Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI TANGGUNG JAWAB

SOSIAL PERGURUAN TINGGI DAN


DAMPAKNYA TERHADAP CITRA
KAMPUS
Oleh :
Donny Prastya, M.Si

Latar Belakang
Wacana Tanggung Jawab Sosial menjadi isu

populer di kalangan industrialisasi.


Dalam hal ini CSR menjadi kewajiban bagi
perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab
terhadap masyarakat dan lingkungan
Definisi CSR menurut The World Business Council
for Sustainable Development adalah komitmen
dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara
etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi
untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup dai karyawan dan
keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas
komunitas lokal masyarakat secara luas

Saat ini disepakati bahwa paradigma

pembangunan berubah dari pertumbuhan


ekonomi menjadi pembangunan yang
berkelanjutan (Sustainable development)
Yang dimaksud berkelanjutan adalah: suatu
program sebagai dampak dari usaha-usaha
yang telah dirintis.

Menurut Rowe dan Mason (1992), sebuah

organisasi, mempunyai tanggung jawab


terhadap lingkungan sosial dan lingkungan
alam. Lebih lanjut disebutkan bahwa
organisasi mempunyai tanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam
karena organisasi (baik profit oriented,
semi profit oriented dan social oriented)
merupakan sebuah legal entity. Sebagai
sebuah legal entity,maka ia dapat
mengautorisasikan kelompok manusia yang
berkumpul di dalamnya untuk bertindak ke
dalam dan keluar

Menurut konsep piramida yang dikembangkan

Archie B. Carroll
a. Profit. Perusahaan harus tetap berorientasi
untuk mencari keuntungan ekonomi yang
memungkinkan untuk terus beroperasi dan
berkembang.
b. People. Perusahaan harus tetap memiliki
kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
c. Planet. Perusahaan peduli terhadap
lingkungan hidup danProfitberkelanjutan
keragaman hayati.
Planet

People

Konsep Corporate Sosial Responsibility (CSR)

selama ini diterapkan pada perusahaan,


meskipun sebenarnya setiap organisasi, tidak
terkecuali perguruan tinggi harus mempunyai
tanggung jawab sosial kepada masyarakat
dan lingkungan. Bagi perguruan tinggi, bentuk
tanggung jawab sosial secara formal tersirat
dalam Tridharma Perguruan Tinggi yang ke
tiga, yaitu Pengabdian pada Masyarakat.
Implementasi tanggung jawab sosial
perguruan tinggi tidak hanya terbatas pada
pihak internal (dosen, karyawan, mahasiswa),
tetapi juga kepada pihak eksternal
(lingkungan, mayarakat, dunia usaha/industri,
pemerintah daerah)

Dalam melaksanakan kegiatan akademisnya,

perguruan tinggi tetap harus memperhatikan


kondisi lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Hal ini dirasa sangat penting
mengingat perusahaan beridiri di tengahtengah masyarakat
Apa yang di berikan sepadan dengan apa
yang di terima (Homans)

Konstruksi Masyarakat
teori konstruksi sosial Peter Berger dan

Thomas Luckmann (Effendy 2009; 100),


adalah bahwa manusia itu pada
hakekatnya adalah memproduksi dirinya
sendiri. Tidak ada termpat bagi individu
untuk memencilkan diri atau terkurung.
Dalam melakukan produksi diri selalu
memerlukan suatu .perkongsian sosial,
(social enterprice). Mereka secara bersamasama menciptakan lingkungan manusia,
dengan segala bentuk sosio-budaya dan
prikologisnya- Tidak ada seorang pun
dalam bentukan ini bisa dimengerti

Masyarakat membentuk individu-ilndividu,

sebaliknya individu-individu juga pembentuk


masyarakat, demikian itu terjadi secara timbal
balik berbentuk ikal dalam putaran terus
menerus (a continous loop). Dalam hal ini
Berger manyatakan bahwa konstruksi sosial
itu terjadi dalam proses dialektik yang
melibatkan tiga tahap yaitu apa yang ia sebut:
eksternalisasi-obyektivasi-internalisasi
(externalization- objectivation-internalization).
(Berger dan Luckman, 1990;185)

Mengenai eksternalisasi, menurut Berger,

manusia melakukan ekstemalisasi sepanjang


ia menggunakan raga, energi dan gagasannya
untuk membentuk atau membangun dunia
sosialnya.
obyektivasi Berger menggambarkan sebagai
penciptaan berbagai lembaga bahasa, benda,
peralatan, - ilmu pengetahuan, kesenian
dalam aktivitas terstruktur. Segala struktur itu
memiliki aturan yang harus ditaati. Agar
penciptaan itu menjadi obyektif maka harus
ada aturan yang dibuat bersama.
Internalisasi bagi Berger adalah kurang lebih
sama dengan sosialisasi- Dalam internalisasi,
peran (role) dan identitas (identity) sangat

George Ritzer (2012 : 381) mengatakan

persepsi menyebabkan stimulus yang datang,


maupun citra mental yang mereka ciptakan.
Ini berarti manusia menciptakan satu persepsi
tentang sesuatu berdasarkan pada apa yang
menciptakan pada dirinya sendiri.
Orang tidak merespon secara langsung
stimulus eksternal namun berpikir tentang
dan menjajakinya melalui pembayangan
secara mental, sehingga individu juga secara
aktif menyeleksi sejumlah karakteristik
stimulus dan memilih stimulus-stimulus yang
lainya George Ritzer (2012:381).
Citra yang baik muncul dari akibat
penilaian atau tanggapan publik terhadap

Corporate Social Responsibility adalah sebuah

program
yang
itidak
hanya
sebagai
perusahaan/badan
usaha
mempunyai
kewajiban dengan mengkomunikasikan ke
para
stakehoder
Untuk
membantu
meningkatkan profit dan berhubungan dengan
likgkup internal saja, oleh karena itu perlu
membentuk persepsi masyarakat terkait
image perguruan tinggi agar masyarakat
mengetahui bahwa selain kegiatan akademis
perguruan
tinggi
juga
melakukan
tanggungjawab kepada warga

Tanggung Jawab Internal Kampus

Dapat berupa :
a. Sarana dan prasarana yang memadai. Kemajuan civitas
akademika suatu perguruan tinggi juga bergantung
kepada sarana dan prasarana yang memadai. Misalnya
laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, sarana olah
raga, poliklinik, kantin dan sebagainya
b. Pelayanan akademik yang baik. Kenyamanan mengikuti
perkuliahan dan memberi kuliah oleh dosen salah
satunya ditentukan oleh pelayanan akademik yang baik.
Oleh sebab itu pelayanan akademik untuk mahasiswa
dan dosen haruslah baik dan responsif
c. Beasiswa bagi dosen dan mahasiswa berprestasi.
Universitas memberikan beasiswa bagi mahasiswa
yang memiliki prestasi baik di bidang akademik, olah
raga maupun seni. Beasiswa juga diberikan kepada
dosen maupun karyawan yang studi lanjut.

Tanggung Jawab Sosial Eksternal Kampus

Tanggung jawab sosial terhadap eksternal


kampus diemplementasikan sebagai-berikut:
a. Melakukan bakti sosial
b. Melakukan KKN dengan melakukan
pemberdayaan masyarakat
c. Melakukan kerja sama usaha melalui desa
binaan
d. Pelatihan dan konsultasi bisnis
e. Mengadakan lomba-lomba tingkat SMA

Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perguruan Tinggi

Memelihara dan meningkatkan citra

perguruan tinggi
Memelihara hubungan baik dengan
masyarakat
Sarana Aktualisasi antara perguruan tinggi
dan civitas akademiknya

Anda mungkin juga menyukai