Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.pknstan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

Mata Kuliah : Praktik Auditing


Tingkat/Semester : III/VI
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Juni 2021
Waktu : 08.00-10.30 WIB (150 Menit)
Sifat : Buka Buku

Petunjuk:
➢ Boleh membuka buku, catatan dan sejenisnya;
➢ Jawaban ditulis pada kertas folio bergaris, apabila tidak ada dapat menggunakan kertas HVS
ukuran F4/A4. Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan kertas dengan ukuran lebih kecil
dari A4;
➢ Jawaban ditulis sejelas dan serapi mungkin. Tulisan yang susah dibaca dapat mengakibatkan
penilaian yang tidak akurat;
➢ Jawaban dikumpulkan dalam format PDF melalui link/media yang telah ditentukan;
➢ Hukuman disiplin berat (diberhentikan) diberikan kepada mahasiswa yang terbukti bekerjasama
dengan mahasiswa atau pihak lain.
➢ Jawablah semua studi kasus dan soal uraian

A. Studi Kasus (75%)

Kasus 1: Prosedur analitis 30%

Anda adalah auditor yang ditugaskan untuk melakukan audit atas laporan keuangan PT ABC tahun buku
2020. Sebagai Auditor Anda harus memahami bisnis industri klien dengan melakukan kegiatan tertentu
antara lain prosedur analitis. Prosedur analitis menurut SA 520 adalah pengevaluasian terhadap informasi
keuangan yang dilakukan dengan cara analisis hubungan antara data keuangan dan data nonkeuangan.
Biasanya auditor mengembangkan ekspekstasi saldo akun atau rasio berdasarkan informasi periode
sebelumnya atau tren industri atau lainnya . Berdasarkan data PT ABC dibawah ini, buatlah analisis anda
untuk menjawab pertanyaan:
a. Akun-akun apa yang akan menjadi perhatian utama dalam proses audit, berikan alasan dan
analisis anda
b. Jelaskan kemungkinan salah sajinya pada akun apa saja dan berikan alasannya
c. jelaskan pula cara pengujian substantif terkait akun tersebut pada poin b untuk menguji dugaan
salah saji tersebut

Rata-
Tahun Tahun
Rasio rata Analisis Anda
2019 2020
Industri
Current Ratio 3,2 5,2 2,1
Quick Ratio 2,1 4,1 1,1
A/R Turnover 25,7 23,6 15
Days Receivable 12,1 15,2 20
Inventory Turnover 1,5 2,3 5
Days Inventory 91 72 53
Aset Turnover 1,4 1,3 2,9
Income to total assets 0,8 0,9 0,7
Liabilities to total asset 0,32 0,32 0,43
Page 1 of 3
Kasus 2: Audit Pembelian Dan Persediaan 15%
Seorang auditor mendapat tugas dari ketua timnya untuk mengaudit siklus pembelian barang dan
persediaan barang dagangan per 31 Desember 2020. Perusahaan yang diaudit adalah perusahaan
dagang.
Setelah menyelesaikan semua prosedur audit yang ditugaskan dan memperoleh bukti audit yang cukup,
auditor tersebut menyampaikan daftar usulan koreksi audit kepada ketua tim untuk direview. Dalam memo
internal kepada ketua tim, auditor menyampaikan bahwa usulan tersebut telah disampaikan kepada
Manajer Akuntansi Perusahaan yang diaudit.
Berikut adalah usulan koreksi audit yang dimaksud:

No Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


1. Persediaan barang dagangan 100.000.000
PPN Masukan 10.000.000
Utang usaha 110.000.000

2. Beban persediaan usang 15.000.000


Persediaan 15.000.000

3. Kerugian penurunan nilai persediaan 20.000.000


Cadangan penurunan nilai persediaan 20.000.000

Tugas:
Sebutkan prosedur audit yang telah dilakukan auditor dan kesalahan yang ditemui yang mendasari setiap
usulan koreksi audit tersebut. Gunakan format berikut ini untuk menjawab:

No. Prosedur audit yang dilaksanakan Kesalahan pencatatan yang


Usulan ditemukan
Koreksi

Kasus 3: Audit Aset Tetap 30%

KAP Mitra Sejahtera sedang melakukan Audit Keuangan PT Tiang Mandiri (PT TM) untuk Tahun Buku
2020. Sebagai auditor KAP Mitra Sejahtera, Anda ditugaskan untuk melakukan pengujian substantif atas
aset tetap. Adapun informasi terkait yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1) PT TM mengelompokan aset tetapnya menjadi Tanah, Bangunan, Kendaraan, dan Peralatan Kantor
dan dicatat berdasarkan harga perolehan serta penyusutannya menggunakan metode garis lurus
tanpa nilai sisa. Masa Manfaat Bangunan adalah 22 tahun, kendaraan adalah 10 tahun, dan peralatan
kantor 5 tahun.
2) Saldo Per buku klien 31/12/2020 adalah sbb:
a) Tanah senilai Rp2.000.000.000;
b) Bangunan dengan nilai saldo Rp 3.800.000.000;
c) Kendaraan total senilai Rp 2.200.000.000;
d) Peralatan kantor dengan saldo Rp 420.000.000.
e) Akumulasi depresiasi dengan nilai Rp 500.000.000
3) Pada umumnya, penyusutan bangunan, kendaraan, dan peralatan kantor telah dilakukan selama
tahun berjalan. Namun berdasarkan hasil pengujian akun aset tetap, diperoleh temuan sebagai
berikut:
a) Pada 1 April 2020, PT TM membeli dua komputer baru seharga total Rp6.000.000 secara tunai.
PT TM mencatat pembelian tersebut sebagai beban peralatan kantor tahun berjalan.
b) Pada 2 Oktober 2020, PT TM membeli sebuah kendaraan roda dua dengan harga Rp9.000.000
secara tunai. Tidak ada pencatatan atas pembelian dan penyusutan tahun berjalan.
c) Selain itu, pada 27 Desember 2020, bangunan telah selesai direnovasi dan dengan nilai sebesar
Rp200.000.000 yang dikapitalisasai dengan sisa masa manfaat diperkirakan menjadi 25 tahun
terhitung tanggal selesai renovasi. Atas biaya renovasi ini, PT TM mencatatnya dengan jurnal
sbb:
Beban Pemeliharaan 200.000.000
Kas 200.000.000

Page 2 of 3
d) Pada 30 Desember 2020, sebuah kendaraan roda empat lama dengan nilai buku Rp 100.000.000
dan akumulasi depresiasinya sebesar Rp30.000.000, ditukar tambah dengan kendaraan roda
empat baru seharga Rp150.000.000 dengan membayar tambahan kas tunai sebesar
Rp90.000.000. Atas transaksi ini, PT TM mencatat jurnal sbb:
Kendaraan roda empat 90.000.000
Kas 90.000.000.

Berdasarkan informasi diatas, Anda diminta:


1. Menyusun prosedur pengujian substantif yang diperlukan terkait temuan aset tetap pada poin 3
tersebut! Jelaskan bagaimana prosedur yang ditempuh oleh auditor untuk mendapatkan setiap
temuan tersebut.
2. Menyusun kertas kerja skedul utama dan skedul pendukungnya (jurnal koreksi yang diperlukan)
untuk masing-masing akun terkait sesuai format skedul utama sbb:

Skedul Utama

Akun Ref: Saldo PARE Saldo Per Audit


KK Per Buku klien 31/12/2020
31/12/2020
Dr Cr
Tanah
Bangunan
Kendaraan
Peralatan kantor
Akumulasi Depresiasi

B Soal Uraian singkat (25%)

1. Jelaskan bagaimana seorang auditor mengevaluasi apakah bukti audit yang telah diperoleh
merupakan bukti audit yang berkualitas sebagai dasar pemberian opini ?
2. Apa yang dievaluasi auditor pada saat melakukan pemahaman pengendalian intern perusahaan
dalam rangka menentukan risiko pengendalian?
3. Jelaskan oleh saudara apa yang dimaksud dengan Materialitas dan Resiko audit serta jelaskan
hubungan antara keduanya.
4. Sebutkan minimal empat prosedur substantif analitis dan kemungkinan salah saji yang dapat
dideteksi dalam melakukan pemeriksaan asset tetap
5. Dalam proses pemeriksaan atas Property, Plant and Equipment (PPE), Auditor harus meyakinkan
bahwa sudah terdapat pengendalian yang memadai atas prosedur disposal assets (pelepasan
aset), sebutkan dua asersi manajemen apakah yang paling mendekati untuk tujuan audit terkait
transaksi dan peristiwa tersebut? Berikan penjelasan ringkas dalam satu kalimat saja mengapa
dianggap paling mendekati.

Page 3 of 3
PEMBAHASAN UTS GENAP 2019/2020
PRAKTIK AUDITING

A. KASUS (75%)

KASUS 1: Prosedur Analitis (30%)


Rata- Analisis
Rata
Rasio Rumus Fungsi 2019 2020 (a) Akun yang Menjadi (b) Kemungkinan (c) Cara Pengujian
Industri
(2020) Perhatian Utama Salah Saji Substantif

Current 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 Untuk mengukur 3,2 5,2 2,1 ● Current asset 🡪 Jika dibandingkan - Melakukan vouching ke
ratio 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 likuiditas khususnya pada akun yang dengan tahun 2019, bukti penerimaan/
perusahaan (jangka berisiko tinggi seperti kas, terdapat kenaikan pengeluaran kas.
pendek 🡪 mengukur piutang usaha, atau yang cukup tinggi, - Konfirmasi kepada
kemampuan persediaan. yaitu 62,50%. Rasio pihak ketiga terkait
perusahaan untuk ⮚ Kas selalu memiliki ini juga jauh lebih piutang dan utang
melunasi utang risiko bawaan yang tinggi dibandingkan usaha.
jangka pendeknya. tinggi untuk salah saji rata-rata industri. - Inspeksi – pengujian
dan terjadi rekayasa. fisik, observasi, atau
⮚ Piutang usaha Kemungkinan salah
reperformance atas
memiliki risiko untuk persediaan.
saji : overstated pada
overstated (disajikan - Inspeksi – pengujian
current assets,
lebih tinggi fisik atas kas dan
understated pada
dibandingkan dengan rekonsiliasi kas.
current liabilities
nilai realisasinya).
⮚ Persediaan memiliki
risiko keusangan yang
tidak terdeteksi.
● Current Liabilities 🡪
utang jangka pendek,
misalnya account payable
(utang usaha) memiliki
risiko
understated/unrecorded
(tidak dicatat).

Quick ratio 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 − 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 Quick ratio adalah 2,1 4,1 1,1 ● Current asset 🡪 Jika dibandingkan - Vouching ke bukti
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
indikator tingkat khususnya pada akun yang dengan tahun 2019, pengeluaran/penerimaan
berisiko tinggi seperti kas, terdapat kenaikan kas.
likuiditas
piutang usaha, atau yang cukup tinggi, - Konfirmasi piutang dan
perusahaan dan
persediaan. yaitu 95,23%. Rasio utang usaha.
mengukur
⮚ Kas selalu memiliki ini juga jauh lebih - inspeksi – pengujian
kemampuan
risiko bawaan yang tinggi dibandingkan fisik atas kas dan
perusahaan melunasi
tinggi untuk salah saji rata-rata industri. rekonsiliasi kas.
kewajiban jangka dan terjadi rekayasa.
pendeknya dengan ⮚ Piutang usaha Kemungkinan salah
memiliki risiko untuk saji : overstated pada
aset lancarnya.
overstated (disajikan current assets di luar
Quick ratio sepintas
lebih tinggi inventory, misal risiko
memiliki kesamaan dibandingkan dengan salah saji pada piutang
dengan current nilai realisasinya). usaha (overstated,
● Current Liabilities 🡪
ratio, namun kedua utang jangka pendek, masalah pelunasan,
rasio tersebut misalnya account payable
atau penjualan fiktif).
(utang usaha) memiliki
berbeda. Aset lancar Understated pada
risiko
yang dihitung pada current liabilities
understated/unrecorded
current ratio adalah (tidak dicatat).
nilai aset lancar
yang bisa dijual lalu
mendapat kas

dalam waktu 1 thn.


Sedangkan aset

lancar yang dihitung


pada quick ratio

adalah nilai aset


lancar yang bisa
dijual lalu mendapat
kas dalam waktu 90
hari atau kurang dari
itu. Quick ratio lebih

konservatif daripada
current ratio.

A/R 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 A/R turnover 25,7 23,6 15 ● Sales 🡪 penjualan bisa Perputaran piutang - Vouching ke bukti
turnover 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 (𝑛𝑒𝑡) merupakan sebuah memiliki risiko fiktif dan menurun sebesar penerimaan kas.
rasio keuangan yang salah batas (cut-off) 8,2% dari tahun lalu, - Konfirmasi piutang
gunanya untuk (mengikuti aturan FOB tetapi masih jauh lebih usaha.
menunjukkan destination atau FOB tinggi dibandingkan - Vouching ke dokumen
seberapa cepat shipping point). dengan rata rata penjualan
penjualan kredit ● A/R dan AFDA industri. - Memastikan cutoff
kepada pelanggan (cadangan piutang) 🡪 penjualan
untuk dapat bisa memiliki salah saji
dikonversikan pada nilai estimasi Kemungkinan salah
menjadi uang tunai. AFDA, selisih nilai saji: dapat dikatakan
dengan konfirmasi ada risiko overstated
Digunakan juga
customer. untuk sales yang bisa
untuk mengetahui
dikarenakan adalah
efektifitas sebuah
salah catat sales, atau
perusahaan dalam
karena penjualan
mengelola dan
mengumpulkan fiktif. Bisa juga
kredit yang understated untuk
diberikan kepada piutang usaha saat
pelanggannya. nilai estimasi
penyisihan tidak
sesuai dengan kondisi
nyata, pelunasan
piutang yang diakui
cutoff-nya salah, dsb.

Days 365 Days receivable 12,1 15,2 20 ● Sales 🡪 penjualan bisa Days receivable - Vouching ke bukti
𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟
Receivable merupakan rata-rata memiliki risiko fiktif dan meningkat sejak tahun penerimaan kas
jumlah hari piutang salah cutoff (mengikuti kemarin tapi tetap - Konfirmasi piutang
yang dihitung sejak aturan FOB). dibawah rata-rata usaha
tanggal invoice ● A/R dan AFDA 🡪 bisa industri (pelunasan - Vouching ke dokumen
sampai dengan memiliki salah saji pada piutang lebih cepat). penjualan
penerimaan kas nilai estimasi AFDA, - memastikan cutoff
dapat diperoleh dari selisih nilai dengan penjualan
penagihan piutang. konfirmasi customer. Kemungkinan salah
saji: Sama hal nya
dengan A/R Turnover,
terdapat risiko
overstated untuk
sales yang bisa
dikarenakan adalah
salah catat sales, atau
karena penjualan
fiktif. Bisa juga
understated untuk
piutang usaha saat
nilai estimasi
penyisihan PTT tidak
sesuai dengan kondisi
nyata, pelunasan
piutang yang diakui
cutoff nya salah, dll

Inventory 𝐶𝑂𝐺𝑆 Inventory turnover 1,5 2,3 5 COGS 🡪 adanya Perputaran persediaan uji fisik persediaan,
Turnover 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 adalah rasio kemungkinan salah saji meningkat tracing dari bukti
akibat salah perhitungan dibandingkan tahun penjualan ke jurnal
keuangan yang
untuk COGS, kesalahan sebelumnya tetapi pencatatan, cek kartu
menunjukkan berapa
pada pencatatan saat masih jauh lebih persediaan, rekalkulasi
kali suatu penjualan dll. rendah dibandingkan COGS
perusahaan menjual rata-rata industri.
Inventory 🡪 memiliki
inventory di suatu risiko bawaan bahwa
periode. Rasio ini persediaan rentan usang
dan rentan dilakukan Kemungkinan salah
menghitung fraud. saji: masih ada
seberapa cepat kemungkinan COGS
understated karena
perusahaan
unrecorded
menjual COGS/Sales, atau
inventorynya. kemungkinan
Semakin tinggi inventory overstated
akibat keusangan
angka rasio ini, bisa inventory belum
jadi ada strong sales tercatat, atau
ketidaksesuaian
pada perusahaan jumlah fisik inventory
tersebut atau ada dengan pencatatan,
pembelian inventory
penjualan fiktif.
cutoff nya salah.
Days 365 Days Inventory 91 72 53 COGS --> adanya Days inventory uji fisik persediaan,
Inventory 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 adalah rasio kemungkinan salah saji menurun tracing dari bukti
keuangan yang akibat salah perhitungan dibandingkan tahun penjualan ke jurnal
menunjukan rata- untuk COGS, kesalahan kemarin tetapi masih
pencatatan, cek kartu
rata waktu yang melebihi rata rata
pada pencatatan saat persediaan, rekalkulasi
diperlukan industri (jumlah hari
perusahaan untuk penjualan dll. perputaran inventory COGS
mengubah Inventory --> memiliki masih lebih lama).
persediaan atau risiko bawaan bahwa Kemungkinan salah
persediaan termasuk persediaan rentan usang saji:
barang yang sedang dan rentan dilakukan Masih ada
diproduksi, menjadi fraud. kemungkinan COGS
penjualan. understated karena
unrecorded
COGS/Sales, atau
kemuungkinan
inventory overstated
akibat keusangan
inventory belum
tercatat, atau
ketidaksesuaian
jumlah fisik inventory
dengan pencatatan,
pembelian inventory
cutoff nya salah.
Aset 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 Rasio perputaran 1.4 1.3 2.9 Sales -> memiliki risiko Terdapat penurunan Uji fisik aset tetap,
Turnover 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 Total Aset atau untuk salah catat, yang tidak terlalu pemeriksaan dokumen
Total Asset unrecorded (belum tercatat), besar dibandingkan kepemilikan aset tetap, uji
Turnover Ratio dan pencatatan pada periode tahun sebelumnya dokumen kepemilikan aset
adalah rasio yang salah. Total Assets-> tetapi perputaran aset lainnya (investasi jk
aktivitas (rasio biasanya komponen terbesar ini jauh lebih kecil pendek & panjang), uji
efisiensi) yang dari Aset Tetap, dimana dibandingkan rata-rata
fisik persediaan, tracing
mengukur seringkali ada kesalahan industri. Hal ini
dari dokumen penjualan
kemampuan pengukuran nilai bersih aset menggambarkan
perusahaan untuk tetap (akumulasi bahwa Total Aset sampai ke general ledger
menghasilkan penyusutan tidak sesuai), tidak seberapa
penjualan dari total ketidaksesuaian jumlah berpengaruh dalam
asetnya dengan tercatat dengan fisik yang menghasilkan
membandingkan tersedia, atau ada aset tetap penjualan.
penjualan bersih yang bukan hak perusahaan
dengan total aset tetapi diakui dalam LK dll Kemungkinan salah
rata-rata. saji:
Dapat diindikasikan
bahwa mungkin Total
Aset overstated
biasanya komponen
tertinggi adalah Aset
Tetap bisa jadi lebih
catat, nilai realisasi
tidak sesuai,
understated pada
akum penyusutan, dll.
Atau mungkin
penjualan kurang
catat, ada unrecorded
sales/ cutoff sales
kurang tepat sehingga
understated.
Income to 𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Income to Total 0.8 0.9 0.7 Revenue & Expenses -> Jika dilihat dari rasio Vouching ke jurnal
Total 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 Assets atau Return revenue terbesar biasanya Aset turnover yang pendapatan dan beban
Assets on Assets dari sales yang memiliki jauh dibawah rata-rata sampai ke dokumen
merupakan indikator resiko bawaan salah catat, industri sedangkan pendukung untuk
tentang seberapa ada unrecorded, atau cutoff ROA diatas rata-rata memeriksa occurrence,
andal perusahaan salah sedangkan expenses industri artinya accuracy dan cutoff
dalam pemanfaatan biasanya dari COGS yang memungkinkan jika pembebanan/pendapatan.
aset untuk memiliki risiko salah Net Income yang
menghasilkan catat/salah hitung. terhitung bisa jadi
keuntungan (profit). Total Assets-> biasanya overstated.
ROA biasanya komponen terbesar dari
dihitung melalui Aset Tetap, dimana Kemungkinan salah
pembagian laba seringkali ada kesalahan saji:
bersih dengan aset pengukuran nilai bersih aset Komponen revenue
perusahaan secara tetap (akumulasi bisa jadi overstated
keseluruhan. penyusutan tidak sesuai), dan expenses
ketidaksesuaian jumlah understated.
tercatat dengan fisik yang
tersedia, dll
Liabilities 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Debt to Total Asset 0.32 0.32 0.43 Liabilitas -> biasanya akun Rasio liabilitas Cek dokumen perjanjian
to Total 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 Ratio (DAR) yang menonjol adalah terhadap total asset utang (nilainya, syarat,
Assets merupakan rasio liabilitas jangka panjang tetap 0.32 bisa jatuh tempo) , konfirmasi
utang yang (utang bank, mortgage disebabkan adanya utang usaha, vouching ke
digunakan untuk payable, bonds, dll) yang liabilitas baru yang bukti kas masuk, periksa
mengukur sangat memiliki risiko tidak tercatat dokumen pembelian.
perbandingan antara understated atau ada off (unrecorded liability)/
total utang dengan balance liabilities. Begitu ada off balance
total aktiva. Dengan pun dengan account payable liability sehingga
kata lain, seberapa yang memiliki risiko ada liabilitas understated.
besar aktiva selisih dengan pencatatan
perusahaan dibiayai pihak ketiga (pemberi Kemungkinan salah
oleh utang atau pinjaman). saji:
seberapa besar utang liabilities yang baru
perusahaan tidak tercatat atau
berpengaruh jumlah asset yang
terhadap telah dihapuskan
pengelolaan aktiva. belum di sesuaikan.
KASUS 2 : Audit Pembelian dan Persediaan (15%)
No Usulan Kesalahan Pencatatan yang
Prosedur Audit yang Dilaksanakan
Koreksi Ditemukan
Uji fisik inventory (physical examination), Understated inventory,
konfirmasi utang usaha (confirmation), understated utang usaha, dan
1 serta cek dokumen penjualan dan tracing pembelian persediaan yang
ke jurnal pencatatan sampai general belum dicatat (unrecorded
ledger. inventory purchasing).
Persediaan usang yang belum
2 Uji fisik inventory (physical examination).
dicatat.
Impairment loss yang belum
Vouching ke jurnal pencatatan sampai ke
3 dicatat pada saat penjualan
dokumen penjualan dan kartu persediaan.
persediaan.

KASUS 3 tidak dibahas karena materi setelah UTS

B. SOAL URAIAN SINGKAT (25%)

1. Bukti audit dikatakan berkualitas apabila bukti tersebut valid dan relevan, serta memenuhi
ketepatan bukti dan kecukupan bukti, yang mana ketepatan bukti dipengaruhi oleh relevansi
bukti dan reliabitilitas bukti. Bukti yang relevan adalah ketika bukti yang didapat tersebut
sesuai dengan tujuan audit yang hendak dicapai atau memiliki hubungan yang logis antara
tujuan audit dengan prosedur yang dilakukan. Sedangkan bukti yang reliabel (andal) artinya
bukti tersebut dapat dipercaya kebenarannya baik dari sumber maupu penyedianya dengan
karakteristik sebagai berikut: independensi penyedia bukti, efektivitas pengendalian internal
klien, pengetahuan langsung auditor, kualifikasi individu penyedia bukti, tingkat
objektivitas, dan ketepatan waktu.

2. Evaluasi yang dilakukan auditor saat melakukan pemahaman pengendalian internal


perusahaan adalah dengan memahami desain dan implementasi internal control
perusahaan. Memahami bentuk desain/rancangan pengendalian internal perusahaan bisa
berupa penelaahan terkait SOP, aturan, dan kebijakan perusahaan oleh auditor, kemudian
auditor akan melakukan evaluasi terhadap implementasinya oleh pihak terkait.

3. Materialitas → tingkat besarnya suatu salah saji informasi yang memungkinkan


pertimbangan bagi pengguna informasi untuk mengubah opini.
Materialitas adalah faktor penting dalam mempertimbangkan jenis laporan yang tepat untuk
diterbitkan dalam keadaan tertentu. Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap
material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai
laporan keuangan yang rasional.
Tiga tingkatan materialitas:
1) Jumlahnya tidak material.
2) Jumlahnya material tetapi tidak mengganggu laporan keuangan secara keseluruhan.
3) Jumlahnya sangat material atau pengaruhnya sangat meluas sehingga kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan.

Risiko audit→ risiko dimana Auditor salah menerbitkan opini unqualified saat terdapat
salah saji material dalam LK.

Hubungan antara materialitas dan risiko audit : Materialitas dan risiko audit memiliki
hubungan berkebalikan. Artinya, semakin tinggi risiko audit yang dirasakan auditor, maka
materialitas akan di set semakin rendah untuk meminimalisir kesalahan.

No. 4 dan 5 materi setelah UTS

Anda mungkin juga menyukai