Makalah
OLEH KELOMPOK 1
NAMA :
: NURHASANAH (0164000087)
: HERLINA APRILIANI (0164000046)
: LIANA WIDYANINGSIH (0164000075)
Puji syukur kehadirat Allah SWT penyusun panjatkan, karena berkat rahmat serta bimbingan-
Nya penulis berhasil menyelesaikan makalah tentang “Kecurangan Manajemen Dalam Sistem
Pembelian“.
Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi Manajemen.
Makalah ini berisikan tentang analisa hal – hal yang berkaitan dengan sistem kecurangan
manajemen dalam sistem pembelian yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terima kasih kepada dosen kami Bapak Heru Harmadi yang telah berperan dalam
penyusunan makalah ini serta referensi dan sumber-sumber informasi yang kami peroleh.
Tim Penulis
HALAMAN DEPAN............................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ 3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................. 5
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................ 6
1.4 Manfaat.......................................................................................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup.............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 25
1.3 Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk dapat mengetahui :
1. Berbagai kecurangan manajemen dalam sistem pembelian.
2. Penyebab kecurangan manajemen dalam sistem pembelian.
3. Langkah – langkah mencegah dan pengendalian internal untuk menghindari kecurangan
manajemen dalam sistem pembelian.
4. Informasi dan mengidentifikasi kasus yang berkaitan dengan kecurangan manajemen
dalam sistem pembelian.
1.4 Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan memberi pengetahuan kepada pembaca untuk
mengetahui apa itu kecurangan manajemen dalam sistem pembelian, penyebabnya dan langkah –
langkah yang harus diambil untuk mencegahnya.
2.1 Pembelian
Menurut Soemarso SR dalam bukunya yang berjudul “Akuntansi Suatu Pengantar”, pembelian
adalah :
“Pembelian adalah proses transaksi antara pihak yang membutuhkan atau mengolah aktiva
produktif, barang dagangan dan barang jasa lainnyadengan pihak supplier, dimana transaksi
tersebut dapat dilakukan tunai maupun kredit dengan atau tanpa syarat”.
10 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
2.6 Jaringan Prosedur Akuntansi Pembelian
Menurut Mulyadi(2001:3001) jaringan prosedur yang membentuk system akuntansi pembelian
adalah sebagai berikut :
11 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
b. Tembusan Pengakuan Oleh Pemasok. Tembusan surat order pembelian ini
dikirimkan kepada pemasok, dimintakan tanda tangan dari pemasok tersebut dan
dikirim kembali ke perusahaann sebagai bukti telah diterima dan disetujuinya order
pembelian, serta kesanggupan pemasok memenuhi janji pengiriman barang seperti
tersebut dalam dokumen tersebut.
c. Tembusan Bagi Unit Permintaan Barang. Tembusan ini dikirimkan kepada fungsi
yang meminta pembelian bahwa barang yang dimintanya telah dipesan.
d. Arsip Tanggal Penerimaan. Tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh
fungsi pembelian menurut tanggal penerimaan barang yang diharapkan, sebaggi
dasar untuk mengadakan tindakan penyelidikan jika baarang tidak datang pada waktu
yang telah ditetapkan.
e. Arsip Pemasok. Tembusan surat order pemelian ini disimpan oleh fungsi pembelian
menurut nama pemasok sebagi dasar untuk mencari informasi mengenai pemasok.
f. Tembusan Fungsi Penerimaan. Tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi
penerimaan sebagai otorisasi untuk menerima barang yang jenis, spesifikasi, mutu,
kuantitas, dan pemasoknya seperti tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem
penerimaan buta (blind receiving system), kolom kuantitas dalam tembusan ini dblok
hitam agar kuantitas yang dipesan yang dicantumkan dalam surat order pembelian
tidak terekam dalam tembusan yang dikirimkan ke fungsi penerimaan. Hal ini
dimaksudkan agar fungsi penerimaan dapat benar-benar melakukan perhitungan dan
pengecekan barang yang diterima dari pemasok.
g. Tembusan Fungsi Akuntansi. Tembusan surat order pembelian dikirim ke fungsi
akuntansi sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiba yang timbul dari
transaksi pembelian.
4. Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang
diterima dari pemasok telah memenuhi jenis, spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti
tercantum dalam surat order pembelian.
5. Surat Perubahan Order Pembelian
Kadangkala diperlukan perubahan terhadap isi surat order pembelian yang sebelumnya
12 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
diterbitkan. Biasanya perubahan tersebut diberitahukan kepada pemasok secara resmi
dengan menggunakan surat perubahan order pembelian.
6. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang
kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi sebagai surat pemberitahuan kepada
kreditur mengenai maksud pembayaran.
13 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari
pemasok).
6. Prosedur Distribusi Pembelian
Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang di debet dari transaksi pembelian untuk
kepentingan pembuatan laporan manajemen.
J.S.R. Venables dan KW Impey dalam buku “Internal Audit” (1988, hal 424) mengemukakan
kecurangan terjadi karena :
Penyebab Utama
14 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
1. Penyembunyian (conceament)
2. Kesempatan/peluang (opportunity)
3. Motivasi (motivation)
4. Daya tarik (attraction)
5. Keberhasilan (success)
Penyebab-penyebab Sekunder
1. Kurangnya pengendalian
2. Hubungan antara pemberi kerja/pekerja yang jelek atau tidak baik
3. Pembalasan dendam (revenge)
4. Tantangan (challenge)
15 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
BAB III
PEMBAHASAN
16 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
perusahaan, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.
Sedangkan pengendalian intern menurut Mustofa (1995:71) adalah cara-cara untuk mengatasi
pengamatan harta kekayaan, memperoleh informasi bagi pimpinan, melancarkan operasional dan
dipatuhinya kebijakan-kebijakan perusahaan.
Dalam Pengendalian Internal, dikenal Commite Of Sponsoring Organization atau sering disebut
COSO. COSO adalah lembaga yang bertujuan untuk mengidentifikasi factor-faktor yang
menyebabkan penggelapan dalam laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk
mengurangi kejadian tersebut. COSO sendiri memberikan definisi bahwa Pengendalian Internal
adalah bagian dari proses dalam organisasi dan berada dalam proses manajemen dasar. Atau
dengan kata lain, Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris , manajemen, personel satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapatkan
keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal keandalan laporan keuangan,
kesesuaian dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku dan efektivitas dan efisiensi
operasi-operasi.
Menurut COSO, Pengendalian Internal terdiri dari 5 komponen yang saling terkait yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang
yang ada pada organisasi tersebut sehingga lingkungan pengendalian ini merupakan dasar
bagi pengendalian.
2. Penaksiran Resiko
Penaksiran Resiko ini akan membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko
harus dikelola.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas Pengendalian ini adalah kebijakan dan prosedur untuk menjamin bahwa arahan
manajemen dilaksanakan.
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan Komunikasi adalah pengindentifikasian, penangkapan, dan pertukaran
informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
tanggung jawab mereka.
17 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
5. Pemantauan
Pemantauan atau monitoring ini adalah proses untuk menentukan kualitas kinerja
pengendalian internal.
18 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
pembelian ini adalah melakukan pencatatan serta sebagai kontrol atas setiap hutang
yang timbul akibat pembelian yang dilakukan. Hal ini harus dipisahkan untuk
mengontrol pencatatan atas setiap tranksaksi yang dilakukan. Misalnya saja bilamana
fungsi pembelian yang melakukan pencatatan hutang kemungkinan untuk terjadi
kecurangan/kesalahan akan lebih tinggi karena membeli sendiri dan mencatat sendiri
hutang yang terjadi akibat pembelian tersebut.
c. Fungsi penerimaan harus terpisah dari fungsi penyimpanan barang
Fungsi penerimaan adalah melakukan penerimaan atas barang yang telah dibeli, dan
berwenang untuk menolak barang yang diterima bilamana tidak sesuai dengan yang
dibeli oleh Fungsi pembelian. Sedangkan mengapa harus dibedakan antara fungsi
penerimaan dan fungsi penyimpanan? Sebenarnya alasan untuk memisahkan fungsi
ini adalah diasumsikan bahwa yang menerima lebih mempunyai keahlian khusus
akan barang tersebut, namun fungsi ini biasanya digabungkan dengan alasan
penghematan tenaga kerja dengan asumsi bahwa Fungsi penyimpanan (Bagian
Gudang) telah mengetahui barang.
d. Tranksaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu fungsi
Setiap fungsi harus dilakukan lebih dari satu orang sebagai kontrol untuk
pemeriksaan setiap tranksaksi pembelian yang dilakukan.
2. Persetujuan Atas Tranksaksi Pembelian.
Otorisasi terjadinya tranksaksi dilakukan berdasarkan persetujuan dari dari pihak yang
berwenang, Dengan adanya pengendalian ini harta kekayaan perusahaan pun akan lebih
terjamin begitu pula dengan catatan akuntansi akan lebih andal. Sebagai contoh, order
pembelian seharusnya diotorisasi oleh pihak yang berwenang/pihak yang ditunjuk oleh
manajemen agar menghindari pembelian yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh
perusahaan.
Sebenarnya untuk otorisasi ini, yang perlu dipertimbangkan oleh pihak yang berwenang
adalah :
a. Apakah benar pembelian tersebut diperlukan oleh perusahaan atau apakah sesuai
kebutuhan?
b. Apakah pembelian tersebut dilakukan dengan vendor/supplier yang terpercaya?
c. Apakah anggaran mengijinkan untuk melakukan pembelian tersebut?
19 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
d. Apakah konsekuensi keuangannya.
3. Kegiatan yang Sewajarnya Dilakukan Dalam Pembelian.
Kegiatan yang seharusnya dan sewajarnya untuk siklus akuntansi pembelian adalah
Pertama, penggunaan dokumen yang bernomor urut. Hal ini agar setiap pencatatan
pembelian dapat teratur dan rapi. Kedua, pemilihan supplier berdasarkan harga terbaik
yang telah dipilih dari beberapa supplier dan pemilihan supplier atas persetujuan dari
pihak yang berwenang. Ketiga, Fungsi penerimaan seharusnya mendapat surat order
pembelian copy, untuk sebagai dasar pemeriksaan penerimaan barang. Keempat, fungsi
akuntansi sebagai pencatatan harus berdasarkan bukti penerimaan barang yang
dilakukan atas pembelian yang dilakukan tersebut.
20 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
Mengubah daftar harga barang-barang yang dibeli oleh perusahaan
Menahan pembayaran ke vendor untuk alasan dan kepentingan pribadi.
Membocorkan informasi kepada vendor sehubungan dengan tender pembelian yang
diselenggarakan oleh perusahaan.
Memberikan perioritas pembayaran istimewa kepada vendor tertentu, di luar analisa
umur utang—tanpa seijin pihak yang berwenang di dalam perusahaan.
21 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
Pengiriman barang ke rumah karyawan dapat dideteksi dengan mengecek alamat
pengiriman yang tertera dalam dokumen surat order pembelian, dalam faktur dan
dalam surat muat dari kurir yang mengirimkan barang.
Pantang bagi karyawan yang berwenang untuk menandatangani cek yang masih
kosong (blank cek).
Wewenang untuk membuat kesepakatan harga dengan pemasok mesti dipisahkan
dengan wewenang untuk memesan barang ke pemasok.
Untuk pembelian aktiva ataupun bahan baku yang nilainya material, baik jika
perusahaan mengajukan quotation ke beberapa calon pemasok. Dengan
membandingkan quotation dari banyak pemasok ini, pemasok yang harganya mahal
(karena tidak efisien, akibat pemberian ekstra tip atau komisi) akan tertangkap.
Pembelian aktiva dengan nilai yang sangat material, dapat diawali dengan lelang.
2. Tip untuk mengamankan cek perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Menyimpan blangko cek kosong di tempat yang terkunci, sehingga tidak
sembarang orang bisa mengakses blangko cek.
b. Bonggol cek harus selalu diisi lengkap sehingga bonggol cek dapat dicocokkan
dengan laporan bank.
c. Pelaksanaan rekonsiliasi bank oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab
menyimpan cek dan menandatangani cek.
d. Cek yang salah isi, diarsip rapid dan diberi tulisan BATAL agar cek salah isi tidak
dimanfaatkan oleh pelaku kecurangan.
3. Cara mengatasi kecurangan pada proses pembelian :
Hal utama yang harus diperhatikan pada saat transaksi pembelian adalah, untuk
departemen purchasing, logistik dan Finance haruslah orang yang berbeda.
Departemen yang melakukan pembelian, hendaknya tidak boleh menerima barang
ataupun melakukan pembayaran kepada supplier. Itupun berlaku pula sebaliknya
untuk departemen warehouse ataupun finance. Karena apabila mereka yang
membeli dan mereka pula yang menerima atau malahan mereka pula yang
membayar, tindak kecurangan tentunya akan mudah sekali dilakukan oleh
departemen - departemen tersebut.
22 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
Pastikan bahwa ketika melakukan proses order kepada supplier, dokumen untuk
melakukan order harus ada dan ditandatangani oleh departemen-departemen yang
terkait. Jangan perbolehkan supplier untuk melakukan pengiriman apabila tidak
menerima PO yang telah diotorisasi oleh departemen-departemen yang terkait.
Pada saat menerima supplier baru pastikan bahwa ada form untuk mencatat data
dari supplier tersebut, termasuk didalamnya adalah nama jelas, alamat, no telp, PIC,
NPWP, dan yang paling penting adalah nomor rekening bank dan nama pemilik
rekening untuk pembayaran. Apabila ada perubahan nomor rekening pastikan ada
form untuk update data rekening bank tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
kecurangan dari pihak finance dalam hal pentransferan pembayaran kenomor
rekening yang tidak jelas dan akibatnya bisa merugikan perusahaan.
Pastikan kepada supplier anda, bahwa perusahaan anda akan melakukan
pembayaran tepat waktu sesuai dengan termin pembayaran yang ada. Apabila
ternyata dalam pelaksanaan ternyata pembayaran belum dilakukan, supplier
dipersilakan untuk melakukan penagihan kepada pihak perusahaan. Hal ini memang
sedikit kontras dengan keinginan dari setiap perusahaan untuk mempertahankan
cash flow yang berasal dari flow pembayaran hutang, namun apabila hal ini
diterapkan, tentunya kita akan mendapatkan kontrol juga dari pihak eksternal dan
akhirnya proses pembelian akan menjadi lebih terkendali.
Gunakan jasa konsultan untuk melakukan audit dari pihak eksternal perusahaan
untuk memastikan bahwa transaksi pembelian yang ada didalam perusahaan sudah
berjalan dengan semestinya. Fungsi konsultan ini juga sebagai kontroler dari pihak
eksternal yang mana tidak akan ada kepentingan didalam perusahaan. Tentunya
dalam memilih konsultan pastikan bahwa konsultan tersebut juga memiliki track
record yang baik, serta jujur dan profesional.
23 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Di dalam perusahaan, baik perusahaan skala regional, nasional maupun internasional tidak jarang
ditemukan fenomena Fraud (kecurangan) yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab. Fraud (kecurangan) ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik dari oknum
manajemen maupun staf (karyawan) yang biasanya dilakukan sebagai akibat dari hasrat
ketidakpuasan dalam diri seseorang (karyawan).
Apabila dalam suatu perusahan banyak terjadi kegiatan Fraud (kecurangan) maka bisa dikatakan
bahwa manajemen dalam perusahaan tersebut buruk dalam hal pengawasan dan mengontrol
aktivitas-aktivitas perusahaan.
Fraud (kecurangan) dapat dicegah dengan cara menegakan peraturan, kebijakan, dan prosedur
yang tegas; memperluas rentang kendali dan tanggung jawab manajer; sistem dan standar
pelaporan harian, bulanan, tiga bulanan, hingga tahunan; dan analisis kuantitatif potensi kerugian
dalam menentukan kebijakan.
4.2 Saran
Dalam melaksanakan pembelian sebaiknya dipilih pemasok yang benar-benar kompeten
didalamnya, sehingga tidak mendapatkan barang yang kurang berkualitas. Atau bagian
pembelian selalu mengecek merk, harga, kualitas, dan lain sebagai suatu barang melalui berbagai
media, baik secara langsung maupun melalui internet, sehingga tidak tertipu oleh pemasok.
Baik dari pihak pelaku maupun pihak perusahaan seharusnya menjalin hubungan komunikasi
positif dengan menjelaskan hal apa saja yang diharapkan dari masing-masing pihak, agar setiap
hak dan kewajiban masingmasing terpenuhi dan tidak terjadi fraud atau kecurangan dalam
perusahaan. Pihak internal perusahaan juga seharusnya memberikan wawasan tentang dampak
negative fraud dan memberikan pemahaman tentang aturan-aturan dalam perusahaan. Serta bagi
para karyawan seharusnya bertindak jujur, loyal, dan berkomitmen terhadap pekerjaan yang
dipangku di perusahaan.
24 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n
DAFTAR PUSTAKA
http://pendyrafadigital.blogspot.com/2016/11/makalah-sistem-akuntansi.html
http://tutukul.blogspot.com/p/test.html
https://gudangmakalah.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-akuntansi-prosedur.html
http://faridaa0212.blogspot.com/2016/11/pengertian-dan-kasus-fraud-kecurangan.html
https://dconsultingbusinessconsultant.com/mengatasi-kecurangan-pada-proses-pembelian/
http://jtanzilco.com/blog/detail/341/slug/bagaimana-pengendalian-pembelian-dalam-perusahaan
http://sistem-akuntansi1000.blogspot.com/2012/09/sistem-akuntansi-pembelian.html
https://www.academia.edu/34782090/FRAUD_KECURANGAN_DALAM_BISNIS_
25 | S e m i n a r A k u n t a n s i M a n a j e m e n