Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

MAKALAH

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh:
Victor Da Costa Monteiro (01118001)
Ursulah Diana Fitriani (01118091)
Emanuel Haki Tonbesi (01118081)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI AKUNTANSI


UNIVERSITAS NAROATAMA
SURABAYA
2021
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................ 2

PEANDAHULUAN ..................................................................................................................... 2

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 2

1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................. 3

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH .......................................................................... 3

BAB II........................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 4

A. TEORI PENGANGGARAN PUBLIK ................................................................................ 4

B. SISTEM PENGANGGARAN PUBLIK .............................................................................. 5

C. TEKNIK PENGANGGARAN PENDEKATAN KONVENSIONAL................................. 7

D. TEKNIK PENGANGGARAN PENDEKATAN NEW PUBLIC MANAGEMENT............. 9

BAB III ....................................................................................................................................... 15

PENUTUP .................................................................................................................................. 15

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................. 15

3.2 SARAN ............................................................................................................................. 15

DAFTAR REFERENSI .............................................................................................................. 15

1
BAB I

PEANDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemerintah menggunakan anggaran sebagai instrumen untuk
menyampaikan kebijakan dan komitmennya kepada masyarakat. Melalui
inilah pemerintah membuat keputusan publik tentang apa dan bagaiamana
caranya memperoleh penerimaan negara serta program prioritas apa yang
dijalankan dengan dana yang diperoleh. Keputusan anggaran yang diambil
pemerintah tersebut kemudian berpengaruh terhadap manajemen
pemerintah dan kualitas pelayanan publik yang diberikan kepada
masyarakat.

Pengertian anggaran menurut Governmental Accounting Standarts


Board (GASB) adalah rencana operasi keuangan yang mencakup estimasi
pengeluaran dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode waktu tertentu. Sedangkan anggaran sektor
publik merupakan rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan
dan belanja dalam satuan moneter. Dalam organisasi sektor publik,
penganggaran merupakan alat akuntabilitas atas pengelolaan dana publik
dan pelaksanaan program-program yang dibiyayai dari uang publik.
Penganggaran sektor publik terkaiat dalam proses penentuan jumlah
alokasi dan untuk tiap-tiap program.

Proses penganggaran sektor publik dimulai ketika perumusan strategi


dan perencanaan strategi telah selesai dilakukan. Penganggaran sektor
publik harus diawasi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh
lembaga pengawasan khusus yang bertugas mengontrol proses
perencanaan dan pengendalian anggaran. Konsep penganggaran sektor
publik dan masalah mendasar yang berhubungan dengan penentuan
kebijakan, prioritas, rencana strategi dan penentuan program.

2
Dalam tahap penganggaran tentunnya tahap yang cukup rumit dan
seringkali disertai dengan unsur-unsur politik, untuk itu perlunya adanya
pengawasan dan pengendalian dalam penyelengaraannya. Agar anggaran
tepat sasaran sesuai dengan tujuan. Konflik yang terjadi dalam penentuan
anggaran sangat berpengaruh terhadap kapabilitas eksekutif organisasi
untuk mengendalikan pengeluaran, untuk itu pentingnya untuk memahami
penganggaran sektor publik sehingga seluruh angaran dapat disalurkan
atau pengeluaran anggaran sesuai dengan tujuan dan dapat berjalan secara
efektif.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa Konsep Dasar dari Teori Penganggaran Publik ?

1.2.2 Bagaimana Sistem Penganggaran Publik ?

1.2.3 Apa saja Teknik Penganggaran Pendekatan Konvensional ?

1.2.4 Apa saja Teknik Penganggaran Pendekatan New Public


Management ?

1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH


13.1 Untuk Mengetahui Konsep Dasa dari Teori Penganggaran Publik.

1.3.2 Untuk Mengetahui Sistem Penganggaran Publik.

1.3.3 Untuk Mengetahui Teknik Penganggaran Konvensional.

1.3.4 Untuk Mengetahui Teknik Penganggaran Pendekatan New Public


Management.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI PENGANGGARAN PUBLIK


1. Pengertian Anggaran Publik

Anggaran dapat diinterpretaikan sebagai paket pernyataan menyangkut


perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam
satu atau beberapa periode mendatang. Dalam anggaran selalu disertakan data
penerimaan dan pengeluaran yang terjadi di masa lalu. Kebanyakan organisasi
sektor publik membedakan antara tambahan modal dan penerimaan, serta
tambahan pendapatan dan pengeluaran. Contoh jenis anggaran publik anatara
lain:

a. Anggaran Negara dan Daerah/APBN/APBD (budget of state)


b. Renacana Kegiatan dan Anggaran Perusahaan (RAKP), yaitu anggaran
usaha setiap BUMN/BUMD serta badan hukum publik atau gabungan
publik-privat.
2. Fungi Anggaran Publik

Pada dasarnya, keputusan pengadaan anggaran tentu mempunyai fungsi.


Fungsi anggaran publik sendiri adalah sebagai berikut:

a. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses penyusunan rencana kerja


b. Anggaran merupakan cetak biru aktivitas yang akan dilaksanakan di masa
mendatang
c. Anggaran sebagai alat komunikasi internal yang menghubungkan berbagai
unit kerja dan mekanisme kerja anaratasan serta bawahan
d. Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja
e. Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan yang efektif serta
efisien dalam pencapaian visi organisasi.
f. Anggaran merupakan instrumen publik
g. Anggaran merupakan instrumen kebijakan fiskal

4
3. Pengaruh dan Tujuan Anggaran Publik

Anggaran publik selalu dikaitkan dengan akuntabilitas eksekutif


organisasi. Konflik yang terjadi dalam penentuan anggaran sangat
berpengaruh terhadap kapabilitas eksekutif organisasi untuk mengendalikan
pengeluaran. Pada prakteknya, pihak eksekutif akan menggunakan daftar
tahunan tentang pengeluaran dan pendapatan beserta tujuan aktivitasnya. Jadi,
karakter nggaran adalah keseragamaan, keseluruhan transaksi organisasi,
keteraturan penyerahan rencana anggaran per tahunnya, akurasi perkiraan
pendapatan serta pengeluaran yang didasari oleh persetujuan dan terpublikasi.

4. Karakteristik Anggaran Publik

Karakteristik anggaran publik terdiri dari:

a. Anggaran yang dinyatakjan dalam satuan keuangan dan satuan


nonkeuangan
b. Anggaran yang uumnya mencakup jangka waktu tertentu, yaitu satu atau
beberapa tahun.
c. Anggaran yang berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapai sasaran yang ditetapkan.
d. Udulan anggaran yang ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang
lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
e. Anggaran yang telah disusun hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.

B. SISTEM PENGANGGARAN PUBLIK

Dalam perkembangannya, mekanisme birokrasi menjadi mekanisme yang


sangat penting karena besarnya semaking meningkat. Hal ini ditujukan melalui
porsinya dibanding Produk Domestik Bruto (PDB). Mekanisme birokrasi itu
sendiri mempunyai instrumen yang disebut sistem penggangaran yang berfungsi
sebagai alat untuk mengalokasika sumber daya dalam bentuk barang dan jasa
yang ada ke masyarakat. Sesuai perkembangan sistem administrasi publik itu
sendiri dan tuntuan masyrakat dalam konteks sistem sosial serta politik tertentu,
sistem penganggaran dapat berkembang.

5
Berbagai sistem penggangaran tersebut antara lain ‘Traditional Budgeting
atau yang dikenal juga sebagai Line-Item Budgetin, Performance
Budgeting,Planning Programming Budgeting System, kemudian muncul Zero
Based Budgeting dan Medium Term Budgeting Framework. Dalam
perkembangannya, berbgaia variasi dari perfoemace bugeting juga muncul seperti,
Mission-Driven Budgeting dan Enterpreneurial Budgeting.

Gambar 1.1

Perkembangan Jenis Sistem Penganggaran

Line item budgeting

Mission-driven
budgeting
Perfomance budgeting

Sitem Enterpreunial
penganggaran Planning programing budgeting
budgeting system

Zero based budgeting

Medium term
budgeting framework

1. Jenis-Jenis Anggaran

Berdasarkan perkembangan sistem penganggran, dapat diidentifikasi


beberapa jenis anggaran sektor publik. Beberapa jenis anggaran ini akan
dijelasan lebih detail melalui dua pendekatan yaitu, pendekatan konvensional

6
atau tradisional dan pendekatan New Public management. Berikut adalah
jenis-jenis anggaran yang perlu diketahui:

a. Line item budgeting


b. Performance budgeting
c. Incremental budgeting
d. Planing programing system budgeting
e. Zero based budgeting
f. Medium term budgeting framework

C. TEKNIK PENGANGGARAN PENDEKATAN KONVENSIONAL


Teknik penganggran berdasarkan pendekatan konvensional atau tradsional
ini adalah yang sering dikenal dengan Line Item Budgeting. Oleh karena itu, untuk
memahami pendekatan tradional ini, perlu kita jelaskan lebih detail tentang teknik
Line Item Budgeting.

1. Line Item Budgeting

Line item budgeting adalah penyusunan anggran yang didasarkan pada dan
dari mana dan berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut
digunakan (pos-pos pengeluaran). Jenis anggaran ini dianggap paling tua dan
banyak mengandung kelamahan atau sering pula disebut traditional
badgeting. Walapun tidak dapat disangkal, line item budgeting sangat populer
pengunaannya karena dianggap mudah untuk dilaksanakan (Wildavsky,
2000). Berikut adalah contoh format anggaran dengan line item:

7
Gambar 1.2 Contoh anggaran dengan Line Item
Anggaran Pemerintah Daerah
20XX
PENGELUARAN
Rutin
1. Belanja pegawai 178.000.000
2. Belanja barang 98.700.000
3. Belanja pemeliharaan 60.000.000
4. Belanja lain-lain 20.000.000
5. Angsuran pinjaman 20.000.000
6. Belanja pensiun 35.000.000
7. Subsidi 85.000.000
8. Pegeluaran tidak terduga 15.000.000
516.700.000
Pembangunan
1. Bidang ekonomi 50.000.000
2. Bidang sosial 75.000.000
3. Bidang umum 40.000.000
4. Subsidi pembangunan daerah 100.000.000
5. Pembayaran kembali pinajaman 45.000.000
310.000.000
846.700.000

PENERIMAAN
Rutin
1. Sisa lebih anggaran tahunlalu 30.000.000
2. Pendapatanyang berasal dari pemerintah 85.000.000
3. Pendapatan asli daerah
- Pajak daerah 100.000.000
- Retribusi daerah 79.700.000
- Bgian lama dari BUMD 93.000.000
- Penerimaan dari dinas-dinas 66.000.000
- Penerimaan lain-lain 53.000.000
391.700.000
4. Pinjaman 30.000.000
536.700.000
\Pembangunan

1. Sisa lebih anggaran tahun lalu 36.000.000


2. Pendapatan yang berasal dari pemerintah 60.000.000
3. Pendapatan asli daerah sendiri 124.000.000
4. Pinajaman 90.000.000
310.000.000
846.700.000

8
D. TEKNIK PENGANGGARAN PENDEKATAN NEW PUBLIC
MANAGEMENT
Anggaran berdasarkan pendekatan new public management adalah
anggaran yang berorientasi pada kinerja yang melibatkan teknik anggaran
planning programing budgeting system, zero based budgeting, perfomance
budgeting dan medium term budgeting framework. Oleh karena itu, untuk lebih
memahami pendekatan new public management maka perlu kita bahas satu per
satu.

1. Planning Programing Budgeting System

Planning programing budgeting system adalah proses perencanaan,


pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu sistem
sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah, yang di dalamanya terkandung
identifikasi tujuan organisasi serta permasalahan yang mungkin timbul. Proses
pengorganisasian, pengkoordinasian, pengawasan terhadap semua kegiatan
yang diperlukan, serta pertimbangan atas implikasi keputusan terhadap
berbagai kegiatan di masa yang akan datang. Berikut adalah contoh format
planning programing budgeting system:

9
10
2. Zero Based Budgeting

Zero based budgeting (ZBB) merupakan sistem penganggaran yang


didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada apa yang telah dilakukan di
masa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai
program akan dikembangkan dalam visi tahun yang bersangkutan. Tiga
langkah penyusunan ZBB adalah:

a. Mengidentifikasi unit keputusan


b. Memabngun paket keputusan
c. Mereview dan menyusun peringkat paket keputusan

Gambar 1.4

Kelebihan dan Kekurangan ZBB

Muncul unit keputusan yang


menghasilkan berbagai paket alternatif
Kelebihan anggaran yang dibuat sebagai motivasi
bagi terciptanya anggaran organisasi
yang lebih responsif terhadap
Zero Based kebutuhan masyarakat dan fluktuasi
Budgeting anggaran

Membutuhkan banyak kertas bkerja,


Kekurangan data, serta menuntut penerapan sistem
manajemen informasi yang cukup
cangih

2. Performance Budgeting

Performance budgeting adalah sistem penganggaran yang berorientasi


pada output organisasi dan berkaitan sangat erat dengan visi, misi, serta
rencana strategi organisasi. Performance budgeting mengalokasikan sumber
daya ke program, bukan ke unit organisasi semata dan memakai pegukuran
output (output measurement) sebagai indikator kinerja organisasi. Lebih jauh,

11
pegkaitan biaya dengan output organisasi merupakan bagian integral dalam
berkas anggarannya. Dengan kata lain, Performance budgeting adalah teknik
penyusunan anggaran berdasarkan pertimbangan beban kerja dan biaya unit
dari setiap kegiatan yang terstruktur.

Gambar 1.5

Performance Budgeting

Output
Organisasi

Orientasi

Performance
Budgeting
Berkaitan erat dengan

Visi Misi Rencana


Organisasi Organisasi Strategi
Organisasi

Tabel 1.1

Contoh Format Performance Budget

Contoh format performance budget


Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas
ANGGARAN
No Bidang Belanja aparatur Belanja Jumlah Realisasi
publik belanja
1 Pendidiak Dasar 50.000.000 100.000.000 150.000.000 125.000.000

12
2 P. Menegah 30.000.000 75.000.000 105.000.000 110.000.000
3 P. Non Formal 45.000.000 90.000.000 135.000.000 120.000.000
4 Ketenangan 35.000.000 85.000.000 120.000.000 115.000.000
5 Tata Usaha 55.000.000 105.000.000 160.000.000 145.000.000
6 Perpustakaan 30.000.000 80.000.000 110.000.000 90.000.000
7 UPMP 65.000.000 60.000.000 125.000.000 95.000.000
8 GOR 30.000.000 70.000.000 100.000.000 105.000.000
Jumlah 340.000.000 665.000.000 1.005.000.000 905.000.000

3. Medium Term Budgeting Framework (MTBF)

Medium Term Budgeting Framework (MTBF) adalah bkerangka strategi


kebiajakan tentang anggaran belanja unit organisasi. Kerangka ini melimpahkan
tanggun jawab yang lebih besar kepada unit organisasi menyangkut penetapan
alokasi dan pengunaan sumber dana pembangunana. Keberhasilan MTBF
tergantung pada mekanisme pengambilan keputusan anggaran secara agregat yang
didasarkan pada akala prioritas. Dalam mekanisme MTBF komponen anggaran
yang ditetapkan (top-down), perkiraan anggaran biaya yang diusulkan (bottom-
up), dan penyesuaian perkiraan anggaran biaya disesuaikan menurut sumber daya
yang ada.

Tabel 1.2

Tujuan dan Sasaran MTBF

Tujuan MTBF Sasaran dari MTBF


1. Keseimbangan makro- 1. Menciptakan keseimbangan ekonomi makro
ekonomi dengan dengan cara mengembangkan lerangka sumber daya
mengembangkan yang konsisten dan realistis.
konsistensi dan kerangka 2. Meningkatkan alokasi sumber daya melalui
kerja sumber daya secara strategi prioritas lintas sektoral.
realistis. 3. Meningkatkan kemampuan untuk memperkirakan
2. Alokasi pengunaan kebijakan pembiayaan sehingga departemen dapat
sumberdaya untuk prioritas lebh awal merencanakan program yang

13
strategi antar sektor dalam berkelanjutan.
sektor 4. Memberikan anggaran yang ketat terkait
kewenangan unit kerja dalam mengunakan sumber
daya secara efektif dan efisien.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Melalui semua pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan dalam bentuk perolehan
pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam organisasi sektor publik,
penganggaran merupakan alat akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiyayai dari uang publik. Penganggaran
sektor publik terkaiat dalam proses penentuan jumlah alokasi dan untuk tiap-tiap
program.

Berdasarkan perkembangan sistem penganggaran, jenis anggaran sektor


publik dibagai menjadi Line item budgeting, Performance budgeting, Incremental
budgeting, Planing programing system budgeting, Zero based budgeting, Medium
term budgeting framework. Jenis-jenis angaran tersebut mempunyai kelebihan dan
kelemahan tersendiri. Dalam menyusun anggaran sektor publik terdapat 2 teknik
yang digunakan yaitu teknik penganggaran pendekatan konvensional dan teknik
penganggaran pendekatan new public management.

3.2 SARAN
Kami menyadari bahwa terdapat keterbatasan dalam pembuatan makalah
ini, maka pembaca disarankan untuk membaca referensi lain yang berhubungan
dengan penganggaran sektor publik sehingga dapat memperdalam pemahaman
mengenai pembahasan bab ini.

DAFTAR REFERENSI
Indra Bastian. 2010. Akuntansi Sektor Publik; Suatu pengantar. Edisi 3. Erlangga,
Jakarta, Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai