Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam Ilmu Audit diketahu Audit terbagi menjadi 3 jenis yaitu audit operasional.
Auditing operasional adalah suatu pengkajian atas setiap bagian organisasi
terhadap prosedur audit operasional dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomian. Ada
tiga tujuan dari audit operasional ini antara lain sebagai berikut: (1) Mengevaluasi
tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan aktivitas suatu organisasi (2)
Mengidentifikasi timbulnya penyelewengan dan penyimpangan yang terjadi dan
kemudian membuat laporan yang berisi rekomendasi tindakan perbaikan
selanjutnya (3) Alat pengendalian untuk mengelola perusahaan dengan
penggunaan sumber daya yang ada dalam pencapaian tujuan perusahaan dengan
efektif dan efesien.
Ada 3 jenis audit operasional, yang pertama yaitu audit fungsional. Audit
fungsional adalah sarana untuk mengkategorikan aktivitas perusahaan seperti
fungsi penjualan atau fungsipenagihan. Yang kedua audit organisasional, audit
operasional atas suatu organisasi menyangkut keseluruhan organisasi seperti
departemen, cabang atau anak perusahaan. Dan yang ketiga atau yang terakhir
adalah Penugasan Khusus, penugasan audit operasional khusus timbul atas
permintaan manajemen, misalnya penentuan penyebab tidak efektifnya sistem
PDE, penyelidikan kemungkinan kecurangan dalam suatu divisi dan membuat
rekomendasi untuk mengurangi biaya produksi suatu barang. Untuk auditor yang
melaksanakan audit operasional adalah Auditor Intern, Auditor Pemerintah, dan
Akuntan Publik Terdaftar. Adapun tahap-tahap dalam audit operasional, yakni:
memilih auditee, merencanakan audit, melaksanakan audit, melaporkan temuan,
dan melakukan tindak lanjut. Audit operasional tentunya berbeda dengan audit
keuangan. Apa yang membedakan audit operasional dengan audit keuangan???...
Ada 3 perbedaannya yaitu: Tujuan Audit, Audit keuangan menekankan pada
ketepatan pencatatan informasi historis, sedangkan audit operasional menekankan

1
pada efektivitas dan efisiensi. Audit keuangan berorientasi pada masa lampau,
sementara audit operasional berfokus pada peningkatan kinerja masa
depan. Distribusi Laporan,Laporan audit keuangan biasanya didistribusikan
kepada pengguna laporan keuangan eksternal, misalnya pemegang saham dan
pihak bank, sedangkan laporan audit operasional ditujukan terutama kepada
manajemen. Area Non Keuangan, Audit keuangan terbatas hanya pada hal-hal
yang langsung mempengaruhi kewajaran laporan keuangan, sedangkan audit
operasional meliputi aspek efektivitas dan efisiensi dalam organisasi.
Demikian penjelasan tentang audit operasional,,selanjutnya kita akan membahas
audit internal, Audit Internal merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian
suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak
independen guna memberikan suatu pendapat. Fungsi dari audit internal adalah
(1) sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisien dan keefektifan
pelaksanaan struktur pengendalian intern perusahaan (2) untuk memberikan hasil
berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang
akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindak selanjutnya. Audit
internal juga memiliki tujuan, tujuan dari audit internal adalah membantu para
anggota organisasi agar dapat secara efektif melaksanakan tanggung jawabnya
dan membantu semua pimpinan perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan
tanggung jawabnya dengan dapat memberikan penilaian, analisa, saran dan
komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya. Lalu bagaimana dengan tahapan
dan pelaksanaan audit internal ???? Tahapan Audit internal ada 6 dimulai dari
Persiapan penugasan, Survey audit pendahuluan, Pelaksanaan pengujian,
Penyelesaian penugasan audit, Pelaporan hasil audit, dan diakhiri dengan
Pemantauan tindak lanjut. Sedangkan untuk pelaksanaan audit internalnya
pertama auditor internal harus mengidentifikasi informasi, kemudian
Menganalisis, dan selanjutnya Mengevaluasi dan yang terakhir adalah
Mendokumentasikan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan.
Bagaimana dengan laporan audit internalnya?? Dalam laporan audit internal,
auditor internal harus membahas kesimpulan dan rekomendasi pada tingkatan
manajemen yang tepat sebelum mengeluarkan laporan tertulis yang final. Selain

2
itu laporan internal haruslah objektif, jelas, ringkas, konstruktif dan tepat waktu
dan juga laporan internal harus menyatakan tujuan, ruang lingkup, hasil audit, dan
bila tepat laporan itu juga harus berisi suatu pernyataan pendapat auditor. Di
dalam Laporan audit internal dapat mencakup rekomendasi untuk perbaikan yang
potensial dan mengakui kinerja serta tindakan korektif yang memuaskan.
Pandangan auditee tentang kesimpulan dan rekomendasi audit juga dapat
disertakan dalam laporan audit. Dan yang terakhir Direktur auditing internal harus
mereview dan meyetujui laporan audit final sebelum diterbitkan serta harus
memutuskan kepada siapa laporan itu akan dibagikan atau diberikan.
Pembahasan kita yang ketiga adalah audit keuangan pemerintah,, pada audit
keuangan pemerintah saya hanya akan membahas tentang standarnya saja,,
Sumber utama literatur yang berpengaruh mengenai kinerja audit pemerintah yaitu
Standar Audit Pemerintah yang disebut dengan "Standar Buku Kuning" yang
dikeluarkan oleh GAO (General Accounting Office). Buku kuning atau yellow
book ini dikeluarkan pada tahun 1972 dengan revisi berikutnya tahun 1981, dan
1994. Audit keuangan menurut buku kuning meliputi audit laporan keuangan unit
pemerintah, kontrak-kontrak dan bantuan pemerintah, pengendalian intern,
kecurangan dan ketidaktaatan terhadap hukum dan perundang-undangan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Audit Internal
2. Pengertian Audit Pemerintah
3. Pengertian Audit Operasional

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetaui jenis-jenis Audit
2. Mengetahui pengertian Audit Internal
3. Mengetahui pengertian Audit Pemerintah
4. Mengetahui pengertian Audit Operasional

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 AUDITING INTERNAL


Definisi Auditing Internal
Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang
independent dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki
operasi organisasi. Auditing internal membantu organisasi mencapai tujuannya
dengan memperkenalkanpendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk
mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko,
pengendalian, dan pengelolaan.

Evolusi Auditing Internal


Auditing internal dimulai sebagai fungsi klerikal yang dilakukan oleh satu orang,
yang terutama terdiri dari pelaksanaan verifikasi tagihan secara independent
sebelum melakukan pembayaran. Setelah bertahun-tahun, auditing internal
berevolusi menjadi aktivitas yang sangat professional yang mencakup penilaian
atas efisiensi dan efektivitas semua tahap operasi perusahaan, baik yang bersifat
keuangan maupun non keuangan.

Standar-Standar Praktik
IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Standar
umum yang berkaitan dengan masalah-masalah berikut ini :
a. Indepenensi
b. Keahlian professional
c. Ruang lingkup pekerjaan
d. Pelaksanaan pekerjaan audit
e. Pengelolaan departemen auditing internal

4
Hubungan dengan Auditor Eksternal
Biasanya terdapat hubungan yang erat antara auditor internal dan auditor
independent dari luar entitas. Pekerjaan auditor internal bisa menjadi pelengkap,
tetapi bukan pengganti, pekerjaan auditor independen dalam suatu audit atas
laporan keuangan. Salah satu tanggung jawab direktur auditing internal adalah
mengkoordinasikan pekerjaan auditor internal dengan pekerjaan auditor eksternal.
Auditor Internal Auditor Eksternal
Pemberi kerja Perusahaan dan unit-unit Kantor akuntan public
pemerintahan
Organisasi Institute of Internal Auditors American Institute of
nasional (IIA) Certified Public
Accountants (AICPA)
Gelar sertifikasi Certified Internal Auditor Certified Public
(CIA) Accountant (CPA)
Lisensi untuk Tidak ada Ada
praktik
Tanggung jawab Kepada dewan komisaris Kepada pihak ketiga
utama
Ruang lingkung Semua aktivitas dalam suatu Terutama laporan
audit organisasi keuangan

2.2 AUDITING OPERASIONAL


Definisi Auditing Operasional
Auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang mengevaluasi
efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam
pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang orang yang tepat hasil-
hasil evaluasi tersebut berserta rekomendasi perbaikan.

Tahap-tahap dalam Audit Operasional


a. Memilih auditee

5
b. Merencanakan audit
c. Melaksanakan audit
d. Melaporkan temuan
e. Melakukan tindak lanjut
Keterlibatan dan Standar Akuntan Publik Independen
Berdasarkan keahlian dan pengalamannya, akuntan public independent memenuhi
syarat untuk ,elakukan audit operasional. Pada tahun 1982, AICPA menunjuk
komite spesifik untuk Auditing Operasiomal dan Manajemen guna mempelajari
keterlibatan akuntan independent dalam auditing operasional. 

2.3 AUDITING PEMERINTAHAN


Jenis-jenis Audit Pemerintah
a. Audit keuangan
-          Audit atas laporan keuangan
-          Audit terkait yang bersifat keuangan
b. Audit kinerja
-          Audit kehematan dan efisiensi
-          Audit program

Standar Auditing Pemerintah yang Berlaku Umum (GAGAS)


a. Standar umum
Kategori umum dari GAGAS terutama berkaitan dengan kualifikasi auditor dan
organisasi audit. Standar ini berlaku untuk audit pemerintah. Ada empat standar
dalam kategori ini, yaitu :
-          Kualifikasi
-          Independensi
-          Kemahiran profesional
-          Pengendalian mutu  

b. Standar pekerjaan lapangan untuk audit keuangan

6
standar pekerjaan lapangan GAGAS memasukkan ketiga standar pekerjaan
lapangan AICPA tanpa modifikasi. Melalui referensi, juga dimasukkan semua
SAS terkait yang dikeluarkan oleh AICPA yang dapat dianggap sebagai
interpretasi standar pekerjaan lapangan. Untuk melengkapi standar-standar ini,
GAGAS memasukkan lima standar pekerjaan lapangan tambahan sebagai
berikut :
-          Komunikasi auditor
-          Tindak lanjut audit
-          Ketidaktaatan yang bukan tindakan ilegal
-          Pendokumentasian penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi yang
secara signifikan tergantung pada sistem informasi yang terkomputerisasi
-          Kertas kerja
c. Standar pelaporan untuk audit keuangan
Untuk melengkapi keempat standar pelaporan yang berlaku umum yang
dikeluarkan AICPA serta SAS terkait, yang semuanya dimasukksn ke dalam
GAGAS melalui referensi, yellow book mencantumkan lima standar pelaporan
tambahan berikut ini :
-          Ketaatan pada GAGAS
-          Ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian internal
-          Informasi istimewa dan rahasia
-          Pembagian laporan

Pelaporan mengenai Ketaatan pada Hukum dan Peraturan


Standar pelaporan yang kedua mensyaratkan bahwa laporan auditor mengenai
laporan keuangan, atau laporan terpisah yang diacu dalam laporan auditor itu,
harus mencakup informasi yang sama mengenai penyimpangan dan tindakan
illegal yang dilaporkan kepada komite audit menurut standar AICPA. Standar ini
juga mengharuskan auditor untuk melqporkan penyimpangan atau tindakan illegal
secara langsung kepada pihak-pihak eksternal dalam dua kondisi jika auditee tidak
melakukannya sesegera mungkin setelah auditor mengkomunikasikannya kepda
badan pengatur auditee.

7
Pelaporan mengenai Pengendalian Internal
GAGAS mengharuskan auditor untuk melaporkan kekurangan-kekurangan dalam
pengendalian internal yang mereka anggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan.
Contoh kondisi yang dapat dilaporkan mencakup :
a. Tidak adanya pemisahan tugas yang bai dan konsisten dengan tujuan
pengendalian yang sesuai
b. Bukti gagalnya menjaga aktiva dari kehilangan, kerusakan, atau
penyalahgunaan
c. Tidak cukupnya tingkat kesadaran pengendalian dalam organisasi
d. Kegagalan untuk menindaklanjuti dan mengoreksi kekurangan yang
sebelumnya teridentifikasi dalam pengendalian internal

SINGLE AUDIT ACT


Tujuan Single Audit Act
a. Memperbaiki pengelolaan keuangan pemerintah Negara bagian dan local
serta organisasi nirlaba berkenaan dengan program bantuankeuangan
federal
b. Menetapkan persyaratan yang seragam untuk audit atas bantuan keuangan
federal yang diberikan kepada pemerintah Negara bagian dan local
c. Mendorong penggunaan sumberdaya audit secara efisien dan efektif
d. Memastikan bahwa departemen dan badan federal, hingga ke tingkat
maksimum yang memungkinkan, mengandalkan dan memanfaatkan
pekerjaan audit yang dilakukan mengikuti persyaratan Single Audit Act

Ruang Lingkup Audit Menurut Single Act


Ruang lingkup audit yang dilaksanakan dijelaskan dalam Undang-Undang dan
OMB Circular A-133, memiliki lima komponen utama, yaitu :
a. Umum
b. Laporan keuangan
c. Pengendalian internal

8
d. Ketaatan
e. Tindak lanjut audit

Persyaratan Pelaporan
Laporan auditor bisa ditulis dalam format laporan gabungan atau laporan terpisah.
Selain pedoman yang diberikan dalam OMB Circular A-133, auditor juga harus
memperhatikan hal-hal berikut :
a. AU 801, Pertimbangan Auditing Ketaatan dalam Audit atas Entitas
Pemerintahan dan Penerima Bantuan Keuangan Pemerintah (SAS No. 74
dan 75)
b. AT 100, Standar Atestasi (SSAE No. 1, 4, 5, 7, dan 9)
c. At 400, Atestasi Ketaatan (SSAE No. 3, 4, dan 9 serta SAS No. 74)
Isi laporan auditor terdiri atas :
a. Pendapat mengenai laporan keuangan
b. Laporan mengenai pengendalian internal
c. Laporan mengenai ketaatan
d. Skedul temuan dan biaya yang diragukan

BAB III
PENUTUP

9
3.1 Kesimpulan
Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang
independent dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki
operasi organisasi. Auditing internal membantu organisasi mencapai tujuannya
dengan memperkenalkanpendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk
mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko,
pengendalian, dan pengelolaan.
Auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang mengevaluasi
efektivitas, efisiensi, dan kehematan operasi organisasi yang berada dalam
pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang orang yang tepat hasil-
hasil evaluasi tersebut berserta rekomendasi perbaikan.
Jenis-jenis Audit Pemerintah : 1. Audit keuangan (Audit atas laporan keuangan
dan Audit terkait yang bersifat keuangan), 2. Audit kinerja (Audit kehematan dan
efisiensi dan Audit program). Standar Auditing Pemerintah yang Berlaku Umum
(GAGAS) : a. Standar umum, b. Standar pekerjaan lapangan untuk audit
keuangan, c. Standar pelaporan untuk audit keuangan.

3.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah keinginan  penulis atas
partisipasi para pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang
sehat dan bersifat membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar
bahwa penulis adalah manusia biasa yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh
karena itu, dengan adanya kritik dan saran dari pembaca,  penulis bisa
mengkoreksi diri dan menjadikan makalah ke depan menjadi makalah yang lebih
baik lagi dan dapat memberikan manfaat yang lebih bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

10
http://sophiaririn.blogspot.co.id/2011/06/auditing-ii-audit-internal-
operasional.html
https://ikarosalia.wordpress.com/2012/06/04/audit-keuangan-internal-dan-
pemerintah-dan-audit-operasional/
https://www.academia.edu/25539111/RESUME_PENGAUDITAN_2_Internal_A
udit_Audit_Operasional_dan_Audit_Keuangan_Pemerintah

11

Anda mungkin juga menyukai