Anda di halaman 1dari 53

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS

OPTIMALISASI PENERAPAN PENDOKUMENTASIAN PADA ASUHAN

KEBIDANAN MELALUI METODE SOAP DI RSUD RAJA MUSA

KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

Disusun oleh :

Khairun Nisa, AM.Keb

199303042020122008

Gelombang XV Kelompok 2

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II

GELOMBANG XV TAHUN 2021

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEMENTRIAN DALAM NEGERI REGIONAL BANDUNG


LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Pelatihan Dasar CPNS Golongan II

Angkatan XV Kelompok 2 Tahun 2021

JUDUL : Optimalisasi Penerapan Pendokumentasian

Pada Asuhan Kebidanan Melalui Metode

SOAP di Ruang Ponek RSUD Raja Musa

Kabupaten Indragiri Hilir

NAMA : KHAIRUN NISA, AM.Keb

NIP. : 199303042020122008

GOL. PANGKAT/JABATAN : IIc / PENGATUR

SATUAN KERJA : RSUD RAJA MUSA

Disetujui dapat diimplementasikan pada tahap habituasi, untuk selanjutnya

diujikan dalam Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang dilaksanakan pada

Tanggal 09 Oktober 2021 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Regional Bandung.

Sungai Guntung , 09 Oktober 2021

Coach, Penguji,

Ranti Sofiantini, S.Si, M.AP Muanis Aridlo, M.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini dengan

judul “Optimalisasi Penerapan Pendokumentasian Pada Asuhan

Kebidanan Melalui Metode SOAP Di RSUD Raja Musa Kabupaten

Indragiri Hilir”

Rancangan ini disusun untuk melengkapi persyaratan kelulusan

dalam Kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 di PPSDM Kemendagri

Regional Bandung. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan

terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Drs. H. Yudia Ramli, M.Si, selaku Kepala PPSDM Kemendagri

Regional Bandung;

2. Bapak Muanis Aridlo, M.Pd selaku penguji yang telah meluangkan waktu

untuk menguji rancangan aktualisasi;

3. Ibu Ranti Sofiantini, S.Si, M.AP, selaku coach yang telah memberi

masukan dan nasehat semangat untuk membantu penulis dalam

menyelesaikan Rancangan Aktualisasi;

4. Bapak H. Fauzar, SE., MP, selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Indragiri

Hilir;

5. Bapak dr. Rahmat Susanto, selaku Direktur RSUD Raja Musa Sungai

Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir yang telah

memberikan izin dan dukungan terhadap pelaksanaan Aktualisas dan

Habituasi;

iii
6. Bapak drg. Roy Prasetya selaku Kasi Pelayanan sekaligus mentor yang

telah memberi banyak masukan dan nasehat untuk membantu penulis

dalam menyelesaikan dan menyempurnakan Rancangan Aktualisasi;

7. Ibu Rateh Maiyolanda, Amd.Keb, selaku Kepala Ruangan PONEK

RSUD Raja Musa Sungai Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten

Indragiri Hilir yang telah memberi banyak masukan dan nasehat untuk

membantu penulis dalam menyelesaikan dan menyempurnakan

Rancanga Aktualisasi ini;

8. Rekan kerja para bidan di ruang PONEK RSUD Raja Musa Sungai

Guntung Kabupaten Indragiri Hilir yang telah memberi suport dan

dukungannya;

9. Seluruh Pegawai RSUD Raja Musa Sungai Guntung Kecamatan

Kateman Kabupaten Indragiri Hilir yang telah banyak membantu penulis

dalam menyelesaikan Aktualisasi dan Habituasi di wilayah kerja RSUD

Raja Musa Sungai Guntung Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri

Hilir;

10. Teman-teman Latsar Angkatan XV Tahun 2021 yang telah sama-sama

berjuang memberi dukungan dan masukan kepada penulis dalam

menyelesaikan Rancangan Aktualisasi;

11. Kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

cantumkan satu persatu dalam laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam rancangan ini masih

terdapat kekurangan. Untuk itu berbagai saran dan kritik dari semua pihak

iv
merupakan masukan agar sangat berguna bagi penulis. Akhirnya penulis

berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak.

Indragiri Hilir ,09 Oktober 2021


Hormat penulis,

Khairun Nisa, AM.Keb

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ viii

A. LATAR BELAKANG .......................................................................... 1

B. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP ................................. 3

C. PROFIL INSTANSI ........................................................................... 6

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN

ALTERNATIF SOLUSI ..................................................................... 17

E. RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................... 25

F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI .................................. 42

G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI ........................................... 43

DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja RSUD Raja Musa .................. 7

Tabel 2 Jumlah Tenaga Kerja RSUD Raja Musa ................................... 15

Tabel 3 Identifikasi Isu ........................................................................... 19

Tabel 4 Teknik Tapisan Isu ..................................................................... 21

Tabel 5 Analisis Isu ................................................................................ 23

Tabel 6 Rancangan Aktualisasi .............................................................. 26

Tabel 7 Jadwal Rancangan Aktualisasi ................................................. 43

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur RSUD Raja Musa .................................................... 13

Gambar 2 Isu yang Terpilih dan Ide Kreatif ........................................... 22

Gambar 3 Kerangka Pikir Rancangan Aktualisasi ................................. 42

viii
A. LATAR BELAKANG

Menurut WHO sekitar 80% kematian ibu disebabkan oleh

penyebab langsung obstetrik, seperti perdarahan, sepsis, abortus tidak

aman, preeklampsia/eklampsia, distosia bahu dan partus macet,

sedangkan sekitar 20 % akibat penyebab tidak langsung yaitu penyakit

yang diperburuk oleh kehamilan atau persalinan. Dokumentasi

kebidanan digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan

pasien pada semua kegiatan asuhan kebidanan yang dilakukan oleh

bidan. Dokumentasi berperan sebagai pengumpul, penyimpan, dan

desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah fakta yang

penting secara terus menerus pada suatu waktu terhadap sejumlah

kejadian. Dengan kata lain, sebagai suatu keterangan baik tertulis

maupun terekam, mengenai identitas, anamnesis, penentuan fisik

laboratorium, segala diagnosis pelayanan dan tindakan medis yang

diberikan kepada pasien, serta pengobatan rawat inap dan rawat jalan

maupun pelayanan gawat darurat.

Selain sebagai pencatatan dan pelaporan, dokumentasi

merupakan suatu catatan otentik atau dokumen asli yang dapat

dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi kebidanan sangat

penting bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, hal ini karena

asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien membutuhkan

pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

menuntut tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai

permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan dengan

1
pelayanan yang diberikan. Fungsi pentingnya melakukan dokumentasi

kebidanan adalah untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang telah

dilakukan bidan dan sebagai bukti dari setiap tindakan bidan bila terjadi

gugatan terhadapanya. Tujuan dilakukannya dokumentasi kebidanan

adalah untuk mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka

mencatat kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan,

mengevaluasi tindakan serta sebagai dokumentasi untuk penelitian,

keuangan, hukum dan etika.

Melalui dokumentasi yang diakukan dengan baik dan benar,

diharapkan asuhan kebidanan yang berkualitas dapat dicapai, karena

jaminan kualitas merupakan bagian dari program pengembangan

pelayanan kesehatan. Suatu perbaikan tidak dapat diwujudkan tanpa

dokumentasi yang kontinu, akurat, dan rutin baik yang dilakukan oleh

bidan maupun tenaga kesehatan lainnya. Audit jaminan kualitas

membantu untuk menetapkan suatu akreditasi pelayanan kebidanan

dalam mencapai standar yang telah ditetapkan.

Metode pendokumentasian dalam asuhan kebidanan adalah

SOAP, yang merupakan salah satu metode dokumentasian yang ada,

SOAP merupakan singkatan dari subjektif, Menggambarkan hasil

pengumpulan data klien melalui anamnesa. Objektif, menggambarkan

pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, tes diagnostik

dan dirumuskan dalam data fokus untuk mendukung assesment.

Assesmen, menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan

2
interpretasi data subjektif. Planning, menggambarkan

pendokumentasian dari rencana dan evaluasi assesment.

Metode dokumentasi SOAP merupakan perkembangan informasi

yang sistematis mengorganisir penemuan dan kesimpulan seorang

bidan menjadi suatu rencana asuhan. Metode ini merupakan intisari dari

proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan mengadakan

pendokumentasian asuhan. SOAP merupakan urutan- urutan yang

dapat membantu bidan dalam mengorganisasikan pikiran dalam

memberikan asuhan yang komprehensif.

Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah penulis lakukan

pada tanggal 03 Maret sampai 10 Agustus 2021 di ruang PONEK RSUD

Raja Musa terdapat 90 pasien yang mendapat pelayanan asuhan

kebidanan, baik yang dirawat maupun yang dirujuk, pada

pendokumentasian asuhan kebidanan telihat kurang optimal, banyak

terdapat kesalahan tata letak penulisan anamnesa pasien.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut penulis

memutuskan untuk mengangkat isu “Optimalisasi Penerapan

Pendokumentasian pada Asuhan Kebidanan Melalui Metode SOAP di

RSUD Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir” yang nantinya akan

diaktualisasikan kedalam kegiatan habituasi.

B. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP

1. Tujuan

Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan di atas,

penyusunan Rancangan Aktualisasi ini memiliki tujuan :

3
a. Menerapkan pendokumentasian pada asuhan kebidanan dengan

menggunakan metode SOAP

b. Meningkatkan disiplin dan rasa tanggung jawab antar rekan

tenaga kesehatan di RSUD Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir

c. Mengetahui manfaat pelaksanaan aktualisasi ANEKA dalam

kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan di RSUD Raja

Musa Kabupaten Indragiri Hilir

d. Mengaktulisasikan Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yaitu

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti

Korupsi (ANEKA) dan substansi mata pelatihan Manajmen ASN,

Whole Of Government dan Pelayanan Publik agar membentuk

ASN yang jujur, adil, disiplon, berintegritas, profesional,

mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, dapat

memelihara persatuan bangsa dan negara, serta selalu setia dan

taan pada nilai nilai pancasila dan NKRI

e. Mengetahui antara visi, misi dan nilai organisasi dengan kegiatan

dari isu yang di angkat.

2. Manfaat

Manfaat dari kegiatan Aktualisasi di RSUD Raja Musa

Kabupaten Indragiri Hilir ini :

a. Optimalnya penerapan pendokumentasian pada asahuan

kebidanan dengan menggunakan metode SOAP

b. Dapat menganalisis isu dan permasalahan yang sesuai

TUPOKSI dan SKP dari bidan pelaksana/terampil

4
c. Dapat memberikan pelayanan publik yang lebih bailk lagi dengan

penerapan pendokumentasian pada asuhan kebidanan melalui

metode SOAP

d. Memberikan inspirasi terhadap ASN untuk melakukan

implementasi nilai-nilai ANEKA dalam pelayanan publik

e. Meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Raja Musa Kabupaten

Indragiri Hilir

f. Meningkatan efektifitasi dan efisiensi dari penerapan

pendokumentasin pada asuhan kebidanan

3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan Aktualisasi ini

adalah :

a. Kegiatan Aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar ASN dan

rincian kegiatan sebagai bentuk penyelesaian isu dalam

Rancangan Aktualisasi ini bersumber dari Tugas Pokok Fungsi

(TUPOKSI) serta Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai bidan

pelaksana/terampil di RSUD Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir

dan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah kegiatan yang

sesuai dengan Rancangan Aktualisasi yang telah disusun.

b. Waktu pelaksanaan habituasi dari Rancangan Aktualisasi ini

adalah selama 30 hari kerja terhitung sejak tanggal 12 Oktober

sampai 16 November 2021.

5
c. Kegiatan rancangan aktualisasi ini mengembalikan penerapan

pendokumentasian pada asuhan kebidanan melalui metode

SOAP.

d. Tempat dilaksanakan kegiatan Aktulisasi ini adalah RSUD Raja

Musa Kabupaten Indragiri Hilir.

C. PROFIL RSUD RAJA MUSA SUNGAI GUNTUNG

1. Profil RSUD Raja Musa Sungai Guntung

RSUD Raja Musa terletak di Kecamatan Kateman yang

bernama Sungai Guntung. Dibangun sejak tahun 2003 secara

bertahap. Keberadaannya di kota sungai guntung cukup strategis

dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan palau burung

- Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan pelangiran

- Sebelah timur berbatasan dengan kecamtan teluk belengkong

- Sebelah barat berbatasan dengan provinsi kepulauan riau

Keadaan tanahnya sebagian besar terdiri dari tanah gambut

dan endapan sungai serta rawa-rawa. Daerah ini dapat digolongkan

daerah beriklim tropis basah. Untuk mencapai lokasi RSUD raja

musa sungai guntung harus menyeberangi perairan dengan

menggunakan sarana transportasi sungai/laut dari desa atau pun

kecamatan sekitarnya.

Wilayah kerja RSUD raja musa sungai guntung adalah

wilayah Indragiri hilir bagian utara terdiri dari 5 kecamatan yaitu;

kecamatan kateman,pulau burung,teluk belengkong,pelangiran dan

6
kecamatan mandah. Dengan jumlah penduduk 178,489 jiwa. Terdiri

dari berbagai suku bangsa antara lain: suku melayu, jawa, bugis,

minang, banjar dan suku tapanuli serta warga tionghoa.

Tabel 1
Jumlah Penduduk Wilayah Kerja RSUD Raja Musa Sungai
Guntung
No Kecamatan Jumlah Penduduk
1 Kateman 49.150
2 Pulau Burung 22.778
3 Pelangiran 42.852
4 Teluk Belengkong 19.200
5 Mandah 48.800
Jumlah 178.489
Sumber Data: Kantor Camat

RSUD Raja Musa Sungai Guntung merupakan salah satu

rumah sakit pemerintah kabupaten Indragiri hilir yang dibangun sejak

tahun 2003 secara bertahap dengan luas tanah keseluruhan ± 4,8

Ha di jalan tunas harapan parit 7 sungai guntung menggunkan data

APBD tngkat I dan tingkat II.

RSUD Raja Musa Sungai Guntung mulai difungsikan sejak

bula juli 2007 sebagai rawat inap pasien puskesmas sungai guntung.

Pada tanggal 20 april 2010 dengan surat keputusan kepala dinas

kesehatan provinsi Riau No.446.1/Akr-I/IV/2010/01.234 tentang

pemberian izin penyelenggaraan sementara rumah sakit umum

daerah raja musa sungai guntung. Maka sejak agustus 2010

dilaksanakan penyelenggaraan sementara rumah sakit. Kemudian

dengan keputusan menteri kesehatan republik Indonesia

No.HK.03.05/I/859/11 tentang penetapan kelas RSUD raja musa

sebagai rumah sakit bertipe D. terakhir dengan keluarnya SK dari

7
kepala dinas kesehatan kabupaten Indragiri hilir No :

01/S10RS/PPSDK-IV/2011/873 tentang surat izin operasional tetap

rumah sakit.

Kemudian terbitlah peraturan daerah Nomor 13 tahun 2010

perubahan atas peraturan daerah nomor 31 tahun 2008 tentang

organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah kabupaten Indragiri

hilir dimana rumah sakit umum raja musa sungai guntung adalah

instansi pelaksana teknis daerah yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada bupati Indragiri hilir. Sekarang lagi

diusahakan MOU dengan RSUD puri husada tembilahan tentang

kerjasama dengan dokter spesialis dan juga penempatan residen

spesialis dari kementerian kesehatan republik Indonesia.

2. Visi Misi RSUD Raja Musa Sungai Guntung

a. Visi

“Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Tipe ‘C’ yang Ter

AKREDITASI Tahun 2023 dan Pusat Rujukan di wilayah Indragiri

Hilir bagian Utara. ”

b. Misi

1. Meningkatkan Mutu / Kualitas Pelayanan Kesehatan Kearah

Yang Lebih baik

2. Memberikan pelayanan yang bersifat ramah, tamah dan

bersahabat serta simpatik.

3. Membangun SDM yang professional di bidangnya.

8
4. Mewujudkan management yang efektif ,efisien, tranparan dan

responsive menjawab tuntunan masyarakat.

5. Selalu meningkatkan sarana prasarana rumah sakit yang up

date untuk merespon perkembangan masyarakat.

6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan memberikan

perlindungan hukum dan keselamatan kerja seluruh staf dan

karyawan.

c. Filosofi

Kepentingan dan penyembuhan penderita diatas

segalanya.

3. Tupoksi Bidang/Bagian dan Seksi/Subbidang

a. Direktur dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan

keperawatan, pelayanan medik, penunjang medik dan non

medik.

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah

dibidang pelayanan keperawatan, pelayanan medik,

penunjang medik dan non medik.

3) Pembinaan,pengkoordinasian dan pelaksanaan tugas

dibidang dibidang pelayanan keperawatan ,pelayanan

medik,penunjang medik dan non medik.

4) Pengkoordinasian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

kapasitas SDM aparatur.

9
5) Pengkoordinasian pelaksanaan penelitian,pengembangan

dan pemasaran.

6) Pengkoordinasian pengelolaan administrasi, keuangan,

hukum dan kehukuman.

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati dengan

tugas dan fungsinya.

b. Kepala sub bagian tata usaha mempunyai tugas,melaksanakan

tugas sebagaian direktur lingkup ketatausahaan. Kepala sub tata

usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Mengkoordinasikan persiapan dan penyusunan kebijakan

teknis lingkup ketata usahaan, pelayanan dan keperawatan.

2) Pelaksanaan perencanaan program,kegiatan dan anggaran

rumah sakit.

3) Penyelenggaran pelayanan dan penglolaan adminstrasi

rekam medik, administrasi umum,keuangan, kepegawaian,

surat menyurat, arsip dan kepustakaan.

4) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah lingkup ketata usahaan.

5) Penyelenggaraan urusan rumah tangga,keprotokolan dan

hubungan masyarakat serta perlengkapan.

6) Pengkoordinasian pelayanan penanganan permasalahan

kesehatan, pelayanan informasi dan publikasi.

10
7) Pengkoordinasian penyusunan pelaporan yang meliputi

laporan kinerja, akuntabilitas dan laporan pelaksanaan

program dan kegiatan rumah sakit.

8) Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh direktur

sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

c. Kepala seksi pelayanan mempunyai tugas,melaksanakan

sebagian tugas direktur lingkup penyelenggaraan pelayanan.

Kepala seksi pelayanan mempunyai fungsi :

1) Penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup seksi

pelayanan.

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan atas

penyelenggaraan pemerintahan lingkup pelayanan.

3) Pelaksanaan program dan kegiatan rumah sakit lingkup

penataan, pengelolaan kebutuhan pelayanan medik dan

penunjang medik, pemantauan dan pengawasan

penggunaan fasilitas medik dan penunjang medik serta

pengawasan dan pengendalian penerimaan pasien disemua

unit instansi.

4) Pelaporan penyelenggaraan program dan kegiatan seksi.

5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya.

d. Kepala seksi keperawatan mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas direktur lingkup pelayanan keperawatan. Kepala

seksi keperawatan mempunyai fungsi :

11
1) Penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup seksi

keperawatan

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah

daerah lingkup keperawatan

3) Pelaksanaan program dan kegiatan rumah sakit lingkup

bimbingan pelaksanaan asuhan, pelayanan

keperawatan,pengawasan dan pengendalian etika serta mutu

keperawatan, pendidikan dan pelatihan serta

penyelenggaraan penyuluhan kesehatan

4) Pengaturan jadwal dan pembagian keperawatan bagi perawat

dan tenaga pembantu perawat

5) Pelaporan penyelenggaraan program dan kegiatan seksi

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati Indragiri Hilir No 25 Tahun

2010 tanggal 2 desember tentang Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan

Structural di Lingkungan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Indragiri Hilir.

Adapun susunan organisasi tugas, fungsi dan struktur

organisasi SKPD terdiri dari :

12
Gambar 1
Struktur Organisasi

DIREKTUR
dr.RAHMAT SUSANTO

KELOMPOK JABATAN KA.BAGIAN TATA USAHA


FUNGSIONAL NETTY, SKM, MM

KA.Seksi Pelayanan KA.Seksi Keperawatan


drg. ROY PRASETYA Ns.SAIDAH ULFAH,S.Kep

5. Data dan Informasi Lain yang Relevan

a. Tugas pokok dan fungsi

1. Tugas pokok

Berdasarkan peraturan daerah nomor 13 tahun 2010

perubahan atas peraturan daerah nomor 31 tahun 2008

tentang organisasi dan kerja lembaga teknis daerah

kabupaten Indragiri hilir. Rsud raja musa mempunyai tugas

melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan

berhasil guna dengan mengutamakan upaya

penyembuhan,pemulihan yang dilaksanakan secara

serasi,terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan

13
dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan

perundang undangan yang berlaku

2. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut

diatas. Rsud raja musa sungai guntung menyelenggarakan

beberapa fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan

keperawatan, pelayanan medik, penunjang medik dan

non medik

2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah dibidang pelayanan keperawatan,

pelayanan medik, penunjang medik dan non medik

3) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan, pelayanan

medik,penunjang medik, asuhan keperawatan dan

pelayanan rujukan

4) Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan

pengembangan kapasitas SDM aparatur

5) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pelayanan

keperawatan, pelayanan medik, penunjang medik dan

non medik

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya

14
Tabel 2
Data ketenagaan RSUD Raja Musa Sungai Guntung Tahun 2021

b. Pelayanan RSUD Raja Musa Sungai Guntung meliputi:

1. Unit Gawat Darurat

Meliputi EMG umum/perawatan yang melayani tindakan

kegawat daruratan, luka, sirkumsisi, eksisi tumor jinak dan

kasus emergency pasien umum.

15
2. Ruang rawat inap

Terdiri dari 4 ruangan penyakit dalam,ruangan penyakit

anak,ruangan kebidanan dan Umum. Dengan jumlah tempat

tidur dan jumlah pasien yang ada saat ini maka jumlah BOR

64 %

3. Ruang rawat jalan

Saat ini terbagi menjadi 5 poliklinik meliputi poliklinik umum,

poliklinik anak, poliklinik KIA/KB, poliklinik gigi, poliklinik

Fisioterapi, poliklinik TB Dots dan poliklinik penyakit dalam

4. Ruang penunjang medis

Terdiri dari Pelayanan Radiologi dan laboratorium yang

melayani pemeriksaan darah lengkap, darah rutin, urine

lengkap, pewarnaan, BTA, serologi, narkoba, HIV, DBD,

typhoid, GDS, asam urat,cholesterol,rontgen ( Unit Pelayanan

Radiologi) dan terapi fisik (Unit Pelayanan fisoterapi)

5. Pelayanan PONEK dan kebidanan

Terdiri dari pelayanan tindakan kasus-kasus emergency

kebidanan dan neonatus secara komprehensif seperti

persalinan normal, dengan penyulit, curretage, retensio

placenta dan lain-lainnya

6. Poliklinik spesialis

Terdiri dari poliklinik spesialis penyakit dalam dan poliklinik

penyakit anak yang dikontrak untuk masa kerja enam bulan

dan melayani pasien rawat jalan pada jam kerja. Seharusnya

16
ada empat spesialis yaitu bedah, kandungan, penyakit dalam

dan spesialis penyakit anak.

7. Pelayanan ambulance

Antar jemput pasien rujukan dari pelabuhan ke rumah sakit

raja musa atau sebaliknya dan juga untuk mengantar pasien

pulang ke rumah setelah perawatannya selesai.

D. IDENTIFIKASI MASALAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS DAN

ALTERNATIF SOLUSI

1. Identifikasi Isu

Isu, rumor, atau desas-desus adalah suatu konsekuensi atas

beberapa tindakan yang dilakukan oleh satu atau beberapa pihak

yang dapat menghasilkan negosiasi dan penyesuaian sektor swasta,

kasus pengadilan sipil atau kriminal atau dapat menjadi masalah

kebijakan publik melalui tindakan legislatif atau perundangan

menurut Hainsworth & Meng. Sedangkan menurut Barry Jones &

Chase isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang

siap diambil keputusannya. Isu merepresentasikan suatu

kesenjangan antara praktik korporat dengan harapan-harapan para

stakeholder. Berdasarkan definisi yang telah disebutkan di atas, isu

adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi

yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek

negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Isu dapat

muncul dalam suatu organisasi dan tidak dapat diprediksi

sebelumnya, oleh sebab itu organisasi diminta untuk selalu siap

17
mengatasi isu-isu yang memungkinkan dapat membuat organisasi

tersebut menjadi krisis. Penanganan isu oleh organisasi beragam,

hal ini berkaitan dengan seberapa besar potensi isu yang muncul

tersebut mempengaruhi organisasi. Kemunculan sebuah isu

awalnya disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian pengertian yang

dimiliki oleh pihak manajemen organisasi. Isu terjadi ketika sebuah

masalah menjadi terfokus pada satu pertanyaan khusus yang bisa

mengarahkan pada pertikaian dan beberapa jenis resolusi. Rumah

sakit adalah integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan

dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),

penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit

(preventif) kepada masyarakat. Sebagai ASN hendaknya mampu

memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dengan

baik. ASN mempunyai peran sebagai pelaksana kebijakan publik,

pelayanan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Untuk itu,

ASN harus mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN seperti

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti

Korupsi, serta melaksanakan fungsi Manajemen ASN, Whole of

Government, dan Pelayanan Publik dalam pelaksanaan tugas, dan

fungsi perannya. Untuk melaksanakan rancangan aktualisasi yang

disusun, diperoleh isu yang menjadi polemik di RSUD Raja Musa

Kabupaten Indragiri Hilir, isu diangkat berdasarkan hasil observasi

dan isu diangkat karena tidak berjalannya dengan baik fungsi

Manajemen ASN, Whole of Government serta Pelayanan Publik.

18
Berdasarkan pengalaman selama bertugas di RSUD Raja Musa

Kabupaten Indagiri Hilir, ditemukan beberapa masalah atau isu yang

aktual. Adapun isu-isu yang diangkat sebagai identifikasi kasus

dalam pelaksanaan pembuatan Rancangan Aktualisasi di RSUD

Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir sebagai berikut :

1. Masih rendahnya pemahaman pasien post partum dan keluarga

tentang mobilisasi dini pada masa nifas di ruang kebidanan

RSUD Raja Musa.

2. Belum optimalnya penerapan pendokumentasian pada asuhan

kebidanan di ruang PONEK RSUD Raja Musa.

3. Masih rendahnya pemahaman ibu post partum dan keluarga

tentang pemenuhan kebutuhan gizi pada masa nifas di ruang

kebidanan RSUD Raja Musa.

Berdasarkan uraian di atas, identifikasi isu yang berkaitan

dengan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Aparatur Sipil

Negara (ASN) sebagai berikut :

Tabel 3
Identifikasi Isu

Sumber Kondisi Saat Kondisi yang


No Isu
Isu Ini di Harapkan
1. Masih Aspek Pasien masih Pasien post
rendahnya Respon merasa takut partum dan
pemahaman User dan ragu keluarga
pasien post untuk memahami
partum dan melakukan tentang manfaat
keluarga gerakan pada mobilisasi dan
tentang masa nifas tahapan
mobilisasi dini mobilisasi pasca
pada masa operasi
nifas di ruang sehingga
kebidanan mengurangi

19
RSUD Raja rasa takut dan
Musa ragu untuk
melakukan
gerakan pada
masa nifas
2. Belum Aspek Pendokument Bidan
optimalnya Alur dan asian pada melengkapi
penerapan Metode asuhan pendokumentasi
pendokument Kerja kebidanan an pada asuhan
asian pada belum optimal kebidanan
asuhan
kebidanan di
ruang
PONEK
RSUD Raja
Musa
3. Masih Aspek Pasien post Pasien post
rendahnya Respon partum dan partum dan
pemahaman User keluarga keluarga
ibu post masih percaya memahami dan
partum dan dengan mitos mengetahui
keluarga mitos yang bahwa
tentang menyesatkan pentingnya
pemenuhan tentang pemenuhan
kebutuhan makanan kebutuhan gizi
gizi pada untuk ibu nifas pada ibu nifas
masa nifas di
ruang
kebidanan
RSUD Raja
Musa

2. Teknik Tapisan Isu

Penetapan isu dilakukan melalui analisis isu dengan

menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu

ini betujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menetukan pritotasi

isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan

kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Teknik yang digunakan

dalam menapis isu adalah dengan menggunakan teknik analisis

USG. Teknik USG memiliki 3 kriteria, yaitu Urgensi, seberapa

20
besarnya masalah tersebut untuk diselesaikan berkaitan dengan

dimensi waktu. Seriuossnes, dimana kriteria ini mengaju pada

penyelesaian masalah yang berkaitan dengan akibat yang bisa

menimbulkan masalah baru. Grow, artinya kemungkinan

berkembang atau memburuknya masalah jika tidak segera

diselesaikan. Hasil analisis isu ruang PONEK RSUD Raja Musa

dengan menggunakan metode USG yaitu sebagai berikut :

Tabel 4
Teknik Tapisan Isu

No Isu U S G Total Ranking


1 Masih rendahnya
pemahaman pasien post
partum dan keluarga
tentang mobilisasi dini pada 1 2 3 6 III
masa nifas di ruang
kebidanan RSUD Raja
Musa
2 Belum optimalnya
penerapan
pendokumentasian pada 3 4 5 12 I
asuhan kebidanan di ruang
PONEK RSUD Raja Musa
3 Masih rendahnya
pemahaman ibu post
partum dan keluarga
tentang pemenuhan 2 3 4 9 II
kebutuhan gizi pada masa
nifas di ruang kebidanan
RSUD Raja Musa
Keterangan :

U = Urgency, S = Seriousness, G = Growth

Interval penentu prioritas

1. Angka 1 : Sangat tidak mendesak

2. Angka 2 : Tidak mendesak

3. Angka 3 : Cukup mendesak

21
4. Angka 4 : Mendesak

5. Angka 5 : Sangat mendesak

Setelah melakukan analisis menggunakan teknik USG dan

berdasarkan ranking yang didapat, maka isu yang memiliki tingkat

USG yang paling mendesak yaitu “Belum optimalnya penerapan

pendokumentasian pada asuhan kebidanan di ruang PONEK RSUD

Raja Musa”.

Berdasarkan skoring USG yag di buat maka alternatif isu yang

terpilih adalah melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada rekan

kerja mengenai lembar pengkajian awal pada asuhan kebidanan di

ruang PONEK RSUD Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir, dan

didapatkan simpulan isu pokok yang menjadi prioritas dan adanya

upaya yang harus dilakukan yaitu “Optimalisasi Penerapan

Pendokumentasian Pada Asuhan Kebidanan Melalui Metode SOAP

di RSUD Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir”.

Gambar 2
Isu yang Terpilih dan Ide Kreatif

Isu Utama Terpilih Ide Kreatif

Belum optimalnya
penerapan Optimalisasi Penerapan
pendokumentasian pada Pendokumentasian
asuhan kebidanan di Pada Asuhan Kebidanan
ruang PONEK RSUD Raja Melalui Metode SOAP di
Musa Kabupaten Indragiri RSUD Raja Musa
Hilir Kabupaten Indragiri Hilir

22
3. Analisis SWOT

Setelah menapis isu dengan teknik tapisan isu USG,

selanjutnya adalah menganalisi isu. Analisi isu yang digunakan

adalah analisis isu dengan menggunakan SWOT. Analisis SWOT

bertujuan bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan suatu strategi. Analisi ini didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan

peluang (oppurtunities), namun secara bersamaan dapa

menimbulkan kelemahan (weaknesnes) dan ancaman (threats). Dari

tapisan isu di atas, diperoleh hasil analisis SWOT sebagai berikut :

Tabel 5
Analisis SWOT

Kekuatan Kelemahan
1. Pendokumentasian 1. Jumlah bidan dan
asuhan kebidanan beban kerja yang
menggunakan tinggi sehingga
metode SOAP pendokumentasian
2. Adanya kemauan belum optimal
Matriks SWOT
bidan untuk 2. Jarang dilakukan
melakukan audit
pendokumentasian pendokumentasian
3. Pendokumentasian
yang dilakukan
belum benar
Peluang Kekuatan-Peluang Kelemahan-Peluang
1. Adanya program Kemauan dan Tersedia format
pelatihan yang kemampuan bidan pendokumentasian
dapat membantu untuk melakukan yang membuat kinerja
bidan dalam pendokumentasian bidan lebih efektif dan
melakukan sesuai format dan efisien sehingga
pendokumentasian metode SOAP beban kerja berkurang
yang benar dengan benar
2. Tersedia format
pendokumentasian
yang membuat
kinerja bidan lebih
efektif dan efisien

23
3. Tingkat pendidikan
bidan bervariasi
Ancaman Kekuatan-Ancaman Kelemahan-Ancaman
1. Tuntutan Pendokumentasian pendokumentasian
masyarakat yang baik dan benar yang efektif dan
terjadap dapat memberikan efisien mempermudah
pelayanan yang pelayanan yang lebih dan mengurangi
lebih baik lagi baik sesuai beban kerja bidan
2. Kesalahan dalam kebutuhan pasein dalam
pendokumentasian pendokumentasian
data pasien
3. Peningkatan
beban kerja bidan

Berdasarkan judul diatas, maka rencana kegiatan pada

rancangan aktualisasi ini dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Membuat telaahan staf mengenai identifikasi Isu yang akan di

aktualisasikan menggunakan teknik menapisan isu USG

(Urgency, Seriousness dan Growth) dan teknik analisis isu

SWOT .

2. Konsultasi dengan mentor dan atasan mengenai rancangan

kegiatan aktualisasi

3. Menginformasikan rencana sosialisasi dan penerapan lembar

pengkajian awal pada asuhan kebidanan di ruang PONEK RSUD

Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir

4. Melakukan kegiatan sosialisasi dan penerapan tentang

penerapan pendokumentasian pada asuhan kebidanan sesuai

dengan menggunakan metode SOAP

5. Monitoring dan evaluasi penerapan pendokumentasian lembar

pengkajian awal pada asuhan kebidanan.

24
E. RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : RSUD Raja Musa

Identifikasi Isu : 1. Masih rendahnya pemahaman pasien post partum dan keluarga tentang mobilisasi dini

pada masa nifas di ruang kebidanan RSUD Raja Musa

2. Belum optimalnya penerapan pendokumentasian pada asuhan kebidanan di ruang

PONEK RSUD Raja Musa

3. Masih rendahnya pemahaman ibu post partum dan keluarga tentang pemenuhan

kebutuhan gizi pada masa nifas di ruang kebidanan RSUD Raja Musa

Isu yang Diangkat : Belum optimalnya penerapan pendokumentasian pada asuhan kebidanan di ruang PONEK

RSUD Raja Musa

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Penerapan Pendokumentasian Pada Asuhan Kebidanan Melalui Metode SOAP

di RSUD Raja Musa Kabupaten Indragiri Hilir

25
Tabel 6
RANCANGAN AKTUALISASI

Keterkaitan Kontribusi Penguatan


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Terhadap Visi Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1. Membuat telaahan 1. Merancang 1. Draft telaahan staf Akuntabilitas Membuat telaahan Nilai organisasi
staf mengenai telaahan staff. yang di konsulkan Membuat telaahan staf mengenai isu dapat
identifikasi Isu 2. Membuat darft dengan mentor staff sesuai dengan yang akan menguatkan
yang akan di telaahan staff isu dan atasan terkait fakta yag ditemukan diaktualisasikan nilai budaya
aktualisasikan identifikasi yang merupakan ide di lapangan dan sesuai dengan Visi kerja yaitu jujur,
menggunakan yang sesuai diajukan untuk dam Misi RSUD bertanggung
akan di bahas
teknik tapisan isu dengan fakta dan kepentingan Raja Musa yaitu jawab, sopan
USG (Urgency, 3. Menyerahkan aktual pelayanan publik “Membangun SDM dan bersih
Seriousness dan telaahan staff 2. Dokumentasi yang lebih baik lagi yang professional
Growth) dan pada mentor dan kegiatan di bidangnya”.
analisis isu SWOT. atasan Nasionalisme
Berdiskusi dengan
mentor dan atasan
terkait isu
identifikasi yang
akan dipilih sebagai
rancangan
aktualisasi yang
akan diangkat.

26
Etika Publik
Membuat telaahan
staf dengan cermat
dan penuh
integritas.
Melaksanakan
diskusi bersama
mentor dengan
menunjukkan sikap
hormat dan
menggunakan tata
bahasa yang sopan
dan baik.
Mendengarkan
arahan dan
masukan dari
mentor dan atasan.

Komitmen Mutu
Efektik, efesien dan
jelas dalam
menentukan
gagasan
pemecahan
masalah sehingga
kegiatan berjalan
lancar.

27
Anti Korupsi
Berani
mengemukakan
pendapat, jujur
dalam
menyampaikan ide
yang akan
dilaksanakan sesuai
dengan kondisi di
lapangan.

Whole Of
Government
Mengkomunikasikan
telaahan staff
kepada pimpinan
sebagai bentuk
koordinasi antara
atasan dan
bawahan dalam
mengajukan suatu
kegiatan.

Manajemen ASN
Membuat telaahan
staff dengan

28
profesional
merupakan bentuk
ASN sebagai
Pelaksana
Kebijakan Publik;
dan kewajiban
dalam
melaksanakan
kebijakan yang
dirumuskan pejabat
pemerintahan.

Pelayanan Publik
Mengutamakan
kepentingan publik
dalam pembuatan
telaahan staff

2. Konsultasi dengan 1. Menemui mentor 1. Mendapatkan Akuntabilitas Melakukan Nilai organisasi


mentor dan atasan dan atasan serta arahan, bimbingan Berkoordinasi konsultasi dengan dapat
mengenai mengatur waktu dan persetujuan dengan mentor dan metor dan atasan menguatkan
rancangan pertemuan tentang sosialisasi atasan dengan berkaitan dengan nilai budaya
kegiatan 2. Menyampaikan dan koordinasi penuh tanggung visi dan misi kerja yaitu
aktualisasi gagasan dan kepada rekan kerja jawab dan meminta RSUD Raja Musa responsif, jujur,
mengenai lembar izin untuk yaitu

29
tujuan kepada pengkajian awal melaksanakan “Meningkatkan profesionalisme,
mentor dan atasan pada asuhan kegiatan rancangan Mutu / Kualitas dan berani
3. Mendapatkan kebidanan di ruang aktualisasi Pelayanan
umpan balik dari PONEK RSUD Kesehatan Kearah
mentor dan atasan Raja Musa Nasionalisme Yang Lebih baik”
Kabupaten Indragiri Bermusyawarah
Hilir dan untuk
2. Dokumentasi mendapatkan
kegiatan kesepakatan
bersama dengan
mentor dan atasan

Etika Publik
Besikap hormat,
santun dan sopan
dalam melakukan
konsultasi kepada
mentor dan atasan
dalam
melaksanakan
pelayanan publik

Komitmen Mutu
Menyampaikan
usulan-usulan yang
berorientasi mutu,

30
demi tercapainya
tujuan program
dengan efektif dan
efisien

Anti Korupsi
Berani
mengemukakan
pendapat kepada
mentor dan atasan,
bertangguang jawab
dan bekerja keras
melaksanakan
arahan dari mentor
dan atasan

Whole Of
Government
Memperoleh
masukan serta
arahan dan
mendapatkan ilmu
untuk meningkatkan
kapasitas dan
kemampuan diri

31
Manajemen ASN
Mencatat dan
menerapkan hasil
konsultasi sesuai
dengan perintah
mentor dan atasan

Pelayanan Publik
Hasil konsultasi
bertujuan untuk
mendapatkan
arahan agar
tercapainya
pelayanan yang
mudah, efektif dan
efisien

3. Menginformasikan 1. Berkoordinasi 1. Tenaga kesehatan Akuntabilitas Melakukan Nilai organisasi


rencana sosialisasi dengan rekan di ruang PONEK Kegiatan sosialisasi konsultasi dengan dapat
dan penerapan kerja di RSUD RSUD Raja Musa kepada rekan kerja metor dan atasan menguatkan
pendokumentasian Raja Musa memahami dan tenaga kesehatan mengenai rencana nilai budaya
pada asuhan mengenai rencana mengerti tahapan merupakan sosialisasi kerja yaitu
kebidanan di aktualisasi pengisian lembar tanggung jawab dan berkaitan dengan bertanggung
ruang PONEK 2. Memaparkan dan pengkajian awal bentuk sikap visi dan misi jawab,
RSUD Raja Musa menjelaskan pada asuhan partisifasif terhadap RSUD Raja Musa partisipatif,
mengenai lembar kebidanan peran dan fungsi yaitu responsif,

32
Kabupaten pengkajian awal 2. Dokumentasi ASN sebagai “Meningkatkan berani dan
Indragiri Hilir pada asuhan Kegiatan pelayan publik Mutu / Kualitas transparan
kebidanan Pelayanan
Nasionalisme Kesehatan Kearah
Menginformasikan Yang Lebih baik”
rencana kegiatan
sosialisasi dan
penerapan lembar
pengkajian awal
pada asuhan
kebidanan demi
kepentingan
bersama

Etika Publik
Melaksanakan
sosialisasi kepada
rekan kerja tenaga
kesehatan dengan
menggunakan
bahasa yang baik,
sopan, santun dan
saling menghargai

Komitmen Mutu
Sosialisasi
dilaksanakan untuk
meningkatkan

33
partisipasi dan
peran serta rekan
kerja tenaga
kesehatan dalam
meningkatkan
efisiensi dan
efektifitas kerja
sehingga
tercapaiannya
tujuan yang
diinginkan

Anti Korupsi
Bersikap peduli,
transparan,
bertanggung jawab
dan berkeinginan
untuk menjadi lebih
baik sebagai
pelayan publik

Whole Of
Government
Berkolaborasi antar
rekan kerja tenaga
kesehatan untuk
mencapai tujuan

34
bersama yang lebih
baik lagi

Manajemen ASN
Mencatat masukan,
saran dan kritik dari
rekan kerja tenaga
kesehatan

Pelayanan Publik
Mendukung fungsi
dan peran ASN
sebagai pelayan
publik dan
pelaksana kebijakan
publik

4. Melakukan 1. Memberikan 1. Rekan kerja Akuntabilitas Melakukan Nilai organisasi


kegiatan sosialisasi kepada tenaga kesehatan Memberikan kegiatan dapat
sosialisasi dan rekan kerja tenaga dapat memahami sosialisasi dan sosialisasi dan menguatkan
penerapan tentang kesehatan tentang dan mengerti edukasi merupakan penerapan tentang nilai budaya
pendokumentasian pendokumentasian tentang tanggunag jawab pendokumentasian kerja yaitu
pada asuhan pada asuhan pendokumentasian dan integritas dalam pada asuhan bertanggung
kebidanan sesuai kebidanan dengan pada asuhan pelayanan publik kebidanan sesuai jawab,
dengan metode metode SOAP kebidanan dan dengan metode partisipatif,
SOAP melakukan Nasionalisme SOAP berkaitan responsif,
penerapannya Memberikan dengan visi dan berani dan
dalam bekerja sosialisasi dan misi RSUD Raja transparan

35
2. Dokumentasi edukasi dengan Musa yaiutu
kegiatan profesional dan rasa “Memberikan
penuh tanggung pelayanan yang
jawab demi bersifat ramah,
kepentingan tamah dan
pelayanan publik bersahabat serta
yang lebih baik lagi simpatik”

Etika Publik
Menyampaikan
sosialisasi dengan
menggunakan
bahasa yang baik,
sopan santun dan
mudah dimengerti
sehingga dapat
meningkatkan
kesadaran rekan
kerja tenaga
kesehatan tentang
lembar pengkajian
awal pada asuhan
kebidanan

Komitmen Mutu
Sosialisasi
dilaksanakan untuk
meningkatkan

36
partisipasi dan
kesadaran tenaga
kesehatan sehingga
tercapai tujuan yang
diinginkan

Anti Korupsi
Sosialisasi yang
dilakukan
menunjukkan sikap
peduli dan tanggung
jawab terhadap
kesehatan ibu di
ruang PONEK
RSUD Raja Musa

Whole Of
Government
Integrasi dalam
penyampaian
informasi mengenai
lembar pengkajian
awal pada asuhan
kebidanan

37
Manajemen ASN
Memberikan
sosialisasi
merupakan
tanggung jawab
ASN dalam
melaksanakan
pelayanan publik

Pelayanan Publik
Rekan kerja
memahami dan
menerapakan
kembali
pendokumentasian
lembar pengkajian
awal pada asuhan
kebidanan di ruang
PONEK RSUD Raja
Musa

5. Monitoring dan 1. Menyampaikan Laporan evaluasi Akutabilitas Monitoring dan Nilai organisasi
evaluasi hasil laporan pada hasil kegiatan Laporan hasil evaluasi dapat
penerapan mentor dan atasan kegiatan dan penerapan menguatkan
pendokumentasian evaluasi merupakan pendokumentasian nilai budaya
2. Mendapat umpan
lembar pengkajian bentuk akuntabilitas lembar pengkajian kerja yaitu
awal pada asuhan balik, evaluasi, dalam awal pada asuhan bertanggung
kebidanan kritik dan saran kebidanan sesuai jawab,

38
dari mentor dan meningkatkan dengan visi dan partisipatif,
atasan kinerja misi RSUD Raja responsif,
Musa yaitu berani dan
Nasionalisme “Meningkatkan transparan
Laporan hasil sarana prasarana
kegiatan dan rumah sakit yang
evaluasi digunakan up date untuk
sebagai tolak ukur merespon
dalam kemajuan perkembangan
pelayanan publik masyarakat

Etika Publik
Menyusun laporan
dengan cermat,
bersikap hormat dan
sopan pada saat
menyampaikan hasil
laporan dengan
mentor dan atasan

Komitmen Mutu
Laporan hasil
kegiatan dan
evaluasi merupakan
dasar perbaikan
terhadap kualitas
pelayanan publik

39
Anti Korupsi
Memberikan dan
menyampaikan
laporan hasil dan
evaluasi secara
jujur, transparan
dan bertanggung
jawab

Whole Of
Government
Melalui kegiatan
sosialisasi dan
evaluasi merupakan
bentuk kerjasama
dan koordinasi
dalam organisasi

Manajemen ASN
Laporan dhasil
kegiatan dan
evaluasi merupakan
bentuk tanggung
jawab ASN dalam
menjalankan tugas

40
Pelayanan Publik
Laporan hasil
kegiatan dan
evaluasi merupakan
bentuk tanggung
jawab untuk
meningkatkan
kualitas pelayanan
publik

41
F. FRAMEWORK RANCANGAN AKTUALISASI
Gambar 3
Kerangka Pikir Rancangan Aktualisasi

Gagasan Pemecahan Isu

Optimalisasi Penerapan Pendokumentasian


Identifikasi Isu Pada Asuhan Kebidanan Melalui Metode
SOAP di RSUD Raja Musa Kabupaten
Indragiri Hilir
1. Masih rendahnya pemahaman pasien
Isu yang diangkat 1. Planning
post partum dan keluarga tentang
mobilisasi dini pada masa nifas di ruang  Membuat telaahan staf
kebidanan RSUD Raja Musa  Konsultasi dengan mentor dan atasan
2. Belum optimalnya penerapan Belum optimalnya penerapan 2. Organizing
pendokumentasian pada asuhan pendokumentasian pada  Menjalin komunikasi yang baik dengan
kebidanan di ruang PONEK RSUD Raja asuhan kebidanan di ruang mentor, atasan dan rekan kerja
Musa PONEK RSUD Raja Musa 3. Actuating
3. Masih rendahnya pemahaman ibu post  Menginformasikan rencana sosialisasi
partum dan keluarga tentang  Melakukan kegiatan sosialisasi dan
pemenuhan kebutuhan gizi pada masa
penerapan
nifas di ruang kebidanan RSUD Raja
Musa 4. Controling
 Evaluasi dan pelaporan hasil
aktualisasi

42
G. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI

Tabel 7
Jadwal Rancangan Aktualisasi

Pelaksanaan (12 Oktober – 16 November 2021)

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V


No. Kegiatan (12-14 (15-18 (18-31 (1-9 (10-16
Oktober Oktober Oktober November November
2021) 2021) 2021) 2021) 2021)

1. Membuat telaahan staf mengenai identifikasi


Isu yang akan di aktualisasikan
menggunakan teknik tapisan isu USG
(Urgency, Seriousness dan Growth) dan
analisis SWOT.
2. Konsultasi dengan mentor dan atasan
mengenai rancangan kegiatan aktualisasi
3. Menginformasikan rencana sosialisasi dan
penerapan pendokumentasian pada asuhan
kebidanan di ruang PONEK RSUD Raja
Musa Kabupaten Indragiri Hilir
4. Melakukan kegiatan sosialisasi dan
penerapan tentang pendokumentasian
lembar pengkajian awal pada asuhan
kebidanan sesuai dengan metode SOAP

43
5. Monitoring dan evaluasi penerapan
pendokumentasian lembar pengkajian awal
pada asuhan kebidanan

44
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sih Rini dan Triwik Sri Mulyati, 2017. Dokumen Kebidanan.

Jakarta : Kemetrian Kesehatan Republik Indonesia.

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga

Admnistrasi Negara.

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Anti Korupsi. Jakarta : Lembaga

Admnistrasi Negara

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Etika Publik. Jakarta : Lembaga

Admnistrasi Negara

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Komitmen Mutu. Jakarta :

Lembaga Admnistrasi Negara

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Manajemen ASN. Jakarta :

Lembaga Admnistrasi Negara

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Nasionalisme. Jakarta : Lembaga

Admnistrasi Negara

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Pelayanan Publik. Jakarta :

Lembaga Admnistrasi Negara

Modul Pelatian Dasar Calon PNS, 2019. Whole Of Government. Jakarta :

Lembaga Admnistrasi Negara.

45

Anda mungkin juga menyukai