Anda di halaman 1dari 8

GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP ISLAM

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Isu-Isu Kontemporer Dunia Islam
Dosen Pengampu: Drs. Fajriudin, M. Ag & Amung Syahir, M. Ag.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

Ina Rosalina 1195010060


Jafar Tahmid Aqimuddin 1195010069
Marshanda Suci Meisya 1195010081

PROGRAM STUDI SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan
yang setimpal dari Allah SWT.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 28 Maret 2022

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. Pengertian Globalisasi.............................................................................................................2
B. Fenomena Globalisasi Terhadap Islam..................................................................................2
C........................................................................................................................................................5
D........................................................................................................................................................5
E........................................................................................................................................................5
A. Kesimpulan..............................................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Isu seputar globalisasi mulai berkembang sekitar tahun 1990-an, yang sering disebut
sebagai era globalisasi atau age of globalisasi. Perkembangan penuh gejolak seputar
globalisasi selama dekade ini tidak dapat dipisahkan dari ledakan ekonomi yang terjadi di
seluruh dunia. Era perdagangan bebas yang tidak lagi dibatasi oleh ideologi geografis,
budaya, dan politik suatu negara, tampaknya sudah menjadi suatu keharusan. Meskipun
menyimpang dari masalah ekonomi, globalisasi tidak hanya didominasi oleh masalah
ekonomi tetapi juga terkait dengan masalah lain seperti sosial, budaya, agama, politik,
pendidikan, dll. (Khoimah, 2009)

Globalisasi tentunya membawa banyak dampak, baik positif maupun negatif.


Globalisasi dapat berdampak negatif jika suatu masyarakat tidak dapat menyaring dirinya
sendiri dan berkembang sedemikian rupa untuk menghadapi tantangan zaman global.
Sementara itu, dampak positif era globalisasi dapat dirasakan jika masyarakat dapat
beradaptasi menjadi bagian dari masyarakat modern, dapat memanfaatkan segala teknologi
yang ada untuk kemajuan bangsa dan mampu mempertahankan nilai-nilai dasar. dari
bangsa. . terintegrasi agar tidak mudah dipengaruhi oleh outlier yang tidak sesuai. Sebagai
masyarakat yang cerdas, sudah sepatutnya kita menyikapi dengan bijak hadirnya era
globalisasi. Kemajuan teknologi dan peredaran arus informasi yang cepat kami manfaatkan
untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas negara. Namun, kita tidak boleh
membiarkan rasa cinta tanah air dan jati diri bangsa kita tergerus oleh budaya luar yang
mungkin sangat berbeda dengan nilai-nilai yang kita yakini. Namun, sebagai masyarakat
modern, kita juga harus memiliki pikiran yang terbuka dan siap menerima perubahan positif
untuk kehidupan yang lebih baik. (Pelajar, 2014)

B. Rumusan Masalah
1. Apaitu Globalisasi?
2. Apa saja fenomena globalisasi terhadap Islam?
3. Apa saja dampak globalisasi terhadap Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Supaya kita mengetahui pengertian globalisasi
2. Supaya kita mengetahui fenomena globalisasi terhadap islam

1
3. Supaya kita mengetahui dampak globalisasi terhadap islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Globalisasi

Istilah ‘globalisasi’ diambil dari kata ‘global’. Kata ini melibatkan kesadaran baru
bahwa dunia adalah sebuah kontinuitas lingkungan yang terkontruksi sebagai kesatuan utuh.
Marshall McLuhans menyebut dunia yang diliputi kesadaran globalisasi ini sebagai global
village (desa buana). Dunia menjadi sangat transparan sehingga seolah tanpa batas
administrasi suatu negara. Batas-batas geografis suatu negara menjadi kabur. Globalisasi
membuat dunia menjadi transparan akibat perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan
teknologi serta adanya sistem informasi satelit1

Istilah globaliasasi yang dipopulerkan oleh Theodore Lavitte pada tahun 1985 ini
telah menjadi slogan magis di dalam setiap topik pembahasan. Substansi globalisasi adalah
ideologi yang menggambarkan proses interaksi yang sangat luas dalam berbagai bidang :
ekonomi, politik, teknologi, dan budaya2

Globalisasi juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses


multilapis dan multidimensi dalam realitas kehidupan yang sebagian besar dikonstruksi oleh
Barat, khususnya oleh kapitalisme dengan nilai-nilai dan pelaksanaannya. Di dalam dunia
global, bidang-bidang di atas terjalin secara luas, erat, dan dengan proses yang cepat.
Hubungan ini ditandai dengan karakteristik hubungan antara penduduk bumi yang melampuai
batas-batas konvensional, seperti bangsa dan negara. Keadaan demikian ini menunjukkan
bahwa relasi antara kekuatan negara-bangsa di dunia akan mewarnai berbagai hal, yaitu
sosial, hukum, sosial, dan agama.3

B. Fenomena Globalisasi Terhadap Islam

Perubahan sosial yang berlangsung amat cepat sebagai dampak dari globalisasi,
melahirkan berbagai persoalan, baik secara sosial, ekonomi, politik dan agama. Pada satu sisi,
era globalisasi memberi peluang lebar bagi semua komunitas untuk ”berbaur” dengan
1
Lestari, Kartika Pemilia (2011) Globalisasi dan Politik Amerika Serikat terhadap Pendidikan Islam di
Indonesia. Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 2
2
Peter D. Sutherland, “Tantangan-tantangan Globalisasi” dalam Ade Ma’ruf, Anas Syahrul Alimi (ed.), Shaping
Globalization, (Yogyakarta : Jendela, 2000), hal. 113
3
Dr. H, Muhtarom H.M, Reproduksi Ulama di Era Globalisasi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), hal. 45

2
komunitas lain. Disisi lain, globalisasi justru menebar ancaman bagi komunitas yang tidak
siap menahan derasnya arus globalisasi yang sedang berlangsung pada saat ini. Berbagai
komunitas agama baik di Indonesia maupun di negara-negara lain memiliki keprihatinan
bersama menyangkut globalisasi.4

Pengaruh globalisasi terhadap agama, setidaknya dapat dilihat dari munculnya dua
respons agama yang tampaknya berlawanan. Respon pertama, komunitas agama bisa atau
mampu merambah dunia global. Artinya, mereka ‘menerima’ globalisasi sebagai bagian dari
proses hidup yang sudah digariskan Tuhan. Ada pandangan kultural yang menjadi alasan
kelompok ini. Bahwa sejatinya semua umat manusia dengan beragam jenisnya ada dalam
kebersamaan. Mereka dapat belajar satu sama lain sehingga dapat menjalin kerja sama
sehingga pada akhirnya mengantar umat beragama pada kesatuan kemanusiaan sebagai satu
keluarga.

Adapun respon kecenderungan sebaliknya. Yakni kecenderungan komunitas agama


tertentu merespons globalisasi dengan menolak, mengasingkan diri sembari menekankan
keberbedaan. Fenomena ini, dapat kita lihat dan rasakan dari muncul dan menguatnya
fundamentalisme agama, baik di komunitas Islam, Kristen, Hindu, dan agama lainnya serta
beragam “fundamentalis” nasionalisme disejumlah tempat. Hal itu menjadi fakta yang tak
terbantahkan. Selain itu, lahir pula animo untuk mengglobalkan komunitas agama tertentu,
seperti penyebaran idiologi “khilafah” dan juga kristenisasi

a. Modernisme

Pembaharuan dalam Islam merupakan pemikiran-pemikiran untuk mengatasi


masalah-masalah baru. Pembaharuan dalam Islam muncul berawal dari kesadaran pemimpin-
pemimpin dan intelektual Muslim yang selama ini berada dalam kemunduran sedangkan
dunia Barat semakin maju. Hal ini terpicu dengan runtuhnya tiga kerajaan Islam yang besar,
yaitu kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Mughal di India dan kerajaan Safawi di Persia.
Sehingga lahirlah peradaban modern dalam Islam.

Dalam menghadapkan Islam dengan tantangan zaman itu, kaum modernis


menggalakkan ijtihad, mendorong tumbuhnya pemikiran baru. Tiap zaman akan memiliki
tantangan yang berbeda, karena itu pemikiran harus tetap terbuka, tidak terkungkung oleh
warisan tradisi masa lalu. Karena itu kaum modernis bersikap lebih fleksibel untuk
4
Abuddin Nata,  Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Pranada Media Group, 2011),  hal. 71

3
melakukan dialog antar pemikiran dengan berbagai peradaban yang berbeda. Kaum modernis
tegas menolak sekularisme, agama dengan kehidupan sosial dan politik tidak mungkin
dipisahkan. Islam mencakup segalanya. Islam tidak hanya berurusan dengan akhirat, tetapi
juga berurusan dengan kehidupan duniawi, yang tak mungkin dipisahkan satu dengan yang
lainnya

Dalam menghadapkan Islam dengan tantangan zaman itu, kaum modernis


menggalakkan ijtihad, mendorong tumbuhnya pemikiran baru. Tiap zaman akan memiliki
tantangan yang berbeda, karena itu pemikiran harus tetap terbuka, tidak terkungkung oleh
warisan tradisi masa lalu. Karena itu kaum modernis bersikap lebih fleksibel untuk
melakukan dialog antar pemikiran dengan berbagai peradaban yang berbeda. Kaum modernis
tegas menolak sekularisme, agama dengan kehidupan sosial dan politik tidak mungkin
dipisahkan. Islam mencakup segalanya. Islam tidak hanya berurusan dengan akhirat, tetapi
juga berurusan dengan kehidupan duniawi, yang tak mungkin dipisahkan satu dengan yang
lainnya5

Radikalisme

Radikal dalam bahasa Indonesia berarti amat keras menuntut perubahan. Sementara
itu, radikalisme adalah paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik dengan cara
drastis dan kekerasan. Dalam perkembangannya bahwa radikalisme kemudian diartikan juga
sebagai faham yang menginginkan perubahan besar

Pandangan ini tetap hidup dalam kelompok sempalan beberapa agama dan semuanya
berakar pada radikalisme dalam penghayatan agama. Secara teoretis, radikalisme muncul
dalam bentuk aksi penolakan, perlawanan, dan keinginan dari komunitas tertentu agar dunia
ini diubah dan ditata sesuai dengan doktrin agamanya.

Karena itulah, bentuk-bentuk radikalisme agama yang dipraktikkan oleh sebagian


umat seharusnya tidak sampai menghadirkan ancaman bagi masa depan bangsa. Pluralisme
tetap menjadi komitmen kita semua untuk membangun bangsa yang modern, yang di
dalamnya terdapat banyak agama dan etnis secara damai. Pluralisme adalah simbol bagi
susksesnya kehidupan masyarakat majemuk. Karena itu, agama yang dimiliki oleh masing-
masing umat tetap terjaga sebagai sosok keyakinan yang tidak melampaui batas. Sebab,
bagaimanapun agama sangat diperlukan untuk mengisi kehampaan spiritual umat, tetapi

5
Muhammad Said Ramadan Al-Buti Tayyib Tizini. Finding Islam Dialog Tradisionalisme-Liberalisme Islam.
Terj. Ahmad Mulyadi dan Zuhairi Misrawi (Jakarta: Erlangga, 2002), hal. 9-12

4
segala bentuk ekspresinya tidak boleh menghadirkan ancaman bagi masa depan dunia yang
damai. Kalau kaum radikalis agama mengekspresikan keyakinannya dalam bentuk kekerasan
maka ini merupakan ancaman besar bagi pluralisme6

C.

D.

E.

BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

6
Ribut Karyono, Fundamentalisme Dalam Kristen – Islam (Yogyakarta: Kalika Press, 2003), hal 27

Anda mungkin juga menyukai