Anda di halaman 1dari 8

”HARMONISASI DAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN

PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL”

Nama Kelompok 5 :

1. Ni Luh Meliani (1702622010319)


2. Ni Putu Nita Tasmia Apsari (1702622010328)
3. Ni Putu Theresia Elvirayanti (1702622010329)
4. Pande Nyoman Nararya Oka Maghawan (1702622010334)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

UNUVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2020


5.1 Pro-Kontra terhadap Harmonisasi Standard Akuntansi

a. Pengertian Harmonisasi
Harmonisasi mengacu pada gerakan yang keluar dari diversitas total (a movement
away from total diversity), yang berati mengupayakan lebih banyak lagi kesamaan
dengan memperkecil perbedaan. Menurut Hornby (200-h.589), harmonisasi mengadung
pengertian pengubahan dua objek atau lebih menjadi objek-objek yang selaras antara satu
dengan yang lain (two or more things harmonize with each other), atau mengubah salah
satu objek agar selaras dengan objek yang lain (thing harmonize with the other). Jadi
pengertian harmonis menyiratkan adanya bentuk baru dari satu objek atau lebih atau
bahkan seluruh objek yang terlibat dalam proses tersebut.
b. Keuntungan harmonisasi akuntansi internasional:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
c. Kritik atas standar internasional
Disamping memiliki keuntungan internasionalisasi standar akuntansi juga menuai
kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan
bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas
masalah yang rumit, sehingga ditakutkan apabila adopsi standar internasional akan
menimbulkan standar yang berlebihan. Perusahaan harus merespons terhadap susunan
tekanan nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang semakin meningkat dan semakin
dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.

5.2 Pelaku Utama

Pelaku utama yang paling merasakan manfaat dari penerapan Standar Akuntansi
Internasional adalah :
1. Pasar Modal : Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh
dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang
digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local.
2. Investor : Standar pelaporan keuangan yang diterapkan secara konsisten dapat
memberikan informasi keuangan yang baik pula, sehingga dapat menjadi dasar
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam hal perencanaan investasi.
3. Perusahaan : Perusahaan sebagai sebuah entitas sudah seharusnya menyajikan informasi
keuangan yang memiliki standar dan berlaku secara konsisten untuk memenuhi
kebutuhan informasi keuangan baik untuk pihak internal sebagai dasar pengambilan
keputusan manajemen maupun pihak eksternal yang berkepentingan seperti investor,
perbankan maupun pemerintah.

5.3 Tinjauan Aspek Ekonomi Politik dan Sosial

Standar akuntansi saat ini telah mengalami pasang surut perkembangan. Ada
berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi standar akuntansi terutama di indonesia. Faktor-
faktor tersebut selalu berhubungan dengan lingkungan ekonomi, lingkungan politik serta
organisasi profesi yang berhubungan dengan akuntansi. Seperti yang telah kita ketahui
bahwa di Indonesia adanya perubahan dalam lingkungan politik dengan terjadi pergantian
kepemimpinan yang mempunyai karakter dan sikap yang berbeda-beda. Karena dengan
pergantian kepemimpinan ini akan mempengaruhi tipe perekonomian suatu negara yang
berdampak pada standar akuntansi yang akan diterapkan dalam dunia usaha ataupun dalam
pemerintahan. Dengan demikian harmonisasi Standar Akuntansi Internasional akan mnjamin
pencatatan transaksi keuangan dilakukan dengan standar tertentu dan diberlakukan secara
konsisten.

5.4 Alternatif Level Harmoni.

Dua Level harmonisasi :

1. Harmonisasi dalam standar akuntansi, yang meningkatkan kesepakatan dalam aturan


akuntansi.
2. Harmonisasi dalam praktek , yang meningkatkan perjanjian dalam praktek akuntansi
yang sebenarnya.
Harmonisasi standar mungkin atau tidak dapat meningakibatkan harmonisasi dalam praktek.

FASB (Financial Accounting Standar Board), dalam laporannya yang berjudul


Internasional Accounting Standard Setting: A Vision for The Future, menyakini bahwa perlu
adanya satu set standar akuntansi yang digunakan di seluruh dunia baik untuk pelaporan
keuangan dalam negeri maupun lintas negara. FASB memandang bahwa suatu standar
akuntansi internasional harus :

a. Memiliki kualitas tunggi dengan menyediakan informasi yang berguna bagi investor,
kreditur,dan pembuat keputusan lainnya dalam mengambil keputusan serupa mengenai
alokasi sumber daya dalam perekonomian.
b. Membuat berbagai standar akuntasi di berbagai negara menjadi convergent atau semirip
mungkin. Standar akuntansi yang memiliki kualitas tinggi (high-quality) adalah suatu
standar akuntansi yang tidak bias, dan menghasilkan suatu informasi yang relevan dan
dapat dipercaya yang berguna bagi pengambil keputusan oleh para investor, kreditur dan
pihak-pihak yang mengambil keputusan serupa. Standar tersebut harus :
1. konsisten dengan kerangka konseptual yang mendasarinya.
2. Menghindari atau meminimumkan adanya prosedur akuntansi alternatif, baik
implisit maupun eksplisit dengan mengingat factor comparability dan consistency.
3. Jelas dan komprehensif, sehingga standar tersebut dapat dimengerti oleh pembuat
laporran keuangan, auditoryang memeriksa laporan keuangan,oleh pihak-pihak
yang berwenang mengharuskan pemakaian standar tersebut, serta pengguna
informasi yang dihasilkan dari standar tersebut.

5.5 International Accounting Standard

Awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa
penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang
rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas
yang terbangun dengan sendiri didalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya

Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang terkait
dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi.
2. Pengakuan bersama ( yang disebut sebagai “imbal balik”/resiprositas)
Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan
keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator diluar Negara asal menerima laporan keuangan perusahaan
asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal. Imbal balik tidak meningkatkan
perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain
yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahaan-perusahaan asing
menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang diterapkan
terhadap perusahaan domestik. Dan banyak pula Negara yang telah mengadopsi IFRS
secara keseluruhan.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis,
2. Kepatuhan secara sukarela (atau didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.

5.6 Internasional Financial Reporting Standard

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh


Internasional Accounting Standar Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional disusun
oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB).
Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan
Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). IFRS (Internasional Financial Accounting
Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari
solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS
adalah memastikan bahwa laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkulaitas tinggi
yang :

1. Transparasi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang
disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna

Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS
sebagai standar global yaitu:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti.
2. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local.
3. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik.
4. Perusahaan- perusahhan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai
marger dan akuisisi.
5. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

6.1 Laporan Keuangan Konsolidasi.

a. Pengertian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan


dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak
perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut
merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi
diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap
perusahaan lain, dan sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila
satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain.

b. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi


1. Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu
agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan
posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas
sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa.
2. Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi.
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan Konsolidasi adalah:
 Untuk kepentingan jangka panjang, efek anak perusahaan terhadap
induk.
 Memberikan informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan
tehadap kinerja grup (anak) perusahaan.
 Kepentingan informasi pihak luar.
 Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
c. Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi

Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan
Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company)
digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva,
Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.

Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih


terperinci lagi, yaitu:

1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi


2. Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan
dan neraca masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-
masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti
koreksi terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metode
ekuitas) perlu dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaan
induk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja,
5. Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang tidak
resiprokal pada kolom laporan konsolidasi.
6. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangi
akun-akundalam kolom jurnal eliminasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sunyoto, Suryadi. 2015. Akuntansi Internasional. Tri Admojo, Yogyakarta.

https://fajartriatmojo.wordpress.com/2017/04/18/laporan-keuangan-konsolidasi/

https://id.scribd.com/document/360518641/AKUNTANSI-INTERNASIONAL

Anda mungkin juga menyukai