Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
WAWASAN NUSANTARA
Dosen Pengampu: Dra. Sri Agustin Sutrisnowati M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Maura Damayanti (22203244022)
Cindy Sephiani (22203244004)
Dian Mufti Aisyah (22203241040)
Anindya Balqis Widyadhana (22203241033)
Nabila Fathin (22203244017)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan karuniaNya, kami dapat
menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan tepat
waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu sebagai dosen pengampu mata
kuliah Sosio Antropologi dalam membimbing pengerjaan tugas makalah ini, dan kepada
teman-teman yang telah bekerja sama dengan baik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saran dan kritik dari teman-teman dan dosen pengampu kami harapkan sehingga ke
depannya dapat menjadi pembelajaran bagi kami untuk dapat membuat makalah dengan lebih
baik lagi.

Yogyakarta, 8 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…...................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah…..............................................................................................1
C. Tujuan….....................................................................................….......................... 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 2
A. Kajian. Teori…......................................................................................................... 2
B. Pembahasan Teori…................................................................................................ 2
BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 6
A. Kesimpulan…........................................................................................................... 6
B. Saran….....................................................................................…............................ 7
DAFTAR PUSTAKA….................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena khusus yang terjadi dalam kehidupan manusia yang terus berkembang
menjadi masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global merupakan
definisi dari globalisasi. Datangnya teknologi informasi dan komunikasi telah memacu
perkembangan dari proses globalisasi ini dan dapat mempengaruhi semua aspek penting
kehidupan. Tantangan dan permasalahan baru dihasilkan oleh globalisasi harus disikapi dan
dicari solusinya sehingga manfaat globalisasi dapat menjadi kebaikan untuk kehidupan.
Kemudahan penerimaan globalisasi oleh masyarakat di seluruh dunia dianggap sebagai
proses global dan dapat diidentifikasi yaitu pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi sehingga dapat menggantikan dunia secara fundamental.
Istilah dalam globalisasi, menyimpan sebuah pengertian akan lenyapnya satu situasi
dimana banyak sekali pergerakan atau permindahan barang begitu juga jasa antar negara
secara global bisa berkiprah bebas & terbuka pada perdagangan. Dalam memanfaatkan
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang turut masuk bukan hanya berupa barang
dan jasa saja, namun pula teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya, dan lain
sebagainya.
Di masa kini dimana segala sesuatu menjadi cepat dan mudah, ujian terbesar yang
dihadapi budaya bangsa Indonesia yaitu bagaimana cara untuk mempertahankan
keberadaannya pada badai terpaan globalisasi. Dengan alasan demikian, perlu dirumuskan
mengenai strategi dan taktik jitu dalam menguatkan daya tahan eksistensi budaya lokal.

B. Identifikasi Masalah
1. Munculnya problematika budaya.
2. Menurunnya rasa nasionalisme.
3. Lunturnya nilai-nilai budaya.
4. Gaya hidup yang terdampak westernisasi.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Mengetahui mengenai deskripsi tentang Globalisasi.
2. Memahami dampak yang timbul dari Globalisasi.
3. Menjabarkan pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan bangsa Indonesia.
4. Mengetahui solusi menghadapi dampak merugikan dari Globalisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori :
1. Proses terjadinya globalisasi.
2. Relasi globalisasi dan kebudayaan.
3. Problematika budaya lokal di era globalisasi.
4. Strategi menghadapi globalisasi.
5. Membangun jati diri bangsa.
6. Memperkuat nilai-nilai budaya indonesia
B. Pembahasan Teori:
1. Globalisasi
Globalisasi sosiokultural adalah proses perubahan nilai, norma, ide, dan pemikiran di
seluruh dunia dan proses ini terjadi melalui interaksi dan komunikasi yang terfokus dan bebas
hambatan antara individu lintas batas. Sebuah perubahan dalam globalisasi baru-baru ini,
belum memiliki pengertian yang jelas selain definisi kerja atau working definition.
Globalisasi dapat memiliki arti yang berbeda tergantung dari arah mana seseorang
melihatnya. Beberapa melihatnya sebagai proses sosial, proses sejarah, atau proses alami. Ini
akan mendekatkan semua bangsa dan bangsa di dunia dan menciptakan pola kehidupan baru
dengan mendobrak batas-batas geografis, ekonomi dan budaya. Di sisi lain, beberapa orang
memandang globalisasi sebagai proyek yang dilakukan negara adidaya, dan orang mungkin
bersikap negatif atau curiga terhadapnya.
Mitos lama tentang globalisasi berarti bahwa globalisasi akan membentuk global
yang sama dan satu. Proses globalisasi akan menghilangkan karakter dan identitas dari
budaya lokal atau nasional sehingga ditelan oleh kekuatan budaya yang lebih besar atau
kekuatan budaya global. Era globalisasi dapat memicu perubahan cara hidup masyarakat
yang lebih modern. Akibatnya, orang cenderung memilih budaya baru yang dianggap lebih
efektif daripada budaya mereka sendiri. Salah satu faktor yang memicu terlupakannya budaya
asli di era sekarang adalah kurangnya generasi selanjutnya yang mau mempelajari dan
mewarisi budayanya.
Dampak yang di hasilkan globalisasi membawa pengaruh besar bagi masyarakat
Indonesia. Dampak tersebut mencakup dua aspek, yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif. Dampak tersebut juga merambah ke berbagai bidang kehidupan antara lain
kehidupan, ekonomi, politik, ideologi, sosial budaya dan bidang lainnya. Globalisasi terjadi
di segala bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial budaya, ideologi, pertahanan,
keamanan, dan sebagainya.
Selain itu, faktor pendukung penting dalam globalisasi yaitu teknologi informasi dan
komunikasi. Pada masa sekarang ini pertumbuhan teknologi yang begitu cepat menyebabkan
informasi dari berbagai pola dan kepentingan dapat meluas secara cepat ke seluruh penjuru
dunia. Kita tidak dapat menghindari eksistensi globalisasi. Untuk menghadapi globalisasi

2
yang dapat kita siapkan yaitu memperkukuh posisi Indonesia dari segala bidang dan bidang
ekonomi merupakan salah satu aspek yang harus diperkuat.
Globalisasi menyebar luas ke seluruh penjuru dunia seiring dengan pertumbuhan
teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini. Negara- negara maju atau bahkan
berkembang yang pertumbuhan ekonominya rendah juga terkena dampak globalisasi, ini
meperlihatkan bahwa penyebaran globalisasi sangat tak terbatas dan luas. Arus globalisasi
dan perkembangan teknologi informasi dan komurgasi keduanya saling behubungan dan
merupakanproses yang saling terikat. Dengan adanya masyarakaat yang berpikir secata
global dapat menyebabkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berjalan
secara cepat.
Gobalisasi merupakan suatu fenomena yang tidak dapat terelakkan. Pengaruh buruk
dan pudarnya eksistensi kebudayaan lokal adalah hal yang harus diwaspadai dalam
globalisasi, sebab semua orang, suka atau tidak suka jugat terkena dampak arus globalisasi.
Globalisasi sangatlah berbeda dengan kebudayaan di negara berkembang seperti Indonesia
karena diusung oleh negara-negara maju yang memiliki kebudayaan yang sangat berbeda.
Kita harus mengakui faktor utama proses globalisasi yaitu negara maju yang berusaha
mengeksplor nilai-nilai budayanya untuk disebarkan sebagai nilai global. Negara maju dapat
dengan mudah melalukan hal tersebut karena menguasai teknologi informasi dan komunikasi
di seluruh dunia, namun tidak dengan negara-negara berkembang yang kesulitan
menyebarkan nilai-nilai budaya mereka di karenakan tingkat kompetitif yang rendah.
Sehingga negara berkembang hanya menjadi penonton bagi masuknya budaya negara-negara
maju penggagas nilai-nilai global. Di Indonesia sendiri masuknya nilai-nilai barat yang
bersamaan globalisasi ke kalangan masyarakat Indonesia adalah ancaman untuk kebudayaan
lokal Indonesia.
2. Problematika Budaya
Budaya adalah identitas komunal kehidupan manusia. Dalam menjalani kehidupan
yang memuaskan, orang berinteraksi dengan orang lain, dan masyarakat menjadi terlibat
dengan ko unitas lain. Kebudayaan mengalami dinamika diantaranya sebagai pemilik
kebudayaan dinamika penggabungan kehidupan manusia. Dikarenakan hal tersebut kemudian
di klasifikasikan dengan adanya penyebaran budaya, perubahan budaya dan warisan budaya.
1. Difusi Budaya
Difusi budaya adalah tahapan penyebaran unsur kebudayaan dari satu negara ke
negara lain atau dari satu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat yang lainnya.
Tentang penyebaran budaya, sejarawan Arnold J. Tonybee menyimpulkan beberapa
hipotesis tentang penyebaran budaya:
a) Suatu aspek atau unsur kebudayaan selalu dimasukkan secara individual daripada
secara keseluruhan.
b) Kemampuan dalam meresapi suatu budaya bertolak belakang dengan nilainya.
Semakin tinggi dimensi budaya, semakin sukar diterima. Contoh agama adalah
lapisan dalam budaya. Agama Barat lebih tidak dapat diterima oleh orang Timur

3
daripada teknologinya. Pasalnya, agama merupakan lapisan terdalam dari budaya dan
teknologi merupakan lapisan terluar dari budaya.
c) Ketika satu elemen budaya masuk, itu menarik yang lain.
d) Aspek atau elemen budaya yang aman di negara asal dapat menjadi berbahaya bagi
orang yang mengunjungi negara tersebut. Salah satunya adalah nasionalisme, yang
menjadi akibat dari evolusi sosiokultural, menyebabkan tumbuhnya negara-bangsa di
Eropa pada abad ke-19, tetapi malah lembaga-lembaga negara di Timur dan Khilafah
Timur Tengah terpecah-belah.
Difusi bisa menyebabkan suatu masalah. Masyarakat kehilangan nilai budaya
lokalnya akibat serbuan budaya asing yang kuat. Contohnya, globalisasi budaya yang berasal
dari budaya Barat, pada zaman sekarang ini memasukkan nilai-nilai budaya Barat yang
berdampak buruk pada sikap beberapa masyarakat Indonesia. Misalnya gaya hidup
konsumtif, hedonisme, pragmatisme, dan individualisme. Akibatnya, nilai-nilai budaya
nasional seperti solidaritas dan kekeluargaan perlahan dapat lenyap dari masyarakat
Indonesia.
1) Perubahan Budaya
Perubahan budaya terjadi karena antara unsur-unsur budaya yang memiliki
perbedaan tidak sesuai, sehingga mengakibatkan situasi dimana ketidaksesuaian fungsinya
dengan kehidupan. Perubahan budaya meliputi banyak aspek seperti bentuknya, sifatnya,
dampaknya, dan mekanisme terjadinya perubahan. Perubahan budaya termasuk
perkembangan budaya. Pembangunan dan modernisasi melibatkan perubahan budaya.
Perubahan budaya yang terjadi dapat menimbulkan masalah dan merugikan masyarakat jika
perubahan tersebut merupakan kemunduran daripada kemajuan. Perubahan dapat menjadi
bencana jika berlangsung cepat dan bukan dalam kendali manusia.
2) Warisan Budaya
Warisan budaya adalah proses vertikal di mana budaya dimanfaatkan, dan kemudian
diteruskan ke generasi berikutnya. Beberapa persoalan dapat muncul dalam enkulturasi
budaya, seperti apakah budaya pusaka cocok dengan dinamika masyarakat modern,
penolakan terhadap generasi yang menerima pusaka budaya, dan timbulnya budaya-budaya
baru yang sudah tidak koheren lagi. Selain aset budaya, Dalam satu kasus, didapati bahwa
generasi muda menolak budaya yang pendahulu mereka ingin wariskan. Kebudayaan
dipandang tidak serasi dengan kepentingan kehidupan generasi, bahkan bertentangan dengan
nilai-nilai budaya baru yang sekarang diterima meningkat. Enkulturasi merupakan proses
menekuni dan memadankan pikiran dan sikap masing - masing orang dengan sistem norma,
konvensi, serta aturan hidup yang berhubungan dengan suatu budaya. Proses enkulturasi
sendiri dapat dimulai sedini mungkin di lingkungan keluarga atau di masyarakat luar.
Problematika budaya lokal di era globalisasi, adalah banyaknya pola hidup
masyarakat yang konsumtif, hedon, berpikir praktis, dan individualis, yang merupakan
budaya luar negeri yang masuk akibat globaliasi menjadikan lemahnya minat masyarakat
dalam melestarikan budaya lokal karena dianggap kurang penting dan kurang menyenangkan.

4
Serta juga perlu peran pemerintahan melalui beberapa kebijakannya yang mengarah
ke pertimbangan kultur dan budaya bukan hanya dari sisi ekonomi yang dapat merugikan
perkembangan budaya lokal. Pemerintah perlu kembali ke fungsinya sebagai pelindung
kebudayaan lokal.

3. Membangun Jati Diri Bangsa


Upaya untuk pembangun jati diri bangsa merupakan sebuah penghargaan nilai
budaya dan bahasa, nilai solidaritas sosial, nilai keluargaan dan rasa cinta tanah air yang
mulai memudar. Semakin sulit ditemukan budaya Indonesia yang selaras dengan karakter
bangsa Indonesia sedangkan budaya global justru lebih mudah masuk. Jati diri bangsa
Indonesia sebagai ciri khas masyarakat harus mulai ditanamkan secara mendalam dan
dibangun secara kokoh. Caranya adalah dengan memperkenalkan kearifan lokal sejak usia
dini pada generasi milenial di Indonesia. Salah satu hal yang berperan penting adalah
pembelajaran tentang budaya yang perlu dimasukan kedalam kurikulum pendidikan yang
diajarkan sejak di bangku sekolah dasar.
Anak muda bangsa Indonesia harus mau kembali mengenali dirinya sendiri,
menemukan jati dirinya, dan membangun karakter diri sendiri dan juga karakter bangsa
sehingga jati diri bangsa indonesia bisa dibangkitkan kembali.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan diatas yaitu::
Globalisasi adalah perubahan baru proses globalisasi dapat menghilangkan ciri-ciri
atau jati diri kebudayaan setempat. era globalisasi bisa membuat perubahan pola hidup
masyarakat lebih maju. Menjadikan masyarakat cenderung akan lebih menyukai kebudayaan
yang dinilai lebih efektif di bandingkan dengan kebudayaan di daerah setempat. Globalisasi
memiliki dampak, yaitu pengaruh baik dan pengaruh buruk. Globalisasi membuat
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi cepat berkembang ke seluruh dunia.
Fenomena yang tak terelakkan ini harus diwaspadai yang dapat berpengaruh atau bahkan
hilangnya ketertarikan masyarakat terhadap budaya lokal. Faktor utama proses globalisasi
adalah negara-negara maju. Negara berkembang hanya menjadi penonton untuk masuknya
budaya-budaya negara maju yang dipandang sebagai nilai global.
Budaya adalah identitas komunal kehidupan manusia. Kebudayaan mengalami
dinamika penggabungan kehidupan manusia sebagai pemilik kebudayaan. Hal ini terkait
dengan :
1. Difusi budaya merupakan proses tersebarnya unsur-unsur suatu budaya dari
satu kelompok ke kelompok yang lain atau dari satu masyarakat ke
masyarakat yang lain.
2. Perubahan budaya yaitu perubahan yang terjadi karena ketidakselarasan
antara unsur-unsur budaya yang berbeda, mengakibatkan situasi yang
fungsinya tidak sesuai kehidupan.
3. Warisan budaya, yaitu proses vertikal yang mana budaya diwariskan dari
satu generai ke generasi seterusnya.
Globalisasi budaya dapat menimbulkan permasalahan di bidang utama kebudayaan
seperti tergerusnya nilai-nilai budaya lokal, bahkan dapat menghilangkan budaya asli suatu
daerah atau negara. Masyarakat diperlukan untuk membatasi dan menyaring beberapa nilai
dalam ruang lingkup globalisasi untuk menyadari pentingnya budaya lokal.
Upaya pengembangan jati diri bangsa Indonesia didasarkan pada pengakuan nilai-nilai
budaya dan bahasa, solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air. Caranya adalah
dengan mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal budaya Indonesia sedini mungkin kepada
generasi muda Indonesia. Pemuda bangsa Indonesia harus siap untuk kembali
mengidentifikasi diri, menemukan jati diri dan membentuk karakter serta karakter bangsa
agar jati diri bangsa Indonesia dapat bangkit kembali.

6
B. Saran
 Berpartisipasi dan aktif dalam melestarikan budaya kalian agar masyarakat Indonesia
tetap mengenal dan membudidayakannya. Ketika masyarakat berpartisipasi dalam
acara budaya, Mereka dapat meningkatkan rasa cinta dan merasakan budaya
Indonesia yang tak terlupakan.
 Budaya masyarakat Indonesia sangat ketat dan mendalam. Melestarikan budaya
lokal, yaitu memahami makna budaya itu sendiri. Masyarakat perlu mengetahui
informasi tentang budaya di Indonesia. Agar dapat menentukan budaya seperti apa
yang harus dilestarikan di era globalisasi agar tidak punah.
 Masyarakat harus selalu berpartisipasi dalam pemilihan atau budaya baru dalam
kehidupan. Jangan langsung mengikuti tren atau cara apa pun untuk menghadapi
budaya perilaku yang baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Doku, P. N., Oppong Asante, K. (2011). Identity: Globalization, culture and


psychological functioning. International Journal of Human Sciences [Online]. 8(2).
Mubah, S. (2011). Strategi meningkatkan daya tahan budaya lokal dalam menghadapi arus
globalisasi. 24(4), 302-308.
Nafi’ah, S.A. (2020). Memperkuat identitas bangsa melalui pendidikan multikultural:
konsep–prinsip-implementasi. Indonesia: Guepedia.
Nahak, H. M. (2019). Upaya melestarikan budaya indonesia di era globalisasi. Jurnal
Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76
Nurhayati, D. (2015). Strategi indonesia dalam menghadapi tantangan global dibidang
ekonomi. Jurnal Heritage, 3(1).
Paul S.N. Lee (1991) The absorption and indigenization of foreign media cultures a study on
a cultural meeting point of the east and west: Hong Kong, Asian Journal of Communication,
1(2), 52-72, DOI: 10.1080/01292989109359531
Purba, A., et al. (2021). Hubungan globalisasi bidang sosial budaya dengan perilaku
masyarakat ketimuran di lingkungan IX kwala bekala kecamatan medan johor medan. Jurnal
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2), 21-30.
Ridwan. (2015). Problematika keberagaman kebudayaan dan alternatif pemecahan
(Perspektif Sosiologi). Jurnal Madaniyah, 2(9), 254-270.

Anda mungkin juga menyukai