Anda di halaman 1dari 7

BAB 42

AUDIT TERPADU SELAYANG


PANDANG

DISUSUN OLEH:
M. RIDHO HERNANDA (B12.2018.03869)
RIYAN HIDAYATULLAH M. (B12.2018.03872)
NOVREZA PUTRA S. (B12.2018.03878)
MUHAMMAD RIFKI O. (B12.2018.03885)
PENDEKATAN TERPADU

• Tujuan akhir audit adalah memberikan opini auditor mengenai


kewajaran penyajian laporan keuangan yang diauditnya.
• Arens dan rekan rekannya memperkenalkan pendekatan terpadu
(Integrated approach) dimana audit dilakukan menurut siklus siklus
(cycles) yang ada.
• ISA menggunakan pendekatan audit berbasis resiko, yang
dilaksanakan dalam tiga tahap : menilai resiko, menanggapi resiko
yang dinilai dan tahap merumuskan opini audit.
Pra pendekatan terpadu
a. Tujuan akhir ini tidak berubah sepanjang masa, meskipun istilah yang
digunakan dan perumusan opininya berubah.

Yang berubah ialah pendekatannya, terlihat dalam istilah auditing: An


integrated approach yang digunakan sebagai judul buku karya alvis arens dan
james loebbecke tahun1997 (edisi pertama). Istilah Integrated approach masih
dalam edisi terakhir (ke 15)

Sebelum pendekatan terpadu dikenalkan Arens dan rekan rekannya audit dilakukan
akun demi akun. Mulai dari seluruh akunlaporan posisi keuangan sampai akun laba
rugi.

Pendekatan ini disebut neraca saldo atau trial balane approach.


Pendekatan neraca saldo itu terasa ilmiah, karena dokumen pertama yang diterima
auditor adalah neraca saldo, bberisi laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.
Pendekatan Terpadu

Contoh siklus dalam perusahaan dagang :

1. Siklus penjulan dan penagihan


2. Siklus penggajian
3. Siklus pengadaan dan pembayaran
4. Siklus persediaan barang dan pergudangan
5. Siklus pengadaan capital (Modal dan utang
jangka Panjang) dan pembayaran kembali

Semua transaksi dalam siklus tersebut diatas, pada akhirnya bermuara diakun kas dan
bank. Oleh karena itu disamping audit melakukan pendekatan kelima tersebut, Audit
atas kas dan bank merupakan bagian dari audit terpadu.
Pendekatan Terpadu
a. Audit dirancag dan dilaksanakan melalui siklus yang ada dalam entitas tersebut.
Untuk setiap siklus,semua jenis transaksi dan akun terkait audit secara simultan,
dengan memperhatikan materialitas dan resiko pada jenis transaksi dan akun
tersebut.
b. Audit dalam setiap siklus akan mengalami tahap menilai resiko dan tahap
menanggapi resiko. Kedua tahap ini dilakukan pada tingkat asersi dan dalam
tahap kedua ini auditor mengumpulkan bukti audit.
c. Akhirnya dengan bukti audit yang diperoleh, auditor menarik kesimpulan yang
menjadi dasar menarik opini auditnya pada tingkat laporan keuagan.
Catatan Akhir

Provesi auditing menggunakan istilah “memeriksa” dan pemeriksaan untuk mengaudit.


Kemudian istilah pemeriksaan berubah makna , dgn tingkat asurans.

Edisi ke 15 ditulis oleh Alvin Arens, Randan J elder, Mark S. Beasly, dengan judul Auditing
and assurance services: An Intergrited Approad.

James L.Boockholdt “A Historical Perspective on the Auditor Role : The early experience
of the American railroads, dalam accounting histories journal, vol.10, no.1 tdk
tertanggal. Perumusannya sangat terinci ketimbang perumusan auditor masa kini,
namun maknanya serupa.

Trial balance kala itu dimaknai 2 arti yaitu :


1. Neraca percobaan yang menunjukan transaksi debit dan kredit dalam jumlah kotor
2. Neraca saldo menunjukan sisa debit maupun kreditsaja, dalam jumlah bersih.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai