Anda di halaman 1dari 46

RANCANGAN AKTUALISASI KEGIATAN

NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

EDUKASI DISCHARGE PLANNING MELALUI MODIFIKASI


MEDIA EDUKASI
DI RUANG RAWAT PERINATOLOGI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH BALI MANDARA

Disusun Oleh:
Ns. NI MADE PUTRI KARUNIAWATI, S.Kep
NIP. 19920822 202203 2 006

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I TAHUN 2022
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA
PROVINSI BALI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI – NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA

Nama : Ns. Ni Made Putri Karuniawati, S.Kep.


NIP : 19920822 202203 2 006
Jabatan : Ahli Pertama Perawat

Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara


Judul : Edukasi Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di
Ruang Rawat Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara

Telah memenuhi persyaratan dan mendapatkan persetujuan untuk mengikuti Seminar


Rancangan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di Badan Kepegawaian Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juni
2022.

Bali, 2 Juni 2022


Pembimbing/Coach, Atasan Langsung/Mentor

A.A Rai Kartini, S. Sos., M. Si Desak Nyoman Maindrawati, SKM,MPH.


NIP. 19680107 198809 2 001 NIP. 197405121998032006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Easa, karena
berkat rahmat Beliaulah dapat diselesaikannya Rancangan Aktualisasi Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Profesi ASN dengan judul “Edukasi Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di
Ruang Rawat Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara” tepat pada waktunya.
Rancangan ini dapat diselesaikan tepat waktu tidak lepas dari bimbingan, arahan dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah meluangkan tempat, waktu, dan pemikiran dalam
penyusunan rancangan. Oleh karena itu, tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Ketut Lihadnyana, M.M.A, sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang telah memfasilitasi selama
Pelatihan Dasar CPNS.
2. A.A Rai Kartini, S.Sos., Msi, selaku pembimbing (coach) yang telah banyak meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, petunjuk, dan memberi gagasan-gagasan.
3. Ibu Desak Nyoman Maindrawati, SKM,MPH., selaku mentor yang telah meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, serta memberikan saran, arahan.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara yang dengan sabar memberikan pengetahuan dan bimbingan selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Tahun 2022.
5. Seluruh panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS yang telah bersabar menyiapkan
perlengkapan dan menjamin kenyamanan peserta.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Tahun 2022, yang telah
banyak memberikan motivasi dan inspirasi selama Pelatihan Dasar.
7. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan fasilitas yang mendukung.
Sangat disadari bahwa dalam penyusunan rancangan ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta waktu yang tersedia.
Akhir kata diharapkan Rancangan Aktualisasi Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bali, 2 Juni 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................. 5
1.3 Manfaat........................................................................................................................... 5
1.4 Gambaran Umum RSUD Bali Mandara ........................................................................ 6
1.4.1 Deskripsi RSUD Bali Mandara .......................................................................... 6
1.4.2 Visi RSUD Bali Mandara................................................................................... 7
1.4.3 Misi RSUD Bali Mandara................................................................................... 7
1.4.4 Motto RSUD Bali Mandara................................................................................ 7
1.4.5 Struktur Organisasi RSUD Bali Mandara........................................................... 8
1.5 Profil Peserta .................................................................................................................. 9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................... 12
2.1 Deskripsi Isu .................................................................................................................. 12
2.2 Identifikasi Isu................................................................................................................ 14
2.3 Penetapan Penyebab Isu.................................................................................................. 15
2.4 Analisis Dampak............................................................................................................. 16
2.5 Gagasan Pemecahan Isu.................................................................................................. 17
2.5.1 Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK ....................................................................... 17
2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................................................... 23
2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...................................................................... 38
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 41

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Agenda II .......................................................................... 13
Tabel 2.2 Hasil Analisis Isu Menggunakan Analisis APKL ................................................... 15
Tabel 2.3 Hasil Analisis Isu Menggunakan Analisis USG ..................................................... 16
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Kegiatan ............................................................... 21
Tabel 2.5 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................... 38

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Bali Mandara................................................. 8

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang ASN No. 5 tahun 2014 menyebutkan bahwa ASN (Aparatur
Sipil Negara) merupakan profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan. Fungsi ASN
berdasarkan Undang-Undang ASN No. 5 tahun 2014 ada 3 yaitu: melaksanakan
kebijakan publik, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil
Negara, merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) serta Peraturan Pemerintah
Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, maka CPNS wajib
menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat Terintegrasi
(Pelatihan Dasar) selama satu tahun.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan
dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan
memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS
bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara
terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap
perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi
Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal
dengan nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.
Dengan menerapkan nilai-nilai dari BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif sebagai acuan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

1
Visi Pemerintah Provinsi Bali berbunyi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang
mengandung makna “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta
Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia,
Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip
Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan
Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola,
Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945. Salah satu Misi
Provinsi Bali yang ketiga yaitu “Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat
yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan
sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan”. Pelayanan
kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan oleh rumah sakit.
Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan dalam
peyananan publik. Rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan
gawat darurat, pusat alih pengetahuan dan teknologi dan berfungsi sebagai pusat
rujukan. Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan
harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa. Dalam Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Pasal 29 huruf b
menyebutkan bahwa rumah sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara merupakan Rumah Sakit
Pemerintah Tipe B yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali mencanangkan akan
menjadi rumah sakit kelas dunia pada tahun 2025. Salah satu misi RSUD Bali
Mandara adalah “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan
standar akreditasi nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan
kepuasan pelanggan”. Guna mewujudkan hal tersebut, RSUD Bali Mandara
memberikan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna dan mengutamakan
mutu dan kepuasan pasien.
Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi, rumah sakit diwajibkan untuk
memenuhi standar pelayanan yang berfokus pada pasien. Di dalam standar
pelayanan berfokus pada pasien terdapat indikator akses rumah sakit dan kontinuitas

2
pelayanan. Rumah sakit seyogianya mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah
sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
profesional pemberi asuhan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu
kontinuitas pelayanan dengan tujuan menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien
dengan pelayanan yang sudah tersedia di rumah sakit, mengoordinasikan pelayanan,
kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Sebagai hasilnya
adalah meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya
yang tersedia di rumah sakit. Pemulangan pasien yang tepat dan aman ke rumah
merupakan informasi penting untuk membuat keputusan yang benar.
Kontinuitas pelayanan asuhan pasien setelah dirawat inap memerlukan
persiapan dan pertimbangan khusus bagi sebagian pasien seperti perencanaan
pemulangan pasien discharge planning. Penyusunan discharge planning diawali saat
proses asesmen awal rawat inap dan identifikasi pasien yang membutuhkan
discharge planning ditetapkan mekanisme dan kriteria oleh rumah sakit. Rencana
pulang termasuk didalamnya pemberian pendidikan/pelatihan khusus yang mungkin
dibutuhkan pasien dan keluarga untuk kontinuitas atau kesinambungan asuhan di
luar rumah sakit.
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang komprehensif. Asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat merupakan rangkaian tindakan yang
ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh pasien. Rencana
pemulangan dilakukan secara terintegrasi antarprofesional pemberi asuhan terkait
dan difasilitasi manajer pelayanan pasien. Perawat memegang peran yang sangat
penting sebagai pemberi asuhan yang mendampingi pasien sepanjang perawatan.
Hal ini membutuhkan pemahaman yang baik bagi perawat dalam pelaksanaan
discharge planning atau rencana pemulangan.
Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan
keperawatan. Discharge planning adalah proses mempersiapkan pasien yang di
rawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri pasca rawatan (Carpenito,
2009 ; Kozier, 2004). Menurut Discharge Planning Association (2008) tujuan dari
discharge planning adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien untuk
dapat \mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang. Discharge
planning juga bertujuan memberikan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan

3
yang berkualitas (Nursalam, 2011). Dengan kata lain discharge planning juga
bertujuan untuk memperpendek jumlah hari rawatan, mencegah risiko kekambuhan,
meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban
perawatan pada keluarga.
Kriteria rencana pemulangan pasien salah satunya adalah bayi berat badan
lahir rendah (BBLR). Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi baru
lahir yang saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram tanpa menilai
masa gestasi. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh 25 provinsi kepada Direktorat
Gizi Masyarakat, dari tahun 2019 bayi baru lahir yang dilaporkan ditimbang berat
badannya, didapatkan sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat badan lahir
rendah (BBLR). Sedangkan menurut hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6% balita
yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% lahir dengan kondisi BBLR. Pada
tahun 2020, di Provinsi Bali terdapat 64.417 jumlah kelahiran hidup, dengan jumlah
bayi baru lahir ditimbang sebanyak 63.745 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak
2,8% yaitu 1.805 bayi mengalami berat badan lahir rendah.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali, pada tahun 2021
diperoleh 44 orang bayi dengan diagnosis berat badan lahir rendah. Sedangkan pada
trimester I 2022 terdapat 21 orang bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada bulan
April 2022 terdapat 7 orang bayi dengan BBLR.
Bayi BBLR memiliki risiko lebih besar untuk stunting dan mengidap penyakit
tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung saat dewasa. Bayi
berat badan lahir rendah (BBLR) menjadi perhatian yang cukup besar serta
memerlukan penanganan yang tepat dan cepat. Penanganan BBLR meliputi
mempertahankan suhu, mencegah infeksi, pengawasan nutrisi dan ASI, pemantauan
berat badan, hidrasi, pemberian oksigen, dan pemantauan jalan nafas. Peran orang
tua dalam perawatan bayi BBLR di rumah sakit dan di rumah sangat penting untuk
bayi. Oleh karena itu edukasi kepada orang tua saat pemulangan perlu direncanakan
dari awal pasien dirawat, sehingga dapat memberikan pemahaman dan sumber
referensi orang tua dalam merawat bayinya di rumah.
Berdasarkan pengamatan selama orientasi di ruangan rawat Perinatologi
Instalasi Ibu dan Anak Terpadu RSUD Bali Mandara Provinsi Bali, pelaksanaan
rencana pemulangan pasien sudah dilakukan tetapi belum maksimal. Proses edukasi

4
kepada orang tua pasien ketika pemulangan masih dilakukan dengan metode
klasikal menggunakan media konvensional.
Berangkat dari hal tersebut, optimalisasi pelayanan keperawatan yang berfokus
pada pelaksanaan edukasi pada orang tua pasien menjadi sangat penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasien saat menjalani rawat jalan setelah
pemulangan, maka disusunlah rancangan aktualisasi yang berjudul: “Edukasi
Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di Ruang Rawat
Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara”.

1.2 Tujuan
Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk:
1.2.1 Untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK) yang akan dituang dalam kegiatan aktualisasi.
1.2.2 Untuk memberikan solusi terhadap Core Issue (Isu Utama) yang ditemukan
di instansi penugasan.
1.2.3 Untuk mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan memberikan
kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan aktualisasi ini.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN antara lain:
1.3.1 Bagi Institusi
Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini bagi instansi
RSUD Bali Mandara dapat memberikan sumbangan untuk peningkatan
kualitas pelayanan, dan peningkatan kepuasan pasien
1.3.2 Bagi Pasien
Memberikan edukasi dengan cara yang lebih efketif dan efisien sehingga
pasien dapat memahami proses perawatan dan proses penyembuhan dapat
lebih optimal
1.3.3 Bagi Perawat
Memberikan informasi kepada perawat tentang aktualisasi penerapan
BerAKHLAK dan penerapan modifikasi edukasi kepada pasien

5
1.3.4 Bagi Penulis
Penyusunan kegiatan ini juga bermanfaat bagi penulis sebagai salah satu cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar, kedudukan, dan peran PNS di Institusi
tempat bekerja.

1.4 Gambaran Umum RSUD Bali Mandara


1.4.1 Deskripsi RSUD Bali Mandara

Berdasarkan UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, Pemerintah


dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk menyediakan Rumah Sakit
berdasarkan kebutuhan masyarakat. Menurut UU No. 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah, urusan pemerintahan wajib berkaitan dengan pelayanan
dasar oleh karena itu didirikanlah Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
guna memberikan pelayanan kepada masyarakat luas berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat,
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien serta memiliki fungsi sosial di masyarakat.
Perencanaan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
sejak tahun 2012 dan realisasi pembangunan dilakukan tahun 2016 dengan
ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 115 Tahun 2016 tanggal
28 Desember 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali. Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara merupakan Rumah Sakit Tipe B sesuai dengan
Keputusan Gubernur Bali Nomor 440/8592/IV-A/DISPMPT/2017 tanggal 27
September 2017 tentang Ijin Operasional Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara terletak di Jalan By Pass
Ngurah Rai No. 548, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota
Denpasar. Sebagai unit pelayanan, Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
memiliki 4 (empat) pelayanan spesialis yaitu Pelayanan Penyakit Dalam,
Pelayanan Bedah, Pelayanan Kesehatan Anak dan Pelayanan Kebidanan dan
Kandungan, serta beberapa tambahan pelayanan spesialis lainnya. Pada
tanggal 7 Mei 2019 Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara sudah
terakreditasi paripurna.

6
1.4.2 Visi RSUD Bali Mandara
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Umum Daerah
Bali Mandara memiliki Visi sebagai berikut: “Menjadi Rumah Sakit Yang
Berkualitas Dengan Mengedepankan Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian
Menuju Rumah Sakit Berkelas Dunia Tahun 2025”

1.4.3 Misi RSUD Bali Mandara


Dari Visi yang telah disebutkan diatas, terdapat 5 poin penjabaran misi
dari Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali, yang dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar
akreditasi nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan
dan kepuasan pelanggan;

2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring yang


luas;

3) Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi kesehatan;

4) Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan yang


berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang
kompeten, berintegrasi dan memiliki budaya kerja; dan

5) Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme dan meningkatkan


kesejahteraan pegawai.

1.4.4 Motto RSUD Bali Mandara


Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang telah disebutkan diatas,
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali menerapkan Motto
yaitu “CAKRA” dengan penjabaran sebagai berikut :
1) C : “Cepat”, yaitu keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah
ditetapkan;

2) A : “Aman”, yaitu memberikan rasa aman terhadap pasien, sesama dan


lingkungan;

7
3) K : “Komunikatif”, yaitu keterbukaan dalam memberikan informasi
pelayanan

4) R : “Ramah”, yaitu sifat santun harus diberikan dalam setiap pelaksanaan


pelayanan

5) A : “Akuntabel”, yaitu pertanggung-jawaban secara terukur dalam


pelaksanaan tugas-tugas yang terukur secara kuantitas maupun kualitas
dan sesuai dengan standar yang ditetapkan

1.4.5 Struktur Organisasi RSUD Bali Mandara


Berikut bagan struktur organisasi RSUD Bali Mandara :

Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Bali Mandara

8
1.5 Profil Peserta
Profil penulis peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan I Tahun 2022
Nama : Ns. Ni Made Putri Karuniawati, S.kep.
NIP : 19920822 202203 2 006
Pangkat Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb
Tempat, Tanggal Lahir : Denpasar, 22 Agustus 1992
Agama : Hindu
Pendidikan Terakhir : Profesi Ners
Alamat : Banjar Dlodpangkung, Desa Sukawati, Kecamatan
Sukawati
Instansi : RSUD Bali Mandara
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019, uraian tugas
Perawat Ahli Pertama dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);

9
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;

10
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship.

11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Isu

ASN memiliki tiga fungsi pokok pelaksana kebijakan publik, pelaksana


pelayanan masyarakat serta pemersatu bangsa dan Negara. Sebagai seorang perawat
yaitu pemberi asuhan keperawatan kepada pasien adalah satu bentuk implementasi
dari pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Sesuai dengan misi Presiden yaitu
peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk didalamnya kualitas kesehatan
masyarakat Indonesia serta misi Pemerintah Provinsi Bali yaitu Mengembangkan
pelayanan kesehatan masyarakat yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas serta
didukung dengan pengembangan sistem dan data base riwayat kesehatan Krama
Bali berbasis kecamatan, perawat merupakan salah satu garda terdepan terwujudnya
tujuan pemerintahan. Oleh karena itu, untuk mengembangkan pelayanan kesehatan
masyarakat yang bermutu diperlukan peran perawat ASN yang professional sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi serta berpegang pada nilai-nilai dasar ASN yaitu
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif.
Pada saat ini perkembangan teknologi berjalan semakin pesat. Proses
pelayanan kesehatan kepada masyarakatpun berkembang mengikuti perkembangan
teknologi. Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi memiliki dampak
positif terhadap keberlangsungan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pemanfaatan teknologi dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi
perawatan dan pemulihan pasien.
Berdasarkan pengamatan di unit kerja penulis yaitu RSUD Bali Mandara,
proses pelayanan kesehatan telah memanfaatkan berbagai macam teknologi, namun
terdapat beberapa hal terkait dengan kurangnya penerapan nilai-nilai BerAKHLAK
sehingga menimbulkan berbagai hambatan. Beberapa hambatan ini dapat
mengurangi mutu pelayanan kesehatan dan menurunkan tingkat kepuasan pasien.
Peran perawat dalam hal ini sangat penting. Perawat merupakan profesi yang
memiliki waktu paling banyak bersama pasien.

12
Berdasarkan hal tersebut, adapun permasalahan tersebut dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Agenda II


Keterkaitan
Keadaan Saat Keadaan Yang
No dengan Isu Deskripsi Isu Sumber Isu
Ini Diharapkan
Agenda II

1 Akuntabel Belum Dokumentasi Observasi Kurang Poin


optimalnya tindakan perawat tertatanya poin dokumentasi
pelaksanaan merupakan hal ruangan yang harus lengkap
dokumentasi yang sangat didokumentasik
tindakan penting yang an di catatan
pemasangan mencerminkan tindakan pada
Dower Catheter pertanggungja pasien
di IGD Rumah waban kepada
Sakit Umum pasien.
Daerah Bali Kekurangan
Mandara dalam poin
dokumentasi
akan
mengurangi
akuntabilitas
pelayanan

2 Berorientasi Belum Pelabelan Pengamatan Kurangnya Semua pasien


pelayanan, optimalnya identitas pasien kepala ketelitian teridentifikasi
Kompeten pemasangan merupakan hal ruangan dalam proses dan terpasang
gelang identitas pertama yang identifikasi identitas gelang
di ruang IGD dilakukan pasien
Rumah Sakit ketika
Umum Daerah memperoleh
Bali Mandara pelayanan di
rumah sakit,
jika tidak
dilakukan
dengan baik
akan berpotensi
menyebabkan
kesalahan yang
tidak
diinginkan

13
seperti
tertukarnya
tindakan atau
obat dengan
pasien lain

3 Berorientasi Belum Sebagian besar Hasil Proses edukasi Edukasi dapat


pelayanan, optimalnya proses edukasi pengamatan masih diakses pasien
akuntabel, pelaksanaan masih perawat menggunakan dimana saja
kompeten, edukasi menggunakan metode meskipun sudah
adaptif Discharge metode konvensional pulang dari RS
Planning di konvensional.
Ruang Rawat Proses transfer
Perinatologi di informasi
Rumah Sakit kepada pasien
Umum Daerah akan lebih
Bali Mandara mudah dan
efektif dengan
memanfaatkan
perkembangan
teknologi.
Selain itu
edukasi
termodifikasi
juga akan bisa
diakses pasien
ketika sudah
pulang dari
rumah sakit

Berdasarkan deskripsi isu diatas penulis menemukan beberapa isu yang terkait
dengan kedudukan dan peran PNS serta tugas pokok sebagai seorang perawat.
Ketiga isu tersebut nantinya akan dianalisis dengan metode APKL dan USG.

2.2 Identifikasi Isu

Berdasarkan pengalaman kerja di RSUD Bali Mandara selama kurang lebih 1


(satu) bulan sebagai perawat, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan

14
guna mencapai pelayanan yang berkualitas dan profesional sesuai dengan tujuan visi
dan misi RSUD Bali Mandara.
Beberapa isu yang berhasil diidentifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Bali
Mandara antara lain :
1) Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi tindakan pemasangan Dower
Catheter di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
2) Belum optimalnya pemasangan gelang identitas di ruang IGD Rumah Sakit
Umum Daerah Bali Mandara
3) Belum optimalnya pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang Rawat
Perinatologi di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara

2.3 Penetapan Penyebab Isu


Dalam rancangan aktualisasi ini perlu ditentukan isu utama untuk dapat segera
dicari solusinya. Adapun cara yang digunakan yakni menggunakan Metode APKL
untuk memvalidasi isu dan metode USG untuk mencari prioritas isu sesuai dengan
penelitian intuitif dan pengamatan penulis diantaranya :

Tabel 2.2 Hasil Analisis Isu Menggunakan Analisis APKL


Kriteria Isu
No. Isu Aktual/Pokok Masalah Keterangan
A P K L
1. Belum optimalnya pelaksanaan √ √ √ √ Valid
dokumentasi tindakan pemasangan Dower
Catheter di IGD Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara
2. Belum optimalnya pemasangan gelang √ √ √ √ Valid
identitas di ruang IGD Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara
3. Belum optimalnya pelaksanaan edukasi √ √ √ √ Valid
Discharge Planning di Ruang Rawat
Perinatologi di Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara
Keterangan :
A : Aktual (benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan)
P : Problematik (memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan
segera solusinya secara komprehensif)
K : Kekhalayakan (isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak)

15
L : Layak/Kelayakan (isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya)

Tabel 2.3 Hasil Analisis Isu Menggunakan Analisis USG


Kriteria Isu Total
No. Isu Prioritas
U S G Skor
1. Belum optimalnya pelaksanaan 5 4 4 13 II
dokumentasi tindakan pemasangan Dower
Catheter di IGD Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara
2. Belum optimalnya pemasangan gelang 4 4 4 12 III
identitas di ruang IGD Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara
3. Belum optimalnya pelaksanaan edukasi 5 5 5 15 I
Discharge Planning di Ruang Rawat
Perinatologi di Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara
Keterangan: Skor:
U=Urgency 5=Sangatgawat/serius/berdampak
S=Seriousness 4=Gawat/serius/berdampak
G=Growth 3 = Cukup gawat/serius/berdampak
2 = Kurang gawat/serius berdampak
1=Tidakgawat/serius/berdampak

Dari analisis USG ini, maka didapatkan core issue yaitu “Belum optimalnya
pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang Rawat Perinatologi di
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara” yang akan menjadi perhatian yang
paling prioritas untuk segera dipecahkan.

2.4 Analisis Dampak


Suatu isu memerlukan suatu solusi dengan segera. Berbagai dampak dapat
ditimbulkan dari isu tersebut baik positif maupun negatif. Dampak jika isu tersebut
tidak segera dipecahkan adalah tidak tersampaikannya informasi yang dibutuhkan
pasien dalam perawatan lanjutan dirumah sehingga proses penyembuhan tidak
berjalan sesuai harapan. Dampak lain yaitu tidak tercapainya kualitas pelayanan
yang prima sehingga dapat menurunkan kepuasan pasien terhadap layanan yang
diterima selama di rumah sakit.

16
Sementara dampak positif jika isu segera ditangani terjaminnya penyediaan
pelayanan rumah sakit dan pasien memperoleh informasi yang jelas mengenai
perawatan pasien dirumah setelah pulang dari rumah sakit. Informasi yang
disediakan juga bisa di transformasikan ke dalam media digital sosial yang dapat
diakses oleh setiap masyarakat. Secara tidak langsung hal ini meningkatan kepuasan
pasien terhadap ketersediaan informasi dan pelayanan kesehatan di RSUD Bali
Mandara.

2.5 Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan isu yang telah ditetapkan yaitu Belum optimalnya pelaksanaan
edukasi Discharge Planning di Ruang Rawat Perinatologi di Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara, maka perlu dicarikan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Hal ini dapat diatas dengan beberapa langkah. Pertama, merefresh pengetahuan dan
pemahanan perawat di ruang rawat. Perawat merupakan pelaksana penting dalam
proses discharge planning. Merefresh ilmu dapat dilakukan dengan memberikan
sosialisasi berkaitan dengan pelaksanaan discharge planning. Dengan begitu perawat
dapat mengingat kembali proses dan manfaat discharge planning untuk pasien.
Kedua, dengan memanfaatkan modifikasi media dalam penyampaian informasi
penting kepada pasien. Modifikasi media bertujuan untuk mempermudah proses
transfer informasi dan mengemasnya dalam digital agar dapat diakses pasien ketika
sudah berada di rumah.
Berdasarkan pemaparan tersebut, untuk mengatasi permasalahan belum
optimalnya pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang Rawat Perinatologi
di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara dengan penerapan Edukasi Discharge
Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi yaitu video. Kemudian dalam
penerapannya dilakukan dengan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai-nilai
dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif.

2.5.1 Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK


a. Berorientasi Pelayanan

17
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. ASN
diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh
setiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

2. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan

3. Melakukan perbaikan tiada henti.


b. Akuntabel
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan
dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun
lingkungan kerja ASN yang akuntabel.
c. Kompeten
Kompetensi terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku.
Berikut panduan perilaku kompeten :
1. Mengembangkan kompetensi untuk mejawab tantangan yang selalu berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
d. Harmonis

18
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat
kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Panduan perilaku harmonis
yaitu: menghargai setiap orang meski berbeda latar belakang, suka menolong
dan dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. ASN diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku loyal yang semestinya
dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal yaitu komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan
pengabdian.
f. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi.
karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Beberapa panduan perilaku adaptif :
1. Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif

19
g. Kolaboratif
Kolaborasi merupakan suatu proses kerjasama yang terdiri dari anggota-
anggota dengan kompetensi yang berbeda yang bersinergi untuk mencapai satu
tujuan. Berikut panduan perilaku kolaboratif :
1. Memberi kesempatan pada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam kerjasama untuk mencapai nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama

20
2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan rancangan kegiatan tersebut dengan nilai dasar BerAKHLAK yang telah dilaksanakan dari tanggal 6 Juni 2022 sampai
dengan 22 Juli 2022 sebagaimana tercantum pada tabel sebagai berikut.

Tabel 2.1 Matriks Rancangan Aktualisasi Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

1 Kaji 1. Lakukan konsultasi Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui kegiatan


pemahaman dengan mentor 1. Hasil rekapitulasi Menunjukan etika dengan ini,diharapkan dapat
perawat Ruang 2. Lakukan konsultasi pengkajian awal bersikap ramah, senyum, sopan, berkontribusi dalam
Perinatologi dengan Kepala pehamanan santun, serta sabar dan terbuka pencapaian misi yaitu
tentang Ruang Perinatologi perawat apabila ada perbedaan pendapat “Menyelenggarakan
discharge 3. Susun soal-soal maupun masukan saat koordinasi pelayanan kesehatan
planning pretest-postest dan mengkaji tim bermutu sesuai dengan
menggunakan dengan topik Bukti Kegiatan: standar akreditasi
1. Dokumen Akuntabel :
google form discharge planning nasional dan
konsultasi Koordinasi terhadap penyusunan
bersama ahli IT internasional yang
2. Foto kegiatan soal pre-posttest dilakukan
4. Lakukan berorientasi pada
3. Dokumen soal- dengan cermat, teliti serta
pengkajian keselamatan dan
soal pretest- transparan dan jelas agar terjalin
pemahaman kepuasan pelanggan”
postest komunikasi yang baik sehingga
perawat Ruang dan nantinya dapat
maksud dan tujuan dapat tercapai
Perinatologi mencapai visi yaitu
serta kegiatan dapat
tentang discharge “Menjadi rumah sakit

23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

planning dipertanggungjawabkan. Jujur yang berkualitas


menggunakan mencantumkan hasil pretest. dengan
google form mengedepankan
Kompeten :
5. Analisis hasil pelayanan, pendidikan,
Kajian terhadap pemahaman
pengkajian dan penelitian menuju
awal perawat bertujuan untuk
rumah sakit berkelas
membantu tim dan sejawat untuk
dunia tahun 2025”
mengingat kembali peran
perawat saat discharge planning
sehingga dapat meningkatkan
kualitas kerja.
Harmonis :
Dalam proses pengkajian selalu
menghargai perbedaan
pemahaman setiap anggota tim
Loyal :
Menjaga kerahasiaan hasil pretest
Adaptif :
Menggunakan teknologi google
form agar lebih mengefektifkan
waktu dan efisiensi biaya dalam
mengkaji

24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

Kolaboratif :
Berkoordinasi dengan kepala
ruangan dalam upaya
meningkatkan pemahaman tim
berkaitan dengan pelayanan
Bekerjasama dengan ahli IT
untuk menyusun soal di google
form merupakan bentuk
kolaboratif

2 Susun materi 1. Lakukan konsultasi Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui kegiatan


media edukasi dengan mentor Power Point Menunjukan etika dengan ini,diharapkan dapat
Power Point 2. Lalukan konsultasi Presentation bersikap ramah, senyum, sopan, berkontribusi dalam
Presentation dengan Kepala Discharge Planning santun, serta sabar dan terbuka pencapaian misi yaitu
Discharge Ruang Perinatologi dan manfaatnya apabila ada perbedaan pendapat “Menyelenggarakan
Planning dan 3. Susun materi dalam perawatan maupun masukan saat pelayanan kesehatan
manfaatnya media edukasi pasien koordinasi. bermutu sesuai dengan
dalam Power Point standar akreditasi
Akuntabel :
perawatan Presentation nasional dan
Koordinasi terhadap penyusunan
pasien. Discharge Bukti kegiatan : internasional yang
materi dilakukan dengan cermat,
Planning dan 1. Dokumen berorientasi pada
teliti serta transparan dan jelas
manfaatnya dalam konsultasi keselamatan dan
agar terjalin komunikasi yang
perawatan pasien 2. Foto kegiatan kepuasan pelanggan”
baik sehingga maksud dan tujuan

25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

dapat tercapai serta kegiatan dan nantinya dapat


dapat dipertanggungjawabkan. mencapai visi yaitu
“Menjadi rumah sakit
Kompeten :
yang berkualitas
Penyusunan materi dengan
dengan
kembali membuka referensi
mengedepankan
sehingga meningkatkan kembali
pelayanan, pendidikan,
pengetahuan. Menyusun materi
dan penelitian menuju
sebaik-baiknya. Menjaga sikap
rumah sakit berkelas
dan perilaku ketika menjalankan
dunia tahun 2025”
tugas.
Harmonis :
Menciptakan suasana kondusif
ketika berkoordinasi dengan
kepala ruangan dan menghargai
perbedaan pendapat
Loyal :
Menyusun materi sesuai dengan
referensi yang baik.
Adaptif :
Susunan materi menggunakan
media elektronik dengan

26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

mengembangkan kreativitas
sehingga dapat menarik minat
peserta edukasi.
Kolaboratif :
Terbuka dan menampung seluruh
kontribusi kepala ruangan,
mentor berkaitan dengan materi

3. Pembuatan 1. Lakukan konsultasi Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui pembuatan


media edukasi dengan mentor Video perawatan Membuat video edukasi sesuai media edukasi yang
video 2. Lalukan konsultasi pasien dirumah pasca dengan informasi yang benar menyajikan informasi
perawatan dengan Kepala perawatan di rumah dengan menggunakan kata-kata yang tepat sasaran
pasien dirumah Ruang Perinatologi sakit yang sopan. Menyusun video kepada pasien
pasca 3. Lakukan konsultasi sesuai dengan kebutuhan pasien diharapkan dapat
perawatan di dengan DPJP dirumah berkontribusi dalam
rumah sakit. 4. Lakukan konsultasi Bukti kegiatan : pencapaian misi yaitu
Akuntabel :
dengan tim PKRS 1. Dokumen “Menyelenggarakan
Membuat media edukasi dengan
5. Lakukan editing konsultasi pelayanan kesehatan
jujur, penuh tanggung jawab agar
video dan tulisan 2. Foto kegiatan bermutu sesuai dengan
media tersebut dapat
yang diperlukan 3. Video proses standar akreditasi
menyampaikan edukasi dengan
dalam edukasi editing nasional dan
baik dan bermanfaat.
perawatan pasien 4. Link video edukasi internasional yang
dirumah pasca Kompeten : berorientasi pada

27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

perawatan di Berkontribusi dalam pembuatan keselamatan dan


rumah sakit video untuk meningkatkan kepuasan pelanggan”
6. Konsultasi dan keterampilan, video ditujukan dan nantinya dapat
koordinasi dengan kepada pasien untuk mentransfer mencapai visi yaitu
tim humas RS pemahaman perawat kepada “Menjadi rumah sakit
pasien yang berkualitas
dengan
Harmonis :
mengedepankan
Menghargai tim baru yang diajak
pelayanan, pendidikan,
berkoordinasi, menciptakan
dan penelitian menuju
suasana kondusif saat
rumah sakit berkelas
berkoordinasi dengan tim lain
dunia tahun 2025”
Loyal :
Menyusun video dengan baik dan
sungguh-sungguh agar orang tua
pasien mudah memahami isi
video
Adaptif :
Penyusunan video bertujuan agar
bisa ditransfer ke masyarakat
luas selain orangtua bayi di RS,
agar mudah diakses dengan

28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

memanfaatkan teknologi saat ini.


Kolaboratif :
Berkolaborasi dengan tim media
yang dapat membantu
terselesaikannya video edukasi
yang bermanfaat bagi pasien dan
tersampaikannya infomasi
penting ke masyarakat

4. Sosialisasi 1. Lakukan Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui kegiatan


media edukasi koordinasi dengan Hasil rekapitulasi Menyampaikan materi dengan ini,diharapkan dapat
Power Point Kepala Ruang pengkajian akhir senyum, sopan, santun, ramah, berkontribusi dalam
Presentation Rawat Perinatologi pehamanan perawat baik, dan benar agar semua tim pencapaian misi yaitu
Discharge mengenai jadwal paham dengan materi yang “Menyelenggarakan
Planning dan pelaksanaan disampaikan pendidikan, penelitian
manfaatnya sosialisasi media Bukti kegiatan : dan pengembangan
Akuntabel :
dalam edukasi Power 1. Dokumen yang
Disiplin dalam melakukan
perawatan Point Presentation koordinasi jadwal berkesinambungan
sosialisasi dengan melakukan
pasien kepada Discharge sosialisasi untuk menghasilkan
kontrak waktu sebelumnya. Juga
seluruh Planning dan 2. Surat undangan sumber daya manusia
harus bertanggung jawab dalam
perawat di manfaatnya dalam sosialisasi yang kompeten,
penyampaian materi agar semua
Ruang Rawat perawatan pasien 3. Daftar hadir dan berintegrasi dan
tim paham mengenai cara
Perinatologi di kepada perawat. foto kegiatan memiliki budaya
edukasi dengan menggunakan

29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

Rumah Sakit 2. Pelaksanaan sosialisasi media media yang baru. kerja” dan nantinya
Umum Daerah sosialisasi edukasi dapat mencapai visi
Kompeten :
Bali Mandara. penggunaan media 4. Dokumen skor yaitu “Menjadi rumah
Sosialisasi bertujuan untuk
edukasi Power posttest sakit yang berkualitas
membantu tim belajar kembali
Point Presentation dengan
mengenai pentingnya discharge
Discharge mengedepankan
planning untuk kontinuitas
Planning dan pelayanan, pendidikan,
pelayanan pada pasien
manfaatnya dalam dan penelitian menuju
perawatan pasien Harmonis : rumah sakit berkelas
pada perawat Menciptakan suasana sosialisasi dunia tahun 2025”
3. Pelaksanaan yang kondusif menghargai setiap
posttest peserta sosialisasi
Loyal :
Melakukan sosialisasi
berdasarkan kebijakan dan
koordisnasi dengan kepala
ruangan serta teman-teman tim
Adaptif :
Sosialisasi mencerminkan
proaktif dan antusias dalam
mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan tim

30
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

kerja khususnya dalam


meningkatkan keefektifan kerja
Kolaboratif :
Kolaborasi dalam pemberian
pelayanan kepada pasien bersama
tim merefresh ingatan dan
berupaya memberikan pelayanan
yang terbaik.

5. Identifikasi 1. Siapkan form Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui kegiatan


pasien yang Pengkajian Daftar pasien yang Melakukan pengkajian dengan ini,diharapkan dapat
membutuhkan Kebutuhan akan diberikan komunikasi yang ramah dan berkontribusi dalam
Discharge Discharge rencana pemulangan sopan, serta menunjukkan sikap pencapaian misi yaitu
Planning Planning empati. “Menyelenggarakan
berdasarkan 2. Koordinasi dengan pelayanan kesehatan
Akuntabel :
kriteria yang tim perawat di Bukti kegiatan : bermutu sesuai dengan
Mempersiapkan form-form untuk
ditetapkan ruang perinatologi 1. Foto kegiatan standar akreditasi
mengkaji pasien dengan lengkap
Rumah Sakit 3. Lakukan 2. Formulir nasional dan
dan teliti.
Umum Daerah pengkajian discharge internasional yang
Bertanggung jawab atas data
Bali Mandara. Kebutuhan planning yang berorientasi pada
yang diperoleh serta
Discharge sudah terisi keselamatan dan
mendokumentasikan hasil
Planning pada kepuasan pelanggan”
pengkajian yang diperoleh secara
pasien dan nantinya dapat
benar dan sesuai dengan apa

31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

4. Isi form yang di dapatkan. mencapai visi yaitu


Pengkajian “Menjadi rumah sakit
Kebutuhan yang berkualitas
Discharge Kompeten : dengan
Planning Melakukan identifikasi sesuai mengedepankan
dengan tugas dan fungsi, pelayanan, pendidikan,
melengkapi semua form dengan dan penelitian menuju
baik dan sungguh-sungguh rumah sakit berkelas
dunia tahun 2025”
Harmonis :
Menghargai setiap
pasien/orangtua ketika
melaksanakan identifikasi,
menjaga lingkungan kondusif
Loyal :
Menjaga kerahasiaan hasil
identifikasi pasien, dan
berkomitmen pada
terselenggaranya pelayanan
sesuai standar rumah sakit
Adaptif :
Proaktif melakukan identifikasi
setiap pasien baru masuk dan

32
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

mengembangkan komunikasi
dengan pasien/orangtua pasien
Kolaboratif :
Berkoordinasi dengan tim jaga
serta kepala ruangan dengan
setiap data identifikasi yang
diperoleh dari pasien/orangtua

6. Edukasi kepada 1. Sepakati kontrak Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui kegiatan


pasien (orang waktu dan tempat Pemahaman orang tua Menyampaikan materi edukasi ini,diharapkan dapat
tua bayi) saat dengan pasien dan terhadap perawatan dengan senyum, ramah, sopan, berkontribusi dalam
Discharge keluarga. bayi drumah santun, sabar dan menunjukkan pencapaian misi yaitu
Planning 2. Siapkan ruangan sikap empati. Memastikan materi “Menyelenggarakan
menggunakan untuk edukasi yang disampaikan sesuai pelayanan kesehatan
media video 3. Jelaskan tujuan Bukti kegiatan : kebutuhan pasien/orangtua bermutu sesuai dengan
yang telah edukasi perawatan 1. Daftar peserta dan pasien standar akreditasi
dibuat pasien dirumah foto dokumentasi nasional dan
Akuntabel :
pasca perawatan di pelaksanaan internasional yang
Bertanggung jawab dan disiplin
rumah sakit kegiatan edukasi berorientasi pada
saat melakukan kontrak waktu
kepada pasien dan kepada pasien dan keselamatan dan
dan konsisten menyampaikan
keluarga. keluarga. kepuasan pelanggan”
materi kepada pasien/orangtua
4. Sampaikan 2. Catatan kegiatan dan nantinya dapat
pasien
edukasi perawatan edukasi dan hasil mencapai visi yaitu

33
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

pasien dirumah evaluasi pada form Kompeten : “Menjadi rumah sakit


pasca perawatan di Catatan Edukasi Menyampaikan informasi sesuai yang berkualitas
rumah sakit. Terintegrasi dengan materi yang telah disusun dengan
5. Evaluasi hasil dan memastikan orangtua pasien mengedepankan
pemberian edukasi dapat memahami materi tersebut pelayanan, pendidikan,
6. Dokumentasikan dan penelitian menuju
Harmonis :
kegiatan dan hasil rumah sakit berkelas
Memberikan kebebasan
evaluasi pada form dunia tahun 2025”
berpendapat bagi orangtua pasien
Catatan Edukasi
saat diskusi
Terintegrasi
Dan menghargai feedback dari
orangtua pasien ketika evaluasi
Loyal :
Bersikap baik saat memberikan
informasi kepada orangtua pasien
sesuai dengan aturan rumah sakit
Adaptif :
Menyampaikan informasi dengan
menggunakan media yang telah
dibuat dengan baik agar orangtua
mampu memahami isinya
Kolaboratif :

34
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

Berkoordinasi dengan kepala tim


serta kepala ruangan demi
penyampaian informasi yang
maksimal

7. Monitoring 1. Kumpulkan data Output : Berorientasi Pelayanan : Melalui kegiatan


upaya jumlah kasus yang Hasil monitoring Melaksanakan monitoring dan ini,diharapkan dapat
pelaksanaan membutuhkan upaya pelaksanaan evaluasi dengan sabar, cermat, berkontribusi dalam
Discharge Discharge Discharge Planning teliti, dan disiplin agar evaluasi pencapaian misi yaitu
Planning di Planning di Ruang Rawat penerapan media ini berjalan “Menyelenggarakan
Ruang 2. Koordinasi Perinatologi di dengan baik. pelayanan kesehatan
Perinatologi di dengan kepala Rumah Sakit Umum bermutu sesuai dengan
Akuntabel :
Rumah Sakit ruangan Daerah Bali Mandara standar akreditasi
Melakukan monitoring dan
Umum Daerah Perinatologi nasional dan
evaluasi untuk menunjukkan
Bali Mandara 3. Koordinasi internasional yang
pertanggungjawaban terhadap
dengan tim Bukti kegiatan : berorientasi pada
penerapan media edukasi yang
perawat 1. Dokumen keselamatan dan
disarankan.
4. Koordinasi koordinasi kepuasan pelanggan”
dengan orang tua 2. Foto kegiatan Kompeten : dan nantinya dapat
pasien 3. Testimoni Dari hasil evaluasi tim dapat mencapai visi yaitu
5. Pantau link media orangtua pasien mengetahui hambatan serta dapat “Menjadi rumah sakit
edukasi mengembangkan solusi kedepan yang berkualitas
terhadap proses pelayanan dengan
kepada pasien mengedepankan

35
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

Harmonis : pelayanan, pendidikan,


Lakukan evaluasi dengan dan penelitian menuju
menjaga lingkungan kerja tetap rumah sakit berkelas
kondusif, menghargai setiap dunia tahun 2025”.
anggota tim dan tidak bersikap
negatif terhadap kekurangan
yang mungkin terjadi
Loyal :
Melakukan evaluasi dengan
seksama demi terjacapainya
tujuan kegiatan yang telah
ditetapkan
Adaptif :
Berespon positif terhadap semua
kemungkinan hasil evaluasi yang
akan diperoleh dan tetap
berinovasi untuk
mengembangkan solusi kedepan
Kolaboratif :
Meminta kontribusi kepada
semua anggota tim, mentor,
kepala ruangan serta DPJP

36
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi

terhadap hasil evaluasi dan


rencana yang mungkin akan
dikembangkan kemudian untuk
peningkatan pelayanan kepada
pasien

37
2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Ada beberapa tahapan kegiatan dalam rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dari tanggal 6 Juni 2022 sampai dengan
tanggal 22 Juli 2022 di RSUD Bali Mandara. Kegiatan aktualisasi akan dijabarkan pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.5 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi


No. Waktu Pelaksanaan
Tanggal Bukti/
Nama Kegiatan Juni Juli
Kegiatan Evidence
II III IV V I II III IV
Pengkajian pemahaman perawat Ruang 1. Dokumen konsultasi
1
Perinatologi tentang discharge planning 6 Juni – 13 Juni 2. Foto kegiatan
menggunakan google form 2022 3. Dokumen soal-soal
pretest-postest
Susun materi media edukasi Power Point
2 14 Juni – 20 Juni 1. Dokumen konsultasi
Presentation Discharge Planning dan
2022 2. Foto kegiatan
manfaatnya dalam perawatan pasien
1. Dokumen konsultasi
3 Pembuatan media edukasi video
21 Juni – 30 Juni 2. Foto kegiatan
perawatan pasien dirumah pasca
2022 3. Video proses editing
perawatan di rumah sakit
4. Link video edukasi
Sosialisasi media edukasi Power Point 1. Dokumen koordinasi
4
Presentation Discharge Planning dan jadwal sosialisasi
manfaatnya dalam perawatan pasien 2. Surat undangan
kepada seluruh perawat di Ruang Rawat 27 Juni – 30 Juni sosialisasi
Perinatologi di Rumah Sakit Umum 2022 3. Daftar hadir dan foto
Daerah Bali Mandara. kegiatan sosialisasi
media edukasi
4. Dokumen skor
posttest
Identifikasi pasien yang membutuhkan 1. Foto kegiatan
5
Discharge Planning berdasarkan kriteria 2. Formulir discharge
yang ditetapkan Rumah Sakit Umum 1 Juli – 8 Juli 2022 planning yang sudah
Daerah Bali Mandara. terisi
Edukasi kepada pasien (orang tua bayi) 1. Daftar peserta dan
6
saat Discharge Planning menggunakan foto dokumentasi
media video yang telah dibuat pelaksanaan kegiatan
edukasi kepada
4 Juli – 15 Juli pasien dan keluarga
2022 2. Catatan kegiatan
edukasi dan hasil
evaluasi pada form
Catatan Edukasi
Terintegrasi
Monitor upaya pelaksanaan Discharge 1. Dokumen koordinasi
7
Planning di Ruang Perinatologi di 11 Juli – 18 Juli 2. Foto kegiatan
Rumah Sakit Umum Daerah Bali 2022 3. Testimoni orangtua
Mandara pasien
BAB III
PENUTUP

Melalui Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun 2022
diharapkan peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN serta pengaplikasikannya
dalam kegiatan aktualisasi serta seterusnya. Nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilakukan di instansi penulis yaitu RSUD Bali
Mandara. Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG disimpulkan bahwa isu yang
diutamakan yaitu belum optimalnya pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang
Rawat Perinatologi di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.
Dengan permasalahan tersebut penulis memberikan gagasan ide dengan judul
“Edukasi Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di Ruang Rawat
Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara. Kegiatan pemecahan permasalahan
tersebut yaitu: 1) Pengkajian pemahaman perawat Ruang Perinatologi tentang discharge
planning menggunakan google form, 2) Penyusunan materi media edukasi Power Point
Presentation Discharge Planning dan manfaatnya dalam perawatan pasien, 3) Pembuatan
media edukasi video perawatan pasien dirumah pasca perawatan di rumah sakit, 4) Sosialisasi
media edukasi Power Point Presentation Discharge Planning dan manfaatnya dalam
perawatan pasien kepada seluruh perawat di Ruang Rawat Perinatologi di Rumah Sakit
Umum Daerah Bali Mandara, 5) Identifikasi pasien yang membutuhkan Discharge Planning
berdasarkan kriteria yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara, 6) Edukasi
kepada pasien (orang tua bayi) saat Discharge Planning menggunakan media video yang
telah dibuat, 7) Monitoring upaya pelaksanaan Discharge Planning di Ruang Perinatologi di
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.

40
DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah Provinsi Bali (2019). Visi Dan Misi Provinsi Bali. Diakses pada 1 Juni 2022, dari
halaman https://www.baliprov.go.id/web/visi-misi/

Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara (2022). Visi, Misi dan Motto. Diakses pada 1 Juni 2022,
dari halaman https://rsbm.baliprov.go.id/?page_id=143

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (2022).
Visi, Misi Presiden dan Wakil Presiden RI. Diakses pada 1 Juni 2022, dari halaman
https://www.menpan.go.id/site/tentang-kami/tentang-kami/visi-misi-presiden-dan-wakil-
presiden-ri

Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2017). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (ed 1).

Indonesia. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sekretariat Negara.
Jakarta

Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Sekretariat
Negara. Jakarta

Indonesia. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Sekretariat Negara.
Jakarta

Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Sekretariat Negara. Jakarta

Indonesia. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat Negara. Jakarta

Indonesia. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sekretariat Negara.
Jakarta

Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat. Sekretariat Negara. Jakarta

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

41
42

Anda mungkin juga menyukai