Cabang akuntansi ini muncul bersamaan dengan konsep three bottom line yang
mengedepankan sektor sosial, lingkungan dan keuangan secara berkesinambungan. Karena
hal itu, maka akuntansi sosial dan akuntansi lingkungan hadir sebagai penyeimbang bagi
perusahaan.
Pada tahun 1970-an, konsep akuntansi berbasis lingkungan dan sosial sudah muncul pasca
revolusi industri gelombang ketiga. Hal ini menjadi penting setelah banyak perusahaan
teknologi yang mengembangan mesin motor dan otomatisasi mesin. Sehingga, hal ini
menjadi pemicu hadirnya konsep dasar akuntansi dan auditing berbasis lingkungan.
Baca juga: Biaya Dibayar Dimuka: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuat Jurnalnya
Contents
1 Pengertian Akuntansi Lingkungan
2 Tujuan Akuntansi Lingkungan
3 Fungsi Akuntansi Lingkungan
3.1 1. Fungsi Internal
3.2 2. Fungsi Eksternal
4 Faktor yang Mempengaruhi
5 Kesimpulan
Dalam hal ini perusahaan biasanya menggaet analis teknik lingkungan atau perusahaan di
bidang pengolahan limbah dan sanitasi untuk mengatasi hal ini.
Selain itu, dari internal perusahaan akan melakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL)
sebelum melakukan aktivitasnya. Namun, terkadang ada juga perusahaan yang baru membuat
AMDAL setelah aktivitas perusahaan berjalan.
Baca juga: Aset Lancar dan Tidak Lancar: Pengertian, Perbedaan, dan Jenisnya
Selain itu, dengan adanya akuntansi berbasis lingkungan ini menjembatani hubungan antara
perusahaan dengan organisasi non profit yang bergerak di bidang lingkungan. Tujuannya
sudah jelas untuk mengajak perusahaan menyisihkan sebagian keuntungan yang diperoleh
untuk kepentingan lingkungan.