Disusun Oleh :
Kelompok 4 (Empat)
1. Rosa Widi Astuti (5017148)
2. Wanda Riani (5017120)
3. Seli Anggara (5017012)
4. Chindy Destari (5017136)
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Luar Biasa dengan Judul “Klasifikasi Anak Tunadaksa, Tunalaras, Berbakat dan
Berkesulitan Belajar”. Penulisan makalah ini dapat terlaksana atas dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Rudi Erwandi, M.Pd. selaku Ketua Kampus STKIP-PGRI Lubuk Linggau.
2. Tio Gusti Satria, M.Pd. selaku ketua program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
Makalah ini dalam penyusunannya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi perkembangan ilmu pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 16
B. Saran ............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak setiap anak mengalami perkembangan normal. Banyak di antara
mereka yang dalam perkembangannya mengalami hambatan, gangguan,
kelambatan, atau memiliki faktor-faktor resiko sehingga untuk mencapai
perkembangan optimal diperlukan penanganan atau intervensi khusus. Kelompok
inilah yang kemudian dikenal sebagai anak berkebutuhan khusus. Kelainan dari segi
fisik berupa kecacatan fisik, misalnya orang yang tidak memiliki kaki sebelah kiri,
matanya buta sebelah dan sejenisnya. Kelainan dari segi fsikis atau aspek kejiwaan
(psikologis). Misalnya orang yang menderita keterbelakangan mental akibat dari
intelegesi yang dimiliki di bawah normal. Kelainan dari segi sosial, misalnya orang
yang tidak dapat melakukan interaksi dan komunikasi sosial, sehingga mereka tidak
dapat di terima secara sosial oleh masyarakat sekitarnya yang mnyebabkan mereka
kurang bergaul dan merasa rendah diri yang berlebihan, dan kelainan dari segi
moral dapat berupa ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dan
hati nuraninya sehingga orang tersebut berbuat amoral di tengah masyarakatnya
Anak berkeutuhan khusus di klasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai
dengan jenis kelainan anak. Klasifikasi tersebut mencakup kelompok anak yang
mengalami keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar, gangguan emosional,
kelainan fisik, kerusakan atau gangguan pendengaran, kerusakan atau gangguan
penglihatan, gangguan bahasa dan wicara, dan kelompok anak yang berbakat.
Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan
tingkat perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi tingkat
perkembangan sensorik motor, kognitif, kemampuan berbahasa, keterampilan diri,
konsep diri, kemampuan berinteraksi social, serta kreatifitasnya. Adanya perbedaan
karakteristik setiap peserta didik berkebutuhan khusus di SD, akan memerlukan
kemampuan khusus guru kelas. Guru dituntut memiliki kemampuan berkaitan
dengan cara mengombinasikan kemampuan dan bakat setiap anak dalam beberapa
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud anak berkebutuhan khusus ?
2. Apa saja jenis dan karakteristik dari anak berkebutuhan khusus ?
3. Jelaskan apa saja kebutuhan pembelajaran anak berkebutuhan khusus ?
4. Jelaskan Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus Tunadaksa, Tunalaras,
Berbakat dan Berkesulitan Belajar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud anak berkebutuhan khusus
2. Untuk mengetahui apa saja jenis dan karakteristik dari anak berkebutuhan
khusus ?
3. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan pembelajaran anak berkebutuhan khusus
4. Untuk mengetahui klasifikasi anak berkebutuhan khusus tunadaksa, tunalaras,
berbakat dan berkesulitan belajar
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
b) Anak Tunalaras
Anak tunalaras yaitu anak yang mengalami kesulitan dalam
penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang
berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada
umumnya, sehingga merugikan dirinya maupun orang lain dan karenanya
memerlukan pelayanan pendidikan khusus demi kesejahteraan dirinya
maupun lingkungannya.
Anak tunalaras secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut;
1) Bersikap membangkang.
2) Mudah terangsang emosinya/emosional/ mudah marah.
3) Sering melakukan tindakan agresif, merusak dan mengganggu.
4) Sering bertindak melanggar norma sosial atau norma susila atau
hukum.
c) Anak Berbakat
Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan atau
inteligensi, kreativitas tinggi, dan tanggungjawab terhadap tugas atau task
commitment di atas anak-anak seusianya atau anak normal, sehingga untuk
mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan
pendidikan khusus. Sangat banyak
Karakteristik yang melekat pada anak berbakat antara lain:
1) Membaca pada usia lebih muda.
2) Membaca lebih cepat dan lebih banyak.
3) Memiliki perbendaharaan kata yang luas.
4) Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat.
5) Mempunyai minat yang luas.
6) Mempunyai inisiatif dan dapat berkeja sendiri.
7) Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal.
8) Dapat memberikan banyak gagasan.
9) Luwes dalam berpikir.
10) Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan.
11) Mempunyai pengamatan yang tajam.
12) Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap
tugas atau bidang yang diminati.
13) Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri.
14) Senang mencoba hal-hal baru.
15) Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi.
16) Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan
masalah.
17) Cepat menangkap hubungan sebab akibat.
18) Berperilaku terarah pada tujuan.
8
b. Berdasarkan kepribadian
1) Kekacauan perilaku
2) Menarik diri(withdrawll)
3) Ketidakmatangan(immaturity)
4) Agresi social
A. Kesimpulan
Anak dengan kebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan
(bermakna) mengalami kelainan/penyimpangan (phisik, mental-intelektual, social,
emosional) dalam proses pertumbuhan/ perkembangannya dibandingkan dengan
anak-anak lain seusianya sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan
khusus. Ada banyak klasifikasi anak berkebutuhan khusus, mencakup anak-anak
yang kelainan fisik, mental emosional, maupun masalah akademik. Dan setiap anak
yang memilki keterbelakangan memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak
yang normal. Setiap anak yang berkebutuhan khusus memiliki karakteristik masing-
masing yang berbeda-beda.
Anak berkebutuhan khusus di klasifikasikan atas beberapa kelompok sesuai
dengan jenis kelainan anak. Klasifikasi tersebut mencakup kelompok anak yang
mengalami keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar, gangguan emosional,
kelainan fisik, kerusakan atau gangguan pendengaran, kerusakan atau gangguan
penglihatan, gangguan bahasa dan wicara, dan kelompok anak yang berbakat.
B. Saran
Proses dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan karena
keterbatasan saya sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran amat kami
harapkan demi kesempurnaan kami dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang
akan datang.
16
DAFTAR PUSTAKA
17