Anda di halaman 1dari 17

10.

1 MENGUMPULKAN BUKTI AUDIT YANG TEPAT


Auditor internal membuat penilaian tentang masalah audit atau memenuhi tujuan
audit mereka melalui tinjauan terperinci mengenai apa yang disebut bukti audit. Auditor
harus memeriksa kumpulan file atau laporan sampel yang terbatas untuk mengembangkan
kesimpulan audit mengenai keseluruhan kumpulan atau populasi data. Auditor internal
memerlukan pendekatan yang konsisten untuk mengambil sebagian item dari populasi data
yang besar dan kemudian menarik kesimpulan audit berdasarkan sampel terbatas tersebut.
Teknik sampling audit dapat membantu auditor internal menentukan ukuran sampel yang
tepat dan mengembangkan pendapat untuk jenis tugas audit ini.
Audit sampling memiliki dua cabang utama: statistik dan nonstatistik. Pengambilan
sampel statistik adalah metode berbasis matematika untuk memilih item representatif yang
mencerminkan karakteristik seluruh populasi. Dengan menggunakan hasil tes audit pada item
sampel secara statistik, auditor internal kemudian dapat mengungkapkan opini terhadap
keseluruhan kelompok. Misalnya, auditor dapat mengembangkan sampel statistik item dalam
persediaan, menguji item-item di sampel tersebut untuk nilai fisik atau nilainya, dan
kemudian ungkapkan pendapat mengenai nilai atau keakuratan keseluruhan persediaan.
Pengambilan sampel nonstatistik, juga disebut sampling judgmental, tidak didukung oleh
teori matematika dan tidak memungkinkan auditor internal untuk mengungkapkan secara
tepat secara statistik pada seluruh populasi. Meskipun demikian, sampling nonstatistik atau
judgmental seringkali merupakan alat audit yang bermanfaat.

10.2 TEKNIK PENILAIAN DAN EVALUASI AUDIT


Langkah-langkah proses pengambilan sampel audit:
 Pahami jumlah populasi item yang menjadi perhatian dan kembangkan rencana
sampling formal mengenai populasi barang;
 Buatlah sampel dari populasi berdasarkan rencana seleksi sampel tersebut;
 Mengevaluasi item sampel terhadap tujuan audit; dan
 Kembangkan kesimpulan untuk keseluruhan populasi berdasarkan hasil sampel audit.
Audit sampling adalah proses untuk memeriksa kurang dari 100% item dalam saldo
akun atau kelas transaksi untuk tujuan mendeskripsikan beberapa bentuk kesimpulan untuk
keseluruhan populasi berdasarkan hasil audit sampel. Audit sampling seringkali menjadi
pilihan yang sangat menarik dan efektif bagi auditor internal dan harus menjadi persyaratan
CBOK.
Alasan berikut mendorong penggunaan sampling audit dan sampling statistik:
 Kesimpulan dapat ditarik mengenai keseluruhan populasi data. Jika metode
sampling statistik digunakan, informasi dapat diproyeksikan secara akurat di seluruh
populasi tanpa melakukan pemeriksaan 100% terhadap populasi, tidak peduli
seberapa besar. Teknik ini biasanya akan menghasilkan posisi audit yang kuat dan
penghematan audit yang signifikan.
 Hasil sampel bersifat obyektif dan dapat dipertahankan. Kesalahan pengendalian
internal sering terjadi secara acak terhadap jumlah item yang mengalami kesalahan,
dan setiap kondisi kesalahan harus memiliki kesempatan seleksi yang sama dalam
sampel audit. Uji audit berdasarkan seleksi acak bersifat obyektif dan bahkan dapat
dipertahankan di pengadilan.
 Pengambilan sampel yang kurang mungkin diperlukan melalui penggunaan
sampling audit. Dengan menggunakan statistik berbasis matematika, auditor internal
tidak perlu meningkatkan ukuran sampel secara langsung sebanding dengan
peningkatan ukuran populasi untuk dijadikan sampel. Meskipun sampel dari 60 item
mungkin diperlukan untuk mengungkapkan pendapat audit atas populasi 500 item,
sampel yang sama dengan 60 mungkin masih cukup untuk populasi 5.000 orang.
Auditor internal yang tidak menggunakan pendekatan statistik seringkali akan
melebih-lebihkan populasi besar karena kepercayaan yang salah bahwa populasi yang
lebih besar memerlukan sampel yang lebih besar secara proporsional.
 Pengambilan sampel statistik bahkan mungkin memberikan akurasi yang lebih
besar daripada uji 100%. Bila jumlah item data yang banyak dihitung secara
keseluruhan, risiko kesalahan klerikal atau audit signifikan meningkat. Namun,
sampel kecil yang terkontrol dengan baik biasanya akan mendapat pemeriksaan dan
analisis yang sangat ketat.
 Cakupan audit beberapa lokasi seringkali lebih mudah. Cakupan audit beberapa
lokasi seringkali lebih mudah. Audit dapat dilakukan di beberapa lokasi dengan
sampel kecil yang diambil di masing-masing lokasi untuk menyelesaikan keseluruhan
rencana sampling. Selain itu, audit dengan menggunakan sampling statistik
komprehensif dapat dimulai oleh satu auditor dan kemudian dilanjutkan oleh auditor
lain. Masing-masing hasil sampel mereka dapat dikombinasikan untuk menghasilkan
satu set hasil audit.
 Prosedur pengambilan sampel dapat mudah diterapkan. Pada tahun-tahun
sebelumnya, auditor internal sering diminta untuk menggunakan tabel yang
diterbitkan dalam manual sampling atau sistem komputer yang kompleks untuk
mengembangkan rencana sampling dan pemilihan sampel. Dengan tersedianya paket
perangkat lunak berbasis komputer laptop, sampling audit telah disederhanakan.
Dengan sampling nonstatistik, judgmental sampling, informasi hanya diperoleh
mengenai item yang diperiksa. Dengan sampling statistik, terlepas dari jumlah item yang
diperiksa, informasi positif dapat diperoleh mengenai semua item dalam populasi dengan
tingkat kepercayaan statistik.

10.3 Judgement Sampling Audit Internal


Meski biasanya pendekatan sampling statistik lebih banyak digunakan, namun
sampling nonstatistik yang bersifat judgement seringkali juga bisa menjadi prosedur audit
yang tepat di beberapa situasi. Sesuai namanya, pendekatan nonstatistik memerlukan
judgement (pertimbangan) terbaik auditor dalam merancang dan memilih sampel. Judgment
sampling mengharuskan auditor internal untuk memilih sampel yang mewakili setiap item
dalam populasi. Sampel yang akan digunakan kurang dari 100% dari keseluruhan populasi,
tetapi cukup untuk menarik kesimpulan. Adapun bentuk-bentuk dari judgement sampling
audit internal, yaitu :
1. Fixed Percentage Selection
Misalnya 10%, maka pengujian dilakukan terhadap 10% dari total populasi.
2. Designated Attribute Selection
Seleksi dalam periode waktu tertentu atau dengan karateristik tertentu.
3. Large Value Selection
Pilihan dijatuhkan pada item yang saldonya besar.
4. Designated Area Selection
Pengujian akan dilakukan pada item yang siap tersedia.
5. Other Selected Attribute Selection
Pilihan dijatuhkan pada item yang sensitif.
Hasil dari judgement sampling sebenarnya bisa jadi (memiliki risiko) menyesatkan
atau tidak akurat. Saat merencanakan judgment sampling, ada hal-hal yang perlu diperhatikan
oleh auditor internal, yaitu :
1. Auditor internal harus mengembangkan metode seleksi dan memutuskan jenis
item yang diuji.
2. Ukuran sampel harus wajar, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3. Hasil audit dari judgemental sample harus ditafsirkan dan dilaporkan dengan hati-
hati.
Inti dari judgment sampling adalah pemilihan item didasarkan pada penilaian auditor
internal. Beberapa auditor dapat “mencium” potensi masalah dengan melihat di suatu area
dan memilih item-item yang mewakili masalah tersebut.
10.4 SAMPLING AUDIT STATISTIK: PENDAHULUAN
Pengambilan sampel audit statistik adalah alat yang hebat yang memungkinkan
auditor internal memproyeksikan hasil sampel audit yang benar secara statistik atas
keseluruhan populasi dengan tingkat akurasi dan kepercayaan yang kuat. Berdasarkan aturan
probabilitas, sampling statistik memerlukan penggunaan teknik seleksi matematis yang
mapan dengan hasil yang dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dengan cara yang akan
diterima oleh pengadilan, regulator pemerintah, dan pihak lainnya. Pemahaman umum
tentang konsep probabilitas dan statistik merupakan langkah awal yang penting untuk
menggunakan sampling statistik.
Beberapa istilah penting sampling statistik:
1. Populasi mengacu pada jumlah total item yang menjadi subjek audit.
2. Sampel acak adalah proses pemilihan sampel dimana setiap unit pada populasi
tersebut memiliki probabilitas seleksi yang sama.
3. Nilai rata-rata digunakan untuk menggambarkan atau mengukur data sampel, baik
dari segi contoh dan deskripsi matematisnya.
4. Enam ukuran yang berbeda biasanya digunakan oleh ahli statistik untuk melihat
kecenderungan sentral dari data ini atau sejauh mana berbagai nilai tersebar di sekitar
rata-rata pusat, sebagai berikut:
 Mean (μ) adalah rata-rata sederhana dari nilai item dalam suatu populasi. Hal
ini dihitung dengan menambahkan jumlah total populasi yang diminati dan
kemudian membagi jumlah ini dengan jumlah item yang diamati dalam
populasi.
 Median adalah nilai tengah bila semua item dalam populasi diberi peringkat
berdasarkan nilai, baik yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya.
 Modus (Mode) adalah jumlah atau nilai yang paling sering terjadi dalam suatu
populasi. Modus ini umumnya bukan ukuran yang sangat berarti dalam
statistik. Meskipun terkadang berguna pada populasi yang lebih besar dengan
banyak item berkumpul di sekitar nilai umum yang sama.
 Range adalah perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil dalam suatu
populasi. Ukuran ini terutama berguna sebagai indikator luasnya data
populasi. Range juga akan dibahas sebagai bagian dari pengukuran dispersi
melalui apa yang disebut standar deviasi.
 Varians adalah ukuran penyebaran suatu distribusi, dan dihitung sebagai
penyimpangan kuadrat rata-rata dari masing-masing bilangan dari meannya.
Simbol σ2, atau sigma kuadrat, adalah ukuran varians atau yang disebut
standar deviasi. Misalnya, untuk populasi yang terdiri dari angka 1, 2, dan 3,
meannya adalah 2 dan variansnya adalah akar kuadrat dari perhitungan deviasi
standar ini:

 Standar Deviasi adalah ukuran variabilitas nilai untuk masing-masing item


dalam suatu populasi. Simbol σ, atau sigma, sering digunakan untuk standar
deviasi dimana:

Standar deviasi memberitahu auditor berapa banyak variasi nilai yang ada di
sekitar titik rata-rata atau titik pusat. Standar deviasi adalah ukuran
kecenderungan sentral dari populasi data yang terdistribusi secara normal, dan
ini menunjukkan seberapa jauh item dalam populasi dari titik rata-rata atau
titik pusat.
5. Distribusi normal adalah diagram berbentuk lonceng yang digunakan untuk
menunjukkan data.

6. Distribusi miring (skewed distribution) terjadi jika populasi data cenderung ke satu
arah (beberapa item dengan nilai sangat besar atau sangat kecil).

10.5 Mengembangkan Perencanaan Statistical Sampling


Sebagai langkah awal dalam pengambilan sampel audit, auditor internal harus
mengembangkan perencanaan sampling yang akan memungkinkan setiap item dalam
populasi memiliki probabilitas seleksi yang sama. Rencana ini dibuat dengan tujuan
menghilangkan bias dalam pemilihan item untuk memastikan bahwa item yang terpilih
mewakili seluruh populasi. Auditor perlu mengerti sifat data yang perlu ditinjau saat
mengembangkan strategi pemilihan sampel atau perencanaan audit ini, termasuk :
 Populasi yang akan dijadikan sampel harus jelas
 Populasi harus dibagi menjadi beberapa kelompok jika ada variasi item
 Setiap item dalam populasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
 Tidak boleh ada bias dalam pemilihan sampel

Perencanaan sampling yang akan digunakan harus didokumentasikan dengan jelas


dan didiskusikan dengan manajemen. Ada empat metode yang digunakan untuk memilih
sampel audit, yaitu :

 Random Number
Item dipilih secara acak, dengan syarat item dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel. Auditor internal
dapat menggunakan bantuan perangkat lunak komputer untuk memilih sampel. Dalam
populasi yang lebih besar atau lebih kompleks, setiap item dalam populasi harus
diberi nomor.
 Interval
Item dipilih berdasarkan interval dari total populasi. Ukuran sampel yang
direncanakan dibagi ke dalam ukuran populasi, kemudian ditetapkan intervalnya.
Contohnya, sampel 200 dalam populasi 5.000 akan menghasilkan interval 25 item.
Auditor internal kemudian akan memeriksa setiap item ke-25 dalam populasi. Metode
ini berguna dalam pengambilan sampel unit moneter.
 Stratifed
Dalam metode ini, populasi dibagi menjadi dua atau lebih subkelompok, yang
masing-masingnya ditangani secara independen sebagai populasi terpisah. Dalam
beberapa kasus, salah satu subkelompok akan diperiksa 100% sementara yang lain
akan dipilih sampel dengan menggunakan metode random number.
Populasi yang paling sering membutuhkan metode stratifed adalah populasi
yang memiliki sedikit item dengan nilai yang sangat tinggi, seperti persediaan,
piutang, atau faktur.
 Cluster
Sampel dibuat dengan memilih subkelompok yang lebih kecil atau klaster
secara sistematis dari total populasi. Metode ini digunakan jika catatan item dalam
populasi tidak diperoleh dan ada keterbatasan biaya.
Contoh, populasi 60.000 item gudang terletak pada 2.000 kaki rak. Jika audit
internal memutuskan untuk meninjau 600 sampel, rencananya populasi akan dibagi
menjadi 20 kelompok dimana masing-masing klaster memiliki 30 item
(60.000/2.000). Maka dari itu, masing-masing klaster akan ditutup area seluas satu
kaki (30/30). Serta interval akan diputuskan sejauh 100 kaki (2.000/20).

10.6 PENDEKATAN AUDIT SAMPLING


Auditor internal dapat mengambil beberapa pendekatan sampling audit tergantung
pada tujuan audit, apakah akan didasarkan pada uji kepatuhan, pengendalian laporan
keuangan, atau pada kondisi khusus. Tiga pendekatan yang paling umum di sini adalah
atribut sampling, variabel sampling (termasuk sampling unit moneter), dan discovery
sampling. Atribut sampling digunakan untuk mengukur tingkat atau tingkat kemunculan
berbagai kondisi atau atribut - dengan kata lain, untuk menilai pengendalian internal.
Misalnya, auditor internal mungkin ingin menguji atribut apakah dokumen faktur telah
menerima tanda tangan persetujuan yang benar. Tagihan akan disetujui atau tidak dengan
benar - kondisi kualitatif ya atau tidak. Biasanya, atribut yang diukur di sini adalah frekuensi
kesalahan atau jenis kekurangan lainnya. Tingkat keberadaan defisiensi tertentu, seperti
dokumen yang disetujui secara tidak benar, menentukan keseriusan situasi dan bagaimana
audit internal akan melaporkan temuan dan rekomendasinya. Atribut atau karakteristik dapat
diterapkan pada item fisik, catatan keuangan, prosedur internal, atau aktivitas operasional.
Atribut sampling sering mengukur kepatuhan terhadap kebijakan, prosedur, atau standar yang
ditetapkan, dan dapat menjadi ujian kuat untuk pengendalian internal. Suatu kontrol
ditentukan baik untuk bekerja atau tidak bekerja. "Semacam bekerja" bukanlah kesimpulan
yang tepat. Auditor internal menguji kondisi pada item yang dipilih dan kemudian menilai
apakah keseluruhan populasi sesuai dengan atribut kontrol.
Variabel sampling berkaitan dengan ukuran populasi tertentu, seperti balok akun atau
tes pada item sampel individual. Di sini fokus auditor adalah pada "seberapa banyak" yang
bertentangan dengan fokus sampling atribut ya atau tidak. Tujuan penyampaian variabel
adalah memproyeksikan jumlah perkiraan jumlah untuk beberapa akun atau penyesuaian ke
akun berdasarkan sampel statistik auditor. Ilustrasi adalah contoh untuk memperkirakan total
nilai persediaan berdasarkan hasil sampel. Pengambilan sampel variabel berkaitan dengan
jumlah absolut dibandingkan dengan jumlah atau tingkat jenis kesalahan tertentu.
Dua variabel pendekatan sampling yang penting adalah stratified sampling dan
sampling unit moneter yang sekarang sangat umum. Prosedur pengambilan sampel variabel
terkait erat dengan sampling atribut, namun mencakup konsep dan perhitungan tambahan.
Karena sifat sampling sampling yang lebih rumit, analisis langkah-demi-langkah diberikan
selanjutnya untuk pengambilan sampel tahap tunggal. Contoh ini didasarkan pada perkiraan
manual disederhanakan dari standar deviasi ketika alat pendukung komputer atau informasi
lainnya mengenai standar deviasi tidak tersedia.
Jenis sampling statistik ketiga, sampling penemuan, serupa dengan sampling
judgment nonstatologis yang dibahas sebelumnya. Discovery sampling digunakan ketika
auditor internal ingin menarik sampel dari sejumlah besar data tanpa proses statistik yang
terkait dengan variabel dan atribut sampling. Sementara bagian berikut membahas metode
sampling ini secara terperinci, presentasi kami di sini tidak melengkapi auditor internal
dengan informasi yang cukup untuk menjadi ahli dalam konsep sampling statistik.
Diperlukan pelatihan, pengalaman, dan buku khusus tambahan dan perangkat lunak komputer
yang sesuai. Dari perspektif CBOK, auditor internal harus memiliki pemahaman umum
tentang pendekatan sampling ini dan mana yang sesuai. Bantuan yang lebih terampil
mungkin diperlukan untuk melakukan audit internal berbasis sampling statistik.
 Prosedur Atribut Sampling
Atribut sampling adalah proses menarik sampel untuk memperkirakan
proporsi beberapa karakteristik atau atribut yang menarik pada suatu populasi. Jenis
tes ini sangat sesuai untuk menilai tingkat pengendalian internal dalam beberapa akun
tertentu, dan dapat menjadi pendekatan yang penting untuk tes pengendalian internal
Sarbanes Oaxley Act 404.
Titik awal dari atribut sampling adalah memperkirakan tingkat kesalahan yang
diharapkan, yaitu berapa banyak kesalahan yang dapat diaudit dan ditoleransi
manajemen internal. Seiring dengan memperkirakan tingkat kesalahan yang
diharpkan, audit internal harus menentukan batas presisi yang dapat diterima dan
tingkat kepercayaan yang diinginkan untuk sampel. Seperti auditor mengatakan “Saya
yakin 99% bahwa tingkat kesalahan akun ini kurang dari 1%” . perkiraan ini
memungkinkan auditor menentukan ukuran sampel yang akan memberikan
kesimpulan.
 Melakukan Tes Atribut Sampling
Atribut sampling berguna saat auditor dihadapkan dengan sejumlah item yang
agak banyak untuk diperiksa dan ingin menguji apakah kontrol tertentu bekerja atau
tidak berfungsi. Auditor harus terlebih dahulu menentukan apa yang harus dievaluasi
atau sifat spesifik dari tes kepatuhan yang harus dilakukan, sifat unit sampling, dan
karakteristik populasi. Pengambilan sampel atribut adalah jenis tes audit ya-tidak ada
dimana item atau atribut sampel harus benar atau tidak benar; tidak ada ukuran
"hampir benar" atau "cukup dekat." Ukuran populasi dan juga toleransi auditor
terhadap kesalahan akan mempengaruhi jumlah item yang akan dijadikan sampel.
Auditor pertama-tama harus membuat beberapa perkiraan awal, berdasarkan
pengamatan dan audit lainnya, dari apa yang diharapkan dari hasil sampel dan
kemudian menarik sampel audit aktual berdasarkan harapan tersebut. Auditor internal
perlu memperkirakan tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi, tingkat
kepercayaan sampel yang diinginkan, estimasi tingkat kesalahan populasi, dan
kemudian ukuran sampel awal. Parameter sampling atribut utama ini adalah:
1. Tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima
2. Tingkat kepercayaan yang diinginkan
3. Perkiraan tingkat kesalahan populasi
4. Ukuran sampel awal
 Memilih Sample untuk Melakukan Prosedur Audit
Prosedur sampling acak yang dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk
memilih item yang akan ditinjau. Beberapa atribut juga dapat diuji dengan
menggunakan kumpulan item sampel yang sama. Konsep yang perlu diingat adalah
bahwa auditor internal akan melakukan pengujian jenis ya atau tidak sama yang
terpisah untuk masing-masing atribut individual pada masing-masing item dalam
sampel. Perangkat lunak Spreadsheet berguna di sini untuk mencatat hasil tes audit,
namun prosedur audit internal harus dilakukan dengan hati-hati. Jika audit gagal
mengenali kondisi kesalahan pada item sampel yang dipilih, fakta tersebut akan
membuang kesimpulan yang dicapai sebagai bagian dari keseluruhan sampel.
 Mengevalasi Hasil dari Pengujian Atribut Sampling
Auditor internal sekarang harus menilai tingkat kesalahan aktual dari item
sampel dan menghitung batas presisi atas berdasarkan kesalahan sampel tersebut.
Batas presisi itu, yang dihitung berdasarkan sampel sebenarnya, harus kurang dari
atau sama dengan batas presisi yang diinginkan yang ditetapkan pada awal latihan
sampel agar auditor dapat melaporkan hasil yang baik dari sampel.
Ketika hasil sampling atribut ternyata tidak menguntungkan, terkadang
manajemen mungkin mengklaim bahwa audit internal hanya melihat beberapa item
yang sangat tidak biasa dan bahwa sisa populasi tidak seburuk itu. Peningkatan
ukuran sampel akan memiliki efek penurunan batas presisi atas yang dihitung, dengan
asumsi bahwa auditor tidak menemukan sejumlah besar kesalahan tambahan. Namun,
audit internal harus mempertimbangkan biaya dan manfaat relatif dari pendekatan ini.
Pendekatan yang lebih baik adalah melaporkan masalah pengendalian internal
berdasarkan hasil saat ini dan untuk memperluas ukuran sampel dalam tinjauan audit
berikutnya.
Attributes sampling adalah teknik yang sangat berguna untuk menilai satu atau
beberapa kontrol internal di area kepentingan audit. Karena perkiraan hal-hal seperti
tingkat kesalahan minimum yang dapat ditolerir dibuat di awal, sulit untuk
membantah asumsi uji audit bila dibandingkan dengan hasil sampel.

10.7 Contoh Attribute Sampling


Subbab ini akan membahas contoh attribute sampling pada Gnossis Inc., sebuah
perusahaan riset dan pengembangan sampel. Dalam kasus ini, auditor internal diminta untuk
meninjau pengendalian internal yang mencakup sumber daya manusia.
Gnossis memiliki sekitar 4.000 karyawan. Fungsi SDM di perusahaan ini
menggunakan dua sistem TI untuk mencatat karyawan (satu untuk perhitungan gaji dan satu
lagi untuk manfaat) dan mengelola kertas kerja berbasis sistem terkait asuransi kesehatan
karyawan. Melalui peninjauan, auditor internal menemukan sekitar 30 masalah. Strategi audit
yang akan digunakan yaitu menguji catatan SDM dalam atribut yang terpisah. Auditor
internal memutuskan untuk menguji atribut-atribut ini :
 Nilai dan status pembayaran pada sistem otomatis harus sama seperti di
dokumen manual
 Otorisasi harus ditandatangani dan diberi tanggal
 Pemeriksaan latar belakang preemployment harus sudah selesai
 Jika tidak ada pengurangan asuransi jiwa, keringanan yang ditandatangani
harus dicatat
 Peningkatan pembayaran adalah sesuai dengan arahan dan telah disetujui
Auditor internal akan membahas pendekatan ini dengan manajemen Gnossis untuk
mendapatkan persetujuan mereka. Langkah selanjutnya adalah menetapkan parameter
sampling dan mengembangkan perencanaan sampel. Dengan menggunakan software
statistical sampling, auditor internal mengasumsikan expected error rate sebesar 2%, desired
precision sebesar 1,25%, dan confidence level sebesar 90% untuk memilih ukuran sampel
sebanyak 339 item. Selanjutnya, auditor internal memilih 339 plus 40 dokumen gaji
tambahan untuk pemeriksaan audit. Kemudian sampel dipilih dari daftar pegawai yang
tercetak, dari
sebuah laporan
setebal 75
halaman dengan
sekitar 55 item
per halaman,

menggunakan random number. Maka terpilih nama-nama berikut ini :


Setelah sampel dipilih, atribut ini diuji dengan mengambil dokumen-dokumen terkait
karyawan yang terpilih.

Setelah
melakukan
peninjauan,
langkah terakhir
adalah
menabulasikan tingkat kesalahan. Untuk atribut 1, auditor menemukan bahwa 10% data
karyawan dalam sampel memiliki kesalahan antara catatan gaji manual dan catatan gaji
otomatis. Karena sampel menunjukkan tingkat kesalahan yang luas, maka hasilnya harus
segera diungkapkan kepada manajemen tanpa harus mengambil sampel lanjutan.

10.8 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ATRIBUT SAMPLING


Bila ada kebutuhan untuk meninjau sejumlah besar item, prosedur sampling atribut
dapat memberikan penilaian akurat secara akurat mengenai fitur kontrol atau atribut.
Meskipun teori statistik memerlukan ukuran sampel yang relatif besar, audit internal dapat
meninjau beberapa kontrol atau kondisi dalam sampel data tersebut dan kemudian dapat
menyatakan bahwa ia yakin, dalam nilai atau persentase kepercayaan yang telah ditetapkan
sebelumnya, bahwa jumlah kesalahan pada populasi total tidak akan melebihi nilai yang
ditentukan atau bahwa kontrol tersebut bekerja. Atribut sampling tidak berguna untuk
menentukan taksiran nilai yang benar pada akun seperti nilai buku inventaris, namun
merupakan alat yang sangat berguna untuk meninjau prosedur pengendalian di berbagai area
operasional. Beberapa auditor internal merasa teknik ini memiliki beberapa hambatan untuk
penggunaannya, termasuk:
■ Perhitungan atribut sampling sangat kompleks. Bab ini baru saja memperkenalkan
beberapa konsep dasar konsep sampling. Tinjauan aktual dan analisis hasil sampel bisa sangat
kompleks dan mungkin memerlukan penggunaan perangkat lunak sampling yang kompleks.
Auditor internal perlu memahami prosesnya dengan baik atau mungkin dapat menafsirkan
hasilnya secara tidak benar.
■ Definisi atribut yang tepat mungkin sulit dilakukan. Dalam contoh sumber daya manusia.
Sebelumnya, audit internal mengambil sampel dan mengevaluasi kontrol terhadap lima
atribut yang dipilih dari sekumpulan 30 atribut aktual. Pemilihan atribut yang akan diuji
didasarkan pada penilaian auditor atau permintaan manajemen. Namun, auditor mungkin
telah melewatkan satu atau atribut penting lainnya saat menganalisis data.
■ Atribut hasil sampel mungkin salah tafsir. Dengan benar disajikan, hasil dari sampel atribut
dinyatakan sangat tepat, seperti, "Kami yakin 95% bahwa persentase item kesalahan di akun
adalah antara 2 dan 7,3%." Meskipun demikian, orang mungkin akan mendengar hasil ini dan
tafsirkan dengan tidak benar, seperti, "Ada lebih dari tingkat kesalahan 7% di akun." Bukan
itu yang dikomunikasikan, namun banyak pendengar lebih memilih jawaban yang lebih
mudah.
■ Data yang tidak sempurna membutuhkan koreksi. Teori dasar seputar sampel pengetahuan
mengasumsikan bahwa populasi data mengikuti distribusi normal, tanpa komplikasi yang
tidak biasa lainnya. Meskipun distribusi data yang tidak standar dapat dikoreksi melalui
penyesuaian dalam pemilihan ukuran sampel dan evaluasi, distribusi tidak normal
mempersulit prosesnya.
Terlepas dari masalah ini, atribut sampling melengkapi audit internal dengan alat yang
sangat kuat untuk menilai pengendalian internal pada populasi data yang besar melalui
evaluasi sampel terbatas. Meskipun teknik ini sering kali terlalu memakan waktu atau
kompleks untuk banyak pendekatan sampling audit internal, auditor internal setidaknya harus
memiliki pemahaman dasar tentang atribut sampling dan menggunakannya jika sesuai.
Teknik ini sangat tepat ketika hasil penilaian internal yang diraih awal menunjukkan adanya
masalah di suatu daerah dan ketika manajemen memperdebatkan hasil sementara dari sampel
yang menghakimi dan dinilai secara audit sebagai "tidak representatif." Sampel atribut tindak
lanjut akan memungkinkan audit internal untuk melihat data lebih lanjut dan kembali
membuat pernyataan kuat tentang status kontrol internal yang mengelilingi daerah tersebut
dalam sengketa.

10.9 Monetary Unit Sampling

Monetary unit sampling adalah sebuah teknik untuk menentukan apakah sebuah akun
keuangan disajikan secara wajar, dan merupakan sebuah metode yang baik untuk
memperkirakan jumlah akun yang ditaksir terlalu tinggi. Konsepnya yaitu bahwa setiap dolar
atau unit mata uang dalam sebuah akun diperlakukan sebagai bagian dari populasi dan
masing-masing memiliki kesempatan untuk dipilih.

Memilih Sampel Monetary Unit

Seorang internal auditor dapat memilih sampel menggunakan program spreadsheet


atau melalui perhitungan manual menggunakan kalkulator. Tujuannya yaitu untuk
menentukan jarak moneter berdasarkan ukuran sampel yang dihitung. Ada dua poin kunci
dan pembatasan monetary unit sampling. Pertama, monetary unit sampling berguna hanya
untuk pengujian adanya pernyataan yang berlebihan. Kedua, metode pemilihan yang
dijelaskan tidak menangani jumlah kredit secara benar. Solusi terbaiknya yaitu menarik
semua saldo kredit tercatat dan diperlakukan sebagai populasi yang berbeda untuk dievaluasi.

Melaksanakan Pengujian Monetary Unit Sampling


Jumlah dolar yang dievaluasi dalam sebuah populasi merupakan ukuran sampel
auditor. Sama dengan attribute sampling, uji monetary unit sampling membutuhkan 4 hal
mengenai akun yang akan disampel:
1. Persentase kesalahan maksimum dari nilai populasi tercatat yang dapat diterima auditor.
2. Tingkat keyakinan yang diharapkan.
3. Tingkat kesalahan yang diharapkan untuk kesalahan sampling.
4. Total nilai tercatat dari akun yang dievaluasi.

Ukuran sampel monetary unit kemudian digunakan untuk menghitung jarak moneter
dengan membagi nilai buku tercatat dari akun oleh ukuran sampel untuk menentukan setiap n
interval dolar. Interval ini menetapkan batasan pemilihan untuk item yang lebih besar, dan
semua item yang sama atau lebih besar dengan interval ini akan dipilih.

Mengevaluasi Hasil Sampel Unit Moneter

Monetary unit sampling adalah sebuah pendekatan yang popular untuk mengevaluasi
saldo rekening untuk menentukan apakah nilainya disajikan terlalu tinggi. Karena setiap dolar
dalam setiap item sebuah rekening akan menjadi subyek pemilihan sampel, item yang
disajikan terlalu tinggi akan ditemukan salama proses sampling. Ide dasarnya adalah untuk
mendokumentasikan jumlah tercatat dan jumlah teraudit untuk setiap item terpilih dan
kemudian menghitung masing-masing persentase kesalahannya.

Keuntungan dan Kerugian Monetary Unit Sampling

Keuntungan terpenting monetary unit sampling adalah berfokus pada unit bernilai
lebih besar berdasarkan pada pemilihan acak. Karena monetary unit sampling memilih item
sampel secara proporsional, timbul risiko yang lebih sedikit kegagalan mendeteksi kesalahan
material karena semua unit bernilai tinggi menjadi subyek pemilihan berdasarkan pada
ukuran masing-masing. Kekurangan utama sampling ini adalah prosedurnya tidak menguji
secara memadai untuk laporan keuangan yang disajikan terlalu rendah.

10.10 TEKNIK SAMPLING AUDIT LAIN


1. Multistage Sampling
Teknik ini melibatkan pengambilan sampel di beberapa tingkatan. Sampel
acak pertama dipilih untuk beberapa kelopok unit dan kemudian sampel acak lain
diambil dari dalam populasi unit yang pertama kali dipilih.
Pengambilan multistage megasumsikan bahwa setiap unit sampling primer
homogeny, namun asusmsi tersebut kadang dapat menimbulkan masalah.
2. Replicated Sampling
Ini adalah variasi dari sampling multistage yang memerlukan penggambaran
satu sampel acak keseluruhan dari ukuran X, yang teridri dari Y sampel acak terpisah
dengan ukuran X/Y.
Jika sampel 150 item diambil dari populasi yang sangat besar, daripada
menggambar satu sampel, auditor internal akan memilih 15 sampel dari 10 item
masing-masing. Sampel primer ini dari keseluruhan populasi akan ditarik dari
serangkaian bilangan acak. Kemudian nomor ranah yang sama digunakan untuk
memilih masing-masing item utama akan digunakan untuk memilih sub contoh item
dalam kelompok tersebut. Nomor acak pertama akan diberikan ke subsampel 1, yang
kedua untuk subsampel 2, dan seterusnya sampai jumlah yang cukup telah dibagi.
Mengapa auditor internal ingin menggunakan sampling yang direplikasi
daripada sampling multistage yang telah dijelaskan sebelumnya? Alasan utamanya
adalah matematika lebih mudah.
3. Bayesian Sampling
Teknik yang jarang digunakan atau jarang disebutkan dalam literatur sampling
audit namun yang memiliki potensi besar adalah Bayesian sampling. Prosedur ini
dinamai menurut matematikawan Inggris Thomas Bayes, dan didasarkan pada
probabilitas revisi ukuran sampel dan sejenisnya, berdasarkan apa yang disebut
probabilitas subyektif yang diperoleh dari hasil tes sebelumnya. Sampling Bayesian
memungkinkan auditor untuk menyesuaikan asumsi sampel dan faktor probabilitas
berdasarkan hasil audit sebelumnya. Dengan kata lain, walaupun ukuran populasi
sama dan risiko auditor tidak berubah, sampel dapat dimodifikasi berdasarkan hasil
kerja audit sebelumnya. Sementara auditor cenderung melakukan hal ini sebagai
masalah, Bayesian sampling memungkinkan seorang auditor untuk secara formal
memodifikasi rencana sampling berdasarkan hasil yang dikumpulkan dalam tes audit
sebelumnya

10.11 Membuat Efektif dan Efisien Menggunakan Audit Sampling


Pemahaman tentang sampling audit adalah bagian penting dari auditor internal CBOK.
Seorang auditor internal mungkin tidak memutuskan untuk menguji transaksi saat melakukan
audit. Auditor internal memutuskan atas dasar perbandingan secara keseluruhan dan prosedur
audit lain, bahwa tes transaksi tidak diperlukan atau bahwa jumlah yang terlibat tidak cukup
materi untuk menjamin pengujian . Namun, internal auditor sering menghadapi situasi yang
akan memerlukan sampling transaksi.Sistem kontrol yang terbaik tidak bisa menghilangkan
kesalahan akibat kerusakan sistem , dan ulasan secara keseluruhan atau tes dari beberapa
transaksi mungkin tidak cukup untuk mengungkapkan apakah pengendalian internal
beroperasi secara efektif .
Sementara prosedur mungkin tampak memadai, internal auditor umumnya harus menguji
transaksi yang sebenarnya untuk menentukan apakah prosedur tersebut telah diikuti dalam
praktek . Jika pengujian dilakukan , sampling audit harus dipertimbangkan sebagai dasar
untuk tiba pada kesimpulan yang lebih valid. Jika tes transaksi yang dihasilkan melalui
sampel audit menunjukkan bahwa operasi dapat diterima , tidak ada pekerjaan lebih lanjut
mungkin diperlukan. Ketika error ditemukan, internal auditor dihadapkan pada keputusan
berikut untuk sampai pada kesimpulan audit :
a. Mengisolasi kesalahan. Internal audit dapat mengisolasi jumlah kesalahan melalui
review dari jenis kesalahan dan penyebabnya, Misalnya, vendor mengirimkan faktur
yang salah, auditor dapat mereview semua faktur vendor yang mungkin menunjukkan
kesalahan tertentu.
b. Pelaporan hanya pada item yang diperiksa. Misalnya ketika auditor menemukan
kesalahan yang signifikan pada bagian operasi, Auditor perlu untuk melaporkan hasil
tes untuk bagian terkait.
c. Melakukan Audit 100%. Meskipun auditor internal tidak diharapkan untuk
melakukan pemeriksaan rinci dari semua transaksi, tetapi audit 100% perlu dilakukan
ketika error yang signifikan ditemukan.
d.Memproyeksikan hasil sampel. Jika pemilihan item untuk pengujian dilakukan
secara acak, hasilnya dapat dievaluasi secara statistik, jumlah kesalahan (dollar) dapat
diproyeksikan untuk menentukan rentang kesalahan dalam seluruh bidang. Proyeksi ini
dapat digunakan untuk melakukan penyesuaian atau sebagai dasar untuk keputusan.
Sampling audit adalah alat yang baik, namun dimasa lalu sering diabaikan oleh banyak
auditor internal karena banyak yang melihat hal tersebut terlalu sulit dan terlalu teoritis
sehingga sulit untuk memahami dan menggunakannya. Namun pada saat ini kita telah
dimudahkan oleh teknologi berbasis komputerisasi. Berikut merupakan teknik yang akan
memudahkan penggunaan sampling audit :
a. Menggabungkan langkah-langkah audit. Penghematan waktu audit dapat dicapai
jika berbagai langkah audit dilakukan sebagai bagian dari sampel statistik yang
sama. Misalnya dalam review pembelian, tujuan audit utama mungkin untuk
menentukan apakah bukti dokumenter memadai.Namun, disamping itu auditor
internal juga bisa memasukkan tes sampling untuk menentukan apakah ada
kelebihan yang diakuisisi.
b. Gunakan Sampel Awal. Dalam banyak kasus, dalam melakukan audit awal auditor
sering kekurangan informasi untuk untuk mengembangkan rencana sampling.
Dengan mengambil sampel awal 50 sampai 100 item, internal auditor berasa dalam
posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan pada tingkat pengambilan sampel
yang dibutuhkan. Dari hasil sampel awal, auditor internal dapat membuat keputusan
apakah perlu dilakukan pengujian lebih lanjut atau tidak.
c. Lakukan audit interm. Pemeriksaan secara interm artinya auditor dapat
mengambil sampel dari data yang diperoleh secara bulanan (monthly) tanpa harus
menunggu sampai akhir tahun.
d. Memperbesar ukuran file. Pertimbangan dasar dalam audit sampling adalah
bahwa ukuran sampel tidak harus bervariasi dengan peningkatan ukuran lapangan.
e. Gunakan campuran atribut dan variabel sampling. Auditor dapat memilih
sampel secara acak untuk atribut, mengevaluasi hasil dan kemudian memutuskan
apakah terjadi salah saji.
f. Menerapkan metode sederhana sampling audit. Beberapa auditor memiliki
presepsi bahwa mereka harus menggunakan metode sampling yang kompleks dan
menghabiskan banyak upaya untuk metode yang dugunakan. Padahal, sampel
estimasi sederhana akan memberikan hasil yang memadai.
g. Mencapai keseimbangan yang efektif. Hal ini dikatakan efektif jika telah
menyeimbangkan biaya dan manfaat audit. Seorang auditor harus menilai biaya
yang diperlukan untuk memeriksa unit sampling dengan mempertimbangkan
manfaat yang akan didapat (meningkatkan keyakinan atau presisi dalam hasil
akhir).

Anda mungkin juga menyukai