Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ruth Triamanda, A.Md.

Keb

Angkatan/kelompok : II/4

NDH : 32

Instansi : Pemerintah Kota Palangka Raya

Unit Kerja : RSUD Kota Palangka Raya

Nama Tutor : Ade Setiadi, ST.M.Si

IDENTIFIKASI ISU-ISU YANG TERKAIT DENGAN KEDUDUKAN DAN PERAN PNS

1. Topik Isu
Ada beberapa Isu yang saya dapatkan selama bekerja di RSUD Kota Palangka
Raya yang berkaitan dengan manajemen ASN, prinsip-prinsip pelayanan publik dan
whole of Government (WoG). Sebagai pelayan publik isu-isu tersebut sangat
mempengaruhi dalam meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit sehingga perlu
dilakukan analisis penyebab dan solusi untuk penanganannya. Berikut isu – isu yang
ditemukan, yaitu:
a. Kurangnya optimalisasi orientasi tentang pelayanan kebidanan pada pasien
baru di ruang IGD Ponek
b. Kurangnya optimalisasi komunikasi terapeutik pada pasien kebidanan di
ruang IGD Ponek
c. Kurangnya optimalisasi pelayanan kebidanan pada pasien kasus
kegawatdaruratan di ruang IGD Ponek

2. Uraian Fakta
Berikut uraian fakta dari isu-isu di RSUD Kota Palangka Raya yang berkaitan
dengan manajemen ASN, prinsip-prinsip pelayanan publik dan whole of Government
(WoG), yaitu:
a. Kurangnya optimalisasi orientasi tentang pelayanan kebidanan pada pasien
baru di ruang IGD Ponek
Dalam melakukan orientasi pasien baru hal hal yang harus dilakukan
adalah menjelaskan nama yang merawat pasien, menyebutkan nama ruangan,
menjelaskan hak dan kewajiban pasien/ keluarga menjelaskan jadwal
konsultasi dokter dan petugas kesehatan, menjelaskan ruangan dan fasilitas,
menjelaskan tarif pelayanan, menjelaskan peraturan rumah sakit dan
menjelaskan pengurusan administrasi. Pada penerapannya bidan dalam
memberikan orientasi kepada pasien baru masih belum menerapkan
semuanya. Hal ini terkait dengan manajemen ASN yang dimana bidan harus
mampu dan bertanggung jawab melakukan orientasi kepada pasien baru agar
pasien mengetahui tentang lingkungan rumah sakit dan hak- haknya, dan juga
berkaitan dengan prinsip – prinsip pelayanan publik agar pasien mendapatkan
pelayanan yang memuaskan, mendapatkan kenyamanan dan kemudahanan.
Hal ini juga terkait dengan konsep whole of Government (WoG) dimana harus
adanya kerja sama antara loket pendaftaran di IGD dan IGD Ponek dalam
melakukan orientasi kepada pasien baru.
b. Kurangnya Optimalisasi komunikasi terapeutik pada pasien kebidanan di
ruang IGD Ponek
Komunikasi terapeutik dapat diartikan sebagai suatu ketrampilan atau
proses interasi secara sadar yang dilakukan oleh bidan pada klien untuk
beradaptasi terhadap gangguan baik secara fisik maupun psikologi sehingga
bisa membantu klien untuk mencapai kesembuhan atau mengatasi
masalahnya. Dalam penerapannya bidan masih belum mampu sepenuhnya
melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien sehingga perlu di tingkatkan
kembali manajemen ASN dimana bidan seharusnya mampu bertanggung
jawab dalam melakukan fungsi dan perannya ketika memberikan pelayanan
kepada pasien dan juga terkait dengan prinsip – prinsip pelayanan publik
dimana pelayanan seharusnya dapat memuaskan dan memberikan
kenyamanan kepada pasien sehingga pelayanan dapat di berikan dengan
optimal.
c. Kurangnya optimalisasi pelayanan kebidanan pada pasien kasus
kegawatdaruratan di ruang IGD Ponek
Dalam proses penanganan pasien kegawatdaruratan seperti proses
rujukan, koordinasi, komunikasi dan informasi yang diberikan perlu dilakukan
peningkatan sehingga fungsi dan peran dapat berjalan dalam proses
kegawatdaruratan. Sejalan dengan manajemen ASN yang mana sebagai bidan
harus mampu memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat dan tepat,
kemudian juga berkaitan dengan prinsip – prinsip pelayanan publik yang mana
tujuan dari melakukan pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan dan
kenyamanan bagi pasien sebagai hak pasien dan juga terkait dengan konsep
whole of Government (WoG) yaitu harus adanya kerja sama antara bidan
dengan ruang lab, ruang OK, dokter spesialis maupun ruang rawat inap jika
pasien di rawat inap ataupun kerja sama dengan fasilitas rumah sakit lainnya
saat melakukan rujukan agar dapat memberikan pelayanan yang prima dan
meningkatkan mutu pelayanan.

Untuk menapis isu-isu yang sudah saya dapatkan di RSUD Kota Palangka Raya,
saya menggunakan teknik tapisan isu USG (Urgency, Seriousness, Growth)

Tabel 1.1 Teknik USG

Teknik Tapisan
No. Isu Nilai Prioritas
U S G
Kurangnya optimalisasi orientasi
1. tentang pelayanan kebidanan pada 5 4 4 13 1
pasien baru di ruang IGD Ponek
Kurangnya Optimalisasi komunikasi
2. terapeutik pada pasien kebidanan di 4 3 4 12 2
ruang IGD Ponek
Kurangnya optimalisasi pelayanan
kebidanan pada pasien kasus
3. 4 4 3 11 3
kegawatdaruratan di ruang IGD
Ponek
Nilai Indikator Metode USG :
Nilai Keterangan
1 Sangat Tidak Mendesak
2 Tidak Mendesak
3 Cukup Mendesak
4 Mendesak
5 Sangat Mendesak

Kesimpulan dari tapisan isu menggunakan teknik tapisan isu USG di dapatkan
bahwa isu yang menjadi prioritas adalah Kurangnya optimalisasi orientasi tentang
pelayanan kebidanan pada pasien baru di ruang IGD Ponek.

3. Penyebab
Dari hasil tapisan isu menggunakan teknik tapisan isu USG di dapatkan bahwa
isu yang menjadi prioritas adalah Kurangnya optimalisasi orientasi tentang pelayanan
kebidanan pada pasien baru di ruang IGD Ponek.
Untuk menganalisis isu Kurangnya optimalisasi orientasi tentang pelayanan
kebidanan pada pasien baru di ruang IGD Ponek, saya menggunakan teknik analisis isu
Fishbone untuk menganalisis penyebab-penyebab terjadinya isu tersebut.

Gambar 1.1 Teknik Analisis Isu

SEBAB AKIBAT

INDIVIDU MATERIAL
Kurangnya pengetahuan Kurangnya
tentang orientasi pasien baru
Kurangnya media optimalisasi
Ketidakinginan untuk melakukan leaflet dan banner
orientasi pasien baru dengan benar orientasi tentang
pelayanan
Tidak merasa diperlukannya kebidanan pada
perubahan sistem Kurangnya sosialisasi
tentang orientasi pasien pasien baru di
baru
ruang IGD Ponek.

LINGKUNGAN AKTUALISASI
Setelah dilakukan analisis penyebab-penyebab isu dengan teknik analisis Fishbone,
maka penyebab-penyebab isu adalah sebagai berikut:
a. Faktor Individu
1) Kurangnya pengetahuan tentang orientasi pasien baru
2) Ketidakinginan untuk melakukan orientasi pasien baru dengan benar
b. Faktor Material: Tidak adanya media leaflet dan banner tentang orientasi
kepada pasien baru
c. Faktor Lingkungan: Tidak merasa diperlukannya perubahan sistem
dikarenakan sudah nyaman dengan sistem yang ada, di karenakan merasa
cukup dengan memberikan pelayanan kebidanan yang tepat.
d. Faktor Aktualisasi : Kurangnya sosialisasi tentang orientasi kepada pasien
baru

4. Dampak
Dampak isu Kurangnya optimalisasi orientasi tentang pelayanan kebidanan pada
pasien baru di ruang IGD Ponek adalah sebagai berikut:
a. Ketidakpuasan pasien dalam pelayanan sehingga akan menurunkan mutu
pelayanan
b. Kurangnya hubungan baik dan kepercayaan pasien pada petugas kesehatan
c. Kurang kooperatifnya pasien saat dilakukan tindakan asuhan dikarenakan
kurang puasnya akan pelayanan

5. Para Pihak yang terlibat


Pihak yang terlibat dalam penyelesaian ini adalah bidan di ruang IGD Ponek
dan petugas loket pendaftaran IGD

6. Solusi
Solusi yang bisa di lakukan dari isu Kurangnya optimalisasi orientasi tentang
pelayanan kebidanan pada pasien baru di ruang IGD Ponek adalah sebagai berikut:
1. Membuat Leaflet dan banner tentang orientasi pasien baru
2. Melakukan sosialisasi tentang orientasi pasien baru kepada bidan di IGD
Ponek dan Loket pendaftaran IGD

Anda mungkin juga menyukai