Disusun oleh:
MUHAMMAD RAYHAN
073001600040
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
1 Good Corporate Governance
1. Transparency / Transparansi
Transparansi adalah keterbukaan informasi yang cukup, akurat, dan tepat
waktu kepada para pemangku kepentingan (stakeholder).
2. Accountability / Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggung
jawaban perusahaan sehingga pengelolaan terlaksana dengan efektif. Prinsip
akuntabilitas memberi kejelasan hak dan kewajiban antara pemegang saham, dewan
direksi, dan dewan komisaris.
3. Responsibility / Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban adalah kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap
peraturan dan prinsip korporasi yang sehat. Contoh dari prinsip
pertanggungjawaban adalah keselamatan pekerja, kesehatan pekerja, pajak., dan
sebagainya,
4. Independency / Kemandirian
1
Kemandirian adalah pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
undang-undang serta prinsip korporasi yang sehat.
Contoh dari kemandirian adalah dewan komisaris dan dewan direksi
memiliki pendapat yang independen pada setiap pengambilan keputusan, tetapi
masih bisa mendapat masukan dari konsultan atau sumber daya manusia lainnya
yang berguna untuk menunjang kemajuan perusahaan.
5. Fairness/ Kewajaran
Kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak pemangku
kepentingan (stakeholder) yang timbul berdasar perjanjian dan peraturan undang -
undang.
Contoh dari fairness adalah perlakuan yang setara kepada publik, otoritas
pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku kepentingan. Karyawan juga
diperhatikan dengan baik hak serta kewajibannya secara adil dan wajar.
2
2 Sustainable Development
3
3 Protokol Kyoto
4
4 MDGs
5
tahun 2009-2015 dengan jumlah berkisar dari Rp97,7 triliun (2009) hingga Rp81,54
triliun (2015) rentang waktu yang sama untuk pencapaian MDGs. Jumlah
pembayaran utang Indonesia, baru menurun drastis (2016) menjadi Rp66,70 triliun.
tanpa upaya negosiasi pengurangan jumlah pembayaran utang Luar Negeri,
Indonesia akan gagal mencapai tujuan MDGs.
6
5 Tripple Bottom Line
7
industri keuangan non-bank. Sehingga pelaporan keberlanjutan menjadi wajib bagi
perusahaan di bidang perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank.
Sehingga konsep tripple bottom line (TBL) tidak semata mata fokus kepada
target profit oriented (keuntungan semata). Konsep ini juga mengindikasikan
prioritas utama perusahaan pada kepentingan stakeholder, ini menyangkut semua
instrumen yang terlibat dalam perusahaan. Jika dibedah, People berimplikasi
kepada aplikasi bisnis yang mendukung kepentingan tenaga kerja. Termasuk
melindungi dari berbagai resiko dan kemungkinan yang menghilangkan hak
pekerja, misalnya upah minimum, lingkungan kerja yang sehat, hak cuti dan lain
lain., termasuk upaya upaya untuk mengembangkan dan mengup-grade kualitas
SDM, baik bidang pendidikan maupun kesehatan tenaga kerja. Planet berarti
memiliki tingginya awareness terhadap kondisi lingkungan, terutama yang
berkaitan dengan konsumsi energi dari sumber daya alam yang sudah semakin
langka dan tidak bisa diperbarui, mengelola secara cerdas limbah produksi terutama
CO2 dan didaur ulang untuk menjadi produk yang ramah lingkungan. Kegiatan
yang selama ini mampu dilakukan dengan baik dan sukses oleh The Body Shop dan
diikuti oleh Starbuks dengan program Coffee and Farmer Equity (CAFE) upaya
mengolah dan mengolah kopi dari rantai petani sampai gerai kopi dengan tingkat
awareness yang tinggi terhadap dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Program
yang juga sudah diikuti oleh perusahaan produksi makanan cepat saji Burger King,
Unilever, produsen susu Nestle dan keju Kraft Foods.
Sementara Profit di sini, fokus dan aktifitas perusahaan tidak semata mata
mengejar keuntungan. Tetapi lebih berfokus kepada upaya menciptakan fair trade
dan ethical trade praktik bisnis yang fair dan beretika. Pada tahap-tahap awal, upaya
ini akan menyedot biaya yang sangat tinggi, apalagi beberapa perusahaan
menerapkan model peduli lingkungan ini untuk meredam tingginya gejolak
masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan yang menerima dampak langsung dari
limbah. Konsep Triple Bottom Line (TBL atau 3BL) yang dikenalkan pertama kali
oleh John Elkington pada tahun 1988 memperkenalkan konsep Triple Bottom Line
(TBL atau 3BL), People, Planet and Profit yang merupakan pilar utama yang
menjadi tolak ukur kesuksesan suatu perusahaan melalui tiga kriteria utama, yakni:
8
ekonomi, lingkungan, dan sosial. Konsep TBL ini banyak diaplikasikan perusahaan
perusahaan swasta dalam model kegiatan yang mengacu kepada penerapan
tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR). Konsep sosial serta
upaya untuk bisa mengkonvergensikan target perusahaan dengan tanggung jawab
sosial dan lingkungan sudah seharusnya menjadi bagian dari strategi perusahaan
dan tidak bisa terpisahkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_kelola_perusahaan_yang_baik
Download (diturunkan/diunduh) pada April 2020
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/373/jbptunikompp-gdl-dewitriwah-
18614-11-(babxi)-i.pdf Download (diturunkan/diunduh) pada April 2020
https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/prinsip-dan-
kesepakatan-internasional/Pages/Kyoto-Protocol-to-the-United-Nations-
Framework-Convention-on-Climate-Change.aspx Download
(diturunkan/diunduh) pada April 2020
https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Milenium Download
(diturunkan/diunduh) pada April 2020
http://bisnissurabaya.com/2017/09/04/konsep-triple-bottom-line-tbl-
bukan-kejar-keuntungan-semata/ Download (diturunkan/diunduh) pada April
2020
10