Anda di halaman 1dari 9

NILAI BerAKHLAK DI INSTANSI

PELATIHAN DASAR CPNS PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN


TAHUN 2023

Instansi : Dinas Kesehatan – UPT RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan
Nama : dr. Anggun Setyawati
NDH :1
Tanggal : 25 Februari 2023

Menuju akselerasi transformasi manajemen ASN dan birokrasi berkelas dunia di 2024,
Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values ASN, yaitu ASN BerAKHLAK dan
diharapkan seluruh ASN di instansi pemerintah dapat menerapkan nilai-nilai dasar
BerAKHLAK, dengan employer branding Bangga Melayani Bangsa. BerAKHLAK
merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif.
RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu instansi pemerintah,
juga tentunya wajib menerapkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK pada setiap pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat. Adapun penerapan nilai-nilai BerAKHLAK di RSKDIA Siti
Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:
A. Berorientasi Pelayanan
Contoh aktualisai nilai Berorientasi pelayanan yang telah diterapkan di RSKDIA Siti
Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Petugas rumah sakit menerapkan Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun dalam
memberikan pelayanan kepada pasien.
Sebagai seorang ASN, kita harus memberikan pelayanan yang prima kepada pasien.
Budaya 5S ini sudah menjadi hal yang rutin diterapkan oleh petugas RSKDIA Siti
Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Budaya pelayanan oleh ASN akan sangat menentukan kualitas pemberian layanan
kepada masyarakat dan tentu berdampak kepada kepuasan pasien.
2. Berlakunya pendaftaran online via mobile jkn yang terhubung ke mesin pendaftaran di
rumah sakit.
RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan adalah rumah sakit tipe B yang khusus
melakukan pelayanan ibu dan anak. Dalam proses pendaftaran rawat jalan, RSKDIA
Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan sudah menerapkan prinsip transparan, yaitu
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut. Pasien yang akan berobat jalan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi
Selatan dapat mendaftar online sebelumnya via aplikasi mobile jkn, sehingga pasien
dapat mengetahui jadwal praktik dokter yang bertugas, nomor antrian, hingga jam
pelayanan yang akan berlangsung.
3. Adil dalam memberikan pelayanan, tidak melakukan diskriminasi.
Dalam konteks ini, petugas di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan sudah
memberikan pelayanan dengan tidak membeda-bedakan pasien. Petugas akan melayani
pasien sesuai dengan urutan kedatangan pasien dan tidak memandang perbedaan
agama, ras, status sosial, maupun penjaminan kelas rawat pasien pada saat berobat.
4. Responsif dalam memberikan pelayanan.
Petugas di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan telah berusah maksimal
dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien. Apabila terdapat
pasien/pengunjung yang kebingungan dalam mendapatkan pelayanan di rumah sakit,
maka petugas akan dengan sigap melayani pertanyaan pasien tersebut.

B. Akuntabel
Contoh aktualisai nilai Akuntabel yang telah diterapkan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Menggunakan barang inventaris di tempat kerja sesuai dengan tupoksi.
Dalam bidang pelayanan di rumah sakit, banyak pekerjaan yang menggunakan fasilitas
seperti kertas, komputer, dan printer. Petugas RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi
Selatan menggunakan ketiga benda tersebut hanya untuk keperluan bekerja, bukan
untuk kepentingan pribadi.
2. Datang ke tempat kerja dengan tepat waktu dan melakukan absensi.
Hampir semua petugas RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan datang tepat
waktu dan melakukan absensi ’finger print’ di bagian lobby rumah sakit. Sebagai
seorang ASN, kita harus menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja, dimulai dari jam
kedatangan yang sesuai dan tidak terlambat.
3. Selalu mematikan perangkat elektronik sebelum meninggalkan tempat kerja/pulang.
Salah satu bentuk penerapan akuntabel adalah menggunakan kekayaan dan barang
milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. Contoh penerapan tindakan
yang dilakukan oleh petugas RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan dengan
hemat energi, mematikan perangkat elektronik dan lampu bila meninggalkan ruangan
dan pada saat pulang. Hal ini dilakukan juga untuk mengurangi biaya operasional yang
dikeluarkan oleh rumah sakit akibat penggunaan listrik yang tidak diperlukan.
4. Tidak memberikan surat keterangan sakit tanpa memeriksa yang bersangkutan.
Sebagai seorang dokter yang menerapkan nilai perilaku akuntabel ‘tidak
menyalahgunakan kewenangan jabatan’, maka tidak akan mengeluarkan surat
keterangan sakit tanpa memeriksa yang bersangkutan. Hal ini juga bisa berhubungan
dengan hukum etik dan melanggar sumpah kedokteran.

C. Kompeten
Contoh aktualisai nilai Kompeten yang telah diterapkan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Banyak pelatihan yang diberikan kepada pegawai.
Untuk meningkatkan kompetensinya, maka pegawai RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan diberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang kemampuan
profesinya. Dalam rangka akreditasi rumah sakit, pelatihan-pelatihan yang diadakan
bukan hanya tentang kompetensi profesi, tetapi dalam lingkup yang lebih luas seperti
pelatihan K3, pelatihan medication error, dan lain-lain.
2. Mempunyai Standar Prosedur Operasional yang jelas dalam bekerja.
Di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan, setiap layanan yang diberikan
kepada pasien ada standar operasionalnya. Petugas rumah sakit akan memberikan
pelayanan yang sesuai dengan SPO.
3. Mudahnya mendapatkan rekomendasi/izin tugas belajar untuk menjadi dokter spesialis.
Pimpinan dan manejemen RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan sangat
mendukung dokter umum yang memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolah ke
tingkat spesialis. Hal ini di tunjukkan dengan mudahnya mendapatkan rekomendasi
sekolah spesialis dari instansi. Belajar ke jenjang S2 maupun spesialis merupakan
bentuk aktualisasi kompeten yang dapat dilakukan.

D. Harmonis
Contoh aktualisai nilai Harmonis yang telah diterapkan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Bersikap empati kepada teman se-instansi yang sedang mengalami musibah.
Kekompakan dan keharmonisan pegawai RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi
Selatan sangat tercermin dalam perilaku pada saat terdapat teman pegawai yang sedang
mengalami musibah. Bila terdapat pegawai yang sakit, maka pegawai lainnya akan
menjenguk dan mendoakan kesembuhan untuknya. Bila terdapat pegawai yang sedang
berduka karena ditinggalkan oleh sanak saudaranya, maka pegawai lainnya akan datang
untuk menghiburnya.
2. Berbicara sopan dan santun baik kepada sesama pegawai maupun kepada
pasien/pengunjung.
Antar sesama pegawai RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan
sikap yang sopan dan santun satu sama lain. Sikap sopan dan santun ini juga terlihat
pada saat petugas melayani pasien/pengunjung di rumah sakit.
3. Menggantikan jadwal dinas teman yang sedang berhalangan hadir.
Bentuk perilaku harmonis oleh pegawai RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi
Selatan juga ditunjukkan dengan mudahnya mencari pengganti jadwal jaga dinas di
rumah sakit. Dokter, perawat maupun petugas lain yang bekerja secara shift tidak
merasa kesulitan untuk mencari jadwal pengganti ketika sedang berhalangan.

E. Loyal
Contoh aktualisai nilai Loyal yang telah diterapkan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Dokter spesialis bersedia jaga/on call 24 jam.
Walaupun jam dinas dokter spesialis telah selesai, namun dokter spesialis RSKDIA Siti
Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan tetap bersedia dihubungi dalam 24 jam bila terdapat
konsul pasien. Dalam keadaan emergency, dokter spesialis tetap datang ke rumah sakit
untuk melakukan pertolongan medis kepada pasien walaupun sudah tengah malam.
2. Menjaga rahasia pasien dengan baik.
Menjaga rahasia pasien merupakan bentuk loyalitas pegawai RSKDIA Siti Fatimah
Provinsi Sulawesi Selatan terhadap masyarakat. Tenaga medis tidak menyebarkan
kondisi pasien kepada pihak yang tidak berkepentingan. Hal ini sudah diterapkan
dengan sangat baik dan harus tetap dipertahankan.
3. Menghormati dan patuh terhadap atasan.
Selalu bersikap hormat merupakan wujud dari apresiasi pegawai kepada atasannya.
Langsung mengerjakan disposisi tugas yang diberikan oleh atasan dan mengerjakannya
dengan tepat waktu. Hal ini sudah berjalan dengan baik di lingkungan RSKDIA Siti
Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan. Setiap tugas yang telah diselesaikan akan diperiksa
langsung dan ditandatangani oleh atasan. Ini merupakan bukti kita sebagai ASN telah
menerapkan sifat loyal pada atasan dan instansi tempat bekerja.
F. Adaptif
Contoh aktualisai nilai Adaptif yang telah diterapkan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Proaktif ikut serta dalam kegiatan tim medis.
RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan rutin mengirimkan tenaga tim medis
di tempat-tempat musibah bencana dan kegiatan besar pemerintahan sebagai bentuk
proaktif selaku ASN BerAKHLAK.
2. Penggunaan SIMRS untuk pengolahan data pasien.
Dalam pengolahan data dan billing pasien yang dirawat, RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan telah menggunakan aplikasi SIMRS di mana petugas rumah sakit
akan menginput data pasien dalam aplikasi tersebut menggunakan komputer.

G. Kolaboratif
Contoh aktualisai nilai Harmonis yang telah diterapkan di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi
Sulawesi Selatan, yaitu:
1. Kolaborasi dengan dokter spesialis dalam konsul pasien spesialistik.
Dokter spesialis merupakan profesional pemberi asuhan di rumah sakit. Kolaborasi
dengan dokter spesialis dalam pelaksanaan intruksi pemeriksaan penunjang dan
pemberian obat kepada pasien di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan
sudah berjalan dengan baik.
2. Kolaborasi dengan farmasi dalam menyiapkan obat.
Sebagai dokter umum yang melakukan pelayanan peresepan obat, dibutuhkan
kerjasama yang baik dengan pihak farmasi/apoteker. Penulisan resep yang benar harus
selalu dicrosscheck oleh farmasi/apoteker. Kolaborasi seperti ini telah berjalan dengan
baik di RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dalam pendidikan
dokter dan penelitian.
Bimbingan teknis dalam hal pendidikan dokter dan penelitian Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin merupakan kerjasama yang telah berlangsung dengan pihak
RSKDIA Siti Fatimah Provinsi Sulawesi Selatan. Pelaksanaan dari nilai kolaboratif ini
sudah sangat baik dan perlu dipertahankan hubungan kerjasamanya.
Matriks Penerapan Nilai-nilai Dasar BerAKHLAK
No Nilai Dasar ASN Bentuk Penerapan Perilaku yang Sesuai Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK Alasan Sulit/Belum Diterapkan
BerAKHLAK dengan Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK yang Sulit/Belum Diterapkan
1 Berorientasi • Menerapkan Salam, Senyum, Sapa, Sopan • Petugas masih sering tidak • Terkadang petugas buru-buru
pelayanan dan Santun dalam memberikan pelayanan. memperkenalkan diri sebelum dalam melakukan pelayanan,
• Berlakunya pendaftaran online via mobile melakukan pelayanan/Tindakan sehingga lupa untuk
jkn yang terhubung ke mesin pendaftaran di kedokteran memperkenalkan diri.
rumah sakit. • Perbaikan atau perbaharuan SPO tidak • Kurangnya kesadaran petugas
• Adil dalam memberikan pelayanan, tidak dilakukan secara berkala. akan pentingnya meng-
melakukan diskriminasi. update SPO yang ada.
• Responsif dalam memberikan pelayanan.
2 Akuntabel • Menggunakan barang inventaris di tempat • Masih terdapat petugas yang tidak • Hal ini terjadi karena
kerja sesuai dengan tupoksi. bertanggungjawab dalam keteledoran petugas yang
• Datang ke tempat kerja dengan tepat waktu menggunakan peralatan di rumah sakit, tidak langsung membereskan
dan melakukan absensi. seperti tidak menyimpan kembali ke alat setelah digunakan.
• Selalu mematikan perangkat elektronik tempat semula.
sebelum meninggalkan tempat kerja/pulang. • Masih terdapat petugas yang hanya • Hal ini karena tidak adanya
• Tidak memberikan surat keterangan sakit melakukan absensi di alat absensi rasa bertanggung jawab,
tanpa memeriksa yang bersangkutan. ‘finger print’, tetapi tidak berada di sikap disiplin dan integritas
tempat tugas selama jam kerja. dalam diri ASN tersebut.
• Penulisan resep oleh dokter belum • Karena faktor kebiasaan dan
sesuai dengan kaidah penulisan resep kurang cermat dalam
yang benar. melakukan tupoksinya.
3 Kompeten • Banyak pelatihan yang diberikan kepada • Kurangnya pemantauan dan evaluasi • Hal ini bisa terjadi karena
pegawai. kepala ruangan terhadap pelaksanaan kelalaian petugas tidak
• Mempunyai Standar Prosedur Operasional SPO oleh pegawai. melaksanakan tugasnya
yang jelas dalam bekerja. dengan kualitas terbaik.
• Mudahnya mendapatkan rekomendasi/izin • Masih terdapat petugas yang enggan • Belum maksimalnya
tugas belajar untuk menjadi dokter spesialis. meningkatkan kompetensinya dengan pendanaan pelatihan berbayar
mengikuti pelatihan atau seminar oleh instansi untuk petugas.
berbayar.
4 Harmonis • Bersikap empati kepada teman se-instansi • Beberapa pegawai masih sering ‘bicara • Ini bisa terjadi karena
yang sedang mengalami musibah. belakang’ keburukan pegawai lain. Hal kurangnya penanaman sikap
• Berbicara sopan dan santun baik kepada ini seringkali berbuntut kepada kurang berprasangka baik kepada
sesama pegawai maupun kepada harmonisnya hubungan satu-dua orang lain dan lebih memilih
pasien/pengunjung. pegawai. untuk menyampaikan
• Menggantikan jadwal dinas teman yang kejelekan seseorang tidak
sedang berhalangan hadir. langsung kepada orangnya.

• Proses hand-over pasien yang masih • Kurangnya tenaga pegawai


sering diwarnai keributan pegawai dalam suatu ruangan bisa
antar ruangan karena saling merasa menyebabkan hal ini terjadi.
beban kerjanya sudah berat. Sehingga,
proses hand-over berjalan dengan
kurang baik.
5 Loyal • Dokter spesialis bersedia jaga/on call 24 jam. • Terkadang masih ada pegawai yang • Kurangnya sikap bermedia
• Menjaga rahasia pasien dengan baik. menyebarkan berita hoax. sosial yang baik sehingga

• Menghormati dan patuh terhadap atasan. tidak menyaring informasi


sebelum menyebarkan.

• Masih ada pegawai yang lalai dalam • Kurangnya kesadaran diri


hal beribadah tepat waktu untuk menjalankan ibadah
dengan tepat waktu, apalagi
kalau sudah sibuk dengan
pelayanan yang berlangsung.
6 Adaptif • Proaktif ikut serta dalam kegiatan tim medis. • Pegawai masih sedikit yang • Pimpinan masih sering
• Penggunaan SIMRS untuk pengolahan data mengajukan ide atau gagasan untuk kurang responsive terhadap
pasien. mengoptimalkan pelayanan. ide-ide pegawai, sehingga
timbul rasa malas pegawai
untuk mengungkapkan ide
atau inovasi baru untuk
mengoptimalkan pelayanan.

• Sistem pencatatan rekam medis masih • Masih sementara


manual, sedangkan tuntutan saat ini perencanaan.
seharusnya sudah menggunakan rekam
medis elektronik.
• Masih banyak pegawai yang ‘gaptek’ • Kurangnya tuntutan dari
dalam mengoperasikan komputer, atasan bahwa semua pegawai
aplikasi, dan software penting dalam harus melek teknologi
menunjang pelayanan. terbaru. Masih terdapat
pembiaran keapa pegawai
yang ‘gaptek’
7 Kolaboratif • Kolaborasi dengan dokter spesialis dalam • Kadang terdapat hambatan pada • Kurangnya ketelitian pegawai
konsul pasien spesialistik. kesalahan persepsi pelayanan antar
• Kolaborasi dengan farmasi dalam sesama pegawai
menyiapkan obat.
• Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin dalam pendidikan
dokter dan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai