Anda di halaman 1dari 67

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA


PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI KABUPATEN BUTON

OLEH :

IIS SUSIANTI, A.Md.Keb

NDH : 20

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II ANGKATAN XXIII
TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA


PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI KABUPATEN BUTON

Oleh :
IIS SUSIANTI, A.Md.Keb
NDH : 20

Telah disetujui untuk diseminarkan pada tanggal 29 September 2021


di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH, MENTOR,

Drs. AMALUL SYAHID, M.Si DEWI DJAJADI, A.Md


NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19780723 200604 2 010

ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905

LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISAS INILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA


PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN MELALUI PENYULUHAN DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI KABUPATEN BUTON

OLEH:

IIS SUSIANTI, A.Md.Keb

NDH:20
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
Pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktualisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan XXIII Tahun 2021
Kendari, 29 September 2021

PENGUJI, COACH, MENTOR,

SYAHRUDDIN NURDIN, S.E. Drs. AMALUL SYAHID, M.Si DEWI DJAJADI, A.Md
NIP. 19660621 199012 1 001 NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19780723 200604 2 010

Mengetahui,

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

SYAHRUDDIN NURDIN, S.E.


Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
NIP. 19660621 199012 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui Penyuluhan Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton ”. Rancangan ini disusun dengan tujuan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kinerja sehari-hari.
Serta diharapkan mampu membawa perubahan dalam institusi.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penyusun mendapatkan banyak
pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.,
2. Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku Coach yang selalu membimbing dalam menyusun
rancangan aktualisasi sehingga dapat selesai dan siap untuk dipresentasikan.,
3. Ali Mani, S.Sos, M.Si selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton yang telah
memberikan dukungan dalam kegiatan latsar.,
4. Sawiawinda, A.Md.Keb selaku Kepala Puskesmas Banabungi yang telah memberikan
saran dan dukungan.,
5. Dewi Djajadi, A.Md sebagai mentor yang selalu memberikan arahan, serta masukan
dalam perbaikan penyusunan rancangan aktualisasi.,
6. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan
saran perbaikan.,
7. Widyaiswara dan Instruktur yang telah membimbing penulis selama Pelatihan Dasar
(Latsar).,
8. Teman-teman Latsar Golongan II Angkatan XXIII, XXIV, XXV yang saling
memberikan dukungan moril selama Latsar (On Campus) berlangsung.
9. Keluarga tercinta khususnya kepada suami dan orang tua yang selalu memberikan doa
dan dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021

iv
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan sadar yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat direalisasikan penulis dengan baik.

Kendari, 29 September 2021

Hormat Saya,

IIS SUSIANTI

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................................... 2
C. Manfaat ................................................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup ..................................................................................................... 3
E. Waktu dan Tempat................................................................................................ 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Gambaran Umum Organisasi ............................................................................... 4


1. Profil Puskesmas ............................................................................................ 4
2. Visi dan Misi Puskesmas ................................................................................ 8
3. Nilai Organisasi .............................................................................................. 10
4. Struktur Organisasi ......................................................................................... 11
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi .............................................................. 11
6. Data-Data Terkait Isu Yang Diangkat ............................................................ 13

B. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN .................................... 14


1. Nilai-Nilai Dasar ASN ................................................................................... 14
a. Akuntabilitas............................................................................................. 14
vi
b. Nasionalisme ............................................................................................ 16
c. Etika Publik .............................................................................................. 17
d. Komitmen Mutu ....................................................................................... 17
e. Anti Korupsi ............................................................................................. 19
2. Kedudukan dan Peran ASN ............................................................................ 21
a. Management ASN .................................................................................... 21
b. Whole of Government .............................................................................. 21
c. Pelayanan Publik ...................................................................................... 22
C. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknnya ........................................................... 22
1. Identifikasi dan Penetapan Isu ........................................................................ 22
2. Analisis Faktor Penyebab Isu Prioritas ........................................................... 26

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI


A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu ........................................................... 27
B. Deskripsi/ Penjelasan Kegiatan .......................................................................... 27
C. Estimasi Biaya Kegiatan .................................................................................... 52
D. Jadwal Pelaksaan Kegiatan ................................................................................ 53

BAB IV PENUTUP......................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data Kelurahan / Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah Rumah Di
Puskesmas Banabungi Tahun 2019

Tabel 2. 2 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Banabungi

Tabel 2.3 Data Ibu Hamil, Tempat Persalinan Faskes Dan Nonfaskes Di Kelurahan Awainulu

Tabel 2.4 Identifikasi Isu dalam kaitannya dengan Agenda III

Tabel 2.5 Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL

Tabel 3.1 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus
Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisai


Gambar 2.2 Analisi Menggunakan Fishbone

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan
berdasarkan Undang – Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah
sebagai pelayan publik, yakni melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut cekatan dan mumpuni
menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, dan sanggup
berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai nilai-nilai dasar utama, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang biasa disingkat ANEKA.
Nilai nilai dasar tersebut harus di aktualisasikan dalam profesi masing-masing Aparatur
Sipil Negara (ASN) dan dijadikan pedoman dalam menjalani profesinya.
Unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya
pelayanan medis. Salah satu pelayan medis yang bekerja di Puskesmas adalah Bidan.
Menurut Undang-Undang no 4 tahun 2019 tentang kebidanan, Bidan adalah seorang
perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan baik dalam negeri
yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan praktik Kebidanan. Dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil harus
sesuai dengan kompetensi. Kompetensi bidan adalah kemampuan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan
praktik kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan secara aman dan
bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat mampu oleh masyarakat.
Bidan merupakan salah satu garda terdepan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu persalinan harus dilakukan di fasilitas

1
pelayanan kesehatan, dimana ini juga merupakan kebijakan Pemerintah dalam menjaga
kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian ibu. Di samping adanya pengecualian pada
kondisi tertentu dapat dilakukan di luar Fasyankes. Lima aspek dasar dalam persalinan
yang merupakan bagian dari standar Asuhan Persalinan Normal (APN), yakni membuat
keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan
(rekam medis) asuhan persalinan, dan rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru
lahir. Semua aspek tersebut hanya dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Hal
ini tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya pada wilayah kerja Puskemas Banabungi masih
banyaknya ibu hamil yang ingin bersalin di rumah dan tidak ingin bersalin ke fasilitas
Kesehatan dengan berbagai alasan yang dikemukakan oleh si ibu itu sendiri. Sehingga dari
permasalahan tersebut penulis mengangkat judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui Penyuluhan Di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton”. Pada saat seorang ibu
melahirkan di rumah, berisiko tinggi bila mengalami perdarahan atau infeksi yang tidak
tertolong karena alat persalinan yang yang tidak lengkap dan pelayanan di rumah yang
terbatas. Untuk itu penulis berharap kegiatan penyuluhan guna untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan dapat
meningkatkan kesadaran dan perilaku Kesehatan ibu hamil.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi adalah untuk melaksanakan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dalam
pelaksanaan tugas sebagai bidan di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.

2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya bersalin di fasilitas Kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan di Kelurahan Awainulu Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Banabungi Kabupaten Buton.

2
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dan menambah
kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna, dinamis dan bermanfaat bagi diri
sendiri maupun bagi lingkungan kerja.

2. Manfaat Bagi Organisasi


Bagi organisasi dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu
meningkatkan capaian persalinan difasilitas Kesehatan dalam hal ini di puskesmas
Banabungi Kabupaten Buton.

3. Manfaat Bagi Masyarakat


Bagi masyarakat, dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
persalinan di fasilitas Kesehatan agar terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi
saat persalinan.

D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Rancangan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi
Pegawai Negeri Sipil yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi. Rancangan aktualisasi ini di laksanakan dengan kegiatan penyuluhan,
membagikan leaflet kepada peserta memudahkan ibu hamil memahami pentingnya
persalinan di fasilitas Kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
ibu hamil tentang pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan.

E. Waktu dan Tempat


Pelaksaan kegiatan aktualisasi ini di Wilayah Kerja Puskesmas Banabungi khusunya di
Kelurahan Awainulu Kabupaten Buton. Adapun waktu pelaksaannya dimulai tanggal 1
Oktober- 7 November 2021.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


1. Profil Puskesmas
Puskesmas Banabungi merupakan pemekaran dari Puskesmas Pasarwajo sejak
Tahun 1991. Luas wilayah kerja Puskesmas Banabungi adalah 44,24 km2. Wilayah kerja
Puskesmas tersebut berbatasan dengan :
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampolawa
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Pasarwajo
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores /Kecamatan Wabula
Jarak dari Puskesmas Banabungi ke ibukota Kabupaten adalah 2 km.Jumlah Desa/
Kelurahanyang ada di wilayah kerja Puskesmas Banabungi yaitu 5 Desa dan 4 Kelurahan.
Sedangkan jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Banabungi berjumlah
17.005 jiwa, 3883 KK dan 3085 rumah.

Tabel 2.1 Data Kelurahan / Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah
Rumah Di Puskesmas Banabungi Tahun 2019
Jumlah
No Nama Kel/Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK
Rumah

1. Desa Banabungi 2111 530 453


2. Desa Laburunci 2304 488 402
3. Kelurahan Awainulu 1319 282 243
4. Kelurahan Kombeli 3431 741 564
5. Kelurahan Takimpo 1678 440 310
6. Kelurahan Holimombo 1026 251 208
4
7. Desa Dongkala 1857 435 359
8. Desa Kondowa 1808 404 365
9. Desa Holimombo jaya 1471 312 181
Jumlah 17005 3883 3085
Sumber :Data Puskesmas Banabungi

Tenaga kesehatan pada tahun 2019 di Puskesmas Banabungi berjumlah 74 orang


(30 orang PNS, 31 tenaga PTT Daerah, 13 tenaga magang sukarela/volunter aktif). Tenaga
kesehatan ini yang bertugas di Puskesmas sebanyak 60 orang dan yang bertugas di desa14
orang. Adapun distribusinya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Data Tenaga Kesehatan di Puskesmas Banabungi

Status Tupoksi Ket.


(PNS/PTT/
PTT (Utama dan Tambahan)
No Nama Tenaga Kesehatan Daerah/
Magang Utama Tambahan
Sukarela)

1 Sariawinda, A.Md.Keb PNS Ka.Puskesmas


2 Dr.Hj.Adolfina PNS Dokter
3 Hayati Ruhani PNS Pustu
4 Harmawati PNS Hatra
5 Urni, Amd.Keb PNS Bidan Desa
6 Nurmiati Rahim PNS Bikor Bidan Desa
7 Saripa PNS Loket
8 Hartini Bai,S.Kep.Ns PNS Dendahara JKN
9 Drg.Titi Damayanti PNS Dokter Gigi
10 Dewi Jayadi,Amd PNS Tehniker Gigi Pet.UKGS
11 Wd. Henny Haprianty,SKM PNS Perencana Bendahara BOK
12 Abdul Hamid Parane PNS Bendahara Barang
13 Wa Ode Rustin PNS Pet.Gizi
14 Numin Laila,AMKL PNS Kesling Bend.Pengeluar
an
5
15 Hasna Abu, AMKL PNS Kes. Olahraga Bend.Penerima
16 Nini Satriya Saani,AM,Keb PNS Bidan Desa
17 Wa Ode Safrida,SKM PNS Bidan Desa MTBS
18 Wa Rani PNS P2M
19 Sitti Nurhayati Harnuddin PNS Bidan Desa
20 Engki Kamila Karim,AMKL PNS Kesling Kes.Kerja
21 Asmah , AMK PNS Kusta
22 Wd Afriani Idrus,A.Md.Keb PNS Bidan Desa
23 Wa Rosiani,A.Md.Kep PNS SIK Malaria
24 Wd Hasriani PNS Bidan Desa
Radjana,Am,Keb
25 Ayu Wahda.R.A,Am.Keb PNS Bidan Desa
26 Sri Rahayu,Amd.Keb PNS Bidan Desa
27 Nurdian Jiana,A.Md.Kep PNS UGD Surveilans
28 Adisra,AMAK PNS Laboratorium
29 Hardiany Maula,AMF PNS Apotik
30 Cicilia,AMK PNS Korim
31 Wa Ode Samuna PNS Promkes
32 Iis Susianti, A.Md.Keb CPNS Bidan Desa
33 Lusi Suciawati, A.Md.Keb CPNS Bidan Desa
34 Resty Kumala Dewi, CPNS Bidan Desa
A.Md.Keb
35 Tresia Febriani A.Md.Keb CPNS Bidan Desa
36 Mary Kristhin.P, A.Md.Keb CPNS Bidan Desa
37 Ade Purnama Enti, A.Md.GZ CPNS Ahli Gizi
38 Siti Rosnawia, A.Md.KL CPNS Kesehatan
Lingkungan
39 Muh.Yususf, A.Md CPNS Analis Kesehatan
40 Rahmat Firdaus, AMK CPNS Perawat
41 Yepsan B.Manguntu, CPNS Asisten Apoteker
A.Md.Farm
42 Lianti, A.Md.RMIK CPNS Rekam Medik
43 Hasnawati Maksum,AMK PTT Daerah Prolanis UGD
44 Satriani Sahidin,AMK PTT Daerah posy Lansia
45 DinanS.Purnamasari,AMK PTT Daerah Apotik

6
46 Wa Ode Safiah Hafiu.P,AMK PTT Daerah Keswa
47 Joice S.Yuanita,SKM PTT Daerah Promkes
48 Wd Dirgahayu PTT Daerah Bidan
Faria,Amd.Keb
50 Ratni,SKM PTT Daerah Entri Pasien
51 Haerya Masila,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
52 Chitra Lestari,Am.Keb PTT Daerah Hatra Bidan
53 Lisnawati,Am.Keb PTT Daerah Bidan Desa
54 Rosdiana Tayeb,Am.Keb PTT Daerah Bidan
55 Hardiati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
56 Wa Ode Mardianti,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
57 Lileniawati,SKM PTT Daerah Kesling
58 Suwarti,Amd.Keb PTT Daerah Poslan
59 Yunita,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
60 Wa Ode Atriani,AMK PTT Daerah Imunisasi
61 Lisna Nurul Aljur,Am.Keb PTT Daerah Bidan
62 Rostinar,AMK PTT Daerah Imunisasi
63 Susanti,S.Farm PTT Daerah Gudang Obat
64 Lismar,AMK PTT Daerah Ispa
65 Lia Handriati,A.Md.Keb PTT Daerah Kantor Sehat
66 Dr.Risqi Andhta Permatasari PTT Daerah Dokter
67 Ifan Sepriani,SKM PTT Daerah SIK
68 Rulliyani,S.ST PTT Daerah Bidan Desa
69 Vini Wahyuni, AMK PTT Daerah Apotik
70 Gusniati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
71 Abdul Azis PTT Daerah Sopir
72 Susi Valentina,S,ST PTT Daerah Gizi
73 Nurfadilah PTT Daerah Apotik
Rusdin,A.Md.Farm
74 Asmawati,Amd.Keb Magang Bidan
75 Hatia,Amd.Keb Magang Bidan
76 WaOde Pinrahayu,A.Md.Keb Magang Bantu Gizi
77 Wa Ode Yuliana,A.Md.Keb Magang Imunisasi
7
78 Wa Riana,Amd.Keb Magang Bidan
79 Riska,Amd.Gz Magang Gizi
80 Lisca Dhelvika Magang Apotik
Putri,A.Md.Kep
81 Sitti Firdayanti Magang Bidan Desa
Hatma.A.Md.Keb
82 Irmayanti,SKM Magang Loket
83 Siti Karmila,S.Tr.Keb Magang Bidan
84 Rapiati,A.Md.Keb Magang Bidan
85 Kalsum,A.Md.Keb Magang Hatra
86 Sartini,Am.Keb Magang Bidan

Sumber : Data Puskesmas Banabungi 2019

2. Visi dan Misi Puskesmas Banabungi


a. Visi
Puskesmas sebagai unsur pelaksana teknis yang bertugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.Dalam
mengemban tugas tersebut , maka Puskesmas Banabungi menetapkan suatu visi yang
merupakan suatu cita-cita bersama yang ingin di capai dimasa depan, sebagai berikut
:

“ Menjadi Puskesmas Yang Memberikan Pelayanan


Kesehatan Prima Menuju Masyarakat Sehat Dan Mandiri “

Adapun makna dari visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Menjadi Puskesmas ; mengandung makna upaya dan peran bahwa Puskesmas


Banabungi menjadi penggerak utama pelaksanaan pembangunan kesehatan di

8
wilayah kerjanya dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang sehat
dan mandiri.
2) Memberikan Pelayanan ; adalah upaya memberikan pelayanan di berbagai program
yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan Keluarga Berencana, Pelayanan
Imunisasi dan Survelans, Pelayanan program Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit, Pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan di bidang Gizi dan pelayanan
lain di bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan usia harapan hidup,
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, menurunkan angka kesakitan
penduduk, menurunkan angka kecacatan akibat penyakit dan ketergantungan akibat
NAPZA, serta meningkatkan status gizi masyarakat.
3) Kesehatan Prima ; modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas untuk
memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan yang lebih
baik.Aktivitas itu tentunya akan menguras tenaga, baik fisik ataupun pikiran. Kondisi
tubuh yang sehat diharapkan dapat mengatasi rasa lelah yang timbul, karena kelelahan
dapat menyebabkan menurunnya aktivitas, konsentrasi, kewaspadaan, serta dapat
memacu timbulnya penyakit atau infeksi, sehingga daya tahan tubuh terhadap
penyakit menjadi berkurang (Franklin, 1966).
4) Masyarakat Sehat dan Mandiri ; adalah merupakan kondisi yang ingin dicapai
yaitu masyarakat berdaya sebagai subject pembangunan kesehatan untuk ikut aktif
memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu
sampai jatuh sakit sehingga tidak kehilangan nilai produktifnya. Oleh karena
masyarakat yang sehat selain akan mendorong peningkatan produktifitas dan
pendapatan penduduk, tetapi juga dalam jangka panjang merupakan investasi dan
salah satu aspek pendorong peningkatan ”human development indeks” dimasa datang.
Visi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ”based
knowledge and understood” dalam membangun komitmen bagi setiap aparatur
kesehatan di Puskesmas Banabungiuntuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Komitmen tersebut diharapkan mampu direfleksikan dalam tindakan dan perilaku
pelayanan kesehatan yang dilandasi azas kemanusiaan dan etika profesi yang tinggi
9
disertai dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas
(accountability) dan berkeadilan (equity).

b. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut di atas, maka Puskesmas
Banabungimenetapkan 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan secara sinergis,
terintegrasi dan berkesinambungan pada periode tahun 2018 – 2022, yaitu sebagai
berikut :

Misi Puskesmas Banabungi adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Sistem Manajemen dan pengelolaan Sumber Daya secara


Efisien, Transparan dan Akuntabel

2. Memaksimalkan Pendayagunaan Sarana Prasarana Kesehatan Puskesmas

3. Meningkatkan Mutu Pelayanan Melalui Program – Program Inovatif

4. Pemerataan dan Keterjangkauan Pelayanan dengan Melibatkan Peran


Serta Masyarakat dan Instansi Terkait

3. Nilai Organisasi

MOKESA
Melayani dengan optimal, kompeten,efisien, santun, dan amanah
1. Optimal berarti terus berusaha meningkatkan kinerja dalam pelayanan
2. Kompeten berarti memiliki kepahaman dalam keilmuan dan kecakapan dalam
bersikap
3. Efisien berarti pelayanan yang diberikan singkat namun berdaya guna
4. Santun berarti memiliki sikap yang halus dalam bertutur kata, sopan dalam
berperilaku, sabar dan tenang dalam melayani.
5. Amanah berarti memiliki tanggung jawab dalam bekerja dan mampu menjaga privasi
dalam pelayanan.

10
4. Struktur organisasi Puskesmas Banabungi

Gambar 2.1

5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


a. Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat Pasal 4 ayat 1, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1,
Puskesmas memiliki fungsi :
11
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.

b. Bidan Termpil
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan
Bidan Terampil meliputi standar:
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4) Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis;
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
10) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga pasca
persalinan (KF 1);
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF 2)
17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF 3);
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
12
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR);
22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak
pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga
sesuai kebutuhan;
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan nutrisi; melakukan pendataan sasaran pada
individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi
dan balita) di wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
26) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
27) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD);
28) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampong;
29) Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.

6. Data-Data Terkait Isu Yang Diangkat


Pelayanan Kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh Bidan sesuai dengan
kewenangannya dengan maksud meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan sejahtera. Bidan merupakan salah satu
garda terdepan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Pada saat seorang ibu melahirkan di rumah, berisiko tinggi bila mengalami perdarahan
atau infeksi yang tidak tertolong karena alat persalinan yang yang tidak lengkap dan
pelayanan di rumah yang terbatas. Berikut perbandingan data persalinan di fasilitas
Kesehatan dan di non fasilitas Kesehatan :

13
Tabel 2.3
Data Ibu Hamil, Tempat Persalinan Faskes Dan Nonfaskes
Di Kelurahan Awainulu
Tempat Persalinan
Ibu Hamil
No Bulan Non
Baru Faskes Faskes

1. Juni 2 2 2

2. Juli 5 1 1

3. Agustus 4 0 1

Total 11 3 4

B. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN


1. Nilai-Nilai Dasar ASN
Lembaga Administrasi Negara menterjemahkan amanat undang – undang tersebut
dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS. Pelatihan ini memadukan pembelajaran
klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan serta ditempat kerja,yang memungkinkan
peserta mampu untuk menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan serta
membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga
terpatri dalam dirinya sebagai karakter ASN yang profesional. Nilai-nilai dasar ASN
syang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi
PNS adalah sebagai berikut :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban

14
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut antara lain adalah: Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar
ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi; Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; Memperlakukan warga negara
secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public,
Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
2) Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
3) Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
6) Kepercayaan

15
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
8) Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9) Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.

b. Nasionalisme
Nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar
nasionalisme yang harus diperhatikan yaitu:
a. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
b. Sila kedua “ Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
c. Sila ketiga “ Persatuan Indonesia”
d. Sila keempat “ Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
e. Sila kelima “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

16
Diharapkan kita sebagai ASN dapat :

a. Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan Nasionalisme ASN


b. Memahami Fungsi Dan Peran ASN sebagai Pembuat dan Pelaksana Kebijakan Publik
c. Memahami Peran ASN sebagai Pelayanan Publik, dan Memahami fungsi ASN sebagai
Pemersatu Bangsa.

c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
public dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Etika merupakan
system penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara- cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk
serta mengarah apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Adapun indikator dari Etika Publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat perintah,
menjaga rahasia.

d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi
mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan,yaitu :
1) Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.

17
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,


sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.

4) Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
prosesdan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.

18
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan,yaitu:
1) Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapatmembentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih


sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan
sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita,
dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda
untukmemperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya
untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.
3) Mandiri

Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk


mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri
tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
4) Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi


untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu
19
memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip
kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam
kemalasan yangmendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya


dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang
menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Sadar bahwa mengejar harta
tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu
untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.
8) Berani

Berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-
teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya. Tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
20
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang diterima
sesuai dengan jerih payahnya. Tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari
apa yang sudah diupayakan. Bila menjadi seorang pimpinan maka akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya serta ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

2. Kedudukan Dan Peran ASN


Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh intervensi semua
golongan dan partai politik. Kedudukan dan peran ASN lebih jelasdijabarkan manajemen ASN,
Whole of Goverment dan Pelayanan Publik.

a. Management ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.

b. Whole of Government
Whole of Governement atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan. Di dalam Whole of Government terdapat bebrapa nilai indikator,
yaitu koordinasi, integrasi, kolaborasi, partisipasi, komunikasi, kerjasama, kemitraan,
kepentingan bersama dan berkesinambungan.

21
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan
yaitu organisasi penyelenggara pelayanan, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang
atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan dan kepuasan yang diterima oleh
penerima layanan (pelanggan). Sedangkan unsur pelayanan publik, yaitu kepentingan
umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban,
keprofesionalan, parsitipatif, persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif, keterbukaan,
akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan dan ketepatan waktu.

C. IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAKNYA


1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Dalam penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu melakukan identifikasi
isu yang diambil berdasarkan pada pengamatan ASN di instansi penempatan.
Dari hasil pengamatan penulis, ditemukan beberapa isu pada UPTD Puskesmas
Banabungi Kabupaten Buton yang dapat di identifikasi lebih lanjut terkait dengan
Manajemen ASN.
Tabel 2.4
Identifikasi Isu dalam kaitannya dengan Agenda III
No. Identifikasi Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Kaitannya Dengan Agenda
Isu Diharapkan III

1. Kurangnya Masih kurangnya Meningkatnya Pelayanan publik (Partisipatif)


pengetahuan pengetahuan ibu pengetahuan ibu :
ibu hamil tentang pentingnya tentang Kegiatan ini diperlukan
tentang persalinan di pentingnya dukungan/ partisipasi dari
pentingnya fasilitas kesehatan persalinan di masyarakat
persalinan di fasilitas
fasilitas kesehatan Managemen ASN :
Kesehatan

22
ASN yang professional dalam
menjalankan tugasnya sebagai
pelayan publik.

Whole Of Government
(Kolaborasi):
Dalam meningkatkan
perrsalinan difasilitas
Kesehatan dibutuhkan
Kerjasama antara tenaga
Kesehatan (bidan) dengan
pihak-pihak terkait.

2. Rendahnya Belum optimalnya Optimalnya Pelayanan publik (responsif) :


kesadaran ibu kepatuhan ibu hamil kepatuhan ibu Melakukan pelayanan Ante
hamil untuk untuk melakukan hamil untuk Natal Care sesuai standar.
melakukan pemeriksaan melakukan
pemeriksaan di kehamilan di pemeriksaan Managemen ASN (Profesional)
puskesmas/ puskesmas/posyandu kehamilan di :
posyandu puskesmas/ Sebagai ASN yang melakukan
posyandu pelayanan kebidanan pada ibu
hamil harus sesuai dengan
standar.

Whole Of Government :
Peningkatan peran serta
masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan
kebidanan khususnya
pemeriksaan ibu hamil di
puskesmas

3. Kurangnya Masih kurangnya Peningkatan Pelayanan publik (Partisipatif)


pengetahuan pengetahuan ibu pengetahuan ibu : Dibutuhkannya peran
ibu hamil KEK hamil KEK tentang hamil KEK keluarga dalam kegiatan ini.
tentang makanan tambahan tentang makanan
makanan tambahan
tambahan Managemen ASN :

23
Memberikan informasi dan
edukasi terkait pemenuhan
kebutuhan gizi yang diperlukan
oleh ibu hamil dengan KEK

Whole Of Government :
Adanya kerjasama yang baik
antar tenaga Kesehatan bidan
dan tim gizi puskesmas.

Berdasarkan identifikasi tersebut, maka penetapan isu akan dilakukan dengan


metode APKL. Adapun unsur-unsur yang dinilai dalam metode APKL yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan
sedang dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks
sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang
menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal
dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.

Tabel 2.5
Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL
Kriteria Rank
No. Isu Total
A P K L
1. Kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya 5 5 4 5 19 1
persalinan di fasilitas Kesehatan
Rendahnya kesadaran ibu hamil
2.
untuk melakukan pemeriksaan di 5 4 3 4 16 2
puskesmas/ posyandu
Kurangnya pengetahuan ibu hamil 3
3. 4 4 3 4 15
KEK tentang makanan tambahan

24
Keterangan :
Aktual :
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dab bukan menjadi perbincangan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat di bicarakan
Problematic :
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan :
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Layak :
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih adalah isu
nomor 1 (satu) yaitu belum optimalnya persalinan di fasilitas Kesehatan di UPTD
Wilayah Kerja Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.

25
2. Analisis Faktor Penyebab Isu Prioritas

Dalam menganalisis masalah, penulis menggunakan metode fishbone, seperti


tampak pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.2
Analisis Menggunakan Fishbone

26
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu

Unit kerja : UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton


Isu yang diangkat : Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan.
Gagasan pemecahan isu : Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang
pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan
melalui penyuluhan.
Tujuan gagasan pemecahan isu : Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang persalinan di fasilitas Kesehatan agar
meminimalkan dampak dari komplikasi yang
mungkin terjadi selama proses persalinan.

B. Deskripsi /Penjelasan Kegiatan


Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaan rancangan yang akan
dilakukan dalam pemecahan Isu yaitu :
1. Konsultasi kepada mentor terkait kegiatan aktualisasi
a. Menyiapkan bahan konsultasi
b. Membuat janji untuk berkonsultasi
c. Berkonsultasi dengan mentor terkait ide rancangan
d. Mencatat arahan dan masukan dari mentor
e. Memohon persetujuan dari mentor
2. Koordinasi dengan dengan pihak tekait tentang rencana kegiatan aktualisasi yang
dilakukan
a. Membuat janji temu dengan Bidan Koordinator UPTD Puskesmas Banabungi
b. Memberikan informasi pelaksanaan kegiatan melalui penyuluhan pada ibu hamil
kepada Bidan Koordinator

27
c. Membuat janji temu terkait kegiatan penyuluhan pada ibu hamil kepada kepala
kelurahan awainulu.
3. Menyiapkan materi penyuluhan
a. Mencari dan mengumpulkan referensi dari berbagai sumber mengenai informasi
pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan
b. Membuat kuesioner Pre Test dan Post Test
c. Membuat daftar hadir ibu hamil untuk kegiatan penyuluhan
d. Mempelajari materi penyuluhaan
4. Membuat leaflet sebagai media yang digunakan untuk penyuluhan
a. Mencari model leaflet di internet
b. Membuat konsep leaflet
c. Berkonsultasi dengan mentor sebelum pencetakan leaflet
5. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
a. Melakukan absen kehadiran ibu hamil
b. Membagikan lembar kuesioner Pre Test
c. Melakukan penyuluhan dengan media leaflet tentang pentingnya persalinan di
fasilitas Kesehatan
d. Melakukan tanya jawab pada ibu hamil
6. Evaluasi kegiatan penyuluhan
a. Membagikan lembar kuesioner Post Test
b. Mengevaluasi kuisioner pre Test dan Post Test yang sudah di isi oleh peserta ibu
hamil
c. Menyusun laporan hasil aktualisasi
d. Menyampaikan laporan kepada pimpinan/ mentor.

28
Tabel 3.1
Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus
Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan 1

Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7

1. Konsultasi kepada 1. Menyiapkan Tersedianya bahan • Akuntabilitas (Transparansi): Berkonsultasi Penguatan nilai
mentor terkait bahan konsultasi konsultasi Dalam menyiapkan bahan dengan mentor organisasi yang
kegiatan aktualisasi konsultasi penulis melakukan “Mewujudkan terdapat dalam
dengan ketelitian dan penuh Sistem tahapan
Dokumentasi Foto tanggung jawab. Manajemen dan kegiatan ini
• Nasionalisme (Bekerja Keras): pengelolaan yaitu santun
Dalam menyiapkan bahan, penulis Sumber Daya dalam
berusaha dan bekerja keras secara Efisien, menghadap ke
menyiapkan bahan atau materi Transparan dan pimpinan/
yang akan dikonsultasikan Akuntabel” mentor.
• Etika Publik (Cermat dan Telit):
Penulis secara cermat dan teliti
menyiapkan bahan atau materi yang
akan dikonsultasikan
29
• Komitmen Mutu (Efektif dan
Efesien) :
Penulis menyiapkan bahan
konsultasi dengan efektif dan
efisien
• Anti Korupsi (Mandiri): Penulis
menyiapkan bahan secara mandiri

2. Membuat janji Terjadwalnya janji • Akuntabilitas (jelas) :


untuk temu Menyampaikan tahapan kegiatan
berkonsultasi dengan prinsip kejelasan dan
kesesuaian terhadap tujuan yang
Dokumentasi ingin dicapai.
• Nasionalisme :
Foto Bekerja keras dalam menyesuaikan
jadwal konsultasi.
• Etika Publik :
Bersikap santun saat bertemu
mentor.
• Komitmen Mutu :
Menggunakan waktu seefisien
mungkin saat berkonsultasi dengan
mentor.
• Anti Korupsi :
Berkonsultasi secara mandiri

30
3. Berkonsultasi Tersampaikan ide • Akuntabilitas (jelas) :
dengan mentor atau gagasan Menyampaikan tahapan kegiatan
terkait ide kegiatan aktualisasi dengan prinsip kejelasan dan
rancangan kesesuaian terhadap tujuan yang
ingin dicapai.
Dokumentasi foto • Nasionalisme (Rasa Hormat dan
Musyawarah):
Pada tahap ini saya akan
mendengarkan arahan dari mentor
dengan rasa hormat dan
bermusyawarah jika ada
pertanyaan
• Etika Publik (Sopan Santun) :
Pada tahap ini, saya akan bersikap
sopan dan santun saat melakukan
konsultasi.
• Komitmen Mutu (Efektif dan
Efisien) :
Pada tahap ini,saya akan
berkonsultasi secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif dan
efisien
• Anti Korupsi (Jujur) :
Pada tahap ini, penulis akan
menyampaikan dengan jujur terkait

31
tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan.

4. Mencacat Notulensi Hasil • Akuntabilitas (Tanggung Jawab)


arahan dan konsultasi dengan Penuh tanggung jawab dalam
masukan dari mentor melaksanakan saran dan masukan
mentor dari mentor
• Nasionalisme :
Dokumentasi Foto Berbicara dengan bahasa
Indonesia yang baik
• EtikaPublik (Sopan Santun) :
Bersikap sopan dan santun pada
saat saya melakukan konsultasi
• Komitmen Mutu (Efektif dan Efi
sien):
Melakukan konsultasi secara
langsung agar komunikasi
berjalan efektif dan efisien
• AntiKorupsi (Jujur) :
Penulis akan melaksanakan saran
dan masukan dari mentor dengan
sebenar-benarnya.

5. Memohon Mentor telah • Akuntabilitas :


persetujuan menyetujui Memohon persetujuan sebagai
dari mentor bentuk transparasi kepada mentor

32
• Nasionalisme :
Sebagai bentuk kerja keras dan
Ditandatanganinya
menghormati keputusan dari
surat izin
mentor
• Etika publik
Saya bersikap sopan dan terbuka
Dokumentasi/ Foto dalam memohon persetujuan dari
mentor mengenai pelaksanaan
kegiatan Rancangan Aktualiasi saya
• Komitmen mutu
Dengan adanya persetujuan dari
mentor pelaksanaan kegiatan
Rancangan Aktualisasi saya
menjadi efektif dan efisien
• Anti korupsi
Jujur dan Sebagai bentuk kerja
keras memohon persetujuan dari
mentor

Prediksi Tidak dapat bertemu dengan atasan maupun mentor


hambatan
Analisis dampak Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana
kegiatan
Alternative solusi Membuat jadwal pertemuan kembali
Keterkaitan dengan - Manajemen ASN : Bekerja dengan Profesional
agenda III
33
- WOG (Whole Of Government) : Koordinasi dengan pimpinan dan mentor untuk mendapatkan persetujuan
pelaksanaan aktualisasi

Kegiatan 2

Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Mata Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan Diklat

1 2 3 4 5 6 7

2. Koordinasi dengan 1. Membuat janji Terjadwalnya • Akuntabilitas : Menyampaikan Dengan Penguatan


dengan pihak tekait temu dengan waktu janji temu tahapan kegiatan dengan prinsip melakukan nilai organisasi
tentang rencana Bidan dengan Bidan kejelasan dan kesesuaian terhadap koordinasi dengan yang terdapat
kegiatan aktualisasi Koordinator Koordinator tujuan yang ingin dicapai. pihak terkait dalam tahapan
yang dilakukan UPTD • Nasionalisme : Musyawarah tentang rencana kegiatan ini
Puskesmas DokumentasiFoto kegiatan yaitu santun
Membentuk kelompok kerjauntuk
Banabungi mencapai tujuanrencana kerja aktulisasi sesuai dalam dalam
• Etika Publik (Etika): dengan misi bersikap.
Penulis menggunakan bahasa yang organisai
sopan dalam isi undangan tim “Mewujudkan
kerja Sistem
• Komitmen Mutu (Berorientasi Manajemen dan
Mutu): pengelolaan
Sumber Daya

34
Bertujuan untuk tujuan yang secara Efisien,
efektif dan efisien Transparan dan
• Anti Korupsi (Tanggungjawab): Akuntabel”
Penulis menyelesaikan kegiatan ini
yang telah sesuai dengan
tanggungjawab.

2. Memberikan Tersampainya • Akuntabilitas


informasi informasi Sebagai transparasi bentuk
pelaksanaan pelaksanaan mengenai materi dan media yang
kegiatan kegiatan akan digunakan untuk penyuluhan
melalui • Nasionalisme Menyampaikan
penyuluhan informasi materi dan media yang
pada ibu hamil Dokumentasi foto digunakan menggunakan bahasa
kepada Bidan indonesia yang baik dan benar
Koordinator • Etika publik
Bersikap ramah dan santun dalam
menyampaikan informasi
penyuluhan
• Komitmen mutu Memberikan
inovatif dalam penyuluhan
sehingga menjadi efektif dan
efisien
• Anti korupsi

35
Saya bertanggung jawab atas
materi dan media yang digunakan
untuk penyuluha
3. Membuat janji Terjadwalnya • Akuntabilitas (jelas) :
temu terkait waktu janji temu Menyampaikan tahapan kegiatan
kegiatan dengan kepala dengan prinsip kejelasan dan
penyuluhan kelurahan kesesuaian terhadap tujuan yang
pada ibu hamil ingin dicapai penulis
Dokumentasi foto
kepada kepala • Nasionalisme :
kelurahan Bekerja keras dalam menyesuaikan
awainulu. jadwal janji temu.
• Etika Publik :
Bersikap santun saat menghadap
kepala kelurahan
• Komitmen Mutu :
Menggunakan waktu seefisien
mungkin saat berkonsultasi.
• Anti Korupsi :
Berkonsultasi secara mandiri.

Prediksi Kesulitan saat bertemu, karena jadwal yang tidak sesuai


hambatan

Analisis dampak Kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan dengan lancar


kegiatan

Alternative solusi Melakukan penjadwalan ulang

36
Keterkaitan dengan ✓ WOG : koordinasi dengan pihak terkait untuk lancarnya kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan
Agenda III ✓ Manajemen ASN : bekerja dengan penuh tanggung jawab dan profesional

Kegiatan 3

Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7

3. Menyiapkan materi 1. Mencari dan Tersedianya Bahan • Akuntabilitas (tanggung jawab) Dengan Menyiapkan
Penyuluhan mengumpulkan referensi dari buku : penulis bertanggung jawab mengumpulkan data materi
referensi dari dan media online untuk materi penyuluhan. perencanaan penyuluhan
berbagai sumber • Nasionalisme (Kerja Keras) : kegiatan kaitannya
mengenai Penulis bekerja keras dalam penyuluhan sesuai dengan
informasi Dokumentasi foto mengumpulkan referensi dengan misi penguatan
pentingnya • Etika Publik (cermat) : Penulis “Meningkatkan nilai
persalinan di secara cermat menyusun materi Mutu Pelayanan organisasi
fasilitas penyuluhan Melalui Program – yaitu
kesehatan • Komitmen Mutu (Inovasi) : Program Inovatif ” mengoptimalk
Penulis memberikan inovasi an kinerja
dalam kegiatan penyuluhan dalam

37
• Anti Korupsi (Mandiri) : pelayanan dan
Bertanggung jawab dengan kompeten
informasi yang akan digunakan dalam
saat penyuluhan keilmuan.
2. Membuat Adanya kuesioner • Akuntabilitas (tanggung jawab)
kuesioner Pre Pre Test dan Post : penulis bertanggung dalam
Test dan Post Test pembuatan kuesioner
Test • Nasionalisme (Kerja Keras) :
Dokumentasi (Foto)
Penulis bekerja keras dalam
membuat kuesioner
• Etika Publik (cermat) : Penulis
secara cermat menyusun
kuesioner
• Komitmen Mutu (Inovasi) :
Penulis memberikan inovasi
dalam penyusunan kuesioner
Anti Korupsi (Mandiri) :
Penulis tidak menggunakan jasa
orang lain untuk pembuatan
kuesioner

3. Membuat Tersedianya daftar • Akuntabilitas : (tanggung


daftar hadir hadir jawab)
ibu hamil Pada tahap ini,penulis akan
untuk kegiatan melakukannya dengan rasa
penyuluhan penuh tanggung jawab atas
38
Dokumentasi kebenaran daftar hadir
• Nasionalisme
Foto
Pada tahap ini, penulis
membuat daftar hadir dengan
sistematis
• EtikaPublik
Menggunakan tulisan yang jelas
sehingga mudah dimengerti
• Komitmen Mutu
Membuat daftar hadir sebagai
bentuk efektinya penyuluhan
• AntiKorupsi : (Jujur)
Pada tahap ini, penulis akan Jujur
dalam pembuatan daftar hadir.

4. Mempelajari Telah dipelajarinya • Akuntabilitas Mempelajari


materi materi penyuluhan materi penyuluhan dengan penuh
penyuluhaan tanggung jawab
• Nasionalisme
DokumentasiFoto sebagai bentuk kerja keras
mempelajari materi penyuluhan
• Etika publik
Cermat dalam mempelajari
materi penyuluhan
• Komitmen mutu Menggunakan
waktu dan tenaga secara efisien
39
• Anti korupsi
Sebagai bentuk tanggung jawab
dan kerja keras dalam
mempelajari materi penyuluhan
Prediksi Penulis mengalami hambatan dalam menyiapkan dan mencari materi yang bersumber dari buku
Hambatan

Analisis dampak Penyuluhan tidak akn berjalan dengan semestinya.


kegiatan

Alternatif Solusi Penulis mencari materi di situs-situs internet terpercaya

Keterkaitan dengan ✓ Manajemen ASN : Tetap professional dalam merancang dan menyusun materi penyuluhan
agenda III

40
Kegiatan 4

Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7

4. Membuat leaflet 1. Mencari model Bervariasinya • Akuntabilitas (Tanggung jawab): Berkonsultasi Pembuatan
sebagai media yang leaflet diinternet model leaflet Dalam membuat leaflet penulis dengan mentor leaflet berkaitan
digunakan untuk melakukan dengan ketelitian dan “Mewujudkan dengan nilai
penyuluhan penuh tanggung jawab. Sistem organisasi yaitu
Dokumentasi Foto • Nasionalisme (Bekerja Keras): Manajemen dan nilai optimal
Dalam membuat leaflet, penulis pengelolaan berarti terus
berusaha dan bekerja keras. Sumber Daya berusaha
• Etika Publik (Cermat dan Telit): secara Efisien, meningkatkan
Penulis secara cermat dan teliti Transparan dan kinerja dalam
dalam mencari model leaflet yang Akuntabel” pelayanan
mudah dipahami. senrta nilai
• Komitmen Mutu (Efektif dan kompteten
Efesien) : berarti memiliki
Penulis mencari sumber dari kepahaman
internet agar lebih efisien karena dalam keilmuan
mudah diakses. dan kecakapan
• Anti Korupsi (Mandiri): Penulis dalam bersikap
menyiapkan bahan secara mandiri
41
2. Membuat Adanya konsep • Akuntabilitas (Tanggung jawab):
konsep leaflet leaflet yang sudah Dalam membuat leaflet penulis
dibuat melakukan dengan ketelitian dan
penuh tanggung jawab.
• Nasionalisme (Bekerja Keras):
Dokumentasi Dalam membuat konsep leaflet,
penulis berusaha dan bekerja keras.
Foto • Etika Publik (Cermat dan Telit):
Penulis secara cermat dan teliti
dalam membuat konsep leaflet yang
menarik dan mudah dipahami.
• Komitmen Mutu (Inovatif) :
Penulis berinovasi dalam membuat
konsep leaflet agar menarik
perhatian peserta penyuluhan
• Anti Korupsi (Mandiri): Penulis
menyiapkan bahan secara mandiri
3.Berkonsultasi Leaflet dicetak • Akuntabilitas (jelas) :
dengan mentor Menyampaikan tahapan kegiatan
sebelum dengan prinsip kejelasan dan
pencetakan Dokumentasi kesesuaian dalam penetapan leaflet
leaflet yang akan dicetak
foto • Nasionalisme (Rasa Hormat dan
Musyawarah):
Pada tahap ini saya akan
mendengarkan arahan dari mentor
42
dengan rasa hormat dan
bermusyawarah jika ada
pertanyaan
• Etika Publik (Sopan Santun) :
Pada tahap ini, saya akan bersikap
sopan dan santun saat melakukan
konsultasi leaflet.
• Komitmen Mutu (Efektif dan
Efisien) :
Pada tahap ini,saya akan
berkonsultasi secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif dan
efisien
• Anti Korupsi (Jujur) :
Pada tahap ini, penulis akan
menyampaikan dengan jujur terkait
tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Prediksi Tidak dapat bertemu dengan atasan maupun mentor saat ingin berkonsultasi tentang leaflet
hambatan

Analisis dampak Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana


kegiatan

Alternative solusi Membuat jadwal pertemuan kembali

43
Keterkaitan dengan - Manajemen ASN : Bekerja dengan Profesional
agenda III - WOG (Whole Of Government) : Koordinasi dengan pimpinan dan mentor untuk menetapkan leaflet sebelum
dicetak

Kegiatan 5

Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan

1 2 3 4 5 6 7

5. Pelaksanaan 1. Melakukan Tersedianya daftar • Akuntabilitas Dalam Penguatan


kegiatan penyuluhan absen kehadiran kehadiran dan diisi saya melakukan absensi dengan pelaksanaan Nilai
pada ibu hamil ibu hamil oleh ibu hamil penuh tanggung jawab kegiatan Organisasi
• Nasionalisme penyuluhan sesuai yang berkaitan
Dokumentasi Foto dengan visi dengan
Pengisian daftar hadir dilakukan
oleh peserta/ ibu hamil dengan organisasi yaitu pelaksanaan
Tulisan yang mudah dimengerti mewujudkan kegiatan
• Etika publik masyarakat sehat penyuluhan
Cermat dalam menyiapkan daftar dan mandiri. yaitu
absensi ibu hamil Selain itu mengandung
• Komitmen mutu berkaitan dengan semua unsur
Menggunakan waktu dan tenaga misi organisasi nilai organisasi
secara efisien yaitu “pemerataan “Mokesa”

44
• Anti korupsi dan
Saya bertanggungjawab dan keterjangkauan
kerja keras atas daftar absensi pelayanan dengan
yang saya siapkan untuk peserta melibatkan peran
ibu hamil serta
masyarakat”.

2. Membagikan Lembar kuesioner • Akuntabilitas (Tanggung Jawab


lembar kuesioner Pre Test telah ):
Pre Test dibagikan Penulis bertanggung jawab dengan
pembagian kuesioner
Dokumentasi
(Foto) • Nasionalisme (Tanpa
Diskriminasi) :
Penulis membagikan kuisioner
kepada semua ibu hamil peserta
penyuluhan
• EtikaPublik (Santun) : Penulis
bersikap santun saat pembagian
kuisioner
• Komitmen Mutu (efektif) :
Pembagian kuisioner seefektif
mungkin.
• Anti Korupsi (Jujur) :

45
Penulis mengintruksikan pengisian
kuisioner dengan jujur atas
jawaban sendiri
3.Melakukan Terlaksananya • Akuntabilitas : (tanggung
penyuluhan dengan penyuluhan pada jawab)
media leaflet ibu hamil akan Bertanggung jawab selama
tentang pentingnya pentingnya bersalin berjalannya penyuluhan
persalinan di di fasilitas • Nasionalisme (Musyawarah)
fasilitas kesehatan kesehatan Penyuluhan menunjukkan unsur
musyawarah karena adanya
Dokumentasi Foto
pemberian dan penerimaan saran

• Etika Publik (sopan santun)


Pada tahap ini, saya akan bersikap
sopan dan santun saat penyuluhan
• Komitmen Mutu (Efektif): Pada
tahap ini penulis memberikan
penyuluhan seefektif mungkin.
• Anti Korupsi (Berani) :
Penulis memberikan peyuluhan
secara berani memberikan
informasi kepada ibu hamil.
4. Melakukan Terjadinya tanya • Akuntabilitas
(umpan balik) jawab Sebagai bentuk transparansi dan
tanggung jawab tanya jawab pada
Dokumentasi
peserta ibu hamil
46
tanya jawab pada Foto • Nasionalisme
ibu hamil Sebagai bentuk musyawarah dan
kerja keras tanya jawab dengan
peserta ibu hamil
• Etika publik
Ramah dan sopan dalam
menjawab pertanyaan dari bu
hamil
• Komitmen mutu
Dengan umpan balik tanya jawab
meningkatkan mutu dan
pengetahuan ibu hamil
• Anti korupsi
jujur dan keras dalam menjawab
pertanyaan dari ibu hamil
Prediksi Sedikitnya jumlah ibu hamil yang hadir saat penyuluhan
Hambatan

Analisis dampak Ibu hamil masih tidak mengetahui pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan
kegiatan
Alternafif Solusi Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan sosialiasi pada ibu hamil

Keterkaitan dengan ✓ WOG : Penyuluhan adalah bentuk koordinasi untuk memberikan informasi terhadap peningkatan pengetahuan ibu
agenda III hamil tentang perntingnya persalinan di fasilitas kesehatan.
✓ Pelayanan publik : Menyelesaikan rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab dengan kepastian waktu yang
telah direncanakan

47
Kegiatan 6

Konstribusi Penguatan

Tahapan Terhadap Visi Nilai


No. Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai
Kegiatan Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

6. Evaluasi kegiatan 1. Membagikan Lembar kuesioner • Akuntabilitas Dengan Melakukan


penyuluhan lembar Post Test telah transparan dan penuh tanggung melakukan evaluasi
kuesioner Post dibagikan dan isi jawab melaksanakan kegiatan evaluasi kegiatan
Test oleh ibu hamil evaluasi kegiatan setelah penyuluhan
• Nasionalisme penyuluhan sebagai bentuk
Dokumentasi foto sesuai dengan pengutan nilai
Membagikan lembar evaluasi
materi pemeriksaan kehamilan misi organisasi ”optimal berarti
menggunakan bahasa indonesia “Meningkatkan terus berusaha
yang baik dan benar Mutu Pelayanan meningkatkan
• Etika publik MelaluiProgram kinerja dalam
Bersikap ramah dan santun ketika –Program pelayanan “
membagikan lembar persetujuan Inovatif”
dan kuisioner
• Komitmen mutu
Menggunakan waktu dan tenaga
secara efisien
48
• Anti korupsi
Saya bertanggungjawab dan kerja
keras pembagian lembar evaluasi
pada ibu hamil

2. Mengevaluasi Adanya hasil • Akuntabilitas


kuisioner pre evaluasi Mengevaluasi kuisioner yang di isi
Test dan Post dengan penuh tanggung jawab
File Dokumen
Test yang sudah • Nasionalisme
di isi oleh Dokumentasi
sebagai bentuk tanggung jawab
peserta ibu (Foto)
dan kerja keras dalam
hamil mengevaluasi persetujuan dan
kuisioner yang telah di isi ibu
hamil
• Etika publik
Terbuka dan jujur dalam
mengevaluasi pelaksanaan
penyuluhan
• Komitmen mutu
Mengevaluasi pelaksanaan
penyuluhan dapat meningkatkan
mutu pelayanan yang berkualitas
• Anti korupsi
Sebagai bentuk tanggung jawab
dan kerja keras dalam

49
mengevaluasi pelaksanaan
penyuluhan

3. Menyusun Tersusunnya • Akuntabilitas


laporan hasil laporan hasil Menyusun laporan hasil
aktualisasi aktualisai aktualisasi sebagai bentuk
tanggung jawab
DokumentasiFoto • Nasionalisme
Sebagai bentuk kerja keras dan
tanggung jawab dalam menyusun
rancangan aktualisasi
• Etika publik
Cermat dalam menyusun
rancangan aktualisasi
• Komitmen mutu
Menyusun rancangan aktualisasi
sebagai bentuk efektivitas dalam
meningkatkan mutu
• Anti korupsi
jujur dan kerja keras dalam
menyusun laporan rancangan
aktualisasi
4.Menyampaikan Laporan • Akuntabilitas :
laporan kepada Aktualisasi Tanggungjawab atas pembuatan
pimpinan/ laporan aktualisasi
mentor • Nasionalisme :
50
Berani mempertanggung
jawabkan laporan aktualisasi
• Etika Publik :
Bersikap sopan saat
menyampaikan laporan.
• Komitmen Mutu :
Menyampaikan laporan aktualisasi
langsung menghadap ke
pimpinan/mentor agar berjalan
dengan efektif dan efisien.
• Anti Korupsi :
Jujur pada setiap kegiatan
sehingga pembuatan laporan
aktualisasi berjalan lancer.
Prediksi Hambatan Tidak adanya hambatan saat melakukan evaluasi

Analisis dampak Tidak diketahui kemampuan pengetahuan terkait pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan
kegiatan

Alternatif Solusi Kegiatan Evaluasi berjalan dengan lancar

Keterkaitan dengan ✓ Manajemen ASN : Tetap professional dan transparan dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
agenda III ✓ Pelayanan Publik : Menyelesaikan rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab dengan kepastian waktu
yang telah direncanakan

51
C. Estimasi Biaya Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi membutuhkan biaya dengan perkiraan sebesar
Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) yang bersumber dari peserta . Perlu diketahui bahwa
ini hanya perkiraan awal adapun saat dilapangan penggunaan dana melebihi dari yang telah
ditetapkan, maka akan dilakukan pelaporan secepatnya.

52
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Nama : Iis Susianti, A.Md.Keb

Unit kerja : UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton

Waktu pelaksanaan : 1 Oktober 2021 sampai dengan 7 November 2021

Tabel 3.2

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Oktober November
No. Kegiatan Tahap Kegiatan
1 2 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5

1. Konsultasi Menyiapkan
kepada mentor bahan konsultas
terkait
kegiatan Membuat janji
aktualisasi untuk
berkonsultas
Berkonsultasi
dengan mentor
Mencatat arahan
dan masukan dari
mentor
Memohon
persetuajuan dari
mentor
53
2. Koordinasi Membuat janji
dengan pihak temu dengan
terkait tentang bikor
rencana
kegiatan Memberikan
informasi
pelaksaan
kegiatan
Membuat janji
temu dengan
kepala kelurahan
terkait kegiatan
penyuluhan
3. Menyiapkan Mencari dan
materi mengumpulkan
penyuluhan referensi dari
berbagai sumber
mengenai
informasi
pentingnya
persalinan di
fasilitas
Kesehatan
Membuat
kuesioner Pre Test
dan Post Test
Membuat daftar
hadir ibu hamil
untuk kegiatan
penyuluhan

54
Mempelajari
materi
penyuluhaan
4. Membuat Mencari model
leaflet sebagai leaflet di internet
media yang
digunakan. Membuat konsep
leaflet
Berkonsultasi
dengan mentor
sebelum
pencetakkan
mentor
5. Pelaksanaan Melakukan absen
kegiatan kehadiran ibu
penyuluhan hamil
pada ibu hamil
Membagikan
lembar kuesioner
Pre Test
Melakukan
penyuluhan
dengan media
leaflet tentang
pentingnya
persalinan di
fasilitas
Kesehatan
Melakukan tanya
jawab pada ibu
hamil
6. Evaluasi Membagikan
kegiatan lembar kuesioner
penyuluhan Post Test

55
Mengevaluasi
kuisioner pre Test
dan Post Test
yang sudah di isi
oleh peserta ibu
hamil
Menyusun
laporan hasil
aktualisasi
Menyampaikan
laporan kepada
pimpinan/
mentor

56
BAB IV
PENUTUP

Identifikasi isu dan penetapan isu telah dilakukan dan Penulis akhirnya menetapkan isu
“Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan”.
Dampak yang mungkin akan ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan terhadap isu
tersebut adalah : Banyaknya persalinan di rumah sehingga terlambatnya penanganan
komplikasi selama persalinan karenanya kurangnya fasilitas serta meningkatnya Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Gagasan pemecahan isunya adalah melakukan
penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di
fasilitas Kesehatan. Kegiatan rancangan yang relevan dengan nilai-nilai manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan WOG.

57
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai


Negeri Sipil. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017.Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017.Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara 2017.Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017.Komitmen Mutu.Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan Perdana


Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Bidan.

Anda mungkin juga menyukai