Anda di halaman 1dari 17

Materi Pokok Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda


(P3B)
SLIDESMANIA.CO
Anggota Kelompok :

Alya Fanny (2005046040)


Indri Rahmawati (2005046043)
Eva Noviana (2005046045)
Nur Alfi Nadhiroh (2005046048)
SLIDESMANIA.CO
Materi pokok suatu persetujuan penghindaran pajak berganda umumnya mengatur
ketentuan mengikuti sistematika, sebagai berikut:
1) Ruang lingkup (scope provisions) meliputi: subjek pajak, jenis pajak dan negara
yang dicakup dalam persetujuan.
2) Definisi atau terminology yang digunakan (definition provisions)
3) Hak pemajakan suatu negara atas suatu jenis penghasilan (subtanstive provisions)
4) Fasilitas keringanan pajak berganda (provisions for the elimination of double
01. Pendahuluan taxation)
5) Pencegahan upaya penghindaran pajak (anti avoidance provisions) yang mengatur
tentang: hubungan istimewam kerja sama antar otoritas perpajakan (mutual
agreement procedure- MAP), pertukaran informasi (exchange of information)
6) Ketentuan lain (special provisions) memuat tentang non-
diskriminasi,diplomat,territorial ekstensi, bantuan pemungutan pajak
7) Saat dimulai dan berakhirnya suatu persetujuan penghindaran pajak berganda (final
provisions)
SLIDESMANIA.CO
Ruang Lingkup

A. Subjek Persetujuan
Terdapat 2 syarat utama yang harus dipenuhi untuk dapat memperoleh manfaat P3B, yaitu:
1) Orang atau badan dimaksud adalah subjek pajak yang dicakup dalam P3B
2) Objek pajak yang digunakan adalah objek pajak yang dicakup dalam P3B Dalam OECD
Model subjek pajak diatur dalam pasal 1 sebagai berikut:
"This convention shall apply to persons who are resident of one or both Conttracting state".
Persetujuan ini berlaku terhadap persons yang merupakan penduduk (resident) dari satu
atau dua negara yang melakukan perundingan. Namun, sebelumnya pasal 3 ayat (1) OECD
Model huruf a dan b menyatakan sebagai berikut:
a. The term "persons" includes an individual, a company and any other body of persons;
b. The term "company" means any body corporate or any entity which is treated as a body
corporate for the tax pupose.
SLIDESMANIA.CO
Dengan demikian, sesuai huruf a pemahaman "persons" meliputi, antara lain:
1. Orang probadi (individual)
2. Badan (company), dan
3. Kumpulan orang pribadi dan badan yang merupakan satu kesatuan (any other body of persons)

Selanjutnya, pada huruf b terkait dengan pengertian company sendiri diartikan sebagai badan hukum
(body corporate) atau suatu entitas dalam bentuk apapun (any entity) yang diperlukan sebagai badan hukum
untuk tujuan perpajakan .

Dalam pasal 4 ayat (1) OECD Model, berdasarkan ketentuan ini penduduk (resident) yang berhak
memperoleh atau memanfaatkan P3B adalah penduduk yang mempunyai kewajiban pajak atas penghasilan
yang diterima baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan adanya mekanisme persetujuan subjek
pajak didasarkan pada Undang- Undang domestic suatu negara, maka dapat terjadi subjek pajak ganda
(dual resident).
SLIDESMANIA.CO
B. Panduan Masalah Solusi Penduduk Ganda (Tie Breaker Rule)
Dalam upaya memecahkan masalah (tiebreaker), penduduk ganda (dual resident)
untuk perorangan. Pasal 4 ayat (2) OECD Model Tahun 2008 mengatur, sebagai berikut:
1) Tiebreaker rule adalah permanent home, yaitu tempat tinggal dimana individu memiliki rumah yang bersifat
permanen.
2) Centre of vital interest, yaitu tempat di mana hubungan pribadi dan ekonomi lebih erat.
3) Habitual abode, yaitu di negara mana ia lebih sering tinggal, baik di permanent home atau tempat lainnya, dan
untuk tujuan apapun.
SLIDESMANIA.CO
Centre of vital interest test bukan hanya
Jika habitual abode tidak juga dapat
dilihat dari kepentingan ekonomi
ditentukan, status kewarganegaraan menjadi
(pendapatan), tetapi juga harus dari
penentu status resident. Jika atidak dapat
kepentingan personal (hubungan pribadi).
ditentukan, penentuan resident dilakukan oleh
Istilah hubungan pribadi meliputi semua
otoritas pajak kedua negara dengan melakukan
aspek kehidupan subjek pajak bersangkutan,
mutual agreement sebagimana dimaksud pada
termasuk kehidupan keluarga, sosial, politik,
pasal 25 OECD Model.
dan budaya.

Surat Keterangan Domisili (SKD) atau Certificate of


Residence (COD) digunakan untuk membuktikan
bahwa Wajib Pajak tertentu adalah Subjek Pajak Dalam
Negeri (resident) dari suatu Negara tertentu yang
menandatangani P3B. SKD adalah persyaratan
administratif bagi WPLN untuk menggunakan fasilitas
yang ada dalam P3B.
SLIDESMANIA.CO
C. Jenis pajak yang dicakup (Taxes covered)

Jenis pajak yang dicakup dalam P3B umumnya


terbatas pada pajak penghasilan, dan pajak kekayaan,
yang dinyatakan dalam pasal 2 OECD ayat 1.
Yang dimaksud dengan pajak penghasilan dan
pajak kekayaan merupakan semua pajak atas seluruh
penghasilan, semua pajak yang dikenakan atas
seluruh modal, atau bagian modal termasuk pajak
atas keuntungan dari pengalihan harta bergerak atau
tidak bergerak, pajak atas upah atau gaji yang
dibayarkan oleh perusahaan, serta pajak atas
apresiasi modal.
SLIDESMANIA.CO
Pengertian-pengertian umum memuat istilah-istilah yang digunakan dalam persetujuan
perpajakan. Istilah ini diberikan secara khusus pada pasal 3 ayat (1) OECD.
1. Beberapa istilah yang diatur dalam pasal 3 ayat (1)
Person, company, enterprise, enterprise of a contracting state, enterprise of the
other contracting state, international traffic, competent authority, national, bussines.
02. Definisi atau
Terminologi yang 2. Istilah yang diatur dalam pasal-pasal tertentu
 Resident of a contracting state dalam pasal 4 ayat (1)
Digunakan  Permanent establishment dalam pasal 5 ayat (1) dan (2)
 Immovable property dalam pasal 6 ayat (2)
 Dividend dalam pasal 10 ayat (3)
 Interest dalam pasal 11 ayat (3)
 Royalties dalam pasal 12 ayat (2)
 Professional services dalam pasal 14 ayat (2)
SLIDESMANIA.CO
03. Alokasi HAK Pemajakan Suatu Negara atas Suatu
Jenis Penghasilan

Aturan distribusi hak pemajakan P3B dimuat dalam pasal 6 s.d pasal 22 UN Model. Aturan ini menentukan
bagaimana hak pemajakan akan dialokasikan dengan mempertimbangkan beberapa kriteria penghasilan yang
berbeda-beda. Cara yang dilakukan adalah dengan menggolongkan suatu penghasilan berdasarkan suatu
golongan tertentu (schedular income) sebelum menentukan negara mana yang kemudian menjadi hak
pemajakan.

Dalam P3B pembagian hak pemajakan disesuaikan dengan aturan distribusi sebagai berikut:
 Hak pemajakan sepenuhnya diberikan kepada negara sumber
 Hak pemajakan dibagi dua masing-masing kepada negara domisili dan negara sumber
SLIDESMANIA.CO
04. Fasilitas Keringanan Pajak
Berganda

Akibat masih terjadinya benturan hak


pemajakan setelah ditentukannya hak
pemajakan bagi suatu negara atau dua negara
dalam suatu perjanjian perpajakan (P3B) maka
potensi pemajakan bertanda tetap tidak
terhindarkan. Upaya mengatasi hak tersebut
fasilitas keringanan pajak diberikan kepada
wajib pajak yang terbebani.
SLIDESMANIA.CO
B. Pertukaran Informasi (Exchange of
Information)
05. Pencegahan Upaya Penghindaran
Pertukaran informasi (exhange of information)
Pajak yang Mengatur tentang adalah fasilitas dalam P3B yang digunakan kedua
Hubungan Istimewa, Kerja sama Antar negara runding untuk saling bertukar data atau
Otoritas Perpajakan, Pertukaran informasi perpajakan-keuangan dalam upaya
mencegah potensi penghindaran pajak (tax
Informasi. avoidance), penyelundupan pajak (tax evasion) dan
penyalahgunaan P3B (tax treaty abuse). Ketentuan
A. Mutual Agreement Procedures (MAP) ini terdapat pada pasal 26 (1) OECD
Mutual agreement procedures (MAP)
Tujuannya untuk mengakomodasi kerja sama
merupakan instrumen yang bisa dilakukan oleh WP
pertukaran informasi di bidang perpajakan, yang
dalam hal terdapat sengketa yang menimbulkan
akan memberikan manfaat bagi kedua negara pihak
pemajakan berganda, atau apabila terdapat indikasi
pada persetujuan yang memungkinkan pihak-pihak
bahwa tindakan otoritas negara mitra menyebabkan
pada persetujuan memperoleh informasi yang
pengenaan pajak yang tidak sesuai dengan
lengkap tentang transaksi yang dilakukan oleh
kesepakatan dalam P3B, sebagaimana dinyatakan
penduduk salah satu negara pihak pada persetujuan.
SLIDESMANIA.CO

dalam pasal 25 OECD.


06. Ketentuan Lain (Special Provisions) Memuat Tentang: Non-
Diskriminasi, Diplomat, Teritori Ekstensi, Bantuan Penagihan Pajak

A. Non-Diskriminasi
Diskriminasi dapat diartikan sebagai perbedaan perlakuan terhadap para pihak dalam
suatu kondisi yang sama. Dalam P38 ditegaskan bahwa setiap negara pihak pada persetujuan
dilarang melakukan diskriminasi terhadap subjek pajak mitra runding berdasarkan
kewarganegaraan (nationality)
Ketentuan nondiskriminasi berlaku terhadap BUT milik penduduk dari suatu negara pihak
pada persetujuan yang beroperasi di negara pihak lainnya pada persetujuan, termasuk
perusahaan penanaman modal di negara yang bersangkutan yang modalnya sebagian atau
seluruhnya, dimiliki atau dikuasi baik langsung maupun tidak langsung oleh penduduk dari
negara domisili. Ketentuan ini juga mengatur bahwa negara sumber tidak diwajibkan untuk
memperlakukan penengenaan pajak khusus.
SLIDESMANIA.CO
B. Bantuan Penagihan Pajak

Ada pun prinsip dalam melaksanakan prosedur bantuan penagihan, antara lain:
1) Masing-masing negara yang terikat perjanjian perpajakan akan berupaya untuk menagih, atas nama negara
mitranya, pajak-pajak yang dikenakan oleh negara mitra untuk menjamin bahwa setiap pembebasan atau pengurangan
tarif pajak yang diberikan negara mitra, berdasarkan penjanjian perpajakan, tidak akan dinikmati oleh orang-orang
yang tidak berhak atas fasilitas-fasilitas (keringanan-keringanan) tersebut. Pejabat-pejabat yang berwenang dari kedua
negara yang terikat perjanjian perpajakan akan saling berkonsultasi untuk kepentingan penerapan ketentuan tersebut di
atas.

2) Negara-negara pada persetujuan tidak diwajibkan untuk melaksanakan tindakan-tindakan administrasi yang
betentangan dengan peraturan-peraturan atau praktik-praktik yang berlaku di masing-masing negara yang terikat
perjanjian perpapajakan, atau yang akan bertentangan dengan kedaulatan, keamanan, atau kebijakan umum negara
yang bersangkutan.
SLIDESMANIA.CO
07. Saat Dimulai dan Berakhirnya Suatu Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda (Final Provisions)

A. Proses Pembentukan P3B

1. Adanya inisiatif dari salah satu negara untuk mengadakan suatu P3B.
2. Pertukaran draft P3B. Negosiasi akan dilakukan untuk membahas isi pasal-pasal dari
draft P3B masing-masing negara yang menunjukkan perbedaan.
3. Setelah dicapai kesepakatan, para negosiator melakukan penandatanganan draft dan
melanjutkannya ke proses ratifikasi.
4. Ratifikasi dilakukan dengan penerbitan Peraturan Presiden tanpa melalui pembahasan
dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
5. Setelah kedua negara meratifikasi dan melakukan pertukaran ratifikasi, biasanya P3B
akan berlaku pada tanggal 1 Januari tahun berikutnya atau sesuai dengan persetujuan.
SLIDESMANIA.CO
B. Berlakunya P3B (Effective Date)
Dalam setiap P3B, tanggal mulai berlakunya suatu P3B dinyatakan dalam beberapa bentuk

1. Secara eksplisit dinyatakan dalam P3B.

2. Saat di mana dihubungkan dengan saat berlakunya P3B (entry into force)

3. Saat di mana dihubungkan dengan saat pemberitahuan nota ratifikasi (notification is given).

C. Berakhirnya P3B (Termination)

Pada dasarnya masa berlakunya suatu P3B tidak disebutkan kapan berakhirnya sampai suatu
saat dihentikan oleh salah satu negara yang terikat atas P3B. Dalam ketentuannya, OECD
Model menyatakan dalam hal suatu negara ingin mengahiri suatu perjanjian, maka sebaiknya
diberitahukan terlebih dahulu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya suatu
tahun pajak atau tahun kalender yang dilakukan melalui saluran diplomatik.
SLIDESMANIA.CO
Thank You
SLIDESMANIA.CO

Anda mungkin juga menyukai