Anda di halaman 1dari 98

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini berisi uraian tentang strategi dan arah kebijakan


pembangunan daerah Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015.
Penyusunan strategi dan arah kebijakan ini selaras dengan misi, sasaran
dan tujuan yang ingin dicapai sebagaimana telah di jelaskan dalam bab
sebelumnya. Untuk mengetahui permasalahan pembangunan daerah
kabupaten akan dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan analisis
SWOT, yaitu analisis yang mencermati kekuatan (strength), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity) dan tantangan atau ancaman (threat)
secara bersama-sama.

SWOT sendiri merupakan analisis mengenai hal-hal pokok yang ada


di lingkungan yang diasumsikan berpengaruh terhadap apa yang terjadi
dan yang akan terjadi di Kabupaten Banyuwangi. Lingkungan itu sendiri
mencakup dua lingkungan pokok, yaitu lingkungan internal dan lingkungan
eksternal. Faktor lingkungan internal adalah semua faktor yang dalam
waktu singkat bisa diadakan perubahan atau dikelola (manageable,
controllable) diKabupaten Banyuwangi,yang termasuk di dalam lingkungan
internal mencakup kekuatan dan kelemahan. Sedangkan lingkungan
eksternal merupakan faktor-faktor yang dalam waktu singkat tidak dapat
dikelola dan dikendalikan, yang meliputi peluang dan ancaman.

Melalui analisis SWOT itu, dapat dirumuskan empat strategi utama,


sebagaimana terlihat dari bagan di bawah ini. Pertama, adalah strategi S
O, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk meraih peluang. Kedua,
adalah strategi W O, yaitu strategi menekan kelemahan untuk meraih
peluang.Ketiga, adalah strategi S
T, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasitantangan.
Keempat, strategi W T, yaitu strategi menekan kelemahan untuk
mengatasi tantangan. Melalui analisis demikian, strategi yang dibuat
diharapkan bisa lebih maksimal di dalam mendayagunakan apa yang ada
untuk kepentingan masa depan, karena didasarkan pada kondisi
lingkungan yang riil. Hal ini disebabkan oleh adanya

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 106


kombinasi untuk memaksimalkan potensi dan meminimalisasi kelemahan.
Dengan demikian, strategi itu juga mencakup upaya mengatasi berbagai
masalah dan

memperbaiki serta meningkatkan potensi yang ada. Konsekuensinya,


model analisis demikian akan membawa manfaat yang lebih baik di dalam
perumusan strategi pembangunan daerah Kabupaten Banyuwangi.

Bagan 6.1: Model Analisis SWOT

Faktor Kekuatan Kelemahan


Faktor Internal
1 2 3 4 5 DS 1 2 3 4 5 DS
T T
Eksterna
l

1
2

Peluang SO W
3 O
4

DST

Tantangan ST WT
3
4

DST

KETERANGAN:
S O : Menggunakan kekuatan (S=strenght) untuk meraih peluang
(O=opportunity) W O : Menekan kelemahan (W=weakness) untuk
meraih peluang
S T : Menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan
(T=threat) W T : Menekan kelemahan untuk
mengatasitantangan
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 107
6.1. Lingkungan Strategis

Terdapat dua lingkungan strategis yang ada di Kabupaten


Banyuwangi, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

6.1.1. Lingkungan Internal

Di dalam lingkungan internal terdapat dua faktor penting yang


berpengaruh, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan kekuatan dan
faktor-faktor yang berkaitan dengan kelemahan.

Pertama, faktor kekuatan. Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi


yang berfungsi sebagai kekuatan:

1. Kabupaten Banyuwangi merupakan produsen produk-produk primer


yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya beras dan perikanan.
Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu lumbung beras di
Provinsi Jawa Timur. Tahun 2006 produksi padi di Kabupaten
Banyuwangi sebesar 656.997,43 ton. Produksi ini meningkat menjadi
724.603,69 ton pada tahun 2008. Kabupaten Banyuwangi juga
memiliki varietas lokal, yaitu Genjah Arum, meskipun saat ini
tergolong langka. Varietas ini memiliki keunikan serta kelebihan
dibanding jenis padi lainnya. Realitas bahwa Kabupaten Banyuwangi
merupakan salah satu lumbung beras di Jawa Timur tidak lepas dari
potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwang. Luasnya lahan
persawahan yang mencapai 66.983 ha atau 11,58% dari total luas
daratan Banyuwangi. Di samping itu, Kabupaten Banyuwangi juga
3
memiliki potensi sumber air 12,043 m /detikdan juga sistem irigasi
yang relatif memadai. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi selama ini
juga dikenal sebagai salah satu produsen ikan, khususnya ikan laut.
Hal ini tidak lepas dari garis pantai memanjang yang dimiliki oleh
Kabupaten Banyuwangi, yaitu sebesar 175.8 Km.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 108
2. Potensi Alam

Selain sektor pertanian, Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi


alam lainnya, yaitu di bidang Pariwisata seperti Ijen, Plengkung, dan
Sukomade, bidang kelautan dan perikanan, serta di didang
pertambangan. Potensi alam ini pada kenyataannya belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat
Kabupaten Banyuwangi. Selain potensi pariwisata, Kabupaten
Banyuwangi juga memiliki potensi alam lainnya, seperti potensi di
bidang pertambangan.

3. Jumlah Penduduk yang Cukup Besar

Jumlah penduduk di Kabupaten Banyuwangi pada 2009 adalah


1.583.918. Secara ekonomi, ini merupakan salah satu potensi untuk
menggerakkan berbagai kekuatan ekonomi, sekaligus berfungsi
sebagai pasar dari produk-produk yang dihasilkan oleh Kabupaten
Banyuwangi sendiri.

4. Posisi Strategis di Perbatasan Jalur Bali dan Jawa Timur

Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling ujung timur


dari Provinsi Jawa Timur dan menjadi perbatasan dengan Provinsi
Bali. Meskipun dipisahkan oleh laut, posisi demikian menguntungkan
Kabupaten Banyuwangi ketika dikaitkan dengan berbagai kegiatan,
termasuk kegiatan ekonomi, yang menggunakan transportasi darat
dan laut.

5. Banyaknya Tokoh yang Berpengaruh

Di Kabupaten Banyuwangi terdapat tokoh-tokoh masyarakat yang


berpengaruh. Pengaruh itu bahkan tidak hanya untuk komunitasnya
sendiri, melainkan juga untuk komunitas lainnya. Realitas ini
merupakan potensi yang cukup besar ketika dikaitkan dengan
pembangunan di daerah. Manakala terdapat sinergi yang baik antara
pemerintah, masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat itu, proses
pembangunan akan lebih mudah dilakukan.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 109
6. Heterogenitas Budaya Masyarakat

Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi tergolong heterogen. Di


dalamnya terdapat tiga katagori besar masyarakat, yaitu masyarakat
Osing, Madura dan Jawa. Di samping tiga kelompok itu, terdapat
kelompok-kelompok lain, seperti Mandar dan Bali.

7. Dukungan Politik Mayoritas

Pasangan Kepala Daerah terpilih pada 2010 memperoleh dukungan


yang cukup signifikan, baik dari para pemilih maupun kekuatan
politik di DPRD Kabupaten Banyuwangi. Pasangan H. Abdullah Azwar
AnasYusuf Widyatmoko memperoleh suara terbanyak di dalam
Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Banyuwangi pada 10 Juli 2010.
Sementara itu, pasangan ini didukung oleh partai-partai yang
memiliki kursi signifikan di DPRD, di antaranya adalah dukungan dari
PDIP, PKB, PKNU, Golkar dan PKS. Dukungan ini akan memungkinkan
adanya relasi yang lebih baik antara eksekutif dan legislatif guna
membangun pemerintahan daerah yang lebih stabil dan efektif.

8. Kekuatan Birokrasi

Keputusan-keputusan politik, berupa kebijakan-kebijakan publik,


yang dibuat oleh pemerintah tidak akan bermakna secara berarti
tanpa diimplementasikan. Untuk itu, birokrasi memiliki peranan yang
sangat penting. Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi birokrasi
yang memiliki kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan
kebijakan yang dibuat.

Kedua, faktor kelemahan. Di samping memiliki kekuatan, Kabupaten


Banyuwangi juga memiliki kelemahan-kelemahan.

1. Nilai Tambah Produk-Produk Pertanian Rendah

Kabupaten Banyuwangi memiliki kelemahan berkaitan dengan


pemanfaatan pasca panen. Misalnya beras, masih belum
dimanfaatkan menjadi bahan-bahan olahan. Hal serupa juga
pada sektor perikanan. Hasil ikan tangkapan para nelayan itu
masih belum dikelola secara
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 110
maksimal, yang memungkinkan adanya nilai tambah (value
added) dari produk-produk itu.

2. Kualitas SDM yang Masih Rendah

Kalau dilihat dari IPM, Kabupaten Banyuwangi masih tergolong


rendah. Hal ini terlihat dari indeks IPM Kabupaten Banyuwangi
yang mang masih berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa
Timur. Pada tahun 2009, IPM Jawa Timur sudah mencapaai
70,88, sementara itu pada tahun yang samaIPM di Kabupaten
Banyuwangi baru mencapai 68,24. Dilihat dari angka
partisipasi kasar SMU/SMK/MA, Kabupaten Banyuwangi berada
jauh di bawah rata-rata Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2009
di Kabupaten Banyuwangi baru mencapai 57,65 sementara
untuk Provinsi Jawa Timur sudah mencapai 70,98.

3. Pembangunan yang Masih Belum Merata

Tingkat pembangunan di Banyuwangi tidak merata. Terdapat


disparitas antar daerah, khususnya antara wilayah pedesaan
dan perkotaan. Di tingkat kecamatan, pembangunan juga
masih belum merata. Ada kecamatan-kecamatan tertentu
yang memiliki dinamika perkembangan ekonomi lebih baik,
seperti di Kecamatan Banyuwangi dan Kecamatan Genteng,
sementara itu ada kecamatan-kecamatan lain yang
perkembangan ekonominya masih lamban.

4. Masih Tingginya Angka Kemiskinan dan Angka Pengangguran

Angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi memang


mengalami penurunan. Tetapijumlah penduduk yang termasuk
katagori sangat miskin dan miskin masih cukup besar.Pada
tahun 2008, Rumah Tangga miskin di Kabupaten Banyuwangi
sejumlah 129.324 KK. Rinciannya adalah, hampir miskin
mencapai 56.714 KK, miskin 48.163 KK dan sangat miskin
24.447 KK. Secara keseluruhan, penduduk miskin di
Kabupaten Banyuwangi mencapai 318.133 jiwa. Selain itu,
tingkat

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 111


pengangguran di Kabupaten Banyuwangi tergolong tinggi
juga. Pada tahun 2009, tingkat pengangguran terbuka
mencapai 4,05% dari total penduduk usia kerja di Kabupaten
Banyuwangi.

5. Masih Lemahnya Infrastruktur

Infrastruktur di Kabupaten Banyuwangi khususnya


infrastruktur fisik, masih tergolong jelek dan belum memadai.
Jalan-jalan poros desa, yang menghubungkan desa yang satu
dengan desa yang lain, dan antara pedesaan dengan
perkotaan, belum tergolong baik. Selain itu, infrastruktur
pokok lainnya, seperti DAM dan saluran irigasi juga perlu
perbaikan-perbaikan. Padahalinfrastruktur tersebut sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas sektor
pertanian dan sektor-sektor terkait lainnya.

6. Masih Rendahnya Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi


tergolong rendah. Rata-rata setiap tahun masih sekitar 6%.
Hal ini membuat pemerintah Kabupaten Banyuwangi masih
belum bisa maksimal di dalam membiayai program-program
pembangunan yang direncanakan. Selain itu, realitas demikian
juga menunjukkan bahwa di dalam masalah sumber
keuangan, Kabupaten Banyuwangi masih sangat tergantung
pada pemerintah pusat, baik melalui DAU maupun DAK.

7. Meningkatnya Dekadensi Moral

Dalam dekade belakangan, kecenderungan munculnya


dekadensi moral cenderung meningkat di Kabupaten
Banyuwangi, seperti adanya penyalahgunaan Narkoba dan
obat terlarang, perilaku seks di luar nikah dan pornografi di
kalangan remaja.

8. Rendahnya Kesadaran dan Kepatuhan Hukum


Angka kriminalitas seperti pencurian cenderung meningkat
di
Kabupaten Banyuwangi, misalnya pencurian sapi dan barang-
barang

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 112


lainnya. Di samping itu, tingkat pelanggaran hukum semakin
meningkat, misalnya pelanggaran lalu lintas di jalan raya.

9. Cenderung Ditinggalkannya Budaya Lokal

Kabupaten Banyuwangi memiliki budaya lokal yang khas,


mulai seni musik, seni suara, dan menari. Tetapi, budaya
demikian mulai tidak lagi mempunyai daya tarik bagi kalangan
muda. Sebagaimana di daerah-daerah lain, kalangan muda di
Banyuwangi lebih menyukai budaya modern, bahkan budaya
asing.

6.1.2. Lingkungan Eksternal

Di dalam lingkungan eksternal terdapat dua faktor penting yang juga


berpengaruh, yaitu faktor-faktor yang berkaitan kesempatan dan faktor-
faktor ancaman atau tantangan.

Pertama, faktor peluang.

1. Arus Manusia, Barang, dan Arus Modal antara Bali dan Provinsi
Jawa Timur

Sebagai daerah perbatasan antara Provinsi Jawa Timur dan


Provinsi Bali, menjadikan Kabupaten Banyuwangi sebagai
daerah transit bagi penduduk yang hendak berkunjung ke Bali
atau sebaliknya, melalui jalan darat dan laut. Selain itu, arus
modal dan barang yang melibatkan dua provinsi ini juga bisa
melalui Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Banyuwangi
memiliki potensi untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk
kepentingan masyarakat dan Kabupaten Banyuwangi. Dengan
demikian, arus manusia, barang dan modal itu tidak hanya
melewati Banyuwangi, melainkan seharusnya memberi imbas
positif dalam menggerakkan perekonomian di Kabupaten
Banyuwangi.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 113
2. Sumber Keuangan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi

Kabupaten Banyuwangi memperoleh dana perimbangan yang


cukup besar dari pemerintah pusat, baik berupa DAU maupun
DAK. Selain itu, Kabupaten Banyuwangi juga memperoleh
sumber-sumber pembiayaan dari berbagai instansi di
pemerintah pusat maupun provinsi yang berkaitan dengan
program-program yang mereka lakukan di daerah.

3. Arus Investasi

Iklim investasi di Indonesia membaik di dalam tahun-tahun


belakangan. Iklim demikian telah membuat banyak investor,
baik domestik maupun asing, mulai melirik kembali untuk
menanamkam modalnya di Indonesia. Ketertarikan ini tidak
lepas dari realitas bahwa berinvestasi di Indonesia termasuk
menguntungkan. Karena itu, dalam tahun-tahun belakangan,
arus invesatsi itu semakin meningkat.

4. Kesempatan Mengirim Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Kesempatan untuk mengirimkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)


ke luar negeri masih terbuka lebar, termasuk dari Kabupaten
Banyuwangi. Tenaga Kerja dari Banyuwangi sudah terkirim ke
sejumlah negara, seperti di Malaysia, Singapura, Hong Kong,
dan negara-negara lain di Timur Tengah. Kabupaten
Banyuwangi memiliki kesempatan untuk mengirim tenaga-
tenaga kerja yang memiliki keterampilan sehingga memiliki
nilai lebih kalau dibandingkan dengan tenaga kerja dari daerah
atau negara lain. Sayangnya, sebagian besar tenaga kerja dari
Banyuwangi yang pergi ke luar negeri, merupakan para
tenaga kerja yang tidak dibekali oleh keterampilan dan
kemampuan yang memadai.

5. Meluasnya Ekonomi Pasar


Ekonomi pasar telah menjadi bagian penting bagi
perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya Kabupaten
Banguwangi. Di antara ciri dari ekonomi pasar adalah adanya
keterbukaan bagi semua pelaku

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 114


pasar untuk terlibat di dalamnya. Hal ini merupakan potensi
dari Kabupaten Banyuwangi untuk menyiapkan dan
mendukung para pelaku ekonomi untuk memasuki ekonomi
pasar tersebut, sehingga keberadaannya membawa manfaat
untuk Kabupaten Banyuwangi.

Kedua,faktor tantangan.

1. Penetrasi Kekuatan Ekonomi Pasar Global

Kegiatan-kegiatan ekonomi yang bertumpu pada kekuatan


ekonomi global semakin menguat dan menjadi bagian dari
kegiatan . Hal ini, misalnya, terlihat dari masuknya bisnis ritel
sampai ke berbagai daerah. Kekuatan besar ini telah berpengaruh
terhadap hidup matinya bisnis ritel tradisional. Manakala kekuatan
ekonomi pasar global itu tidak diatur secara baik, dan tidak ada
kesiapan SDM serta infrastrukrur pendukung yang memadai,
kehadiran kekuatan pasar global itu akan menjadi ancaman yang
serius bagi pelaku ekonomi di Kabupaten Banhyuwangi.

2. Perubahan Iklim yang Tidak Menentu

Pemanasan global telah berpengaruh terhadap perubahan


iklim yang tidak menentu.Hal ini terlihat kuat pada tahun 2010.
Kita tidak mengetahui secara pasti mana bulan-bulan yang
termasuk katagori musim hujan dan mana bulan-bulan yang
termasuk katagori musim kemarau. Kecenderungan demikian
mengganggu pola tanam yang dilakukan oleh petani. Para
nelayan juga terganggu karena pola iklim yang tidak menentu
itu juga berpengaruh terhadap naik turunnya ombak di laut.
Konsekuensinya para petani dan nelayan itu mengalami
kerugian akibat iklim yang tidak menentu tersebut.

3. Hama Penyakit Tanaman

Hama tanaman masih menjadi salah satu ancaman serius bagi


usaha
para petani.Misalnyahama wereng telah menghancurkan
harapan para
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 115
petani untuk menikmati hasil dari lahan-lahan yang mereka
garap. Setiap saat terdapat potensi ancaman hama yang
menyerang tanaman para petani.

4. Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam

Tingkat kerusakan lingkungan di Kabupaten Banyuwangi


termasuk cukup tinggi. Kerusakan itu terlihat dari semakin
tidak suburnya lahan-lahan yang ditanami para petani. Hal ini
tidak lepas dari pola tanam yang tidak bagus dan penggunaan
pupuk serta obat-obatan kimia yang berlebihan.
Konsekuensinya, produktivitas lahan di Kabupaten Banyuwangi
mengalami penurunan setiap tahun. Ketika hal ini dibiarkan,
bisa berpengaruh terharap kesejahteraan para petani. Selain
itu Kabupaten Banyuwangi termasuk bagian dari jalur yang
rawan bencana alam, khususnya di bagian selatan.

5. Persaingan Ekonomi Antar Daerah

Persaingan ekonomi antar daerah semakin tinggi setelah


diimplementasikannya kebijakan otonomi daerah. Kabupaten
Banyuwangi contohnya, harus bersaing dengan daerah-daerah
lainnya untuk memeproleh alokasi dana dari pemerintah pusat.
Juga harus bersaing di dalam menarik para investor.

6.2. Analisis Strategi

Bedasarkankan analisis SWOT di atas bisa diketahui bahwa


Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi dan kesempatan yang cukup
besar yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Tetapi, kekuatan dan kesempatan besar itu belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal karena Kabupaten Banyuwangi juga
memiliki kelemahan-kelemahan, berikut ancaman lingkungan eksternal
yang sulit dikelola dan dikendalikan.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 116
Untuk mengatasi hal itu, perlu disusun strategi pembangunan daerah
Kabupaten Banyuwangi berdasarkan kekuatan, kelemahan, kesempatan
dan ancaman sebagaimana dijabarkan di atas. Strategi itu mencakup
empat strategi utama.Pertama adalah strategi S O, yaitu strategi
menggunakan kekuatan untuk meraih peluang. Kedua adalah strategi W
O, yaitu strategi menekan kelemahan untuk meraih peluang. Ketiga adalah
strategi S T, yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk
mengatasitantangan.Keempat,strategi W T, yaitu strategi menekan
kelemahan untuk mengatasi tantangan. Secara lebih lengkap hal itu
terlihat di dalam bagan 6.2.

Bagan 6.2: Strategi Pembangunan Daerah Berdasar SWOT

Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Internal
Faktor
Eksternal

Strategi S-O Strategi W-O


1. Melakukan Revitalisasi 1. Meningkatkan Daya
Sektor Saing
Pertanian; Koperasi, Usaha Mikro,
2. Meningkatkan Kapasitas Kecil dan Menengah
Birokrasi dan Kualitas Berbasis Kelompok dan
Pelayanan Publik; Kluster;
3. Meningkatkan Investasi; 2. Meningkatkan Akses
dan
4. Membangun Tata Kelola Kualitas Pendidikan
Peluang (O) yang
Pemerintahan Yang Baik bermoral dan
dan berakhlak;
efektif (good Governance); 3. Meningkatkan Akses
5. Mengembangkan Pelayanandan Kualitas
Pariwisata
Berbasis Kearifan Lokal; Kesehatan;
6. Mengarusutamaan Gender 4. Mengembangkan
dan Perlindungan Anak Infrastruktur dan tata
ruang;
5. Mengembangkan
Program Perlindungan
dan Jaminan Sosial;
6. Mengentaskan
kesadaran
hukum.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI

117
Strategi S-T Strategi W-T
1. Memberdayakan 1. Mengembangkan
Kelompok Industri
Masyarakat; Olahan dan Kreatif
2. Mengembangkkan Berbasis Pertanian;
Jejaring
antar daerah, 2. Menyusun regulasi
pemerintah
Provinsi dan pusat, serta penguatan ekonomi
Tantangan (T) kekuatan-kekuatan kerakyatan daerah;
ekonomi; 3. Meningkatkan Akses
Transportasi dan
Informasi
4. Pengendalian
lingkungan,
Rehabilitasi Lahan dan
Hutan;
5. Melestarikan dan
Mengembangkan
Budaya
Lokal
KETERANGAN:
S O : Menggunakan kekuatan (S=strenght) untuk meraih peluang
(O=opportunity) W O : Menekan kelemahan (W=weakness) untuk
meraih peluang
S T : Menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan
(T=threat) W T : Menekan kelemahan untuk
mengatasitantangan.
Sebagaimana terlihat di dalam bagan 6.2, terdapat empat kelompok
strategi pembangunan daerah Banyuwangi berdasarkan analisis SWOT.
Masing-masing kelompok berisikan strategi-strategi.

Pertama adalah strategi S O, yaitu strategi menggunakan kekuatan


untuk meraih peluang. Di dalam strategi yang pertama ini mencakup:

1. Melakukan Revitalisasi Sektor Pertanian;


2. Meningkatkan Kapasitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik;
3. Meningkatkan Investasi;
4. Membangun Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan efektif (good
Governance);

5. Mengembangkan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal;


6. Mengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 118


Kedua adalah strategi W O, yaitu strategi menekan kelemahan
untuk meraih
peluang. Di dalam strategi yang kedua ini mencakup:

1. Meningkatkan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan


Menengah Berbasis Kelompok dan Kluster;
2. Meningkatkan Akses dan Kualitas Pendidikan yang bermoral dan
berakhlak;
3. Meningkatkan Akses dan Kualitas Kesehatan;
4. Mengembangkan Program Perlindungan dan Jaminan Sosial;
5. Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran;
6. Mengembangkan Infrastruktur dan Tata Ruang;
7. Meningkatkan Kesadaran Hukum

Ketiga adalah strategi S T, yaitu strategi yang menggunakan


kekuatan untuk
menghadapi atau menaklukkan tantangan atau ancaman. Di dalam
strategi ini
mencakup:

1. Memberdayakan Kelompok Masyarakat;


2. Mengembangkkan Jejaring antar daerah pemerintah Provinsi dan
pusat, serta kekuatan-kekuatan ekonomi;

Keempat, strategi W T, yaitu strategi menekan kelemahan untuk


menghadapi tantangan. Di dalam strategi ini mencakup:

1. Mengembangkan Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian;


2. Regulasi Penguatan Ekonomi Kerakyatan Daerah;
3. Meningkatkan Akses Transportasi dan Informasi;
4. Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan;
5. Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal;

Keempat strategi utama itu dimaksudkan untuk mencapai adanya


masyarakat Banyuwangi yang mandiri, sejahtera dan adil. Di dalam
mewujudkan masyarakat demikian, peran Pemerintah Daerah Kabupaten
Banyuwangi pada dasarnya berkaitan dengan tiga hal pokok, yaitu
memberikan pelayanan (to serve), melakukan pengaturan (to regulate)
dan memberdayakan (empowering).

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 119


Dari keseluruhan strategi diatas, dapat digabung menjadi 20 (dua
puluh) strategi sebagai konsepsi dasar pembangunan daerah sebagaimana
gambar dibawah ini:

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI


Gambar 6.1 : Konsepsi Dasar Pembangunan Daerah

Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi diatas, dibagi ke dalam


tiga tahapan pokok. Pertama adalah tahap konsolidasi, baik
konsolidasi internal maupun konsolidasi eksternal. Konsolidasi internal
berkaitan dengan upaya untuk mengkonsolidasikan pola pikir dan
peningkatan kualitas SDM aparatur pemerintah daerah, penguatan
kapasitas kelembagaan, perbaikan kebijakan dan regulasi, konsolidasi
program, dan adanya komitmen banyak pihak (stakeholders) untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Sedangkan konsolidasi eksternal dilakukan terhadap kekuatan-kekuatan
yang ada di luar pemerintahan, baik kekuatan masyarakat sipil maupun
pasar. Tahap Kedua adalah tahap peningkatan kesejahteraan. Tahap
ini dilakukan melalui penerapan tiga
strategi pokok di dalam pembangunan, yaitu pro growth, pro job, pro
poor, dan
120
pro environtment. Melalui empat strategi pokok ini, adanya
pertumbuhan sekaligus pemerataan pembangunan akan lebih mudah
diraih. Tahap Ketiga adalah adanya peningkatan kemandirian
masyarakat Banyuwangi dalam berbagai dimensi, mulai dari segi ekonomi
sampai budaya. Tahap yang terakhir ini memungkinkan terbukanya pintu
lebih lebar bagi terwujudnya masyarakat Banyuwangi yang sejahtera dan
adil.

Gambar 6.2: Tahapan Pelaksanaan Pembangunan


Daerah

6.3 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Sebagaimana terlihat dari visi misi Bupatidan Wakil Bupatipada bab


sebelumnya, tujuan utama dari pembangunan di Kabupaten Banyuwangi
adalah untuk meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan masyarakat
Banyuwangi. Tidak hanya sejahtera, melainkan juga mandiri dan
berakhlak. Semua itu dilakukan melalui dua pilar pokok yaitu peningkatan
perekonomian dan kualitas sumber daya manusia.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 121
Untuk mencapai kesejahteraan semacam itu,
digunakan empat strategi
pembangunan secara umum yaitu strategi pro growth, pro job dan pro
poor, pro
environtment.

1. Pro growth berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong


pertumbuhan. Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan
untuk memperbesar produk domestik. Namun demikian strategi
pertumbuhan dilaksanakan secara bersamaan dengan strategi
pemerataan pembangunan melalui strategi jalur ganda (dual track
strategi). Strategi pertumbuhan dapat dilihat dari meningkatnya PDRB
dan pendapatan per kapita penduduk, namun di sisi lain terjadi
ketimpangan antar wilayah dan antar penduduk. Ketimpangan ini terjadi
karena gagalnya asumsi trickle down effect sebagai mekanisme
pemerataan dalam strategi pertumbuhan ekonomi. Strategi pro growth
dilaksanakan dengan tidak mengabaikan aspek keadilan dan
pemenuhan hak-hak dasar rakyat baik dalam bidang soial ekonomi dan
politik sehingga dicapai kesejahteraan yang berkeadilan.

Upaya yang dilakukan melalui sejumlah instrumen yaitu peningkatan


investasi, penciptaan iklim usaha yang kondusif, pembangunan
infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM.

2. Pro job berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya


peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi
lulusan sekolah setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga
terlatih. Strategi yang dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan
kesempatan kerja berarti mendorong berkembangnya sektor riil di
Kabupaten Banyuwangi terutama sektor pertanian, perdagangan dan
jasa, industri berbasis pertanian dan pariwisata; 2) Peningkatan
kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang dapat dilakukan
melalui pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi; 3) Menjaga
iklim ketenagakerjaan melalui penataan hubungan industrial dan
perlindungan tenaga kerja.
3. Pro poor berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan
kepada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau
termarjinalkan.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 122


Strategi yang dilakukan meliputi tiga klaster sesuai dengan tingkat
kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga
miskin, yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan
hampir miskin; 2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok
masyarakat melalui usaha dan bekerja bersama untuk mencapai
keberdayaan dan kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi
pelaku usaha mikro dan kecil.

4. Pro environtment,diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam


yang mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan,
sehingga tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan
udara yang pada gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada
timbulnya bencana.

Namun demikian, strategi yang diharapkan dalam RPJM ini adalah


strategi yang digunakan untuk menjawab tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sesuai dengan visi dan misi pemerintah kabupaten
Banyuwangi. Strategi tersebut diperoleh dari hasil analisis SWOT diatas
dengan menyesuaikan tujuan dan sasaran RPJMD yang telah dibahas pada
babsebelumnya. Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah dapat
dilihat dalam matrik berikut.
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 123
Tabel 6.1. Matrik Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
MISI I : Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance)

Meningkatkan tata kelola pemerintahan


yang baik dan bersih melalui harmonisasi
kebijakan yang komprehensif dan
berkeadilan

1. Terwujudnya tata Membangun Tata 1. Peningkatan kerjasama dan


Kelola
kelola Pemerintahan yang komunikasi dengan
pemerintahan Baik berbagai
yang baik dan , bersih dan efektif kekuatan politik, khususnya
bersih (good antara
Governance) eksekutif dan legislatif, di dalam
memecahkan berbagai
permasalahan
strategis yang ada di
dalam
masyarakat
2. Menciptakan iklim yang kondusif

dengan membangun pola


komunikasi
yang intens antara dengan
birokrasi.
3. Membangun komunikasidengan
kekuatan-kekuatan yang ada di
dalam
masyarakat agar keputusan-
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 124 keputusan yang dibua itu
t
memperoleh dukungan dapat
dan
diimplemtasikan di tengah-
tengah
4. Melibatkan masyarakat dala
m
pembangun baik pada prose
an s
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
pasar yang berdampak langsung
pada
masyarakat
kecil.
2. Meningkatnya Meningkatkan 1. meliput :
kualitas Kapasitas Rekruitmen i
SDM aparatur Birokrasi dan Kualitas Mengembangkan sistem
pemerintah daerah Pelayanan Publik pengangkatan penempata dan
, n
yang ditandai oleh pemberhentia sesuai dengan
n
meningkatnya etos kompetens prestasi, dan
i,
kerja dan budaya pengabdianny (rewar and
a d
kerja pegawai punishment), dengan menggunakan
pendekata merit
n
system;Pengembang sistem
an
rekruitmen berbasi analisis
s
kebutuhan;Pengembang sistem
an
rekruitmen berbasis merit
system.
2. Sumber Daya Manusia meliputi
:
Meningkatkan kapasitas aparatu
r
pemerintahan daerah melalui
progra training dan retraining,
m
3. Menguatnya serta peningkatan jenjang
kapasitas pendidikan pegawai yan
g
kelembagaan disesuaika denga kebutuha unit
melalui n n n
regulasi yang kerja masing-
komprehensif dan masing;Meningkatkan
jenjang keahlian, spesialisa dan
si
berkeadilan kepakaran
.
3. Pengembangan Karir dan
Promosi
meliput : Pengembang sistem
i an
karir dan promosi berdasarka
n
kompetensi;Mengembangkan
sistem
pengembanga karir berdasarka
n n

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 125


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
kemampua linier(spesialisa dan
n si)
kemampua umum (general)
n
sebag basis kari
ai pengembangan r
dan
promosi.

4. Budaya Organisasi meliputi :


Membangun disiplin dan etos
kerja;Mengembangkan budaya
melayani;Mengembangkan
budaya organisasi;Penataan
organisasi pemerintahan di
daerah sesuai dengan
kebutuhan dengan berpedoman
pada peraturan perundang-
undangan yang ada;Melakukan
koordinasi, penyelarasan sistem
dan unit-unit kerja supaya
bekerja sesuai dengan
tupoksinya.
5. Renumerasi meliputi :

Pengembanga siste renumeras


n m i;
Pengembangan penggajian
berbasis
kinerja; pembinaan
Peningkatan
pegawai.
1. Peningkatan koordinasi di dalam
4. Meningkatnya pemberian penyuluhan hukum
Meningkatan dengan berbagai instansi terkait
kesadaran dan Kesadaran dan
Hukum organisasi-organisasi
penegakan hukum
masyarakat;
2. Pelaksanaan sosialisasi dan
internalisasi nilai-nilai Pancasila
dan

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 126


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
peraturan perundang-undangan
secara terpadu;
3. Penegakan hukum (law
enforcement)
dengan tegas dan tanpa pandang
bulu

MISI II : Mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar
lainnya

Tujuan Sasaran Strategi Arahkebijakan


1. Menurunnya Meningkatkan Akses 1. Meningkatkan perluasa dan
angka buta dan n
aksara; Kualita Pendidikan pemerataan pendidikan
s menengah;
yang bermoral dan 2. Meningkatkan Pendidikan Anak
Usia
berakhlak Dini (PAUD);
2. Meningkatnya 3. Menyelenggarak pendidikan non
angka partisipasi an
pendidikan; forma yang bermutu untuk
l
masyarakat yang tidak
Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, mempunyai kesempatan
merata dan terjangkaubagi seluruh masyarakat mengikuti pendidikan formal;
3. Meningkatnya 4. Menurunkan kesenjangan
kesadaran partisipasi pendidikan antar
masyarakat kelompok masyarakat yang
akan
selama ini kurang terjangkau
pentingnya
pendidikan oleh layanan pendidikan;
5. Mengembangkan kurikulum
yang disesuaikan dengan
perkembangan iptek serta
perkembangan global, regional, nasional 6. Mengembangkan jiwa
dan lokal; kewirausahaan di lembaga-
lembaga pendidikan, baik
formal maupun non-formal;

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 127


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
7. Menyediakan pendidikan dan
tenaga
kependidikan sert menyedika
a n
prasarana da saran pendidikan
n a
dalam jumlah dan kualitas
yang
memadai;
8. Menyelenggaraka trainnin dan
n g
retrainnin serta meningkatka
g n
jenjang bag tenaga
pendidikan i
kependidikan dan
pendidik;
9. Meningkataka kesejahteraa dan
n n
perlindungan hukum bagi
pendidik;
10. Mengembang sistem evaluas
an i
pendidika
n
11. Meningkatkan peran sert
a
masyarak dalam pembanguna
at n
pendidika
n
12. Menata sistem pembiayaa
n
pendidika yang berprinsip adil,
n
transparan dan
akuntabel;
13. Memberikan kepada guru
insentif
ngaji;
14. Meningkatkan partisipasi pemud
a
dalam pembanguna dan
n
menumbuhkan budaya olah
raga.
15. Meningkatnya muata pendidikan
n
berbasis moral dan
keagamaan di
dalam pendidikan sekolah
,
khususnya di dalam bentuk
contoh-
contoh kongkrit (uswatun
hasanah);

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 128


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
16. Adanya integrasi pendidikan
berbasis
umum dan keagamaan.
4. Meningkatnya usia Meningkatan Akses 1. Peningkat upaya kesehata
an n
harapan hidup; Pelayanan dan Kualitas melalui:Peningkat kesehata ibu
an n
5. Menurunnya angka Kesehatan dan anak;Peningkatan status gizi
bagi
kematian bayi; balita;Pengendalian penyakit
menular
termasu HIV/AIDS dan tida
6. Menurunnya k k
jumlah menular;Peningkatan sarana dan
kematian prasarana kesehatanPeningkatan
maternal; ;
7. Menurunnya angka pelayanan primer sekunde dan
, r
kematian ibu danupaya pelayana kesehata
n n
melahirkan; rujukan;Pengawas penyehatan
an
8. Menurunnya anak makana dan minuman;Peningkat
n an
balita di bawah cakupa dan kualitas
garis n
merah; imunisasi;Peningkata pengetahua
n n
ibu;Peningkatan Pengetahuan
9. Menurunnya remaja
dan Ibu;Peningkatan akses dan
prevalensi gizi mutu
kurang pelayanan KB
pada balita;
10. 2. Peningkat Pembiayaa Kesehata
Meningkatnya an n n
cakupan persalinan melalui : Peningkatan
program-
oleh tenaga program pembiayaan kesehatan
yang
kesehatan; berpihak pada keluarga miskin
&
hampir miskin yg tidak
mampu
membiaya pengobatan.
i Jamkesmas
dan jamkesda bagi keluarga
11 Meningkatnya miskin;Pembiayaa program
. peserta n
kesehatan inovas loka (JPKMB,
KB aktif; i l
Puskesma berhati MP3, puskesm
s as
PLUS, Harg PAS Gemmas
a , s,

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 129


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
dll);Peningkatan anggaran
kesehatan
secara proporsional (sesuai UU
36
tahun 2009 ttg
kesehatan);Peningkatan
keterlibatan
sektorswasta dan dala
masyarakat m
pembiayaan kesehatan
Pemenuhan ketersediaan,
keterjangakauan dan pemerataan
farmasi
12. Tersedianya obat melalui peningkatan jumlah dan
dan jenis
perbekalan kesehatan dan
perbekalan
farmasi;
kesehatan
peningkatan ketersediaan obat
yang aman,
jenerik;
bermutu
peningkatan pengawasan keamanan
dan bermanfaat
penggunaan obat/farmasi di
serta
masyarakat;
terjangkau oleh
peningkatan ketersediaan,
masyarakat;
keterjangkauan dan pemerataan
obat;
peningkatan pemakaian obatan-
obatan
tradisiona
l
13. Tersedianya Penyempurnaan manajemen
berbagai kesehatan
kebijakan,
dan informasi kesehatan
pedoman
melalui
dan akses Sistem
Informasi peningkatan pengelolaan
Kesehatan manajemen
kesehata Pengembangan
(SIK) daerah di
n; Sistem
Informasi Kesehatan (SIK);
seluruh institusi
Penelitian
dan pengembangan kesehatan
pelayanan
kesehatan;
14. Tersedianya
tenaga
kesehatan yang
cukup, berkualitas
Peningkatan sumber daya
dan profesional;
kesehatan
melalui pemerataan penyebaran
tenaga
medis dan para medis di daerah-
daerah;
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 130 Peningkatan jumlah dan jenis
tenaga
kesehatan; Peningkatan kompetensi
dan
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
profesionalisme tenaga kesehatan;
Peningkatan persebaran tenaga
kesehatan

Pemberdayaan masyarakat dalam


kesehatan melalui peningkatan Upaya
15. Terberdayakannya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
masyarakat melalui
(UKBM), seperti Posyandu, Polindes,
keterlibatan di dalam
Desa Siaga, Pos UKK (Upaya Kesehatan
pelayanan kesehatan,
Kerja), Toga (taman obat keluarga);
seperti terlibat dalam
Peningkatan peran serta organisasi-
Posyandu, Polindes,
organisasi masyarakat, seperti pesantren
dan Pos-siaga serta
dan LSM dalam upaya perbaikan
Poskestren
kesehatan masyarakat;
Peningkatan perilaku hidup
sehat dan bersih

MISI III : Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkelanjutan berbasis kearifan lokal
Tujuan Sasaran Strategi Arahkebijakan
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi 1. Meningkatnya daya Melakukan
revitalisasi
berkualitasdan merata dalam upaya saing daerah dan sektor
pertanian
mewujudkan kemandirian ekonomi kemandirian
masyarakat ekonomi
berbasis pertanian 1. Proses budidaya pertanian
melalui :

pemanfaatan lahan pertanian dan


laut seoptim
al
mungkin;Pengembanga produk-
n
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 131 produk unggulan sektor pertanian di
masing-masing desa (one village
one
product);Mengembang pupuk
kan
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
dan obatan-
obatan
organik;Mengembangk teknologi
an
on- akse
farm;Mempermudah s
permodala bagi
n
petani;Mengembangka pola
n
pergilira tanaman;Menggalak
n kan
budiday peraira dan
a n
pantai;Pemberdayaan
petani.
2. Pasca Panen melalui :
Pengembangan teknologi off-
farm;
Pengembanga agroindustri;
n
Pengembanga usaha agribisnis
n
pedesaan; ketahana
Peningkatan n
ekonomi rumah tangga
petani.
3. Infrastrukt melal : Perbaikan
ur ui
dan DAM dan
mengembangkan
saluran irigasi;Perbaikan dan
pengembang jala poros desa
an n ;
JITUT, JIDES;Membangu akse
n s
pasar
4. Sumber Daya Manusia
melalui :
Membangu image pertanian
n di
kalanga ana muda;Menggalaka
n k n
penyuluha pertanian;
n Peningkatan
pengetahu dan profesionalisme
an
petani.
5. Kelembagaan :Membangun
melalui
sistem agribisnis;Membang visi
un
bersam antar birokras organisas
a i, i
pertanian, tani;Penataa
kelompok n

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 132


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
organisasi penyuluh
pertanian;Rekruitm da pelatihan
en n
tenag penyuluh;Menumbuhk
a an
kepekaa da kreatifitas penelitia
n n n
dan pengembangan pertanian.
6. Teknik Bertanimelalui :
Pengurangan
pemakaian pupuk anorganik
di
masyarakat; Peningkatan pemakaian
pupuk organik di masyarakat;
Pengurangan pemakaia pestisida
n
kimia d masyarakat;Pemanfaata
i n
sumbe daya air yang
r
bertanggungjawab; Peningkatan
pemaham masyarakat terhadap
an
sistem pertania berbasi
n s
lingkungan
.
7. Lingkungan melalui :
Pengurangan
pencemar dan kerusaka
an n
lingkungan, seperti pencemaran air,
tanah dan udara;Pemerataan
konsentras penduduk d setiap
i i
daerah; Pengurangan
penggunaan
bahan-bahan kimia yang memicu
peningkat perubaha iklim
an n
global;Peningkatan unsur hara pada
lahan pertanian;Pengurang
an
eksploitasi sumberdaya
alam;Pengurangan kerusaka
n
lingkungan akibat penambangan liar.
8. Pengelolaanmelalui
Manajemen

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 133


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
: peran kelembagaa
Peningkata n
n
dan posisi tawar petani dan
nelayan;
Peningkata pelibata kelembagaa
n n n
pedesaan dalam proses
pembuatan
dan implementa
si
kebijakan;Penataan lembaga
penyuluh pertanian;Pengelolaa
n
limbah pertanian dan
nelayan;Pengelolaan pertanian
yang
berwawasan
lingkungan;Pengelolaan
sumberdaya pertambangan.
9. Sumberday Manusi melalui
a a :
Penambaha jumlah tenaga
n
penyuluh pertanian; Peningkata
n
kompeten tenag penyuluh
si a
pertanian; Peningkata
n
profesionalis tenaga penyuluh
me
pertanian.
10. Pemberdayaan Masyarakat
melalui :
Dilibatkann secar maksimal
ya a
masyarak dalam sistem
at pertanian
berbasis lingkungan;Dilibatkan
nya
secara maksimal organisai-
organisasi
kemasyarakat serta Lembaga
an
Swadaya Masyarakat, seperti NU
dan
Muhammadiy dala sistem
ah m
pertanian berbasis lingkungan.
2. Meningkatnya Mengembangkan 1. Penumbuhkembangan industri
industri olahan
industri olahan dan olahan dan kreatif dan kreatif berbasis
pertanian;
kreatif berbasis berbasis pertanian 2. Peningkatan nilai tambah produk

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 134


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
pertanian olahan, terbukanya tenaga kerja
dan
peningkatan produktivitas kerja.
3. Termanfaatkannya PengendalianLingkung 1. Pengelolaan pertanian
an, berwawasan
fungsi ekologi, Rehabilitasi lahan dan lingkungan;
ekonomi dan sosial hutan 2. Pengurangan tingkat pencemaran
dan
hutan (pertanian kerusakan lingkungan, seperti
dalam arti luas) pencemaran air, tanah dan udara;
3. Peningkatan peran kelembagaan
dan
posisi tawar petani dan nelayan;
4. Peningkatan upaya perlindungan
lahan
pertanian produktif;
5. Peningkatan upaya perlindungan
hutan, baik hutan produksi
maupun
hutan lindung;
6. Pelaksanaan rehabilitasi hutan.

4. Meningkatnya Meningkatkan investasi 1. Pembangunan iklim usaha dan


dunia
investasi di daerah usaha yang kondusif bagi
datangnya
baik PMA maupun investor dan berkembangnya
dunia
PMDN usaha..
2. Peminimalisiran ekonomi biaya
tinggi
antara lain dengan
penyederhanaan
prosedur perijinan, penciptaan
kepastian hukum yang menjamin
kepastian usaha;
3. Pengembangan pelayanan satu
atap di
dalam perijinan dan pengelolaan
investasi;

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 135


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
4. Penyempurnaan kelembagaan
yang
menangani investasi agar berdaya
saing efisien, transparan dan non
diskriminatif;
5. Penyediaan dan
pengoptimalisasian
ICT (Information Communication
and
Technology)
1. Pengembangan
dan
pembangunanpusat-pusat wisata
5. Meningkatnya unggulan
2. Peningkatan mutu layanan
pemanfaatan
dan
potensi
diversifikasi produk wisata melalui
pariwisata seperti Mengembangkan
penyediaan sarana dan prasarana
pariwisata berbasis
wisata yang memiliki keunggulan
Kawah Ijen, Pantai kearifan lokal
strategis
Plengkung, 3. Peningkatan kerjasama antar
Sukamade daerah
dan lainnya
dan pengusaha wisata dalam
bidang
promosi wisatadan industri wisata
di
tingkat provinsi dan
nasional
1. melalui : Peningkatan
Koperasi
profesionalisme pengelola
Meningkatkan daya Koperasi;Melakukan pendamping
saing an
6. Meningkatnya koperasi, usaha terhadap kegiatan
profesionalisme mikro, Koperasi;Membang image positif
kecil dan menengah un
pengelolaan Kopera d mata
berbasis kelompok
Koperasi si i
dan
dan UMKM masyarakat;Memfasili kebutuhan
kluster
tasi
modal bagi Koperasi dan
UMKM.
2. UMKM melalui : bisnis
Pengembangan
UMKM dengan kluste
pendekatan r;

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 136


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan
Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
Peningkatan skala produksi UMKM;
Pengembang dan penerapa
an n
teknologi tepat guna bagi
UMKM;
Pengembang microfinace d tingkat
an i
komunitas UMKM; Pengembangan
dan
mempermud proses dan prosedur
ah
permodalan Pengembangan jejarin
; g
dengan stakeholders dari hulu ke
hilir;
Pengembang pengunaan teknologi
an
komunikasi dan informasi bagi
UMKM.
3. Sumber Day Manusia melalui
a :
Membangu kompenten (inovasi,
n si
kreatifit dan kewirausahaan)
as
pengelol Kopera dan pengusaha
a si
UMKM;Membangu jejaring antar
n
pelaku dari hulu ke hilir;
2. 7. Meningkatnya Mengembangkan 1. Peningkatan jejaring
Meningkatkanpembangunanekonomiterintegra jejaring jejaring antar
si
antar daerah, antar daerah, daerah
propinsi ;
dan pusat serta pemerintah provinsi 2. Peningkatan intergasi
dan antar
jejaring pelaku pusat serta kekuatan- daerah, propinsi dan
pusat;
ekonomi kekuatan ekonomi 3. Peningkatan jejaring antar
pelaku
ekonomi
8. Tersusunnya regulasi Menyusun regulasi 1. Membuat tentan kompetis
regulasi g i
yang berhubungan penguatan ekonomi kegiatan ekonomi di
daerah;
dengan kompetisi kerakyatan daerah 2. Membuat regulasi tentan
g
kegiatan ekonomi perlindung terhadap kegiatan
n
didaerah ekonomi kerakyatan
daerah;
3. Membuat regulasi untuk
penguatan
ekonomi kerakyatan;

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 137


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan
Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
4. Menjadikan ekonomi kerakyata
n
daerah lebih efektif dan efisien.

MISI IV : Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur


publik
Tujuan Sasaran Strategi Arahkebijaka
n
1. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur 1. Meningkatnya Meningkatkan akses 1. Pembangunan jalan akses
publik sarana daerah
informasi dan alat transportasi dan terisolir;
transportasi informasi 2. Peningkatan sarana informasi
dan
alat trasportasi;
3. Peningkatan penggunaan
informasi
dan alat transportasi.
2. Meningkatnya Mengembangkan Peningkatan kualitas dan kuantitas
kualitas jalan
dan kuantitas jalan infrastruktur dan dan sarana serta prasarana yang
tata
dan sarana serta ruang menghubungkan daerah-daerah
tujuan
prasarana yang wisata, pendidikan,
kesehatan,
menghubungkan danpengembanganekono
mi
daerah-daerah
tujuan
wisata
1. Pengembangan infrastruktur
strategis
(Bandara Blimbingsari, Waduk
3. Meningkatnya Bajulmati, Jalan Lintas Selatan,
sarana
dan prasarana Pengembangan kawasan
Pelabuhan,
penunjang Kawasan industri Wongsorejo.
pertanian
2. Perbaikan dan pengembangan
DAM
dan saluran irigasi
4. Meningkatnya 1. Peningkatan kuantitas dan
kualitas
kuantitas dan pembangun infrastruktur fisik,
kualitas an
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 138
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
jalan dan sarana seperti jalan, bendungan, dan
serta
prasarana yang jembatan;
menghubungkan 2. Pembangunan poros-poros desa,
pusat-pusat untuk mengurangi kesenjangan
kegiatan
ekonomi antara pedesaan dan perkotaan.

5. Meningkatnya
sarana
dan 1. Penyediaan sarana dan
prasarana
pendidikan prasaranapendidik dan
dan an kesehatan
kesehatan dalam dalam jumlah dan kualitas
yang
jumlah dan kualitas memadai
yang
memadai
6. Tersusun dan 1. Penataan ulang tata ruang
atau
tertatanya RTRW Rencan Tata Ruang dan
a
Kabupaten Wilayah(RTRW Kabupaten
)
Banyuwangi secara Banyuwangi;
terpadu dan 2. Penegakan implementasi tata
ruang
komprehensi atau RTRW yang telah dibuat
f dan
ditetapkan.
6. Menurunkan kesen-jangan antar 1. Meningkatny jumlah Pembangunan poros-poros desa,
wilayah a untuk
khususnya dalam hal ketersediaan sarana dan jalan poros desa menguran kesenjangan antar
gi a
prasarana fisik pedesaan dan
perkotaan

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 139


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan

MISI V : Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis


pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan
1. Menurunnya Mengentaskan 1. Pemetaan kemiskinan dan
tingkat
pengangguran; kemiskinan dan pengangguran
;
pengangguran 2. Penyusuna rencana strategis
n
pengentasan
kemiskinan;
3. Penyusuna rencana strategis
2. Menurunnya angka n
mengatasi
kemiskinan; pengangguran;
Meningkatkan kesejahteraan melalui 4. Peningkatan koordinasi antar
optimalisasi SKPD
untuk mengatasi kemiskinan
sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan
melalui
Tim Kordinasi
masyarakat, pembangunan berkelanjutan
Penangulangan
dan
Kemiskinan Kabupaten
berwawasan lingkungan
Banyuwangi
(TKPK)

3. Meningkatnya Mengarusutamaan
program-program gender dan
perlindungan
pembangunan anak
yang
berbasis pada
pengarusutamaan
gender a. Masuknya isu gende di dalam
r
berbagai kebijakan pemerintah;
b. Masuknya isu gende di dalam
r
pendidikan sekolah;
c. Peningkat kualitas perempuan
an di
dalam pendidikan dan
keterampilan;
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 140 d. Pengawasan dan penindak
an
terhadap kejahatan kekerasan
domestik dan perdagangan
manusia
dan TKW
ilegal;
e. Peningkat program-program
an
Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
pembanguna terhadap
n
perlindungan anak;
f. Pengawasa dan penindakan
n
terhadap kejahata kekerasan
n
terhadap dan perdaganga
anak n
anak;
g. Pegembangan pusat rehabilitasi
dan
keterampilan terhadap anak-
anak
putus
sekolah;
h. Pengembang pembinaa kepada
an n
anak korban kekerasa anak
n,
jalanan dan
perdagangananak;
i. Pengembang pusat kegiatan
an seni
dan keterampilan bagi anak
jalanan
dan putus sekolah;
j. Pemberian peran dala
m
pengembangan hak dan suara
anak;
k. Peningkatan jiwa kepemimpinan
bagi
anak dalam ikut serta
memberikan
akses pembangunan yang lebih
maju
dan efisien di kalangan anak-
anak;
l. Pengembang kreatifitas anak
an
melal forum anak.
ui
4. Meningkatnya Mengembangkan 1. Peningkatan program jamina
n
jaminan dan program perlindungan perlindunga dan jaminan sosia
n l
perlindungan sosial dan jaminan sosial masyarakat
;
masyarakat; 2. Penyederhanaan prosedur
pemberian
jaminan sosial;
3. Pengembangan pusat rehabilitasi
dan
keterampila bagi orang- yang
n orang

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 141


Visi: Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan
Perekonomian dan
Kualitas Sumber Daya Manusia
Tujuan Sasaran Strategi Arah
kebijakan
tidak beruntun secara sosial
g
ekonomi.

5. Meningkatnya Memberdayakan 1. Pengembanga kesadaran dalam


n
peranan kelompok- kelompok masyarakat masyarakat aka pentingy
n a
kelompok dalam kebersamaan;
masyarakat di 2. Pembentukan kelompok-
dalam kelompok
berbagai kegiatan dalam masyarak untuk mencapai
at
pembangunan tujua bersama, sepert kelompok
n i
petani, pengrajin dan
kelompok-
kelompok
lain;
3. Pemberdayaa terhadap kelompok
n -
kelompok yang sudah ada di
dalam
masyarakat.
6. Meningkatnya Melestarikan dan 1. Penumbuhan mina masyarakat
upaya t
pelestarian dan mengembangkan terhadap budaya
budaya lokal;
pengembangan lokal 2. Penguatan kelompok
terhadap dan
budaya lokal komunitas pelestari budaya lokal;
3. Pengadaan pelatihan, festival
budaya
dan kesenian
lokal;
4. Penetapan lokal (budaya
kurikulum ,
seni) dalam pendidikan;
5. Pengembanga ruang apresia
n si
terhadap budaya
lokal.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 142


Tabel 6.2. Matrik Permasalahan Sasaran dan Sasaran
Kebijakan

Permasalahan SasaranKebijakan
Tujuan

1. Meningkatny hubunga yan harmoni


a n g s
antara eksekutif dan
1. Pemerintahanmeliputi : Adanya hubungan kuran legislatif;
yang g 2. Meningkatny komunikas antar bupati,
harmonis antara eksekutif dan legislatif;Adanya a i a
hubungan wakil bupat dan birokras dalam
yang kurang harmonis antara daerah denga i i
kepala n menjalankan program;
Meningkatkan tata kelola birokrasi;Lemahnya koordinasi SKPD-SKPD
pemerintahan yang baik 3. Meningkatny dukunga masyarak
antara dalam a n at
dan bersih melalui mengimplementasikan program- pembangunan
harmonisasi kebijakan terhadap pemerinta Kabupate
program ; h n
yang komprehensif dan Sering terjadi mutasi dalam kurun waktu singkat
berkeadilan Banyuwangi;
(kurang
dari satu tahun ada mutasi pegawai antar 4. Meningkatny hubunga dan koordinas
SKPD). a n i
2. Dukungan Masyarakat meliputi : masyarak antara pemerintah daerah dengan
Dukungan at kekuatan
terhadap pemerintahan adany koordinas masyarakat dalam proses
lemah;kurang a i pembangunan;
antara pemerintah dengan kekuatan-kekuatan 5. Meningkatny hubunga dan dukungan
masyarakat a n
dalam membuat dan kebijakan pelak pasar serta kekuatan pasar
mengimplementasikan - u dalam
kebijakan publik;Lemahnya pemerinta dalam menopang kegiatan ekonomi yang
upaya h dilakukan
membangun komunikasi dengan kekuatan-kekuatan pemerintah.
yang
ada dalam masyarakat.
3. Dukungan pasarmeliputi : Lemahnya dukungan
kekuatan
pasar di dalam menopang kegiatan yang
ekonomi
dilakukan pemerintah;Lemahnya upaya
pemerintah di 1. Meningkatnya kapasitas dan
dalam membangun komunikasi dengan para kompetensi
pelaku pegawai;
1. Rekruitmen meliputi : Proses rekruitmen masih
ekonomi. 2. Meningkatnya etos kerja dan budaya
belum
kerja
didasarkan pada analisis kebutuhan;Proses
rekruitmen
masih belum sepenuhnya didasakan pada merit
system.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI

143
Tujuan Permasalaha SasaranKebijakan
n

2. Sumber Daya Manusia meliputi : Masih lemahnya pegawai;


kualitas
sumber daya birokrasi;Masih kurangnya tenaga 3. Meningkatny kuantita dan kualitas
spesialis, a s
ahli, kepakaran untuk kebutuhan pelayanan dasar. pelayanan publik;
3. Pengembangan Karir dan Promosi meliput 4. Meningkatny kepuasan kualitas pelayana
i: a n
Pengembangan karir dan penempatan pegawai publik;
tidak
sepenuhnya mempertimbangkan kompetensi 5. Meningkatnya kapasitas organisasi
pokok yang SKPD;
dimiliki oleh pegawai; Promosi pegawai tidak 6. Meningkatny visi bersama (integeritas)
didasarkan a
pada aspek linearitas dan kompetensi, dan kalangan birokrat.
masih
didasarkan pada pertimbangan suka atau tidak
suka.
4. Budaya Organisasi meliputi : Belum
berkembangnya orientasi budaya memberi
pelayanan, dan masih kuatnya budaya
dilayani;Belum kuatnya budaya organisasi di
kalangan birokrat.
5. Renumerasi meliputi : Proses penggajian
tidakdidasarkan pada kinerja (performance).
Konsekuensinya, pegawai yang memiliki beban
kerja (load) yang berlebihan diberi gaji yang sama
dengan pegawai yang memiliki beban kerja
sedikit;Lemahnya pembinaan pegawai;Menguatnya
kapasitas kelembagaan melalui regulasi yang
komprehensif dan berkeadilan.

1. Meningkatnya kesadaran hukum


masyarakat;
1. Rendahnya tingkat kesadaran hukum dari 2. Meningkatnya sosialisasi dan internalisasi
masyarakat; nilai-
2. Rendahnya sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai nilai Pancasila dan peraturan
Pancasila perundang-
dan peraturan perundang-undangan; undangan;
3. Meningkatnya angka kejahatan; 3. Berkurangnya angka kejahatan dan
4. Meningkatnya pelanggaran lalu lintas. pelanggaran hukum.

1. Turunnya angka buta aksara;


2. Meningkatnya angka partisipasi
1. Masih tingginya angka buta aksara;
pendidikan;
3. Meningkatnya jumlah kelulusan anak
2. Belum maksimalnya pendidikan anak usia dini;
didik;
3. Belum meratanya akses pendidikan dasar,
menengah dan

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 144


Tujuan Permasalahan SasaranKebijak
an

tinggi bagi masyarakat; 4. Meningkatn akses pendidikan dasar


ya ,
4. Rendahnya daya bayar masyarakat terhadap menengah dan tinggi bagi
pendidikan; masyarakat;
5. Rendahnya keahlian dan keterampilan; 5. Meningkatnya keahlian dan
keterampilan;
6. Infrastruktur pendidikan belum 6. Meningkatnya infrastruktur
memadai; pendidikan;
7. Rendahnya kesadaran masyarakat akan 7. Mingkatnya kesadara masyaraka akan
pentingnya n t
Meningkatkan pelayanan pendidikan; pentingnya
pendidikan;
8. Rendahnya profesionalisme guru, penyelengara 8. Meningkatnyaprofesionalis guru dan
lembaga me
publik yang berkualitas, pendidikan; penyelenggara lembaga
pendidikan;
merata dan 9. Sistem evaluasi yang masih belum 9. Meningkatn sistem evaluasi
terjangkaubagi memadai; ya
seluruh masyarakat 10.Menurunnya kesadaran moral peserta penyelenggaraan
didik; pendidikan;
11.Lemahnya ketauladanan dari pendidik dan 10. Meningkatnya kesadaran moral peserta
masyarakat; didik;
12.Meningkatnya kejahatan yang bersumber pada 11. Menurunnya angka kejahatan
dekadensi bersumber pada
moral, seperti kejahatan seksual dan dekadensi moral;
narkoba;
13.Meningkatnya gaya hidup bebas di kalangan anak 12. gaya hidup anak mud
muda; Meningkatnya a
14.Derasnya arus informasi bersumber moral dan
negatif. agama;
13 Meningkatnya selektifitas
. informasi;
14. ketauladanan pendidi dan
Meningkatnya k
1. Upaya Kesehatan meliputi : Masih tingginya tokoh-tokoh masyarakat.
angka
kematian ibu dan bayi; Masih tingginya angka
kesakitan,
penyakit menular termasuk HIV/AIDS maupun
tidak
menular Kualitas dan kelengkapan sarana dan
; prasarana
kesehatan yang masih belum memenuhi
standar; Usia
harapan hidup yang masih rendah;Akses dan
kualitas
pelayanan kesehatan masih terbatas; Masih
adanya
persalinan yang memakai jasa dukun bayi; Masih
adanya
bayi dan balita dengan status gizi 1. Meningkatnya usia harapan hidup;
kurang.
2. PembiayaanKesehatanmeliputi: Masyarakat belum 2. Menurunnya angka kematian bayi;
mampu
memenuhi pembiayaan pelayanan kesehatan, 3. Menurunnya jumlah kematian
karena maternal;
masih rendahnya tingkat pendapata 4. Menurunnya angka kematian ibu
n melahirkan;
masyarakat;Anggaran untuk pembiayaan 5. Menurunnya anak balita di bawah
kesehatan dari garis
pemerintah masih terbatas. merah;

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI

145
Tujuan Permasalahan SasaranKebijak
an

3. Sumber Daya Manusia meliputi : Masih terbatasnya 6. Menurunnya prevalensi gizi kurang
jumlah pada
dan jenis tenaga kesehatan tenaga medis;Masih balita;
relatif
rendahnya tingkat kompetensi tenaga 7. Meningkatnya cakupan persalinan oleh
kesehatan;Medis tenaga
dan para medis; Tidak meratanya distribusi kesehata
tenaga n;
kesehatan. 8. Meningkatnya peserta KB
aktif;
4. Manajemen kesehatan dan informasi 9. Tersedianya obat dan perbekalan
kesehatanmeliputi : kesehatan
Belum optimalnya sistem pencatatan dan yang aman, bermutu dan bermanfaat
pelaporan serta
kesehatan;Fungsi manajemen kesehatan belum terjangkau oleh
masyarakat;
optimal;Informasi kesehatan belum bisa diakses 10 Tersedianya berbagai kebijakan,
secara . pedoman dan
mudah oleh masyarakat. akses Sistem Informasi Kesehatan
(SIK)
5. Ketersediaan, keterjangakau dan pemerataan daerah di seluruh institusi
an pelayanan
farmasimeliputi : Keterbatasan jumlah dan kesehata
jenis n;
perbekalan kesehatan dan farmasi;Masih 11 Tersedianya tenaga kesehatan yang
rendahnya . cukup,
keamanan penggunaan obat/farmasi di berkualitas dan profesional;
masyarakat.
6. masyarakatmeliputi : Belum 12 Terbangunnya jalinan, komitmen dan
Pemberdayaan dikelolanya . peran
UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) serta masyarakatdan organisasi-
secara organisasi
optimal;Belum dilibatkannya secara optimal kemasyarakatan dalam proses
organisasi kesehatan;
kemasyarakatan/profesiterhad penangana masala 13 Melibatkan pesantren di dalam
ap n h . pelayanan
kesehatan; Masih rendahnya tingkat pencapaian kesehatan, seperti terlibat dalam
PHBS Posyandu,
(Perilaku Hidup Bersih dan Polindes, dan Pos-siaga serta
Sehat). Poskestren.

Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dan
merata dalam upaya
mewujudkan 1. Proses budiday pertanianmeliput : Terdapa 1. Proses budiday pertanian :
kemadirian a i t a melalui
ekonomi masyarakat
kecenderungan menurunnya sumbangan sektor Pemanfaatan lahan pertanian dan
pertanian laut
(termasuk perkebunan, peternakan dan perikanan) seoptim mungkin;Pengembangan
kepada al produk-
PDRB;Para petani mengalami kesulitan di produk unggulan sektor pertanian di
dalam masing-
mengakses permodala teknologi dan masing desa (one village on
n, e
pasar;Meningkatn gangguan iklim dan hama product);Pengembangan pupuk dan
ya obatan-
penyakit;Para petani mengalami kesulitan di obatan organik;Pengembangan
dalam teknologi on-
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010 memperoleh bibit unggul, pupuk dan obatan- farm;Mempermudah akses permodalan
obatan;Masih
-2015 Bab VI 146
bagi
petani;Mengembangk pola pergilira
lemahnya manejemen pengairan dalam an n
pertanian;
Lemahnya pengelolaan sumber daya pesisir. tanaman; budiday perairan
Menggalakan a
Tujuan Permasalah SasaranKebijakan
an

2. Pasca Panen meliputi : Belum terintegrasinya dan pantai; Pemberdayaan


produksi petani.
pertanian dengan produk-produk lain, seperti produk
olahan dan jasa;Harga produksi gabah mengalami 2. Pasca Panen melalui :
Pengembangan
penurunan pada masa panen, hasil tangkapan, hasil teknolog off-farm; Pengembangan
i
perkebunan, hasil pertenakan;Minimnya peralatan agroindustri Pengembang usaha
pasca ; an
panen, pengering gabah, dan pengolah hasil; Lemahnya agribisnis pedesaan; ketahanan
Peningkatan
jaringanproduksipascapanenseperti tidak ekonomi rumah tangga
petani.
adanyapenyimpanan hasil produksi, sehingga hasil 3. Infrastruktur melalui : dan
Perbaikan
produksi langsung dijual kepada tengkulak mengembangkan DAM dan saluran irigasi;
sertarendahnya
Nilai Tukar Petani (NTP); Perbaikan dan mengembangkan jalan poros
3. Infrastruktur meliputi : Belum memadai desa; Membangun akses
ketersediaan pasar
sarana pertanian, seperti DAM dan saluran irigasi;Belum 4. Sumber Daya Manusia melalui :
Membangun
memadainya jalan, sarana dan prasarana imagepertaniandikalangananak
transportasi;
Belum tersedianya pasar hasil-hasil muda;Mengalak penyuluhan pertanian;
pertanian; an
4. Sumber Daya Manusia meliputi : Terjadinya Peningkatan pengetahuan dan
penurunan
minat kaum anak-anak muda untuk menjadi petani. profesionalisme petani.
Pada
tahun 2007 jumlah penduduk yang menekuni sektor 5. melal : sistem
Kelembagaan ui Membangun
pertanian mencapai 26,45%. Angka ini agribisnis; Membangun visi bersama antara
mengalami
penurunan menjadi 25,45% pada tahun birokrasi organisa pertania kelompok
2008;Rendahnya , si n,
keterampilan petani dalam mengadopsi dan tani; Penataa organisasi penyuluh
melaksanakan n
teknologi baru pertanian;Pengetahuan tentang pertanian;Rekruitm dan pelatiha tenaga
pertanian en n
masih bersifat tradisional dan turun penyuluh;Menumbuhka kepekaa dan
temurun. n n
5. Kelembagaan meliputi : Kurangnya tenaga kreatifit penelitia da pengembangan
penyuluh as n n
pertanian bai dalam kuantitas maupun pertania
, k n.
kualitas;Lemahnya peran serta kelompok tani dan 6. Teknik bertani melalui : Pengurangan
nelayan
serta gabungan kelompok tani dan pemakaian pupuk anorganik di masyarakat;
nelayan;Rendahnya
peran organisasi petani dan nelayan;Rendahnya Peningkatan pemakaian pupuk organik di
peran
lembaga perekonomian peran masyarakat; Pengurangan pemakaian
perdesaan;Rendahnya
litbang dalam pembangunan pertanian; Belum pestisid kimia di
padunya a masyarakat;Pemanfaatan
antar sektor dalam menunjang pembangunan sumberdaya air yang
pertanian; bertanggungjawab;
Rendahny luas kepemilikan lahan Peningkatan pemahaman masyaraka
a petani;Kurang t

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI


147
Tujuan Permasalahan SasaranKebijaka
n

optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi terhada siste pertanian berbasis


pertanian. p m
6. Teknik bertani lingkungan
.
meliputi : Tingginya pemakaian pupuk anorganik 7. Lingkunga melalui : Penguranga
di n n
masyarakat;Rendahnya pemakaian pupuk pencemar dan kerusakan lingkungan,
organik di an
masyarakat;Tingginya pemakaian pestisida seperti pencemaran air, tanah
kimia di dan
masyarakat;Pemanfaatan sumber daya air yang udara;Pemerata konsentras pendudu di
tidak an i k
bertanggungjawab Lemahnyapemahama masyaraka setiap daerah; penggunaan
; n t Pengurangan
terhadap sistem pertanian berbasis bahan- kimia yang memicu
lingkungan. bahan
7. Lingkungan peningkat perubaha ikli global;
an n m
meliputi : Semakin meningkatnya pencemaran Peningkatan unsur hara pada lahan
dan
kerusakan lingkungan, seperti pencemaran air, pertanian;Pengurang eksploitasi
tanah dan an
udara;Konsentrasi penduduk yang tidak sumberda alam; Pengurangan kerusakan
merata; ya
Perubahan iklim global; Penurunan unsur hara pada lingkungan akibat penambangan liar.
lahan
pertanian;Eksploit sumberdaya alam cenderung 8. Manajeme Pengelolaan melalui :
asi n
berlebihan; Kerusakan lingkungan akibat Peningkata peran kelembagaan dan
penambangan n posisi
liar. tawar petani dan nelayan;
Peningkatan
pelibata kelembagaa pedesaan
n n dalam
8. Manajemen proses pembuatan dan implementas
i
Pengelolaan meliputi : Lemahnya kelembagaan dan kebijakan; Penataan lembaga penyuluh
posisi
tawar petani dan nelayan;Kurangny pertanian; Pengelolaan limbah pertanian
a dan
partisipasikelembagaan pedesaan dalam nelayan;Pengelolaan pertania yang
pembuatan dan n
implementasi kebijakan;Pengelolaan pertanian yang berwawas lingkungan; Pengelolaan
tidak an
berwawasa lingkungan;Pengelola sumberdaya sumberdaya
n an lahan pertambangan.
(pertambangan) yang belum ramah lingkungan. 9.
Sumberdaya Manusia melalui :
Penambahan
9. Pemberdayaan jumlah tenaga tenaga penyuluh
pertanian;
masyarakat meliputi : Belum dilibatkannya Peningkata kompeten tenag penyuluh
secara n si a
maksimal masyarakat dalam sistem pertanian pertanian; Peningkat profesionalisme
berbasis an
lingkungan;Belum dilibatkannya secara maksimal tenaga penyuluh pertanian.
organisasi-organisasi kemasyarakatan serta 10. Pemberdaya Masyarakat melalui :
Lembaga an
Swadaya Masyarakat, seperti NU dan Dilibatkanny secara maksimal
Muhammadiyah a masyarakat
dalam sistem pertanian berbasis dalam sistem pertania berbasis
lingkungan. n

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 148


Tujuan Permasalahan SasaranKebijakan

lingkungan;Dilibatkannya secara
maksimal organisasi-organisasi
kemasyarakatan serta Lembaga
Swadaya Masyarakat, seperti NU dan
Muhammadiyah dalam sistem
pertanian berbasis lingkungan.

1. Petani masih menjual produk primer; 1. Meningkatkan industri olahan dan


kreatif
2. Belum berkembangnya industri olahan dan berbasis pertanian;
kreatif
berbasis pertanian 2. Meningkatnya nilai tambah produk
olahan;
3. Meningkatnya lapangan kerja;
4. Meningkatnya produktivitas kerja

1. meliput : Produktivitas dan penggunaan 1. Menurunnya laju


Lahan i lahan deforestasi;
belum maksimal;Tingginya konversi (alih fungsi) 2. Menurunnya lahan kritis;
lahan;
Masih luasnya lahan kritis; Masih terjadinya 3. Menurunnya luas lahan terlantar;
degradasi
lahan;Tidak dipergunakannya secara maksimal 4. Menurunnya degradasi
lahan lahan;
terlantar;Kurang upaya perlindungan lahan 5. Peningkatan produktivitas pengguna
pertanian dan an
produktif;Masih meluasnya kemiringan lahan;
lahan.
2. Hutan meliputi : Luas kawasan hutan 6. Peningkatan luas lahan berhutan;
semakin
berkurang;Laju degradasi dan deforestasi hutan 7. Pemanfaatan fungsi ekologi, ekonomi
semakin dan
tinggi;Pemanfaatan fungsi ekologi, ekonomi dan sosial hutan;
sosial
hutan belum optimal;Media pengatur tata air 8. Tersedianya tenaga penyuluh lahan
daerah dan
aliran sunga kurang berfungsi;Kuran upaya kehutanan yang cukup, berkualitas
i g dan
perlindungan hutan, baik hutan produksi maupun profesional;
hutan
RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010 lindung. 149 9. Terbangunnya jalinan, komitmen dan
-2015 Bab VI
peran
3. Rehabilitasi meliputi : Rehabilitasi hutan serta masyarakatdan organisasi-
belum organisasi
maksimal; Penghijauan lahan belum kemasyarakatan dalam rehabilitasi
maksimal;Belum proses
maksimalnya pembangunan sipil teknis dalam lahan dan hutan;
konteks
konservasi tanah dan air;Masih kurangnya keikutsertaan 7. Keikutsertaan pihak ketiga/swasta dalam
Tujuan Permasalahan SasaranKebijakan

4. Manajemen Pengelolaan meliputi : Manajemen


pengelolaan lahan belum maksimal, baik lahan
produktif, lahan kritis, maupun lahan
terlantar;Manajemen pengelolaan hutan belum
maksimal, baik hutan produksi maupun hutan
lindung;Manajemen pengelolaan cagar alam,
suaka margasatwa, taman nasional, dan taman
wisata alam belum maksimal; Penelitian dan
pengembangan lahan dan kehutanan belum
maksimal; Pengawasan hutan belum maksimal.
5. Sumberdaya Manusia meliputi : Masih
terbatasnya tenaga penyuluh, baik penyuluh
lahan maupun kehutanan;Masih relatif rendahnya
tingkat kompetensi tenaga penyuluh, baik
penyuluh lahan maupun kehutanan; Masih
terbatasnya polisi hutan.
Pemberdayaan Masyarakat meliputi : Belum
dilibatkannya secara maksimal masyarakat
dalam rehabilitasi lahan dan hutan, seperti
kelompok tani, masyarakat pinggir
hutan;Belum dilibatkannya secara maksimal
organisasi-organisasi kemasyarakatan serta
Lembaga Swadaya Masyarakat, seperti NU
dan Muhammadiyah dalam rehabilitasi lahan
dan hutan.

1. Belum berkembangnya iklim usaha dan dunia 1. Meningkatnya jumlah investasi;


usaha;
2. Birokrasi perijinan terlalu panjang dan berbelit- 2. Meningkatny variasi sektoral dalam
belit; a
3. Jaminan kepastian hukum dan keamanan; investasi;
4. Rendahnya promosi investasi; 3. Pemerataan investasi di setiap wilayah.
5. Rendahnya sarana dan prasarana pedukung
investasi;
9. Rendahnya daya tarik investor di Kabupaten
Banyuwangi.
1. Meningkatny pemanfaatan potensi
1. Belum optimalnya pemanfaatan potensi alam a
untuk

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 150


Tujuan Permasalaha SasaranKebijakan
n

pengembangan pariwisata; pariwisata seperti Kawah Ijen,


Pantai
2. Belum terkaitnya pengembangan sektor Plengkung, Sukamade dan
pariwisata lainnya;
dengan sektor-sektor lainnya, seperti sektor 2. Meningkatnya koordinasi antar sektor
pertanian, yang
usaha kecil menengah, dan terkait pariwisata, seperti sektor
budaya; pertanian,
3. Belum optimalnya infrastruktur penunjang usaha kecil menengah, industri kreatif,
pariwisata seni
seperti jalan, rest dan budaya dalam menopang
area; sektor
4. Belum termanfaatkannya potensi Kabupaten pariwisata;
Banyuwangi
sebagai tempat transit wisatawan yang 3. Peningkatan sarana dan prasaran
berkunjung ke a
Bali melalui jalan darat dan infrastruktur
laut; pariwisata.
5. Belum terbangunnya ikon pariwisata dan brand
image;
6. Program pariwisata belum terintegrasi secara
multisekto
r;
7. Belum adanya peta wisata (terutama di hotel-hotel
dan
undangan-undangan resmi);
8. Kurangnya promosi;
9. Kurangnya optimalisasi kerjasama antara
Pemerintah
Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Kabupaten
lain
(seperti Bali) maupun dengan pihak
swasta.
1. Koperasi meliputi : Koperasi belum dikelola secara 4. Koperasi melalui : Peningkatan
profesionalisme
profesional sebagai unit bisnis yang sekaligus pengelol koperasi;Melakuk pendampinga
berfungsi a an n
sosial;Masih sangat kecilnya peranan koperasi terhadap kegiatan koperasi;Membangun
dalam image
kegiatan ekonomi Adany pandanga positif koperasi di mata
masyarakat; a n
negatif masyarakat terhadap Koperasi; masyarakat;Memfasilitasi kebutuhan modal
bagi
2. UMKM meliputi : Bisnis UMKM sangat koperasi dan
dalam beragam UMKM.
dan berskala mikro;Tidak efisien; kompetitif; 5. UMKM melalui : Pengembangan bisnis
Tidak UMKM
Kesulitan akses permodalan; Akses pasar dengan pendekatan kluster; Peningkatan
lemah; skala
Teknologi dan informasi kurang dan masih produksi UMKM; Pengembangan dan
sederhana; penerapan
3. Sumber Daya Manusia : Kompetensi teknologi tepa guna bagi UMKM
meliputi (inovasi, t ;
kreatifitas dan kewirausahaan) pengelola Pengembangan microfinanc di tingka
koperasidan e t
pengusaha UMKM masih rendah; Masih komunita UMKM; Pengembanga dan
lemahnya s n
kerjasam dan networking antar koperasid mempermudah proses dan prosedu
a pelaku an r

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI


151
Tujuan Permasalahan SasaranKebijakan

UMKM permodala Pengembang jejarin dengan


n; an g
stakeholders dari hulu ke hilir;
Pengembangan
penggunaan teknologi komunikasi dan
informasi
bagi
UMKM.
6. Sumber Daya Manusia melalui :
Membangun
kompetens (inovasi, kreatifit dan
i as
kewirausahaa pengelol Koperasi dan
n) a
pengusaha UMKM;Membangun anta
jejaring r
pelaku dari hulu ke
hilir;
1.Belum maksimalnya jaringan antar daerah; 1. Meningkatnya jejaring antar
daerah;
2.Minimnya intregrasi antar daerah, baik propinsi 2. Meningkatnya integrasi antar daerah,
maupun propinsi
pusat; dan
pusat;
3.Rendahnya jejaring pelaku 3. Meningkatnya jejaring pelaku
ekonomi ekonomi
3. Meningkatkan 1. Belum adanya regulasi yang berpihak pada 1. Adanya regulasi yang berhubungan
ekonomi dengan
kerakyatan kompetisi kegiatan ekonomi di
daerah; daerah;
pembangunan 2. Kuatnya pengaruh ekomoni global; 2. Adanya regulasi yang berhubungan
ekonomi dengan
terintegrasi 3. Persaingan pasar yang tidak perlindunga terhadap kegiatan ekono
seimbang. n mi
kerakyatan;
3. Terminimalisasinya pengaruh negatif
kekuatan
ekonomi global;
4. Menguatnya daya saing ekonomi
kerakyatan
daerah.

1. Masih banyaknyawilayah yang terisolir dan jauh dari 1. Terbukanya daerah yang terisolir;
pusat
2. Meningkatkan informasi; 2. sarana informasi alat
Meningkatnya dan
2. Belum tersedianya sarana informasi dan transportasi;
transportasi;
ketersediaan 3. Rendahnya alat transportasi; 3. Meningkatnya penggunaan informasi dan
infrastruktur alat
publik 4. Rendahnya pengunaan teknologi informasi transportasi.
1. Infrastruktur meliputi : Adanya disparitas antar 1. Adanya peningkatan jumlah jalan poros
wilayah, desa;
khususnya antara wilayah perkotaan dan 2. Adanya peningkatan kuantitas dan
kualitas
pedesaan;Kualita infrastrukturfisi seperti jalan, jalan sarana serta prasarana yang
s k, dan

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI

152
Tujuan Permasalah SasaranKebijakan
an

bendungan, dan irigasi yang tidak menghubungka pusat-pusat kegiata


memadai; n n
2. Tata meliputi : Adanya tidak konsistensi ekonomi;
Ruang antara
perencanaan dan implementasi pembangunan 3. Adanya peningkatan kualitas dan
dengan tata kuantitas
ruang daerah;Tata ruang belum menjadi rujukan di jalan dan sarana serta prasarana
dalam yang
pengembangan wilayah; menghubungkan daerah-daerah tujuan
wisata
3. Sumber Manusia meliputi : Kualitas
Daya perencana
infrastruktur dan tata ruang yang masih belum
memadai;
Kualitas pelaksana dan penjaga infrastruktur
dan tata
ruang yang belum
memadai.
Meningkatkan 1. Masih tingginya angka 1. Penurunan angka kemiskinan;
kesejahteraan kemiskinan;
melalui optimalisasi 2. Pengurangan jumlah
2. Masih tingginya angka Pengangguran;
pengangguran;
sumberdaya daerah 3. Mendorong terciptanya lapangan kerja
3. Belumterkoordinasikannya program- kemiskina
berbasis baru
pemberdayaan program n
masyarakat, diberbagai sektor.
pembangunan
berkelanjutan
dan berwawasan 1. Permasalaha gender meliputi : Masih 1. Meningkatnya jumlah dan peran
lingkungan n adanya perempuan
kesenjangan peran laki-laki dan perempuan di di sektor
sektor publik;
publik;Belum adanya pengarusutamaan gender 2. Meningkatn program-program
dalam ya
program-program pembangunan;Masih kuatnya pembangunan yang berbasi pada
budaya s
patriarki di dalam masyarakat;Meningkatnya pengarusutamaan gender;
kekerasan
domestik yang menimpa perempuan; 3. Berkurangnya budaya
Meningkatnya patriarkhi;
angka perdagangan manusia dan TKI 4. Menurunny kekerasa domestik terhada
ilegal. a n p
2. Anak meliputi : Rendahnya perempuan dan anak;
Permasalahan kesadaran
perlindung anak;Masi adanya perdagang 5. Menurunny perdagangan manusia
an h an a yang
anak;Meningkatnya terhada anak;Masi melibatkan perempuan dan
kekerasan p h anak;
tingginya anak usia sekolah yang tidak lagi 6. Menurunnya jumlah drop-out anak-
mengenyam anak usia
pendidikan;Masih nilai kenakalan pada sekolah;
tingginya remaja
dan anak anak;Meningkatnya korban anak- 7. Menurunny jumlah angka anak jalanan
anak a dan
terlantar da anak jalanan.Masih minimnya anak terlantar;
n
pendamping anak yang harus diberikan 8. Meningkatkany program- PUHA
an a program
pelatihan;Pemahaman pelatihan kepemimpinan (Pengarusutamaan Anak)
bagi anak. Hak kepedulian
pada anak dan kewajiban anak dalam
rangka

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI

153
Tujuan Permasalahan SasaranKebijakan

menfasilitasi KLA ( Kota Layak Anak).

1. Masih rendahnya jamina da perlindungan sosi 1. Meningkatnya jaminan dan perlindungan


n n al sosial
masyarakat;
masyarakat;
2. Meningkatny pemahaman pentingnya
2. Belum mengertin masyaraka aka arti pentingny
a arti
ya t n a
jaminan perlindungan sosia bagi
jaminan sosial;
dan l
masyarakat;
3. Belu mengertin masyarak tentang prose dan
3. Meningkatnya kesadaran proses dan
m ya at s
prosedur
prosedur jaminan perlindungan dan jaminan
jaminan dan perlindungan s0sial
masyarakat;
masyarakat;
4. Masih adanya anak- dan orang-orang
4. Berkurangny orang gila di jalan,
anak terlantar,
a
seperti gelandangan, gila, pengemis dan
gelandangan pengemi dan pengamen
orang ,
, s
pengamen
jalanan.
jalanan.
1. Meningkatnya anggota masyarakat yang cenderung 1. Meningkatnya kesdaran
berkelompok untuk
bercorak individualistik; mencapai tujuan bersama di dalam
dalam
2. Belum menguatnya budaya berkelompok untuk masyarakat;
mencapai
tujuan bersama di dalam masyarakat; 2. Meningkatnya peranan kelompok-
kelompok
3. Belum berdayanya kelompok-kelompok yang dalam masyarakat di dalam berbagai
ada di kegiatan
dalam masyarakat. pembangunan.
1. Terpinggirkannya budaya lokal; 1. Meningkatnya minat masyarakat
terhadap
2. Minat terhadap budaya lokal yang rendah; budaya lokal;
3. Persaingan budaya asing yang kuat; 2. Semakin berkembangnya kegiatan-
kegiatan
4. Minimnya ruang apresiasi terhadap budaya lokal. budaya lokal.

RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 Bab VI 154

Anda mungkin juga menyukai