Anda di halaman 1dari 22

BAB 27

JASA-JASA SELAIN AUDIT YANG BISA


DIBERIKAN KANTOR AKUNTANSIPUBLIK

ADE ALFIAN
1701035072
1. Pendahuluan
Jasa audit atas laporan keuangan merupakan salah satu jasa yang biasa
diberikan suatu kantor akuntan publik yang cukup dikenal di masyarakat
bisnis.
Selain jasa audit atas laporan keuangan sebetulnya masih banyak jasa lainnya
yang diberikan oleh kantor akuntan publik seperti internal audit, manajemen
audit, special audit, penelaahan terbatas, penyusunan sistem akuntansi,
accounting service, kompilasi laporan keuangan, konsultasi pajak, konsultasi
manajemen, recruitment service, in house training dan lain-lainnya.
Ikatan akuntan indonesia telah menerbitkan standar atestasi yang disahkan
tanggal 1 Agustus 1994 dan berlaku efektif untuk laporan penugasan atestasi
yang diterbitkan ada setelah tanggal 1 Oktober 1994. Standar atestasi
merupakan landasan konseptual untuk berbagai tipe jasa yang dihasilkan oleh
akuntan publik bagi masyarakat.
1. Pendahuluan
Suatu perikatan atestasi adalah penugasan yang didalamnya
praktisi mengadakan peringatan untuk menerbitkan komunikasi
tertulis yang menyatakan suatu kesimpulan tentang keandalan
asersi tertulis yang menjadi tanggung jawab pihak lain.
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan
orang yang independen dan kompetensi tentang apakah asersi
suatu entitas, sesuai dalam semua hal yang material dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
Standar Atestasi Membagi Tiga Tipe Penugasan
Atestasi
Salah satu tipe pemeriksaan adalah audit atas laporan keuangan historis dan disusun berdasarkan
standar akuntansi keuangan di Indonesia. Pemeriksaan tipe ini diatur berdasarkan standar
Auditing yang ditetapkan oleh Institut akuntan publik Indonesia. Tipe pemeriksaan lain misalnya
pemeriksaan atas informasi keuangan prospektif yang diatur berdasarkan pedoman yang lebih
bersifat umum.
Asersi adalah deklarasi atau suatu rangkaian deklarasi secara keseluruhan oleh pihak yang
bertanggung jawab atas deklarasi tersebut. Jadi, asersi adalah pernyataan yang dibuat oleh suatu
pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk digunakan oleh pihak lain atau pihak ketiga.
Dalam laporan keuangan historis asersi merupakan pernyataan dalam laporan keuangan oleh
manajemen Sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Contoh jasa profesional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak termasuk dalam
perikatan ateatasi adalah :
a. Perikatan konsultasi manajemen yang didalamnya praktisi memberikan nasihat atau
rekomendasi kepada kliennya
b. Perikatan yang didalamnya praktisi membela kepentingan klien sebagai contoh dalam masalah
pemeriksaan atau verifikasi pajak yang sedang ditangani oleh aparat Direktorat Jenderal Pajak.
Standar Atestasi Membagi Tiga Tipe Penugasan
Atestasi
c. Perikatan pajak yang didalamnya praktisi mengisi surat pemberitahuan tahunan pajak
penghasilan atau memberikan nasihat perpajakan
d. Perikatan yang didalamnya praktisi melakukan kompilasi laporan keuangan karena ia
tidak diminta untuk memeriksa atom review bukti yang mendukung informasi yang
diserahkan oleh klien dan tidak menyatakan simpulan apapun atas kendalanya
e. Perikatan yang didalamnya praktisi berperan terutama hanya membantu klien sebagai
contoh bertindak sebagai akuntan perusahaan dalam pembuatan informasi selain laporan
keuangan
f. Perikatan yang didalamnya praktisi bertindak sebagai saksi ahli dalam bidang akuntansi,
Auditing, perpajakan, atau lain-lainnya, berdasarkan fakta-fakta tertentu yang disepakati
dalam kontrak
g. Perikatan yang didalamnya praktisi Memberikan suatu pendapat sebagai seorang yang
ahli mengenai suatu prinsip tertentu seperti penerapan undang-undang pajak atau prinsip
akuntansi, berdasarkan fakta khusus yang disediakan oleh pihak lain, sepanjang pendapat
sebagai ahli tidak menyampaikan simpulan mengenai keandalan fakta yang diberikan oleh
pihak lain tersebut
2. Standar Atestasi
Standar Umum :
1. Penugasan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknik cukup dalam fungsi atestasi
2. Penugasan harus dilaksanakan oleh seorang praktisi atau lebih yang memiliki pengetahuan
cukup dalam bidang yang bersangkutan dengan asersi
3. Praktisi harus melaksanakan penugasan hanya jika ia memiliki alasan untuk meyakinkan
dirinya bahwa dua kondisi berikut ini ada :
a. Asersi dapat dinilai dengan kriteria rasional yang telah ditetapkan oleh badan yang diakui atau yang
dinyatakan dalam penyajian aspirasi tersebut dengan cara Cukup jelas dan komprehensif bagi
pembaca yang diketahui mampu memahaminya
b. Asersi tersebut dapat diestimasi atau diukur secara konsisten dan rasional dengan menggunakan
kriteria tersebut
4. Dalam semua hal yang bersangkutan dengan perikatan, sikap mental yang independen
harus dipertahankan oleh praktisi
5. Kecermatan dan kesamaan meletakkan tanggung jawab di pundak praktisi yang terlibat
dalam perkataan untuk mengamati setiap standar atestasi. Kecermatan dan keseksamaan
mengharuskan review secara kritis pada setiap tingkat supervisi pekerjaan yang dilaksanakan
dan pertimbangan yang dilakukan oleh mereka yang membantu peningkatan termasuk
penyusunan laporan.
2. Standar Atestasi
Standar Pekerjaan Lapangan
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten disupervisi
dengan semestinya
2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk memberikan dasar rasional bagi simpulan
yang digunakan dalam laporan
Standar Pelaporan
1. Laporan harus menyebutkan asersi Yang dilaporkan dan menyatakan sifat penugasan
perikatan atestasi yang bersangkutan
2. Laporan harus mengatakan simpulan praktisi mengenai Apakah asersi disajikan
Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau kriteria yang dinyatakan dipakai
sebagai alat pengukur
3. Laporan harus menyatakan semua kebutuhan praktis yang signifikan tentang
perikatan dan penyajian asersi
4. Laporan suatu perikatan untuk mengevaluasi suatu asersi yang disusun berdasarkan
kriteria yang disepakati atau berdasarkan suatu penugasan untuk melaksanakan
prosedur yang disepakati harus berisi suatu pernyataan tentang keterbatasan Pemakaian
laporan hanya oleh pihak-pihak yang menyepakati kriteria atau prosedur tersebut
3. Informasi Keuangan Interim
Seperti diketahui, bapepam-lk mewajibkan perusahaan yang sudah go publik untuk
memasukkan laporan keuangan 6 bulanan atau laporan keuangan interim, bisa yang diaudit
akuntan publik, review terbatas oleh akuntan publik atau laporan interim tanpa audit atau di
review akuntan publik. Laporan tersebut juga harus diumumkan dalam dua buah surat kabar.
Tujuan review informasi keuangan interim adalah untuk memberikan dasar bagi akuntan
publik dalam melaporkan Apakah perlu dilakukan modifikasi material atas formasi tersebut
agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prosedur untuk
melaksanakan review informasi keuangan interim pada umumnya terbatas pada proses
penyajian pertanyaan dan proses analitis saja.
Prosedur prosedur yang harus diterapkan oleh akuntan publik umumnya meliputi berikut
ini :
a. Meminta keterangan mengenai :
1. pengendalian intern
2. perubahan signifikan dalam pengendalian intern
b. Menerapkan prosedur analitis atas informasi keuangan interim untuk mengidentifikasikan
dan memberikan dasar untuk mengajukan pertanyaan tentang hubungan dan post individual
yang tampak luar biasa
3. Informasi Keuangan Interim
c. Membaca notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan komite-komite yang
dibentuk oleh dewan komisaris untuk mengidentifikasikan tindakan yang dapat
mempengaruhi informasi keuangan interim
d. Membaca informasi keuangan interim untuk mempertimbangkan, Berdasarkan informasi
yang diperoleh akuntan, Apakah informasi Yang dilaporkan Sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia
e. Menanyakan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung jawab atas masalah keuangan
dan akuntansi mengenai :
1. Apakah informasi keuangan interim telah disusun Sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia dan prinsip tersebut diterapkan secara konsisten
2. Apakah ada perubahan praktik akuntansi satuan usaha tersebut
3. Masalah yang menimbulkan Pertanyaan pada waktu penerapan prosedur diatas
4. Peristiwa sesudah tanggal informasi keuangan interim yang berpengaruh material atas penyajian
informasi tersebut
5) mendapatkan representasi tertulis dari manajemen mengenai tanggung jawab mereka atas
informasi keuangan, kelengkapan notulen rapat, peristiwa setelah tanggal informasi
keuangan interim, dan hal-hal lain yang menurut akuntan melakukan penugasan tertulis dari
klien
3. Informasi Keuangan Interim
Laporan akuntan yang menampilkan informasi keuangan interim yang telah direview harus
mencakup berikut ini :
a. Suatu judul yang berisi frasa "Laporan Akuntansi Independen"
b. Identifikasi informasi keuangan intern yang di review
c. Suatu pernyataan bahwa informasi keuangan adalah tanggung jawab Manajemen perusahaan
d. Pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan berdasarkan standar yang
ditetapkan IAPI
e. Uraian mengenai prosedur review atas informasi keuangan interim yang dilakukan
f. Suatu pernyataan bahwa review atas informasi keuangan interim dilakukan dengan luas yang
jauh lebih sempit dibandingkan dengan audit berdasarkan standar Auditing yang bertujuan
untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu dalam
reviu terdapat informasi keuangan interim, akuntan tidak memberikan pendapat atas laporan
keuangan secara keseluruhan
g. Suatu pernyataan Apakah akuntan menemukan indikasi perlunya modifikasi material yang
harus dilakukan agar informasi keuangan interim Sesuai dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia
h. h. tanda tangan akuntan, nama dan nomor register negara akuntan
i. i. laporan review, berdasarkan tanggal selesainya review
4. Standar Jasa Akuntansi Dan Review
Ikatan akuntan indonesia telah menerbitkan PSAR No. 01 pada tanggal 1 Agustus
1994 Yang berlaku efektif atas laporan keuangan yang diterbitkan kembali pada
atau setelah tanggal 1 Oktober 1994. PSAR No. 01 merupakan pedoman bagi
akuntan mengenai standar dan prosedur yang digunakan untuk penugasan
komplikasi dan review atas laporan keuangan satuan usaha non publik. PSAR
No.01 tidak menetapkan standar dan prosedur untuk jasa akuntansi lain berikut ini :
a. Menyusun daftar saldo atau trial balance
b. Memberikan bantuan dan penyelesaian buku besar
c. Memberikan jasa konsultasi dalam bidang akuntansi, perpajakan, dan jasa lain
yang sejenisnya
d. Mengisi surat pemberitahuan pajak tahunan SPT pajak penghasilan
e. Memberikan berbagai jasa pembukuan atau pengolahan data secara manual
atau dengan menggunakan mesin pembukuan atau komputer sepanjang hasil
akhirnya bukan merupakan laporan keuangan
f. Mengolah data keuangan untuk klien kantor akuntan lain
4. Standar Jasa Akuntansi Dan Review
PSAR No.01 mendefinisikan komplikasi laporan keuangan dan review atas laporan keuangan sebagai
berikut :
1. Komplikasi laporan keuangan adalah penyajian dalam bentuk laporan keuangan, informasi yang
merupakan pernyataan manajemen tanpa usaha untuk memberikan pernyataan suatu keyakinan
apapun terhadap laporan tersebut.
2. Review atas laporan keuangan adalah pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis
yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa
tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan
tersebut sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia atau sesuai dengan basis akuntansi
komprehensif yang lain.
Tujuan review sangat berbeda dengan tujuan kompilasi. Hasil review yang dilaksanakan melalui
prosedur permintaan keterangan dan analisis harus menjadi dasar yang memadai bagi akuntan untuk
memberikan keyakinan terbatas, bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas
laporan keuangan, sedangkan dalam suatu kompilasi, akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.
Laporan keuangan yang di kompilasi tanpa audit atau review oleh akuntan harus disertai dengan suatu
laporan akuntan yang menyatakan bahwa:
a. Kompilasi telah dilakukan sesuai dengan standar jasa akuntansi dan review
b. Kompilasi terbatas atas penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan
representasi manajemen atau pemilik
c. Laporan keuangan tidak diaudit atau di-review dan dengan demikian akuntan tidak menyatakan
pendapat atau bentuk keyakinan lain apapun
4. Standar Jasa Akuntansi Dan Review
Laporan keuangan yang direvisi oleh akuntan harus disertai dengan laporan
akuntansi yang menyatakan bahwa:
a. Review dilaksanakan sesuai dengan standar jasa akuntansi dan review yang
ditetapkan Institut akuntan publik Indonesia
b. Semua informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan adalah penyajian
manajemen entitas tersebut
c. Review terutama mencakup permintaan keterangan pada para pejabat penting
perusahaan dan prosedur analitis yang diterapkan terhadap data keuangan
d. Lingkup review jauh lebih sempit dibandingkan lingkup audit yang tujuannya
untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan,
dengan demikian tidak menyatakan pendapat semacam itu dalam suatu review
e. Akuntan tidak mengetahui adanya suatu modifikasi material yang harus
dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia, selain dari perubahan, jika ada, yang telah
diungkapkan dalam laporan akuntan.
5. Perkembangan Baru
IAPI telah mengeluarkan standar perikatan reviu tentang perikatan untuk reviu
atas laporan keuangan yang berlaku efektif untuk review atas laporan
keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013
untuk emitem dan 1 Januari 2014 untuk entitas selain emiten
Tujuan standar perikatan reviu ini adalah untuk menetapkan standar dan
menyediakan panduan tentang tanggung jawab profesional praktisi ketika
seorang praktisi yang bukan merupakan auditor suatu entitas melaksanakan
suatu perikatan untuk mereview laporan keuangan dan tentang bentuk laporan
yang diterbitkan oleh praktisi tersebut dalam kaitan dengan reaksi tersebut
Tujuan suatu review atas laporan keuangan adalah untuk memungkinkan
seorang praktisi menyatakan apakah, atas dasar prosedur yang tidak
menyediakan semua bukti sebagaimana disyaratkan dalam suatu audit,
terdapat hal-hal yang menjadi perhatian praktisi yang menyebabkan praktisi
yakin bahwa laporan keuangan tersebut tidak disajikan, dalam semua hal yang
material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
5. Perkembangan Baru
Praktisi harus memenuhi kode etik yang ditetapkan oleh Institut
akuntan publik Indonesia. Prinsip etika yang mengatur tanggung
jawab profesional praktisi adalah:
a. indepedensi
b. integritas
c. objektivitas
d. kompetensi dan kecermatan profesional
e. kerahasiaan
f. perilaku profesional
g. standar teknis
5. Perkembangan Baru
Hal hal yang akan dicantumkan dalam surat perikatan mencakup:
a. Tujuan jasa yang akan melaksanakan
b. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
c. Ruang lingkup reviu termasuk pengajuan ke standar dan praktik yang relevan untuk
perikatan reviu
d. Akses tidak terbatas ke catatan, dokumentasi dan informasi lain yang diminta
berkaitan dengan review
e. Suatu contoh laporan yang diharapkan akan diserahkan
f. Fakta bahwa perikatan tidak dapat diandalkan untuk mengungkapkan kesalahan,
tindakan melanggar hukum, ketidakberesan lain sebagai contoh kecurangan atau
pemalsuan yang ada
g. Pernyataan bahwa suatu audit tidak dilaksanakan dan bahwa opini audit tidak akan
dinyatakan. Untuk menekankan motor ini dan untuk menghindari kebingungan
praktisi dapat juga mempertimbangkan untuk membuat pernyataan bahwa suatu
perikatan reviu tidak akan memenuhi ketentuan statutory atau pihak ketiga atas suatu
audit
5. Perkembangan Baru
Prosedur untuk merevisi laporan keuangan umumnya mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Memperoleh suatu pemahaman tentang bisnis entitas dan industri yang didalamnya
entitas beroperasi
b. Meminta keterangan tentang prinsip dan praktik akuntansi entitas
c. Meminta keterangan tentang prosedur entitas untuk mencatat, menggolongkan dan
meringkas transaksi, mengumpulkan informasi untuk diungkapkan dalam laporan
keuangan dan menyusun laporan keuangan
d. Meminta keterangan berkaitan dengan seluruh asersi material dalam laporan
keuangan
e. Prosedur analitis dirancang untuk mengidentifikasi hubungan dan unsur-unsur
individual yang tampak tidak biasa. Prosedur tersebut mencakup :
1. Membandingkan laporan keuangan periode kini dengan periode sebelumnya
2. Membandingkan laporan keuangan dengan hasil dan posisi keuangan yang di diharapkan
3. Mempelajari hubungan unsur-unsur laporan keuangan yang akan diharapkan sesuai dengan pola
yang dapat diprediksikan Berdasarkan pengalaman entitas atau norma industri
5. Perkembangan Baru
Dalam menerapkan prosedur ini, praktisi akan mempertimbangkan jenis hal hal yang
memerlukan penyesuaian akuntansi dalam periode yang lalu
a. Meminta keterangan tentang Tindakan yang diambil pada rapat pemegang saham, dewan
komisaris, komite-komite dalam dewan komisaris dan perangkat lain yang berdampak
terhadap laporan keuangan
b. Membaca laporan keuangan untuk mempertimbangkan, berdasarkan informasi yang
menjadi perhatian praktisi, apakah laporan keuangan sesuai dengan basis akuntansi yang
telah ditetapkan
c. Memperoleh laporan dari praktisi lain, jika ada dan jika dipertimbangkan perlu, yang telah
melakukan audit atau reviu laporan keuangan komponen dari entitas
d. Meminta keterangan kepada orang-orang yang mempunyai tanggung jawab atas keuangan
dan akuntansi berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Apakah semua transaksi telah dicatat
2. Apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan basis akuntansi yang ditetapkan
3. Perubahan dalam aktivitas bisnis entitas dan prinsip serta praktik akuntansi entitas
4. Hal-hal yang telah menimbulkan pertanyaan sepanjang penerapan prosedur-prosedur di atas
5. Perolehan representasi tertulis dari manajemen bila dipertimbangkan tepat
5. Perkembangan Baru
Laporan Review Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan pekerjaan yang telah dilaksanakan, praktisi harus menilai Apakah
terdapat informasi yang diperoleh selama review mengidentifikasikan bahwa
laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
Laporan review atas laporan keuangan harus berisi unsur-unsur pokok berikut:
a. Judul
b. Pihak yang dituju
c. Paragraf pembuka atau pendahuluan yang mencakup
1. Identifikasi laporan keuangan yang telah di review
2. Suatu pernyataan tentang tanggung jawab manajemen yang kitas dan
tanggung jawab praktisi
5. Perkembangan Baru
d. Paragraf ruang lingkup yang menjelaskan sifat suatu review yang mencakup
1. Suatu pengajuan ke SPR yang berlaku untuk berikatan review atau standar atau praktik
lainnya yang relevan
2. Suatu pernyataan bahwa suatu review terbatas terutama pada permintaan keterangan dan
prosedur analitis
3. Suatu pernyataan bahwa suatu objek tidak dilaksanakan dan prosedur yang dilaksanakan
memberikan keyakinan yang lebih rendah dari pada suatu audit dan suatu opini audit
tidak dinyatakan

e. Pernyataan keyakinan bentuk negatif


f. Nama kantor akuntan publik, tanda tangan akuntan publik, nama akuntan
publik, nomor registrasi akuntan publik, nomor registrasi kantor akuntan publik
jika tidak tercantum dalam kop surat
g. Tanggal laporan dan alamat kantor akuntan publik jika tidak tercantum dalam
kop surat
6. Other Assurance Service
Arens (2014,804) membahas dalam bukunya di bab 25 tentang other assurance service,
yang berisi tentang review dan compilation services, Eeb Trusts dan Sys Trust assurance
service, penugasan untuk melaporkan internal control untuk service organizations,
penugasan khusus untuk jasa atestasi terhadap prospective financial statements,
penugasan agreed upon procedures.
Menurut Arens, standar untuk kompilasi dan review laporan keuangan adalah SSARS
(statements on standars for accounting and review services).
Perikatan jasa review didesain untuk memungkinkan praktisi memberikan keyakinan
terbatas apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Prosedur yang disarankan untuk jasa dan review adalah:
1. Dapatkan pemahaman atas bisnis klien Dengan melakukan tanya jawab dengan client
2. Lakukan prosedur analitis
3. Dapatkan surat pernyataan langganan
4. Siapkan kertas kerja pemeriksaan
6. Other Assurance Service
Jasa Kompilasi
Jasa kompilasi merupakan jasa untuk menyusun laporan keuangan klien.
Praktisi tidak memberikan keyakinan apapun mengenai laporan keuangan
tersebut. Persyaratan untuk jasa kompilasi :
1. Pahami bisnis klien
2. Pahami prinsip dan praktik akuntansi untuk perusahaan sejenis
3. Pastikan Apakah informasi dari client memuaskan
4. Review laporan keuangan kompilasi untuk mengetahui apakah ada
penghilangan atau kesalahan dalam perhitungan matematis atau
penyimpangan dari standar akuntansi keuangan

Anda mungkin juga menyukai