Anda di halaman 1dari 7

TUGAS III

PEMBANGUNAN DAN CSR

DISUSUN OLEH :

RANI AYU ROROSATI

073001700050

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2020
SOAL :

1. Jelaskan secara rinci!

a) Good Corporate Development

Corporate governance merupakan suatu mekanisme yang diterapkan oleh


organisasi sebagai landasan organisasi dalam mengelola hubungan dan kepentingan
berbagai pihak (seperti pemegang saham, direksi, kreditor, pemasok, pelanggan,
pegawai perusahaan, pemerintah, masyarakat, dan lainnya) dalam rangka mencapai
keberhasilan usaha dan menjaga akuntabilitas perusahaan.

Governance dalam payung governance, risk management, dan compliance


(GRC) berperan sebagai bentuk pengendalian pihak berkepentingan untuk mencapai
tujuan organisasi.

Adapun dampak positif mengenai Implementasi governance yaitu sebagai


berikut:

 Meminimalkan penyalahgunaan wewenang.


 Mengurangi biaya modal karena organisasi dapat memperoleh kepercayaan
kreditor untuk memberikan pinjaman.
 Meningkatkan transparansi dengan adanya pencatatan dan mekanisme
pengambilan keputusan yang jelas.
 Mengoptimalkan pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan
efisiensi yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif pada kinerja
perusahaan.
 Meningkatkan nilai saham perusahaan karena organisasi yang dikelola secara
sehat dapat menarik investor untuk menanamkan modal.
 Memberikan keuntungan bagi pemegang saham dan negara karena penerapan
governance yang baik akan meningkatkan nilai saham perusahaan.
 Meningkatkan motivasi karyawan karena perusahaan yang dikelola dengan
baik akan meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja karyawan.
 Meningkatkan laporan keuangan perusahaan karena proses pelaporan
dilakukan secara transparan.

b) Sustainable Development

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan


yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh dunia, baik dari generasi
sekarang maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan sumberdaya
alam yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi.
Tujuan tersebut bisa dicapai melalui empat elemen tujuan pembangunan
berkelanjutan:

 Pertumbuhan dan keadilan ekonomi.


 Pembangunan social.
 Konservasi sumberdaya alam (perlindungan lingkungan).
 Pemerintahan yang baik (good governance).

c) Protokol Kyoto

Protokol Kyoto adalah sebuah amendemen terhadap Konvensi Rangka Kerja


PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), sebuah persetujuan internasional mengenai
pemanasan global. Protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran
karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja sama dalam
perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas
tersebut, yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Protokol Kyoto diadopsi di
kyoto, jepang pada tanggal 11 Desember 1997 dan mullai berlaku tanggal 16 Februari
2005. Detail aturan implemntasi protokol yang diadopsi COP 7 di Marrakesh, moroko
di tahun 2001 dan disebut sebagai “Marrakesh Accords”. Sebagian besar ketetapan
Protokol Kyoto berlaku terhadap negara-negara maju yang diuraikan dalam Annex I
dalam UNFCCC.

d) MDGs

Pembangunan Milenium atau Millennium Developments Goals (MDGs)


merupakan sebuah Deklarasi Milenium yang merupakan hasil dari kesepakatan para
kepala negara serta perwakilan 189 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB). MDGs telah dijalankan dari bulan September tahun 2000. Terdapat 8 butir
tujuan dalam deklarasi yang akan dicapai di tahun 2015. Target global MDGs adalah
tercapainya kesejahteraan dan pembangunan masyarakat di tahun 2015.

Deklarasi Milenium atau MDGs ini diadopsi oleh 189 negara, ditandatangani
oleh 147 kepala pemerintahan serta kepala negara di waktu KTT (Konferensi Tingkat
Tinggi) Millenium yang berlangsung di New York pada September 2000. Pemerintah
Indonesia juga turut hadir serta ikut ambil bagian dalam deklarasi ini.

Adapun 8 butir tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut;

 Menanggulangi jumlah kemiskinan dan kelaparan;


 Pencapaian pendidikan dasar bagi semua
 Mendukung kesetaraan gender serta pemberdayaan kaum perempuan
 Menurunkan jumlah kematian anak
 Meningkatkan kesehatan para ibu
 Menanggulangi HIV/AIDS dan, malaria termasuk penyakit menular lainnya.
 Menjaga kelestarian lingkungan hidup
 Mengembangkan langkah kemitraan global dalam rangka pembangunan

Oleh karena itu, MDGs adalah salah satu cara atau deklarasi yang berisi
tentang komitmen dunia bukan hanya tentang investasi mudah di masa sekarang tetapi
juga untuk investasi jangka panjang bagi seluruh kehidupan manusia dan menjadi
patokan dari berbagai program serta kebijakan Negara.

e) Triple Bottom Line

The triple bottom line (TBL atau 3BL ) adalah kerangka kerja akuntansi
dengan tiga bagian: sosial, lingkungan (atau ekologi) dan keuangan. Beberapa
organisasi telah mengadopsi kerangka TBL untuk mengevaluasi kinerja mereka dalam
perspektif yang lebih luas untuk menciptakan nilai bisnis yang lebih besar. Penulis
bisnis John Elkington mengklaim telah menciptakan frasa tersebut pada tahun 1994.
Akuntansi triple bottom line (TBL) memperluas kerangka pelaporan tradisional untuk
memperhitungkan kinerja sosial dan lingkungan selain kinerja keuangan.

Untuk melaporkan upaya mereka, perusahaan dapat menunjukkan komitmen


mereka terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui hal-hal berikut:

 Keterlibatan tingkat atas ( CEO , Dewan Direksi )


 Investasi Kebijakan
 Program
 Penandatangan standar sukarela
 Prinsip (Prinsip Global Compact-Ceres PBB)
 Pelaporan ( Global Reporting Initiative )

Konsep TBL menuntut tanggung jawab perusahaan terletak pada pemangku


kepentingan daripada pemegang saham . Dalam hal ini, "pemangku kepentingan"
mengacu pada siapa saja yang dipengaruhi, baik secara langsung maupun tidak
langsung, oleh tindakan perusahaan. Contoh pemangku kepentingan termasuk
karyawan, pelanggan, pemasok, penduduk lokal, lembaga pemerintah, dan kreditor.
Diketahui pula Triple bottom line ini terdiri dari faktor keadilan sosial, ekonomi, dan
lingkungan.
2. Resumekan dan berikan tanggapan kalian mengenai paper “Enhancing the contribution of
mining to sustainable development”.

Dalam paper mengenai “Enhancing the contribution of mining to sustainable


development” dijelaskan bahwa sektor ini muncul dengan adanya eksploitasi dan
penghabisan sumber daya alam yang tidak terbarukan dan terbatas. Dijelaskan pula
mengenai persepsi yang berlaku di banyak tempat yaitu bahwa hanya sedikit mengenai
industri ekstraktif yang mengalami 'berkelanjutan'.
Dalam paper ini diketahui bahwa ahli geologi bertugas untuk meyakinkan skeptis
bahwa mineral adalah sumber daya terbarukan dimana sumber daya yang tidak akan
pernah habis jika dikelola dengan benar. Selain sumber daya terbarukan, dalam paper ini
dipaparkan juga mengenai Sumber daya tak terbarukan yang berada dalam jumlah tetap di
kerak bumi, Secara teoritis, sumber daya tak terbarukan ini dapat habis sepenuhnya jika
tidak digunakan dan dimanfaatkan dengan bijak oleh manusia. Rentang waktu untuk
Sumber daya tak terbarukan tidak dapat dipastikan akan tetapi yang pasti sumber daya tak
terbarukan akan abis dalam skala waktu jutaan hingga milyaran tahun dan hanya proses
geologi yang dapat memperbarui sumber daya tersebut. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh industri ekstraktif untuk melakukan pembangunan berkelanjutan adalah
dengan memperluas pemahaman mengenai sifat dimensi modal dan tidak melulu soal
konsep keberlanjutan. Perlu dilihat juga di luar definisi tradisional tentang modal yang
terbatas pada faktor finansial dan nyata dari produksi - investasi dan peralatan - pada
empat jenis modal yang berbeda yang terdiri dari modal manusia, finansial, manufaktur,
dan alam. Untuk modal alam biasanya digambarkan sebagai kumpulan sumber daya,
sistem kehidupan dan ekosistem jasa. Akan tetapi, hal ini dapat berguna untuk
mengkualifikasikan definisi modal alam dengan membagi konsep menjadi dua yaitu
dimensi sumber daya, terbarukan dan tidak terbarukan.
Untuk legitimasi industri ekstraktif sendiri merupakan salah satu pihak dalam
agenda pembangunan berkelanjutan yang dapat dicapai ketika sektor tersebut dipandang
menggunakan tiga bentuk modal pertama untuk mengubah tidak modal alam yang
terbarukan dan tidak hanya menjadi manfaat material yang memenuhi kebutuhan
masyarakat, barang dan jasa akan tetapi juga berkelanjutan dan peluang mata pencaharian
bagi masyarakat.
Dalam pembangunan berkelanjutan, keberhasilan peran mineral adalah dalam
pemanfaatan sumber daya tersebut sebagai platform untuk mencapai ekonomi
diversifikasi, pertumbuhan danpembangunan yang luas tujuan, dengan tetap menjaga
stabilitas sosial dan melindungi integritas lingkungan. The Global Reporting Initiative
(GRI) telah mengembangkan pedoman pelaporan keberlanjutan yang lebih umum untuk
perusahaan di sektor ini yang sekarang menjadi rutinitas untuk perusahaan besar.
Dalam esai ini dijelaskan beberapa keuntungan yang jelas dalam menangani
masalah tata kelola yang buruk untuk industri yang berlabuh di tempat di mana sumber
daya yang perlu dieksploitasi secara fisik dan yang memiliki pilihan terbatas untuk pindah
ke negara lain dimana tata kelola yang lebih baik berlaku. Hal memperbaiki tata kelola
juga penting bagi komunitas pembangunan karena sifat cara penyaluran bantuan
internasional yang semakin meningkat. pembangunan dan menyelaraskannya dengan
negara berkembang prioritas sendiri, bukan prioritas lembaga bantuan.
Jadi menurut saya, adanya pembangunan berkelanjutan di sektor pertambangan ini
menjadi hal yang sangat penting karena dengan adanya pembangunan berkelanjutan di
sektor penambangan ini dapat membawa banyak manfaat bagi masyarakat kecil yaitu
pengurangan kemiskinan yang panjang dan dapat mengkatalisasi untuk pencapaian tujuan
pembangunan millennium.Namun, untuk mewujudkannya perlu adanya tata pengelolaan
yang baik dan memadai serta perlindungan social dan lingkungan dari pihak yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA

Jonathan C.A.Hobbs. Tanpa Tahun. Enhancing the contribution of mining to sustainable


development. London : Sustainable Development Group, Policy Division, Department for
International Development.

Tanpa nama. Tanpa Tahun. Sustainable Development di


http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/sustainable-development-goals/ diakses pada 23
September 2020.

Tanpa Nama. 2017. Kyoto Protokol di https://www.ojk.go.id/sustainable-


finance/id/publikasi/prinsip-dan-kesepakatan-internasional/Pages/Kyoto-Protocol-to-the-
United-Nations-Framework-Convention-on-Climate-Change.aspx diakses pada 23
September 2020.

Noviyanto. Tanpa tahun. Millenium Development Goals di


https://koinworks.com/blog/millenium-development-goals/ diakses pada 23 September
2020.

Sutiarno,Wahyu.2013. Triple Bottom Line di


https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73817 diakses pada 23 September 2020.

Anda mungkin juga menyukai