Anda di halaman 1dari 15

INTERAKSI GLOBAL DILIHAT DARI BERBAGAI

DISIPLIN IPS

KELOMPOK 2 :

(08) FADHILAH TU HUSNI (06131181823009)


(29) MIRAWATI (06131281823031)
(46) DEVI LIASARI (06131281823075)

Dr. Siti Dewi Maharani, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat


dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Interaksi Global
di Lihat dari Berbagai disiplin IPS” ini dengan tepat waktu. Ada pun
tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Perspektif Global.

Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca. Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Palembang, 31 Januari 2021

                                                                                                       

                                                                                                                  Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang..............................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................... 5

2.1 Ekonomi.......................................................................................................5
2.2 Sejarah..........................................................................................................7
2.3 Sosiologi.......................................................................................................9
2.4 Antropologi .................................................................................................10
2.5 geografi ......................................................................................................11
2.6 Politik .........................................................................................................12

BAB 3 PENUTUP............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Dunia sebagai ekosistem global tidak terlepas dari permasalahan-
permasalahan yang mampu mempengaruhi umat manusia melalui perubahan
ekosistem yang tidak dikehendaki dan bahkan tidak tidak disadari. Terjadinya
kemajuan teknologi informasi dan transformsi telah menyebabkan dunia ini mengecil
seperti sebuah desa dunia, sehingga batas-batas fisik negara menjadi begitu kurang
mencolok.
Dilihat secara batas non-fisik , maka dunia sekarang menjadi tanpa batas-batas
(borderless) secara non-fisik. Bangsa dari berbagai macam budaya saling mengenal
pihak lain melalui nilai-nilai yang sifatnya universal, seperti: makanan, pakaian, dan
hiburan, karena ketiganya adalah hal yang mudah diterima dalam interaksi antar
bangsa dan budaya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang interaksi
global dilihat dari disiplin IPS,

1.2   Rumusan Masalah


1. Bagaimana interaksi global dilihat dari ekonomi?
2. Bagaimana interaksi global dilihat dari sejarah ?
3. Bagaimana interaksi global dilihat dari Sosiologi?
4. Bagaimana interaksi global dilihat dari Antropologi?
5. Bagaimana interaksi global dilihat dari Geografi?
6. Bagaimana interaksi global dilihat dari Politik?

1.3   Tujuan Penulisan


Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui interaksi global dilihat dari ekonomi
2. Mengetahui interaksi global dilihat dari sejarah
3. Mengetahui interaksi global dilihat dari sosiologi
4. Mengetahui interaksi global dilihat dari Antropologi
5. Mengetahui interaksi global dilihat dari Geografi
6. Mengetahui interaksi global dilihat dari politik
BAB II

PEMBAHASAN

A. EKONOMI
Gelombang globalisasi yang paling besar adalah dalam bidang ekonomi.
Globalisasi dalam bidang ekonomi membawa pengaruh terhadap bidang lainnya,
antara lain hukum, budaya, politik dan bahkan lingkungan. Regionalisasi dalam
bidang ekonomi merupakan awal dari proses globalisasi. ASEAN sebagai suatu kerja
sama negara - negara Asia Tenggara menyadari pentingnya suatu kerja sama dalam
bidang perdagangan. Oleh karena itu, timbullah berbagai kesepakatan antarnegara
ASEAN untuk membentuk lembaga ekonomi regional. Munculnya berbagai lembaga
perekonomian antara bangsa yang menunjukkan bahwa suatu negara tidak dapat lagi
sendirian dalam hidup dan membangun bangsanya.
Misalnya, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), Asia pasific Economic
Corporation (APEC), AFTA dan sebagainya. Keterkaitan dan ketergantungan antara
negara, Susanto (1997) mencontohkan bahwa negara Asia Timur sangat
membutuhkan pasar di negara maju Eropa dan Amerika. Begitu pula halnya dengan
negara berkembang memiliki ketergantungan ekonomi yang besar terhadap negara
maju, baik sebagai konsumen maupun sebagai produsen.
Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa kerja sama ekonomi antara negara
semakin diperlukan baik secara bilateral, maupun multilateral. Suatu negara yang
akan memasuki era globalisasi mau tidak mau harus berperan dalam kerja sama
ekonomi. Ia harus berperan dalam perdagangan bebas dan pasar bebas. Kuang-Sheng-
Siao (Susanto, 1997) mengemukakan model-model kerja sama ekonomi seperti
berikut :
1. Zona perdagangan bebas, daerah dimana penurunan tarif dan berbagai
hambatan diturunkan secara bersama supaya arus komoditas barang dan jasa
dapat bergerak bebas.
2. Persetujuan tarif, pembentukan sebuah sistem tarif yang sama dipakai untuk
mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama
dalam menghadapi tantangan.
3. Pasar bersama, selain arus bebas dari komoditas dan jasa, bahan baku produk,
tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas.
4. Aliansi ekonomi, harmonisasi total di dalam kesejahteraan sosial, transportasi,
moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya.
5. Integrasi ekonomi secara penuh.

B. SEJARAH DAN BUDAYA


Dalam bidang sejarah sesungguhnya globalisasi sudah terjadi cukup lama.
Kita sudah mengetahui tentang perjalanan panjang Columbus, untuk mengelilingi
dunia. Pengaruhnya adanya perlombaan di negara-negara Eropa untuk datang ke Asia
Tenggara dalam rangka mencari rempah-rempah.
Dalam kaitannya dengan budaya, globalisasi ini lebih dahsyat lagi
pengaruhnya karena menyentuh semua orang dari semua lapisan secara langsung.
Pengaruh film, misalnya memberikan pengaruh terhadap perilaku manusia dalam
berpakaian, bertindak, berbicara, dan sebagainya. Ini yang paling dikhawatirkan
karena tidak semua orang mempunyai ketahanan yang kokoh untuk menyaring
pengaruh negatif dari budaya ini. Dalam kaitannya dengan globalisasi ini, maka peran
negara mengalami pergeseran yang semula memberikan perlindungan, dan mengatur,
ke arah yang sifatnya membentuk sikap, kesadaran dan wawasan.

1. Membentuk Wawasan Kebangsaan (nation character building).


Sangat penting karena akan memberikan landasan kuat terhadap bangsa dalam
menghadapi gelombang globalisasi. Kebijakan pendidikan harus mulai
diarahkan terhadap pendidikan global untuk memberikan pengetahuan yang
luas, masyarakat juga harus memiliki kemampuan untuk melakukan sensor
sendiri. Oleh karena itu pendidikan harus diarahkan untuk :
a). Memperluas wawasan dan persepsi anak didik yang berkaitan dengan
permasalahan global.
b). Meningkatkan kesadaran anak didik, bahwa mereka bukan saja sebagai
warga negara Indonesia tetapi juga warga dunia.
c). Memberikan wawasan untuk mengkaji Ulang nilai dan budaya yang ada,
apakah masih dapat kita gunakan dan sesuaikan dengan perkembangan zaman
ini.
2. Dalam kaitannya dengan Nilai Budaya.
Anak didik perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan yang cukup
agar mereka mampu menyeleksu budaya lain yang tidak sesuai atau budaya
kita yang tidak cukup untuk mendukung proses globalisasi. Budaya seperti
"biar lambat asal selamat", "managan ora mangan kumpul" dan banyak lagi
nilai dan budaya yang tidak sesuai lagi, ini akan menghambat kemajuan.
Dalam kaitannya dengan kebebasan mengeluarkan pendapat juga telah mulai
adanya usulan untuk membatasi informasi yang diperkirakan akan merusak
nilai budaya bangsa seperti gambar dan cerita yang berbau pornografis.
Misalnya, di negara Asia lebih ketat lagi, dimana sudah adanya usaha
(Singapura) untuk memblokir informasi yang akan merusak wawasan
kebangsaan.

3. Memonitor Aktivitas Penggunaan Internet.


Melalui pemberian jasa internet (internet providet) agar kalau ada yang
mengambil informasi yang dinilai tidak "layak" dapat diberikan sanksi. Di
Indonesia, sensor seperti ini sudah mulai dilakukan walaupun tidak seketat di
Singapura.

c.       SOSIOLOGI
Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul akibat hubungan
kelompok-kelompok umat manusia, studi tentang manusia dan lingkungan manusia
dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi, objek yang menjadi sorotan
utamanya yaitu; hubungan antarmanusia dalam lingkungan sosial di mana terjadi
interaksi sosial yang semakin lama semakin luas dan berkembang. Mulai dari
keluarga, teman sepermainan, tetangga, sekampung, sekota, regional provinsi, sampai
ke tingkat global antarbangsa. Motif interaksi sosial sangat beragam dilandasi oleh
tujuan tertentu. Contohnya hubungan antara produsen dan konsumen yang dilandasi
oleh motif ekonomi. Akibat interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat
global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai ke proses modernisasi.

Menurut Roger F. Soltau dalam introduction to politics (Miriam Budiardjo:


1991:9) ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan dan lembaga-lembaga yang
akan melaksanakan tujuan-tujuan itu, hubungan antara negara dan warga negaranya
serta dengan negara-negara lain.

Menurut Frank H. Hankins sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena


yang timbul akibat hubungan kelompok-kelompok manusia, studi tentang manusia
dan lingkungan manusia dalam hubungannya satu sama lain. Dalam sosiologi
mengajarkan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kelompok tempat ia terlihat
sebagai anggota dan oleh interaksi yang terjadi pada kelompok itu. Perkembangan
teknologi transpormasi dan komunikasi telah menyebabkan interaksi manusia meluas
ke tingkat global secara lebih intensif. Interaksi bisa terjadi secara fisik maupun non
fisik melalui internet. Teknologi komputer melalui email (electronic mail)
menyebabkan dunia ini tanpa batas (bord erless) secara non fisik. Setiap orang yang
mampu mengakses teknologi ini bisa berkirim maupun menerima berita dari seluruh
dunia.

Dampak kemajuan, penerapan, dan permanfaatan IPTEK di bidang


transportasi dan komunikasi menjadikan interaksi sosial baik secara langsung
(misalnya di pasar swalayan) maupun tidak langsung (misalnya on-line shopping) ini
semakin intensif dan meluas menembus batas-batas lokal, regional, nasional,
internasional, sampai global sekalipun. Hal ini tentunya membawa perubahan sosial,
kemajuan sosial yang berdampak luas terhadap opini, kecerdasan, nalar dan wawasan
manusia yang mengalaminya.

Pengetahuan, ilmu, dan pengenalan teknologi berdampak luas pada tatanan


sosial dan telah memasuki kehidupan segala lapisan masyarakat secara local, regional,
bahkan juga global. Contohnya jenis makanan khas setempat yang telah menyebar ke
segala tempat bahkan juga di manca negara, seperti misalnya makanan khas Indonesia
tempe yang kini terkenal di Jepang, Belanda, dan di negara-negara lainya. Contoh
lainnya adalah jenis permainan atau kebudayaan lokal/tradisional yang kini terkenal di
segala penjuru dunia, misalnya pencak silat, gamelan, tari-tarian Bali, dan lain
sebagainya.

Dari arus global dan interaksi sosial, baik langsung maupun melalui media,
tentu saja ada yang wajib diwaspadai terutama dari segi negatifnya. Karena masalah
sosial yang mengglobal merupakan penghancuran umat dalam jangka yang relatif
cepat meracuni generasi muda. Selain itu, akibat interaksi sosial yang makin intensif
sampai ke tingkat global, menunjukan perubahan sosial dimasyarakat sampai keproses
modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan
dalam arti yang seluas-luasnya.
Sosiologi, yang oleh Horton dan Hun (1976 : 22) didefinisikan sebagai studi
ilmiah tentang kehidupan sosial umat manusia, harus mengembangkan kemampuan
perspektif global dalam menyimak masalah-masalah global yang mengancam
kehidupan umat manusia.
Perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi telah menyebabkan
interaksi manusia meluas ke tingkat global secara intensif. Interaksi bisa terjadi secara
fisik maupun non-fisik melalui internet. Teknologi computer memalui E-mail
menyebabkan dunia ini menjadi tanpa batas secara non-fisik. Secara fisik batas-batas
wilayah setiap Negara berdasarkan hukum Internasional masih jelas.

D.      ANTROPOLOGI
Sudut pandang Antropologi terhadap perspekstif global, terarah pada
keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.
Hakikatnya, perkembangan aspek kehidupan apapun yang mengarus mulai dari
tingkat lokal sampai ketingkat global, dasarnya terletak pada budaya dengan
kebudayaan yang menjadi milik otentik umat manusia. Oleh karena itu, proses dan
arus global dalam kehidupan sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya
atau proses kebudayaan.
Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada keberadaan dan
perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global namun demikian,
sorotan dan kajiannya, tidak terlepas mulai dari tingkat lokal, regional, nasional,
internasional sampai ketingkat global yang sedang mengarus saat ini. Hakikatnya,
perkembangan aspek kehidupan apapun mulai dari tingkat lokal sampai ke tingkat
global, dasarnya terletak pada budaya dengan kebudayaan yang menjadi milik otentik
umat manusia.

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari orang (bentuk khas fisiknya),


masyarakat, dan budayanya. Kumpulan orang yang membentuk suatu masyarakat
memiliki budaya yang berkembang sejalan dengan invensi (penemuan) yang mereka
punyai. Suatu invensi baru perlu diciptakan untuk menggantikan invensi yang lama,
seperti: traktor bajak, kuda besi Jepang menggantikan Kuda, dan sebagainya.

Perkembangan serta kemajuan yang ada di sekitar kita merupakan hasil


pengembangan akal pikiran manusia atau hasil pengembangan budaya sebagai
perkembangan kebudayaan. Proses dan arus globalisasi dalam kehidupan
sesungguhnya adalah proses global kemampuan budaya atau proses kebudayaan.
Akan tetapi tidak bisa dipungkiri dalam bidang sosial dan budaya menimbulkan
dampak negatif dari globalisasi antara lain adalah meningkatkan individualisme,
perubahan pada pola kerja, terjadinya pergeseran nilai kehidupan dalam masyarakat.
Saat ini dikalangan generasi muda banyak yang seperti kehilangan jati dirinya.

Mereka berlomba-lomba meniru gaya hidup alabarat yang tidak cocok jika
diterapkan di Indonesia, seperti berganti-ganti pasangan, konsumtif dan hedonisme
tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di negara kita. Untuk itu sebagai generasi
muda penerus bangsa kita harus menyadari keberadaan nilai yang masih berlaku di
negara kita. Kita harus pandai di dalam menyeleksi budaya asing yang masuk ke
negara kita. Jika budaya asing tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa kita yang
berdasarkan pancasila, kita berusaha bersifat terbuka dalam menerima kebudayaan
tersebut.

Akan tetapi jika tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita harus bersuara
lantang untuk menolaknya. Dalam kehidupan manusia yang semakin terbuka,
persilangan kebudayaan sudah menjadi suatu kebutuhan karena proses tersebut tidak
dapat dicegah apabila suatu negara ingin menjadi bagian dari warga dunia.

Antropologi ,khususnya Antropologi Budaya yang oleh Koentjaraningrat


(1990: 1112) dikatakan sebagai pengganti Ilmu Budaya,merupakan studi tentang
manusia dengan kebudayaanya. Sedangkan oleh E.A. Hoebel (Fairchild, H.P. dkk.,
1982: 12) didefenisikan sebagai studi tentang manusia dengan pekerjaannya, lebih
menitikberatkan kepada kebudayaan sebagai hasil pengembangan akal pikiran
manusia.
Sudut pandang Antropologi terhadap perspektif global, terarah pada
keberadaan dan perkembangan budaya dengan kebudayaan dalam konteks global.
Berarti mengamati,menghayati,dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara
menyeluruh yang aspek serta unsur-unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi
dalam kehidupan umat manusia.Secara perspektif, meningkatnya pendapatan
masyarakat (ekonomi) terkait dengan meningkatnya kemampuan masyarakat untuk
memanfaatkan dirinya menggunakan peralatan mengelolah sumber daya (budaya)

E. GEOGRAFI

Geografi adalah ilmu keruangan yang mengkaji berbagai fenomena dalam


kontek keruangannya. Ruang yang dikonsepkan dalam geografi yaitu permukaan
bumi yang tiga dimensi terdiri atas muka bumi yang berupa darah dan perairan serta
kolom udara diatasnya. Ruang permukaan bumi ini secara bertahap ukuran dan
jaraknya mulai dari tingkat local, regional sampai ketingkat global. Oleh karena itu
perspektif geografi adalah perspektif keruangan yang bertahap dari perspektif lokal,
regional sampai ke perspektif global.

Perspektif geografi atau perspektif keruangan adalah suatu kemampuan


memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah
keruangan permukaan bumi, baik masa lampau, saat ini, terutama untuk masa yang
akan datang. Pendekatan yang dapat diterpkan pada perspektif keruangan ini, yaitu
pendekatan sejarah dan kemampuan mempredeksi. Dalam ruang lingkup kajian
perspektif keruangan ini berkembang mulai dari perspektif lokal, perspektif regional,
sampai perspektif global, perjhatikan, amati, dan hayati serta perkembangan yang
terjadi di tempat anda dari waktu ke waktu. Bagaimana keadaan permukiman, jalan,
pertanian, pengairan, perdangangan, dan keadaan penduduk setempat.

Melalui proses pengamatan perspektif lokal, kita dapat menyaksikan bahwa


perkampungan yang satu dengan yang lebih luas dari perkampungan lain-lainnya,
yaitu kerena adanya jalan, alat angkutan, atau transportasi, juga karena arus manusia
dan barang. Disini terjadi proses social ekonomi dalam bentuk interaksi antar
penduduk (manusia).

Setelah mengamati dan menghayati meluasnya perkampungan, anda juga


dapat mengamati serta menghayati meluasnya suatu kota dari waktu ke waktu. Anda
dapat mengevaluasi perkembangan kota yang bersangkutan dari waktu ke waktu.
Selain areal atau kawasannya yang makin luas, juga isi kota itu mengalami
perkembangan. Pemukiman penduduk, tempat perbelanjaan, pasar, jaringan jalan,
jumlah penduduk, dan seterusnya mengalami perubaha serta perkembangan. Bahkan
anda memperhitungkan masa yang akan datang atau memprediksi bahwa kota-kota
kecil itu akan bersambung satu sama lain dan akan membentuk kota yang lebih besar
dari semula. Dalam proses perluasan kota dan penambahan serta pertambahan
penduduknya, telah terjadi proses yang dikenal sebutan urbanisasi.

Urbanisasi sebagai suatu proses, menurut WJ. Waworoentoe, A Syarif


Puradimandja, Utom Rustam (Prisma, 1972:7-12 ), terjadi karena adanya tiga yang
berkaitan satu sama lain. Tiga peristiwa yang termasuk dalam proses urbanisasi itu
yaitu :

1. Perpindahan penduduk dari perdesaan ke perkotaan.


2. Perluasan area atau kawasan kota.
3. Perubahan cara hidup sebagai orang kota.

F. POLITIK

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam


masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam
negara. Sedangkan Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan
praktik politik serta deskripsi dan analisis sistem politik dan perilaku.

Dalam perspektif global, hubungan suatu negara dengan negara-negara lain


adalah hal yang pokok.

Jenis hubungan antar negara ditinjau dari jangkauannya:

No Jenis Hubungan Jangkauan


1. Regional Antarbangsa atau antarnegara di suatu kawasan
(tetangga), misalnya di kawasan Asia Tenggara
2. Internasional Antarbangsa atau antarnegara di berbagai belahan dunia.
3. Global Antar semua bangsa atau antarsemuanegara di dunia ini.

Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif yang menjadi landasan kerja
sama di bidang ekonomi dengan negara-negara lain. Bebas, artinya bangsa Indonesia
tidak memihak pada salah satu blok yang ada di dunia. Jadi, bangsa Indonesia berhak
bersahabat dengan negara mana pun asal tanpa ada unsur ikatan tertentu. Bebas juga
berarti bahwa bangsa Indonesia mempunyai cara sendiri dalam menanggapi masalah
internasional. Aktif berarti bahwa bangsa Indonesia secara aktif ikut mengusahakan
terwujudnya perdamaian dunia.

Stabilitas dan kemajuan politik Indonesia, khususnya politik luar negeri,


berpengaruh pada kondisi politik global, contohnya dampak Konferensi Asia Afrika
(KAA – yang menghasilkan Dasasila Bandung/Bandung Declaration) dan Gerakan
Non-Blok (GNB – khususnya untuk mendukung perdamaian dunia).

Negara Republik Indonesia sebagai warga dunia, tidak dapat melepaskan diri
dari pengaruh perkembangan di negara-negara lain. Perkembangan di negara-negara
lain selalu berpengaruh terhadap kehidupan politik, khususnya politik luar negeri
Indonesia. Perubahan peta politik me mbawa dampak luas pada tatanan global di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan IPTEK. Perspektif global dari perubahan peta
politik tersebut, membawa dampak pada berbagai aspek hubungan luar negeri
Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
IPS sangat erat kaitannya dengan persiapan anak didik untuk berperan aktif atau
berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat
dunia (global society). IPS memerankan peranan yang signifikan dalam mengarahkan
dan membimbing anak didik pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami
dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, memahami tanggung jawabnya sebagai
bagian dari masyarakat global yang interdependen.
Interaksi global dilihat dari berbagai ilmu pengetahuan social yaitu sejarah,
ekonomi, politik geografi, antropoligi, dan sosiologi ini telah terjadi sejak lama.
Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi,
geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran
sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif.

B.       Saran
     Demikianlah makalah ini yang dapat kami sampaikan. Kritik dan saran yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga makalah ini bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA

Retnaningsih,Umioktyari.1998. Perspektif Global. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.


Jakarta

Novrisandi, Lendy. 2014. Perspektif Global. Pangkalpinang: Universitas Terbuka.


Retnaningsih, Umi Oktyari. 1999. Perspektif Global. Pekanbaru: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Sumaatmadja, H. Nursid, 2008. Persepktif Global. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai