MAKALAH
Disusun Oleh:
Victor Da Costa Monteiro (01118001)
Ursulah Diana Fitriani (01118091)
Emanuel Haki Tonbesi (01118081)
PEANDAHULUAN ..................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 4
PENUTUP .................................................................................................................................. 15
1
BAB I
PEANDAHULUAN
2
Dalam tahap penganggaran tentunnya tahap yang cukup rumit dan
seringkali disertai dengan unsur-unsur politik, untuk itu perlunya adanya
pengawasan dan pengendalian dalam penyelengaraannya. Agar anggaran
tepat sasaran sesuai dengan tujuan. Konflik yang terjadi dalam penentuan
anggaran sangat berpengaruh terhadap kapabilitas eksekutif organisasi
untuk mengendalikan pengeluaran, untuk itu pentingnya untuk memahami
penganggaran sektor publik sehingga seluruh angaran dapat disalurkan
atau pengeluaran anggaran sesuai dengan tujuan dan dapat berjalan secara
efektif.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
3. Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik
5
Berbagai sistem penggangaran tersebut antara lain ‘Traditional Budgeting
atau yang dikenal juga sebagai Line-Item Budgetin, Performance
Budgeting,Planning Programming Budgeting System, kemudian muncul Zero
Based Budgeting dan Medium Term Budgeting Framework. Dalam
perkembangannya, berbgaia variasi dari perfoemace bugeting juga muncul seperti,
Mission-Driven Budgeting dan Enterpreneurial Budgeting.
Gambar 1.1
Mission-driven
budgeting
Perfomance budgeting
Sitem Enterpreunial
penganggaran Planning programing budgeting
budgeting system
Medium term
budgeting framework
1. Jenis-Jenis Anggaran
6
atau tradisional dan pendekatan New Public management. Berikut adalah
jenis-jenis anggaran yang perlu diketahui:
Line item budgeting adalah penyusunan anggran yang didasarkan pada dan
dari mana dan berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut
digunakan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran ini dianggap paling tua dan
banyak mengandung kelamahan atau sering pula disebut traditional
badgeting. Walapun tidak dapat disangkal, line item budgeting sangat populer
pengunaannya karena dianggap mudah untuk dilaksanakan (Wildavsky,
2000). Berikut adalah contoh format anggaran dengan line item:
7
Gambar 1.2 Contoh anggaran dengan Line Item
Anggaran Pemerintah Daerah
20XX
PENGELUARAN
Rutin
1. Belanja pegawai 178.000.000
2. Belanja barang 98.700.000
3. Belanja pemeliharaan 60.000.000
4. Belanja lain-lain 20.000.000
5. Angsuran pinjaman 20.000.000
6. Belanja pensiun 35.000.000
7. Subsidi 85.000.000
8. Pegeluaran tidak terduga 15.000.000
516.700.000
Pembangunan
1. Bidang ekonomi 50.000.000
2. Bidang sosial 75.000.000
3. Bidang umum 40.000.000
4. Subsidi pembangunan daerah 100.000.000
5. Pembayaran kembali pinajaman 45.000.000
310.000.000
846.700.000
PENERIMAAN
Rutin
1. Sisa lebih anggaran tahunlalu 30.000.000
2. Pendapatanyang berasal dari pemerintah 85.000.000
3. Pendapatan asli daerah
- Pajak daerah 100.000.000
- Retribusi daerah 79.700.000
- Bgian lama dari BUMD 93.000.000
- Penerimaan dari dinas-dinas 66.000.000
- Penerimaan lain-lain 53.000.000
391.700.000
4. Pinjaman 30.000.000
536.700.000
\Pembangunan
8
D. TEKNIK PENGANGGARAN PENDEKATAN NEW PUBLIC
MANAGEMENT
Anggaran berdasarkan pendekatan new public management adalah
anggaran yang berorientasi pada kinerja yang melibatkan teknik anggaran
planning programing budgeting system, zero based budgeting, perfomance
budgeting dan medium term budgeting framework. Oleh karena itu, untuk lebih
memahami pendekatan new public management maka perlu kita bahas satu per
satu.
9
10
2. Zero Based Budgeting
Gambar 1.4
2. Performance Budgeting
11
pegkaitan biaya dengan output organisasi merupakan bagian integral dalam
berkas anggarannya. Dengan kata lain, Performance budgeting adalah teknik
penyusunan anggaran berdasarkan pertimbangan beban kerja dan biaya unit
dari setiap kegiatan yang terstruktur.
Gambar 1.5
Performance Budgeting
Output
Organisasi
Orientasi
Performance
Budgeting
Berkaitan erat dengan
Tabel 1.1
12
2 P. Menegah 30.000.000 75.000.000 105.000.000 110.000.000
3 P. Non Formal 45.000.000 90.000.000 135.000.000 120.000.000
4 Ketenangan 35.000.000 85.000.000 120.000.000 115.000.000
5 Tata Usaha 55.000.000 105.000.000 160.000.000 145.000.000
6 Perpustakaan 30.000.000 80.000.000 110.000.000 90.000.000
7 UPMP 65.000.000 60.000.000 125.000.000 95.000.000
8 GOR 30.000.000 70.000.000 100.000.000 105.000.000
Jumlah 340.000.000 665.000.000 1.005.000.000 905.000.000
Tabel 1.2
13
strategi antar sektor dalam berkelanjutan.
sektor 4. Memberikan anggaran yang ketat terkait
kewenangan unit kerja dalam mengunakan sumber
daya secara efektif dan efisien.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Melalui semua pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan dalam bentuk perolehan
pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam organisasi sektor publik,
penganggaran merupakan alat akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiyayai dari uang publik. Penganggaran
sektor publik terkaiat dalam proses penentuan jumlah alokasi dan untuk tiap-tiap
program.
3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam pembuatan makalah
ini, maka pembaca disarankan untuk membaca referensi lain yang berhubungan
dengan penganggaran sektor publik sehingga dapat memperdalam pemahaman
mengenai pembahasan bab ini.
DAFTAR REFERENSI
Indra Bastian. 2010. Akuntansi Sektor Publik; Suatu pengantar. Edisi 3. Erlangga,
Jakarta, Indonesia.
15