B200140221
Green Accounting
2. Fungsi Eksternal
Dengan mengungkapkan hasil pengukuran kuantitatif dari kegiatan konservasi
lingkungan, fungsi eksternal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mempengaruhi
keputusan stakeholder, seperti konsumer, mitra bisnis, investor, dan masyarakat lokal.
Diharapkan bahwa publikasi dari akuntansi lingkungan dapat memenuhi tanggung jawab
perusahaan dalam akuntabilitas stakeholder dan digunakan untuk evaluasi dari konservasi
lingkungan.
Intinya adalah bahwa akuntansi lingkungan bertujuan untuk meningkatkan jumlah informasi yang
relevan yang dibuat untuk pihak yang memerlukan dan dapat digunakan. Kesuksesan dari
akuntansi lingkungan tidak tergantung dari bagaimana perusahaan mengklasifikasikan biaya yang
terjadi di perusahaan.
3. Contingent Costs
Contingent costs atau biaya kontinjensi adalah biaya yang mungkin atau tidak
mungkin terjadi di masa depan. Misalnya biaya untuk kompensasi atas kecelakaan
pencemaran lingkungan, denda dan hukuman pelanggaran peraturan di masa depan atau biaya
tak terduga lainnya atas konsekuensi di masa depan.
Sustainable Accounting
A. Pendahuluan
Sistematika pembangunan berkelanjutan (PK) yang terdiri atas tiga konstruksi yaitu
ekonomi, sosial, dan lingkungan (Cato, 2009 hal. 36-37; Adams, 2006); tidak terlepas dari
aktivitas ekonomi yang meliputi kegiatan produksi dan konsumsi sumber daya. Pandangan
ekonomi yang mengakar pada sebuah analisis efektivitas dan efisiensi menuntut
perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi untuk meningkatkan optimalisasi
penggunaan sumber daya. Hal ini berujung pada pelestarian sistem lingkungan yang
mengarah pada sebuah kesetimbangan ekologi dan pembangunan berkelanjutan.
Pembahasan tentang pembangunan berkelanjutan (sustainability development) sering
ditemui dalam berbagai riset. Definisi PK berkembang seirama dengan perubahan lingkungan
yang terjadi saat ini. Salim (2007) dalam seminar nasional Perserikatan Iklim Hutan
Indonesia (Indonesia Forest Climate Alliance) menerangkan bahwa salah satu paradigma
konvensional PK yaitu pemenuhan keinginan dari kelangkaan sumber daya, orientasi
pembangunan jangka pendek, dan sektoral non-holistis; menjadi pemenuhan kebutuhan atas
peningkatan kualitas hidup meliputi sisi sosial-ekonomi dan kesetimbangan ekologi serta
sebuah proses holistis jangka panjang yang saling berkesinambungan dengan variabel
kelangsungan ekosistem. Hal ini menguatkan perlunya kesatuan masing-masing sistem baik
ekonomi, sosial, maupun lingkungan yang tidak saling merugikan/konstruktif satu sama lain
(mutualisme).
Dijelaskan dalam Gambar 2 bahwa manfaat SAR akan secara langsung dan tidak langsung
memberikan timbal balik positif terhadap perusahaan. Pengungkapan informasi akuntansi yang
berkelanjutan atas aktivitas ekonomi perusahaan seperti peningkatan inovasi produk demi
efisiensi pemanfaatan sumber daya, manajemen risiko, peningkatan sistem manajerial yang
efektif, peningkatan kesadaran dan motivasi karyawan, akan meningkatkan daya tarik
perusahaan. Selanjutnya, pelanggan aktual dan potensial akan lebih memiliki kesadaran dan
minat investasi atas kontribusi aktif perusahaan terhadap sistem ekologi (Cahyandito, 2006).