Abstrak
Pendahuluan
Kelestarian lingkungan adalah salah satu atensi terbesar bagi seluruh masyarakat
negara khususnya pada era transformasi 5.0, seluruh dunia, berlomba lomba
mengamankan kualitas lingkungan yang cukup meliputi sumber daya alam,ekosistem
keaneragaman tanaman dan hewan dan lingkungan hidup manusia merupakan salah
satu atensi baik untuk keberlansungan jangka panjang maupun jangka pendek [1]
Tingkat konsumsi manusia pada saat ini merupakan salah satu hal yang
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, walaupaun kerusakan lingkungan
yang terjadi saat ini bukan hanya di pengaruhi oleh salah satu faktor manusia saja
namun industri juga ikut berperan di dalam kerusakan lingkungan yang terjadi.
Green economy merupakan sebuah konsep baru yang memiliki tujuan di dalam
meningktkan aspek economy memalalui berbagai kegiatan pembangunan yang tidak
mengesampingkan kelestarian lingkungan[1]. green economy merupakan salah atu
isu I dalam pertumbuhan econmi di masa yang akan datang di dalam undang undang
RI No 3 tahun 2014 menjlaskan mengenai industri hijau yaitu industri yang
produksinya mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya
secara berkelanjutan sehingga mampu memposisikan dalam hal yang sama antara
pembangunan dengan kelestarian lingkungan yang ada. [2] , hal ini guna
memberikan dampak positif terkait antisipasi ancaman di dalam kelestarian
lingkungan yang menjadi momok terbesar bagi suatu negara di masa yang akan
datang bukan itu saja keletarian lingkungan akan meberikan sesuatu hal yang positif
di dalam keberlansugan kehidupan manusia.
Bedasarkan laporan Bank Indonesia (2012) menyebutkan bahwa sebagian besar
indutri di dalam negri belum mengaplikasikan ramah lingkungan di dalam usahanya,
hal ini didukung oleh beberapa faktor antara lain a. minimnya pengetahuan akan
kelestarian lingkungan b. lemahnya aspek manajeman yang ada c. aspek teknis yang
tidak menunjang serta belum tersedianya sumber pembiayaan yang beorientasi pada
pembiayaan [3]
Pembahasan
Konsep Green Ekonomi
Peran ekonomi hijau, konsumsi dan produksi berkelanjutan serta efisiensi sumber
daya dalam pembangunan berkelanjutan, tujuan konsumsi dan produksi
berkelanjutan adalah untuk meningkatkan proses produksi dan praktik konsumsi
untuk mengurangi konsumsi sumber daya, produksi limbah, dan emisi selama siklus
hidup proses dan produk - sedangkan dampak sumber daya mengacu pada cara
sumber daya digunakan untuk menghasilkan Aditif yang digunakan. nilai bagi
masyarakat dan aspirasi. mengurangi jumlah sumber daya yang dibutuhkan serta
emisi dan limbah yang dihasilkan per produk atau unit layanan[4]
Green econmy pertama kali di deklarasikan di dalam deklarasi perserikatan
bangsa bangsa (PBB) yang pada saat itu membahas tentang lingkungan dan
pebangunan yang di selenggarakan di Rio de janeero pada 1992. Yang mengadopsi
konsep pembangunan bekelanjutan dasar di dalam perkembangan dan konsep dari
green ekonomi meliputi lingkungan, sosial dan ekonomi, dengan maksut green
econoy mampu untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua orang di
dalam batas ekologis bumi, mendorong green economy berarti juga mendukung
pembangunan ekonomi sambil memastikan bahwa aset alam terus menyediakan
sumber daya dan jasa lingkungan. yang menjadi kesejahteraan. Ekonomi hijau
menawarkan pendekatan ekonomi makro untuk pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dengan fokus utama pada investasi, lapangan kerja dan keterampilan.
Nilai nilai yang menjadi acuan di dalam pentingnya green economy untuk
kepntingan semua pihak dapat di jelaskan di dalam gambar di bawah ini baik itu
karena faktor internal maupun faktor external yang mendorong terciptanya green
economy untuk memberikan solusi atas semua permasalahan yang berkaitan dengan
lingkungn yang ada
Ekonomi Lingkungan Dan Ekonomi Ekologis
Dasar teori di dalm pembahasan dan perkembangan mengenai green economy
adalah ekonomi lingkungan dna juga ekonomi ekologi. Ekonomi lingkungan adalah
sebuah konsep awal efek external baik dari penggunaan sumber daya yang tidak
efisien maupun pencemaran lingkungan yang dihadapinya, sedangkan dalam
ekonomi ekologis ekonomi didefinisikan sebagi sub sistem alam yang membatasi
pertumbuhan fisik ekonomi.[5]
Usaha mikro merupakan sektor ekonomi nasional yang sangat potensial dan
dijadikan seagai salah satu tulang punggung nasional di dalam perkembangan
ekonomi selain itu usaha mikro juga sebagai kunci utama di dalam pergerakan dn
pertubuhan ekonomi nasional, usaha mikro juga sebagai salah satu pertimbangan
mengenai solusi di dalam mengatasi problematikan nasional yaitu penganguran dan
juga kemiskinan, selain itu pegembangan usaha mikro juga digunakan sebagai
percepatan basis ekonomi dan memberikan percepatan terhadap peningkatan
perekonomian indonesia [6]. bedasarkan data yang dihimpun dari kementrian koperasi
dan usaha kecil menengah seperti yang tersaji di dalam tabel di bawah ini
2. Kurangnya sosialisasi
Tak kadang para pengusaha baik usaha mikro kecil maupun yang
menengah ketika sering ditanya mengenai pencemaran yang
dilakukan, mereka berdalihh bahwa tidak adanya sosilaisi yang
dilakukan oleh para pihak pihak terkait .
sebagai saah satu pendorong ekonomi negara, usaha kecil mikro harus memiliki
statergi guna mempertahankan kelansungan usaha yang di dalaminya didalam
keberlansungan usaha yang dilakukan tentunya banyak faktor yang mempengaruhi did
aam pengmbangan dan penguatan ekonomi usaha kecil mikro tersebut adapun faktor
fakto yang menjadi tumpuan utama di dalam penguatan ekonomi usaha kecil
menengah secara garis besar di dasari 2 faktor yaitu faktor external dan faktor internal.
Faktor internal merupakan faktor yang datang dari dalam uaha tersebut, sedangkan
faktor exteral adalah semua kebijakan yang datag dari luar usaha tersebut
faktor internal di dalam penguatan ekonomi Usaha kecil Mikro meliputi :
1. Modal pribadi
Modal merpakan salah satu hal yang menjadikan
kunci utama di dalam proses keberlansungan usaha
ada anggapan bahwa ketika usaha yang memiliki
modla maka mereka bisa merajai bidang usaha
tersebut, proses penguatan ekonomi usaha kecil
mikro kadang terbentuk dengan faktor modal pribadi
yang dimiliki hal ini karena tak semua bidang usaha
kecil mikro memiliki modal probadi yang tinggi.
2. Motivasi pribadi
Motivasi merupakan salah satu hal yang sangat
Penting di dalam mendorong kelansungan dan
Ketahanan ekonomi bagi para usaha kecil mikro
selain faktor faktor internal, penguatan ekonomi usaha kecil mikro
juga didukung olej beberapa faktor external yang antara lain
2. Pelatihan
Selain pembiayaan faktor paling penting
selanjutny adalah tersedianya manajaman sumber
daya manusia yang unggul, sumber daya manusia
menjadi hal terpenting di dalam perkembangan
bisnis, pelatiha pelatihan yang ada bisa menjadi
salah satu solusi di dalam permsalahan mengenai
sumber daya yang ada di lingkup usaa kecil mikro.
3. Kelompok pendamping
Kelompok pendamping yang dimaksud adalah
sebuah sarana penyaluran ilmu dan tempat sahring
guna emndukung tercapainya sebuah kesempurnaan
di dala metode pengembangan usaha mikro kecil.