Media Pembelajaran Melalui Komik Dua Dimensi dan Dongeng Pada Mata
Pelajaran IPA di Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Kelompok : 8 (Delapan)
Nama Anggota : 1. Rosa Widi Astuti (5017148)
2. Siti Lina Muslimah (5017111)
3. Ade Irmala Sandy (5017072)
Kelas : V.D PGSD
Mata Kuliah : Pembelajaran IPA SD
Dosen Pengampu : Tri Juli Hajani, M.Pd.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dengan Judul Tema“Media Pembelajaran melalui
Komik Dua Dimensi dan Dongeng Pada Mata Pelajaran IPA Sekolah Dasar”. Penulisan
makalah ini dapat terlaksana atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
atas segala bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang terhormat :
2. Tri Juli Hajani, M.Pd., Selaku Dosen Pengampu dalam mata kuliah
3. Pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga segala
amal kebaikan yang telah diberikan tersebut mendapat imbalan dari Allah
SWT.
Makalah ini dalam penyusunannya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi perkembangan ilmu pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN ........................................................................... 31
B. SARAN ........................................................................... 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru
atau pendidik dengan menggunakan alat atau sumber belajar pada lingkungan
belajar. Pembelajaran yang diberikan pendidik merupakan salah satu bentuk
bangtuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadinya proses transfer ilmu dan
pengetahuan, kemahiran, penguasaan serta pembentukan sikap dan kepercayaan
pada peserta didik. Pembelajaran yang baik akan bermuara pada keberhasilan
belajar. Proses pembelajaran akan berjalan maksimal apabila ditunjang dengan
motivasi belajar peserta didik dan kreatifitas pendidik atau guru. Pendidik yang
memang benar-benar seorang pendidik yang bertanggung jawab terhadap peserta
didiknya ia akan selalu berusaha membuat proses belajar mengajarnya tidak
membosankan bagi anak didiknya, pendidik akan membuat susana belajar menjadi
menarik bagi peserta didik dengan menggunakan berbagai cara salah satunya ialah
penggunaan media pembelajaran.
Guru yang kreatif akan selalu menciptakan media pembelajaran yang baik
dan menarik serta aman bagi anak didiknya sehingga pemakaian media
pembelajaran tersebut dapat membangkitkan minat dan keinginan peserta didik yang
baru, sehingga membawa pengaruh yang positif bagi peserta didik sehingga materi
pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik pada peserta didik dan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal.Dalam dunia pengajaran, untuk mencapai agar
terdapat efektifi dan efesien, maka diperlukan suatu alat bantu yang dikenal dengan
istilah “Media Belajar”. Media adalah perantara atau pengantar dari pengirim (guru)
ke penerima pesan (siswa) media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang fikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar belajar.
Sebagai pembawa pesan media pengajaran (penyalur) pesan, media pengajaran
harus dikuasai dan difahami oleh guru yang lebih penting dapat memudahkan
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Dengan demikian
penggunaan media pembelajaran sangat penting, karena hakekatnya merupakan
1
salah satu komponen sistem pembelajaran. Tujuan akhir dari pemilihan media
pengajaran adalah bahwa penggunaan media pembelajaran dapat memungkinkan
siswa berinteraksi dengan media yang guru pilih tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari media pembelajaran?
2. Apa saja media pembelajaran IPA SD?
3. Bagaimana media pembelajaran komik dua dimensi?
4. Bagaimana media pembelajaran dongeng?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari media pembelajaran
2. Untuk mengetahui media pembelajaran IPA SD
3. Untuk mengetahui media pembelajaran komik dua dimensi
4. Untuk mengetahui media pembelajaan dongeng
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran
1. Definisi Media Pembelajaran
Kata media merupakan berasal dari bahasa latin medius yang dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari
pengirim menuju penerima1. Media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan maka secara harfiah, media berarti perantara atau pengantar.
3
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
4
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya4.
a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
menyimpan, melestarikan dan merekonstruksikan, suatu peristiwa atau
objek. Suatu peristiwa atau objek dengan media, seperti fotogafis, vidio,
tape, disket komputer, dan film.
5
Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. Hal. 3
5
e. Kualitas hasil belajar siswa dapat meningkat.
f. Pengajaran menjadi fleksibel.
g. Membangkitakan ide atau gagasan siswa dalam mempelajarinya.
h. Meningkatkan minat siswa dalam belajar.
i. Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas
siswa.
6
Sadiman dalam nunuk suryani ( 2012: 143 ) menyampaikan
fungsi media ( media pendidikan ) secara umum adalah sebagai berikut :
1) Memperjelaskan penyajian pesan supaya tidak terlalu bersifat visual
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra,
misalnyaobjek yang terlalu besar untuk dibawa ke dalam kelas
dapat diganti dengan gambar, slide, dsb dan juga peristiwa yang
terjadi di masa lalu dapat ditampilkan lagi lewat film, video, foto,
atau film bingkai.
3) Membangkitkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar
sendiriberdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap
pasif siswa.
4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat meyamakan pengalaman
dan persepsi siswa terhadap pelajaran.
7
5) Mengamati dengan teliti tentang binatang yang sukar untuk diamati
secara langsung karena sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar,
potret, slide, film atau video dan siswa dapat mengamati berbagai
macam serangga, burung hantu, kelelawar dan sebagainya.
6) Mengamati kejadian yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. Dengan bantuan slide, film, atau video, siswa dapat
mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran dan sebagainya.
8
3) Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audien
yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak,
misalnya siaran TV atau radio.
9
4) Peningkatan aktivasi dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Media papan
Media papan adalah media pelajaran dengan papan sebagai
bahanbakuutamanya yang dapat dirancang secara memanjang maupun
secara melebar seperti Papan tulis, Papan flanel, Papan tempel dan
Papan pameran
Arsyad Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2010. Hal. 33-35
6
10
a) Film strips
b) Overhead projector
c) Transparasi
d) Mikro film dan mikrofische
b. Media Audio
Media audio adalah jenis media yang didengar. Media ini
memilikikarakteristik pemanipulasi pesan hanya dilakukan melalui bunyi
atausuara-suara. Yang termsuk dalam jenis media ini yaitu cassete
taperecorder dan radio.
11
a. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis
media hasil teknologi baru didalam kelas, akan berakibat. Proses
pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan
teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasai. Dengan kata
lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya, diberi kebebasan untuk
menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan
kemampuannya. Demikian penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
b. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka
ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa
juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan
media, disamping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses
belajar, memahami makna persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
Tujuan diadakan pemilihan media yang tepat yaitu dapat menarik
perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamati dan bahan
pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
c. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber
belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi
untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan,
mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di
mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam
teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk
kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun
12
dalam fungsi desain atau seleksi dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap.
d. Landasan Empiris
Seseorang akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar
dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakternya. Siswa yang
memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila
pembelajaran menggunakan media visual,seperti gambar, diagram, video,
atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih
suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau
ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe
belajar tersebut jika menggunakan media audio visual.
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media
yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.
e. Landasan Religius
Menurut Drs Mahfudh Shalahudin dalam bukunya Media Pendidikan
Islam menyatakan ada beberapa dasar penggunaan media diantaranya
adalah dasar religius yang berkenaan dengan penggunaan media
pembelajaran. Dalam masalah penerapan media pendidikan agama, harus
memperhatiakn jiwa keagamaan peserta didik. Oleh karena faktor inilah
yang justru menjadi sasaran media pendidikan agama yang sangat prinsipil.
Dengan tanpa memperhatikan serta memahami perkembangan jiwa anak
atau tingkat daya fikir anak. Sebagaimana firman allah surat An-Nahl ayat
125:“Serulah manusia kepada jalan tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-NYA dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”
13
Hikmah adalah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang haq dan batil. Bermacam-macam orang
mengartikan kata “hikmah” dalam arti “bijaksana”. Adapun yang
mengartikan hikmag dengan cara yang tepat dan efektif.Dapat disimpulkan
bahwa hikmah adalah cara yang bijaksana, tepat, efektif, dan dapat diterima
dengan akal. Oleh karena itu tugas pengamatan yang pertama harus
dilakukan oleh guru agama sebagai pendidik adalah pengamatan langsung
kepada perkembangan keagamaan anak didik. Sebab perkembangan sikap
keagamaan anak sangat erat hubungannya dengan sikap percaya kepada
tuhan, yang telah diberikan dilingkungan keluarga atau masyarakat, yang
selanjutnya dapat dijadikan bahan dasar pengertian dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar.
8
Samatowa; Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : PT Indeks. 2010. Hal. 4
14
mengingatkan kembali akan pengetahuan dan keterempilan yang sudah
dipelajari. Media pembelajaran pun dapat menghubungkan kembali antara
konsep-konsep yang sudah diketahui dengan konsep-konsep ayang akan
dipelajari. Demikian keberadaan media pembelajaran berfungsi sebagai alat
bantu maupun media pengajaran dapat bermanfaat bagi siswa untuk
memperoleh informasi dan memperjelas informasi.
Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat
dibutuhkan oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu
konsep saat belajar IPA, terutama media yang dapat dioperasionalkan sendiri
oleh siswa. Sebagai alat bantu, keefektivitasan dalam penggunaan media itu
sendiri sangat tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan
memfasilitasi media itu sendiri9. Media pembelajaran digunakan untuk
menggantikan sebagian besar dari peran guru sebagai pemberi informasi atau
pemberi materi pelajaran.
10
Http: //skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa. Html. (selasa,17 september 2019.
19:28 wib)
19:28 wib)
15
c. Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan masalah
baik dalam kaitan nya dengan pelajaran sains maupun dalam
kehidupan.
19:28 wib)
16
Benda-benda konkrit adalah benda apa adanya atau benda asli
tanpa perubahan. Dengan menggunakan benda konkrit kualitas
pembelajaran IPA siswa akan meningkatkan karena siswa tidak hanya
belajar produk IPA tapi juga memperoleh pengetahuan IPA melalui
keterampilan proses sains.
Contoh media benda konkrit adalah rangkaian listrik, makhluk
hidup seperti tumbuhan dan hewan, pesawat sederhana, benda padat
seperti batu, benda cair seperti air dan benda gas seperti asap. Benda-
benda tersebut dapat dibawa keruang kelas untuk diamati,
diklasifikasikan,diukur,dipelajari melalui keterampilan proses sains
lainnya.
b. Lingkungan Alam
Untuk mengenal lingkungan alam siswa dibawa untuk ketempat
dimana objek yang akan dipelajari berada atau hidup. Metode belajar
seperti ini disebut sebagai media karyawisata. Misalnya siswa dibawa ke
Taman sekolah untuk mengamati bagian-bagian tumbuhan.
d. Film Animasi
Film animasi tentang peredaran darah atau proses pencernaan
makanan dapat lebih mudah dipahami siswa dibandingkan bila konsep –
konsep tersebut diinformasikan kepada siswa dengan menggunakan
metode ceramah. Peredaran darah dan proses pencernaan makanan
17
merupakan konsep yang bersifat abstrak, sehingga film animasidapat
membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep tersebut.
e. Torso
Torso adalah model potongan tubuh manusia. Torso memudahkan
siswa untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.
f. Model
Model adalah gambaran bentuk asli dari benda tiga dimensi.
Misalnya model paru-paru yang dapat dioperasikan oleh siswa agar
memahami cara kerja paru-paru manusia dan apa yang menyebabkan
paru-paru mengembang dan mengempis.
14
Http: //skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa. html. (Selasa,17
September 2019. 19:28 Wib)
18
menjadikan pembelajaran menjadi lebih menarik terutama pada
pelajaran IPA di SD.
c. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA diSD membuat siswa dapat
membangkitkan atau meningkatkan ide-ide atau gagasannya untuk
mempelajarinya. Penggunaan media IPA tersebut membuat siswa aktif
dan mengikuti pembelajarannya dengan senang hati.
d. Penggunaan media pembelajaran IPA tersebut bermanfaat bagi guru
yaitu guru akan lebih mudah menyampaikan materi pelajaran yang sulit
dimengerti oleh anak, dengan begitu guru dapat mempersingkat waktu
untuk pembelajarannya.
Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, mesia bentuk papan dan media cetak
yang penampilan isinya tergolong dua dimensi15.
15
Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2010. Hal. 23
19
1. Media Grafis
Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang
menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan-tulisan atau
simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengihtisarkan,
mengambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.
a. Fungsi media grafis
1) Secara umum yaitu untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan.
2) Secara khusus yaitu untuk menarik perhatian, memperjelas ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
b. Karakteristik media grafis dapat dilihat berdasarkan ciri-cirinya,
kelebihan yang dimilikinya, kelemahannya, unsur-unsur desain dan
kriteria pembuatannya dan jenis-jenisnya. Ciri-cirinya, media grafis
termasuk: media dua dimensi sehingga hanya dapat dilihat dari bagian
depannya saja, media visual diam sehingga hanya dapat diterima melalui
indra mata.
c. Kelebihan yang dimiliki media grafis adalah sederhana, ekonomis,
bahan mudah diperoleh, dapat menyampaikan rangkuman, mampu
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, .tanpa memerlukan peralatan
khusus dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi
tambahan, dapat membandingkan Suatu perubahan, dapat divariasi
antara media satu dengan yang lainnya.
d. Kelemahan media grafis adalah tidak dapat menjangkau kelompok
besar, menekankan persepsi indra penglihatan saja, tidak menampilkan
unsur audio dan motion.
e. Unsur-unsur media grafis sering disebut sebagai unsur-unsur visual,
terdiri dari titik, garis, bidang, bentuk. ruang warna dan tekstur. Jenis-
jenis media grafis meliputi sketsa adalah gambar sederhana dapat
digunakan berkali-kali, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan
siswa, menghemat waktu dan tenaga. Kelemahannya kurang persiapan
dan kurang terampilnya para guru.
20
2. Media Bentuk Papan
Media bentuk papan terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan
flanel dan papan magnet.
a. Papan tulis digunakan untuk menuliskan pokok-pokok keterangan
guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi,
bagan atau gambar.
1) Keuntungan papan tulis yaitu dapat digunakan disegala jenis
tingkatan lembaga, mudah mengawasi keaktifan kelas,
ekonomis dan dapat dibalik.
2) Kekurangan papan tulis yaitu memungkinkan sukarnya
mengawasi aktifitas murid, berdebu dan kurang
menguntungkan bagi guru yang dituliskan jelek.
b. Papan tempel yaitu sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat
untuk menempelkan pesan atau suatu tempat untuk
menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian aktifitas
penting suatu sekolah.
1) Keuntungan papan tempel yaitu dapat menarik perhatian,
memperluas pengertian anak, mendorong kreatifitas,
menghemat waktu, membangkitkan rasa keindahan dan
menumpuk rasa tanggung jawab.
2) Kelemahan papan tempel yaitu sulit memantau apakah semua
murid dapat memperhatikan, kemungkinan terjadi gangguan
kenakalan dan membosankan jika terlalu lama dipasang.
c. Papan magnet lebih dikenal sebagai visual board adalah suatu papan
yang dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu dimana padanya
diletakan potongan gambar-gambar atau simbol-simbol lain.
1) Keuntungan papan magnet yaitu dapat dibuat sendiri, item-
item dapat diatur sendiri, dapat dipersiapkan terlebih dahulu,
item-item dapat digunakan berkali-kali, memungkinkan
penyesuaian dengan kebutuhan siswa, menghemat waktu dan
tenaga.
21
2) Kelemahan papan magnet yaitu pada umumnya terletak pada
kurang persiapan dan kurang terampilnya pada guru.
3. Media Cetak
a. Buku Pelajaran
Buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan
secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan
atau bidang studi tertentu.
1) Manfaat buku pelajaran yaitu sebagai alat pelajaran individual,
sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai alat mendorong
murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk
meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasikan bahan
pelajaran.
2) Keuntungan penggunaan buku pelajaran adalah ekonomis,
komprehensif dan sistematisserta mengembangkan sikap
mandiri dalam belajar.
c. Ensiklopedi
Ensiklopedi merupakan sumber bacaan penunjang. Tugas guru
adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada siswa
22
agar para siswa menggunakan ensiklopedia sebagai bacaan penunjang
pelajaran.
d. Buku Suplemen
Buku Suplemen berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi
anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun yang tidak.
Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk
memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Buku suplemen adalah
karya fiksi dan non fiksi.
e. Media Komik
1) PengertianKomik
a) Komik adalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar
yang lucu. Buku komik menyediakan cerita-cerita yang
sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga
sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa.
b) Komik adalah buku berbentuk kartun yang berisi gambar dan
berisi rangkaian kata-kata yang dituliskan didalam ballons
membentuk sebuah cerita yang dirancang untuk memberikan
hiburan bagi para pembaca. Komik dijadikan sebagai salah
satu sumber belajar untuk menunjang aktivitas dalam proses
pembelajaran. Buku-buku komik dapat digunakan secara
efektif oleh guru dalam usaha membangkitkan minat,
mengembangkan per-bendaharaan kata-kata dan keterampilan
membaca, serta memperluas minat baca16.
23
sehingga mudah dipahami. Media pembelajaran dengan
menggunakan komik juga dapat meningkatkan hasil belajar,
sehingga mencapai KKM serta dapat meningkatkan minat
dan aktivitas belajar peserta didik.
b) Media komik dapat meningkatkan hasil belajar dikarenakan
peserta didik menjadi lebih aktif dan tertarik serta termotivasi
untuk berpikir terhadap isi pembelajaran. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa komik
merupakan salah satu bentuk media yang sangat potensial
untuk digunakan dalam pembelajaran karena mampu untuk
meningkatkan motivasi belajar yang sangat berkaitan erat
dengan prestasi belajar yang dicapai oleh peserta didik17.
Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar
dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun.
Komik mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan
memiliki unsur urutan cerita yang memuat pesan yang besar tetapi
disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi komik
dilengkapi dengan bahasa yang dialogis dan komik dapat menjadi
pilihan sebagai media pembelajaran yang tepat karena adanya
kecenderungan banyak siswa lebih menyenangi bacaan media
hiburan seperti komik dibandingkan dengan membaca mata
pelajaran dan di dalam komik terdapat banyak gambar yang
merangsang siswa untuk membaca komik.
Contoh media ini pada kehidupan nyata, anak-anak lebih menyukai
snack dengan gambar yang menarik tanpa mengetahui isi dari snack
tersebut. Berarti dengan ini komik sebagai media yang bersifat
sederhana, humor, menggunakan bahasa keseharian, mudah menarik
perhatian serta bersifat informatif dan edukatif yang mampu
memotivasi siswa selama proses belajar yang disertai gambar yang
17
Widyawati. Ani. 2015. Pengembangan Media Komik Ipa Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar dan Karakter Peserta Didik. Universitas Negeri Yogyakarta. Vol, 1. No, 1. Hal :
25
24
menarik dan disukai siswa akan mampu meningkatkan pembelajaran
siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat.
25
Serta rangkaian gambar sederhana dan tokoh visual dari komik
tersebut menunjukkan maksud dari kejadian atau peristiwa perubahan
wujud benda sehingga ketika materi perubahan wujud benda
diaplikasikan melalui komik maka siswa tidak akan mengalami
kebosanan, kesulitan dalam memahami atau menjelaskan materi
perubahan wujud benda serta dari rangkaian gambar dan siswa akan
lebih mudah mengingat materi dalam ingatan jangka panjang.
26
problem solving. Demikian diharapkan anak dapat menerapkan apa
yang sudah mereka dengarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa manfaat lain dari dongeng bagi anak yaitu
1) Media Menanamkan Nilai dan Etika
Dongeng merupakan media yang sangat efektif untuk
menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, termasuk
menimbulkan rasa empati dan simpati anak. Nilai-nilai yang bisa
dipetik dari dongeng adalah nilai kejujuran, rendah hati,
kesetiakawanan, kerja keras dan lain sebagainya.
a) Memperkenalkan Bentuk Emosi
Dari dongeng yang diberikan, pastinya memiliki karakter
dan tokoh yang berbeda-beda. Sebagai orang tua, Anda harus
memahami makna dari dongeng tersebut, sehingga anda bisa
memberikan penekanan tertentu pada dialog dan ekspresi. Selain
itu, Anda juga bisa menceritakan emosi para tokoh seperti emosi
negatif dan positif. Hal ini akan membantu anak dengan masalah
agresifitas dan mengajarkan untuk berempati pada sesama
temannya.
27
d) Merangsang Daya Imaginasi
Selain membacakan cerita atau dongeng dari buku kita
bisa membuat cerita singkat tanpa panduan buku. Kemudian,
pandulah anak untuk melanjutkan cerita tersebut berdasarkan
imaginasi mereka sendiri. Ajukan juga beberapa pertanyaan
untuk memancing daya imaginasinya.
18
Aristi, Jintar. Pengaruh Pembelajaran menggunakan Media Tiga Dimensi terhadap
Hasil belajar dengan Perangkat Lunak. Universtitas UNIMED. Vol, 1 No, 1. Hsl: 73
28
Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar pokok bahasan
tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung
atau melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya.
Ada beberapa tujuan belajar dengan menggunakan model yaitu
a. Mengatasi kesulitan yang muncul ketika mempelajari objek yang
terlalu besar.
b. Untuk mempelajari objek yang telah menjadi sejarah di masa lampau.
c. Untuk mempelajari objek-objek yang tak terjangkau secara fisik.
d. Untuk mempelajari objek yang mudah dijangkau tetapi tidak
memberikan keterangan yang memadai (misalnya mata manusia,
telinga manusia).
2. Peta Timbul
Peta timbul yang secara fisik termasuk model lapangan adalah peta
yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Peta timbul
rnemiliki ukuran panjang, lebar dengan melihat peta timbul. Siswa
memperoleh gambaran yang jelas tentang perbedaan letak dari tepi pantai,
dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, gunung merapi, lembah,
danau dan sungai. Peta timbul dapat dibuat oleh guru bersama siswa
sehingga dapat memupuk daya kreasi, daya imajinasi dan memupuk rasa
tanggung jawab bersama terhadap hasil karya bersama yang dapat dipakai
membuat peta timbul adalah semen tanah liat, serbuk gergaji dan bubur
kertas karton.
Pemilihan bahan disesuaikan dengan keperluan peta timbul yang
ingin dibuat Globe (model perbandingan) adalah benda tiruan dari bentuk
bumi yang di perkecil. Globe dapat memberikan keterangan tentang
permukaan bumi pada umumnya dan khususnya tentang lingkungan bumi,
aliran sungai, dan langit. Tujuan penggunaan globe adalah menunjukkan
bentuk bumi yang sebenarnya dalam skala kecil.
29
Terminologi benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan
benda contoh. Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan asli
dan alami. Sedangkan benda contoh adalah benda asli atau sebagian benda
asli yang digunakan sebagai contoh. Namun ada juga benda asli tidak alami
atau benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuk
Oleh manusia. Contoh-contoh benda yang masih hidup adalah akuarium,
terarium, kebun binatang, kebun percobaan, dan insektarium.
Contoh-contoh benda yang sudah mati adalah: herbarium, teksidermi,
awetan dalam botol, awetan dalam cairan plastik. Contoh-contoh yang tak
hidup adalah berbagai yang berasal dari batuan dan mineral. Sekarang
belajar melalui sebenarnya jarang dilakukan. Ada beberapa alasan orang
tidak mempelajari benda sebenarnya, yaitu bendanya sudah tidak ada lagi,
kalaupun ada sangat sulit untuk dijangkau, terlalu besar atau terlalu kecil,
sangat berbahaya untuk dipelajari langsung, tidak boleh dilihat dan terlalu
cepat atau terlalu lambat gerakan nya.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar
mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan,
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan
sempurna.
2. Media pembelajaran IPA merupakan segala sesuatu yang sangat dibutuhkan
oleh guru IPA untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep saat
belajar IPA. Sebagai alat bantu dalam penggunaan media itu sendiri sangat
tergantung pada kemampuan guru dalam menggunakan dan memfasilitasi
media itu sendiri.
3. Komikadalah suatu bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku
komik menyediakan cerita-cerita yang sederhana, mudah ditangkap dan
dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik oleh anak-anak maupun
orang dewasa.
4. Dongeng atau cerita merupakan media yang sangat efektif untuk
menanamkan berbagai nilai dan etika terhadap anak. Cerita atau dongeng
adalah salah satu media komunikasi guna menyampaikan beberapa pelajaran
atau pesan moral kepada anak.
B. Saran
Sebagai seorang pendidik kita harus menjadi pendidik yang berpikir
kreatif, inovatif, dalam menciptakan media pembelajaran untuk membangun
motivasi peserta didik agar menjadi lebih semangat dan tidak merasa bosan di
kelas. Pendidik juga harus menciptkan media yang mudah dipahami dalam
menyampaikan materi kepeserta didik agar materi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik.
31
DAFTAR PUSTAKA
Widyawati. Ani. 2015. Pengembangan Media Komik Ipa Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar dan Karakter Peserta Didik. Universitas Negeri Yogyakarta.
Vol, 1. No, 1. Hal : 25.
http:///skripsuit.blogspot.com/makalah-media-pembelajaran-ipa.html.(Selasa,17
September 2019. 19:28 Wib)
32