DISUSUN OLEH:
1. Cindy Mauline Juaztika
2. Hilman Hakim
3. Nia Noviani
4. Nurhayati
5. Siti sa’adah
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat kesehatan,
keselamatan dan juga kesempatannyalah kami bisa menyusun makalah ASP tentang
Akuntansi Komitmen ini dengan semaksimal mungkin dan untuk mendapatkan hasil
Makalah ini kami susun dengan cara mencari – cari data dari buku referensi dan
internet. Semoga dengan diberikannya tugas ini kami akan mendapatkan wawasan
yang lebih luas lagi, karena kami menyadari bahwa wawasan dan pengetahuan yang
membantu kami untuk mendapatkan nilai yang baik, dan juga dapat dibaca oleh orang
lain sehingga dapat menambah wawasan bagi sipembaca itu sendiri. Dan kami juga
ingin meminta maaf kepada bapak Ir. Ahmad Rohendi,.M.Aki apabila makalah yang
kami buat ini masih jauh dari sempurna dan tidak sesuai dengan yang bapak harapkan.
Pemakalah
2
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................... 1
Teknik Akuntansi Sektor Publik................................................................... 4
Latar Belakang ......................................................................................... 4
Akuntansi Komitmen (Commitment Accounting) ...................................... 4
Tujuan ...................................................................................................... 4
Contoh Praktek Akuntansi Komitmen ....................................................... 5
kesimpulan ............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8
3
Teknik Akuntansi Sektor Publik
Latar Belakang
Tujuan
Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manajer
dapat mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah
dilaksanakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah dikeluarkan.
Dengan menerima akun atas faktur yang diterima atau dibayarkan, ia dapat dengan
mudah menghabiskan anggaran (over commited). Tentu saja manajer yang teliti akan
tahu bahwa akun-akun tidak memasukan order yang dikeluarkan yang mana faktur
4
belum diterima dan oleh karena itu ia membuat catatan sendiri agar ia tidak melakukan
pemborosan anggaran (Over commited the budget).
Akuntansi komitmen berfokus pada order yang dikeluarkan. Order yang diterima
yang terkait dengan pendapatan tidak akan dicatat sebelum faktur dikirimkan. Akun
yang dicacat hanya didukung oleh order yang dikeluarkan. Pada umumnya tidak ada
kewajiban hukum (legal liability) untuk patuh terhadap order yang terjadi dan order
tersebut dapat dengan mudah dibatalkan. Hal ini menjadikan sulit untuk mengakui
biaya-biaya untuk periode akuntansi yang bersangkutan yang mana hanya
mendasarkan pada order yang dikeluarkan.
5
belanja sama sekali. Permasalahan akan muncul jika tiba-tiba terdapat pemesanan
kedua senilai Rp.350.000.000. Oleh karena itu, akuntansi komitmen menyediakan
sebuah mekanisme penghalang untuk menghindari hal tersebut.
Ilustrasi pencatatan atas akuntansi komitmen ini dapat dilihat pada beberapa contoh
jurnal berikut ini.
(Jurnal balik untuk menghapus beban pemesanan ketika transaksi rill telah
dilaksanakan)
kesimpulan
Fungsi utama akuntansi komitmen adalah dalam control anggaran. Gagasannya
adalah akun-akun bulanan yang hanya mencatat faktur yang diterima atau dibayar
hanya memberikan sedikit nilai terhadap proses pengambilan keputusan. Agar manajer
dapat mengendalikan anggaran, mereka perlu mengetahui besarnya anggaran yang
telah menjadi komitmen dalam hubungan dengan pesanan yang dibuat. Kalau manajer
hanya menerima akun-akun yang mencakup penerimaan dan pembuatan faktur,
manajemen dapat mudah menjadi terlalu terpaku atau terlalu berkomitmen (over
6
committed) pada anggarannya. Manajer yang berhati-hati tentu akan mengetahui
bahwa akun-akun tersebut tidak memasukan pesanan yang telah dibuat, tetapi
fakturnya belum diterima, dan akan membuat catatan mereka sendiri mengenai hal ini.
Dengan demikian, mereka tidak membuat anggaran mereka (over committed).
Pertanyaan yang muncul adalah ”Jika informasi akuntansi ini sangat relevan untuk
manajer, mengapa tidak dimasukan dalam akun-akun?”
7
DAFTAR PUSTAKA
Nurdiawan. Deddi, 2011 Akuntansi Sektor Publik