Anda di halaman 1dari 4

JUDUL ESSAY

MEWUJUDKAN GREEN ECONOMY SEBAGAI PILAR EKONOMI


INDONESIA YANG BERKELANJUTAN

LOGO INSTITUT

DISUSUN OLEH

NAMA : KELOMPOK DURIAN ( 19 )

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

2023/2024

Lembar Pernyataan Orisinil

Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini:

Nama Kelompok : Durian (19)

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Prodi : Manajemen

Judul Essay : Mewujudkan Green Economy Sebagai Pilar Ekonomi Indonesia


Yang Berkelanjutan.
Dengan ini kami menyatakan bahwa essay yang kami buat adalah hasil karya
kami sendiri tanpa menjiplak karya orang lain ataupun artikel yang ada di media
sosial.

Apabila dikemudian hari ternyata tulisan essay yang saya buat ini tidak sesuai
dengan pernyataan yang telah saya buat, maka tulisan essay saya ini dapat
dianggap plagiarisme. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-
benarnya

A. Pendahuluan

Konsep Ekonomi Hijau bukanlah hal baru, pertama kali diperkenalkan pada tahun
1984 oleh «Blueprint for a Green Economy». Dalam buku tersebut ekonomi hijau
didefinisikan sebagai «sistem kegiatan ekonomi yang terkait dengan produksi,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yang menghasilkan peningkatan
kesejahteraan manusia dalam jangka panjang tanpa membuat generasi mendatang
menanggung risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis yang signifikan».
Kegiatan tersebut menyebabkan terjadinya proses pencemaran pada sumber daya
air, udara, tanah, dan keanekaragaman hayati yang mempengaruhi dinamika
sosial. Konsep ekonomi hijau berkaitan dengan «ecological economy» sebuah
istilah yang muncul dari terjemahan bahasa Spanyol dari «green economy».
ekonomi yang berupaya meningkatkan kesejahteraan manusia dan mencapai
keadilan sosial dengan mengurangi risiko lingkungan secara signifikan dan
menggunakan layanan ekologi berkelanjutan. Oleh karena itu penting untuk
melestarikan, memperkuat, serta membangun kembali modal alam sebagai aset
ekonomi dan manfaat publik.

Salah satu tindakan utama yang diupayakan oleh ekonomi hijau dalam
pembangunan berkelanjutan adalah pengentasan kemiskinan sehingga kualitas
hidup yang lebih baik terjamin tanpa mempengaruhi sumber daya alam. Dalam
ekonomi hijau modal fisik-teknologi dan keuangan atau modal yang dibangun
dengan kekayaan dihasilkan dengan biaya ketergantungan yang berlebihan pada
bahan bakar fosil, penipisan sumber daya sumber daya alam, dan kerugian
lingkungan. Di sisi lain ekonomi hijau berukuran menuju modal alam, yang dapat
mencapai pertumbuhan.

B. Pembahasan

Green Economy menjadi model yang mendorong pertumbuhan, penciptaan


pendapatan dan lapangan kerja yang berupaya mengubah interaksi antara
kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan terutama jika kekayaan diukur
dengan mempertimbangkan aset alam dan bukan hanya produktivitas. Green
Economy berkontribusi secara substansial dalam mengurangi ketimpangan sosial
antar negara dan mengentaskan kemiskinan di dunia. Implementasi ekonomi hijau
dapat mencapai perubahan teknologi yang memungkinkan penerapan strategi
lingkungan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya alam dan
limbah dari aktivitasnya dapat dimasukkan kembali ke dalam proses produksi
sehingga mengurangi penyebab polusi.
Pentingnya menjaga iklim ekonomi yang berkelanjutan bagi kesejahteraan
masyarakat Indonesia untuk generasi sekarang maupun generasi mendatang
dengan fokus utama terhadap kegiatan ekonomi yang menghasilkan produk dan
menciptakan lapangan kerja perlu menjadi fokus pembuat kebijakan. Adanya
ekonomi hijau bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara peningkatan
kesejahteraan rakyat dan menjaga perekonomian nasional. Oleh karena itu dalam
pembangunan mikro dan makro ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah harus
mengadopsi prinsipprinsip ekonomi hijau dalam pelaksanaannya.

Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga pilar: ekonomi, lingkungan, dan sosial.


Keberlanjutan ekonomi adalah pertumbuhan tanpa merusak basis modal ekonomi.
Kelestarian lingkungan termasuk iklim yang stabil dan keanekaragaman hayati.

Konsep ekonomi hijau sangat penting untuk memandu kebijakan pembangunan


berkelanjutan, karena konsep ini menjadi inti permasalahan maupun mengatur
ekonomi dengan cara yang sesuai dengan prasyarat ekologis lokal dan global serta
dinamika

C. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul Implementasi Green Economy

Perspektif Maqashid syari’ah (Studi Kasus di Pasar Kramat Kota Cirebon)”, maka
sebagai akhir dari dari pembahasan serta hasil penelitian dapat diperoleh
kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Implementasi Green Economy yang ada di pasar Kramat kota Cirebon dapat
dikatakan telah berjalan, karena para pengelola dan peagang telah melakukan tata
kelola pasar dengan baik di buktikan dengan meningkatkan kinerja, transparansi,
akuntabilitas, serta tanggung jawab di mata para pedagang pasar.

2. Pandangan dari Maqashid Syari’ah terhadap penerapan Green Economy di


pasar Kramat dimana pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mendukung
pencapaian kegiatan perdagangan yang sehat dan transisi menuju ekonomi ramah
lingkungan.

Pasar Kramat Kota Cirebon telah sesuai dengan persepektif Ekonomi Islam, hal
tersebut dapat diketahui dari observasi kepada pedagang serta pengelola pasar
Kramat. Pihak pasar dan pedagang juga menyatakan bahwa segala jenis makanan
yang dijual adalah halah dan bersih, serta harga yang diberikan tidak terlalu mahal
dan keuntungan yang di ambil tidak melebihi batas dari ekonomi islam.

Dalam segi ekonomi berkelanjutan di pasar Kramat praktek di lapangan


menunjukkan sudah ada peningkatan dari segi menjaga lingkungan sekitar
kebersihan dan kerapihan di area pasar sangat diperhatikan oleh para pengelola
pasar penyusunan para pedagang pun untuk diatur agar terlihat nyaman pengurus
pasar juga pro aktif dalam menanggapi keluhan atau permasalahan baik dari
pengunjung maupun dari para pedagang.

Saran

Beradaarkan kesimpulan diatas, peneliti mencoba memberikan beberapa saran


untuk menngkatkan dan menambah pilihan dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan yang akan diterapkan nantinya di pasar kramat kota Cirebon yaitu
sebagai berikut :

I. Peneliti berharap pemerintah daerah untuk segera membuat peraturan vang


konkrit terkait penerapan green economy baik dari penerpannya maupun
pelaksanaanya, terlebih masih dalam masa pandemi covid-19 yang mash
berlangsung saat in, sehingga aturan tersebut bias dikatakan urgent untuk segera
dilaksanakan, agar para pedagang maupun pengelola pasar memiliki aturan vang
diladikan patokan dalam hokum pelaksanaan green economy.

2. Kepada pihak pengelola pasar selama belum ada aturan yang jelas atau
pelanggaran dari pemerintah terkait penerapan green economy, maka selama itu
pula pihak pengelola pasar tetap melakukan penerapan green economy. Karena
ekonomi yang berkelanjutan akan berdampak pada lingkungan sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

https://bphn.go.id/data/documents/na_ruu_lembaga_pembiayaan_pembangunan_i
ndonesia.pdf

https://jurnal.pknstan.ac.id/index.php/pkn/article/download/1905/1022/9190

https://repsitory.syekhnurjati.ac.id/9709/3/BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai