Anda di halaman 1dari 20

GLOBALISASI DAN PERMASALAHAN GLOBAL SAAT INI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Organisasi dan
Administrasi Internasional

Dosen Pengampu : Jaliludin Muslim,S.Sos., M.AP

Disusun Oleh :
Kelompok 13( Administrasi Publik / 6 / D )

1. Muhamad Febriansyah R ( 1188010135 )


2. Nurul Fajriyanti ( 1188010162 )

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah swt. yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami mengucapkan puji serta syukur atas kehadirat Allah swt. yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Globalisasi dan Permasalahan Global
Saat Ini”.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki dan
dapatkan sehingga dapat selesai dengan baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki, karena kami sadar makalah yang
dibuat ini masih banyak kekurangan.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

BAB I ...................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN .................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 3

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5

2.1 Globalisasi ..................................................................................................... 5

2.2 Dampak Globalisasi ...................................................................................... 7

2.3 Permasalahan Global Saat Ini ...................................................................... 12

2.4 Sustainable Development Goals (SDGs) .................................................... 15

BAB III ................................................................................................................. 18

PENUTUP ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi merupakan perubahan global yang melanda seluruh dunia.


Dampak yang terjadi sangatlah besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia
di semua lapisan masyarakat. Baik di bidang ekonomi, sosial, politik, teknologi,
lingkungan, budaya, dan sebagainya. Hal ini disebabkan adanya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang akan mengubah pola perilaku konsumsi
masyarakat. Globalisasi merupakan sebuah konsep kebudayaan yang menjadi
wacana sentral dalam disiplin ilmu-ilmu sosial saat ini. Globalisasi adalah proses
kebudayaan yang ditandai dengan adanya kecenderungan wilayah-wilayah di
dunia, baik geografis maupun fisik, menjadi seragam dalam format sosial, budaya,
ekonomi, dan politik. Dalam kehidupan sosial proses global telah menciptakan
egalitarianisme, di bidang budaya memicu munculnya “internationalization of
culture”, di bidang ekonomi menciptakan saling ketergantungan dalam proses
produksi dan pemasaran, dan di bidang politik menciptakan “liberalisasi” (Heru
Nugroho, 2001: 4).
Keadaan dunia saat ini tentunya berbeda dengan keadaan terdahulu.
Perubahan tersebut sesungguhnya juga terjadi dengan pola hidup masyarakatnya di
kemudian hari. Modernisasi telah banyak merubah kehidupan pada zaman ini.
Perkembangan kebutuhan hidup manusia yang 2 dipicu oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terus mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Di
Indonesia, dapat dilihat bahwa salah satu yang paling menonjol yang dilakukan
kaum kapitalis dalam upaya merealisasikan keinginan mereka tersebut adalah
dengan sengaja menciptakan “kebutuhan” baru dalam kehidupan masyarakat.
Kapitalisme selalu mendorong manusia untuk berkonsumsi banyak dan lebih
banyak lagi. Kapitalisme berusaha menciptakan citra bahwa orang yang sukses
adalah orang yang mempunyai banyak barang. Orang membeli barangbarang yang
sebenarnya sudah tidak mereka perlukan lagi, hanya sekedar untuk memenuhi
keinginannya untuk berkonsumsi secara berlebihan

3
Pada era global ditandai dengan pengaruhnya yang cukup signifikan
terhadap perubahan kehidupan manusia, baik ekonomi, politik dan
kebudayaan.Tiga dimensi ini berpengaruh baik secara langsung ataupun tidak
langsung terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Kata globalisasi sering
terdengar dalam kehidupan sehari-hari. Globalisasi adalah hal yang tidak dapat
dipungkiri atau dihindari. Menurut Anggara (2013) “Globalisasi diambil dari kata
global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah proses penyebaran
unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui
media cetak maupun elektronik”. Globalisasi yang semakin pesat akan membawa
dampak bagi kehidupan manusia di berbagai belahan dunia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi ?


2. Bagaimana dampak globalisasi di Indonesia ?
3. Apa saja permasalahan global pada saat ini ?

1.3 Tujuan Penulisan

Pada dasarnya makalah ini dibuat agar penyusun maupun pembaca data lebih
memahami perihal konsep penyusunan sebagai suatu proses perencanaan wilayah

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Globalisasi

Globalisasi suatu proses di mana orang, perusahaan, dan pemerintah dari


berbagai negara berinteraksi dan berintegrasi melalui perdagangan dan investasi
internasional berdampak pada lingkungan, budaya, sistem politik, perkembangan
ekonomi, dan kesejahteraan fisik manusia dalam masyarakat di seluruh dunia.
Melalui Internet, media, pesawat terbang, bisnis internasional, dan kedutaan, kita
sekarang lebih terhubung satu sama lain daripada sebelumnya. Karena globalisasi,
seseorang di China dapat dengan mudah berkomunikasi dan menjual produknya
kepada seseorang di AS. Bangkitnya globalisasi sebagian besar disebabkan oleh
perubahan besar dalam industri telekomunikasi dan transportasi. Globalisasi saat
ini memungkinkan barang dibuat dan dijual di seluruh dunia.
Globalisasi berasal dari kata Globalization. Global yang artinya dunia dan
lization artinya proses, sehingga secara bahasa Globalisasi adalah proses yang
mendunia membuat manusia saling bergantung satu sama lain tanpa adanya batasan
yang mengikat. Menurut Anthony Giddens, Globalisasi adalah suatu hubungan
sosial yang mendunia yang kemudian terhubung satu sama lain sehingga antara
kejadian dari tempat yang berbeda bisa berdampak juga bagi tempat yang lain.
Selain itu, terdapat beberapa definisi global yang dikemukakan oleh beberapa orang
sebagai berikut:

a. Malcom Waters, seorang sosiologi dari Universitas Tasmania,


berpendapat,globalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat
pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting
yang terjelma di dalam kesadaran orang.
b. Emanuel Richter, guru besar pada ilmu politik Universitas Asshen, Jerman,
berpendapat bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
yang menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi
kedalam saling ketergantngan dan persatuan dunia.
c. Princenton N Lyman, mantan duta besar AS di Afrika Selatan, berpendapat
bahwa globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepa tatas saling

5
ketergantungan dan hubungan antara negara-negara di dunia dalam hal
perdagangan dan keuangan.
d. Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa Globalisasi
adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.

Di zaman modern seperti sekarang ini, globalisasi bukanlah istilah yang asing
lagi bagi kita, hal tersebut seperti sudah mandarah daging karena setiap aktivitas,
makanan, pakaian, dan gaya hidup kita sudah terpengaruh oleh peradaban global.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergeak
terus dalam masyarakat global.
Kehadiran terknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat
akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting
kehidupan serta menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus
dijawab dan dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan
kehidupan. Glboalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua
puluh tahun yang lalu, dan mulai popular sebagai ideologi barus sekitar lima atau
sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau
dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses
ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Adapun beberapa ciri-ciri globalisasi
antara lain

1. Terjadi perubahan konsep jarak ruang dan waktu. Didukung dengan adanya
teknologi internet, handphone, televise sehingga informasi bisa menyebar
sangat cepat dari belahan dunia satu ke belahan dunia lainnya. Dengan adanya
kemajuan transportasi membuat kita dapat menempuh jarak ratusan kilometer
hanya beberapa jam saja.
2. Adanya saling ketergantungan dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Ketergantungan dalam bidang ekonomi terjadi karena adanya perdagangan
yang sangat masif dan bebas antar negara, hal ini juga berkat adanya dominasi
WTO (World Trade Organization) yang mengatur perdagangan dunia.

6
3. Adanya peningkatan interkasi kultural Media sosial, internet dan televisi bisa
membuat kita tahu akan keaneragaman budaya yang ada di dunia luar dan
menambah pengetahuan baru tentang wawasan global.
4. Meningkatnya masalah bersama. Di era globalisasi sekarang ini apapun
masalah yang ada dalam suatu negara bisa menjadi perhatian dunia
internasional atau perhatian Bersama

Lalu, Menurut Cohen dan Kennedy karakteristiknya adalah:

1. Meningkatnya masalah bersama, seperti penyebaran virus penyakit yang


terbawa dari orang-orang migrasi, hutang luar negeri, dan pola-pola kejahatan
internasional.
2. Meningkatnya interaksi kultural antar negara melalui media massa dan
internet.
3. Negara-negara di dunia memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi karena
pasar dan produksi ekonomi. Kegiatan perekonomian yang dilaksanakan secara
global mendorong lahirnya organisasi World Trade Organization, pengawas
pelaksanaan ekonomi perdagangan internasional.
4. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu, dimana batas teritorial negara
semakin memudar karena mudahnya migrasi penduduk.

2.2 Dampak Globalisasi

2.2.1 Dampak Positif


1. Peralatan teknologi yang makin beragam dan canggih. Contoh, ponsel pintar
semakin canggih hingga bisa membuat jarak bukan lagi halangan saat ingin
berkomunikasi, demikian seperti diwartakan Eurozine.com.
2. Munculnya perdagangan bebas, sistem perdagangan yang semakin luas dan
meniadakan hambatan yang ada. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya
organisasi internasional. Misalnya, seperti Kerja sama Ekonomi Asia-
Pasifik (APEC).
3. Bidang budaya, seperti bahasa. Menggunakan bahasa yang paling banyak
dipakai di dunia, conntohnya bahasa Inggris, menjadi ciri-ciri masyarakat
global.

7
4. Kebijakan nasional yang mempengaruhi keberadaan negara lain. Misalnya,
dengan mengurangi pajak atau menyederhanakan peraturan agar investor
asing bisa masuk.
5. Orang bisa dengan mudah berbagi ide, pengalaman dan gaya hidup, serta
budaya. Contohnya, bisa menikmati makanan dan produk negara lain tanpa
harus berkunjung ke sana.

2.2.2 Dampak Negatif:

1. Budaya asing bisa masuk dengan mudah, terkadang membuat budaya lokal
jadi makin luntur atau mulai hilang.
2. Penyelundupan barang-barang ilegal ke Indonesia. Akibat perdagangan
bebas, beberapa penjual nakal ada yang memanfaatkan untuk mengeruk
keuntungan dengan barang ilegal.
3. Industri besar-besaran, termasuk banyaknya pabrik yang sibuk
memproduksi, membuat lingkungan hidup jadi mengalami kerusakan.
Selain itu, polusi udara juga makin parah.
4. Industri baru membuat beberapa sektor industru jadi kalah saing.
5. Sikap individualis yang tinggi. Biasanya masyarakat Indonesia dikenal
dengan sifat gotong royong dan saling tolong menolong. Namun di beberapa
kota besar akibat globalisasi membuat nilai-nilai ini jadi mulai luntur.

2.2.3 Dampak Globalisasi dalam Peta Politik Dunia

Globalisasi telah menimbulkan sebuah kesenjangan besar dalam


kehidupan politik negara. Kehidupan politik negara terpecah menjadi dua
bagian yang terpisah antara tindakan domestik atau internasional, yang
keduanya beroperasi sesuai dengan logika, aturan, aktor maupun agenda
yang berbeda.

Dalam tataran konsep, politik global seharusnya merumuskan


ketertiban dunia, memfokuskan perhatian pada struktur global dan proses
pembuatan undang-undang, pemecahan masalah, dan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban dalam sistem dunia. Hal ini membutuhkan
kesefahaman bersama tentang pentingnya negara dan geopolitik. Namun

8
demikian dalam realitasnya, politik itu sendiri telah mengglobal dan terlihat
wujudnya secara sederhana berupa konflik antar negara. Dengan kata lain,
globalisasi saat ini melahirkan perebutan pengaruh antara negara-negara.
Demikian yang disinyalir oleh Ouugard (2004:5) Global politics directs our
attention to the emergence of a fragile global polity within which „interests
are articulated and aggregated, decisions are made, values allocated and
policies conducted through international or transnational political processes.
Politik global mengarahkan perhatian kita pada munculnya pemerintahan
global yang rapuh di mana kepentingan dibicarakan dan dikumpulkan,
keputusan dibuat, nilai-nilai dialokasikan dan kebijakan dilakukan melalui
proses politik internasional atau transnasional.
Dalam sistem politik global, masing-masing pelaku seperti Negara,
maupun aktor transnasional lainnya berprilaku dalam berbagai cara yang
fundamental tidak hanya terkait dengan struktur dan proses internal dalam
dimensi politik, ekonomi, sosial maupun budaya, melainkan lebih dari itu
terkait dengan persepsi mereka tentang kedudukan dan peran mereka dalam
sistem global. Kedudukan para pelaku dalam sistem politik global diukur
dari dimensi power yang meliputi, the capability of persuading, leading,
influencing, promising, attracting, rewarding, inspiring maupun coercing.
(Dougherty, Dalam Winarno, 2014, hlm xviii).
Globalisasi juga telah memunculkan suatu pola hubungan baru
dimana entitas negara tidak lagi menjadi otonom dan berkuasa penuh atas
wilayah teritorialnya atau dapat dikatakan negara tidak lagi menjadi satu-
satunya entitas politik pemegang kedaulatan, melainkan telah terbentuk
hubungan yang saling bergantung dan kesalinghubungan antara negara-
bangsa dan para pelaku transnasional yang terintegrasi secara global.
Keadaan ini melahirkan sebuah fenomena baru, yaitu ; menguatnya aktor-
aktor non-state sebagai pusat kekuasaan baru dalam interaksinya dalam
hubungan internasional. Fenomena berikutnya adalah
permasalahanpermasalahan baru yang muncul tidak mungkin diselesaikan
oleh masing-masing negara nasional sendirian, melainkan diselesaikan

9
bersama-sama sebagai komunitas warga dunia. Keadaan semacam inilah
yang kemudian memunculkan gagasan global governance.
Sebagian pemikir percaya bahwa gagasan ini merupakan upaya
untuk menjawab tantangan yang muncul dari globalisasi, yang berupa
pusat-pusat kekuasaan, otoritas serta kompetensi yang baru di luar kerangka
negara-bangsa. Menurut Rosenau global governance adalah, “an order that
lacks a centralized authority with the capacity to enforce decision on a
global scale”(Rossenau, 1992:7). Dalam pengertian lain global governance
adalah sebuah gerakan yang berupaya mengintegrasikan para aktor
transnasional dengan tujuan menyelesaikan permasalahan bersama dan
mengambil sebuah keputusan.
Global governance bisa berbentuk formal yang memiliki perangkat
hukum serta institusi untuk mengatur beragam aktor internasional seperti
IMF dan Bank Dunia, maupun berbentuk informal dalam bentuk yang
temporal, seperti institusi yang membahas isu lingkungan, AIDS, dan lain-
lain.
Meski ditujukan sebagai upaya penyelesaian masalah, global
governance semacam IMF dan Bank Dunia masih menyisakan kontroversial
terkait peran mereka dalam pembangunan di negar-negara dunia ketiga
(Winarno, 2014:204) Dalam konteks global governance, IMF dan Bank
Dunia belum mampu menciptakan kesetaraan terutama membantu negara-
negara yang terkait krisis, dengan mengambil alih komando manajemen
perekonomian negara penerima bantuan. “Setelah krisis Asia pada tahun
1997, kebijakankebijakan IMF malah memperburuk krisis di Indonesia dan
Thailand.” (Stiglitz, 2012:24). Selanjutnya terdapat contoh realisasi dari
globalisasi sebagai berikut.
a. Globalisasi Ekonomi. Bidang ekonomi sangat erat hubungan dengan
kehidupan bernegara, interaksi antar negara melalui kerja sama
ekonomi dilakukan untuk mewujudkan kepentingan bersama.
b. Globalisasi Keuangan Dapat dikaitkan dengan kebangkitan sistem
keuangan global dengan pertukaran keuangan internasional dan
pertukaran moneter. Pasar saham, misalnya, adalah contoh dari dunia

10
global yang terhubung secara finansial. Ketika satu pasar saham
mengalami penurunan, hal itu mempengaruhi pasar lain secara negatif
dan juga ekonomi secara keseluruhan
c. Globalisasi Budaya. Mengacu pada interpenetrasi budaya yang, sebagai
konsekuensinya, berarti negara-negara mengadopsi prinsip,
kepercayaan, dan pakaian dari negara lain.
d. Globalisasi Politik. Adapun dampak globalisasi akibat kerjasama
politik antar negara atau secara internasioal sehingga berkembang
menjadi lebih baik contohnya terbentuknya organisasi internasioal
seperti ASEAN, PBB dan masih banyak lagi. Terbentuknya organisasi
intenasional akan menambah hubungan politik antar negara semakin
baik baik dari segi ekonomi, politik, sosial dan bidang lainnya. Selain
itu, melakukan kerja sama internasioal baik secara bilateral ataupun
multilateral akan membuat hubungan antar negara menjadi kuat dan
stabil dalam bidang politik. Perkembangan dan pengaruh yang tumbuh
dari organisasi internasional seperti PBB atau WHO, berarti tindakan
pemerintah suatu negara bisa dipengaruhi oleh internasional, misalnya
saat negara-negara di dunia melawan Covid-19 yang mengikuti
protokol yang dikeluarkan WHO.
e. Globalisasi Sosiologis. Informasi bergerak hampir secara real-time,
bersama dengan interkoneksi dan kesalingtergantungan antara
peristiwa dengan konsekuensinya.
f. Globalisasi Teknologi. Fenomena di mana jutaan orang saling
terhubung berkat kekuatan dunia digital melalui platform seperti
Facebook, Instagram, Skype atau Youtube.
g. Globalisasi Geografis. Dengan transportasi dan penerbangan yang
dibuat begitu mudah dan terjangkau. Atau negara yang tak memerlukan
visa, membuat perjalanan dunia tanpa batasan.
h. Globalisasi Ekologis. Menjelaskan gagasan untuk menganggap planet
Bumi sebagai satu kesatuan global, yang harus dilindungi oleh semua
masyarakat di dunia.
i.

11
2.3 Permasalahan Global Saat Ini

a. Polusi
Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran
lingkungan hidup. Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun
agar dapat kembali normal. Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah
sumber pencemaran utama. Logam berat, nitrat dan plastik beracun
bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air
disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain
pihak, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang
dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar
fosil; pencemaran tanah terutama disebabkan oleh limbah industri yang
merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi tumbuhan.

b. Perubahan iklim
Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti
pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah
kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan
permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan
permukaan air laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti
banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca
tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar
peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering
berkepanjangan.

c. Populasi
Kelebihan populasi. Populasi planet ini mencapai tingkat yang tidak
berkelanjutan karena menghadapi kekurangan sumber daya seperti air, bahan
bakar dan makanan. Ledakan populasi di negara-negara maju dan berkembang
yang terus menyebabkan semakin langkanya sumber daya. Pertanian intensif
yang bertujuan untuk meningkatkan produksi makanan dengan menggunakan
pestisida justru pada akhirnya menimbulkan masalah baru. Kerusakan itu
berupa menurunnya kualitas tanah dan kesehatan manusia.

12
d. Penipisan sumber daya alam
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab
menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai
banyak fihak yang mulai beralih menggunakan sumber daya terbarukan, seperti
listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh negara
maju. Walaupun dalam jangka pendek, instalasi peralatan fasilitas teknologi
ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang
akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.

e. Pembuangan limbah
Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah.
Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung
di Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari
sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati
dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-sungai ini penting bagi
ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi
masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran
laut di indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah
penting adalah pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir
memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Plastik,
makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik murah mengancam
kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah satu masalah
lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar

f. Kepunahan keanekaragaman hayati


Aktivitas manusia yang menyebabkan kepunahan spesies dan habitat serta
hilangnya keanekaragaman hayati. Aktifitas perburuan satwa yang tidak
berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan protein manusia, seperti perburuan
telur penyu atau kura-kura indonesia yang menyebabkan kura-kura sungai
punah. Punahnya spesies berarti punahnya sumber pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Ekosistem, yang menempuh waktu jutaan tahun untuk stabil dan
mendukung kehidupan manusia, kini berada dalam bahaya bila ada populasi
spesies yang punah atau hilang. Keseimbangan ekosistem terganggu.
Kerusakan terumbu karang di berbagai lautan, yang mendukung kehidupan laut

13
yang kaya, menyebabkan ketersediaan ikan di lautan berkurang. Padahal
populasi manusia semakin bertambah.

g. Deforestasi atau penggundulan hutan


Persoalan lingkungan yang tidak kalah penting adalah deforestasi.
Pembukaan hutan untuk pengembangan sektor perkebunan, terutama sawit,
menyebabkan pelepasan karbon ke bumi sehingga meningkatkan perubahan
suhu bumi. Hutan yang sesungguhnya berperan menyerap racun karbon
dioksida hasil pencemaran, kemudian mengubahnya menjadi oksigen,
membantu menciptakan hujan, menjadi habitat bagi berbagai jenis satwa yang
penting untuk mendukung bagi kehidupan manudia, hancur digantikan tanaman
monokulutur. Padahal tanaman monokultur tidak akan mampu berperan seperti
hutan di dalam mendukung pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

h. Fenomena pengasaman laut


Ini adalah dampak langsung dari produksi berlebihan gas Karbon Dioksida
(CO2). Dua puluh lima persen gas CO2 yang dihasilkan oleh manusia.
Keasaman laut telah meningkat dalam 250 tahun terakhir. Pada tahun 2100,
mungkin meningkat sekitar 150%. Demikian menurut situs global change.
Dampak utama adalah pada punahnya kerang dan plankton, sumber makanan
ikan. Jika ikan kehilangan makanan, apa yang akan terjadi pada manusia?

i. Penipisan lapisan ozon


Lapisan ozon merupakan lapisan perlindungan yang tak terlihat yang
menutupi planet bumi, melindungi kita dari radiasi sinar matahari yang
berbahaya. Penipisan lapisan Ozon diperkirakan disebabkan oleh polusi yang
disebabkan oleh gas Klorin dan Bromida yang ditemukan di Chloro-floro
karbon (CFC). Setelah gas beracun mencapai atmosfer bagian atas, mereka
menyebabkan lubang di lapisan ozon, yang terbesar berada di atas Antartika.
CFC kini dilarang di banyak industri dan produk konsumen. Lapisan ozon
penting bagi manusia karena mencegah radiasi Ultraviolet (UV) yang
berbahaya jika mencapai bumi. Ini wajib menjadi perhatian.

14
2.4 Sustainable Development Goals (SDGs)

Konsep SDGs itu sendiri lahir pada kegiatan Koferensi mengenai


Pembangunan Berkelanjutan yang dilaksanakan oleh PBB di Rio de Jainero tahun
2012. Tujuan yang ingin dihasilkan dalam pertemuan tersebut adalah memperoleh
tujuan bersama yang universal yang mampu memelihara keseimbangan tiga
dimensi pembangunan berkelanjutan: lingkungan, sosial dan ekonomi.

Dalam menjaga keseimbangan tiga dimensi pembangunan tersebut, maka


SDGs memiliki 5 pondasi utama yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian,
dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa
mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim.
Kemiskinan masih menjadi isu penting dan utama, selain dua capaian lainnya.
Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut
ini.

1) Tanpa Kemiskinan. Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh


penjuru dunia.
2) Tanpa Kelaparan. Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
3) Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan. Menjamin kehidupan yang sehat serta
mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
4) Pendidikan Berkualitas. Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas
dan meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin
pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar
seumur hidup bagi semua orang.
5) Kesetaraan Gender. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum
ibu dan perempuan.
6) Air Bersih dan Sanitasi. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang
berkelanjutan untuk semua orang.
7) Energi Bersih dan Terjangkau. Menjamin akses terhadap sumber energi yang
terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang.

15
8) Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak. Mendukung perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja yang penuh dan
produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Membangun infrastruktur yang berkualitas,
mendorong peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta
mendorong inovasi.
10) Mengurangi Kesenjangan. Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah
negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11) Keberlanjutan Kota dan Komunitas. Membangun kota-kota serta pemukiman
yang inklusif, berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12) Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab. Menjamin keberlangsungan
konsumsi dan pola produksi.
13) Aksi Terhadap Iklim. Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14) Kehidupan Bawah Laut. Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan
kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang
berkelanjutan.
15) Kehidupan di Darat. Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
16) Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian. Meningkatkan perdamaian
termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses
untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab
untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan
inklusif di seluruh tingkatan.
17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Memperkuat implementasi dan
menghidupkan kembali kemitraan global untuk pembangunan yang
berkelanjutan.

16
Menyikapi 17 Tujuan Global tersebut, Presiden Majelis Umum PBB
menegaskan bahwa ambisi dari negara-negara anggota PBB tersebut hanya akan
tercapai jika dunia telah damai, aman, serta menghormati hak asasi manusia bukan
di dunia di mana investasi dalam persenjataan dan perang lebih besar sehingga
menghancurkan sebagian besar sumber daya yang telah menjadi komitmen untuk
berinvestasi dalam pembangunan berkelanjutan.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Globalisasi adalah adalah suatu hubungan sosial yang mendunia yang


kemudian terhubung satu sama lain sehingga antara kejadian dari tempat yang
berbeda bisa berdampak juga bagi tempat yang lain. Dewasa ini seluruh negara di
dunia terhubung baik dalam aspek politik, sosial, ekonomi, dan budaya yang
tertuang dalam bentuk arus globalisasi. Dampak yang dihasilkanpun beragam baik
itu secara positif dan negative. Ditambah terdapat permasalahan-permasalahan
global yang disebabkan oleh kekeliruan negara-negara di dunia. Melalui globalisasi
ini teradapat dua peluang, yaitu pemanfaatan peluang perbaikan bumi atau
penambahan perusakan yang telah dilakukan.

(Alam, 1998)(Sutria, 2019)(Ishatono & Raharjo, 2016)(Yuniarto, 2015)

18
DAFTAR PUSTAKA

Alam, B. (1998). Globalisasi dan Perubahan Budaya : Widyakarya Nasional


“Antropologi Dan Pembangunan,” 54, 1–11.
http://journal.ui.ac.id/index.php/jai/article/view/3325/2612

Ishatono, I., & Raharjo, S. T. (2016). SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS


(SDGs) DAN PENGENTASAN KEMISKINAN. Share : Social Work
Journal, 6(2), 159. https://doi.org/10.24198/share.v6i2.13198

Sutria, D. (2019). Implementasi Metode Batu Pijar Dalam Pembelajaran


Matematika Untuk Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa Sd Negeri
47 Kota Jambi. Jurnal Pesona Dasar, 7(2), 1–9.
https://doi.org/10.24815/pear.v7i2.14753

Sunarto, K.(1993) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Yuniarto, P. R. (2015). Masalah Globalisasi di Indonesia. Jurnal Kajian Wilayah,


5(1), 67–95.

19

Anda mungkin juga menyukai