Anda di halaman 1dari 12

UTS TAKEHOME

AUDIT INTERNAL

Oleh :
RIDHO RINALDI
1710091510678

DOSEN PENGAMPU : PIRMANSYAH, SE, M.Ak

PRODI AKUNTANSI SEMESTER VI-B


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG
BANGKINANG
2020
1) Jelaskan perbedaan antara auditor eksternal dan auditor internal menurut
anda ?
Jawab :

Perbedaan utama Auditor Eksternal dan Auditor Internal disajikan dalam tabel
berikut:

Auditor Internal Auditor Eksternal

 Merupakan karyawan perusahaan  Merupakan Orang yang


atau bisa saja merupakan entitas Independen dari luar
independen Perusahaan
 Melayani kebutuhan organisasi,  Melayani pihak ketiga yang
meskipun fungsinya harus memerlukan informasi
dikelola perusahaan. keuangan yang dapat
diandalkan
 Fokus pada kejadian-kejadian  Fokus pada ketepatan dan
dimasa depan dengan kemudian pemahaman dari
mengevaluasi kontrol yang kejadian-kejadian masa lalu
dirancang untuk meyakinkan yang dinyatakan dalam
pencapaian tujuan organisasi. laporan keuangan.
 Langsung berkaitan dengan  Sekali-kali memperhatikan
pencegahan kecurangan dalam pencegahan dan
segala bentuknya atau perluasan pendeteksian kecurangan
dalam setiap aktivitas yang telah secara umum, namun akan
ditelaah. memberikan perhatian lebih
bila kecurangan tersebut
akan mempengaruhi laporan
keuangan secara material.
 Independen terhadap aktivitas  Independen terhadap
yang diaudit manajemen dan dewan
direksi  baik dalam
kenyataan maupun secara
mental
 Menelaah aktivitas secara terus  Menelaah catatan-catatan
menerus. yang mendukung laporan
keuangan secara periodik
biasanya sekali setahun.

2) Sebut dan jelaskan hal-hal yang dapat mempengaruhi indepedensi seorang


auditor internal atau menimbulkan sifat kecurangan dalam diri auditor
internal dan jelaskan theory yang melandasi hal tersebut ?
Jawab :

Faktor faktor yang mempengaruhi independensi auditor internal :

Sudah menjadi hal yang tidak rahasia lagi bahwa klien berusaha untuk
membuat laporan keuangan perusahaan yang baik agar auditor memberikan opini
pendapat yang baik tentang laporan keuangn tersebut. Banyak cara yang
dilakukan oleh klien agar auditor tidak dapat menemukan kesalahan kesalahan
dalam pemyusunan laporan keuangan.

Menurut Sockley (1991) independensi auditor dipengaruhi oleh faktor-


faktor sebagai berikut :

 Pemberian jasa konsultasi pada klien

Memberikan jasa konsultasi pada klien yang diaudit dapat meningkatkan resiko
rusaknya independensi auditor yang lebih besar

 Persaingan antar kantor akuntan publik

Persaingan yang tajam dapat mengakibatkan solidaritas professional yang rendah,


hal ini di sebab kan karena kantor akuntan publik khawatir akan mencari kantor
akuntan publik lainya yang dapat mengeluarkan opini sesuai dengan yang
diingikan klien.
 Ukuran kantor akuntan publik

Penggolongan ukuran besar kecilnya kantor akuntan publik sesuai dengan AICPA
dikatakan besar jika kantor akuntan publik tersebut telah melaksanakan audit pada
perusahaan go-public. Dikatakan kecil jika kantor akuntan publik ter sebut belum
melakukan audit pada perusahaan go-public.

 Lama hubungan audit (Tenure of Audit)

Tenure of audit adalah lamanya waktu auditor tersebut melakukan pemeriksaan


terhadap suatu unit unit usaha perusahaan atau instansi. Lamanya penugasan audit
terhadap klien yaitu lima tahun atau kurang dari lima tahun. Dimaksudkan untuk
mencegah timbulnya pendekatan antara auditor dengan klien yang dapat merusak
indepensi akuntansi dan dapat terjadinya skandal akuntansi.

Theory yang melandasi independensi auditor internal :

a) Independensi sikap mental

Independensi sikap mental adalah adanya kejujuran di dalam diri akuntan yang
dalam mempertimbangkan fakta-fakta dan pertimbangan yang obyektif tidak
memihak dalam diri akuntan dalam menyatakan pendapatnya.

b) Independensi penampilan

Independensi penampilan adalah kesan masyarakat bahwa akuntan publik


bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor
yang dapat mengakibatkan masyarakat meragukan kebebasannya.

c) Independensi praktisi (practitioner independence)


Independensi praktisi adalah yang berhubungan dengan kemampuan praktisi
secara individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak
dalam perencanaan program, pelaksanaan pekerjaan verifikasi, dan penyusunan
laporan hasil pemeriksaan.

d) Independensi profesi (profession independence)

Independensi profesi berhubungan dengan kesan masyarakat terhadap profesi


akuntan publik.

3) Apakah dalam penerapan Good Corporate Governance itu berpengaruh


dalam perusahaan jika para petingginya memiliki ikatan keluarga ? dan
sebutkan 5 perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate Governance
?
Jawab :
Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh dalam
Budaya perusahaan keluarga. Walaupun suasana kerja bersifat kekeluargaan tetapi
tetap dilakukan secara profesional dan semua orang dalam perusahaan mengetahui
batasan, hak dan kewajiban mereka masing-masing. Mereka tetap sopan jika
berbicara kepada atasan, tidak menggunakan bahasayang kasar pada saat
berkomunikasi di perusahaan. Selain itu ada budaya saling membantu, di mana
pemilik sendiri sering turun ke lapangan dan membantu mengawasi jalannya
kegiatan dalam perusahaan. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi adalah
bahasa Indonesia dan juga bahasa Jawa. Oleh karena itu, maka komunikasi di
perusahaan tidak bersifat formal karena menggunakan bahasa jawa yang
melambangkan keakraban antara orang-orang dalam perusahaan.
Di perusahaan ini komunikasi tidak birokratis, dan masih belum memiliki
sistem yang jelas. Hampir semua dibicarakan secara kekeluargaan atau diskusi.
Informasi baru dapat disampaikan secara langsung dan jika informasi tersebut
harus diberitahukan pada semua pihak dalam perusahaan maka direktur akan
memanggil setiap kepala bagian dan staffnya untuk melakukan meeting dan
memberitahukan perubahan atau informasi.
5 perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate Governance (GCG)
yang bersifat kekeluargaan :
 PT. Astra International Tbk
 Grup Djarum
 PT Gudang Garam Tbk
 Indorama Corporation
 Salim Group

4) Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap audit operasional !


Jawab :

Tahap-Tahap Audit Operasional :

Menurut (Arens dan Loebbecke, 2000), ada tiga tahap yang dilakukan dalam
melakukan audit operasional yaitu:

a) Perencanaan

Perencanaan dalam audit operasional serupa dengan perencanaan untuk audit


atas laporan keuangan historis. Seperti dalam audit laporan keuangan, auditor
operasional harus menentukan lingkup penugasan dan menyampaikan hal itu
kepada unit organisasional, juga perlu menentukan staff yang tepat dalam
penugasan, mendapatkan informasi mengenai latar belakang unit organisasional,
memakai struktur pengendalian intern, serta menentukan bahan bukti yang tepat
yang harus dikumpulkan. Perbedaan utama antara perencanaan audit operasional
dengan audit laporan keuangan adalah sangat banyaknya keragaman dalam audit
operasional. Oleh karena keragamannya, seringkali sulit menentukan tujuan
khusus pada suatu audit operasional, sehingga tujuannnya akan didasarkan pada
kriteria yang dikembangkan untuk penugasan.

b) Pengumpulan dan evaluasi bahan bukti

Dengan cara yang sama seperti pada audit keuangan, auditor operasional harus
mengumpulkan cukup bahan bukti yang kompeten agar dapat menjadi dasar yang
layak guna menarik suatu kesimpulan mengenai tujuan yang sedang diuji.

c) Pelaporan dan tindak lanjut


Dua perbedaan utama dalam laporan audit operasional dan keuangan yang
mempengaruhi laporan audit operasional. Pertama, dalam audit operasional,
laporan biasanya dikirim hanya untuk pihak manajemen, dan satu salinan untuk
unit yang diperiksa. Tidak adanya pemakaian pihak ketiga, mengurangi
pembakuan kata-kata dalam laporan audit operasional. Kedua, keragaman audit
operasional memerlukan penyusunan laporan secara khusus untuk menyajikan
ruang lingkup audit, temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi.

Hubungan kedua faktor ini mengakibatkan banyak perbedaan dalam laporan


audit operasional. Penulisan laporan seringkali memakan banyak waktu agar
temuan-temuan dan rekomendasi disampaikan secara jelas. Tindak lanjut
merupakan hal yang biasa dalam audit operasional di saat rekomendasi-
rekomendasi disampaikan kepada manajemen, yang tujuannya adalah untuk
memastikan apakah perubahan-perubahan yang direkomendasikan telah dilakukan
dan jika tidak apakah alasannya.

5) Sebutkan prosedur penyusunan langkah kerja audit !

Jawab :

Ada beberapa langkah dalam melakukan proses audit supaya proses ini berjalan
secara baik dan benar. Contoh langkah ini dilakukan oleh auditor eksternal yang
akan melakukan audit kepada perusahaan, ada enam langkah dalam proses audit
secara ringkas seperti :

a) Mencari dokumen yang dibutuhkan

Langkah pertama dalam proses audit yaitu pihak auditor akan mendatangi klien
untuk meminta beberapa dokumen bersinggungan dengan proses audit. Auditor
yang profesional sudah pasti sudah akan mengirimkan beberapa daftar dokumen
yang akan dia audit. Ada beberapa dokumen wajib yang dibutuhkan dalam proses
audit seperti dokumen rekening koran, buku besar dan nota keuangan. Auditor
juga akan meminta bagan organisasi klien bersama dengan daftar nama dewan dan
petinggi komite terkait.

b) Persiapan audit
Para auditor akan memeriksa beberapa informasi yang ada di dalam dokumen
yang dibutuhkan dan akan merencanakan bagaimana tata cara proses audit. Para
auditor akan mengadakan workshop resiko yang disusun oleh tim audit sebagai
persiapan dalam melakukan audit perusahaan. Dalam workshop resiko dilakukan
oleh tim audit untuk mengetahui berbagai masalah yang akan hadir saat proses
audit dilakukan. Setelah workshop resiko dilakukan lalu auditor akan menyusun
acara audit sesuai workshop yang dilakukan tim audit.

c) Membuat rencana rapat terbuka

Auditor perlu untuk menggelar rapat terbuka supaya kejelasan proses audit bisa
dipahami para pegawai perusahaan. Auditor bisa mengundang manajeman senior,
staf administrasi utama dan general affair. Dalam rapat terbuka tersebut auditor
akan menjelaskan proses audit tersebut, bagaimana lama waktunya dan masalah
lain pada saat melakukan proses audit. setiap kepala bagian di wajibkan untuk
memberitahu staf bawahannya tebtang adanya wawancara dengan pihak auditor.

d) Kerja di lapangan

Auditor mengambil informasi yang dapat diserap pada gelaran rapat terbuka dan
menggunakannya di rencana audit.kerja di lapangan dilaksanakan setelah
berkomunikasi dengan para anggota staf dan akan meninjau tata cara dan proses
audit tersebut. Auditor akan menguji ketaatan klie terhadap pencatatan dan
pelaporan keuangan sesuai dengan PSAK. Kontrol di dalam akan terus
disempurnakan untuk memastikan bahwa auditor tersebut benar-benar
menjalankan tugasnya. Auditor bisa bertukar pikiran pada suatu problem saat
beberapa masalah di hadapi kliennya supaya mendapatkan timbal balik.

e) Menyusun laporan

Auditor menyusun laporan audit yang berisi temuan-temuan masalah saat proses
audit tersebut. Dalam laporan tersebut auditor akan merangkum segala kelalaian
berupa temuan material dan non material dan temuan lainya. Auditor akan
menulis komentar bersinggungan dengan temuan audit dan menyerahkan
solusinya kepada kliennya. Setelah prose berakhir lalu auditor akan menggelar
rapat penutupan untuk mendiskusikan berbagai problem dalam proses audit
perusahaan lalu memberikan solusi kebaikan untuk berbagai masalah perusahaan.

6) Ringkas apa yang anda ketahui tentang Audit Internal !

Jawab :

Pengertian Audit Internal

Audit internal atau disebut juga dengan internal audit yaitu sebuah penilaian
terhadap keyanikan, independe, obyektif dan kegiatan konsultasi yang dibuat
sebagai penambah nilai dan peningkatan operasi organisasi. Audit internal ini bisa
sebagai pendukung suatu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa
pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam evaluasi dan peningkatan
efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola.

Pengertian Audit Internal Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa definisi audit internal menurut ahlinya.

1. Hiro Tugiman

Pengertian Audit Internal menurut Hiro Tugiman adalah fungsi penilaian secara
independen di dalam organisasi untuk mengetes dan melakukan evaluasi terhadap
kegiatan/program yang dijalankan.

2. Ikatan Auditor Internal (IIA, dalam Messier :2005)

Pengertian Audit Internal menurut IIA adalah kegiatan independen dan objektif
beserta konsultasi yang disusun untuk meningkatkan nilai dan operasional
organisasi/perusahaan.

Internal audit dapat mendukung organisasi atau perusahaan dalam mencapai


tujuan dengan cara pendekatan yang sangat berstruktur dan disiplin. Pendekatan
internal audit itu dijalankan dengan cara evaluasi dan meningkatan kefektifan
manajamene resiko, kontrolling dan proses tata pengelolalan.
3. Sukrisno

Pengertian Audit Internal menurut Sukrisno adalah pemeriksaan yang dijalankan


oleh unit audit internal yang dimiliki perusahaan terhadap finansial report dan
laporan akuntansi perusahaan serta meninjau kepatuhan dan kepatuan akan
kebijakan yang ditentukan pimpinan puncak, peraturan pemerintah dan ketentuan
dari perserikatan profesi.

4. Mulyadi (2002)

Pengertian Audit Internal menurut Mulyadi adalah pelaksanana audit/auditor yang


melaksanakan tugas di dalam perusahaan untuk mengetahui sejauh mana prosedur
dan kebijakan yang telah dijelankandengan baik, menetapkan seberapa efektif dan
efisien dari produser kegiatan organisasi/perusahaan, serta menilai kefektivitasan
informasi yang di produksi oleh masing-masing unit dalam organisasi/perusahaan.

Tujuan Audit Internal

Hiro Tugiman (2006) menyatakan bahwa Internal Audit memiliki tujuan dalam
membantu anggota organisasi supaya bias melaksanakan tugas dengan efektif.
Dalam kegiatan internal audit berusapa melaksanakan analisis dan memberikan
berbagai saran dan penilaian. Proses pemeriksanaan autid mencakup pengawasan,
yang sangat efektif dengan pembayaran yang normal.

Lalu Sukrisno Agoes (2004) menyatakan bahwa tujuan dari audit internal yaitu
membantu manajemen perusahaan melaksanakan tugas melalui analisa, penilaian
dan pemberian saran dan masukan tenagn aktivitas atau program (yang masuk
dalam pemeriksaan).

Untuk meraih tujuan dari internal audit maka auditor harus menjalankan beberapa
hal dibawah ini yaitu:

 Memberi kepastian berhubungan dengan peraturan dan prosedur yang


wajib ditaati oleh semua elemen manajemen
 Memberi penilaian baik dan peningkatan pengawasan efektif dengan biasa
yang wajar dan juga melakukan identifikasi sistem pengendalian yang
ditetapkan yang mencakup pengendalian internal manajemen dan kegiatan
operasional yang berhubungan.
 Memasikan bahwa semua aset perusahaan dijaga dengan penuh tanggung
jawab dari penyalahgunaan, kehilangan, korupsi dan hal lain semisal.
 Mengajukan beberapa saran dalam rangka memperbaiki sistem operasional
perusahaan supaya lebih efektif dan efisien.
 Memberi penilaian berkaitan dengan mutu dan kualitas kerja kepada
masing-masing bagian yang ditunjuk manajemen perusahaan.
 Memastikan bahwa data yang sudah ada diolah dalam perusahaan dapat
dipertanggungjawabkan

Fungsi Audit Internal

Sawyer (2005) meyatakan bahwa fungsi audit internal yaitu:

 Melakukan pengawasan kepada semua aktivitas yang sulit diatasi oleh


pimpinan puncak.
 Melakukan indentifikasi dan meminimalisasi resiko
 Mendukung dan membantu manajamen terhadap bidang teknis.
 Melakukan pelaporan Validasi kepada manajer
 Membantu proses decision making
 Melakukan analisa masa mendatang (bukan hal yang sudah terjadi)
 Membantu manajer dalam pengelolaan perusahaan.

Ruang Lingkup Audit Internal

Guy dkk menyatakan bahwa ruang lingkup internal audit yang sudah
diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe antara lain:

 Melakukan analisa kefektifan (Reliabilitas dan Integrasi) informasi


finansial dan operasional dan juga alat yang digunakan untuk identifikasi,
pengkuran, pengelompokan, dan pelaporan informasi tersebut.
 Menjalankan pengamatan atas sistem yang ada dalam rangka memastikan
adanya kesesuaian antar kegiatan/aktivitas/program yang dilaksanakan
organisasi dalam kebijakan, peraturan, prosedur, hukum, rencana yang
berdampak signifikan kepada kegiatan organisasi.
 Melakukan pengamatn berbagai metode yang digunakan dalam menjaga
aset/harta perusahaan. Jika diperlukan maka akan dilakukan verifikasi
kepada harta-harta tersebut.
 Memberikan penilaian atas efektivitas dan keekonomisan dalam
penggunaan sumber daya
 Melakukan pengamatan atas aktivitas operasional atau program
organisasi/perusahaan apakah hasil yang didapat konsisten dan sesuai
dengan tujuan dan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai