Npm : 117040141
Kelas : 3F Akuntansi
BAB XIX
Dalam rangka memperluas usahanya suatu perusahaan mungkin merasa perlu untuk
membuka kantor-kantor cabangnya atau memiliki perusahaan afiliasi diluar negeri.
Hubungan antara kantor pusat dan cabang-cabangnya diluar negeri telah dibicarakan pada
bab X. Pada bab ini selanjutnya akan dibicarakan hanya terbatas pada hubungan antara
perusahaan induk dengan perusahaan anaknya (diluar negeri). Pada dasarnya semua
ketentuan yang berlaku dalam hubungannya dengan masalah kegiatan usaha diluar negeri,
seperti dikemukakan pada hubungan antara kantor pusat dan cabangnya berlaku pula untuk
hubungan antara perusahaan induk dengan perusahaan anaknya. Seperti misalnya, terhadap
masalah-masalah mengenai sistem moneter yang berlaku dinegara dimana kantor cabang atau
perusahaan anak tersebut berada, pembatasan-pembatasan dan peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan masalah permulaan modal (asing), transfer keuntungan, ketentuan-
ketentuan tentang penjabaran terhadap rekening-rekening yang dinyatakan dalam mata uang
asing dan lain sebagainya.
- Tahap pertama adalah menjabarkan saldo rekening-rekening yang ada pada laporan
keuangan perusahaan anak yang dinyatakan dalam mata uang asing kedalam mata
uang dalam negeri (rupiah).
Penjabaran-penjabaran rekening yang dinyatakan dalam mata uang asing kedalam
mata uang dalam negeri, biasanya dilakukan dengan bertitik tolak dari saldo rekeing-
rekening didalam neraca sisa setelah penyesuaian (adjusted trial balance).
- Tahap kedua setelah penjabaran rekening-rekening didalam neraca sisa (setelah
penyesuaian) tersebut adalah melakukan eliminasi terhadap saldo ak-hak pemilikan
perusahaan induk pada perusahaan anak, saldo rekening-rekening hutang-piutang
serta (laba) dari hasil transaksi antar kedua perusahaan afiliasi tersebut, sesuai dengan
metode pencatatan yang dipakai (terhadap investasi saham-saham pada perusahaan
anak) dan bagian pemilikannya.
Adapun keempat macam nilai kurs yang mungkin dipakai, seperti dikemukakan tersebut
adalah:
a. Nilai kurs yang berlaku pada tanggal penyusunan neraca, atau disingkat (N).
b. Nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi tertentu, misalnya kurs pada
saat (modal) saham dikeluarkan, kurs pada saat aktiva tetap dibeli, kurs historis atau
disingkat H.
c. Nilai kurs yang dipakai untuk menjabarkan saldo rekening-rekening pada buku-buku
perusahaan induk dari hasil transaksi-transaksi tertentu, misalnya untuk transfer
modal kerja dari perusahaan induk, penjualan produk barang-barang dari perusahaan
induk atau untuk rekening-rekening timbal balik disingkat T.
d. Nilai kurs rata-rata yang telah dihitung, misalnya, kurs rata-rata perbulan, rata-rata
tertimbang atau disingkat (R).