kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual

13
dan gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada
beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya
saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.
Kelebihan Media Film
1. Memberikan pesan yang dapat diteima secara lebih merata oleh siswa.
2. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
3. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
4. Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
5. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.

Kekurangan Media Film


1. Harga produksinya cukup mahal.
2. Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3. Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya.
4. Memerlukan penggelapan ruangan.

6) kelompok keenam: media televisi


Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan
gerak (sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya: televisi terbuka (open
boardcast television), televisi siaran terbatas/tvst (Cole Circuit Televirion/CCTV), dan
video-cassette recorder (VCR).

a. Media Televisi Terbuka


Media televisi terbuka adalah media audio-visual gerak yang penyampaian
pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian
pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.

Kelebihan Media Televisi Terbuka


1. Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2. Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.

14
4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatasi keterbatasan ruangdn waktu.
6. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1. Informasi/pesan yang disajikannya lebih aktual.
2. Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4. Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
6. Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa

b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)


TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian
pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain,
kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang
mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke
pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran terbatas
ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat
dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui
intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan
kelemahannya adalah jangkauannya relatif terbatas.

c. Media Video Cassette Recorder (VCR)


Berbeda dengan media film, media VCR perekamannya dilakukan dengan
menggunakan kaset video, dan penayangannya melalui pesawat televisi; sedangkan
media film, perekaman gambarnya menggunakan film selluloid yang positif dan
gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar. Secara umum, kelebihan media
VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu,
media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang-ulang.
Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauannya terbatas.

15
7) kelompok ketujuh: multi media.
Pengertian multi media sering dikatakan dengan pengertian multi image. Multi
media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan
belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang
terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image
merupakan gabungan dari beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan lagi dengan
komponen audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang
cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas.

Kelebihan Multi Media


1. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa karena media yang digunakan lebih
bervariasi.
3. Sangat baik untuk kegiatan belajar mandiri.

Kelemahan Multi Media


1. Biayanya cukup mahal.
2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang profesional.

a. Media Objek
Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi
tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti
ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.
Media objek ini dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya
dan media objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi dua jenis, yaitu media
objek alami dan media objek buatan. Media objek alami dapat dibagi ke dalam dua
jenis yaitu oblek alami yang hidup dan objek alami yang tidak hidup. Sebagai contoh
objek alami yang hidup adalah ikan, burung elang, singa, dan sebagainya. Sedangkan
objek alami yang tidak hidup adalah batu-batuan, kayu, air, dan sebagainya. Objek
buatan, yaitu buatan manusia, contohnya gedung, mainan, jaringan transportasi dan
sebagainya. Media cetak kelompok ke dua terdiri atas benda-benda tiruan yang

16
dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek-objek pengganti
dikenal dengan sebutan replika, model, dan benda tiruan. Replika dapat didefinisikan
sebagai reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda
yang sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi
biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua
macam, yaitu pertama merupakan bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai
suatu benda yang besar, misalnya bagian dari sebuah kapal terbang (sayap). Bentuk
benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu
benda, misalnya sistem pembakaran automobil.

b. Media Interaktif
Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa siswa tidak hanya
memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi
selama mengikuti pembelajaran. Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang
pertama ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program,
misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar terprogram. Bentuk
interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi dengan mesin, misalnya mesin
pembelajaran, simulator, laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya
yang berbentuk video interaktif. Bentuk interaksi ketiga ialah mengatur interaksi
antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram; sebagai contoh dapat dilihat pada
berbagai permainan pendidikan atau simulasi yang melibatkan siswa dalam kegiatan
atau masalah, yang mengharuskan mereka untuk membalas serangan lawan atau
kerjasama dengan teman seregu dalam memecahkan masalah. Dalam hal ini siswa
harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang timbul karena tidak ada batasan
yang kaku mengenai jawaban yang benar. Jadi permainan pendidikan dan simulasi
yang berorientasikan pada masalah memiliki potensi untuk memberikan pengalaman
belajar yang merangsang minat dan realistis. Oleh karena itu, guru menganggapnya
sebagai sumber terbaik dalam urusan media komunikasi.

Perlu kita ingat bahwa masih ada media lain yang tidak termasuk media penyaji,
yaitu media objek dan media interaktif.

17
B. Pengelompokkan Media Pembelajaran Menurut Para Ahli4
Berikut klasifikasi media pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Kemp & Dayton (1985)
Mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu:
a) Media cetakan
Yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan
informasi. Misalnya buku teks, lembaran penuntun, penuntun belajar, penuntun
instruktur, brosur, dan teks terpogram.
b) Media pajang
Pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan
kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan
buletin, dan pameran.
c) OHP dan transparansi
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar,
grafik atau gabungannya pada lembaran tembus pandang atau plastik yang
dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.
d) Rekaman audiotape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu
dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
e) Seri slide (film bingkai) dan filmstrips
Adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci.
Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui
slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar
10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar 10 sampai 100 buah.
f) Penyajian multi-image
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) dapat memberikan hubungan
antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menununjukkan bagaimana suatu
benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep, organisasi, dan struktur materi.
4
https://www.academia.edu/8592232/KLASIFIKASI_MEDIA_PEMBELAJARAN

18
g) Rekaman video dan film hidup
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada
layar terlihat gambar hidup.
h) Komputer
Mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang diberi kode, mesin
elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.
satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (keybord dan
writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data
(memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output (monitor, printer).

2. Leshin, Pollock & Reigeluth (1992)


Mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu:
a) Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, dan kegiatan kelompok)
b) Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran
lepas)
c) Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,
transparansi, dan slide)
d) Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, dan televisi)
e) Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video dan
hypertext)

3. Seels & Glasgow (1990)


Melakukan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi,
mereka membagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan
media teknologi mutakhir.
1) Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan
a) proyeksi opaque (tak tembus pandang)
b) proyeksi overhead
c) slides

19
d) filmstrips
b. Visual yang tak diproyeksikan
a) gambar, poster
b) foto
c) charts, grafik, diagram
d) pameran, papan info, papan-bulu
c. Audio
a) rekaman piringan
b) pita kaset, reel, catridge
d. Pernyajian multimedia
a) slide plus suara (tape)
b) multi-image
e. Visual dinamis yang diproyeksikan
a) Film
b) Televisi
c) Video
f. Cetak
a) buku teks
b) modul, teks terpogram
c) workbook
d) majalah ilmiah, berkala
e) lembaran lepas (hand-out)
g. Permainan
a) teka-teki
b) simulasi
h. Realita
a) Model
b) specimen (contoh)
c) manipulatif (peta, boneka)
2) Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. media berbasis telekomunikasi

20
a) telekonferen
b) kuliah jarak jauh
b. Media berbasis mikroprosesor
a) computer-assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer)
b) permainan komputer
c) sistem tutor intelejen
d) interaktif
e) hypermedia
f) compact video disc

4. Setyosari & Sihkabuden (2005)


 Mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi
media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang
diperoleh, pesepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi pemanfaatannya.
1) Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya
a. Media pembelajaran dua dimensi
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan
berukuran panjang kali lebar saja serta hanya diamati dari satu arah pandangan
saja. Misalnya peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat
dari sisi datar saja.
b. Media pembelajaran tiga dimensi
Yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan
mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah
pandang mana saja. misalnya meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan sebagainya.
c. Media pandang diam
Yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan
gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, atau gambar
binatang yang dapat diproyeksikan.
d. Media pandang gerak
Yaitu media yang menggunakan merdia proyeksi yang dapat menampilkan
gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video tape recorder

21
termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer
atau layar lainnya.
2) Klasifikasi berdasarkan jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh
Secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam  tiga jenjang
pengalaman, yaitu sebagai berikut.
a. Pengalaman langsung (the real life experiences)
Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences)
maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.

b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)


Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan,
tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau
objek atau kejadian.
c. Pengalaman dari kata-kata (words only)
Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam
dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak

Edgar Dale dalam bukunya “Audio Visual Methode in Teaching”


mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan jenjang pengalaman yang
diperoleh orang yang belajar. Dalam kerucut pengalaman Dale ini jenjang
pengalaman disusun secara urut menurut tingkat kekongkritan dan
keabstrakkannya. Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut
dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak. Berikut
Kerucut Pengalaman Dale.

22
Gambar Kerucut Pengalaman Dale
3) Klasifikasi berdasarkan pesepsi indera yang diperoleh
Dalam penggolongan ini media dibedakan dalam tiga kelas, yaitu media
audio, media visual, dan media audio visual. Namun Sulaiman
menggolongkan media pembelajaran menjadi sebagai berikut.
a. Media audio: media yang menghasilkan bunyi, misalnya Audio Cassette
Tape Recorder, dan Radio.
b. Media visual: media visual dua dimensi, dan media visual tiga dimensi.
c. Media audio-visual: media yang dapat menghasilkan rupa dan suara dalam
suatu unit media. Misalnya film bersuara dan televisi.
d. Media audio motion visual: penggunaan segala kemampuan audio dan
visual ke dalam kelas, seperti televisi, video tape/cassette recorder dan
sound-film.
e. Media audio still visual: media lengkap kecuali penampilan
motion/geraknya tidak ada, seperti sound-filmstrip, sound-slides, dan
rekaman still pada televisi.
f. Media audio semi-motion: media yang berkemampuan menampilkan titik-
titik tetapi tidak bisa menstransmit secara utuh suatu motion yang nyata.
Misalnya: telewriting dan recorded telewriting.
g. Media motion visual: silent film (film-bisu) dan loop-film)
h. Media still visual: gambar, slides, filmestrips, OHP dan transparansi.
i. Media audio: telepon, radio, audio tape recorder dan audio disk.

23
j. Media cetak: media yang hanya menampilkan informasi yang berupa
simbol-simbol tertentu saja dan berupa alpha numerik.

4) Klasifikasi berdasarkan penggunaannya


a. Media pembelajaran yang penggunaannya secara individual. Misalnya
laboratorium bahasa, IPA, IPS serta laboratorium Pusat Sumber Belajar.
b. Media pembelajaran yang penggunaannya secara kelompok (misal film
dan slides)
c. Media pembelajaran yang penggunaannya secara massal (misal televisi)

 Di samping di atas, media juga dapat dikelompokan berdasarkan sifat


modernnitasnya, antara lain sebagai berikut.

a. Ruang kelas otomatis


yaitu ruang kelas yang dapat diubah-ubah fungsinya secara otomatis (guru
tinggal menekan tombol) untuk menciptakan perubahan kelas besar
menjadi kelas kecil atau diskusi.
b. Sistem proyeksi berganda (multiprojection system)
Suatu sistem ruang proyeksi yang melengkapi ruang kelas otomatis, yang
memungkinkan proyeksi bahan-bahan melalui berbagai proyektor secara
terkoordinasi.
c. Sistem interkomunikasi.
Sistem ini dibuat dalam rangka pengajaran secara massal, dimana
programnya di-TV-kan. Sistem ini digunakan untuk beberapa kelas dalam
suatu sekolah maupun oleh beberapa sekolah. Untuk memelihara interaksi
dan partisipasi siswa setiap kelas disediakn media interkomunikasi.

5) Klasifikasi berdasarkan pemanfaatannya


Duncan menyusun penggolongan media menurut hirarki pemanfaatannya
untuk pembelajaran. Duncan ingin mensejajarkan biaya investasi, kelangkaan
dan keluasan lingkup sasarannya di satu pihak dan kemudahan pengadaan
serta penggunaan, keterbatasan lingkup sasaran dan rendahnya biaya di lain

24
pihak dengan tingkat kerumitan perangkat medianya dalam suatu hirarki.
Dengan kata lain semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin
mahal biaya investasinya, semakin susah pengadaannya, tetapi juga semakin
umum penggunaannya dan semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya
semakin sederhana jenis perangkat medianya, semakin murah biayanya,
semakin mudah pengadaanya, sifat penggunaanya semakin khusus dan
lingkup sasarannya terbatas.

5. Wilbur Schram5
Mengklasifikasi media menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Schramm
juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu :
1) Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile
2) Liputan terbatas dalam ruangan, seperti film, video, slide, poster dan tape
3) Media untuk belajar individual seperti buku, modul, program belajar dengan
komputer dan telepon.

6. Gerlach dan Ely6


Mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe, yaitu:
a. Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
b. Presentasi verbal: media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai
(slide), transparansi, cetakan di papan tullis, majalah dan papan tempel.
c. Presentasi grafis: bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun dan karikatur.
d. Potret diam (still picture): potret yang diambil dari berbagai macam objek atau
peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai
(filmstrips), film bingkai (slide) atau majalah/surat kabar.
e. Film(motion picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atu
kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
f. Rekaman suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakan
bahasa verbal maupun efek suara musik (sound effect).
5
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032MULIATI_PURWASASMITA/MEDI
A_PEMBELAJARAN.pdf
6
Opcit.

25
g. Program: terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari
informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang
adanya respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melalui
mesin komputer.
h. Simulasi: peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai
kejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir
ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.

26
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi
media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam, media visual gerak,
media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita
teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana
suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik,
proyeksi elektronik atau telekomunikasi.

Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu :
a) kelompok kesatu; grafis, bahan cetak, dan gambar diam
b) kelompok kedua; media proyeksi diam
c) kelompok ketiga; media audio
d) kelompok keempat; media audio
e) kelompok kelima; media gambar hidup/film
f) kelompok keenam; media televisi
g) kelompok ketujuh; multi media

Beberapa ahli mengemukakan klasifikasi atau pengelompokkan media pembelajaran.


Kemp & Dayton, mengelompokan media ke dalam delapan jenis, yaitu; media cetakan,
media pajang, ohp dan transparansi, rekaman audiotape, seri slide (film bingkai) dan
filmstrips, penyajian multi-image, rekaman video dan film hidup, komputer

Leshin, Pollock & Reigeluth, mengelompokan media ke dalam lima kelompok, yaitu;
media berbasis manusia, media berbasis cetak, media berbasis visual, media berbasis audio-
visual, media berbasis komputer

27
Seels & Glasgow, mengelompokan media pembelajaran berdasarkan perkembangan
teknologi, mereka membagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan
pilihan media teknologi mutakhir.

Setyosari & Sihkabuden, mengelompokan media pembelajaran berdasarkan lima kategori


yaitu klasifikasi media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman
yang diperoleh, pesepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi
pemanfaatannya.

Wilbur Schram, mengelompokkan media menjadi media rumit, mahal, dan media
sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan,
yaitu ; liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile; Liputan terbatas dalam
ruangan, seperti film, video, slide, poster dan tape; media untuk belajar individual seperti
buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.

Gerlach dan Ely, mengelompokan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan
tipe, yaitu; benda sebenarnya (realita), presentasi verbal, presentasi grafis, potret diam (still
picture), film(motion picture), rekaman suara (audio recorder), simulasi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Web (Google Scholar) :


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194704171973032-
MULIATI_PURWASASMITA/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197210242001121-
BAGJA_WALUYA/MEDIA_PEMBEL.GEOGRAFI/Bahan_Ajar_Media_Pembelajaran.pdf
https://www.academia.edu/8592232/KLASIFIKASI_MEDIA_PEMBELAJARAN

Buku :
Jalinus, Nizwardi dan Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan,
pemanfaatan, dan Penilaian). Bandung : CV Wacana Prima

29

Anda mungkin juga menyukai