Disusun Oleh:
Ns. NI MADE PUTRI KARUNIAWATI, S.Kep
NIP. 19920822 202203 2 006
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Easa, karena
berkat rahmat Beliaulah dapat diselesaikannya Rancangan Aktualisasi Kegiatan Nilai-Nilai Dasar
Profesi ASN dengan judul “Edukasi Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di
Ruang Rawat Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara” tepat pada waktunya.
Rancangan ini dapat diselesaikan tepat waktu tidak lepas dari bimbingan, arahan dan
dukungan dari berbagai pihak yang telah meluangkan tempat, waktu, dan pemikiran dalam
penyusunan rancangan. Oleh karena itu, tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Ketut Lihadnyana, M.M.A, sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Bali yang telah memfasilitasi selama
Pelatihan Dasar CPNS.
2. A.A Rai Kartini, S.Sos., Msi, selaku pembimbing (coach) yang telah banyak meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, petunjuk, dan memberi gagasan-gagasan.
3. Ibu Desak Nyoman Maindrawati, SKM,MPH., selaku mentor yang telah meluangkan waktu,
tenaga, pikiran, serta memberikan saran, arahan.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara yang dengan sabar memberikan pengetahuan dan bimbingan selama
kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Tahun 2022.
5. Seluruh panitia pelaksana Pelatihan Dasar CPNS yang telah bersabar menyiapkan
perlengkapan dan menjamin kenyamanan peserta.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Tahun 2022, yang telah
banyak memberikan motivasi dan inspirasi selama Pelatihan Dasar.
7. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan fasilitas yang mendukung.
Sangat disadari bahwa dalam penyusunan rancangan ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan serta waktu yang tersedia.
Akhir kata diharapkan Rancangan Aktualisasi Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bali, 2 Juni 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................. 5
1.3 Manfaat........................................................................................................................... 5
1.4 Gambaran Umum RSUD Bali Mandara ........................................................................ 6
1.4.1 Deskripsi RSUD Bali Mandara .......................................................................... 6
1.4.2 Visi RSUD Bali Mandara................................................................................... 7
1.4.3 Misi RSUD Bali Mandara................................................................................... 7
1.4.4 Motto RSUD Bali Mandara................................................................................ 7
1.4.5 Struktur Organisasi RSUD Bali Mandara........................................................... 8
1.5 Profil Peserta .................................................................................................................. 9
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ............................................................................... 12
2.1 Deskripsi Isu .................................................................................................................. 12
2.2 Identifikasi Isu................................................................................................................ 14
2.3 Penetapan Penyebab Isu.................................................................................................. 15
2.4 Analisis Dampak............................................................................................................. 16
2.5 Gagasan Pemecahan Isu.................................................................................................. 17
2.5.1 Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK ....................................................................... 17
2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi...................................................................................... 23
2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...................................................................... 38
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 41
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keterkaitan Isu dengan Agenda II .......................................................................... 13
Tabel 2.2 Hasil Analisis Isu Menggunakan Analisis APKL ................................................... 15
Tabel 2.3 Hasil Analisis Isu Menggunakan Analisis USG ..................................................... 16
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Kegiatan ............................................................... 21
Tabel 2.5 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ............................................................... 38
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Bali Mandara................................................. 8
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Visi Pemerintah Provinsi Bali berbunyi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” yang
mengandung makna “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta
Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali yang Sejahtera dan Bahagia,
Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip
Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan
Berkepribadian dalam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola,
Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945. Salah satu Misi
Provinsi Bali yang ketiga yaitu “Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat
yang terjangkau, merata, adil dan berkualitas serta didukung dengan pengembangan
sistem dan data base riwayat kesehatan Krama Bali berbasis kecamatan”. Pelayanan
kesehatan masyarakat salah satunya dilaksanakan oleh rumah sakit.
Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem kesehatan dalam
peyananan publik. Rumah sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan
gawat darurat, pusat alih pengetahuan dan teknologi dan berfungsi sebagai pusat
rujukan. Rumah sakit harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan
harapan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pemakai jasa. Dalam Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Pasal 29 huruf b
menyebutkan bahwa rumah sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara merupakan Rumah Sakit
Pemerintah Tipe B yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali mencanangkan akan
menjadi rumah sakit kelas dunia pada tahun 2025. Salah satu misi RSUD Bali
Mandara adalah “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan
standar akreditasi nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan
kepuasan pelanggan”. Guna mewujudkan hal tersebut, RSUD Bali Mandara
memberikan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna dan mengutamakan
mutu dan kepuasan pasien.
Berdasarkan Standar Nasional Akreditasi, rumah sakit diwajibkan untuk
memenuhi standar pelayanan yang berfokus pada pasien. Di dalam standar
pelayanan berfokus pada pasien terdapat indikator akses rumah sakit dan kontinuitas
2
pelayanan. Rumah sakit seyogianya mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah
sakit merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
profesional pemberi asuhan dan tingkat pelayanan yang akan membangun suatu
kontinuitas pelayanan dengan tujuan menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien
dengan pelayanan yang sudah tersedia di rumah sakit, mengoordinasikan pelayanan,
kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Sebagai hasilnya
adalah meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya
yang tersedia di rumah sakit. Pemulangan pasien yang tepat dan aman ke rumah
merupakan informasi penting untuk membuat keputusan yang benar.
Kontinuitas pelayanan asuhan pasien setelah dirawat inap memerlukan
persiapan dan pertimbangan khusus bagi sebagian pasien seperti perencanaan
pemulangan pasien discharge planning. Penyusunan discharge planning diawali saat
proses asesmen awal rawat inap dan identifikasi pasien yang membutuhkan
discharge planning ditetapkan mekanisme dan kriteria oleh rumah sakit. Rencana
pulang termasuk didalamnya pemberian pendidikan/pelatihan khusus yang mungkin
dibutuhkan pasien dan keluarga untuk kontinuitas atau kesinambungan asuhan di
luar rumah sakit.
Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang komprehensif. Asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat merupakan rangkaian tindakan yang
ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh pasien. Rencana
pemulangan dilakukan secara terintegrasi antarprofesional pemberi asuhan terkait
dan difasilitasi manajer pelayanan pasien. Perawat memegang peran yang sangat
penting sebagai pemberi asuhan yang mendampingi pasien sepanjang perawatan.
Hal ini membutuhkan pemahaman yang baik bagi perawat dalam pelaksanaan
discharge planning atau rencana pemulangan.
Discharge planning merupakan salah satu elemen penting dalam pelayanan
keperawatan. Discharge planning adalah proses mempersiapkan pasien yang di
rawat di rumah sakit agar mampu mandiri merawat diri pasca rawatan (Carpenito,
2009 ; Kozier, 2004). Menurut Discharge Planning Association (2008) tujuan dari
discharge planning adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien untuk
dapat \mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang. Discharge
planning juga bertujuan memberikan terbaik untuk menjamin keberlanjutan asuhan
3
yang berkualitas (Nursalam, 2011). Dengan kata lain discharge planning juga
bertujuan untuk memperpendek jumlah hari rawatan, mencegah risiko kekambuhan,
meningkatkan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan menurunkan beban
perawatan pada keluarga.
Kriteria rencana pemulangan pasien salah satunya adalah bayi berat badan
lahir rendah (BBLR). Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi baru
lahir yang saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram tanpa menilai
masa gestasi. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh 25 provinsi kepada Direktorat
Gizi Masyarakat, dari tahun 2019 bayi baru lahir yang dilaporkan ditimbang berat
badannya, didapatkan sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat badan lahir
rendah (BBLR). Sedangkan menurut hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6% balita
yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% lahir dengan kondisi BBLR. Pada
tahun 2020, di Provinsi Bali terdapat 64.417 jumlah kelahiran hidup, dengan jumlah
bayi baru lahir ditimbang sebanyak 63.745 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak
2,8% yaitu 1.805 bayi mengalami berat badan lahir rendah.
Di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara Provinsi Bali, pada tahun 2021
diperoleh 44 orang bayi dengan diagnosis berat badan lahir rendah. Sedangkan pada
trimester I 2022 terdapat 21 orang bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada bulan
April 2022 terdapat 7 orang bayi dengan BBLR.
Bayi BBLR memiliki risiko lebih besar untuk stunting dan mengidap penyakit
tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung saat dewasa. Bayi
berat badan lahir rendah (BBLR) menjadi perhatian yang cukup besar serta
memerlukan penanganan yang tepat dan cepat. Penanganan BBLR meliputi
mempertahankan suhu, mencegah infeksi, pengawasan nutrisi dan ASI, pemantauan
berat badan, hidrasi, pemberian oksigen, dan pemantauan jalan nafas. Peran orang
tua dalam perawatan bayi BBLR di rumah sakit dan di rumah sangat penting untuk
bayi. Oleh karena itu edukasi kepada orang tua saat pemulangan perlu direncanakan
dari awal pasien dirawat, sehingga dapat memberikan pemahaman dan sumber
referensi orang tua dalam merawat bayinya di rumah.
Berdasarkan pengamatan selama orientasi di ruangan rawat Perinatologi
Instalasi Ibu dan Anak Terpadu RSUD Bali Mandara Provinsi Bali, pelaksanaan
rencana pemulangan pasien sudah dilakukan tetapi belum maksimal. Proses edukasi
4
kepada orang tua pasien ketika pemulangan masih dilakukan dengan metode
klasikal menggunakan media konvensional.
Berangkat dari hal tersebut, optimalisasi pelayanan keperawatan yang berfokus
pada pelaksanaan edukasi pada orang tua pasien menjadi sangat penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan pasien saat menjalani rawat jalan setelah
pemulangan, maka disusunlah rancangan aktualisasi yang berjudul: “Edukasi
Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di Ruang Rawat
Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara”.
1.2 Tujuan
Kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk:
1.2.1 Untuk menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif (BerAKHLAK) yang akan dituang dalam kegiatan aktualisasi.
1.2.2 Untuk memberikan solusi terhadap Core Issue (Isu Utama) yang ditemukan
di instansi penugasan.
1.2.3 Untuk mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan memberikan
kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan aktualisasi ini.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN antara lain:
1.3.1 Bagi Institusi
Diharapkan dengan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini bagi instansi
RSUD Bali Mandara dapat memberikan sumbangan untuk peningkatan
kualitas pelayanan, dan peningkatan kepuasan pasien
1.3.2 Bagi Pasien
Memberikan edukasi dengan cara yang lebih efketif dan efisien sehingga
pasien dapat memahami proses perawatan dan proses penyembuhan dapat
lebih optimal
1.3.3 Bagi Perawat
Memberikan informasi kepada perawat tentang aktualisasi penerapan
BerAKHLAK dan penerapan modifikasi edukasi kepada pasien
5
1.3.4 Bagi Penulis
Penyusunan kegiatan ini juga bermanfaat bagi penulis sebagai salah satu cara
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar, kedudukan, dan peran PNS di Institusi
tempat bekerja.
6
1.4.2 Visi RSUD Bali Mandara
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Rumah Sakit Umum Daerah
Bali Mandara memiliki Visi sebagai berikut: “Menjadi Rumah Sakit Yang
Berkualitas Dengan Mengedepankan Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian
Menuju Rumah Sakit Berkelas Dunia Tahun 2025”
7
3) K : “Komunikatif”, yaitu keterbukaan dalam memberikan informasi
pelayanan
8
1.5 Profil Peserta
Profil penulis peserta Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan I Tahun 2022
Nama : Ns. Ni Made Putri Karuniawati, S.kep.
NIP : 19920822 202203 2 006
Pangkat Golongan : Penata Muda Tk.I/IIIb
Tempat, Tanggal Lahir : Denpasar, 22 Agustus 1992
Agama : Hindu
Pendidikan Terakhir : Profesi Ners
Alamat : Banjar Dlodpangkung, Desa Sukawati, Kecamatan
Sukawati
Instansi : RSUD Bali Mandara
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019, uraian tugas
Perawat Ahli Pertama dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan);
9
13) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan);
14) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
16) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
17) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
31) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi;
34) Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik;
35) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
10
39) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41) Melakukan perawatan luka;
42) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
44) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer;
48) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51) Melakukan preseptorship dan mentorship.
11
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
12
Berdasarkan hal tersebut, adapun permasalahan tersebut dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
13
seperti
tertukarnya
tindakan atau
obat dengan
pasien lain
Berdasarkan deskripsi isu diatas penulis menemukan beberapa isu yang terkait
dengan kedudukan dan peran PNS serta tugas pokok sebagai seorang perawat.
Ketiga isu tersebut nantinya akan dianalisis dengan metode APKL dan USG.
14
guna mencapai pelayanan yang berkualitas dan profesional sesuai dengan tujuan visi
dan misi RSUD Bali Mandara.
Beberapa isu yang berhasil diidentifikasi di Rumah Sakit Umum Daerah Bali
Mandara antara lain :
1) Belum optimalnya pelaksanaan dokumentasi tindakan pemasangan Dower
Catheter di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
2) Belum optimalnya pemasangan gelang identitas di ruang IGD Rumah Sakit
Umum Daerah Bali Mandara
3) Belum optimalnya pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang Rawat
Perinatologi di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
15
L : Layak/Kelayakan (isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya)
Dari analisis USG ini, maka didapatkan core issue yaitu “Belum optimalnya
pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang Rawat Perinatologi di
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara” yang akan menjadi perhatian yang
paling prioritas untuk segera dipecahkan.
16
Sementara dampak positif jika isu segera ditangani terjaminnya penyediaan
pelayanan rumah sakit dan pasien memperoleh informasi yang jelas mengenai
perawatan pasien dirumah setelah pulang dari rumah sakit. Informasi yang
disediakan juga bisa di transformasikan ke dalam media digital sosial yang dapat
diakses oleh setiap masyarakat. Secara tidak langsung hal ini meningkatan kepuasan
pasien terhadap ketersediaan informasi dan pelayanan kesehatan di RSUD Bali
Mandara.
17
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam
Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. ASN
diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh
setiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
18
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat
kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif
bagi karyawan yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas,
hubungan internal, dan kinerja secara keseluruhan. Panduan perilaku harmonis
yaitu: menghargai setiap orang meski berbeda latar belakang, suka menolong
dan dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. ASN diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku loyal yang semestinya
dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya
bertugas, yang terdiri dari:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang
sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal yaitu komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan
pengabdian.
f. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi.
karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Beberapa panduan perilaku adaptif :
1. Cepat menyesuaikan diri dengan perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif
19
g. Kolaboratif
Kolaborasi merupakan suatu proses kerjasama yang terdiri dari anggota-
anggota dengan kompetensi yang berbeda yang bersinergi untuk mencapai satu
tujuan. Berikut panduan perilaku kolaboratif :
1. Memberi kesempatan pada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam kerjasama untuk mencapai nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
20
2.6 Matriks Rancangan Aktualisasi
Keterkaitan rancangan kegiatan tersebut dengan nilai dasar BerAKHLAK yang telah dilaksanakan dari tanggal 6 Juni 2022 sampai
dengan 22 Juli 2022 sebagaimana tercantum pada tabel sebagai berikut.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
23
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
24
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
Kolaboratif :
Berkoordinasi dengan kepala
ruangan dalam upaya
meningkatkan pemahaman tim
berkaitan dengan pelayanan
Bekerjasama dengan ahli IT
untuk menyusun soal di google
form merupakan bentuk
kolaboratif
25
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
26
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
mengembangkan kreativitas
sehingga dapat menarik minat
peserta edukasi.
Kolaboratif :
Terbuka dan menampung seluruh
kontribusi kepala ruangan,
mentor berkaitan dengan materi
27
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
28
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
29
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
Rumah Sakit 2. Pelaksanaan sosialisasi media media yang baru. kerja” dan nantinya
Umum Daerah sosialisasi edukasi dapat mencapai visi
Kompeten :
Bali Mandara. penggunaan media 4. Dokumen skor yaitu “Menjadi rumah
Sosialisasi bertujuan untuk
edukasi Power posttest sakit yang berkualitas
membantu tim belajar kembali
Point Presentation dengan
mengenai pentingnya discharge
Discharge mengedepankan
planning untuk kontinuitas
Planning dan pelayanan, pendidikan,
pelayanan pada pasien
manfaatnya dalam dan penelitian menuju
perawatan pasien Harmonis : rumah sakit berkelas
pada perawat Menciptakan suasana sosialisasi dunia tahun 2025”
3. Pelaksanaan yang kondusif menghargai setiap
posttest peserta sosialisasi
Loyal :
Melakukan sosialisasi
berdasarkan kebijakan dan
koordisnasi dengan kepala
ruangan serta teman-teman tim
Adaptif :
Sosialisasi mencerminkan
proaktif dan antusias dalam
mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan tim
30
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
31
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
32
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
mengembangkan komunikasi
dengan pasien/orangtua pasien
Kolaboratif :
Berkoordinasi dengan tim jaga
serta kepala ruangan dengan
setiap data identifikasi yang
diperoleh dari pasien/orangtua
33
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
34
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
35
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
36
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap
Pelatihan Visi dan Misi
/Evidence
Organisasi
37
2.7 Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Ada beberapa tahapan kegiatan dalam rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dari tanggal 6 Juni 2022 sampai dengan
tanggal 22 Juli 2022 di RSUD Bali Mandara. Kegiatan aktualisasi akan dijabarkan pada tabel di bawah ini :
Melalui Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun 2022
diharapkan peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN serta pengaplikasikannya
dalam kegiatan aktualisasi serta seterusnya. Nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).
Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilakukan di instansi penulis yaitu RSUD Bali
Mandara. Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG disimpulkan bahwa isu yang
diutamakan yaitu belum optimalnya pelaksanaan edukasi Discharge Planning di Ruang
Rawat Perinatologi di Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.
Dengan permasalahan tersebut penulis memberikan gagasan ide dengan judul
“Edukasi Discharge Planning Melalui Modifikasi Media Edukasi Di Ruang Rawat
Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara. Kegiatan pemecahan permasalahan
tersebut yaitu: 1) Pengkajian pemahaman perawat Ruang Perinatologi tentang discharge
planning menggunakan google form, 2) Penyusunan materi media edukasi Power Point
Presentation Discharge Planning dan manfaatnya dalam perawatan pasien, 3) Pembuatan
media edukasi video perawatan pasien dirumah pasca perawatan di rumah sakit, 4) Sosialisasi
media edukasi Power Point Presentation Discharge Planning dan manfaatnya dalam
perawatan pasien kepada seluruh perawat di Ruang Rawat Perinatologi di Rumah Sakit
Umum Daerah Bali Mandara, 5) Identifikasi pasien yang membutuhkan Discharge Planning
berdasarkan kriteria yang ditetapkan Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara, 6) Edukasi
kepada pasien (orang tua bayi) saat Discharge Planning menggunakan media video yang
telah dibuat, 7) Monitoring upaya pelaksanaan Discharge Planning di Ruang Perinatologi di
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara.
40
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Provinsi Bali (2019). Visi Dan Misi Provinsi Bali. Diakses pada 1 Juni 2022, dari
halaman https://www.baliprov.go.id/web/visi-misi/
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara (2022). Visi, Misi dan Motto. Diakses pada 1 Juni 2022,
dari halaman https://rsbm.baliprov.go.id/?page_id=143
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (2022).
Visi, Misi Presiden dan Wakil Presiden RI. Diakses pada 1 Juni 2022, dari halaman
https://www.menpan.go.id/site/tentang-kami/tentang-kami/visi-misi-presiden-dan-wakil-
presiden-ri
Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2017). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (ed 1).
Indonesia. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sekretariat Negara.
Jakarta
Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Sekretariat
Negara. Jakarta
Indonesia. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Sekretariat Negara.
Jakarta
Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
Sekretariat Negara. Jakarta
Indonesia. Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Sekretariat Negara. Jakarta
Indonesia. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Sekretariat Negara.
Jakarta
Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35
Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat. Sekretariat Negara. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
41
42