DISIPLIN IPS
KELOMPOK 2 :
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................... 5
2.1 Ekonomi.......................................................................................................5
2.2 Sejarah..........................................................................................................7
2.3 Sosiologi.......................................................................................................9
2.4 Antropologi .................................................................................................10
2.5 geografi ......................................................................................................11
2.6 Politik .........................................................................................................12
BAB 3 PENUTUP............................................................................................... 13
1. 1 Latar Belakang
Dunia sebagai ekosistem global tidak terlepas dari permasalahan-
permasalahan yang mampu mempengaruhi umat manusia melalui perubahan
ekosistem yang tidak dikehendaki dan bahkan tidak tidak disadari. Terjadinya
kemajuan teknologi informasi dan transformsi telah menyebabkan dunia ini mengecil
seperti sebuah desa dunia, sehingga batas-batas fisik negara menjadi begitu kurang
mencolok.
Dilihat secara batas non-fisik , maka dunia sekarang menjadi tanpa batas-batas
(borderless) secara non-fisik. Bangsa dari berbagai macam budaya saling mengenal
pihak lain melalui nilai-nilai yang sifatnya universal, seperti: makanan, pakaian, dan
hiburan, karena ketiganya adalah hal yang mudah diterima dalam interaksi antar
bangsa dan budaya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang interaksi
global dilihat dari disiplin IPS,
PEMBAHASAN
A. EKONOMI
Gelombang globalisasi yang paling besar adalah dalam bidang ekonomi.
Globalisasi dalam bidang ekonomi membawa pengaruh terhadap bidang lainnya,
antara lain hukum, budaya, politik dan bahkan lingkungan. Regionalisasi dalam
bidang ekonomi merupakan awal dari proses globalisasi. ASEAN sebagai suatu kerja
sama negara - negara Asia Tenggara menyadari pentingnya suatu kerja sama dalam
bidang perdagangan. Oleh karena itu, timbullah berbagai kesepakatan antarnegara
ASEAN untuk membentuk lembaga ekonomi regional. Munculnya berbagai lembaga
perekonomian antara bangsa yang menunjukkan bahwa suatu negara tidak dapat lagi
sendirian dalam hidup dan membangun bangsanya.
Misalnya, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Asia pasific Economic
Corporation (APEC), AFTA dan sebagainya. Keterkaitan dan ketergantungan antara
negara, Susanto (1997) mencontohkan bahwa negara Asia Timur sangat
membutuhkan pasar di negara maju Eropa dan Amerika. Begitu pula halnya dengan
negara berkembang memiliki ketergantungan ekonomi yang besar terhadap negara
maju, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen.
Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa kerja sama ekonomi antara negara
semakin diperlukan baik secara bilateral, maupun multilateral. Suatu negara yang
akan memasuki era globalisasi mau tidak mau harus berperan dalam kerja sama
ekonomi. Ia harus berperan dalam perdagangan bebas dan pasar bebas. Kuang-Sheng-
Siao (Susanto, 1997) mengemukakan model-model kerja sama ekonomi seperti
berikut :
1. Zona perdagangan bebas, daerah dimana penurunan tarif dan berbagai
hambatan diturunkan secara bersama supaya arus komoditas barang dan jasa
dapat bergerak bebas.
2. Persetujuan tarif, pembentukan sebuah sistem tarif yang sama dipakai untuk
mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama
dalam menghadapi tantangan.
3. Pasar bersama, selain arus bebas dari komoditas dan jasa, bahan baku produk,
tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas.
4. Aliansi ekonomi, harmonisasi total di dalam kesejahteraan sosial, transportasi,
moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya.
5. Integrasi ekonomi secara penuh.
c. SOSIOLOGI
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan
kelompok-kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia
dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan
utamanya yaitu; hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial di mana terjadi
interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan berkembang. Mulai dari
keluarga, teman sepermainan, tetangga, sekampung, sekota, regional provinsi, sampai
ke tingkat global antarbangsa. Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh
tujuan tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi
oleh motif ekonomi. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat
global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi.
Dari arus global dan interaksi sosial, baik langsung maupun melalui media,
tentu saja ada yang wajib diwaspadai terutama dari segi negatifnya. Karena masalah
sosial yang mengglobal merupakan penghancuran umat dalam jangka yang relatif
cepat meracuni generasi muda. Selain itu, akibat interaksi sosial yang makin intensif
sampai ke tingkat global, menunjukan perubahan sosial dimasyarakat sampai keproses
modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan
dalam arti yang seluas-luasnya.
Sosiologi, yang oleh Horton dan Hun (1976 : 22) didefinisikan sebagai studi
ilmiah tentang kehidupan sosial umat manusia, harus mengembangkan kemampuan
perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global yang mengancam
kehidupan umat manusia.
Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi telah menyebabkan
interaksi manusia meluas ke tingkat global secara intensif. Interaksi bisa terjadi secara
fisik maupun non-fisik melalui internet. Teknologi computer memalui E-mail
menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas secara non-fisik. Secara fisik batas-batas
wilayah setiap Negara berdasarkan hukum Internasional masih jelas.
D. ANTROPOLOGI
Sudut pandang Antropologi terhadap perspekstif global, terarah pada
keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.
Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari
tingkat lokal sampai ketingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan
kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Oleh karena itu, proses dan
arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya
atau proses kebudayaan.
Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada keberadaan dan
perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global namun demikian,
sorotan dan kajiannya, tidak terlepas mulai dari tingkat lokal, regional, nasional,
internasional sampai ketingkat global yang sedang mengarus saat ini. Hakikatnya,
perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat
global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik
umat manusia.
Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup alabarat yang tidak cocok jika
diterapkan di Indonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedonisme
tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Untuk itu sebagai generasi
muda penerus bangsa kita harus menyadari keberadaan nilai yang masih berlaku di
negara kita. Kita harus pandai di dalam menyeleksi budaya asing yang masuk ke
negara kita. Jika budaya asing tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang
berdasarkan pancasila, kita berusaha bersifat terbuka dalam menerima kebudayaan
tersebut.
Akan tetapi jika tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita harus bersuara
lantang untuk menolaknya. Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka,
persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak
dapat dicegah apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia.
E. GEOGRAFI
F. POLITIK
Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja
sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia
tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak
bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga
berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah
internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan
terwujudnya perdamaian dunia.
Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri
dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara
lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri
Indonesia. Perubahan peta politik me mbawa dampak luas pada tatanan global di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta
politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat
dunia (global society). IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan
dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami
dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai
bagian dari masyarakat global yang interdependen.
Interaksi global dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan social yaitu sejarah,
ekonomi, politik geografi, antropoligi, dan sosiologi ini telah terjadi sejak lama.
Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi,
geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran
sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif.
B. Saran
Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA