Materialitas
1. Materialitas kinerja untuk setiap akun tidak boleh melebihi 60% dari
pertimbangan pendahuluan
2. Materialitas semua tingkat materialitas kinerja tidak boleh melebihi dua
kali pertimbangan pendahuluan tentang materialitas
Ada dua alasan bagi persyaratan yang kedua, yang memperbolehkan
penjumlahan materialitas kinerja melebihi materialitas secara keseluruhan:
Salah saji yang diketahui (known misstatement) adalah salah saji dalam
akun yang jumlahnya dapat ditentukan oleh auditor
Salah saji yang mungkin (likely misstatement) terbagi lagi menjadi dua
jenis.
1. Salah saji yang berasal dari perbedaan antara pertimbangan manajemen
dan auditor tentang estimasi saldo akun
2. Proyeksi salah saji berdasarkan pengujian auditor atas sampel dari suatu
populasi
Risiko audit
dimana:
Risiko deteksi yang direncanakan (planned detection risk) adalah risiko bahwa
bukti audit untuk suatu tujuan audit akan gagal mendeteksi salah saji yang
melebihi materialitas kinerja
Risiko inheren mengukur penilaian auditor atas kerentanan asersi salah saji
yang material, sebelum memperhitungkan keefektifan pengendalian internal
Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk) adalah ukuran
kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungking
mengandung salah saji yang material setelah audit selesai, dan pendapat wajar
tanpa pengecualian telah dikeluarkan
Risiko penugasan (engagement risk) adalah risiko bahwa auditor atau kantor
akuntan publik akan menderita kerugian setelah audit selesai, walaupun
laporan audit sudah benar
Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima
Ada dua cara lain yang dipakai auditor untuk mengubah audit guna merespons
risiko:
Gambar 9-7 ~ Hubungan materialitas kinerja dan risiko dengan bukti yang
direncanakan