Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGARUH GLOBALISASI DALAM MULTIKULTURALISME


SOSIAL POLITIK BUDAYA INDONESIA

Di susun oleh :
Nama : ineztyas avrilriswanti
Nim : 045216425
Domisili 1 : 74 Malang

UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
dengan judul PENGARUH GLOBALISASI DALAM MULTIKULTURALISME
SOSIAL POLITIK BUDAYA INDONESIA ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik waktu maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Kediri, 11 November 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................I
DAFTAR ISI.............................................................................................................................II
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan masalah............................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
D. Globalisasi.......................................................................................................................3
E. Makna multikultural........................................................................................................4
F. Masuknya Globalisasi dalam kebudayaan indonesia......................................................4
G. Pengaruh globalisasi dalam multikulturalisme sosial politik budaya.............................5
1. Aspek multikulturalisme sosial...................................................................................5
2. Aspek politik...............................................................................................................6
3. Bidang budaya.............................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................III

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara umum, globalisasi adalah fenomena tertentu dari peradaban manusia,


terus bergerak dalam masyarakat global dan bagian dari proses manusia global.
Globalisasi sngat mempengaruhi setiap aspek penting kehidupan. Globalisasi
menciptakan tantangan dan masalah baru yang tentunya perlu dijawab dan dipecahkan
agar dapat memetik manfaat globalisasi bagi kehidupan. Proses globalisasi ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara radikal
mengubah dunia.
Globalisasi sering diperdebatkan oleh banyak orang, mulai dari ekonom
hingga tenaga penjual periklanan. Di dalam Proses perkembangan globalisasi pada
awalnya ditandai dengan kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Bidang ini adalah kekuatan pendorong utama globalisasi. Kemajuan di
bidang ini mempengaruhi bidang kehidupan lainnya seperti politik, ekonomi,
masyarakat dan budaya. Contoh sederhana adalah menggunakan teknologi Internet,
antena parabola, dan televisi memungkinkan orang di seluruh dunia mengakses berita
dari belahan dunia lain dengan cepat. Hal ini mengarah pada interaksi antar manusia
di seluruh dunia yang pada akhirnya saling mempengaruhi, terutama dalam budaya
lokal seperti: Budaya gotong royong, menjenguk tetangga yang sedanga dalam
kondisi sakit, dll. Globalisasi juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari anak muda,
seperti budaya pakaian dan gaya rambut, budaya sopan santu dna budaya makan.
Karena multikulturalisme sendiri merupakan pemahaman akan adanya unsur-
unsur yang berbeda dalam konsepsi, maka penekanan makna multikulturalisme
terletak pada adanya sebisme, yang mengakui perbedaan kesetaraan baik individu
maupun budaya (kompleks). Multikulturalisme sendiri diartikan sebagai adanya
komunitas dan budaya yang berbeda, di dalamnya terjadi interaksi di antara mereka,
di mana saling pengertian berkembang, di mana mereka dihormati, ditoleransi,
bergaul, dapat dihormati. lainnya. Multikulturalisme memposisikan orang, masyarakat
dan budaya dalam kesetaraan dan kehormatan yang setara dan seimbang. Jadi
kesopanan terletak pada kemampuan untuk melihat, bertindak, dan bertindak atas
nama kemuliaan bersama.

B. Rumusan masalah

1
Bedasarkan latar belakang yang tertera untuk rumusan masalahnya sebagai
berikut :
1. Bagaimana kondisi multikulturisme di indonesia pada era
globalisasi ?
2. Bagaimana pengaruh globalisasi di dalam multikulturisme di
bidang sosil politik dan budaya di indonesia ?
3. Bagaimana saran yang tepat di dalam mengatasi pengaruh
globalisasi terhadap multikulturisme di indonesia ?

C. Tujuan

Bedasarkan rumusan masalah yang telah di jelaskan maka dapat ditarik tujuan
sebagai berikut :
1. Mengetahui kondisi multikulturisme di indonesia pada era
globalisasi.
2. Mengetahuii pengaruh globalisasi di dalam multikulturisme di
bidang sosil politik dan budaya di indonesia.
3. Mengetahu saran yang tepat di dalam mengatasi pengaruh
globalisasi terhadap multikulturisme di indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

D. Globalisasi

Globalisasi yang dirasakan masyarakat dunia sejak akhir abad ke-20 termasuk
juga masyarakat Indonesia, harus mau menerima kenyataan masuknya pengaruh luar
ke dalam segala aspek kehidupan nasional. Baik itu aspek sosial, politik, agama dan
lain lain, Salah satu aspek yang terpengaruh besar terhadap golbalisasi adalah
budaya. Dari perspektif budaya dapat diartikan sebagai nilai-nilai masyarakat, atau
persepsi anggota masyarakat terhadap hal-hal yang berbeda.

Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan juga dapat diartikan sebagai suatu


bentuk yang meliputi gagasan, tindakan, dan akibat dari tindakan, yang diwujudkan
dalam seni tradisional. Nilai dan persepsi karena itu berkaitan dengan aspek
psikologis atau psikologis, yaitu apa yang ada dalam pikiran. Aspek psikologis ini
menjadi penting ketika disadari bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh
persepsinya. Seni merupakan hasil pemikiran dan hasil ciptaan sendiri, merupakan
subsistem kebudayaan, dan bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah
satu kekuatan dari suatu negara yang kaya akan keanekaragaman nilai, termasuk seni.
Kesenian rakyat, bagian dari budaya bangsa Indonesia, tidak bisa lepas dari pengaruh
globalisasi. Globalisasi dalam budaya dapat berkembang dengan sangat pesat. Hal ini
tentu saja dipengaruhi oleh kecepatan dan kemudahan komunikasi dan akses terhadap
berita, namun hal ini juga justru menjadi bumerang dan menjadi isu globalisasi yang
paling penting atau kritis. negara-negara berkembang seperti Indonesia terus-menerus
khawatir akan tertinggal oleh arus globalisasi di berbagai bidang seperti politik,
ekonomi, sosial, budaya, termasuk seni.

Globalisasi sebagai suatu proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi yang secara radikal dan cepat mengubah dunia.
Komunikasi dan transportasi internasional telah menghapus batas-batas budaya semua
bangsa. Budaya setiap negara mengarah pada globalisasi dan cenderung menjadi
peradaban dunia yang mencakup seluruh umat manusia. Menurut Simon Kemoni
(sosiolog Kenya), dalam proses globalisasi, negara-negara perlu memperkuat dimensi
budayanya dan mempertahankan struktur nilainya agar tidak tersisih oleh budaya
asing, menerima informasi ilmiah yang bermanfaat dan memperoleh pengalaman.

3
Tentang seni dan budaya, seorang penulis Kenya bernama Ngugi Wa Thiong'o
mengatakan bahwa tindakan dunia Barat, khususnya Amerika Serikat, seolah
menjatuhkan bom budaya pada masyarakat dunia. identitas budaya sendiri karena
mereka berusaha untuk menghancurkan Para penulis Kenya percaya bahwa budaya
heterogen yang lazim di berbagai negara, yang sebelumnya dipaksakan oleh
imperialisme, sekarang dilakukan secara lebih luas atas nama globalisasi.

E. Makna multikultural

Kata multikultural adalah pertemuan dari dua kata: "multi" dan "budaya".
Secara umum,Secara umum kata ‘multi’ didefinisikan suatu yang jamak.
Sedangkan kata ‘kultural’ tercipta dari bahasa Inggris dari kata culture yang
padanan kata dalam bahasa Indonesia ialah budaya. Budaya berasal dari bahasa
Sansekerta. (rizal, 2016). Multikulturalisme adalah pengakuan bahwa banyak budaya
yang berbeda dapat eksis di lingkungan yang sama dan saling menguntungkan. Atau
pengakuan dan promosi pluralisme budaya. Namun di s sisi lain, ada yang
mengatakan bahwa multikulturalisme berusaha menghormati dan melindungi
keragaman budaya. Multikulturalisme bukanlah doktrin politik praktis, melainkan
cara pandang kehidupan manusia (paradigma). Istilah multikulturalisme mengandung
tiga unsur. Jadi, pertama-tama, konsep ini mengacu pada budaya. Kedua, konsep
tersebut terkait dengan pluralisme budaya. Ketiga, konsep tersebut memuat cara-cara
konkrit menyikapi pluralitas ini.
Multikultural sebagai ideologi karena hampir setiap negara di dunia terdiri dari
budaya yang berbeda, yaitu karena perbedaan adalah akar dan pergerakan manusia
dari satu bagian dunia ke bagian lain menjadi lebih intens. Doktrin harus
diterjemahkan ke dalam politik multikultural sebagai manajerial politik. , warga
negara dengan mengutamakan kesetaraan dan saling menghormati. tapi itu masih
masalah besar (Syaifuddi, 2006)

F. Masuknya Globalisasi dalam kebudayaan indonesia

Proses saling menghipnotis merupakan tanda-tanda yg lumrah pada hubungan


antar rakyat. Melalui hubungan menggunakan aneka macam rakyat lain, bangsa
Indonesia ataupun grup-grup rakyat yg mendiami nusantara sudah mengalami proses
ditentukan & menghipnotis. Kemampuan berubah adalah sifat yg krusial pada
kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak bisa beradaptasi menggunakan

4
keadaan yg senantiasa berubah. Perubahan yg terjadi ketika ini berlangsung begitu
cepat. Hanya pada jangka ketika satu generasi poly negara-negara berkembang sudah
berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal pada negara-negara maju
perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi.

Pada hakekatnya bangsa Indonesia dan negara-negara lain telah berkembang


melalui pengaruh luar. Kemajuan dihasilkan dengan berinteraksi dengan orang luar.
Hal ini terjadi dalam proses globalisasi. Dengan persoalah tersebut,globalisasi bukan
hanya persoalan ekonomi, tetapi juga persoalan atau persoalan semantik budaya, di
mana nilai dan makna yang melekat di dalamnya masih masuk akal. Masyarakat
Indonesia dalam banyak hal merupakan masyarakat yang pluralistik. Dari segi
keanekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografis. Keberagaman
masyarakat Indonesia juga tercermin dari ekspresi seninya yang beragam. Dengan
kata lain, berbagai kelompok di Indonesia dapat mengembangkan seninya sendiri.
Seni yang dikembangkannya menjadi model pengetahuan masyarakat.

G. Pengaruh globalisasi dalam multikulturalisme sosial politik budaya

Pengaruh globalisasi di dalam multikulturalisme sosial politik budaya


indonesai dijabarkan sebagai berikut :

H. Aspek multikulturalisme sosial

Mengingat karakteristik masyarakat multikultural dan berkembang,


sesuatu yang spesifik berkaitan dengan penataan ruang publik dan pribadi,
dengan identitas konvensi dan dengan dinamika yang berkembang di
masing-masing negara. Kecuali untuk "ruang publik antarnegara" yang
perlu diatur secara kolektif, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
bentuk konektivitas antar negara lainnya.

Seperti yang sering terjadi dalam mencapai koeksistensi yang baik,


langkah terpenting adalah musyawarah untuk mencapai
mufakat/kesepakatan. Selain itu, semua penduduk/komunitas yang tinggal
bersama akan mengimplementasikan kesepakatan yang dihasilkan.
Pelanggaran kontrak akan dikenakan sanksi sesuai kontrak. Hal ini berlaku
untuk lingkup kecil (lokal), wilayah nasional, dan lingkup internasional.

5
Hal yang sama berlaku untuk pengaturan multikultural di bidang sosial,
baik dalam hal desain ruang publik maupun pribadi.

Namun Dominasi tren global saat ini yang cenderung mengingkari


atau mengecilkan nilai-nilai sakral agama dan nilai-nilai luhur ketimuran
dapat mempengaruhi berbagai struktur kehidupan berbangsa, termasuk di
Indonesia. Kekhawatiran dan ketakutan ini sangat beralasan dan efeknya
terbukti. Namun, itu bukan masalah yang tidak bisa diselesaikan. Apa
yang kami yakini, apa yang diyakini oleh mereka yang menganut ajaran
suci agama, semua aturan negatif tidak relevan dan bertentangan dengan
hati nurani manusia yang murni. Jadi sifatnya sementara. Dalam jam, hati
nurani manusia mencapai kekuatan spiritual murni dan kecenderungan
positif yang bermakna untuk menerangi dan mencerahkan perkembangan
dunia.

Melepas dari pandangan dan keyakinan tersebut serta berpegang


teguh pada identitas dan kemerdekaan bangsa Indonesia sebenarnya dapat
mengatasi permasalahan tersebut. Negara ini juga efektif dalam
menyelesaikan segala “masalah internal” di dalam negeri, bahkan dalam
menghadapi ancaman dari luar negeri.

I. Aspek politik

Globalisasi politik adalah proses dimana peran pembuatan


kebijakan telah bergeser dari pemerintah nasional ke lembaga
internasional. Globalisasi telah menciptakan berbagai masalah dan
keprihatinan yang bersifat global. Kerjasama internasional yang bersifat
multilateralisme menjadi pilihan negara karena banyak masalah yang tidak
lagi dapat diselesaikan oleh satu negara saja. Masuknya pengaruh
globalisasi di dalam sistem perpolitikan multikultural bangsa indonesia
dimulai ketika mas orde baru dan masa reformasi.

Setelah krisis mata uang dan politik 1997-1998, diikuti oleh


periode yang disebut "reformasi", pengamat percaya bahwa Indonesia
telah beralih dari pemerintahan otoriter oleh negara yang kuat ke sistem
pemerintahan yang lebih demokratis dengan partisipasi masyarakat sipil.
dalam tahap transisi. Memainkan Peran Lebih Besar

6
Transisi ini diikuti dengan proses desentralisasi yang menekankan
otonomi daerah dan mendekatkan kedaulatan kepada rakyat, sehingga
pemerintahan menjadi lebih transparan. Beberapa ahli lain tidak setuju
dengan pemahaman yang terlalu optimis di atas. Yang terjadi adalah
peralihan dari “keteraturan”, keteraturan yang baik menjadi
“ketidakteraturan”, ketidakteraturan dan kekacauan. Setelah lebih dari 30
tahun upaya untuk memulai perubahan politik di bawah penguasa sentralis
dan otoriter, Dan hukum tampaknya gagal di dalam pembendungan
penyelewangan sistem birokrasi pada masa orde baru. Penyebab utamanya
adalah sabotase birokrasi, sistem yang korup, oportunisme jangka pendek
yang merajalela, dan kurangnya visi bersama tentang masa depan.

Pengarang dan pengamat asing di Indonesia, menggambarkan


judul dan kesimpulan suratnya sebagai negara "benar-benar mandek"
setelah melihat krisis dan reformasi yang sedang berlangsung. Hari-hari
cobaan berat dalam proses demokratisasi. Pilkada berhasil terselenggara,
meski kualitas lembaga ini masih jauh di bawah ekspektasi. Pemilihan
presiden berhasil dilaksanakan, tetapi produknya mungkin tidak
memuaskan semua partai politik. Pilkada telah dimulai, dan proses
otonomi daerah juga telah menunjukkan konsekuensi dan implikasi positif
dan negatif. Dalam keadaan “work in progress” seperti itu, wajar dan perlu
bagi semua pihak untuk melakukan refleksi dan penilaian untuk terus
meningkatkan perjuangan berkelanjutan bagi masyarakat yang dicita-
citakan .

Negara ini telah belajar banyak dari perjalanan sejarah. Karena


sejarah adalah guru terbesar. Sikap etnosentris tidak memperkuat faktor
pemersatu negara-bangsa, tetapi yang dapat mendorongnya menjadi lebih
diskriminatif dan tepat, multikulturalisme, toleransi, dan lainnya
Meningkatkan sikap menghormati budaya Semua warga negara dan semua
sektor masyarakat harus bersatu untuk mencapai kesepakatan dan
menghormati keragaman. Multikulturalisme adalah kunci dari proses
reformasi dan upaya demokratisasi bangsa Indonesia yang berkelanjutan
dan berkelanjutan. Dan mampu melawan dan menyaring dampak
globalisasi di dalam bidang politik.

7
J. Bidang budaya

Globalisasi saat ini mempengaruhi perkembangan budaya masyarakat


Indonesia. Bahkan, arus informasi dan komunikasi yang begitu pesat
menciptakan tren yang berujung pada semakin berkurangnya nilai-nilai
pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan
Teknologi) telah melemahkan keinginan untuk melestarikan budaya
sendiri. Budaya Indonesia yang ramah, gotongroyong dan santun, telah
berubah menjadi budaya Barat seperti pergaulan bebas. Misalnya, di
Tapanuri (Sumatera Utara), 20 tahun yang lalu, banyak remaja yang masih
tertarik belajar tari tortol dan tagading (alat musik batak). Kini, dengan
teknologi yang semakin maju, ironisnya budaya-budaya lokal tersebut
semakin menghilang dari masyarakat, meski hanya terlihat di televisi atau
di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Budaya-budaya lokal ini, jika dikelola dengan baik, tidak hanya
menghasilkan pendapatan wisata budaya bagi pemerintah pusat dan
daerah, tetapi juga menjanjikan lapangan kerja bagi daerah sekitarnya.
Dampak lain dari globalisasi adalah penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar (bahasa juga merupakan salah satu budaya bangsa). Di
Indonesia, sudah umum untuk menyebut bentuk orang kedua tunggal
seperti Tuan, Ibu, Tuan, Bu, Kakak, kamu versus kamu atau kamu untuk
mencerminkan nilai rasa. Belakangan ini ada kecenderungan di kalangan
anak muda menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta, seperti saya
(saya) dan lu (kamu). Selain itu, anak muda sering mendengar kata-kata
bahasa Indonesia bercampur bahasa Inggris seperti "OK", "No problem",
dan "Yes" dalam kehidupan sehari-hari, serta kata-kata makian yang sering
terdengar di film-film asing. Kata-kata ini menyebar melalui media televisi
seperti film, iklan, dan sinetron, seiring dengan menyebarnya gaya hidup
dan mode. Mengikuti kode kesopanan, gaya berpakaian anak muda
Indonesia telah berubah dari waktu ke waktu. Remaja putri di kota-kota
besar cenderung memakai pakaian minim ketat yang memperlihatkan
bagian tubuh tertentu. Budaya berpakaian minim ini telah diadopsi oleh
film dan majalah asing, bahkan dijadikan sinetron Indonesia.

8
Arus informasi yang cepat, yang juga ditandai dengan kehadiran
Internet, telah memberikan kontribusi terhadap perubahan dalam pakaian.
Pakaian mini dan ketat sedang menjadi tren di kalangan anak muda. Salah
satu contoh keberhasilan penyebaran budaya Barat adalah meluasnya
anggapan bahwa teknologi yang berkembang di Barat bersifat universal.
Masuknya budaya Barat (ke dalam paket teknologi) "diterima dengan
baik". Di front ini, globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial
budaya Timur (termasuk Indonesia), dan juga terjadi konflik nilai antara
teknologi dan nilai-nilai Timur.

9
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengaruh globalisasi menimbulkan pengaruh yang negatif bagi


multikulturalisme kebudayaan, sosial dan politik bangsa Indonesia . Norma-norma
yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai
menghilang. Akibatnya teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di
dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya
menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Begitupun yang terjadi di bidang
yang lain yaitu bidang sosial dan juga politikpada bidang sosial pengaruh globalisasi
sangat di rasakan seperti nilai sopan santun dan juga adab terhadap orang tua dan
sesama, memudarnya nilai nilai kesopanan dan juga nilai saling menghargai membuat
multikulturalisme bangsa indonesia yang terikat oleh kebhinekaan di indonesia mulai
terancam, begitupun dengan sistem politik walaupun sistem politik globalisasi
mempunyai dampak postif yaitu nilai demokrasi namu ada segelitif dampak negatif
multikulturalisme yang seharusnya bisa menjadi pemersatu di dalam kebijakan politik
namun di dalam era globalisasi menjadi bomerang yang bisa memecah kesatuan di
dala perpolitikan indonesia

B. Saran

Di dalam menyikapai permasalahan multikulturalisme di bidang sosial politik


dan budaya ada beberapa saran yang bisa dilakukan anatara lain

1. Jadikan pancasila sebagai pedoman di dalam penyaringan dampak


globalisasi di berbagai sektor
2. Mutikulturalisme merupakan sebuah pemersatu yang harus dijadikan
sebagai sarana dalam pemersatu dna landasan persatuan bangsa.
3. Sebagai warga indonesia harus mampu m

10
DAFTAR PUSTAKA

rizal, m. (2016). PERAN AGAMA DALAM MULTIKULTURALISME . EPISTEME, 163-


184.
Syaifuddi, A. F. (2006). MEMBUMIKAN MULTIKULTURALISME. Etnovisi, 1-11.

Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

http://www.google=pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah.com/

Handayani, Tri. 2011. Diktat Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang

Notonagoro, 1962, Pancasila Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia


(Kumpulan Tiga Uraian Pokok-Pokok Persoalan tentang Pancasila),
Yogyakarta, Universitas Gajah Mada

III

Anda mungkin juga menyukai