Anda di halaman 1dari 9

DEWI RAHMADHANI

A31115016
Makassar, 25 September 2017

BAB 2

AUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR

I. Azas-azas yang mendasari Audit Laporan Keuangan


 Hubungan antara Akuntansi dan Auditing
Akuntansi
AUDITING
Berpedoman pada GAAP
Berpedoman pada GAAS
Tanggung Jawab :
Tanggung Jawab : Auditor
Manajemen

Menganalisi bukti dan Memahami bisnis dan


transaksi industri klien

Memperoleh dan
mengukur dan
mengevaluasi bukti
mencatat data
yang berkaitan
transaksi
dengan keuangan

Mengelompokkan dan Membutikan laporan


mengikhtisarkan data disajikan secara wajar
yang dicatat sesuai dengan GAAP

Menyatakan
Mengevaluasi
pendapat dalam
Kewajaran
laporan audit

Menyusun laporan
Mengirimkan laporan
keuangan sesuai
audit kepada klien
GAAP

Mengirimkan laporan Mengirimkan


keuangan dan laporan rekomendasi yang
auditor kepada para memiliki nilai tambah
pemegang saham kepada manajemen
setiap tahun dan dewan direksi
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan


transaksi yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah diidentifikasi, maka bukti
dan transaksi ini diukur, dicatat, dikelompokkan, serta dibuat ikhtisar dalam
catatan-catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Tujuan akhir akuntansi adalah komunkasi data yang relevan dan andal,
sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Dengan demikian,
akuntansi adalah suatu proses yang kreatif. Para pegawai entitas terlibat dalam
keuangan terletak pada manajemen entitas.
Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami bisnis
dan industri serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan
laporan keuangan manajemen, sehingga memungkinkan auditor meneliti
apakah kenyataan laporan keungan tersebut telah menyajikan posisi keuangan
entitas, hasil operasi, serta arus kas secara wajar sesuai GAAP . Auditor
bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang berlaku umum
(GAAS) dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam
menerbitkan laporan yang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam
bentuk pendapat atau opini atas laporan keuangan. Tujuan uatam audit laporan
keuangan bukan menciptakan informasi baru, melaikan untuk menambah
keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen.
Gambar di atas menunjukkan adanya hubungan yang erat antara
auditing dengan akuntansi, namun proses akuntansi (mencatat,
mengelompokkan, dan meringkas transaksi dalam bentuk laporan keuangan
yang berlaku) berbeda dengan proses auditing (mendapatkan dan mengevaluasi
bukti untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku). Pendekatan yang dilakukan dalam
proses akuntansi jelas berbeda dengan pemeriksaan kewajaran laporan
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

keuangan tidak hanya sebatas pemeriksaan atas catatan akuntansi. Untuk


memeriksa kewajaran laporan keuangan, auditor melakukan berbagai teknik
audit yang diterapkan pada berbagai hal diluar catatan akuntansi.

 Pembuktian dan pertimbangan Profesional dalam Audit Laporan Keuangan


Audit dilakukan berdasarkan ausmsi bahwa data laporan keuangan
dapat diteliti untuk pembuktian. Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian
(verifiable) apabila ada dua atau lebih orang yang memilki kualifikasi dapat
memberikan kesimpulan yang serupa dari data yang diperiksa. Kemampuan
dapat diteliti untuk pembuktian (verifiability) terutama berkaitan dengan
tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yang sedang
dipertimbangkan.
Dalam beberapa disiplin, data dikatakan bisa diperiksa apabila
pemeriksa bisa membuktikan tanpa keraguan bahwa data benar atau salah. Hal
seperti ini tidak berlaku di akuntansi dan pengauditan. Auditor hanya
membutuhkan dasar yang memadai untuk menyatakan suatu pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor
mengumpulkan bukti untuk menentukan validitas dan ketetapan perlakuan
akuntansi atas transaksi-transaksi dan saldo-saldo. Dalam konteks ini, validitas
berarti otentik, benar, baik, atau berdasar, dan ketetapan berarti sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku dan kebiasaan. Dalam pengauditan
laporan , auditor harus yakin bahwa asersi-asersi individual bisa diverifikasi
(atau bisa diperiksa), dan memungkinkan untuk mencapai suatu kesimpulan
tentang kewajaran laporan keuangan sebagai keseluruhan dengan memriksa
akun-akun yang membentuk laporan.
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

 Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan


Perlunya dilakukan audit independen aas laporan keuangan dapat dilihat pada
kondisi berikut :
1) Pertetangan kepentingan
2) konsekuensi
3) kompleksitas
4) keterpencilan
 Manfaat Ekonomi Suatu Audit
1) Akses ke pasar modal
2) Biaya modal yang lebih rendah
3) Penangguha inefisiensi dan kecurangan
4) Peningkatan pengendalian dan operasional

 Keterbatasan Audit Laporan Keuangan


1) Biaya yang memadai (reasonable cost). Pembatasan biaya audit dapat
menimbulakn terbatasnya pengujian, atau penarikan sampel dari catatan
akuntansi atau dana pendukung yang dilakukan secara selektif.
2) Jumlah waktu yang memadai (reasonable lenghth of time). Hambatan
waktu ini dapat mempenaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang
peristiwa dan transaksi setelah tangal neraca yang berdampak pada
laporan keuangaan. Lebih lagi, hanya bersedia waktu yang demikian
singkat untuk memisahkan keyidakpastian yang ada pada tanggal
laporan keuangan.

Keterbatasan penting lainnya adalah kerangka kerja akuntansi yang


ditetaplan untuk penyusunan laporan keuangan. Berikut dua keterbatasan
penting yang berkaitan dengan kerangka kerja audit yang ditetaokan :
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

1) Prinsip akuntansi alternatif (alternative accounting principles)


2) Estimasi akuntansi (accounting estimates)

II. Hubungan Auditor Independen


 Manajemen

Istilah manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara


aktif merencanakan,melakukan koordinasi,serta mengendalikan jalannya
operasi dan traksi klien.Dalam konteks auditing, manajemen menunujk pada
para pejabat perusahaan, pengawas,dan personel kunci sebagai penyelia.

Selama pelaksanaan audit,terdapat interkasi luas antara auditor dan


manajemen. Untuk mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam
audit,seringkali auditor memerlukan data rahasia tentang entitas.

 Dewan Direksi dan Komite Audit


 Dewan direksi suatu perusahaan bertanggung jawabuntuk memastikan
bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan para
pemengan saham.Hubungan auditor dengan para direktur sebagian besar
tergantung pada komposisi dewan itu sendiri.Fungsi suatu komite audit
secara langsung mempengaruhi auditor independen adalah :
1) Mencalonkan kantor akuntan public untuk melaksanakan tahunan.
2) Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor
3) Mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan
masalah-masalah besar yang dijumpai selama pelaksanaan audit.
4) Me-review laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor
pada saat penyelesaian penugasan.
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

 Auditor Internal
Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang
dekat dengan auditor internal yang ada pada perusahaan klien.Pekerjaan
auditior internal tidak dapat digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor
independen.Namun demikian,pekerjaan auditor intern dapat menjadi pelengkap
yang penting bagi auditor indenpenden.Untuk menentukan pengaruh pekejaan
audit internal terhadap audit,auditor independen harus (1) mempertimbangkan
kompetisi dan objektivitas auditor internal dan (2)mengevaluasi mutu
pekerjaan auditor internal.
 Pemegang Saham
Para pemengang saham sangat mengandalkan laopran keungan yang
telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah
melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab.Oleh
karena itu,auditor memiliki tanggung jawab yang penting kepada para
pemengang saham sebagai pengguna utama laporan auditor.Selama
pelaksanaan suatu penugasan,auditor mungkin tidak berhubungan langsung
dengan para para pemengang saham yang bukan pejabat,pegawai kunci,atau
direktur perusahaan klien.Namun demikian,auditor diperbolehkan mengikuti
rapat umum pemengang saham serta memberikan tanggapan langsung atas
pertanyaan-pertanyaan para pemengan saham.

III. Standar Auditing


 Statements on Auditing Standard (SAS) atau Pernyataan Standar Auditing
 Generally Accepted Auditing yang Berlaku Umum
1) Standar Umum

2) Standar Pekerjaan Lapangan
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

 Perencanaan dan supervisi yang emadai


 Pemahaman atas struktur pengendalian intern
 Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup
3) Standar Pelaporan
 Laporan keuangan disajkan sesuai dengan GAAP
 Konsistensi dalam penerapan GAAP
 Pengungkapan informatif yang memadai
 Pernyataan pendapat
 Penerapan Standar Auditing
Standar audit dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh
seorang auditor independen tanpa memanfang skala ukuran kegiatan klien,
bentuk organisasi bisnis, jenis industri, atau apakah tujuan entitas adalah
mencari laba atau nirlaba.
Konsep materialitas dan risiko akan mempengaruhi aplikasi seluruh
standar, khususnya pada standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.
 Hubungan antara Standar Auditing dengan Prosedur Auditing
Prosedur auditing (auditing procedures) adalah metode-metode yang
digunakan serta tindakan yang dilakukan auditor selama audit berlangsung,
prosedur auditing meluputi langkah-langkah seperti : menghitung kas kecil,
memeriksa rekonsiliasi bank tang disusun oleh klien, mengamati perhitungan
persediaan serta menginspeksi keabsahan kendaraan bermotor yang dibeli
perusahaan.

IV. Laporan Auditor


 Laporan Standar
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

uatu laporan standar merupakan lporan yang lazim diterbitkan.Laporan ini


memuat pendapat wajar tanpa pengeculian yang menyatakan bahwa
pelopran keuangan menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang
material,posisi keuangan,hasil usaha,dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.Kesimpulan ini hanya akan dinyatakn bila
auditor telah membentuk pendapat berdasarkan audit yang dilaksanakan sesuai
GAAS.
 Penyimpangan dari Laporan Standar
Dalam praktik,dapat muncul kondisi-komdisi tertentu yang tidak
memungkinkan auditor menerbitkan laporan standar.Penyimpangan dari
laopran standar tergolong dalam suatu dari kedua kategori berikut ini :
1) Laporan standar dengan bahasa penjelasan. Karateristik berbeda yang
ada dalam kategori jenis laporan ini adalah bahwa paragraph pendapat
tetap menyatakan pendapat tanpa pengeculian,karena laporan keuangan
sesuai dengan GAAP.Namun,terrdapt beberapa kondisi yang
mengharuskan auditor menambah paragraf penjelasan atau bahasa
penjelasan lain pada pelaporan standar.
2) Jenis-jenis Pendapat Lain
Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar adalah apabila terjadi
salah satu kondisi berikut ini:
 Laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari
GAAP.
 Auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup
berkenaan dengan satu atau lebih asersi manajemen,sehingga tidak
memiliki dasar yag memadai untuk memberikan pendapat wajar
tanpa pengeculian atas laporan keuangan secara keseluruhan.
DEWI RAHMADHANI
A31115016
Makassar, 25 September 2017

Dalam hal ini,auditor akan menyatakan salah satu pendapat dari jenis
pendapat berikut ini:
 Pendapat wajar dengan pengeculian yang menyatakan bahwa
kecuali dampak dari hal-hal yang berkaitan dengan pengeculian
tersebut,laporan keuangn menyajikan secara wajar,sesuai dengan
GAAP.
 Pendapat tidak wajar,yang menyatakan bahwa laporan keuangan
tidak menyajikan secara wajar...sesuai GAAP.
 Menolak memberikan pendapat,yang menytakan bahwa auditor
tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan

 Laporan Pertanggungjawaban Manajemen


Dalam bagian pertama bab ini, disebutkan bahwa manajemen
bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan sedangkan auditor
bertanggung jawab menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Auditor
menekankan adanya pembagian tangging jawab tersebut pada paragraf
pendahuluan laporan standar auditor.

Anda mungkin juga menyukai