Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persaingan global yang terjadi seiring dengan kemajuan dalam teknologi terus-
menerus secara signifikan mengubah ruang lingkup usaha dan ketentuan pelaporan
internal. Pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional secara terus-menerus,
mata uang yang mengambang, risiko kedaulatan, pembatasan terhadap pengirim dana
lintas batas nasional, perbedaan dalam sistem pajak nasional, perbedaan tingkat suku
bunga dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang berubah-ubah terhadap aktiva,
laba, dan biaya modal perusahaan merupakan variabel yang memperumit keputusan
manajemen. Pada saat yang bersamaan, perkembangan seperti Internet, konferensi
video, dan transfer elektronik mengubah ekonomi produksi, distribusi, dan pendanaan.
Persaingan global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya
perbedaan nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup
antara lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya, dan
kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint ventures) dan
kaitan strategic lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan multinasional
untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal yang dapat dibandingkan,
tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara yang sama.

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 1


BAB II

PEMBAHASAN

A. Permodelan Bisnis
Survei terbaru menemukan bahwa akuntan manajemen menghabiskan lebih
banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis dibandingkan dengan masa
sebelumnya. Permodelan bisnis merupakan gambaran besar, dan terdiri dari
formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu
perusahaan. Hal ini mencakup empat dimensi utama.
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang relevan terhadap
kemajuan perusahaan di masa depan.
2. Merumuskan teknik yang memadai untuk meramalkan perkembangan
masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut.
3. Mengembangkan sumber-sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan
strategis.
4. Mentranslasikan pilihan-pilihan tertentu menjadi serangkaian tindakan
yang spesifik.

B. Materi Perencanaan
Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan di masa depan,
pemindaian terhadap lingkungan eksternal dan internal akan sangat membantu
perusahaan dalam mengenali tantangan dan kesempatan yang ada. Suatu sistem
dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar.
Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya
terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Masukan-
masukan yang diperoleh dari analisis ini digunakan untuk merencanakan
ukuran-ukuran yang digunakan untuk mempertahankan atau memperbesar
pangsa pasar atau untuk mengenali dan mendayagunakan produk baru dan
kesempatan pasar.
Salah satu alat tersebut adalah analisis WOTS-UP. Analisis ini menyangkut
kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi
perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian
strategi yang dapat dijalankan.
Alat keputusan yang saat ini digunakan dalam sistem perencanaan strategi
seluruhnya bergantung pada kualitas informasi tentang lingkungan internal dan

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 2


eksternal suatu perusahaan. Akuntan dapat membantu para perencana
perusahaan untuk memperoleh data yang bermanfaat dalam keputusan
perencanaan strategis. Kebanyakan informasi yang diperlukan berasal dari
sumber-sumber selain catatan akuntansi.

C. Penganggaran Modal
Keputusan untuk melakukan investasi luar negeri merupakan elemen yang
sangat penting dalam strategi global sebuah perusahaan multinasional. Investasi
asing langsung umumnya melibatkan sejumlah besar modal dan prospek yang
tidak pasti. Risiko investasi diikuti oleh lingkungan yang asing, rumit, dan
senantiasa berubah. Perencanaan formal merupakan suatu keharusan dan
umumnya dilakukan dalam suatu kerangka penganggaran modal yang
membandingkan manfaat dan biaya investasi yang diusulkan.
Pendekatan terhadap keputusan investasi yang lebih kompleks juga tersedia.
Terdapat beberapa prosedur untuk menentukan struktur modal yang optimum
dari suatu perusahaan, mengukur biaya modal suatu perusahaan, dan
mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Aturan
keputusan untuk pilihan investasi umumnya memerlukan pendiskontoan arus
kas investasi yang telah disesuaikan dengan risiko berdasarkan tingkat suku
bunga yang memadai: rata-rata tertimbang biaya modal perusahaan. Umumnya,
perusahaan dapat meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan melakukan
investasi yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang positif. Ketika
mempertimbangkan pilihan yang sifatnya saling lepas atau saling tidak
bergantung (mutually exclusive), perusahaan yang rasional akan memilih opsi
yang menjanjikan nilai sekarang bersih yang paling maksimum.
Dalam lingkungan internasional, perencanaan investasi tidak sesederhana itu.
Perbedaan dalam huokum pajak, sistem akuntansi, laju inflasi, risiko
nasionalisasi, kerangka mata uang, segmentasi pasar, pembatasan dalam
pengalihan laba ditahan dan perbedaan dalam bahasa dan budaya menambah
unsur-unsur kerumitan yang jarang ditemui dalam lingkungan domestik.
Kesulitan untuk melakukan kuantifikasi atas data-data tersebut membuat
masalah yang ada bertambah buruk.
Adaptasi (penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan
investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran; (1)

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 3


menentukan pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional, (2)
mengukur ekspektasi arus kas, dan (3) menghitung biaya modal perusahaan
multinasional. Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan strategic,
yang langkah ketiga dalam proses pembuatan model perusahaan.

D. Prespektif Imbalan Keuangan


Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang relevan untuk
menganalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang
relevan merupakan masalah sudut pandang. Haruskah manajer keuangan
internasional mengevaluasi ekspektasi tingkat pengembalian investasi dari sudut
pandang proyek luar negeri atau dari sudut pandang induk perusahaan?
Pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena
beberapa hal seperti; (1) pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba dan
modal, (2) biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi
induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak perusahaan, (3) perbedaan
laju inflasi nasional, (4) perubahan kurs valuta acing, dan (5) perbedaan pajak.
Pendapat bahwa tingkat pengembalian dan risiko suatu investasi luar negeri
dapat dievaluasi dari sudut pandang pemegang saham domestik induk
perusahaan, sudah tidak memadai lagi karena :
1. Investor dalam induk perusahaan semakin banyak yang berasal dari
masyarakat dunia.
2. Tujuan investasi harus mencerminkan kepentingan seluruh pemegang
saham, bukan hanya yang berasal dari domestik.
3. Pengamatan juga menunjukkan bahwa perusahaan multinasional
memiliki horizon investasi jangka panjang' (dan bukan jangka pendek).
Dana yang pengembalian dari sudut pandang negara tuan rumah.
Penekanan pada pengembalian proyek lokal konsisten dengan tujuan
untuk memaksimalkan nilai grup konsolidasi.

Solusi yang memadai adalah mengakui bahwa manajer keuangan harus


memenuhi banyak tujuan, dengan memberikan respons kepada kelompok
investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Pemerintah negara
tuan rumah merupakan salah satu kelompok bagi investasi luar negeri.
Kesesuaian antara tujuan investor multinasional dan negara tuan rumah harus
tercapai melalui dua perhitungan pengembalian keuangan: satu dari sudut

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 4


pandang negara tuan rumah, dan yang lain dari sudut pandang negara induk
perusahaan. Sudut pandang negara tuan rumah mengasumsikan bahwa investasi
luar negeri yang menguntungkan (termasuk biaya modal kesempatan lokal) tidak
akan salah dalam mengalokasikan somber daya negara tuan rumah yang langka.
Evaluasi atas peluang investasi dari sudut pandang lokal juga memberikan
informasi yang bermanfaat bagi induk perusahaan.

E. Pengukuran Hasil Terduga


Mengukur ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup
menantang. Misalkan untuk keperluan diskusi semata, unit operasi manufaktur
Daimler Chrysler di AS sedang mempertimbangkan untuk membeli 100
kepemilikan fasilitas manufaktur di Rusia. Induk perusahaan AS akan mendanai
setengah dari investasi tersebut dalam bentuk uang tunai dan peralatan; sisanya
akan didanai oleh pinjaman bank lokal dengan tingkat suku bunga pasar yang
berlaku. Fasilitas Rusia tersebut akan mengimpor setengah dari bahan mentah
dan komponennya dari induk perusahaan AS dan akan mengekspor setengah dari
basil produksinya ke Hungaria. Untuk mengembalikan dana kepada induk
perusahaan, fasilitas Rusia akan membayar lisensi, royalti untuk penggunaan
paten induk perusahaan, dan imbalan jasa teknis untuk jasa manajemen yang
diterima. Laba dari fasilitas Rusia akan dikirimkan kepada induk perusahaan
sebagai dividen.

Metode untuk mengestimasikan proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas
di Rusia mirip dengan yang digunakan untuk sebuah perusahaan domestik.
Pikiran penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman
antisipasi penagihan. Beban operasi (yang dikonversikan sesuai dengan setara
kas) dan pajak lokal juga sama-sama diramalkan. Namun demikian terdapat
tambahan karumitan yang harus dipertimbangkan, antara lain :
1. Arus kas Proyek versus induk perusahaan
2. Arus kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
3. Pendanaan yang bersubsidi
4. Risiko politik

Proses ini juga harus mempertimbangkan pengaruh perubahan harga dan


fluktuasi nilai mata uang atas ekspektasi pengembalian mata uang asing. Jika
arus kas dalam mata uang lokal bersifat tetap (yaitu jika perusahaan Rusia

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 5


tersebut dalam bentuk investasi obligasi), maka pengukuran pengaruh kurs akan
bersifat langsung.

F. Sistem Informasi Manajemen


Penyusunan sistem informasi seluruh dunia milik suatu perusahaan merupakan
hal krusial dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan
yang dijelaskan di atas. Tugas ini menantang, karena kerangka dasar
multinasional secara alamiah lebih rumit dibandingkan dengan kerangka dasar
satu negara.

Permasalahan Sistem
Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh keadaan
geografi, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak
pribadi antara manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat."
Perkembangan dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak
akan menghilangkan sama sekali, kerumitan ini.
Kebutuhan informasi para perencana keuangan regional atau perusahaan berupa
baik data operasi maupun lingkungan. Informasi yang dibutuhkan dari akuntan
manajemen di lapangan bergantung pada seberapa banyak kekuasaan
pengambilan keputusan yang dimiliki oleh para manajer lokal. Semakin besar
kekuasaan manajer lokal; semakin sedikit informasi yang disampaikan kepada
kantor pusat.
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh spesialis sistem adalah merancang sistem
informasi perusahaan yang memungkinkan para manajer keuangan untuk
memberikan respons yang tepat terhadap fenomena kompetisi global. Kondisi
terus berubah. Dikarenakan deregulasi pasar dan pengurangan hambatan tarif,
perusahaan semakin mampu untuk memasuki pasar-pasar luar negeri baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui usaha patungan, aliansi strategi, dan
bentuk kerja sama lainnya. Hal ini semakin banyak membuka akses terhadap
intensitas kompetisi di mana perusahaan mengadopsi strategi untuk; (1)
melindungi pangsa pasar di tempat asal, (2) melakukan penetrasi terhadap pasar
asal para pesaing untuk merebut pangsa pasar dan pendapatan mereka, dan (3)
mendapatkan pangsa pasar yang signifikan di pasar utama negara ketiga.

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 6


CEO memerlukan sistem informasi yang memungkinkan mereka untuk
melakukan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian secara efektif terhadap
strategi produksi, pemasaran, dan keuangan di seluruh dunia.

Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen
perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan
operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok
data yang disampaikan, manajemen perusahaan harus menentukan periode
waktu yang relevan untuk laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi
pelaporan dan biaya serta manfaat penyusunan dan penyampaian tepat waktu. Di
sini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi penggunaan informasi yang
dihasilkan secara internal.
Para manajer di lingkungan yang berbeda memiliki perbedaan cara untuk
menganalisis dan menyelesaikan masalah, kerangka waktu keputusan dan
bersaing dalam kondisi operasi yang berbeda. Kebutuhan informasi yang
berbeda merupakan sebuah konsekuensi langsung. Dengan demikian, timbul
suatu masalah yang mendasar bagi perusahaan multinasional. Manajer lokal
mungkin memerlukan informasi keputusan yang berbeda dari manajemen kantor
pusat. Masalah informasi utama lainnya adalah pertanyaan mengenai translasi.

G. Manajemen Informasi Dan Hiperinflasi


Suatu kebiasaan pelaporan yang umum dalam akuntansi untuk transaksi mata
uang asing adalah dengan mencatat pendapatan dan beban berdasarkan kurs
yang terjadi pada tanggal laporan keuangan. (Penggunaan kurs rata-rata juga
umum). Pilihan yang lebih baik adalah dengan mencatat transaksi dalam mata
uang lokal berdasarkan kurs pada tanggal pembayaran. Mencatat transaksi pada
tanggal lainnya akan memperumit proses pengukuran melalui timbulnya
keuntungan atau kerugian dalam daya beli uang, atau dalam aspek lain, suku
bunga implisit atas transaksi mata uang.
Dalam sebuah pasar persaingan sempurna, seluruh transaksi dalam mata uang
lokal akan dilakukan secara tunai. Dengan adanya inflasi, timbul keuntungan
bagi para pembeli untuk menunda pembayaran selama mungkin dan bagi para
penjual untuk mempercepat pengumpulan uang. Tanggal pembayaran ditentukan
oleh kekuatan kompetitif pihak-pihak yang bersepakat. Rekomendasi perlakuan

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 7


pelaporan yang kami berikan menghasilkan angka-angka pelaporan yang dapat
diandalkan, secara ekonomi dapat diintepretasikan dan simetris dalam artian
bahwa transaksi yang secara ekonomis serupa akan menghasilkan angka-angka
laporan keuangan yang serupa ketika ditranslasikan ke dalam suatu mata uang
yang umum. Seseorang dapat mengatakan bahwa model ini menggunakan
akuntansi akrual dengan mentalitas akuntansi tunai.

H. Masalah Pengendalian Keuangan


Sekali pertanyaan mengenai sistem pendukung strategi dan informasi telah
diputuskan, perhatian akan bergeser kepada bidang yang sama pentingnya yaitu
pengendalian keuangan dan evaluasi kinerja. Pertimbangan ini juga sama
pentingnya, khususnya karena memungkinkan para manajer keuangan untuk:
1. Mengimpelementasikan strategi keuangan global sebuah MNE.
2. Mengevaluasi sejauh mana strategi yang terpilih memberikan kontribusi
dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
3. Memberikan motivasi kepada manajemen dan karyawan untuk mencapai
tujuan-tujuan keuangan perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Sistem pengendalian manajemen bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan


dengan cars yang paling efektif dan paling efisien. Sebaliknya sistem
pengendalian keuangan merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan
komunikasi yang memfasilitasi pengendalian melalui; (1) komunikasi tujuan -
tujuan keuangan secara tepat di dalam organisasi, (2) memperinci kriteria dan
standar dalam evaluasi kinerja, (3) mengawasi kinerja, dan (4)
mengomunikasikan penyimpangan antara kinerja aktual dan rencana kepada
pihak-pihak yang bertanggung jawab.

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 8


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Para perancang sistem pengendalian manajemen harus memerhatikan secara eksplisit


konteks strategi dimana pengendalian diterapkan. Strategi yang dipilih oleh suatu
perusahaan dapat disusun sepanjang suatu kontinum dengan perusahaan industri tunggal
pada satu ekstrem dan perusahaan diversifikasi yang tidak berhubungan pada ekstrem
yang lain. Proses pengendalian manajemen berbeda sesuai dengan strategi perusahaan
dalam dimensi ini.

Unit bisnis mempunyai misi yang dapat diklasifikasikan menjadi “membangun”,


”mempertahankan” atau ”memanen”, dan para manajernya juga dapat memutuskan
untuk membangun keunggulan kompetitif berdasarkan biaya rendah atau diferensiasi.
Proses pengendalian manajemen yang sesuai dipengaruhi oleh strategi yang dipilih
untuk unit bisnis tertentu..

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 9


DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting,Jakarta: Salemba


Empat,2010.

BAB 10 - Perencanaan dan Pengendalian Manajerial | 10

Anda mungkin juga menyukai