Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKTUALISASI

“MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERAWAT DAN BIDAN DI


DESA DALAM PEMBERIAN ANTIBIOTIK DI WILAYAH KERJA
PUSKEMAS WAIWADAN KECAMATAN ADONARA BARAT
KABUPATEN FLORES TIMUR”

DISUSUN OLEH
Nama : Margaretha T. Wahyuningsih,A.Md.Farm
NIP : 19960503 201903 2 001
Angkatan : XIII
Nomor Absen : 24

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN XIII
LINGKUP PEMERINTAHAN KABUPATEN FLORES TIMUR

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Antibiotik adalah agen yang digunakan untuk mencegah dan mengobati suatu infeksi
karena bakteri (American Heritage, 2011). Antibiotik merupakan obat yang banyak
diresepkan pada pasien, namun penggunannya sering kali tidak tepat. Hal ini dapat
menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik. Hal ini terjadi salah satunya karena faktor
kurangnya informasi yang akurat sehingga dapat mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi
yang tidak tepat (Baltazar, 2009).
Salah satu faktor resistensi antibiotik adalah dalam penulisan resep. Dimana
kurangnya pengetahuan mengenai pemilihan antibiotik secara rasional dapat mengakibatkan
pemberian antibiotik yang salah sehingga efek yang diinginkan tidak tercapai hingga
mengakibatkan resistensinya bakteri terhadap obat antibiotik.
Pengetahuan yang memadai pada tenaga kesehatan tentang penggunaan antibiotik
dapat mencegah terjadinya pengobatan yang kurang efektif, peningkatan risiko terhadap
keamanan pasien dan meluasnya resistensi (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2011).
Berdasarkan uraian di atas, bidan di Puskesmas Pembantu desa Rossoan memiliki
wewenang untuk memberikan obat ke pasien termasuk obat antibiotik.Sebagai upaya agar
nantinya tidak terjadi resistensi antibiotik di kalangan masyarakat,maka perlu dilakukan
soialisasi kepada perawat dan bidan desa agar lebih memahami tentang pemberian antibiotic
yang benar kepada pasien.

B. Identifikasi Isu
1. Kurang rasionalnya peresepan dokter di Puskesmas
2. Kurangnya pengetahuan perawat dan bidan di desa dalam pemberian obat
antibiotik di wilayah kerja Puskesmas Waiwadan Kecamatan Adonara Barat
3. Belum adanya lemari penyimpanan obat Narkotika diPuskesmas Waiwadan

C. Perumusan dan Penetapan Isu


Berdasarkan hasil penapisan isu menggunakan analisis APKL maka rumusan masalah
dalam aktualisasi ini adalah “Kurangnya pengetahuan perawat dan bidan di desa
dalam pemberian obat antibiotik di wilayah kerja Puskesmas Waiwadan Kecamatan
Adonara Barat “.

D. Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan Dan Output Yang di Harapkan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
1 Melakukan konsultasi dengan a. Menyiapkan konsep rancangan a. Terlaksananya konsultasi
pimpinan aktualisasi dengan pimpinan.
b. Menyiapkan lembar persetujuan b. Adanya persetujuan dari
pimpinan pimpinan terkait kegiatan
c. Membuat kontrak waktu dengan aktualisasi
pimpinan
d. Menyampaikan ide atau gagasan
kepada kepala puskesmas
e. Meminta persetujuan Kepala
Puskesmas
2 Melakukan sosialisasi a. Menyiapkan materi sosialisasi Terlaksananya kegiatan
rancangan aktualisasi kepada b. Menyiapkan daftar hadir sosialisasi sosialisasi rancangan
staf di Puskesmas Waiwadan c. Melakukan sosialisasi di aula aktualisasi
Puskesmas Waiwadan
3 Membuat persiapan sosialisasi a. Berkoordinasi dengan pimpinan a. Terlaksananya persiapan
kepada perawat bidan tentang untuk menentukan waktu dan kegiatan sosialisasi
cara pemberian antibiotik tempat pelaksanaan sosialisasi b. Adanya kesepakatan
b. Mengumpulkan referensi mengenai waktu dan
c. Menyusun materi sosialisasi tempat pelaksanaan
d. Menyampaikan informasi sosialisasi
pelaksanaan sosialisasi melalui c. Tersedianya referensi
group wa d. Tersedianya materi
e. Menyiapkan surat pendelegasian sosialisasi
wewenang kepada perawat/bidan e. Tercampainya informasi
pelaksanaan sosialisasi
f. Tersedianya surat
pendelegasian wewenang
kepada perawat/bidan

4 Membuat leaflet antibiotik a. Mengumpulkan refrensi Tersedianya leaflet


b. Membuat leaflet
5 Melaksanakan kegiatan a. Mengumpulkan perawat/bidan dari Terlaksananya kegiatan
soisalisasi tentang cara desa soisalisasi tentang cara
pemberian antibiotik yang benar b. Membuat daftar hadir peserta pemberian antibiotik yang
sosialisasi benar.
c. Melakukan sosialisasi
d. Memberikan surat pendelegasian
wewenang dari Apoteker kepada
perawat/ bidan
6 Melakukan Monitoring a. Meminta ijin kepala Puskesmas dan a. Adanya kesepakatan
penggunaan obat antibiotik PJ jaringan untuk melakukan waktu untuk melakukan
monitoring monitoring pemberian
b. Melakukan monitoring antibiotik dengan kepala
Puskesmas
b. Terlaksananya kegiatan
monitoring
c. Adanya dokumentasi
dalam bentuk foto atau
video
7 Membuat laporan hasil a. Mengumpulkan data hasil Tersedianya laporan hasil
monitoring monitoring monitoring
b. Membuat laporan hasil monitoring
hasil monitoring
8 Menyampaikan hasil monitoring a. Membuat kontrak waktu dengan Terlaksananya laporan hasil
kepada kepala puskesmas Kepala Puskesmas monitoring pemberian
b. Menyampaikan hasil monitoring antibiotik
kepada Kepala Puskesmas
9 Melakukan evaluasi akhir a. Mengumpulkan data hasil kegiatan Adanya laporan hasil kegiatan
b. Mengumpulkan dokumentasi kepada kepala Puskesmas
c. Menyusun laporan
d. Menyampaikan hasil laporan
kepada kepala Puskesmas dan
Mentor
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Deskripsi Umum
a. Deskripsi Wilayah
Puskesmas Waiwadan merupakan satu dari 21 Puskesmas di Kabupaten Flores
Timur dan terletak di Kecamatan Adonara Barat. Secara Geografis,Kecamatan
Adonara Barat terletak pada ketinggian 13 meter dari permukaan laut dengan
batas – batas wilayahnya seperti terlihat dibawah ini:

NO BATAS WILAYAH

1 Barat Kecamatan Larantuka

2 Utara Kecamatan Adonara

3 Timur Kecamatan Adonara Tengah

4 Selatan Kecamatan Wotan Ulumado

Topografi
Topografi wilayah Kecamatan adonara Barat terdiri dari sebagaian daerah
pegunungan yang subur dan sebagian di daerah pesisir. Secara keseluruhan luas
wilayah Kecamatan Adonara Barat adalah 55,97 Km2 yang memuat 18 desa yang
juga merupakan wilayah kerja Puskesmas Waiwadan dengan luas masing-masing
desanya dapat dilihat pada table dibawah ini :

No Nama Desa Luas Wilayah (Km2)


1 WAIWADAN 2,70
2 TONUWOTAN 2,90
3 HOMA 2,73
4 DUWANUR 3,50
5 WAITUKAN 4,00
6 PAJINIAN 1,25
7 HURUNG 3,74
8 WUREH 4,13
9 BUGALIMA 3,37
10 KIMAKAMAK 3,30
11 ILEPATI 3,37
12 DANIBAO 4,26
13 NIMUNDANIBAO 4,23
14 BUSER I 2,76
15 BUSER II 2,66
16 WATOBAYA 4,57
17 RIANGPADU 1,45
18 WOLOKLIBANG 1,05

Demografi
Jumlah penduduk awal tahun 2019 tercatat sebanyak 12.613 jiwa yang terdiri dari
6.237 jiwa laki-laki dan 6.216 jiwa perempuan dengan Kepala Keluarga
sebanyak 2.834 KK.
Sebaran Jumlah penduduk tiap-tiap desa dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

b. Sumber Daya
1. Jumlah dan Komposisi Pegawai
Adapun sumberdaya manusia yang dimiliki Puskesmas Waiwadan adalah sebagai
berikut:
No Jenis ketenagaan Jumlah
PNS Kontrak Kontrak Kontrak NS Magang Kontrak
Daerah Provinsi Desa DAK
1 Dokter umum 1 - - - - - - 1

2 Perawat 10 6 1 13 - - - 30

3 Bidan 14 9 - 21 - - - 44

4 Perawat Gigi 2 1 - - - - - 3

5 Sanitarian 4 - - - - - - 4

6 Analisis 3 1 - - - - - 4

7 Apoteker 1 - - - - - - 1

8 Farmasi 1 1 - - - - - 2

9 SKM 3 3 - 1 - - 1 8

10 Gizi 1 1 - - 1 - - 3
11 Rekam medik - - - 1 - - 1

2. Biaya dan Anggaran


Untuk mendukung penyelenggaran pelayanan kesehatan di Puskesmas,
pemerintah memberikan bantuan pembiayaan kesehatan melalui dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
Jaminan Persalinan (Jampersal)
3. Sarana dan Prasarana Utama

4. Sarana dan Prasarana penunjang


a) Sarana penunjang
Sarana penunjang yang ada di puskesmas Waiwadan yaitu : 1buah mobil
ambulance, 5 buah kendaraan bermotor, buah laptop dan unit computer,
internet wifi
b) Prasarana penunjang
Prasarana penunjang yang di Puskesmas Waiwadan yaitu : 2 rumah
Dinas,

5. Tata Kerja Organisasi

6. Pelaksanaan Pelayanan

7. Visi dan Misi


 Visi
Mewujudkan masyarakat Adonara Barat yang sehat, mandiri, dan berkedaulatan.
 Misi
1) Memberdayakan masyarakat melalui program-program kesehatan
2) Peningkatan pelayanan kesehatan yang prima dan profesional
3) Menjalin kerja sama Lintas Sektor

8. Tugas Pokok dan Fungsi


Uraian Tugas:
a) Membuat laporan Sikda, LPLPO, POR, dan ketersediaan obat.
b) Melakukan pelayanan Obat di Poli Umum
c) Melakukan pelayanan Obat dari nakes desa untuk menganfrak obat.
d) Melakukan pelayanan Obat untuk petugas Rawat Inap dan VK untuk
menganfrak Obat.
e) Melakukan anfrak obat di Dinas Kesehatan
PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR
UPTD PUSKESMAS WAIWADAN - KECAMATAN ADONARA BARAT

BAGAN STRUKUTUR ORGANISASI PUSKESMAS


KEPALA PUSKESMAS KASUBAG TATA USAHA
MARIA S. KOLLI WUHUN,
NIKOLAUS N.KOPONG,A.Md.Kep A.Md.KL

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP PENANGGUNG JAWAB SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
PENANGGUNGJAWAB UKM ESENSIAL
PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN LAB. JARINGAN PELAYANAN PKM MARIA S. KOLLI WUHUN, A.Md.KL
DAN KEPERAWATAN
MARIA LIPA LANGKAMAU, SKM FITRYA KASMIN, SKM dr. SANNY, SE KAROLUS K.SUBAN,AMAK
KEPEGAWAIAN
HELENA ELVY LAMAPAHA, SKM
PELAYANAN PROMKES TERMASUK PUSKESMAS PEMBANTU
PELAYANAN KESEHATAN GIGI MASY PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM RUMAH TANGGA
UKS DESA WUREH
MAGDALENA K KOLIN, A.Md.KG dr. SANNY, SE KAROLINA MIKU GEKA, A.Md.Keb
MARIA LIPA LANGKAMAU, SKM WENDI ARDILA, AM.d. Keb
PELAYANAN KESEHATAN DESA BUKIT SEBURI
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA PELAYANAN KESEHATAN GIGI & MULUT FLORENTINA B LAMAHODA, AMd.Keb
LINGKUNGAN KEUANGAN
LAURENTIA L.PAYON MAGDALENA K.KOLIN,AMd.KG DESA DANIBAO HANDRIANUS VIANEY, A.Md.Kep
FLAVIANA L.SOGEN,A.Md.KL YOHANA MARIA N SATU, AMd.Keb LUSI DERAN DONI, A.Md.Kep
PELAYANAN KIA-KB YANG
PELAYANAN KESEHATAN KERJA PELAYANAN KIA-KB BERSIFAT UKP
BERSIFAT UKM PUSKESMAS KELILING
DIONISIUS HALI SANGA, SKM RUFINA WUA DHENA,A.Md.Keb
SUSILOWATI, SST dr. SANNY, SE
PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT PELAYANAN GAWAT DARURAT
PELAYANAN KES.TRADISIONAL BIDAN DESA
UKM SURYANI SYARIF,A.Md.Kep
KOMPLEMENTER
FITRYA KASMIN, SKM SURYANI SYARIF, A.Md.Kep
PELAYANAN PENCEGAHAN DAN JEJARING FASILITAS PELAYANAN
PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKP KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
PELAYANAN KESEHATAN JIWA WINDIANY, AMd.Gz
ROSALINA L.LIAT, S.Kep, Ns
YOHANA SERI WOLOR, S.Kep, Ns
PELAYANAN PERSALINAN
PELAYANAN KEPERAWATAN
MAGDALENA Y.DASILVA, A.Md.Keb
KESEHATAN MASYARAKAT
MARIA ASTI SAKERA, A.Md.Keb
PELAYANAN RAWAT INAP
HANDRIANUS VIANEY, A.Md.Kep
Ket:
PELAYANAN KEFARMASIAN
:Garis Komando
EMANUEL ROHIDI, S.Farm

: Garis Koordinasi
PELAYANAN LABORATORIUM
KAROLUS K.SUBAN, AMAK
KODE PUSKESMAS SK.KEPALA DINAS KESEHATAN
5309060101 KABUPATEN FLORES TIMUR
NOMOR 08 TAHUN 2019
B. Deskripsi Khusus
a. Program dan kegiatan saat ini

b. Role model
Role model adalah sesorang yang dapat dijadikan teladan. Di Lingkungan Puskesmas
Waiwadan yang saya jadikan teladan adalah Kepala Puskesmas Waiwadan yang
memiliki nilai positif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Bapak Kepala
Puskesmas yakni Bapak Nikolaus Narek Kopong,A.Md.Kep dalam menjalankan
tugasnya sebagai Kepala Puskesmas beliau selalu bekerja tanpa mengenal waktu,
disiplin, tidak menunda pekerjaan, mampu mengayomi kami semua di Puskesmas.
Selain sebagai seorang kepala Puskesmas, eliau juga dapat Saya katakan sebagai
seorang bapak atau teman karena belau dapat meberikan motivasi dan masukan
kepada saya.
BAB III
REALISASI AKTUALISASI

A. Realisasi Kegiatan dan Output


Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
Pada kegiatan yang pertama ini saya melakukan kegiatan konsultasi rancangan
acuan saya kepada Kepala Puskesmas Waiwadan Bapak Nikolaus Narek Kopong,
A.Md. Kep. Tahapan dalam kegiatan ini antara lain:
a. Menyiapkan konsep rancangan aktualisasi
b. Membuat lembar persetujuan pimpinan terkait kegiatan aktualisasi
c. Membuat kontrak waktu dengan pimpinan
d. Menyampaikan ide atau gagasan kepada Kepala Puskesmas
e. Membuat persetujuan dengan pimpinan

Gambar 1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan

Pada tanggal 30 Juli 2019 pukul 11.00 Wita di ruangan kepala Puskesmas saya
bertemu untuk berkoordinasi dengan atasan langsung. Dalam pertemuan tersebut
saya menyampaikan rancangan aktualisasi saya kepada Beliau terkait delapan
kegiatan yang akan saya lakukan. Saya meminta masukan atau saran dari Kepala
Puskesmas terkait rancangan aktualisasi yang telah saya buat, output yang
dihasilkan adalah adanya persetujuan dari kepala puskesmas terkait rancangan
aktualisasi yang telah saya buat. Selain itu Beliau juga memberi saran untuk
melakukan sosialisasi rancangan tersebut kepada seluruh stah di Puskesmas
Waiwadan saat kegiatan lokakrya mini (Lokmin)

Kegiatan 2. Melakukan sosialisasi rancangan acuan kepada seluruh staf di


Puskesmas Waiwadan
dalam melakukan kegiatan sosialisasi rancangan acuan kepada seluruh staf di
Puskesmas Waiwadan, ada beberapa tahap yang saya lakukan antara lain:
a. Menyiapkan materi sosialisasi
b. Menyiapkan daftar hadir sosialisasi
c. Melakukan sosialisasi di Aula Puskesmas Waiwadan

Gambar 2. Melakukan sosialisasi rancangan kegiatan aktualisasi kepada staf


di Puskesmas Waiwadan
Pada tanggal 21 Agustus 2019 saya melakukan sosialisasi tentang rancangan
acuan saya kepada seluruh staf Puskesmas Waiwadan. Pada saat itu bertepatan
dengan prtemuan bulanan yakni Lokakarya Mini (Lokmin). Sblm saya melakukan
kegiatan sosialisasi tersebut saya menyiapkan daftar hadir yang ditandatangani
oleh peserta yang haidr pada saat itu. Dalam sosialisasi tersebut saya
menyampaikan mengenai kegiatan apa saja yang akan saya lakukan dan Pustu
atau Polindes mana saja yang akan saya jadikan sampel.

Kegiatan 3. Membuat leaflet


Sebelum saya melakukan sosialisasi, terlebih dahulu saya membuat leaflet untuk
di bagikan kepada peserta sosialisasi saat kegiatan sosialisasi. Sebelum membuat
leaflet saya terlebih dahulu mengumpulkan referensi untuk membuat leaflet.

Gambar Leaflet Antibotik

Kegiatan 4. Membuat persiapan sosialisasi kekapda perawat bidan tentang


cara pemberian antibotik
Dalam melakukan kegiatan yang ketiga ini ada beberapa tahap yang say lakukan
antara lain:
a. Berkoordinasi dengan pimpinan untuk menentukan waktu dan tempat
pelaksanaan sosialisasi.
Dari hasil koordinasi ini tempat yang di pilih untuk dilakukanya sosialisasi
adalah Aula puskesmas dan waktu yang di pilih adalah minggu ke empat
dalam bulan juli karena dalam minggu pertama sampai minggu ketiga banyak
kegiatan dalm gedung dan luar gedung yang melibatkan perawat dan bidan di
Desa.
b. Mengumpulkan referensi
Referensi yang saya gunakan dalam menyusun materi sosialisasi adalah dari
buku ISO, Farmakologi dan Farmakope
c. Menyusun materi sosialisasi

Dalam menyusun materi sosialisasi saya meminta masukan dari Apoteker


untuk materi yang akan saya sampaikan dalam kegiatan sosialisasi.
d. Menyampaikan informasi pelaksanaan sosialisasi melalui group wa

Untuk menyampaikan informasi kepada perawat bidan terkait pelaksanaan


sosialisaisaya membuat group khusus yang mana di dalamnya ada petugas
desa dalam hal ini perawat atau bidan desa yang saya pilih sebagai sampel
dalam melakukan kegiatan aktualisasi.
e. Berkoordinasi dengan Apotekr untuk menyiapkan surat pendelegasian
wewenang dari Apoteker kepada perawat atau bidan

Gambar contoh surat pendelegasian wewenang


Untuk tahapan menyiapkan surat pendelegasian wewenang, saya
berkoordinasi dengan Apoteker agar surat pendelegasian wewenang itu dapat
di bagi saat kegiatan sosialisasi.

Kegiatan 5. Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Tentang Cara Pemberian


Antibiotik yang Benar
Pada kegiatan yang keempat ini ada beberapa tahapan yang saya lakukan antara
lain:
a. Mengumpulkan perawat atau bidan dari Desa
b. Membuat daftar hadir peserta sosialisasi
c. Melakukan sosialisasi
d. Memberikan surat pendelegasian wewenang dari Apoteker kepada perawat
atau bidan

Sebelum saya melaksanakan kegiatan sosialisasi, saya mengumpulkan terlebih


dahulu perawat atau bidan desa dalam hal ini saya mengingatkan mereka melalui
wa group. Selain itu saya juga menyiapkan daftar hadir peserta sosialisasi dan
juga membagikan brosur tentang antibiotik kepada peserta sosialisasi. Pada saat
sosialisasi peserta sangat antusias, hal ini di buktikan dengan adanya pertanyaan
atau tanggapan dari peserta mengenai pemberian antibiotik. Kegiatan sosialisasi
berakhir dengan penandatangan surat pendelegasian wewenang dari apoteker.

Gambar kegiatan sosialisasi


Kegiatan 6. Melakukan kegiatan monitoring penggunaan antibiotik di Pustu
atau Polindes
Sebelum saya melakukan kegiatan monitoring terlebih dahulu saya meminta ijin
dari kepala Puskesmas untuk melakukan monitoring. Kegiatan ini saya lakukan
tanpa menyampaikan jadwal monitoring kepada petugas di Desa. Hal ini saya
lakukan agar saya mendapat data yang benar. Dari hasil kegiatan ini yang saya
dapatkan adalah masih ada perawat atau bidan yang memberikan antibiotik
kepada pasien. Alasan mereka memberikan antibiotik karena pasien memiliki
kondisi yang membutuhkan obat antibiotik dengan diagnosa sebagai berikut:
bisul, sakit telinga disertai nanah.

Gambar pemantauan di

Kegiatan 7. Membuat Laporan Hasil Monitoring


Setelah saya melakukan kegiatan monitoring saya membuat laporan hasil
monitoring kepada kepala puskesmas. Sebelum mebuat laporan saya
mengumpulkan data hasil monitoring misalnya foto buku register harian untuk
melihat data pasien, diagnosa serta obat yang diberikan. Dari laporan tersebut saya
sampaikan bahwa penggunaan antbiotik sudah tepat dalam hal ini tepat indikasi.

Kegiatan 8. Menyampaikan Hasil Monitoring Kepada Kepala Puskesmas


Tahapan-tahapan dalam kegiatan ini antara lain:
a. Membuat kontrak waktu dengan Kepala Puskesmas
b. Menyampaikan hasil monitoring kepada Kepala Puskesmas

Gambar melaporkan hasil monitoring

Pada tanggal 28 Agustus saya melaporkan hasil monitoring kepada Kepala


Puskesmas. Sebelum saya bertemu terlebih dahulu saya meminta waktu untuk
membuat kontrak waktu dengan Beliau. Dan pada hari itu juga Beliau bersedia
untuk bertemu dengan saya.
Kegiatan 9. Melakukan Evaluasi Akhir

Sebelum melakukan kegiatan ini saya mengumpulkan semua data-data dan


dokumentasi hasil kegiatan serta mencari sumber dan referensi baik dari buku
maupun internet untuk menyusun sebuah laporan pertanggungjawaban. Setelah itu
saya mulai menyusun laporan kegiatan sambil berkoordinasi dengan pimpinan
serta mentor.

B. Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi


Selama kegiatan aktualisasi berlangsung yang menjadi faktor pendukung adalah:
1) Adanya dukungan dari atasan bagi penulis untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi ini
2) Adanya dukungan dan kerjasama dari Apoteker dalam hal pembuatan surata
pendelegasian wewenang kepada perawat atau bidan untuk melaksanakan
pekerjaan kefarmasian di Desa.
3) Adanya dukungan dari rekan kerja di apotek untuk menyiapkan ruangan
untuk kegiatan sosialisasi.
4) Adanya dukungan dan kerjasama dari perawat atau bidan di Desa dalam
kegiatan soisialisasi.
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi
Dalam menjalankan kegiatan aktualisasi yang menjadi faktor penghambat adalah:
Susahnya mengumpulkan perawat dan bidan pada kegiatan sosialisasi karena
banyak kegiatan di luar gedung Puskesmas yang melibatkan seluruh staf
Puskesms Waiwadan.
BAB IV
ANALISA
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai