Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

Media Pembelajaran Melalui Komik Dua Dimensi dan Dongeng Pada Mata
Pelajaran IPA di Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
Kelompok : 8 (Delapan)
Nama Anggota : 1. Rosa Widi Astuti (5017148)
2. Siti Lina Muslimah (5017111)
3. Ade Irmala Sandy (5017072)
Kelas : V.D PGSD
Mata Kuliah : Pembelajaran IPA SD
Dosen Pengampu : Tri Juli Hajani, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUK LINGGAU
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dengan Judul Tema“Media Pembelajaran melalui
Komik Dua Dimensi dan Dongeng Pada Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar”. Penulisan
makalah ini dapat terlaksana atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Mansyur Romadon Saputra, M.Pd.selaku ketua program studi Pendidikan


Guru Sekolah Dasar.

2. Tri Juli Hajani, M.Pd., Selaku Dosen Pengampu dalam mata kuliah

Pembelajaran IPA Sekolah Dasar

3. Pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga segala

amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat imbalan dari Allah

SWT.

Makalah ini dalam penyusunannya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi perkembangan ilmu pendidikan.

Lubuk Linggau, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran ........................................................................... 3


1. Definisi Media Pembelajaran ........................................................ 3
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ........................................................ 5
3. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran ................................... 5
4. Fungsi dan Tujuan Media Pembelajaran ....................................... 6
5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran..................................................... 10
6. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran ................................. 12
B. Pembelajaran Ipa Sekolah Dasar ......................................................... 14
1. Definisi Media Pembelajaran Ipa .................................................. 14
2. Hakikat Pembelajaran Ipa .............................................................. 15
3. Tujuan Pembelajaran Ipa ............................................................... 16
4. Macam-Macam Media Pembelajaran Ipa ...................................... 17
5. Fungsi Media Pembelajaran Ipa .................................................... 18
C. Media Pembelajaran Dua Dimensi ...................................................... 20
D. Media Pembelajaran Tiga Dimensi ..................................................... 28

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ........................................................................... 31
B. SARAN ........................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 32

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru
atau pendidik dengan menggunakan alat atau sumber belajar pada lingkungan
belajar. Pembelajaran yang diberikan pendidik merupakan salah satu bentuk
bangtuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadinya proses transfer ilmu dan
pengetahuan, kemahiran, penguasaan serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik. Pembelajaran yang baik akan bermuara pada keberhasilan
belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang dengan
motivasi belajar peserta didik dan kreatifitas pendidik atau guru. Pendidik yang
memang benar-benar seorang pendidik yang bertanggung jawab terhadap peserta
didiknya ia akan selalu berusaha membuat proses belajar mengajarnya tidak
membosankan bagi anak didiknya, pendidik akan membuat susana belajar menjadi
menarik bagi peserta didik dengan menggunakan berbagai cara salah satunya ialah
penggunaan media pembelajaran.
Guru yang kreatif akan selalu menciptakan media pembelajaran yang baik
dan menarik serta aman bagi anak didiknya sehingga pemakaian media
pembelajaran tersebut dapat membangkitkan minat dan keinginan peserta didik yang
baru, sehingga membawa pengaruh yang positif bagi peserta didik sehingga materi
pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik pada peserta didik dan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal.Dalam dunia pengajaran, untuk mencapai agar
terdapat efektifi dan efesien, maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan
istilah “Media Belajar”. Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru)
ke penerima pesan (siswa) media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang fikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar belajar.
Sebagai pembawa pesan media pengajaran (penyalur) pesan, media pengajaran
harus dikuasai dan difahami oleh guru yang lebih penting dapat memudahkan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Dengan demikian
penggunaan media pembelajaran sangat penting, karena hakekatnya merupakan

1
salah satu komponen sistem pembelajaran. Tujuan akhir dari pemilihan media
pengajaran adalah bahwa penggunaan media pembelajaran dapat memungkinkan
siswa berinteraksi dengan media yang guru pilih tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari media pembelajaran?
2. Apa saja media pembelajaran IPA SD?
3. Bagaimana media pembelajaran komik dua dimensi?
4. Bagaimana media pembelajaran dongeng?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran
2. Untuk mengetahui media pembelajaran IPA SD
3. Untuk mengetahui media pembelajaran komik dua dimensi
4. Untuk mengetahui media pembelajaan dongeng

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran
1. Definisi Media Pembelajaran
Kata media merupakan berasal dari bahasa latin medius yang dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima1. Media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan maka secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar.

Pengertian Media menurut para ahli sebagai berikut

a. Sadiman (1993:6) mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau


pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
b. Gagne (1993:1) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dan lingkungannya.
c. Raharjo (1989:25) bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh
sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.

Secara umum dapat dikatakan media mempunyai kegunaan, antara lain:2

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.


b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid
dengan sumber belajar.
d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, audiotori dan kinestetiknya.
e. Memberi rangsangan yang sama,mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
f. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa
(komunikan) dan tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah
1
Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. 2010. Hal. 3
2
Daryanto. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Gava Media. 2010. Hal. 6

3
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar


mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
sempurna3. Media pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut,
maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat sehingga dapat digunakan
dengan tepat.
Berikut ini merupakan beberapa kesimpulan dari peristilahan media
tersebut yaitu:

a. Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi


guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal yaitu isi
yang ingin disampaikan kepada siswa pada proses belajar, baik didalam
maupun diluar.
c. Media memilih pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai sesuatu
benda yang dapat dilihat dan didengar atau diraba dengan pancaindera.
d. Media pembelajaran dapat digunakan secara masal (misalnya: radio dan
televisi) kelompok besar dari kelompok kecil (misalnya: film, vidio,
OHP) , atau perorangan (misalnya: buku, komputer, radio, tape, kaset dan
video recorder).

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Daryanto. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Gava Media. 2010. Hal. 8


3

4
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya4.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan dan merekonstruksikan, suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek dengan media, seperti fotogafis, vidio,
tape, disket komputer, dan film.

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)


Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu
berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga
menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)


Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau
kejadian ditransportasikan melalui ruangan, dan secara bersamaan.
Kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu

3. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran


Media-media tersebut beraneka ragam bentuk, media tersebut dalam
proses pembelajaran sangat bermanfaat bagi peserta didik maupun guru-
guru5.
Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan media adalah
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
b. Pengajaran menjadi lebih menarik.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan penerapannya teori belajar
dan prinsip-prinsip psikologis sehingga mudah diterima/pahami siswa.
d. Mempersingkat waktu pembelajaran.
Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2010. Hal. 12-14
4

5
Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. Hal. 3

5
e. Kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat.
f. Pengajaran menjadi fleksibel.
g. Membangkitakan ide atau gagasan siswa dalam mempelajarinya.
h. Meningkatkan minat siswa dalam belajar.
i. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas
siswa.

4. Fungsi dan Tujuan Media pembelajaran


a. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar , dua aspek yang amat penting
adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling
berkaitan, pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis
media pembelajaran yang digunakan. Meskipun ada berbagai aspek yang
perlu diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan
pembelajaran. Namun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
media pembelajaransebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi kondisi, dan lingkungan yang sudh ditata dan diciptakan
oleh seorang guru.
Hamalik dalam nunuk suryani ( 2012: 142) mengemukakan
bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru siswa, membangkitkan
motivasi dan ransangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian, secara
umum media pembelajaran berfungsi sebagai :
1) Alat bantu untuk mewujudkan keadaan belajar mengajar yang efektif
2) Bagian integral dari keseluruhan situasi belajar mengajar.
3) Meletakkan dasar-dasar yang konkret dari konsep yang abstrak
hingga dapat mengurangi pemahaman – pemahaman yang bersifat
verbalisme.
4) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.
5) Mempertinggi mutu belajar mengajar.

6
Sadiman dalam nunuk suryani ( 2012: 143 ) menyampaikan
fungsi media ( media pendidikan ) secara umum adalah sebagai berikut :
1) Memperjelaskan penyajian pesan supaya tidak terlalu bersifat visual
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra,
misalnyaobjek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas
dapat diganti dengan gambar, slide, dsb dan juga peristiwa yang
terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi lewat film, video, foto,
atau film bingkai.
3) Membangkitkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar
sendiriberdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap
pasif siswa.
4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat meyamakan pengalaman
dan persepsi siswa terhadap pelajaran.

Fungsi dari media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :


1) Melihat benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Dengan perantara gambar, potret, slide, film, video atau
media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata
tentang benda atau peristiwa sejarah.
2) Mengamati bend/peristiwa yang sukar dikunjungi baik karena
jaraknya jauh, berbahaya, bahkan terlarang. Misalnya video tentang
kehidupan harimau di hutankeadaan dan kesibukan di pusat reaktor
nuklir dan sebagainya.
3) Memperoleh gambar yang jelas mengenai benda atau hal-hal yang
sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak
memungkinkan, baik karena ukurannya terlalu besar atau terlalu
kecil. Misalnya melalui perantara paket siswa bisa memperoleh
gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit
listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang
bakteri, amuba dan sebagainya.
4) Mendengar suara-suara yang sulit ditangkap dengan telinga secara
langsung. Misalnya rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.

7
5) Mengamati dengan teliti tentang binatang yang sukar untuk diamati
secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar,
potret, slide, film atau video dan siswa dapat mengamati berbagai
macam serangga, burung hantu, kelelawar dan sebagainya.
6) Mengamati kejadian yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan bantuan slide, film, atau video, siswa dapat
mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran dan sebagainya.

Dalam proses pembelajaran, media mempunyai fungsi sebagai


pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Fungsi
media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar 5.1 berikut.

Gambar 1.1 Fungsi Media dalam Proses Pembelajaran

Kegiatan interaksi siswa dan lingkungan, fungsi media dapat


diketahui berdasarkan kelebihan dan hambatan media yang mungkin
timbul dalam proses pembelajaran. Kelebihan kemampuan media
menurut Gerlach &Ely dalam Ibrahim : 2001 adalah:
1) Kemampuan fiksatif, artinya dapat menangkap, menyimpan dan
menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan
kemampuan ini, objek atau kejadian dapat digambar, dipotret,
direkam, difilmkan, kemudian disimpan dan pada saat diperlukan
dapat ditunjukkan dan diamati kembali seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali
objek atau kejadian dengan berbagai perubahan (manipulasi) sesuai
keperluan, misalnya ukuran, kecepatan, warnanya diubah, serta dapat
pula diulang-ulang penyajiannya.

8
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien
yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak,
misalnya siaran TV atau radio.

b. Tujuan media pembelajaran


1) Agar proses belajar yang sedang berlangsung dapat berjalan tepat
guna dan berdaya guna.
2) Untuk mempermudah bagi guru atau pendidik dalam menyampaikan
informasi materi kepada peserta didik.
3) Untuk mempermudah bagi peserta didik dalam menyerap atau
menerima serta memahami materi yang telah disampaikan oleh guru
atau pendidik.
4) Untuk dapat mendorong keinginan peserta didik untuk mengetahui
lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru atau pendidik.
5) Untuk menghindarkan salah paham antara peserta didik yang satu
dengan lainnya tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru atau pendidik.

Menurut sudjana, dkk ( 2002: 2 ) menyatakan tentang tujuan


pemanfaatan media pembelajaran ialah :
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbulkan motivasi.
2) Bahan pelajaran akan lebih dimengerti maknanya sehingga dapat
lebih dipahami.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4) Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

Jadi disimpulkan bahwa tujuan menggunakan media adalah :


1) Efektivitas efesiensi dalam kegiatan belajar mengajar
2) Meningkatkan motivasi belajar siswa
3) Variasi metode pembelajaran

9
4) Peningkatan aktivasi dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Jenis-Jenis Media Pembelajaran


Media yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran itu banyak
macamnya dengan mengklasifikasikan menjadi6 :
a. Media Visual
Media visual, adalah media yang ditangkap dengan indra penglihatanterdiri
dari :
a) Media gambar diam (still pictures) dan grafis
Media ini adalah hasil potretan dari berbagai peristiwa objek yang
dituangkan dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, symbol
simbolmaupun gambaran. Yang termasuk kedalam kelompok media
ini, antaralain :
1) Grafis, yaitu gambaran dari data statistik yang ditunjukan dengan
lambang-lambang.
2) Chart atau bagan, yaitu gambaran dari sesuatu, yang menunjukan
adanya hubungan, perkembangan atau perbandingan.
3) Peta, yaitu gambar yang menjelaskan permukaan bumi atau objek.
4) Poster, yaitu gambar yang disederhanakan bentuknya denga pesan
biasanya menyindir.

b) Media papan
Media papan adalah media pelajaran dengan papan sebagai
bahanbakuutamanya yang dapat dirancang secara memanjang maupun
secara melebar seperti Papan tulis, Papan flanel, Papan tempel dan
Papan pameran

c) Media dengan proyeksi


Media proyeksi adalah penggunaan media dengan menggunakan
proyektorsehingga gambar nampak pada layar. Yang termasuk kedalam
kelompokmedia ini, antara lain :

Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2010. Hal. 33-35
6

10
a) Film strips
b) Overhead projector
c) Transparasi
d) Mikro film dan mikrofische

b. Media Audio
Media audio adalah jenis media yang didengar. Media ini
memilikikarakteristik pemanipulasi pesan hanya dilakukan melalui bunyi
atausuara-suara. Yang termsuk dalam jenis media ini yaitu cassete
taperecorder dan radio.

c. Media Audio Visual


Media ini tidak hanya dapat dipandang atau diamati tetapi juga
dapatdidengar. Jenis media ini, antara lain televisi dan video kaset.

d. Benda Asli dan Orang


Media ini merupakan benda yang sebenarnya, media yang
membantupengalaman nyata peserta didik. Yang termasuk kedalam media
ini,antara lain :
1) Speciment (spesimen), merupakan bagian atau pecahan dari benda yang
sebenarnya. Spesimen terdiri dari spesimen makhluk hidup, seperti
akuarium, insektarium, kebun binatang dan kebun percobaan.
2) Moleck-up, merupkan modul suatu benda yang menonjolkan bagian-
bagian tertentu dari satu benda asli dan menghilangkan bagian lain
dengan maksud untuk menghilangkan perhatian peserta didik.
3) Diorama, adalah model pemandangan yang dibuat seperti aslinya.
4) Laboratorium diluar sekolah dan museum.
6. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa tinjuan tentang landasan penggunaan media pembelajaran,
anatara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris7.
7
Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. Hal. 9-10

11
a. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis
media hasil teknologi baru didalam kelas, akan berakibat. Proses
pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan
teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasai. Dengan kata
lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya, diberi kebebasan untuk
menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan
kemampuannya. Demikian penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.

b. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka
ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa
juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan
media, disamping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses
belajar, memahami makna persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
Tujuan diadakan pemilihan media yang tepat yaitu dapat menarik
perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamati dan bahan
pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

c. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber
belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di
mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam
teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk
kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun

12
dalam fungsi desain atau seleksi dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap.

d. Landasan Empiris
Seseorang akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakternya. Siswa yang
memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila
pembelajaran menggunakan media visual,seperti gambar, diagram, video,
atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih
suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe
belajar tersebut jika menggunakan media audio visual.
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media
yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.

e. Landasan Religius
Menurut Drs Mahfudh Shalahudin dalam bukunya Media Pendidikan
Islam menyatakan ada beberapa dasar penggunaan media diantaranya
adalah dasar religius yang berkenaan dengan penggunaan media
pembelajaran. Dalam masalah penerapan media pendidikan agama, harus
memperhatiakn jiwa keagamaan peserta didik. Oleh karena faktor inilah
yang justru menjadi sasaran media pendidikan agama yang sangat prinsipil.
Dengan tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak
atau tingkat daya fikir anak. Sebagaimana firman allah surat An-Nahl ayat
125:“Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-NYA dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”

13
Hikmah adalah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang haq dan batil. Bermacam-macam orang
mengartikan kata “hikmah” dalam arti “bijaksana”. Adapun yang
mengartikan hikmag dengan cara yang tepat dan efektif.Dapat disimpulkan
bahwa hikmah adalah cara yang bijaksana, tepat, efektif, dan dapat diterima
dengan akal. Oleh karena itu tugas pengamatan yang pertama harus
dilakukan oleh guru agama sebagai pendidik adalah pengamatan langsung
kepada perkembangan keagamaan anak didik. Sebab perkembangan sikap
keagamaan anak sangat erat hubungannya dengan sikap percaya kepada
tuhan, yang telah diberikan dilingkungan keluarga atau masyarakat, yang
selanjutnya dapat dijadikan bahan dasar pengertian dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar.

B. Media Pembelajaran IPA Sekolah Dasar


1. Definisi Media Pembelajaran IPA
Belajar adalah menjembatani antara konsepsi konsep yang telah
dimiliki siswa dan konsep baru yang dipelajari atau lebih di kenal dengan
nama paham konstruktivis. Guru penganut paham konstruktivis akan
meninggalkan metode ceramah, dan beralih pada metode yang dapat
mengaktifkan siswa untuk memperoleh pengetahuan atau informasi sendiri.
Hal ini hanya dapat terlaksana dengan baik bila tersedia media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang arti secara harfiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar8. Secara khususnya, pengertian
media dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai alat-alat grafis,
fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi yang berupa visual maupun verbal.
Media dalam arti luas adalah suatu kegiatan yang dapat menciptakan
kondisi tertentu, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang baru.Media pembelajaran yang dikemas dengan
baik dapat menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk belajar serta

8
Samatowa; Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks. 2010. Hal. 4

14
mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterempilan yang sudah
dipelajari. Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara
konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan
dipelajari. Demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat
bantu maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk
memperoleh informasi dan memperjelas informasi.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat
dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu
konsep saat belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri
oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam penggunaan media itu
sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan
memfasilitasi media itu sendiri9. Media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemberi informasi atau
pemberi materi pelajaran.

2. Hakikat Pembelajaran IPA


Hakikat IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-
gejala melalui serangkain proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang
dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk
ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip
dan teori yang berlaku secara universal10.
Nilai-nilai yang dapat ditanamkan dalam pembelajaran IPA antara
lain sebagai berikut:11
a. Kecakapan bekerja dan berfikir secara teratur dan sistematis menurut
langkah-langkah metode ilmiah
b. Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,
mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah
9
Samatowa; Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks. 2010. Hal. 5

10
Http: //skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa. Html. (selasa,17 september 2019.
19:28 wib)

Http: //skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa. Html. (selasa,17 september 2019.


11

19:28 wib)

15
c. Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah
baik dalam kaitan nya dengan pelajaran sains maupun dalam
kehidupan.

3. Tujuan Pembelajaran IPA


Tujuan pembelajaran didalam IPA sebagai berikut:12
a. Kesadaran akan keindahaan dan keteraturan alam untuk meningkatkan
keyakinan terhadaap tuhan yang mahaa esa.
b. Pengetahuan, yaitu pengetahuan tentaang dasar dari prinsip dan
konsep, fakta yang ada di alam, hubungan saling ketergantungan dan
hubungan antara sains dan teknologi.
c. Keterampilan dan kemampuan untuk menangani peralatan,
memecahkan masalah dan melakukan observasi.
d. Sikap ilmiah antara lain skeptis, kritis, sensitive, obyektif, jujur
terbuka, benar dan dapat bekerja sama.
e. Kebiasaan mengembangkan kemampuan berfikir analitis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip sains untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam.
f. Apresiatif terhadap sains dengan menikmati dan menyadari keindahan
keteraturan perilaku alam serta penerapan nya dalam teknologi.
(Depdiknas, 2003:2)

4. Macam-Macam Media Pembelajaran IPA

Media pembelajaran digunakan untuk menggantikan sebagian besar


dari peran guru sebagai pemberi informasi atau pemberi materi pelajaran.
Media pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membantu
membelajarkan siswa SD dalam belajar IPA, antara lain13:
a. Benda-Benda Konkrit (Nyata)

Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. Hal. 10


12

Http: //skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa. Html. (selasa,17 september 2019.


13

19:28 wib)

16
Benda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli
tanpa perubahan. Dengan menggunakan benda konkrit kualitas
pembelajaran IPA siswa akan meningkatkan karena siswa tidak hanya
belajar produk IPA tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui
keterampilan proses sains.
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik, makhluk
hidup seperti tumbuhan dan hewan, pesawat sederhana, benda padat
seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap. Benda-
benda tersebut dapat dibawa keruang kelas untuk diamati,
diklasifikasikan,diukur,dipelajari melalui keterampilan proses sains
lainnya.

b. Lingkungan Alam
Untuk mengenal lingkungan alam siswa dibawa untuk ketempat
dimana objek yang akan dipelajari berada atau hidup. Metode belajar
seperti ini disebut sebagai media karyawisata. Misalnya siswa dibawa ke
Taman sekolah untuk mengamati bagian-bagian tumbuhan.

c. Charta, Slide Film dan Film


Charta dan slide film dapat membantu guru dalam membelajarkan
siswa tentang benda atau makhluk hidup yang jauh dari lingkungan siswa.
Film dapat membantu siswa untuk mengetahui berbagai ekosistem dunia
seperti padang rumput, padang pasir, hutan hujan basah, tundra, laut dan
sebagainya yang letaknya jauh dari lingkungan sekitar siswa. Selain itu
film-film tentang hewan akan menarik perhatian siswa dan memberi
motivasi pada siswa untuk belajar dan bertanya.

d. Film Animasi
Film animasi tentang peredaran darah atau proses pencernaan
makanan dapat lebih mudah dipahami siswa dibandingkan bila konsep –
konsep tersebut diinformasikan kepada siswa dengan menggunakan
metode ceramah. Peredaran darah dan proses pencernaan makanan

17
merupakan konsep yang bersifat abstrak, sehingga film animasidapat
membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep tersebut.

e. Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia. Torso memudahkan
siswa untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.

f. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi.
Misalnya model paru-paru yang dapat dioperasikan oleh siswa agar
memahami cara kerja paru-paru manusia dan apa yang menyebabkan
paru-paru mengembang dan mengempis.

5. Fungsi Media Pembelajaran IPA


Pelajaran IPA di SD tidak dapat terpisahkan oleh media pembelajaran,
karena banyak materi pembelajaran IPA yang sulit dijelaskan dengan buku
saja. Penggunaan media dalam pelajaran IPA di SD sangatlah bermanfaat,
karena media memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam proses belajar IPA
diSD.

Fungsi media pembelajaraan IPA di SD sangatlah banyak yaitu14


a. Membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar IPA dan bahkan membawa pengaruh
psikologis terhadap siswa.
b. Secara tidak langsung siswa termotivasi/rangsang untuk belajar lebih
mandiri dan mencoba sendiri percobaan IPA dengan penggunaan media

14
Http: //skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa. html. (Selasa,17
September 2019. 19:28 Wib)

18
menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik terutama pada
pelajaran IPA di SD.
c. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA diSD membuat siswa dapat
membangkitkan atau meningkatkan ide-ide atau gagasannya untuk
mempelajarinya. Penggunaan media IPA tersebut membuat siswa aktif
dan mengikuti pembelajarannya dengan senang hati.
d. Penggunaan media pembelajaran IPA tersebut bermanfaat bagi guru
yaitu guru akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit
dimengerti oleh anak, dengan begitu guru dapat mempersingkat waktu
untuk pembelajarannya.

Demikian guru tidak melakukan tambahan jam pelajaran untuk


membuat siswa paham tentang materi yang diajarkan.Akibat penggunaan
media pembelajaran IPA di SD guru dan siswa menjadi lebih interaktif
dalam pembelajaran, dengan interaksi yang aktif membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan dan juga secara tidak langsung dapat meningkatkan
kedekatan siswa dengan guru tersebut.Penggunaan media pembelajaran IPA
berpengaruh pada sikap siswa dalam belajar, nilai-nilai, dan perkembangan
psikologi pada peserta didik.
Apabila pembelajaran IPA di SD tanpa menggunakan media
pembelajaran berdampak pada minat siswa, motivasi untuk belajar, prestasi
dalam bidang IPA, sikap dan psikologis akan menurun atau buruk. Akibat
dari hal tersebut siswa kurang peduli dengan lingkungannya, akibat lebih
lanjut adalah kerusakan lingkungan yaitu mengali sumber daya tanpa bisa
meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan pada lingkungan sekitar.

C. Media Pembelajaran Dua Dimensi

Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, mesia bentuk papan dan media cetak
yang penampilan isinya tergolong dua dimensi15.
15
Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. Hal. 23

19
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan atau
simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan,
mengambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
a. Fungsi media grafis
1) Secara umum yaitu untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan.
2) Secara khusus yaitu untuk menarik perhatian, memperjelas ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
b. Karakteristik media grafis dapat dilihat berdasarkan ciri-cirinya,
kelebihan yang dimilikinya, kelemahannya, unsur-unsur desain dan
kriteria pembuatannya dan jenis-jenisnya. Ciri-cirinya, media grafis
termasuk: media dua dimensi sehingga hanya dapat dilihat dari bagian
depannya saja, media visual diam sehingga hanya dapat diterima melalui
indra mata.
c. Kelebihan yang dimiliki media grafis adalah sederhana, ekonomis,
bahan mudah diperoleh, dapat menyampaikan rangkuman, mampu
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, .tanpa memerlukan peralatan
khusus dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi
tambahan, dapat membandingkan Suatu perubahan, dapat divariasi
antara media satu dengan yang lainnya.
d. Kelemahan media grafis adalah tidak dapat menjangkau kelompok
besar, menekankan persepsi indra penglihatan saja, tidak menampilkan
unsur audio dan motion.
e. Unsur-unsur media grafis sering disebut sebagai unsur-unsur visual,
terdiri dari titik, garis, bidang, bentuk. ruang warna dan tekstur. Jenis-
jenis media grafis meliputi sketsa adalah gambar sederhana dapat
digunakan berkali-kali, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan
siswa, menghemat waktu dan tenaga. Kelemahannya kurang persiapan
dan kurang terampilnya para guru.

20
2. Media Bentuk Papan
Media bentuk papan terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan
flanel dan papan magnet.
a. Papan tulis digunakan untuk menuliskan pokok-pokok keterangan
guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi,
bagan atau gambar.
1) Keuntungan papan tulis yaitu dapat digunakan disegala jenis
tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas,
ekonomis dan dapat dibalik.
2) Kekurangan papan tulis yaitu memungkinkan sukarnya
mengawasi aktifitas murid, berdebu dan kurang
menguntungkan bagi guru yang dituliskan jelek.
b. Papan tempel yaitu sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat
untuk menempelkan pesan atau suatu tempat untuk
menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian aktifitas
penting suatu sekolah.
1) Keuntungan papan tempel yaitu dapat menarik perhatian,
memperluas pengertian anak, mendorong kreatifitas,
menghemat waktu, membangkitkan rasa keindahan dan
menumpuk rasa tanggung jawab.
2) Kelemahan papan tempel yaitu sulit memantau apakah semua
murid dapat memperhatikan, kemungkinan terjadi gangguan
kenakalan dan membosankan jika terlalu lama dipasang.
c. Papan magnet lebih dikenal sebagai visual board adalah suatu papan
yang dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu dimana padanya
diletakan potongan gambar-gambar atau simbol-simbol lain.
1) Keuntungan papan magnet yaitu dapat dibuat sendiri, item-
item dapat diatur sendiri, dapat dipersiapkan terlebih dahulu,
item-item dapat digunakan berkali-kali, memungkinkan
penyesuaian dengan kebutuhan siswa, menghemat waktu dan
tenaga.

21
2) Kelemahan papan magnet yaitu pada umumnya terletak pada
kurang persiapan dan kurang terampilnya pada guru.

3. Media Cetak
a. Buku Pelajaran
Buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan
secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan
atau bidang studi tertentu.
1) Manfaat buku pelajaran yaitu sebagai alat pelajaran individual,
sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong
murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk
meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasikan bahan
pelajaran.
2) Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah ekonomis,
komprehensif dan sistematisserta mengembangkan sikap
mandiri dalam belajar.

b. Surat Kabar dan Majalah


Adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak
perlu diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat
pembaca pada umumnya. Fungsi surat kabar dan majalah yaitu
mengandung bahan bacaan hangat dan aktual. Memuat data terakhir
tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis
artikel, memuat bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan
display untuk papan tempel, memperkaya perbendaharaan
pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis dan
keterampilan berdiskusi.

c. Ensiklopedi
Ensiklopedi merupakan sumber bacaan penunjang. Tugas guru
adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa

22
agar para siswa menggunakan ensiklopedia sebagai bacaan penunjang
pelajaran.

d. Buku Suplemen
Buku Suplemen berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi
anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak.
Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk
memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Buku suplemen adalah
karya fiksi dan non fiksi.

e. Media Komik
1) PengertianKomik
a) Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar
yang lucu. Buku komik menyediakan cerita-cerita yang
sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga
sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
b) Komik adalah buku berbentuk kartun yang berisi gambar dan
berisi rangkaian kata-kata yang dituliskan didalam ballons
membentuk sebuah cerita yang dirancang untuk memberikan
hiburan bagi para pembaca. Komik dijadikan sebagai salah
satu sumber belajar untuk menunjang aktivitas dalam proses
pembelajaran. Buku-buku komik dapat digunakan secara
efektif oleh guru dalam usaha membangkitkan minat,
mengembangkan per-bendaharaan kata-kata dan keterampilan
membaca, serta memperluas minat baca16.

2) Pengertian Media Komik


a) Media komikmerupakan bentuk media komunikas visual
yang mempunyai kekuatan untuk menyampaikan informasi
secara popular dan lebih mudah dimengerti karena terdiri dari
gambar dan tulisan yang dirangkai dalam alur cerita,
16
Ernawati ; Suryanti. 2016.Pengembangan Media Komik Pembelajaran Ipa Kelas IV Pada
Tahun 2015/2016. Universitas Negeri Surabaya. Vol, 4. No, 2. Hal : 87

23
sehingga mudah dipahami. Media pembelajaran dengan
menggunakan komik juga dapat meningkatkan hasil belajar,
sehingga mencapai KKM serta dapat meningkatkan minat
dan aktivitas belajar peserta didik.
b) Media komik dapat meningkatkan hasil belajar dikarenakan
peserta didik menjadi lebih aktif dan tertarik serta termotivasi
untuk berpikir terhadap isi pembelajaran. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa komik
merupakan salah satu bentuk media yang sangat potensial
untuk digunakan dalam pembelajaran karena mampu untuk
meningkatkan motivasi belajar yang sangat berkaitan erat
dengan prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik17.
Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar
dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun.
Komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan
memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi
disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi komik
dilengkapi dengan bahasa yang dialogis dan komik dapat menjadi
pilihan sebagai media pembelajaran yang tepat karena adanya
kecenderungan banyak siswa lebih menyenangi bacaan media
hiburan seperti komik dibandingkan dengan membaca mata
pelajaran dan di dalam komik terdapat banyak gambar yang
merangsang siswa untuk membaca komik.
Contoh media ini pada kehidupan nyata, anak-anak lebih menyukai
snack dengan gambar yang menarik tanpa mengetahui isi dari snack
tersebut. Berarti dengan ini komik sebagai media yang bersifat
sederhana, humor, menggunakan bahasa keseharian, mudah menarik
perhatian serta bersifat informatif dan edukatif yang mampu
memotivasi siswa selama proses belajar yang disertai gambar yang

17
Widyawati. Ani. 2015. Pengembangan Media Komik Ipa Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar dan Karakter Peserta Didik. Universitas Negeri Yogyakarta. Vol, 1. No, 1. Hal :
25

24
menarik dan disukai siswa akan mampu meningkatkan pembelajaran
siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat.

3) Media Komik di dalam pembelajaran IPA


Media komik yang berisi pembelajaran IPA dibuat dipusatkan
pada cerita kehidupan sehari-hari, memuat materi yang
berhubungan dengan dunia nyata, menggunakan bahasa yang
digunakan siswa sehari-hari. Media komik pembelajaran IPA
menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di alam
sekitar melalui pengamatan atau aktivitas yang dialami sendiri.
a) Teoribelajar menurut konstruktivistisme dan Piaget. Teori
konstruktivisme mengatakan bahwa siswa harus menemukan
sendiri dan mentransformasikan informasi secara kompleks.
b) TeoriPiaget mengatakan ada empat tingkat perkembangan
kognitif yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional
konkrit, dan operasional formal.
Komik IPA dibuat dengan urutan yang logis, dari masalah yang
sederhana ke kompleks, dari pengetahuan yang sederhana ke
kompleks. Selain itu, komik IPA juga menampilkan berbagai objek
gambar bervariasi dan berwarna, sehingga dengan hal tersebut dapat
memudahkan siswa terimajinasi dan merangsang tahap berpikir siswa
yang masih dalam tahap berpikir konkret.
Media komik ditampilkan dengan gambar dan tokoh visual
didalamnya terdapat rangkaian cerita pembelajaran IPA materi
perubahan wujud benda, siswa dapat menangkap maksud yang
terkandung didalam setiap bentuk peristiwa atau kejadian perubahan
wujud benda. Dari rangkaian isi cerita tersebut, siswa mampu
mencerna peristiwa atau kejadian dari komik yang sebenarnya
peristiwa atau kejadian tersebut adalah sesuatu yang sering dialami
siswa sehari-hari. Sehingga siswa mampu memahami, menjelaskan
dan menemukan fakta-fakta dari konsep atau gagasan yang abstrak
dalam peristiwa perubahan wujud benda yang dikemas dalam komik.

25
Serta rangkaian gambar sederhana dan tokoh visual dari komik
tersebut menunjukkan maksud dari kejadian atau peristiwa perubahan
wujud benda sehingga ketika materi perubahan wujud benda
diaplikasikan melalui komik maka siswa tidak akan mengalami
kebosanan, kesulitan dalam memahami atau menjelaskan materi
perubahan wujud benda serta dari rangkaian gambar dan siswa akan
lebih mudah mengingat materi dalam ingatan jangka panjang.

f. Dongeng atau Cerita


Dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk
menanamkan berbagai nilai dan etika terhadap anak. Termasuk
menimbulkan rasa empati dan simpati anak. Nilai-nilai yang bisa
dipetik dari dongeng adalah nilai kejujuran, kerendahhatian,
kesetiakawanan, kerja keras dan lain sebagainya. Cerita atau dongeng
adalah salah satu media komunikasi guna menyampaikan beberapa
pelajaran atau pesan moral kepada anak. Selain itu, tentu saja,
metode-metode pembelajaran lainnya yang pada saat ini telah
menggunakan teknologi canggih yang menarik untuk para peserta
didik.
Dongeng berpotensi memberikan pengaruh besar bagi anak
sebagai manusia yang memiliki jati diri yang jelas, jati diri anak
diterapkan melalui lingkungan yang diusahakan secara sadar dan
tidak sadar. Dongeng dapat digunakan sebagai sarana mewariskan
nilai-nilai luhur kepribadian, secara umum dongeng dapat membantu
anak menjalani masa tumbuh kembangnya. Anak-anak dapat
memahami pola drama kehidupan melalui tokoh dongeng. Melalui
dongeng, anak-anak akan terlibat dalam alur cerita dongeng dalam
hal ini anak-anak menumbuhkembangkan intelektualitasnya.

Manfaat dongeng di dalam pembelajaran sebagai berikut:


Dongeng memberikan beberapa manfaat bagi anak antar lain
untuk mengembangkan kosa kata, memberi teladan, pesan moral, dan

26
problem solving. Demikian diharapkan anak dapat menerapkan apa
yang sudah mereka dengarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa manfaat lain dari dongeng bagi anak yaitu
1) Media Menanamkan Nilai dan Etika
Dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk
menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, termasuk
menimbulkan rasa empati dan simpati anak. Nilai-nilai yang bisa
dipetik dari dongeng adalah nilai kejujuran, rendah hati,
kesetiakawanan, kerja keras dan lain sebagainya.
a) Memperkenalkan Bentuk Emosi
Dari dongeng yang diberikan, pastinya memiliki karakter
dan tokoh yang berbeda-beda. Sebagai orang tua, Anda harus
memahami makna dari dongeng tersebut, sehingga anda bisa
memberikan penekanan tertentu  pada dialog dan ekspresi. Selain
itu, Anda juga bisa menceritakan emosi para tokoh seperti emosi
negatif dan positif. Hal ini akan membantu anak dengan masalah
agresifitas dan mengajarkan untuk berempati pada sesama
temannya.

b) Mempererat Ikatan Batin


Bagi orang tua yang memiliki kesibukan yang padat,
mendongeng adalah salah satu trik untuk mendekatkan diri pada
anak Anda. Kesibukan kita akan membuat kita tidak dapat
bermain dengan si kecil setiap saat. Oleh karena itu, pergunakan
waktu senggang dirumah untuk memberikan cerita atau dongeng
pada anak.

c) Memperluas Kosa Kata


Semakin banyak membaca, semakin banyak tahu. Orang
tua bisa menggunakan dongeng sebagai media untuk
memperkenalkan kosa kata asing pada anak yang pastinya akan
berguna disekolahan nantinya.

27
d) Merangsang Daya Imaginasi
Selain membacakan cerita atau dongeng dari buku kita
bisa membuat cerita singkat tanpa panduan buku. Kemudian,
pandulah anak untuk melanjutkan cerita tersebut  berdasarkan
imaginasi mereka sendiri. Ajukan juga beberapa pertanyaan
untuk memancing daya imaginasinya.

D. Media Pembelajaran Tiga Dimensi


Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang
penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat
berwujud sebagai asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud
sebagai tiruan yang rnewakili aslinya.Benda asli ketika akan difungsikan
sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas. Apabila benda
aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan
langsung ke tempat di mana itu berada, maka benda tiruannya dapat pula
berfungsi sebagai media pernbelajaran yang efektif.
Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah adalah
tergolong sederhana dalarn menggunakan dan pemanfaatannya karena tanpa
harus memerlukan keahlian khusus dapat dibuat sendiri oleh guru kemudian
bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar18.Media sederhana tiga
dimensi memiliki kelebihan-kelebihannyaadalah memberikan pengalaman
secara langsung, penyajian secara kongkret dan menghindari verbalisme, dapat
menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat
memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu
proses secara jelas. Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah tidak bisa
menjangkau sasaran dalam jumlah yang besar, penyimpanannya memerlukan
ruang yang besar dan perawatan nya rumit.

1. Belajar Melalui Media Tiruan

18
Aristi, Jintar. Pengaruh Pembelajaran menggunakan Media Tiga Dimensi terhadap
Hasil belajar dengan Perangkat Lunak. Universtitas UNIMED. Vol, 1 No, 1. Hsl: 73

28
Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar pokok bahasan
tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung
atau melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya.
Ada beberapa tujuan belajar dengan menggunakan model yaitu
a. Mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari objek yang
terlalu besar.
b. Untuk mempelajari objek yang telah menjadi sejarah di masa lampau.
c. Untuk mempelajari objek-objek yang tak terjangkau secara fisik.
d. Untuk mempelajari objek yang mudah dijangkau tetapi tidak
memberikan keterangan yang memadai (misalnya mata manusia,
telinga manusia).

2. Peta Timbul
Peta timbul yang secara fisik termasuk model lapangan adalah peta
yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Peta timbul
rnemiliki ukuran panjang, lebar dengan melihat peta timbul. Siswa
memperoleh gambaran yang jelas tentang perbedaan letak dari tepi pantai,
dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, gunung merapi, lembah,
danau dan sungai. Peta timbul dapat dibuat oleh guru bersama siswa
sehingga dapat memupuk daya kreasi, daya imajinasi dan memupuk rasa
tanggung jawab bersama terhadap hasil karya bersama yang dapat dipakai
membuat peta timbul adalah semen tanah liat, serbuk gergaji dan bubur
kertas karton.
Pemilihan bahan disesuaikan dengan keperluan peta timbul yang
ingin dibuat Globe (model perbandingan) adalah benda tiruan dari bentuk
bumi yang di perkecil. Globe dapat memberikan keterangan tentang
permukaan bumi pada umumnya dan khususnya tentang lingkungan bumi,
aliran sungai, dan langit. Tujuan penggunaan globe adalah menunjukkan
bentuk bumi yang sebenarnya dalam skala kecil.

3. Belajar Benda Sebenarnya Melalui Spesimen

29
Terminologi benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan
benda contoh. Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan asli
dan alami. Sedangkan benda contoh adalah benda asli atau sebagian benda
asli yang digunakan sebagai contoh. Namun ada juga benda asli tidak alami
atau benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuk
Oleh manusia. Contoh-contoh benda yang masih hidup adalah akuarium,
terarium, kebun binatang, kebun percobaan, dan insektarium.
Contoh-contoh benda yang sudah mati adalah: herbarium, teksidermi,
awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastik. Contoh-contoh yang tak
hidup adalah berbagai yang berasal dari batuan dan mineral. Sekarang
belajar melalui sebenarnya jarang dilakukan. Ada beberapa alasan orang
tidak mempelajari benda sebenarnya, yaitu bendanya sudah tidak ada lagi,
kalaupun ada sangat sulit untuk dijangkau, terlalu besar atau terlalu kecil,
sangat berbahaya untuk dipelajari langsung, tidak boleh dilihat dan terlalu
cepat atau terlalu lambat gerakan nya.

30
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
sempurna.
2. Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan
oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat
belajar IPA. Sebagai alat bantu dalam penggunaan media itu sendiri sangat
tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi
media itu sendiri.
3. Komikadalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku
komik menyediakan cerita-cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan
dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik oleh anak-anak maupun
orang dewasa.
4. Dongeng atau cerita merupakan media yang sangat efektif untuk
menanamkan berbagai nilai dan etika terhadap anak. Cerita atau dongeng
adalah salah satu media komunikasi guna menyampaikan beberapa pelajaran
atau pesan moral kepada anak.

B. Saran
Sebagai seorang pendidik kita harus menjadi pendidik yang berpikir
kreatif, inovatif, dalam menciptakan media pembelajaran untuk membangun
motivasi peserta didik agar menjadi lebih semangat dan tidak merasa bosan di
kelas. Pendidik juga harus menciptkan media yang mudah dipahami dalam
menyampaikan materi kepeserta didik agar materi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik.

31
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Aristi, Jintar. Pengaruh Pembelajaran menggunakan Media Tiga Dimensi terhadap


Hasil belajar dengan Perangkat Lunak. Universtitas UNIMED. Vol, 1
No, 1. Hsl: 73

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Penerbit Gava Media.

Ernawati, Suryanti. 2016. Pengembangan Media Komik Pembelajaran Ipa Kelas IV


Pada Tahun 2015/2016. Universitas Negeri Surabaya. Vol, 4. No, 2.
Hal : 87-88.

Hamdani, Ma. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia .Bandung.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks.

Triyanto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Widyawati. Ani. 2015. Pengembangan Media Komik Ipa Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar dan Karakter Peserta Didik. Universitas Negeri Yogyakarta.
Vol, 1. No, 1. Hal : 25.

http:///skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa.html.(Selasa,17
September 2019. 19:28 Wib)

32

Anda mungkin juga menyukai