SEMINAR INTERNASIONAL
“Blue and Green Economy: Tantangan di Era 5.0, Perspektif Economi Syariah”
B. TEMA KEGIATAN
“Blue and Green Economy: Tantangan di Era 5.0, Perspektif Economi Syariah”
C. LATAR BELAKANG
Akar persoalan yang melatarbelakangi kemunculan green economy adalah
krisis lingkungan yang disebabkan oleh pergeseran gaya hidup manusia yang
pragmastis, dimana menginginkan semua serba cepat dan mudah. Produk-produk
kemasan banyak diminati, sehingga limbah bekas produk tersebut diketahui tidak
ramah lingkungan. Oleh karen itu isu terkait alam di beberapa tahun ini telah menjadi
perhatian di khalayak umum ramai didiskusikan, mulai dari isu global warming yang
akhirnya memunculkan jargon go green sampai pada konsep ramah lingkungan.
Kemudian muncul gagagsan-gagasan tentang green economy untuk mendukung
pembangunan lingkungan (pro-environment) yang memiliki pengaruh pada
perkembangan sistem ekonomi menuju ekonomi yang ramah lingkungan.
Blue and Green economy merupakan konsep Biru dan hijau ekonomi yang
digulirkan oleh lembaga-lembaga Internasional di Indonesia. Blue and green sebagai
bagian dari pembangunan berkelanjutan sejak tahun 1972, Sebagai Upaya
Memperbaiki Kondisi Kehidupan manusia dan keadilan Sosial, dan secara Signifikan
juga mampu mengurang risiko lingkungan dan Kelangkaan Sumber daya lingkungan.
Menurut United Nations Environment programme (UNEP) Bahwa Green economy atau
ekonomi hijau adalah kegiatan ekonomi rendah Karbon, Monghemat sumber daya dan
Inklusif secara sosial.
Inklusif secara sosial untuk merancang kegiatan ekonomi secara langsung dapat
memberi ruang akses yang lebih baik dan berkelanjutan terhadap layanan dasar sumber
daya dan penciptaan lapangan kerja hijau. Aspek perlindungan sumber daya alam dan
sumber daya manusia sebagai upaya penurunan angka kemiskinan. Upaya-upaya
tersebut pemerintah Indonesia baik secara nasional maupun Internasional (global)
berusaha menetapkan kebijakan melalui pembangunan rendah karbon dengan
mengunakan Nationally Determined Contribution's (NDC), serta berkomitmen untuk
mengurangi emisi gas kaca sebesar 29 % tahun 2030.
Green economy Indonesia ditopang oleh enam sumber energi terbarukan yaitu,
gelombang laut, panas bumi, bioenergi, air, angin, dan panas matahari. Untuk
mengoptimalkan energi terbarukan, pemerintah melakukan telah melakukan berbagai
upaya. Salah satunya dengan dibuatnya Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2022
tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga
Listrik. Konsep green economy dari segi lingkungan maupun pada aspek penekanan
ekonomi.
Indonesia fokus pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
penurunan risiko kerusakan lingkungan, sehingga perlu pelestarian sumber daya yang
akan berdampak pada cadangan sumber pangan yang berkelanjutan. Green Economy
atau ekonomi hijau sebagai sebuah konsep pembangunan di Indonesia sebagai bagian
dari pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut dirangkum dalam sebuah buku yang
berjudul Overview of Indonesia's Sustainable Development, yang merekam berbagai
upaya mengarah pembangunan berkelanjutan. Green economy merupakan salah satu
faktor yang mampu memperbaiki kondisi kehidupan manusia dan keadilan sosial, dan
secara signifikan mampu mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan sumber daya
lingkungan.
Penerapkan green economy yang sejalan dengan prinsip syariah. Secara
legalitas, Pasal 29 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini menunjukkan green economy yang
berlandaskan nilai-nilai syariah. Islam memiliki konsep ideal dalam mewujudkan
pembangunan berkelanjutan. Menurut Marsuki (2012), ada dua langkah fundamental
dalam merealisasikan pembangunan berkelanjutan, yaitu implementasi sistem ekonomi
Islam dan revitalisasi lembaga tradisional pengelolaan sumber daya islami. Maulana
(2015) menawarkan sebuah bentuk implementasi sistem ekonomi Islam dalam
pembangunan berkelanjutan, yaitu Islamic Eco-Ethics.
Pandangan ekonomi Islam dalam konteks pelestarian lingkungan bagi manusia
sebagai khalifah di muka bumi untuk melestarikan lingkungan, dari sini diketahui
bahwa konsep green economy sejalan dengan ekonomi syariah. Pembangunan
lingkungan (pro-environment), yang berpengaruh pada perkembangan sistem ekonomi
menuju ekonomi yang ramah lingkungan. Oleh karena itu semua pihak khususnya
pemerintah harus melakukan gerakan green economy dan juga memberikan kebijakan
yang bermanfaat agar perkembangan kegiatan ekonomi maju secara pesat dan optimal.
Green economy Indonesia ditopang oleh enam sumber energi terbarukan yaitu,
gelombang laut, panas bumi, bioenergi, air, angin, dan panas matahari. Untuk
mengoptimalkan energi terbarukan, pemerintah melakukan telah melakukan berbagai
upaya. Salah satunya dengan dibuatnya Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2022
tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga
Listrik. Konsep green economy dari segi lingkungan maupun pada aspek penekanan
ekonomi.
Green economy Indonesia fokus pada pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan penurunan risiko kerusakan lingkungan. Sehingga perlu pelestarian
sumber daya yang akan berdampak pada cadangan sumber pangan yang berkelanjutan.
Green Economy atau ekonomi hijau sebagai sebuah konsep pembangunan di Indonesia
sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut dirangkum dalam sebuah
buku yang berjudul Overview of Indonesia's Sustainable Development, yang merekam
berbagai upaya mengarah pembangunan berkelanjutan. Menurut Gatti, L, P. Seele & l.
Raemacher (2019) menunjukkan bahwa sustaibility report merupakan laporan
perusahaan yang dilakukan agar memberikan informasi terkait kinerja, sosial dan
lingkungan. Tujuan ekonomi Islam yang penting menurut Shahzat, M. S adalah
pengentasan kemiskinan dan keseimbangan untuk pembangunan beerkelanjutan
dengan terintegrasi antara proses sosial ekonomi dan prioritas lingkungan. Konsep
green economy sejalan dengan konsep ekonomi syariah sebagaimana dalam prinsip
sosial dan juga prinsip etika bisnis Islam.( Mahdy, Fauzan Randhy, 2015)
Agar semua dapat terwujud maka penting mengadakan sebuah seminar
International di STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan agar apa yang menjadi cita-
cita kita Bersama agar blue and Green economy biasa dimplementasikan di Indonesia
dan dunia dalam pembangunan dan perkembangan ekonomi berkelanjutan dalam
menghadapi era 5.0.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini akan di laksanakan pada :
G. RUNDOWN ACARA
Rundown Acara dalam acara ini terlampir dalam lampiran 2.
H. SUSUNAN KEPANITIAAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Program Studi Ekonomi Syari’ah, dengan
susunan panitia sebagaimana terlampir dalam lampiran 1 .
J. PENUTUP
Demikian TOR ini kami buat, kami mengharapkan segala hal yang terkait di
dalamnya mudah-mudahan bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya. Atas bantuan
moral maupun materil yang diberikan oleh Bapak/Ibu. Mudah-mudahan segala
rencana yang tertuang dalam proposal ini dapat terealisasikan dengan baik sehingga
menjadi suatu amalan yang bernilai tinggi di hadapan-Nya.
Akhir kata kami haturkan terimakasih, semoga dengan pengajuan ini kita dapat
merealisasikan semua acara dan dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang
diharapkan.
Menyetujui;
Ka. Prodi Ekonomi Syariah
SURAT KEPUTUSAN
KETUA PRODI EKONOMI SYARIAH
STAI SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN
Nomor : 241/A.1.01/ESY/STAIS/BKL/XII/2023
TENTANG;
PANITIA SEMINAR INTERNASIONAL
(BLUE AND GREEN ECONOMY : TANTANGAN DI ERA 5.0
PERSPERSTIF EKONOMI SYARIAH)
Bismillahirrahmanirrahim
Ketua Prodi Ekonomi Syariah STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, setelah;
Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka kerjasama dengan Blue and Green Economy dalam bentuk
pelaksanaan Seminar Internasional dengan tema Blue And Green Economy :
Tantangan Di Era 5.0 Persperstif Ekonomi Syariah.
2. Bahwa untuk kelancaran pelaksanaan seminar (point 1), dipandang perlu
menetapkan panitia dalam bentuk Surat Keputusan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lernbaran Ncgara Republik Indonesia Nomor 4031);
2. Undang-undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2014 tentang penyelenggaran Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Repuhlik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
5. Keputusan Ketua Yayasan Ma’arif Syaichona Moh Cholil Bangkalan tentang
Statuta STAI Syaichona Cholil Bangkalan no. 021 tahun 2016
6. Pedoman Penyelenggaraan Akademik STAI Syaichona Moh.Cholil Bangkalan
2017-2018
7. Program kerja Prodi Ekonomi Syariah tahun akademik 2023-2024 tentang
pentingnya Seminar Interasional di Prodi Ekonomi Syariah STAI Syaichona Moh.
Cholil Bangkalan
MEMUTUSKAN,
Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH STAI
SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN TENTANG PANITIA SEMINAR
INTERNASIONAL “BLUE AND GREEN ECONOMY : TANTANGAN DI ERA 5.0
PERSPERSTIF EKONOMI SYARIAH”
Kesatu Menetapkan nama – nama yang tercantum di dalam lampiran surat keputusan ini
sebagai panitia pelaksana Seminar Internasional “Blue and Green Economy :
Tantangan Di Era 5.0 Persperstif Ekonomi Syariah” Prodi Ekonomi Syariah STAI
Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Kedua Panitia bertugas mengkoordinir kegiatan Seminar Internasional serta
mempertanggungjawabkan segala aktifitas yang ditimbulkan dalam kegiatan tersebut
kepada ketua STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
Ketiga Pembiayaan yang timbul karna diterbitkannya surat keputusan ini, dibebankan
kepada RAB STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan dan dana donator yang tidak
mengikat
Keempat Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Bangkalan
Pada Tanggal : 22 Desember 2023
Ka. Prodi Ekonomi Syariah
Tembusan :
1. Ketua STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan
2. WAKA I Bidang Akademik
3. Yang Bersangkutan
4. Pertinggal
Lampiran Nomor : 241/A.1.01/ESY/STAIS/BKL/XII/2023
SUSUNAN PANITIA
SEMINAR INTERNASIONAL (BLUE AND GREEN ECONOMY : TANTANGAN DI ERA 5.0
PERSPERSTIF EKONOMI SYARIAH)
PRODI EKONOMI SYARIAH
STAI SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN
TAHUN AKADEMIK 2023-2024
Ditetapkan di : Bangkalan
Pada Tanggal : 22 Desember 2023
Ka. Prodi Ekonomi Syariah
RUNDOWN ACARA
SEMINAR INTERNASIONAL (Blue And Green Economy:Tantangan di Era
5,0 Persperstif Ekonomi syariah)
Selasa, 16 Januari 2024
RANGKAIAN PENGISI ACARA
WAKTU KEGIATAN
Rahmat, M.H
Lampiran 3 : Estimasi Dana
ANGGARAN DANA SEMINAR INTERNASIONAL “Blue and Green Economy: Tantangan di Era 5.0, Perspektif Economi Syariah”
PRODI EKONOMI SYARIAH STAI SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN
SELASA, 16 JANUARI 2024
KAMPUS II STAIS SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN (JALAN RAYA MARTAJASAH BANGKALAN 69119)
5 Konsumsi
JUMLAH Rp 8.650.000