Disusun Oleh :
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat allah subhanahu wata’ala, karena berkat rahmat-nya
Saya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak/ibu guru mata pelajaran yg
bersangkutan.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga tugas
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami harapkan demi sempurnanya tugas
ini.
Semoga tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
mengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi adalah proses interaksi dan integrasi antara lapisan masyarakat,
perusahaan, dan negara-negara di seluruh dunia. Sebagai sebuah fenomena yang
kompleks dan multidimensional, globalisasi dianggap sebuah ekspansi kapitalis
yang bertujuan untuk mengintegrasikan ekonomi lokal dan nasional kedalam
ekonomi global yang minim regulasi.
Pola pengaruh era globalisasi sering dianggap sebagai simbol dan tanda
kemajuan untuk mendapatkan dukungan dari kalangan usia remaja. Tanpa
disadari banyak pengaruh negatif yang disebabkan akibat globalisasi tersebut,
salah satunya mulai lunturnya rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan
remaja misalnya budaya asing yang telah masuk ke Indonesia lebih banyak
diminati tanpa adanya penyaringan antara kebudayaan yang mempunyai dampak
positif dan kebudayaan yang mempunyai dampak negatif. Contohnya lebih
mencintai produk luar negeri dan menelantarkan budaya sendiri adalah merupakan
masalah sosial di kalangan remaja.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yg dimaksud sistem perilaku negatif dari masyarakat pada masa
globalisasi?
2. Manfaat dan peranan globalisasi
1.3 Tujuan
1. Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
2. Untuk mengetahui dan mempelajari apa yg dimaksud sistem perilaku
negatif dari masyarakat pada masa globalisasi
3. Untuk mengetahui manfaat dan peran sistem radar sistem perilaku negatif
dari masyarakat pada masa globalisasi
2
BAB II
ISI
2.1 Penegertian
Globalisasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu globalization.
Kata globalization berasal dari kata global, yang artinya mendunia, dan
imbuhan -ization yang merujuk kepada suatu proses. Artinya, globalization
atau globalisasi adalah proses yang mendunia. Orang yang pertama kali
menggunakan istilah ini adalahTheodore Levitte (1985). Berdasarkan istilah,
Globalisasi adalah suatu proses baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup,
dan teknologi yang telah mendunia.
Menurut Achmad Suparman, Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah.Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari
sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses
sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia
dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian
dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama. Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang
dimaksudkan orang dengan
globalisasi:
- Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama
lain.
- Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas
antar
negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun
migrasi.
- Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya
hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas
dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
- Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi
dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga
3
mengglobal.
- Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda
dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing
negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang
kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan
negara-negara.
2.2 Faktor- faktor Globalisasi
Setelah memahami dan membaca pengertian globalisasi, kemudian akan
dibahas perihal Faktor-faktor globalisasi. Globalisasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Berikut Faktor pendorong dan Faktor penghambat
Globalisasi
4
Kebebasan pers atau media Pers merupakan penghubung antara sebuah
negara dengan masyarakatnya ataupun antara negara dengan negara lain.
Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat
Mayarakat yang semakin haus informasi akan menjadikannya semakin berpikir
kritis terhadap berbagai informasi dan perkembangan dunia. Munculnya berbagai
lembaga politik Untuk memudahkan jalannya kelembagaan di bidang politik.
2. Dampak Negatif
a) Westernisasi
5
Gambar 2.2 Westernisasi
westernisasi adalah suatu proses yang mana masyarakat di negara timur itu
mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang. Adapun bidangnya seperti industri,
teknologi, ekonomi, hukum, politik, gaya hidup, cara pakaian, agama, filsafat,
gaya bahasa, alfabet serta nilai-nilai. Contohnya mengikuti gaya berpakaian,
perilaku, dan juga kebiasaan sehari-hari yang kebarat- baratan.
b) Demoralisasi
d) Kriminalitas
Kriminalitas yang semakin merajalela adalah dampak lanjutan dari segala masalah
sosial yang muncul di masyarakat. Kriminalitas adalah segala bentuk tindakan
yang melanggar norma hukum seperti pembunuhan, mutilasi, penculikan, korupsi,
penipuan, dan lain-lain.
6
e) Pencemaran lingkungan
Masuknya perusahaan asing dan pembangunan sebagai proses dari globalisasi
telah membawa perubahan pula dalam lingkungan alam. Berbagai kemudahan
telah kita rasakan sebagai dampak dari globalisasi. Namun demikian proses
globalisasi yang tidak dibarengi dengan analisis masalah dan dampak lingkungan
sering menimbulkan malapetaka yaitu pencemaran lingkungan.
f) Kenakalan remaja
7
Gambar 2.5 Aksi ajakan mencintai produk lokal
Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa dikembangkan untuk
menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan
agama Untuk menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang
harus bisa menyaring kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.
8
5. Mengambil sisi positif dari globalisasi dan menghindari sisi negatif
globalisasi.
D. sejarah
Pada abad ke-1 SM, terjadi pengangkutan barang dari China ke Eropa.
Orang Eropa memperdagangkan kaca dan barang-barang manufaktur untuk sutra
dan rempah-rempah China, dan berkontribusi pada ekonomi global di mana Eropa
dan Asia menjadi terbiasa dengan barang-barang dari belahan dunia yang lain.
Pengangkutan barang ini terjadi di sepanjang Jalur Sutra, yang merupakan
jaringan rute perdagangan kuno antara Eropa, Afrika Utara, Afrika Timur, Asia
Tengah, Asia Selatan, dan Timur Jauh. Ini menjadi awalan yang luar biasa dalam
sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua.
Lihat Foto Ilustrasi peta jalur sutra yang menjadi awalan yang luar biasa dalam
sejarah globalisasi, karena untuk pertama kalinya barang dijual melintasi benua.
(DOK. Munocopality of Quanzhou via unesco) Perkembangan globalisasi yang
signifikan lainnya terjadi pada abad ke-7 Masehi, dengan ekspansi dari pedagang
Arab yang membuat perdagangan internasional semakin cepat. Pada abad ke-9,
pedagang Muslim mendominasi dalam perdagangan internasional dan fokus
perdagangan saat ini adalah rempah-rempah. Baca juga: China Temukan 1.000
Artefak di Makam Kuno, Ungkap Informasi Jalur Sutra Renaisans Perdagangan
global selanjutnya semakin berkembang pada Zaman Penemuan (era renaisans) di
abad ke-15. Penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa, membuka jalan menuju
globalisasi dalam skala besar, dengan transfer luas tanaman, hewan, makanan,
hingga budaya. Ada juga jaringan Perdagangan Segitiga (The Triangular Trade),
di mana kapal membawa barang-barang manufaktur dari Eropa ke Afrika,
membawa orang Afrika ke Amerika sebagai budak, dan membawa bahan mentah
kembali ke Eropa adalah contoh lain dari globalisasi.
National Geographic dalam tulisannya telah melihat penyebaran
perbudakan yang terjadi pada masa ini menunjukkan globalisasi tidak hanya
memberikan manfaat, tapi juga ada dampak buruk pada pelakunya. Lihat Foto
Ilustrasi kapal armada Portugis dalam penjelajahan Dunia Baru oleh Eropa yang
membuka jalan globalisasi terjadi dalam skala besar.(Royal Museums Greenwich)
Baca juga: Sejarah Singkat Renaisans: Era Kelahiran Kembali Sains dan Budaya
Dunia Globalisasi pasca revolusi industri Setelah berabad-abad penjajahan dan
aktivitas perdagangan Eropa, “gelombang” masif globalisasi terjadi pada abad 19.
Revolusi Industri membawa kemajuan pesat dalam transportasi dan komunikasi
yang memudahkan perdagangan lintas batas dan integrasi global. Didukung
perkembangan kapal uap, rel kereta api, telegraf, dan terobosan lainnya, termasuk
meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara. Tren perkembangan globalisasi
sempat terganggu akibat bencana Perang Dunia I. Banyak negara bergerak ke arah
proteksionisme, dengan meluncurkan pajak impor untuk lebih menjaga industri
mereka setelah konflik. Tren ini berlanjut sampai masa depresi hebat (Great
Depression) dan Perang Dunia II. Baca juga: Kisah Perang Dunia II: Bagaimana
Akhirnya dan Siapa Pemenangnya? Gelombang globalisasi kedua dan ketiga
9
Setelah Perang Dunia II, AS mendorong pembangunan tatanan ekonomi global
yang diatur oleh aturan yang diterima bersama dan diawasi oleh lembaga
multilateral. Ide awalnya adalah menciptakan dunia yang lebih baik dengan
negara-negara yang ingin bekerja sama satu sama lain, untuk mempromosikan
kemakmuran dan perdamaian. Ini berawal dari dibuatnya sistem Bretton Woods,
General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Termasuk salah satu langkah
penting menuju globalisasi yakni Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara
(NAFTA), yang ditandatangani pada 1993.
Lihat Foto Ilustrasi perdagangan internasional (freepik.com/ shutterdin)
Lembaga internasional seperti IMF, UN (PBB), World Bank, WTO dan NATO
kemudian dibentuk sebagai andalan sistem global. Tujuannya untuk membantu
mencegah agar perselisihan antar negara di dunia tidak meningkat menjadi konflik
yang lebih besar. Selama 20 tahun terakhir pemerintah di seluruh dunia telah
mengintegrasikan sistem ekonomi pasar bebas melalui kebijakan fiskal dan
perjanjian perdagangan yang mempromosikan perdagangan internasional.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seiring dengan berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang
kemudian disebut sebagai era Globalisasi, pengaktualisasian dalam berbagai
bidang dikehidupan berbangsa dan bernegara di seluruh dunia sangat penting. Ini
demi kebaikan dan kemajuan bersama.
Globalisasi tidak bisa dihindari, yang bisa kita lakukan adalah
menyesuaikannya dengan kehidupan yang bermoral dan beragama. Jika kita
hanya bisa menyesuaikan diri dengan era globalisasi tanpa menyaring dengan
kebudayaan, maka hanya akan sia-sia saja dan justru akan mengalami
kemunduran. Kemunduran moral khususnya
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan yaitu dalam menghadapi
globalisasi dan kemajemukan budaya,kita harus pandai menyaring
kebudayaan asing yang masuk ke negara kita sehingga kita tidak terkena
dampak dari globalisasi dan dengan adanya sumber daya alam yang berlimpah
dan juga kualitas sumber daya manusia yang kita miliki sudah seharus nya
negara kita tidak lagi bergantung pada pihak asing dan kita pun juga harus
melestarikan kebudayaan daerah supaya tidak mudah di pengaruhi oleh
kebudayaan negara lain/globalisa
11