Anda di halaman 1dari 4

A.

Sejarah KPP Pratama Medan Polonia


Pada saat sebelum tahun 1967, Kantor Pelayanan Pajak bernama Kantor Inspeksi Pajak
Medan dan oleh pemerintah dipecah menjadi dua bagian yaitu :
1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara yang berlokasi di Jl. Suka Mulia No.17 A
Medan , yang wilayah kerjanya meliputi :
 Kec. Medan Timur
 Kec. Medan Barat
 Kec. Medan Deli
 Kec. Medan Labuhan
 Kec. Medan Belawan
 Kotamadya Binjai
 Kab. Langkat
2. Kantor Pajak Inspeksi Pajak Medan Selatan yang berlokasi di Jl Diponegoro
No.30 Medan, yang wilayah kerjanya meliputi :
 Kec. Medan Baru
 Kec. Medan Denai
 Kec. Medan Deli Serdang
 Kab. Karo
 Kotamadya Tebing Tinggi
Sebelum Indonesia merdeka, masa pajak ini dikelola oleh pemerintah Hindia
Belanda yang segala peraturannya diatur menurut Undang – Undang yang berlaku di
Belanda. Setelah Indonesia merdeka peraturan dan perundang – undangan tentang
perpajakan disesuaikan dengan iklim dan kebudayan Indonesia.
Dengan pertumbuhan ekonomi penduduk yang semakin meningkat maka
pemerintah mendirikan Kantor Inspeksi Pajak Medan Barat. Untuk menetapkan
pelayanan pajak yang akan diberikan kepada masyarakat umum. Khususnya kepada
wajib pajak, maka berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No
276/KMK/01/1989 tentang organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jendral Pajak. Maka
Kantor Inspeksi Pajak diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Binjai Jl.KM 7,5.
Pada tanggal 1 April 1979 Kantor Inspeksi Pajak diseluruh Indonesia diubah
namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Untuk wilayah Medan, Kantor
Pelayanan Pajak dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara yang berlokasi di Jl. Suka Mulia No
17A
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan yang berjalan di Jl. Diponegoro No.
30 A

Sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 443/KMK/01/2001


tanggal 23 Juli 2001 tentang organisasi dan tata kerja kantor wilyah Direktorat Jendral Pajak,
Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, pemeriksaan dan
penyidikan Pajak dan Kantor Penyuluhan dan Pengalaman Potensi Perpajakan , sehingga Kantor
Pelayanan Pajak di Medan dibagi menjadi enam KPP, yaitu:

1. KPP Medan Belawan yang berlokasi di Jl. Asrama No 7 Medan.


2. KPP Medan Selatan yang beralokasi di Jl. Suka Mulia No 17 A Medan.
3. KPP Medan Timur yang beralokasi di Jl. Diponegoro No 30 Medan.
4. KPP Medan Binjai yang beralokasi di Jl. Asrama No 7 Medan.
5. KPP Medan Kota yang berlokasi di Jl. Diponegoro No 17 A Medan.
6. KPP Medan Polonia yang berlokasi di Jl. Diponegoro No 30 A Medan.

KPP Medan Polonia berdiri pada awal tahun 2002 yang mana merupakan pemecahan dari
KPP Medan Barat yang terletak di Jl. Suka Mulia. Dengan tujuan untuk mengembangkan kantor
wilayah kerja. KPP Medan Polonia ini merupakan 5 kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Medan Maimun


2. Kecamatan Medan Polonia
3. Kecamatan Medan Baru
4. Kecamatan Medan Selayang
5. Kecamatan Medan Tuntungan

Sesuai dengan surat edaran No. SE-19/PJ/2007 tentang Persiapan Sistem Administrasi
Perpajakan Modern pada kantor wilayah DJP dan pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
seluruh Indonesia tahun 2007 – 2008, KPP Pratama adalah jenis KPP yang sebagaimana terdapat
pada peraturan Menteri Keuangan No 132/PMK/2006. KPP Pratama terbagi menjadi KPP
pecahan. Pada 19 Mei 2008 keluar Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No : KEP-
95/PJ/2008 tentang penerapan organisasi, tata cara kerja dan saat mulai beroperasinya. Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Nanggro Aceh Darusalam dan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama dan Kantor Pelayanan. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan dilingkungan Kantor
Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I, Kantor Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi Selatan,
barat dan Tenggara. Berdasarkan surat – surat tersebut maka KPP Medan Polonia berubah
menjadi KPP Pratama Medan Polonia.

Kantor Pelayanan Pajak mempunyai tugas dibidang pelayanan, pengawasan


administrative dan pemeriksaan sederhana wajib pajak dibidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak atas Barang Mewah (PPnBM) dan pajak tidak langsung lainnya
dalam wilayah wewenangnya. Surat Edaran No. SE-19/PJ/2007 tentang Persiapan Penerapan
Sistem Administatif Perpajakan Modern pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak dan
Pembentukan Kantor Pelayanan Pajak Pratama seluruh Indonesia 2007-2008, sehubungan
dengan rencana Penerapan Sistem Administrasi Modern (modernisasi) pada beberapa Kantor
Wilayah DJP, Kantor Pelayanan PajakPratama dan Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi
Perpajakan (KP2KP) di seluruh Indonesia tahun 2007-2008, menyampaikan hal-hal yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut:
a) Kantor Pelayanan Pajak Pratama adalah sejenis Kantor Pelayanan Pajak sebagaimana
terdapat pada Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK/2006. Kantor Pelayanan
Pajak Pratama dibagi menjadi dua bagian yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Induk dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pecahan.
b) Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) adalah unit
vertikal sebagaimana terdapat pada peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK/2006
yang berada dibawah dan tanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Pelayanan
Pajak Pratama.
c) Aplikasi Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SIDJP) yang menggabungkan
seluruh aplikasi perpajakan yang ada di DJP, yaitu Sistem Informasi Perpajakan
(SIP), Sistem Informasi Objek Pajak (SISMIOP), Sistem Informasi Pajak Modifikasi
(SIPMOD), dan SIDJP dalam versi sekarang.
d) Konversi Data adalah kegiatan yang meliputi antara lain back up data dan melengkapi
kode KLU dan kode wilayah.
e) Migrasi Data adalah kegiatan menyesuaikan basis data yang ada dengan struktur basis
data SIDJP.

Anda mungkin juga menyukai