MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Organisasi dan
Administrasi Internasional
Disusun Oleh :
Kelompok 13( Administrasi Publik / 6 / D )
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami mengucapkan puji serta syukur atas kehadirat Allah swt. yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Globalisasi dan Permasalahan Global
Saat Ini”.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki dan
dapatkan sehingga dapat selesai dengan baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki, karena kami sadar makalah yang
dibuat ini masih banyak kekurangan.
1
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................. 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Pada era global ditandai dengan pengaruhnya yang cukup signifikan
terhadap perubahan kehidupan manusia, baik ekonomi, politik dan
kebudayaan.Tiga dimensi ini berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak
langsung terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Kata globalisasi sering
terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi adalah hal yang tidak dapat
dipungkiri atau dihindari. Menurut Anggara (2013) “Globalisasi diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah proses penyebaran
unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui
media cetak maupun elektronik”. Globalisasi yang semakin pesat akan membawa
dampak bagi kehidupan manusia di berbagai belahan dunia.
Pada dasarnya makalah ini dibuat agar penyusun maupun pembaca data lebih
memahami perihal konsep penyusunan sebagai suatu proses perencanaan wilayah
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi
5
ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal
perdagangan dan keuangan.
d. Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa Globalisasi
adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
Di zaman modern seperti sekarang ini, globalisasi bukanlah istilah yang asing
lagi bagi kita, hal tersebut seperti sudah mandarah daging karena setiap aktivitas,
makanan, pakaian, dan gaya hidup kita sudah terpengaruh oleh peradaban global.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergeak
terus dalam masyarakat global.
Kehadiran terknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan serta menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Glboalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua
puluh tahun yang lalu, dan mulai popular sebagai ideologi barus sekitar lima atau
sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau
dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Adapun beberapa ciri-ciri globalisasi
antara lain
1. Terjadi perubahan konsep jarak ruang dan waktu. Didukung dengan adanya
teknologi internet, handphone, televise sehingga informasi bisa menyebar
sangat cepat dari belahan dunia satu ke belahan dunia lainnya. Dengan adanya
kemajuan transportasi membuat kita dapat menempuh jarak ratusan kilometer
hanya beberapa jam saja.
2. Adanya saling ketergantungan dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Ketergantungan dalam bidang ekonomi terjadi karena adanya perdagangan
yang sangat masif dan bebas antar negara, hal ini juga berkat adanya dominasi
WTO (World Trade Organization) yang mengatur perdagangan dunia.
6
3. Adanya peningkatan interkasi kultural Media sosial, internet dan televisi bisa
membuat kita tahu akan keaneragaman budaya yang ada di dunia luar dan
menambah pengetahuan baru tentang wawasan global.
4. Meningkatnya masalah bersama. Di era globalisasi sekarang ini apapun
masalah yang ada dalam suatu negara bisa menjadi perhatian dunia
internasional atau perhatian Bersama
7
4. Kebijakan nasional yang mempengaruhi keberadaan negara lain. Misalnya,
dengan mengurangi pajak atau menyederhanakan peraturan agar investor
asing bisa masuk.
5. Orang bisa dengan mudah berbagi ide, pengalaman dan gaya hidup, serta
budaya. Contohnya, bisa menikmati makanan dan produk negara lain tanpa
harus berkunjung ke sana.
1. Budaya asing bisa masuk dengan mudah, terkadang membuat budaya lokal
jadi makin luntur atau mulai hilang.
2. Penyelundupan barang-barang ilegal ke Indonesia. Akibat perdagangan
bebas, beberapa penjual nakal ada yang memanfaatkan untuk mengeruk
keuntungan dengan barang ilegal.
3. Industri besar-besaran, termasuk banyaknya pabrik yang sibuk
memproduksi, membuat lingkungan hidup jadi mengalami kerusakan.
Selain itu, polusi udara juga makin parah.
4. Industri baru membuat beberapa sektor industru jadi kalah saing.
5. Sikap individualis yang tinggi. Biasanya masyarakat Indonesia dikenal
dengan sifat gotong royong dan saling tolong menolong. Namun di beberapa
kota besar akibat globalisasi membuat nilai-nilai ini jadi mulai luntur.
8
demikian dalam realitasnya, politik itu sendiri telah mengglobal dan terlihat
wujudnya secara sederhana berupa konflik antar negara. Dengan kata lain,
globalisasi saat ini melahirkan perebutan pengaruh antara negara-negara.
Demikian yang disinyalir oleh Ouugard (2004:5) Global politics directs our
attention to the emergence of a fragile global polity within which „interests
are articulated and aggregated, decisions are made, values allocated and
policies conducted through international or transnational political processes.
Politik global mengarahkan perhatian kita pada munculnya pemerintahan
global yang rapuh di mana kepentingan dibicarakan dan dikumpulkan,
keputusan dibuat, nilai-nilai dialokasikan dan kebijakan dilakukan melalui
proses politik internasional atau transnasional.
Dalam sistem politik global, masing-masing pelaku seperti Negara,
maupun aktor transnasional lainnya berprilaku dalam berbagai cara yang
fundamental tidak hanya terkait dengan struktur dan proses internal dalam
dimensi politik, ekonomi, sosial maupun budaya, melainkan lebih dari itu
terkait dengan persepsi mereka tentang kedudukan dan peran mereka dalam
sistem global. Kedudukan para pelaku dalam sistem politik global diukur
dari dimensi power yang meliputi, the capability of persuading, leading,
influencing, promising, attracting, rewarding, inspiring maupun coercing.
(Dougherty, Dalam Winarno, 2014, hlm xviii).
Globalisasi juga telah memunculkan suatu pola hubungan baru
dimana entitas negara tidak lagi menjadi otonom dan berkuasa penuh atas
wilayah teritorialnya atau dapat dikatakan negara tidak lagi menjadi satu-
satunya entitas politik pemegang kedaulatan, melainkan telah terbentuk
hubungan yang saling bergantung dan kesalinghubungan antara negara-
bangsa dan para pelaku transnasional yang terintegrasi secara global.
Keadaan ini melahirkan sebuah fenomena baru, yaitu ; menguatnya aktor-
aktor non-state sebagai pusat kekuasaan baru dalam interaksinya dalam
hubungan internasional. Fenomena berikutnya adalah
permasalahanpermasalahan baru yang muncul tidak mungkin diselesaikan
oleh masing-masing negara nasional sendirian, melainkan diselesaikan
9
bersama-sama sebagai komunitas warga dunia. Keadaan semacam inilah
yang kemudian memunculkan gagasan global governance.
Sebagian pemikir percaya bahwa gagasan ini merupakan upaya
untuk menjawab tantangan yang muncul dari globalisasi, yang berupa
pusat-pusat kekuasaan, otoritas serta kompetensi yang baru di luar kerangka
negara-bangsa. Menurut Rosenau global governance adalah, “an order that
lacks a centralized authority with the capacity to enforce decision on a
global scale”(Rossenau, 1992:7). Dalam pengertian lain global governance
adalah sebuah gerakan yang berupaya mengintegrasikan para aktor
transnasional dengan tujuan menyelesaikan permasalahan bersama dan
mengambil sebuah keputusan.
Global governance bisa berbentuk formal yang memiliki perangkat
hukum serta institusi untuk mengatur beragam aktor internasional seperti
IMF dan Bank Dunia, maupun berbentuk informal dalam bentuk yang
temporal, seperti institusi yang membahas isu lingkungan, AIDS, dan lain-
lain.
Meski ditujukan sebagai upaya penyelesaian masalah, global
governance semacam IMF dan Bank Dunia masih menyisakan kontroversial
terkait peran mereka dalam pembangunan di negar-negara dunia ketiga
(Winarno, 2014:204) Dalam konteks global governance, IMF dan Bank
Dunia belum mampu menciptakan kesetaraan terutama membantu negara-
negara yang terkait krisis, dengan mengambil alih komando manajemen
perekonomian negara penerima bantuan. “Setelah krisis Asia pada tahun
1997, kebijakankebijakan IMF malah memperburuk krisis di Indonesia dan
Thailand.” (Stiglitz, 2012:24). Selanjutnya terdapat contoh realisasi dari
globalisasi sebagai berikut.
a. Globalisasi Ekonomi. Bidang ekonomi sangat erat hubungan dengan
kehidupan bernegara, interaksi antar negara melalui kerja sama
ekonomi dilakukan untuk mewujudkan kepentingan bersama.
b. Globalisasi Keuangan Dapat dikaitkan dengan kebangkitan sistem
keuangan global dengan pertukaran keuangan internasional dan
pertukaran moneter. Pasar saham, misalnya, adalah contoh dari dunia
10
global yang terhubung secara finansial. Ketika satu pasar saham
mengalami penurunan, hal itu mempengaruhi pasar lain secara negatif
dan juga ekonomi secara keseluruhan
c. Globalisasi Budaya. Mengacu pada interpenetrasi budaya yang, sebagai
konsekuensinya, berarti negara-negara mengadopsi prinsip,
kepercayaan, dan pakaian dari negara lain.
d. Globalisasi Politik. Adapun dampak globalisasi akibat kerjasama
politik antar negara atau secara internasioal sehingga berkembang
menjadi lebih baik contohnya terbentuknya organisasi internasioal
seperti ASEAN, PBB dan masih banyak lagi. Terbentuknya organisasi
intenasional akan menambah hubungan politik antar negara semakin
baik baik dari segi ekonomi, politik, sosial dan bidang lainnya. Selain
itu, melakukan kerja sama internasioal baik secara bilateral ataupun
multilateral akan membuat hubungan antar negara menjadi kuat dan
stabil dalam bidang politik. Perkembangan dan pengaruh yang tumbuh
dari organisasi internasional seperti PBB atau WHO, berarti tindakan
pemerintah suatu negara bisa dipengaruhi oleh internasional, misalnya
saat negara-negara di dunia melawan Covid-19 yang mengikuti
protokol yang dikeluarkan WHO.
e. Globalisasi Sosiologis. Informasi bergerak hampir secara real-time,
bersama dengan interkoneksi dan kesalingtergantungan antara
peristiwa dengan konsekuensinya.
f. Globalisasi Teknologi. Fenomena di mana jutaan orang saling
terhubung berkat kekuatan dunia digital melalui platform seperti
Facebook, Instagram, Skype atau Youtube.
g. Globalisasi Geografis. Dengan transportasi dan penerbangan yang
dibuat begitu mudah dan terjangkau. Atau negara yang tak memerlukan
visa, membuat perjalanan dunia tanpa batasan.
h. Globalisasi Ekologis. Menjelaskan gagasan untuk menganggap planet
Bumi sebagai satu kesatuan global, yang harus dilindungi oleh semua
masyarakat di dunia.
i.
11
2.3 Permasalahan Global Saat Ini
a. Polusi
Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran
lingkungan hidup. Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun
agar dapat kembali normal. Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah
sumber pencemaran utama. Logam berat, nitrat dan plastik beracun
bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air
disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain
pihak, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang
dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar
fosil; pencemaran tanah terutama disebabkan oleh limbah industri yang
merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi tumbuhan.
b. Perubahan iklim
Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti
pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah
kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan
permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan
permukaan air laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti
banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca
tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar
peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering
berkepanjangan.
c. Populasi
Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak
berkelanjutan karena menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan
bakar dan makanan. Ledakan populasi di negara-negara maju dan berkembang
yang terus menyebabkan semakin langkanya sumber daya. Pertanian intensif
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan dengan menggunakan
pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan itu
berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.
12
d. Penipisan sumber daya alam
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab
menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai
banyak fihak yang mulai beralih menggunakan sumber daya terbarukan, seperti
listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh negara
maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi peralatan fasilitas teknologi
ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang
akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.
e. Pembuangan limbah
Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah.
Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung
di Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari
sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati
dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-sungai ini penting bagi
ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi
masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran
laut di indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah
penting adalah pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir
memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Plastik,
makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik murah mengancam
kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah satu masalah
lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar
13
yang kaya, menyebabkan ketersediaan ikan di lautan berkurang. Padahal
populasi manusia semakin bertambah.
14
2.4 Sustainable Development Goals (SDGs)
15
8) Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak. Mendukung perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan
produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Membangun infrastruktur yang berkualitas,
mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta
mendorong inovasi.
10) Mengurangi Kesenjangan. Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah
negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11) Keberlanjutan Kota dan Komunitas. Membangun kota-kota serta pemukiman
yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12) Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab. Menjamin keberlangsungan
konsumsi dan pola produksi.
13) Aksi Terhadap Iklim. Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14) Kehidupan Bawah Laut. Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan
kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang
berkelanjutan.
15) Kehidupan di Darat. Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16) Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian. Meningkatkan perdamaian
termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses
untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab
untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan
inklusif di seluruh tingkatan.
17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Memperkuat implementasi dan
menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.
16
Menyikapi 17 Tujuan Global tersebut, Presiden Majelis Umum PBB
menegaskan bahwa ambisi dari negara-negara anggota PBB tersebut hanya akan
tercapai jika dunia telah damai, aman, serta menghormati hak asasi manusia bukan
di dunia di mana investasi dalam persenjataan dan perang lebih besar sehingga
menghancurkan sebagian besar sumber daya yang telah menjadi komitmen untuk
berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
19