Albert Filbert
Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi
albert.filbert@student.ukdc.ac.id
Abstract.
Sepanjang ini laporan keuangan belum cukup untuk memberikan informasi
pelaporan aktifitas dengan baik dalam lingkungan. Green accounting merupakan
salah satu upaya untuk menghubungkan kepentingan finansial perusahaan dan
pelestarian lingkungan. Dengan adanya green accounting. Hasil laporan keuangan
akan terlihat secara keseluruhan. Artikel ini mencoba untuk memperlihatkan
berbagai literatur pendukung konsep green accounting, cara pengukuran, dan
pelaporan serta implementasi yang telah dilakukan oleh berbagai perusahaan.
Kata kunci: green accounting, lingkungan, akuntansi, keberlanjutan.
Abstrak.
up to now, the financial reviews have not been enough to provide information
on reporting activities well in the environment. green accounting is an effort to
link the company's monetary hobbies and environmental maintenance. With the
green accounting. The outcomes of the monetary statements can be visible as an
entire. this article tries to show various literatures that help the idea of green
accounting, the way to degree, and report as well as the implementation that
has been executed by various companies.
Keywords: green accounting, environment, accounting, sustainability.
PENDAHULUAN
2) GREEN ACCOUNTING
2.1 Definisi.
Perusahaan besar akan cenderung berkata gosip lebih poly karena memiliki
sumber daya yang akbar supaya bisa membiayai penyediaan info yang lebih lengkap
dibandingkan menggunakan perusahaan mungil (Ijma, dkk,2018). Secara umum
organisasi berukuran besar bisa menyampaikan pendanaan dan menyediakan
tenaga kerja buat melaksanakan kegiatan yang bertujuan mengurangi akibat
kerusakan lingkungan menjadi dampak berasal kegiatan usaha organisasi tadi.
Organisasi berukuran akbar cenderung menyiapkan sistem akuntansi mereka buat
menaikkan level pengungkapan berita lingkungan menjadi lebih terbuka daripada
organisasi berukuran mungil (Hackston, et al., 2009; Frost, et al., 2002). Beberapa
teori yg mendukung penyampaian laporan pertanggungjawaban sosial serta
lingkungan artinya legitimacy theory / teori legitimasi dan stakeholder theory / teori
pemangku kepentingan (Deegan, 2004: 292). Legitimacy theory menyatakan bahwa
perusahaan akan memastikan bahwa mereka beroperasi pada batasan nilai dan
istiadat yang terdapat dalam rakyat atau lingkungan tempatperusahaan berada.
Organisasi atau perusahaan secara berkesinambungan harus memastikan apakah
mereka telah beroperasi di dalam adat-istiadat yang dijunjung masyarakat serta
memastikan bahwa aktivitas mereka mampu diterima pihak luar (dilegitimasi).
HASIL
Keterkaitan Green Accounting, Corporate Social Responsibility dan
Sustainable Development Definisi pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) merupakan bahwa pembangunan perlu memenuhi kebutuhan generasi
waktu ini sedemikian rupa tanpa wajib mengurangi kemungkinan generasi masa
datang memenuhi kebutuhannya. Pembangunan berkelanjutan perlu diterapkan
karena aktivitas ekonomi waktu ini kemungkinan besar mengurangi pemenuhan
kebutuhan di masa tiba dengan Mengganggu ekosistem dunia (utama, n.d).
Sedangkan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) artinya prosedur bagi suatu organisasi buat secara sukarela
mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan serta sosial ke dalam operasinya
serta interaksinya menggunakan stakeholder yang melebihi tanggung jawab pada
bidang aturan (Handayani, 2010). implikasi pembangunan berkelanjutan terhadap
CSR merupakan bahwa aktivitas CSR usahakan diarahkan buat mendukung
tercapainya pembangunan berkelanjutan. Malovics et al (2007) menyatakan bahwa
kontribusi perusahaan melalui aktivitas CSR dapat berupa sistem dan metode
produksi yang lebih efisien dalam penggunaan sumber daya alam (enerji maupun
bahan baku) serta mempengaruhi pola konsumsi sebagai akibatnya tercipta
konsumsi yang tidak berlebihan melainkan berkelanjutan (sustainable consumption),
(utama, n.d). CSR perusahaan diungkapkan dalam laporan yang dianggap
Sustainability Reporting. Sustainability reporting merupakan pelaporan mengenai
kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial, dampak serta kinerja organisasi dan
produknya pada dalam konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable-
development.Sustainability Reporting mencakup pelaporan tentang ekonomi,
lingkungan dan impak sosial terhadap kinerja organisasi (ACCA pada Anggraini,
2006). Sustainability Reporting terbagi menjadi tiga kategori (tri bottom line), yaitu
kinerja ekonomi, kinerja lingkungan serta kinerja sosial (Darwin, 2004). Selain itu,
ada jua baku pelaporan dari global Reporting Initiative (GRI). GRI adalah sebuah
organisasi independen yang sudah mempelopori pengembangan omitmen buat terus
menerus melakukan pemugaran serta penerapan di semua dunia. Indikator kinerja
GRI yaitu: indikator kinerja ekonomi, indikator kinerja lingkungan hayati, indikator
praktek energi kerja dan pekerjaan yang layak, indikator Hak Asasi insan, indikator
kinerja warga , indikator kinerja tanggung jawab produk (Agustin, 2010). Indikator
kinerja lingkungan hidup dalam sustainabiliy reporting dan GRI melaporkan
dampak berasal produk, jasa dan proses perusahaan terhadap lingkungan, komponen
dari triple bottom line ini bisa melaporkan pelepasan polutan ke udara serta air
publik, utilisasi asal daya alam yang bisa di perbaharui (renewable) dan tidak bisa
diperbaharui (nonrenewable), serta pengelolaan sumber daya alam oleh perusahaan
(Amin, 2011).
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, C., Isharijadi, I., & Amah, N. (2017). Analisis Efisiensi Biaya Dengan
Menggunakan Metode Lot For Lot Dalam Pengendalian Persediaan. Assets: Jurnal
Akuntansi Dan Pendidikan, 6(2), 142–152.
Aranta, P. Z. (2013). Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pemerintah Kota
Sawahlunto). Jurnal Akuntansi, 1(1).
Chasbiandani, T., Rizal, N., & Satria, I. I. (2019). Penerapan Green Accounting Terhadap
Profitabitas Perusahaan Di Indonesia. AFRE (Accounting and Financial Review),
2(2), 126–132.
Dewi, G. A. K. R. S. (2017). Pengaruh moralitas individu dan pengendalian internal pada
kecurangan akuntansi (Studi eksperimen pada Pemerintah Daerah Provinsi Bali).
JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 1(1).
Eliza, Y. (2015). Pengaruh moralitas individu dan pengendalian internal terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi (Studi Empiris Pada SKPD di Kota Padang).
Jurnal Akuntansi (Media Riset Akuntansi & Keuangan), 4(1), 86–100.
Endiana, I., DICRIYANI, N. L. G. M., ADIYADNYA, M. S. P., & Putra, I. (2020). The
effect of green accounting on corporate sustainability and financial performance.
The Journal Of Asian Finance, Economics, And Business, 7(12), 731–738.
Indrawati, L., Darmayanti, N., & Syakur, A. S. (2016). Pengaruh Earnings Per Share
(EPS), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), dan Net Profit Margin
(NPM) terhadap Harga Saham. Prosiding SNA MK, 251–268.
Indrawati, L., & Pattinama, M. M. (2021). Brand Image, Kualitas Pelayanan Dan
Kepuasan Konsumen Di Dalam Pengaruhnya Terhadap Minat Ulang Penggunaan
Aplikasi Dana. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 8(1).
Permatasari, A. K. M., & Amboningtyas, D. (2017). The Influence of LDR, DPK, and
NPL on ROA through CAR as Intervening Variable (Study on Conventional Bank
Sub Sector Company 2012-2016 listed in BEI). Journal of Management, 3(3).
Sulistiawati, E., & Dirgantari, N. (2016). Analisis Pengaruh Penerapan Green Accounting
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 6(1).
Udayani, A., & Sari, M. M. R. (2017). Pengaruh pengendalian internal dan moralitas
individu pada kecenderungan kecurangan akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 18(3), 1744–1799.
Anggraini, C., Isharijadi, I., & Amah, N. (2017). Analisis Efisiensi Biaya Dengan
Menggunakan Metode Lot For Lot Dalam Pengendalian Persediaan. Assets: Jurnal
Akuntansi Dan Pendidikan, 6(2), 142–152.
Aranta, P. Z. (2013). Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri Informasi terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris Pemerintah Kota
Sawahlunto). Jurnal Akuntansi, 1(1).
Chasbiandani, T., Rizal, N., & Satria, I. I. (2019). Penerapan Green Accounting Terhadap
Profitabitas Perusahaan Di Indonesia. AFRE (Accounting and Financial Review),
2(2), 126–132.
Dewi, G. A. K. R. S. (2017). Pengaruh moralitas individu dan pengendalian internal pada
kecurangan akuntansi (Studi eksperimen pada Pemerintah Daerah Provinsi Bali).
JIA (Jurnal Ilmiah Akuntansi), 1(1).
Eliza, Y. (2015). Pengaruh moralitas individu dan pengendalian internal terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi (Studi Empiris Pada SKPD di Kota Padang).
Jurnal Akuntansi (Media Riset Akuntansi & Keuangan), 4(1), 86–100.
Endiana, I., DICRIYANI, N. L. G. M., ADIYADNYA, M. S. P., & Putra, I. (2020). The
effect of green accounting on corporate sustainability and financial performance.
The Journal Of Asian Finance, Economics, And Business, 7(12), 731–738.
Indrawati, L., Darmayanti, N., & Syakur, A. S. (2016). Pengaruh Earnings Per Share
(EPS), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), dan Net Profit Margin
(NPM) terhadap Harga Saham. Prosiding SNA MK, 251–268.
Indrawati, L., & Pattinama, M. M. (2021). Brand Image, Kualitas Pelayanan Dan
Kepuasan Konsumen Di Dalam Pengaruhnya Terhadap Minat Ulang Penggunaan
Aplikasi Dana. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 8(1).
Permatasari, A. K. M., & Amboningtyas, D. (2017). The Influence of LDR, DPK, and
NPL on ROA through CAR as Intervening Variable (Study on Conventional Bank
Sub Sector Company 2012-2016 listed in BEI). Journal of Management, 3(3).
Sulistiawati, E., & Dirgantari, N. (2016). Analisis Pengaruh Penerapan Green Accounting
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Reviu Akuntansi Dan Keuangan, 6(1).
Udayani, A., & Sari, M. M. R. (2017). Pengaruh pengendalian internal dan moralitas
individu pada kecenderungan kecurangan akuntansi. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, 18(3), 1744–1799.