digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan
informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik
untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi aspek penting
dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi
menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal
(external user).
kompleks, serta aktivitas yang saling berhubunga untuk memotivasi orang-orang pada
semua tingkatan didalam perusahaan Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan
namun yang dominan dalam hal ini terus berkembang dan bergeser searah akuntansi
keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Banyak volume riset atas akuntansi
keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara
1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru
melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang
1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan
kinerja perusahaan
2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap
perencanaan strategis
informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan
dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah :
1. Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermafaat bagi
investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
pendanaan perusahaan
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan dibentuk dari
berbagai komponen yang saling berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan harus
memiliki sasaran, input output, dan lingkungan untuk mencapai target geser yang telah
ditetapkan.
Sistem informasi yang baru dapat juga menimbulkan hubungan kerja yang baru
diantara karyawan yang ada, perubahan pekerjaan, bahkan mungkin perubahan struktur
organisasi. Dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menent
manajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting,
yaitu :
perusahaan.
teknisnya.
yang akan diperoleh dan manajemen puncak mampu untuk menginterprestasikan hal
tersebut.
integral dari kesuksesan suatu sistem informasi. Keterlibatan pemakai ini harusnya ada
pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan tersebut
mengukur keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984) mengemukakan enam
untuk mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuannya. Informasi yang
diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu.
Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya
kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk mendapatkan
posisi keunggulan kompetitif. Agar proyek pengembangan sistem informasi tidak sia-sia,
perlu dipahami tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti yang
1. Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-
2. Perancangan sistem yaitu proses menspesifikan rincian solusi yang dipilih oleh
Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut "bahasa bisnis" yang
Dikatakan seperti itu sebab akuntansi dapat berperan sebagai media komunikasi yang
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang
berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku
akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan
laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah
karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan,
3. Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan
riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumlah penjelasan dan
kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan
pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena
Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam disertasinya
analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta Churcil dan Cooper (1965)
yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada
perilaku. Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh
Mock (1969-1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter
(1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun
bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975), yang membantu membentuk
suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas internal untuk pertimbangan riset
yang diikuti.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu
mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi akuntan.
minat akan bidang riset ini. Berbagai variabel perilaku yang terus dipelajari oleh para
akuntan terkait dengan akuntansi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,