DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. ANDREAS LAKO
DEVITIA PUTRI NILAMSARI, SE, M.Ak
DISUSUN OLEH :
EMANUELA EKA PRANANDITA (18.G1.0136)
KELAS AKSOSLING 01
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut buku Akuntansi Hijau karya Prof. Dr. Andreas Lako juga
dijabarkan mengenai Kerangka konseptual Akuntansi Hijau. Secara umum
kerangka konseptual Akuntansi Hijau berisi hal hal umum dan khusus yaitu:
Banyak Perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk bangkit dan meraih laba untuk
dapat bertahan dalam masa masa sulit ini menggunakan cara cara yang kurang baik. Kerap
kali perusahaan tersebut mengabaikan kelestarian lingkungan sekitarnya. Akibat dari
keegoisan dan keserakahan korporat tersebut, seiring berjalannya waktu pencemaran yang
terjadi yang diakibatkan oleh aktivitas operasional perusahaan pun mengancam kelestarian
lingkungan dan bahkan mengancam kesehatan masyarakat sekitar. Berikut ini adalah
sebagian kecil contoh nyata dari keserakahan korporat selama masa pandemic ini :
Foto-foto diatas adalah contoh kecil pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh para
pelaku usaha dalam upaya peningkatan laba (sebagian besar berdalih atas nama ‘investasi’).
Akibat dari pencemaran tersebutlah para aktivis dan masyarakat sekitar yang mulai
terdampak akhirnya membuka suara dan melakukan perlawanan dari berbagai jalur (salah
satunya dengan melakukan perlawanan dari jalur hukum). Namun yang didapat kerap kali tak
sesuai harapan rakyat. Entah rakyat sebelah mana yang dibela, tapi realitanya para aktivis ini
akhirnya dibungkam dan dilempar kedalam jeruji besi. Realita pedih ini nyatanya masih
terjadi dan berlangsung hingga saat ini, bahkan di masa-masa pandemic seperti ini.
Berbeda dengan PT Aneka Tambang Tbk yang juga bergerak dibidang pertambangan
(mining), yang mana berhubungan langsung dan berpotensi merusak alam, PT ANTAM
justru melaksanakan TJSLP dan rutin melaksanakan CSR. PT ANTAM juga rutin
melaporkan Sustanability Report setiap periode (tahunan).
(PT ANTAM Tbk Rutin melaporkan Sustainability Report yang mana hal ini jarang dilakukan oleh
perusahaan lain)
(PT ANTAM Tbk Menyaring air limbang terlebih dahulu kedalam kolam sebelum air
limbah tersebut dilepas ke laut atau sungai)
(Limbah yang dibuang pun tidak sekedar difiltrasi saja tapi juga diuji lab apakah hasil
filtrasi tersebut sudah sesuai dengan standar pengukuran limbah yang aman untuk dilepas
kelaut atau sungai)
(Limbah pun tidak langsung dibuang ada pula yang dijadikan produk jadi lainnya
berupa Batako dan Paving Block)
(PT Antam Tbk pun ramah disabilitas, yang mana menjadi poin plus bagi perusahaan
itu sendiri karena dinilai memiliki citra yang baik)
(PT Antam Tbk juga melaksanakan TJSLP tidak hanya tanggung jawab kepada
lingkungan dan masyarakat sekitar tapi juga kepada karyawannya dengan memberikan hak
dan kewajiban yang setimpal dan adil)
(Tidak hanya satu periode, tetapi kegiatan ini merupakan kegiatan berkelanjutan yang
akan diadakan secara rutin dan konsisten oleh PT Antam Tbk)
Bahkan selama masa pandemic atau dimasa sulit seperti ini pun PT Antam tetap
berkonsisten melakukan CSR. Sebanyak 800 paket sembako yang terdiri dari beras, tepung
terigu, minyak goreng, susu kental manis, ikan kaleng, dan mie instan disalurkan kepada
masyarakat di Tanjung Barat, pada 8 Mei 2020. Pendistribusian paket sembako di wilayah
Jakarta akan dilanjutkan pada 11 Mei 2020 di sekitar Unit Usaha Pengolahan dan Pemurnian
Logam Mulia sebanyak 300 paket. Sebelumnya, 2.000 paket beras @ 3kg telah dibagikan
kepada masyarakat di wilayah Bogor pada 6 Mei 2020.
Sementara itu dari segi keuangan, akibat dari pandemic covid-19, pada bulan Juni
2020 Direktur Utama PT Antam, Dana Amin mengatakan PT Antam Tbk terpaksa merevisi
targetnya secara total. BUMN yang bergerak dibidang tambang ini memilik untuk
mempertahankan kinerja perusahaannya ketimbang menaikkan target. Hingga September
2020, PT Antam Tbk mencatatkan penurunan produksi mencapai 77 persen. Selain karena
penurunan target seperti yang usdah disebutkan, hal ini pula disebabkan oleh penurunan
permintaan sebagai dampak Covid-19.
Perseroan berupaya mengefisiensi berbagai biaya, dengan memotong belanja rutin,
biaya operasional (operational expenditure) hingga belanja modal (capital
expenditure/capex). Alokasi Capex yang sebelumnya mencapai Rp 3,3 triliun diturunkan
menjadi hanya Rp 1,5 Trilun. Dari sisi pendapatan (penjualan) Antam hingga September
mencapai Rp 18 triliun. Nilai ini turun dari realisasi penjualan tahun lalu dengan periode
yang sama yakni Rp 24,5 triliun. Beban pokok penjualan tercatat Rp 15,2 triliun, turun
dibanding tahun lalu Rp 21,1 triliun. Realisasi laba kotor Rp 2,9 triliun, turun dibanding
periode yanh sama di tahun lalu sebesar Rp 3,3 triliun. Hingga sembilan bulan tahun ini
realisasi beban usaha dapat diturunkan menjadi Rp 1,4 triliun dari posisi sebelumnya Rp 2,1
triliun. Sehingga, laba bersih Antam tercatat Rp 835,7 miliar, naik dibanding realisasi hingga
September tahun lalu Rp 641,5 miliar. Adapun, komoditas emas masih menjadi kontributor
terbesar penjualan perseroan dengan kontribusi 72 persen terhadap total penjualan atau
sebesar Rp12,98 triliun. Pada periode Juli hingga September, ANTM mencatatkan
pertumbuhan pendapatan dari komoditas emas hingga 170 persen sebesar Rp6,58 triliun
dibandingkan dengan nilai penjualan tiga bulan sebelumnya sebesar Rp2,43 triliun.
Kali ini penulis akan membandingkan kinerja keuangan dengan cara membandingkan
laporan keuangan (Q3) tahun 2019 dengan laporan keuangan (Q3) tahun 2020, data yang
penulis lampirkan dibawah ini bersumber dari aplikasi RTI Business yang diakses dan di
ambil per tanggal 12 Januari 2020 :
Andreas Lako. 2018. Akuntansi Hijau Isu, Teori, dan Aplikasi. Jakarta : Salemba empat.
Diakses melalui web resmi PT. Antam Tbk. Melalui website yang tertera ini :
https://www.antam.com/en/reports/csr-related-reports
Pratiwi, Intan dan Friska Yolandha. 2020. “Dampak Pandemi Produksi Antam Turun 77
Persen” Jakarta: Republika.
Witjaksono, Gunadi. 2020. “Target PT Antam Direvisi Total Akibat Pandemi Covid-19”.
Jakarta: MEDIABUMN.
Alfian. 2020. “PT. Antam Serahkan Bantuan 15 kg Madu Hutan dan 4000 Butir Vitamin C”.
Sanggau: Diskominfo.
Rahman, A. Santi. 2020. “PT. Antam Beri Bantuan APD dan Alat Olahraga ke Pemkab
Kolaka”. Kolaka: ZonaSultra.
Biaya cov-19 karyw Biaya cov-19 pemasok DONASI CSR Investasi Lingkungan Investasi Sosial Pendapatan
Biaya pengemb. UMKM 12,5 m 2,5 m 25 m 5m 5m 700 m
3m 3,5 m 2,5 m 350 m
2m 1,5 m 350 m
250 m 3m
260.5 m 12,5 m
2,5 m Pend Lain lain
25 m 20 m
52 m
BUKU BESAR KONVENSIONAL
NERACA SALDO JURNAL PENYESUAIAN NERACA DISESUAIKAN NERACA RUGI LABA
NO. NAMA AKUN
D K D K D K D K D K
Kas 2,5 T 245 m 1,025 T 1,720 T 1,720 T
Piutang Usaha 500m 105 m 605 m 605 m
Persediaan barang 1,5 T 1,5 T
Perlengkapan kantor 500m 500m
Tanah dan Bangunan 7T 7T
Mesin 1,5 T 1,5 T
Aset Tak berwujud 500m 500m
Aset Finansial 1T 1T
Liabilitas jk Pendek 1,3 T 30 m 1,270 T 1,270 T
Liabilitas jk Panjang 1,7 T 10 m 1,690 T 1,690 T
Modal Saham 9T 9T
Laba Ditahan 3T 3T
15 T 15 T
Biaya Produksi 250 m 250 m
Biaya Pemasaran 25m 25m
Biaya Gaji dan Upah 50m 50m
Biaya Administrasi dan umum 60m 60m
Biaya Bunga Bank 2,5 m 2,5 m
Biaya lain-lain 35 m 35 m
Biaya Mudik gratis 5m 5m
Biaya Tunjangan Hari Raya 2,5 m 2,5 m
Biaya pengolahan daur ulang limbah 5m 5m
Biaya Beasiswa pend masyarakat 1,5 m 1,5 m
Biaya penghijauan bukit 3,5 m 3,5 m
Biaya promosi aktivitas CSR ke media 2m 2m
Biaya investasi bangunan hijau 250 m 250 m
Biaya pengembangan UMKM 3m 3m
Biaya pengobatan covid karyawan 12, 5 m 12, 5 m
Biaya pengobatan covid pemasok 2,5 m 2,5 m
Pendapatan 700 M 350 M 350 M 350 M
Pendapatan lain lain 20 m 20 m 20 m
15710 15720 740 M 1,025 T 2,325 T 3,310 T 14.637,5 T 14.960 T 734 M 370 M
LIABILITAS LIABILITAS
Liabilitas Jk Pendek 1300 Liabilitas Jk Pendek 1300
Liabiltas jk panjang 1700 Liabiltas jk panjang 1700
Total Liabilitas 3000 Total Liabilitas 3000
Ekuitas EKUITAS
Modal Saham 9000 Modal Saham 9000
Laba Ditahan 3000 Laba Ditahan 3000
Donasi CSR 25 Total Ekuitas 12000
Total Ekuitas 12025 tTotal Ekuitas + Liabilitas 15000
tTotal Ekuitas + Liabilitas 15025
Pencatatan, Dicatat sebagai biaya periodik yang Dicatat sebagai investasi sosial-
Peringkasan, mengurangi nilai aset dan lingkungan atau investasi hijau yang
dan Pelaporan dilaporkan sebagai biaya atau beban tidak mengurangi nilai aset, serta tak
Informasi periodik dalam Laporan Laba Rugi. berkaitan dengan beban periodik
Akuntansi dalam laporan laba/rugi. Hanya untuk
cost TJSL/CSR dan korporasi hijau
yang tidak memenuhi “Definisi Aset”
yang dapat langsung diperlakukan
sebagai beban periodik dalam
Laporan Laba Rugi.
Menurut saya yang lebih baik adalah yang akuntansi hijau karena aksi CSR atau
TJSLP walaupun sebagai tanggung jawab (dapat dikatakan kewajiban) perusahaan,
namun tidak dibebankan kedalam beban beban periodic sehingga tidak mengurangi
asset pemilik.
Usulan dari saya semoga akuntansi hijau kedepannya dapat diterapkan ke banyak
perusahaan karena untuk sekarang relitanya masih sedikit sekali yang menerapkan
akuntansi hijau ini. Sealain melakukan CSR dan membuat SR, diharapkan perusahaan
perusahaan juga semakin banyak yang melaporkan SR perusahaannya dengan rutin.
Semoga semakin paten dan semakin jelas juga pedoman penyusunan SR dan
akuntansi hijau itu sendiri.