Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Christopher Septian N. (12030115140097)
2. Desi Yunita Sari (12030116120050)
3. Caterina K. Dinasmara (12030116140153)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kelompok yang perjudul “COSO Internal Control
Framework” ini dengan tepat waktu.
Dalam prakata singkat ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Akuntansi Forensik kami, yaitu Bapak Anis Chariri, SE, MCom, PhD. Ak. CA atas
bimbingan yang telah diberikan, serta teman-teman kelas A yang senantiasa mendukung kami.
Akhir kata semoga makalah kami bisa bermanfaat bagi berbagai pihak yang
membutuhkan.
Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangendalian intern yang efektif merupakan salah satu kunci dalam kesuksesan
sebuah organisai. Dalam pengendalian intern yang efektif, majamenen dan segenap anggota
organisasi yang lain akan memiliki tingkat keyakinan yang memadai dalam mencapai tujuan
dan sasaran suatu organisasi. Dengan semakin membantu kegiatan operasional di berharga
maka diperlukan standar-standar yang tepat.
Dalam perkembangannya terdapat banyak standar- standar control yang muncul
akibat berbagai latar belakang yang berbeda, salah satunya disebut dengan The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commision’s (COSO).
Pengendalian Internal yang dijalankan oleh para auditor internal tidak lepas dari
adanya aturan ketat yang mengawasi gerak-gerik para auditor serta kalangan internal
perusahaan. Aturan tersebut tercermin lewat Standar COSO yang menjadi kerangka kerja
dalam melakukan praktik pengendalian internal di perusahaan. Acuan ini menjadi suatu
pegangan auditor internal untuk melakukan evaluasi dan penilaian operasional perusahaan
apakah sudah sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan sebelumnya. COSO Standards
kini berfokus membangun suatu pengendalian intemal yang efektif dan mengevaluasi
perjalanan dari konsep yang dibangun perusahaan untuk diikuti setiap kalangan.
B. Tujuan
C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah agar pembaca mampu untuk mengambil langkah positif
dalam meningkatkan pangendalian dan keamanan sistem akuntansi di perusahaan kelak,
sehingga penusahaan mampu meninimalisir berhagai ancaman yang datang ke
parusahaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
Sistem Pengendalian internal adalah suatu sistem atau proses yang melibatkan beberapa
pihak yang ada di dalam organisasi yang dirancang untuk mencapai tiga tujuan berikut ini :
Misi dari komisi ini adalah melakukan riset mengenai fraud serta memperbaiki atau
meningkatkan kualitas laporan keuangan melalui pengendalian internal yang efektif untuk
perusahaan publik dan institusi pendidikan.
Kelebihan :
1. Pengendalian internal dapat membantu suatu entitas mencapai kinerja dan profitabilitas
target dan mencegah hilangnya sumber daya.
2. Dapat membantu memastikan pelaporan keuangan yang dapat diandalkan.
3. Dapat membantu memastikan bahwa perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Keefektifan pengendalian internal dapat dilihat apabila COSO telah berkomunikasi dengan
pihak eksternal dan laporan yang dilaporkan dinyatakan sudah efektif. Jika belum laporan
bisa dievaluasi.
Report pertama komisi ini berjudul “Internal Control-Integrated Framework”. Report ini
dikeluarkan tahun 1992 dan berisi definisi umum internal control dan membuat framework untuk
melakukan penilaian dan perbaikan. Menurut COSO framework, internal control terdiri dari 5
komponen, yaitu :
1. Control Environment
Lingkungan pengendalian merupakan suatu pondasi awal yang dibangun oleh organisasi
yang terdiri dari susunan standar, proses, dan struktur guna mencapai efektivitas
pengendalian di dalam organisasi tersebut.
Untuk mencapai control environment yang baik ada 5 prinsip yang harus diperhatikan :
a Menunjukkan komitmen atas integritas dan nilai etis
Dalam suatu organisasi terdiri dari beberapa anggota dan beberapa jabatan. Setiap
jabatan itu memiliki tanggung jawab masing-masing. Setiap jabatan harus
berkomitmen untuk mensejahterakan organisasi tersebut. Selain itu, masing-masing
jabatan mulai dari dewan direksi, manajemen, dan karyawan lainnya wajib
berkomitmen atas integritas dan nilai etis yang berlaku dalam suatu organisasi.
b Mengadakan pertanggungjawaban atas kesalahan
Suatu pengendalian internal butuh diawasi dan dievaluasi secara berkala agar tidak
terjadi penyimpangan dan kesalahan. Pengendalian internal yang tidak baik akan
menyebabkan rendahnya efektivitas oragnisasi tersebut. Dewan direksi memiliki
tugas untuk mengawasi pelaksanaan dan pengembangan internal control.
c Menetapkan tanggung jawab, struktur, wewenang
Manajemen memiliki tugas untuk menetapkan struktur, tanggung jawab atau
wewenang, bentuk pelaporan guna mencapai goals dari organisasi tersebut. Hal ini
dilakukan agar setiap anggota organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-
masing dan saling melengkapi.
d Menunjukkan komitmen terhadap kompetensi
Setiap orang emmiliki kompetensi dan keahlian masing-masing. Di dalam suatu
organisasi banyak kompetensi yang dibutuhkan. Organisasi disini bertugas untuk
mencari, menarik, mengembangkan, hingga mempertahankan individu-individu yang
memiliki kompetensi baik serta dapat membantu organisasi dalam pencapaian
tujuannya.
e Menyelenggarakan akuntabilitas
Organisasi selalu mengawasi dan memotivasi individu atas tanggung jawab yang
diberikannya telah berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
2. Risk Assessment
Penilaian risiko merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk
mengidentifikasi risiko yang kemungkinan terjadi dalam pengendalian internal suatu
organisasi serta mencari cara untuk mengatasi risiko tersebut agar tidak terjadi atau
setidaknya mengurangi dampaknya.
Prinsip yang mendukung penilaian risiko :
a Spesifikasi sasaran yang sesuai
Setiap organisasi memiliki tujuan yang akan dicapainya. Setiap tujuan memiliki
tingkat risiko masing-masing. Organisasi harus dapat mengidentifikasi risiko apa saja
yang kemungkinan terjadi yang berkaitan dengan tujuan organisasi tersebut.
b Identifikasi dan analisis risiko
Organisasi mengidentifikasi segala macam risiko yang akan terjadi dan setelah itu
melakukan analisis terhadap dampak risiko dan bagaimana mengelolanya.
c Menaksir penyelewengan risiko
Organisasi mencari dan menganalisis kecurangan-kecurangan apa saja yang
dilakukan dalam penilaian risiko ini.
d Identifikasi dan analisis perubahan yang signifikan
Organisasi menilai perubahan-perubahan yang signifikan yang terjadi dalam
pengendalian suatu organisasi tersebut.
3. Control Activities
Aktivitas pengendalian merupakan tindakan-tindakan berupa kebijakan, prosedur yang
berisi tentang arahan manajemen untuk mengurangi risiko yang berkaitan dengan tujuan
organisasi. Organisasi memastikan tindakan-tindakan tersebut sudah dilakukan oleh
individu-individu.
Prinsip yang mendukung pengendalian aktivitas :
a Memilih dan mengembangkan aktivitas control
Organisasi memilih aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pengurangan risiko
suatu organisasi serta mengembangkannya agar lebih kompleks.
b Memilih dan mengembangkan kontrol umum terhadap teknologi
Organisasi mengembangkan tekonologi yang lebih maju untuk membantu dalam
pencapaian tujuan.
c Menyebarkan kebijakan dan prosedur
Organisasi menetapkan aktivitas yang berupa kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan tujuan dan kemudian disebarkan ke individu-individu dalam organisasi
tersebut.
4. Information and communication
Informasi dan komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
dengan tujuan berkomunikasi, berbagi informasi, bertukar informasi dan dilakuakn secara
berulang-ulang. Informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi adalah informasi yang
berkaitan dengan pengendalian internal organisasi tersebut, apakah sudah berjalan dengan
baik atau belum. Selain itu, informasi yang dibutuhkan organisasi harus relevan, andal,
tepat waktu. Sumber informasi dapat dari pihak eksternal maupun internal.
Prinsip yang mendukung informasi dan komunikasi :
a Menggunakan informasi yang relevan
Organisasi harus menggunakan informasi yang berkualitas dan relevan untuk
mendukung pencapaian tujuan dari organisasi tersebut. Relevan adalah informasi
yang dapat mempengaruhi organisasi untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa
kini, masa depan.
b Komunikasi internal
Komunikasi yang dilakukan oleh pihak internal suatu organisasi guna menyamakan
pandangan, tujuan, dan keputusan.
c Komunikasi eksternal
Komunikasi yang dilakukan dengan pihak eksternal atau pihak diluar organisasi.
5. Monitoring
Pemantauan merupakan kegiatan pengawasan atau evaluasi yang dilakukan oleh
organisasi untuk melihat dan menilai apakah kualitas kinerja sudah baik atau belum, serta
menilai apakah tujuan dari organisasi sudah tercapai atau belum. Dari kegiatan
pengawasan dan pemantauan, hasilnya akan diidentifikasi dan dievaluasi menjadi
kebijakan-kebijakan untuk masa depan agar organisasi dapat lebih baik.
Prinsip yang mendukung pemantauan :
a Mengadakan evaluasi terus-menerus atau berkala
Organisasi memilih, mengembangkan, dan melaksanakan evaluasi, baik yang
dilakukan secara terus-menerus (berkelanjuatan) maupun yang dilakukan secara
terpisah untuk memastikan apakah komponen-komponen pengendalian internal ada
dan berfungsi.
b Evaluasi dan defisiensi komunikasi
Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kelemahan-kelemahan
pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab
untuk mengambil tindakan koretif, termasuk manajemen puncak dan dewan komisaris
(atau dewan pengawas serupa), sebagaimana mestinya.
PENUTUP
Kesimpulan