A. Informasi Kegiatan
Terdapat lima topik penting yang akan dibahas pada Konferensi Nusantara
Economic Outlook (NEO): (1) Perlambatan Ekonomi; (2) Suku Bunga Tinggi; (3)
Geopolitik Timur Tengah; (4) Masa Depan Ekonomi Hijau; dan (5) Transisi
Energi di Indonesia.
Pada acara NEO tahun ini, OJK dapat memberikan perspektif kepada para
peserta dengan tema diskusi “Geopolitik dan Masa Depan Ekonomi Hijau”.
Tema tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran terkait ide-ide
kolaborasi dan solusi multipihak untuk menjabarkan secara umum mengenai
situasi ekonomi global, kebangkitan ekonomi pasca pandemi, dan pengaruh
situasi geopolitik terhadap iklim perekonomian global yang memiliki dampak
pada perekonomian Indonesia.
B. Pertanyaan Diskusi
Jawaban:
Seperti yang kami jelaskan dalam paparan kami, bahwa secara perspektif yang
lebih luas terdapat 2 tema geopolitik yang memberikan eksposur secara global.
Yang pertama terkait isu multipolarity, yang sebagian besar didorong oleh
persaingan yang semakin tinggi antara blok geopolitik atau jaringan aliansi
1
negara-negara. Hal tersebut nantinya akan memberikan tantangan dalam
mengkoordinasikan kebijakan global, memberikan ketidakpastian dan
ancaman krisis baik ekonomi dan sosial.
Yang kedua adalah terkait isu de-risking. Hal ini bisa kita lihat, hampir
semua negara berusaha menurunkan ketergantungannya dari global, terutama
dalam hal ekonomi, lebih mempromosikan produk-produk dalam negeri dan
mementingkan keamanan nasional.
Kedua hal tersebut nantinya akan mengakibatkan hal tekanan yang besar
dalam berbagai aspek, termasuk dalam aspek keberlanjutan atau
sustaianability. Dalam materi saya mengutip beberapa fakto sustainability
yang mungkin terdampak:
Peran OJK dalam mendukung sektor keberlanjutan tersebut tentu seperti yang
dijelaskan, yakni melalui implementasi sustainable finance (keuangan
berkelanjutan) sebagai sarana pembiayaan alternatif selain APBN dalam
menuju ekonomi hijau dalam mendukung RPJPN 2025-2045 negara.
Upaya tersebut dilakukan kepada semua sektor jasa keuangan yang dimulai
sejak tahun 2015 melalui:
2. Apa langkah konkret yang diambil oleh OJK untuk mendukung ekspansi
investasi hijau di Indonesia, terutama dalam konteks ketidakpastian
geopolitik global?
Jawab
2
Menyambung jawaban sebelumnya, tentu beberapa kebijakan telah kita
terbitkan dalam mendukung ekonomi hijau sampai dengan investasi hijau,
antara lain:
2) relaksasi bobot risiko aset (menjadi 50%) dan relaksasi uang muka 0%
pada perusahaan pembiayaan, dan
3) penetapan tarif premi yang lebih rendah dari batas bawah bagi industri
perusahaan perasuransian.
Dengan demikian, POJK 18/2023 tidak hanya terbatas pada Efek bersifat
utang berwawasan lingkungan (green bond), namun juga mencakup sukuk
berwawasan lingkungan (green sukuk), EBUS berwawasan sosial (social
bonds/sukuk), EBUS Keberlanjutan (sustainability bonds/sukuk), Sukuk
Wakaf (sukuk-linked waqf), dan EBUS Terkait Keberlanjutan (sustainability-
linked bond).
Bursa Karbon secara resmi diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI)
berdasarkan penetapan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sesuai berlakunya
UU No. 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor
Keuangan (P2SK), OJK memiliki kewenangan dalam mengatur dan
mengawasi perdagangan karbon melalui Bursa Karbon di Indonesia.
3
THI adalah klasifikasi aktivitas ekonomi yang mendukung upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim. Taksonomi digunakan sebagai pedoman
klasifikasi yang salah satu tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan
green washing.
e. OJK juga telah menerbitkan Climate Risk Stress Testing (CRST) Guidelines
Tahap Pertama untuk sektor perbankan.
Adapun ke depan terdapat beberapa inisiatif yang akan dilakukan OJK antara
lain:
Jawab
Terkait pertanyaan tersebut beberapa hal positif dalam pelaksanaan kerja sama
internasional antara lain:
c. Alih teknologi, contohnya carbon capture dan carbon storage yang lebih
efektif dan efisien.
4
d. Peningkatan awareness dan capacity building.
Sebagai contoh, tahun 2023 yang lalu OJK merupakan ketua ASEAN Capital
Market Forum (ACMF), dan salah satu tema pengembangan dalam ACMF
adalah terkait pengembangan sustainable finance di negara kawasan. Adapun
beberapa capaian dalam masa keketuaan OJK adalah :