TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi
berkepentingan.
serta pelaporan informasi keuangan dalam ukuran moneter (uang) dalam suatu
data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
manajemen dari suatu perusahaan bisnis arus mempunyai suatu variasi informasi
Menurut Dewi Utari dkk (2016:6), salah tugas manajemen adalah membuat
keputusan, yakni memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif informasi yang
pokok manajemen yang dapat dikategorikan menjadi dua aspek yaitu aspek
dan memberi umpan balik dengan jalan membandingkan pretasi kerja dengan
anggaran. Perbedaan antara laporan prestasi kerja dengan anggaran itu melahirkan
terkandung maksud bahwa manajer tidak mutlak harus tunduk kepada rencana
yang telah dibuat, tetapi mereka boleh menyimpang dari rencana karena adanya
perubahan kondisi bisnis, ekonomi, sosial, dan kondisi politik,walaupun hal itu
tidak terusrat dalam rencana, dengan demikian manajer harus peka dengan
C. Laporan Keuangan
pembuatan ringkasan data keuangan organisasi Laporan keuangan ini disusun dan
ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian
laporan yang memberikan gambaran akuntansi atas operasi serta posisi keuangan
organisasi.
baik bank maupun nonbank pada suatu waktu (periode) akan melaporkan semua
panjang maupun jangka pendek, serta ekuitas (modal) yang dimilikinya. Informasi
yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau
beban yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut. Informasi ini akan
gambaran tentang arus kas suatu perusahaan seperti yang tergambar dalam
berikut:
1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis
aktiva.
yang disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Artinya
laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Jenis-jenis
1. Neraca
pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta)
dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen di
2. Laporan laba/rugi
dalam suatu periode tertentu. Laporan ini menggambarkan jumlah pendapatan dan
dikeluarkan.
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas
atau mempelajari dari pada hubungan- hubungan dan tendensi atau kecendrungan
(trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta pengembangan
Menurut Houston (2014:94) analisis laporan keuangan jika dilihat dari sudut
pandang investor, peramalan masa depan adalah inti dari analisis yang
lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk merencanakan tindakan-
a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit)
dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan
(implicit).
luar perusahaan.
e. Mengetahui sifat- sifat yang akhirya dapat melahirkan model- model dan
keputusan.
mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu kewaktu dan
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
keputusan ekonomi.
b. Trend atau tendensi atau posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang
jumlah penjualannya.
d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja adalah suatu analisis untuk
uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas
dari akun-akun tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu
g. Analisis Perubahan Laba Kotor (Gross Profit Analysis) adalah suatu analisis
akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka yang lain atau
cara membagi satu angka dengan angka yang lain. Perbandingan dapat dilakukan
dengan antara satu komponen dengan komponen yang lain dalam suatu laporan
keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Hasil dari
rasio keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja manajemen dalam suatu
periode apakah mencapai target yang telap ditetapkan, kemudian juga dapat
dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
diketahui dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba/rugi serta
Analisis rasio keuangan merupakan alat yang sangat umum digunakan untuk
lalu, saat ini dan kemungkinan dimasa depan. Analisis rasio-rasio keuangan
Jenis rasio yang digunakan banyak sekali, namun rasio yang umum dan
a. Rasio Likuiditas
jangka pendeknya (jatuh tempo kurang dari satu tahun) dengan menggunakan
Rasio ini hampir sama dengan rasio lancar (current ratio), hanya saja
aktiva lancar (kas, piutang dagang dan persediaan) persediaan dianggap sebagai
b. Rasio Solvabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai oleh hutang, artinya berapa besar beban hutang yang ditanggung
hutang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang semaki banyak, maka akan sulit bagi perusahaan untuk
Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan
pemilik perusahaan. Bagi kreditor semakin besar rasio ini semakin tidak
menguntungkan akan semakin besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang
Rasio ini merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Atau
membayar biaya bunga. Secara umum semakin tinggi rasio ini semakin besar
c. Rasio Profitabilitas
menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberi gambaran tentang
penjualan bersih atau rasio antara laba kotor dengan penjualan bersih. Rasio ini
biaya dan laba penghasilan. Margin ini menunjukkan perbandingan antara laba
bersih setelah pajak (EAT) dengan penjualan. Rasio ini dihitung dengan rumus :
Rasio ini membandingkan laba setelah pajak dengan total aktiva. Rasio ini
berguna bagi pemimpin perusahaan untuk melihat atau mengukur efisiensi dan
keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah invetasi aktiva
yang digunakan untuk mengahsilkan laba tersebut. Rasio ini dihitung dengan
rumus :
untuk pemegang saham biasa dengan ekuitas saham biasa. Rasio ini digunakan
sebagai ukuran efektivitas dana pemegang saham yang telah diinvestasikan. Rasio
ini merupakan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Return On Asset
menghasilkan laba. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa
aktiva lebih cepat berputar dan meraih laba (Harap, 2010:305). Wira (2011:72)
d. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau
efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva)
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio akitivitas merupakan salah macam-
macam rasio yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi
pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi keuangan bisa berjalan
aktiva dalam suatu periode tertentu. Total Assets Turnover memaparkan bahwa
modal kerja bersih suatu perusahaan. Nilai modal kerja bersih diperoleh dari
aktiva lancar dikurangi utang lancar. Rasio ini mengukur aktivitas bisnis yang
banyaknya penjualan yang diperoleh perusahaan untuk setiap modal kerja dapat
Fixed Assets Turnover mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada
harta tetap seperti pabrik peralatan dalam rangka menghasilkan penjuala, atau
berupa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang
Inventory berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari Inventory dan
pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup
baiknya manajemen mengontrol modal yang ada persediaan. Rasio ini dihitung
dengan rumus :
Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan
Rata-rata Persediaan
e. Rasio Pasar
Rasio pasar merupakan rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap
nilai buku. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut investor atau
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2005:74) rasio ini membandingkan antara harga
saham (yang diperoleh dari pasar modal) dan laba perlembar saham yang
Earning Per Share dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah
Rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan (Price to Book Value),
dimana nilai buku dihitung sebagai hasil dari ekuitas pemegang saham dengan
F. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan dapat
diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aktiva, log size, nilai saham, dan
lain sebagainya. Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva,
penjualan dan kapitalisasi pasar. Jika semakin besar total aktiva, penjualan dan
kapitalisasi pasarnya maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Ketiga
dapat mewakili seberapa besar ukuran perusahaan tersebut, misal semakin besar
aktiva maka akan semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak
penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi
pasar maka akan semakin besar pula perusahaan itu dikenal dalam masyarakat.
pada besar atau kecilnya perusahaan dengan mengamati total aset atau total
perusahaan, baik dari segi jumlah aktiva maupun dari segi tingkat penjualan, akan
Menurut Murhadi Arus Kas Bebas (Free Cash Flow) adalah kas yang
berbagai aktivitas (Basir & Muslih, 2019). Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)
memperhatikan secara khusus pada kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
dalam modal atau aset tetap, setelah perusahaan membayar semua investasi dan
disimpulkan bahwa arus kas bebas adalah sisa kas perusahaan (Sulastri, Puspa, &
Fauziati, 2016). Adapun rumus untuk menentukan free cash flow (arus kas bebas)
H. Kebijakan Hutang
atau modal kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor
(Sihotang & Saragih, 2017). hutang adalah kewajiban suatu perusahaan yang
timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang
I. Return On Assets
(2016) Return on Asset (ROA) adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas
menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang
(ROA) dipengaruhi oleh dua faktor adalah turnoverdari operating assets (tingkat
perputaran aktiva yang digunakan untuk operasi), dan profit margin. Adapun
J. Penelitian Terdahulu
tentang penelitian yang akan dilakukan. Kajian penelitian terdahulu dari penelitian
Tabel II.1
Penelitian Terdahulu
1. Ukuran Perusahaan
memiliki skala dan keleluasan ekonomis yang lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan kecil, sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman yang
(2016). Semakin besar aktiva suatu perusahaan maka akan semakin besar pula
modal yang ditanam, semakin besar total penjualan suatu perusahaan maka akan
semakin banyak juga perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juhara Rahmana Putra, Tumpal Manik
dan Sri Ruwati (2019) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap return on assets pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
simultan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan rasio return on assets
Menurut Ross et al. Free cash flow sebagai kas perusahaan yang bisa di
dalam modal atau aset tetap, setelah perusahaan membayar semua investasi dan
disimpulkan bahwa arus kas bebas adalah sisa kas perusahaan(Sulastri, Puspa, &
Fauziati, 2016). Sisa kas perusahaan oleh manajer tidak dibagikan kepada para
memegang saham sebagai dividen. Sisa kas perusahaan oleh manajer digunakan
untuk berinvestasi pada struktur modal atau yang lainnya. Ada kemungkinan free
cash flow dipergunakan pada struktur modal atau yang lainnya sehingga
adanya penambahan modal pada struktur modal berakibat pada adanya inovasi
menunjukkan bahwa secara parsial free cash flow berpegaruh positif serta
signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan rasio return on assets
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-
2018. Berdasarkan penjabaran diatas maka hipotesis kedua dalam penelitian ini
adalah :
3. Kebijakan Hutang
dimana perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang
dapat mengurangi penghasilan kena pajak yang dapat memberikan manfaat bagi
pemegang saham. Kebijakan hutang dukur dengan Debt To Equity Ratio (DER),
rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
(kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk
mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
pendanaan yang disediakan pemilik dan akan berdampak pada kinerja keuangan
terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan
penelitian yang dilakukan oleh Rahmana Putra, Tumpal Manik dan Sri Ruwati
(2019) menyatakan bahwa secara parsial debt to equity ratio tidak berpengaruh
terhadap return on assets pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar
dari Bhakti Helvie Rambe (2020) menunjukkan bahwa secara parsial diketahui
L. Model Penelitian
Gambar II.1
Model Penelitian
Ukuran
Perusahaan
(X1)
Kebijakan
Hutang
(X3)
Tabel II.2
Defenisi Operasional Variabel