OLEH :
NDH : 20
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
Oleh :
IIS SUSIANTI, A.Md.Keb
NDH : 20
COACH, MENTOR,
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax. 3125905
OLEH:
NDH:20
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor
Pada Seminar Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 29 September 2021
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktualisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan XXIII Tahun 2021
Kendari, 29 September 2021
SYAHRUDDIN NURDIN, S.E. Drs. AMALUL SYAHID, M.Si DEWI DJAJADI, A.Md
NIP. 19660621 199012 1 001 NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19780723 200604 2 010
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui Penyuluhan Di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton ”. Rancangan ini disusun dengan tujuan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kinerja sehari-hari.
Serta diharapkan mampu membawa perubahan dalam institusi.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penyusun mendapatkan banyak
pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.,
2. Drs. Amalul Syahid, M.Si selaku Coach yang selalu membimbing dalam menyusun
rancangan aktualisasi sehingga dapat selesai dan siap untuk dipresentasikan.,
3. Ali Mani, S.Sos, M.Si selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton yang telah
memberikan dukungan dalam kegiatan latsar.,
4. Sawiawinda, A.Md.Keb selaku Kepala Puskesmas Banabungi yang telah memberikan
saran dan dukungan.,
5. Dewi Djajadi, A.Md sebagai mentor yang selalu memberikan arahan, serta masukan
dalam perbaikan penyusunan rancangan aktualisasi.,
6. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku penguji yang telah memberikan masukan dan
saran perbaikan.,
7. Widyaiswara dan Instruktur yang telah membimbing penulis selama Pelatihan Dasar
(Latsar).,
8. Teman-teman Latsar Golongan II Angkatan XXIII, XXIV, XXV yang saling
memberikan dukungan moril selama Latsar (On Campus) berlangsung.
9. Keluarga tercinta khususnya kepada suami dan orang tua yang selalu memberikan doa
dan dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama
Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
iv
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan sadar yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat direalisasikan penulis dengan baik.
Hormat Saya,
IIS SUSIANTI
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP......................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Kelurahan / Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah Rumah Di
Puskesmas Banabungi Tahun 2019
Tabel 2.3 Data Ibu Hamil, Tempat Persalinan Faskes Dan Nonfaskes Di Kelurahan Awainulu
Tabel 3.1 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus
Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Aparatur Sipil Negara adalah profesi yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas
negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berdasarkan
berdasarkan Undang – Undang No 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN),
fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi Aparatur Sipil Negara adalah
sebagai pelayan publik, yakni melaksanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut cekatan dan mumpuni
menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat, berkarakter dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, dan sanggup
berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai nilai-nilai dasar utama, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang biasa disingkat ANEKA.
Nilai nilai dasar tersebut harus di aktualisasikan dalam profesi masing-masing Aparatur
Sipil Negara (ASN) dan dijadikan pedoman dalam menjalani profesinya.
Unsur utama dalam sistem pelayanan kesehatan yang prima adalah tersedianya
pelayanan medis. Salah satu pelayan medis yang bekerja di Puskesmas adalah Bidan.
Menurut Undang-Undang no 4 tahun 2019 tentang kebidanan, Bidan adalah seorang
perempuan yang telah menyelesaikan program pendidikan kebidanan baik dalam negeri
yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan praktik Kebidanan. Dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil harus
sesuai dengan kompetensi. Kompetensi bidan adalah kemampuan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan
praktik kebidanan pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan secara aman dan
bertanggungjawab sesuai dengan standar sebagai syarat mampu oleh masyarakat.
Bidan merupakan salah satu garda terdepan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu persalinan harus dilakukan di fasilitas
1
pelayanan kesehatan, dimana ini juga merupakan kebijakan Pemerintah dalam menjaga
kesehatan ibu dan mengurangi angka kematian ibu. Di samping adanya pengecualian pada
kondisi tertentu dapat dilakukan di luar Fasyankes. Lima aspek dasar dalam persalinan
yang merupakan bagian dari standar Asuhan Persalinan Normal (APN), yakni membuat
keputusan klinik, asuhan sayang ibu dan sayang bayi, pencegahan infeksi, pencatatan
(rekam medis) asuhan persalinan, dan rujukan pada kasus komplikasi ibu dan bayi baru
lahir. Semua aspek tersebut hanya dapat dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Hal
ini tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya pada wilayah kerja Puskemas Banabungi masih
banyaknya ibu hamil yang ingin bersalin di rumah dan tidak ingin bersalin ke fasilitas
Kesehatan dengan berbagai alasan yang dikemukakan oleh si ibu itu sendiri. Sehingga dari
permasalahan tersebut penulis mengangkat judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Pentingnya Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui Penyuluhan Di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton”. Pada saat seorang ibu
melahirkan di rumah, berisiko tinggi bila mengalami perdarahan atau infeksi yang tidak
tertolong karena alat persalinan yang yang tidak lengkap dan pelayanan di rumah yang
terbatas. Untuk itu penulis berharap kegiatan penyuluhan guna untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan dapat
meningkatkan kesadaran dan perilaku Kesehatan ibu hamil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi adalah untuk melaksanakan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dalam
pelaksanaan tugas sebagai bidan di UPTD Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya bersalin di fasilitas Kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan di Kelurahan Awainulu Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Banabungi Kabupaten Buton.
2
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dan menambah
kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna, dinamis dan bermanfaat bagi diri
sendiri maupun bagi lingkungan kerja.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Tabel 2.1 Data Kelurahan / Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah KK dan Jumlah
Rumah Di Puskesmas Banabungi Tahun 2019
Jumlah
No Nama Kel/Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK
Rumah
6
46 Wa Ode Safiah Hafiu.P,AMK PTT Daerah Keswa
47 Joice S.Yuanita,SKM PTT Daerah Promkes
48 Wd Dirgahayu PTT Daerah Bidan
Faria,Amd.Keb
50 Ratni,SKM PTT Daerah Entri Pasien
51 Haerya Masila,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
52 Chitra Lestari,Am.Keb PTT Daerah Hatra Bidan
53 Lisnawati,Am.Keb PTT Daerah Bidan Desa
54 Rosdiana Tayeb,Am.Keb PTT Daerah Bidan
55 Hardiati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
56 Wa Ode Mardianti,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
57 Lileniawati,SKM PTT Daerah Kesling
58 Suwarti,Amd.Keb PTT Daerah Poslan
59 Yunita,Amd.Keb PTT Daerah Bidan
60 Wa Ode Atriani,AMK PTT Daerah Imunisasi
61 Lisna Nurul Aljur,Am.Keb PTT Daerah Bidan
62 Rostinar,AMK PTT Daerah Imunisasi
63 Susanti,S.Farm PTT Daerah Gudang Obat
64 Lismar,AMK PTT Daerah Ispa
65 Lia Handriati,A.Md.Keb PTT Daerah Kantor Sehat
66 Dr.Risqi Andhta Permatasari PTT Daerah Dokter
67 Ifan Sepriani,SKM PTT Daerah SIK
68 Rulliyani,S.ST PTT Daerah Bidan Desa
69 Vini Wahyuni, AMK PTT Daerah Apotik
70 Gusniati,Amd.Keb PTT Daerah Bidan Desa
71 Abdul Azis PTT Daerah Sopir
72 Susi Valentina,S,ST PTT Daerah Gizi
73 Nurfadilah PTT Daerah Apotik
Rusdin,A.Md.Farm
74 Asmawati,Amd.Keb Magang Bidan
75 Hatia,Amd.Keb Magang Bidan
76 WaOde Pinrahayu,A.Md.Keb Magang Bantu Gizi
77 Wa Ode Yuliana,A.Md.Keb Magang Imunisasi
7
78 Wa Riana,Amd.Keb Magang Bidan
79 Riska,Amd.Gz Magang Gizi
80 Lisca Dhelvika Magang Apotik
Putri,A.Md.Kep
81 Sitti Firdayanti Magang Bidan Desa
Hatma.A.Md.Keb
82 Irmayanti,SKM Magang Loket
83 Siti Karmila,S.Tr.Keb Magang Bidan
84 Rapiati,A.Md.Keb Magang Bidan
85 Kalsum,A.Md.Keb Magang Hatra
86 Sartini,Am.Keb Magang Bidan
8
wilayah kerjanya dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang sehat
dan mandiri.
2) Memberikan Pelayanan ; adalah upaya memberikan pelayanan di berbagai program
yaitu pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan Keluarga Berencana, Pelayanan
Imunisasi dan Survelans, Pelayanan program Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit, Pelayanan Kesehatan Lingkungan, Pelayanan di bidang Gizi dan pelayanan
lain di bidang kesehatan dengan tujuan meningkatkan usia harapan hidup,
menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, menurunkan angka kesakitan
penduduk, menurunkan angka kecacatan akibat penyakit dan ketergantungan akibat
NAPZA, serta meningkatkan status gizi masyarakat.
3) Kesehatan Prima ; modal yang penting dalam menjalani berbagai aktivitas untuk
memenuhi segala kebutuhan manusia guna memperoleh kehidupan yang lebih
baik.Aktivitas itu tentunya akan menguras tenaga, baik fisik ataupun pikiran. Kondisi
tubuh yang sehat diharapkan dapat mengatasi rasa lelah yang timbul, karena kelelahan
dapat menyebabkan menurunnya aktivitas, konsentrasi, kewaspadaan, serta dapat
memacu timbulnya penyakit atau infeksi, sehingga daya tahan tubuh terhadap
penyakit menjadi berkurang (Franklin, 1966).
4) Masyarakat Sehat dan Mandiri ; adalah merupakan kondisi yang ingin dicapai
yaitu masyarakat berdaya sebagai subject pembangunan kesehatan untuk ikut aktif
memelihara kesehatannya sendiri, melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu
sampai jatuh sakit sehingga tidak kehilangan nilai produktifnya. Oleh karena
masyarakat yang sehat selain akan mendorong peningkatan produktifitas dan
pendapatan penduduk, tetapi juga dalam jangka panjang merupakan investasi dan
salah satu aspek pendorong peningkatan ”human development indeks” dimasa datang.
Visi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ”based
knowledge and understood” dalam membangun komitmen bagi setiap aparatur
kesehatan di Puskesmas Banabungiuntuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dalam rangka upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Komitmen tersebut diharapkan mampu direfleksikan dalam tindakan dan perilaku
pelayanan kesehatan yang dilandasi azas kemanusiaan dan etika profesi yang tinggi
9
disertai dengan menjunjung tinggi prinsip keterbukaan (transparancy), akuntabilitas
(accountability) dan berkeadilan (equity).
b. Misi
Dalam mewujudkan visi tersebut di atas, maka Puskesmas
Banabungimenetapkan 4 (empat) misi yang akan dilaksanakan secara sinergis,
terintegrasi dan berkesinambungan pada periode tahun 2018 – 2022, yaitu sebagai
berikut :
3. Nilai Organisasi
MOKESA
Melayani dengan optimal, kompeten,efisien, santun, dan amanah
1. Optimal berarti terus berusaha meningkatkan kinerja dalam pelayanan
2. Kompeten berarti memiliki kepahaman dalam keilmuan dan kecakapan dalam
bersikap
3. Efisien berarti pelayanan yang diberikan singkat namun berdaya guna
4. Santun berarti memiliki sikap yang halus dalam bertutur kata, sopan dalam
berperilaku, sabar dan tenang dalam melayani.
5. Amanah berarti memiliki tanggung jawab dalam bekerja dan mampu menjaga privasi
dalam pelayanan.
10
4. Struktur organisasi Puskesmas Banabungi
Gambar 2.1
b. Bidan Termpil
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia No. 36 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan
Bidan Terampil meliputi standar:
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4) Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis;
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
10) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga pasca
persalinan (KF 1);
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF 2)
17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF 3);
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
12
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR);
22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak
pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga
sesuai kebutuhan;
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk remaja
termasuk personal hygiene dan nutrisi; melakukan pendataan sasaran pada
individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi
dan balita) di wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
26) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu
hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
27) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD);
28) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampong;
29) Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.
13
Tabel 2.3
Data Ibu Hamil, Tempat Persalinan Faskes Dan Nonfaskes
Di Kelurahan Awainulu
Tempat Persalinan
Ibu Hamil
No Bulan Non
Baru Faskes Faskes
1. Juni 2 2 2
2. Juli 5 1 1
3. Agustus 4 0 1
Total 11 3 4
14
pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut antara lain adalah: Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar
ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi; Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari
dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; Memperlakukan warga negara
secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan public,
Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
2) Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
3) Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak
tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
4) Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
6) Kepercayaan
15
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian (skill) yang dimiliki.
8) Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan
sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
9) Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
b. Nasionalisme
Nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila merupakan
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar
nasionalisme yang harus diperhatikan yaitu:
a. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
b. Sila kedua “ Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
c. Sila ketiga “ Persatuan Indonesia”
d. Sila keempat “ Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan / Perwakilan
e. Sila kelima “ Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
16
Diharapkan kita sebagai ASN dapat :
c. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau
buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
public dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public. Etika merupakan
system penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara- cara dalam
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk
serta mengarah apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.
Adapun indikator dari Etika Publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-undangan, taat perintah,
menjaga rahasia.
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun
yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara
optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu merupakan
tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi
mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan,yaitu :
1) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
17
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
2) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
3) Inovasi
4) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
prosesdan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu
mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya. Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
18
e. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan,yaitu:
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi
pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan
transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapatmembentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang
dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya
demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Mencurahkan daya
pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-
baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-
teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang
semestinya. Tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka
mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
20
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang diterima
sesuai dengan jerih payahnya. Tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari
apa yang sudah diupayakan. Bila menjadi seorang pimpinan maka akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya serta ingin
mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
a. Management ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
b. Whole of Government
Whole of Governement atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency,
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan. Di dalam Whole of Government terdapat bebrapa nilai indikator,
yaitu koordinasi, integrasi, kolaborasi, partisipasi, komunikasi, kerjasama, kemitraan,
kepentingan bersama dan berkesinambungan.
21
c. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan
yaitu organisasi penyelenggara pelayanan, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang
atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan dan kepuasan yang diterima oleh
penerima layanan (pelanggan). Sedangkan unsur pelayanan publik, yaitu kepentingan
umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban,
keprofesionalan, parsitipatif, persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif, keterbukaan,
akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan dan ketepatan waktu.
22
ASN yang professional dalam
menjalankan tugasnya sebagai
pelayan publik.
Whole Of Government
(Kolaborasi):
Dalam meningkatkan
perrsalinan difasilitas
Kesehatan dibutuhkan
Kerjasama antara tenaga
Kesehatan (bidan) dengan
pihak-pihak terkait.
Whole Of Government :
Peningkatan peran serta
masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan
kebidanan khususnya
pemeriksaan ibu hamil di
puskesmas
23
Memberikan informasi dan
edukasi terkait pemenuhan
kebutuhan gizi yang diperlukan
oleh ibu hamil dengan KEK
Whole Of Government :
Adanya kerjasama yang baik
antar tenaga Kesehatan bidan
dan tim gizi puskesmas.
Tabel 2.5
Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL
Kriteria Rank
No. Isu Total
A P K L
1. Kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya 5 5 4 5 19 1
persalinan di fasilitas Kesehatan
Rendahnya kesadaran ibu hamil
2.
untuk melakukan pemeriksaan di 5 4 3 4 16 2
puskesmas/ posyandu
Kurangnya pengetahuan ibu hamil 3
3. 4 4 3 4 15
KEK tentang makanan tambahan
24
Keterangan :
Aktual :
1. Pernah benar-benar terjadi
2. Benar-benar sering terjadi
3. Benar-benar terjadi dab bukan menjadi perbincangan
4. Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan perbincangan
5. Benar-benar terjadi dan sedang hangat di bicarakan
Problematic :
1. Masalah sederhana
2. Masalah kurang kompleks
3. Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. Masalah kompleks
5. Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kekhalayakan :
1. Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Cukup menyangkut hajat orang banyak
4. Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Layak :
1. Masuk akal
2. Realistis
3. Cukup masuk dan realistis
4. Masuk akal dan realistis
5. Masuk akal, realistis dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih adalah isu
nomor 1 (satu) yaitu belum optimalnya persalinan di fasilitas Kesehatan di UPTD
Wilayah Kerja Puskesmas Banabungi Kabupaten Buton.
25
2. Analisis Faktor Penyebab Isu Prioritas
Gambar 2.2
Analisis Menggunakan Fishbone
26
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
27
c. Membuat janji temu terkait kegiatan penyuluhan pada ibu hamil kepada kepala
kelurahan awainulu.
3. Menyiapkan materi penyuluhan
a. Mencari dan mengumpulkan referensi dari berbagai sumber mengenai informasi
pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan
b. Membuat kuesioner Pre Test dan Post Test
c. Membuat daftar hadir ibu hamil untuk kegiatan penyuluhan
d. Mempelajari materi penyuluhaan
4. Membuat leaflet sebagai media yang digunakan untuk penyuluhan
a. Mencari model leaflet di internet
b. Membuat konsep leaflet
c. Berkonsultasi dengan mentor sebelum pencetakan leaflet
5. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
a. Melakukan absen kehadiran ibu hamil
b. Membagikan lembar kuesioner Pre Test
c. Melakukan penyuluhan dengan media leaflet tentang pentingnya persalinan di
fasilitas Kesehatan
d. Melakukan tanya jawab pada ibu hamil
6. Evaluasi kegiatan penyuluhan
a. Membagikan lembar kuesioner Post Test
b. Mengevaluasi kuisioner pre Test dan Post Test yang sudah di isi oleh peserta ibu
hamil
c. Menyusun laporan hasil aktualisasi
d. Menyampaikan laporan kepada pimpinan/ mentor.
28
Tabel 3.1
Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus
Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan 1
Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi kepada 1. Menyiapkan Tersedianya bahan • Akuntabilitas (Transparansi): Berkonsultasi Penguatan nilai
mentor terkait bahan konsultasi konsultasi Dalam menyiapkan bahan dengan mentor organisasi yang
kegiatan aktualisasi konsultasi penulis melakukan “Mewujudkan terdapat dalam
dengan ketelitian dan penuh Sistem tahapan
Dokumentasi Foto tanggung jawab. Manajemen dan kegiatan ini
• Nasionalisme (Bekerja Keras): pengelolaan yaitu santun
Dalam menyiapkan bahan, penulis Sumber Daya dalam
berusaha dan bekerja keras secara Efisien, menghadap ke
menyiapkan bahan atau materi Transparan dan pimpinan/
yang akan dikonsultasikan Akuntabel” mentor.
• Etika Publik (Cermat dan Telit):
Penulis secara cermat dan teliti
menyiapkan bahan atau materi yang
akan dikonsultasikan
29
• Komitmen Mutu (Efektif dan
Efesien) :
Penulis menyiapkan bahan
konsultasi dengan efektif dan
efisien
• Anti Korupsi (Mandiri): Penulis
menyiapkan bahan secara mandiri
30
3. Berkonsultasi Tersampaikan ide • Akuntabilitas (jelas) :
dengan mentor atau gagasan Menyampaikan tahapan kegiatan
terkait ide kegiatan aktualisasi dengan prinsip kejelasan dan
rancangan kesesuaian terhadap tujuan yang
ingin dicapai.
Dokumentasi foto • Nasionalisme (Rasa Hormat dan
Musyawarah):
Pada tahap ini saya akan
mendengarkan arahan dari mentor
dengan rasa hormat dan
bermusyawarah jika ada
pertanyaan
• Etika Publik (Sopan Santun) :
Pada tahap ini, saya akan bersikap
sopan dan santun saat melakukan
konsultasi.
• Komitmen Mutu (Efektif dan
Efisien) :
Pada tahap ini,saya akan
berkonsultasi secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif dan
efisien
• Anti Korupsi (Jujur) :
Pada tahap ini, penulis akan
menyampaikan dengan jujur terkait
31
tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
32
• Nasionalisme :
Sebagai bentuk kerja keras dan
Ditandatanganinya
menghormati keputusan dari
surat izin
mentor
• Etika publik
Saya bersikap sopan dan terbuka
Dokumentasi/ Foto dalam memohon persetujuan dari
mentor mengenai pelaksanaan
kegiatan Rancangan Aktualiasi saya
• Komitmen mutu
Dengan adanya persetujuan dari
mentor pelaksanaan kegiatan
Rancangan Aktualisasi saya
menjadi efektif dan efisien
• Anti korupsi
Jujur dan Sebagai bentuk kerja
keras memohon persetujuan dari
mentor
Kegiatan 2
Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Mata Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan Diklat
1 2 3 4 5 6 7
34
Bertujuan untuk tujuan yang secara Efisien,
efektif dan efisien Transparan dan
• Anti Korupsi (Tanggungjawab): Akuntabel”
Penulis menyelesaikan kegiatan ini
yang telah sesuai dengan
tanggungjawab.
35
Saya bertanggung jawab atas
materi dan media yang digunakan
untuk penyuluha
3. Membuat janji Terjadwalnya • Akuntabilitas (jelas) :
temu terkait waktu janji temu Menyampaikan tahapan kegiatan
kegiatan dengan kepala dengan prinsip kejelasan dan
penyuluhan kelurahan kesesuaian terhadap tujuan yang
pada ibu hamil ingin dicapai penulis
Dokumentasi foto
kepada kepala • Nasionalisme :
kelurahan Bekerja keras dalam menyesuaikan
awainulu. jadwal janji temu.
• Etika Publik :
Bersikap santun saat menghadap
kepala kelurahan
• Komitmen Mutu :
Menggunakan waktu seefisien
mungkin saat berkonsultasi.
• Anti Korupsi :
Berkonsultasi secara mandiri.
36
Keterkaitan dengan ✓ WOG : koordinasi dengan pihak terkait untuk lancarnya kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan
Agenda III ✓ Manajemen ASN : bekerja dengan penuh tanggung jawab dan profesional
Kegiatan 3
Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
3. Menyiapkan materi 1. Mencari dan Tersedianya Bahan • Akuntabilitas (tanggung jawab) Dengan Menyiapkan
Penyuluhan mengumpulkan referensi dari buku : penulis bertanggung jawab mengumpulkan data materi
referensi dari dan media online untuk materi penyuluhan. perencanaan penyuluhan
berbagai sumber • Nasionalisme (Kerja Keras) : kegiatan kaitannya
mengenai Penulis bekerja keras dalam penyuluhan sesuai dengan
informasi Dokumentasi foto mengumpulkan referensi dengan misi penguatan
pentingnya • Etika Publik (cermat) : Penulis “Meningkatkan nilai
persalinan di secara cermat menyusun materi Mutu Pelayanan organisasi
fasilitas penyuluhan Melalui Program – yaitu
kesehatan • Komitmen Mutu (Inovasi) : Program Inovatif ” mengoptimalk
Penulis memberikan inovasi an kinerja
dalam kegiatan penyuluhan dalam
37
• Anti Korupsi (Mandiri) : pelayanan dan
Bertanggung jawab dengan kompeten
informasi yang akan digunakan dalam
saat penyuluhan keilmuan.
2. Membuat Adanya kuesioner • Akuntabilitas (tanggung jawab)
kuesioner Pre Pre Test dan Post : penulis bertanggung dalam
Test dan Post Test pembuatan kuesioner
Test • Nasionalisme (Kerja Keras) :
Dokumentasi (Foto)
Penulis bekerja keras dalam
membuat kuesioner
• Etika Publik (cermat) : Penulis
secara cermat menyusun
kuesioner
• Komitmen Mutu (Inovasi) :
Penulis memberikan inovasi
dalam penyusunan kuesioner
Anti Korupsi (Mandiri) :
Penulis tidak menggunakan jasa
orang lain untuk pembuatan
kuesioner
Keterkaitan dengan ✓ Manajemen ASN : Tetap professional dalam merancang dan menyusun materi penyuluhan
agenda III
40
Kegiatan 4
Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat leaflet 1. Mencari model Bervariasinya • Akuntabilitas (Tanggung jawab): Berkonsultasi Pembuatan
sebagai media yang leaflet diinternet model leaflet Dalam membuat leaflet penulis dengan mentor leaflet berkaitan
digunakan untuk melakukan dengan ketelitian dan “Mewujudkan dengan nilai
penyuluhan penuh tanggung jawab. Sistem organisasi yaitu
Dokumentasi Foto • Nasionalisme (Bekerja Keras): Manajemen dan nilai optimal
Dalam membuat leaflet, penulis pengelolaan berarti terus
berusaha dan bekerja keras. Sumber Daya berusaha
• Etika Publik (Cermat dan Telit): secara Efisien, meningkatkan
Penulis secara cermat dan teliti Transparan dan kinerja dalam
dalam mencari model leaflet yang Akuntabel” pelayanan
mudah dipahami. senrta nilai
• Komitmen Mutu (Efektif dan kompteten
Efesien) : berarti memiliki
Penulis mencari sumber dari kepahaman
internet agar lebih efisien karena dalam keilmuan
mudah diakses. dan kecakapan
• Anti Korupsi (Mandiri): Penulis dalam bersikap
menyiapkan bahan secara mandiri
41
2. Membuat Adanya konsep • Akuntabilitas (Tanggung jawab):
konsep leaflet leaflet yang sudah Dalam membuat leaflet penulis
dibuat melakukan dengan ketelitian dan
penuh tanggung jawab.
• Nasionalisme (Bekerja Keras):
Dokumentasi Dalam membuat konsep leaflet,
penulis berusaha dan bekerja keras.
Foto • Etika Publik (Cermat dan Telit):
Penulis secara cermat dan teliti
dalam membuat konsep leaflet yang
menarik dan mudah dipahami.
• Komitmen Mutu (Inovatif) :
Penulis berinovasi dalam membuat
konsep leaflet agar menarik
perhatian peserta penyuluhan
• Anti Korupsi (Mandiri): Penulis
menyiapkan bahan secara mandiri
3.Berkonsultasi Leaflet dicetak • Akuntabilitas (jelas) :
dengan mentor Menyampaikan tahapan kegiatan
sebelum dengan prinsip kejelasan dan
pencetakan Dokumentasi kesesuaian dalam penetapan leaflet
leaflet yang akan dicetak
foto • Nasionalisme (Rasa Hormat dan
Musyawarah):
Pada tahap ini saya akan
mendengarkan arahan dari mentor
42
dengan rasa hormat dan
bermusyawarah jika ada
pertanyaan
• Etika Publik (Sopan Santun) :
Pada tahap ini, saya akan bersikap
sopan dan santun saat melakukan
konsultasi leaflet.
• Komitmen Mutu (Efektif dan
Efisien) :
Pada tahap ini,saya akan
berkonsultasi secara langsung agar
komunikasi berjalan efektif dan
efisien
• Anti Korupsi (Jujur) :
Pada tahap ini, penulis akan
menyampaikan dengan jujur terkait
tahapan kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Prediksi Tidak dapat bertemu dengan atasan maupun mentor saat ingin berkonsultasi tentang leaflet
hambatan
43
Keterkaitan dengan - Manajemen ASN : Bekerja dengan Profesional
agenda III - WOG (Whole Of Government) : Koordinasi dengan pimpinan dan mentor untuk menetapkan leaflet sebelum
dicetak
Kegiatan 5
Konstribusi Penguatan
Terhadap Visi Nilai
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Dengan Nilai Misi Organisasi Organisasi
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
44
• Anti korupsi dan
Saya bertanggungjawab dan keterjangkauan
kerja keras atas daftar absensi pelayanan dengan
yang saya siapkan untuk peserta melibatkan peran
ibu hamil serta
masyarakat”.
45
Penulis mengintruksikan pengisian
kuisioner dengan jujur atas
jawaban sendiri
3.Melakukan Terlaksananya • Akuntabilitas : (tanggung
penyuluhan dengan penyuluhan pada jawab)
media leaflet ibu hamil akan Bertanggung jawab selama
tentang pentingnya pentingnya bersalin berjalannya penyuluhan
persalinan di di fasilitas • Nasionalisme (Musyawarah)
fasilitas kesehatan kesehatan Penyuluhan menunjukkan unsur
musyawarah karena adanya
Dokumentasi Foto
pemberian dan penerimaan saran
Analisis dampak Ibu hamil masih tidak mengetahui pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan
kegiatan
Alternafif Solusi Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan sosialiasi pada ibu hamil
Keterkaitan dengan ✓ WOG : Penyuluhan adalah bentuk koordinasi untuk memberikan informasi terhadap peningkatan pengetahuan ibu
agenda III hamil tentang perntingnya persalinan di fasilitas kesehatan.
✓ Pelayanan publik : Menyelesaikan rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab dengan kepastian waktu yang
telah direncanakan
47
Kegiatan 6
Konstribusi Penguatan
1 2 3 4 5 6 7
49
mengevaluasi pelaksanaan
penyuluhan
Analisis dampak Tidak diketahui kemampuan pengetahuan terkait pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan
kegiatan
Keterkaitan dengan ✓ Manajemen ASN : Tetap professional dan transparan dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan
agenda III ✓ Pelayanan Publik : Menyelesaikan rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab dengan kepastian waktu
yang telah direncanakan
51
C. Estimasi Biaya Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi membutuhkan biaya dengan perkiraan sebesar
Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) yang bersumber dari peserta . Perlu diketahui bahwa
ini hanya perkiraan awal adapun saat dilapangan penggunaan dana melebihi dari yang telah
ditetapkan, maka akan dilakukan pelaporan secepatnya.
52
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.2
Oktober November
No. Kegiatan Tahap Kegiatan
1 2 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 1 2 3 4 5
1. Konsultasi Menyiapkan
kepada mentor bahan konsultas
terkait
kegiatan Membuat janji
aktualisasi untuk
berkonsultas
Berkonsultasi
dengan mentor
Mencatat arahan
dan masukan dari
mentor
Memohon
persetuajuan dari
mentor
53
2. Koordinasi Membuat janji
dengan pihak temu dengan
terkait tentang bikor
rencana
kegiatan Memberikan
informasi
pelaksaan
kegiatan
Membuat janji
temu dengan
kepala kelurahan
terkait kegiatan
penyuluhan
3. Menyiapkan Mencari dan
materi mengumpulkan
penyuluhan referensi dari
berbagai sumber
mengenai
informasi
pentingnya
persalinan di
fasilitas
Kesehatan
Membuat
kuesioner Pre Test
dan Post Test
Membuat daftar
hadir ibu hamil
untuk kegiatan
penyuluhan
54
Mempelajari
materi
penyuluhaan
4. Membuat Mencari model
leaflet sebagai leaflet di internet
media yang
digunakan. Membuat konsep
leaflet
Berkonsultasi
dengan mentor
sebelum
pencetakkan
mentor
5. Pelaksanaan Melakukan absen
kegiatan kehadiran ibu
penyuluhan hamil
pada ibu hamil
Membagikan
lembar kuesioner
Pre Test
Melakukan
penyuluhan
dengan media
leaflet tentang
pentingnya
persalinan di
fasilitas
Kesehatan
Melakukan tanya
jawab pada ibu
hamil
6. Evaluasi Membagikan
kegiatan lembar kuesioner
penyuluhan Post Test
55
Mengevaluasi
kuisioner pre Test
dan Post Test
yang sudah di isi
oleh peserta ibu
hamil
Menyusun
laporan hasil
aktualisasi
Menyampaikan
laporan kepada
pimpinan/
mentor
56
BAB IV
PENUTUP
Identifikasi isu dan penetapan isu telah dilakukan dan Penulis akhirnya menetapkan isu
“Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di fasilitas Kesehatan”.
Dampak yang mungkin akan ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan terhadap isu
tersebut adalah : Banyaknya persalinan di rumah sehingga terlambatnya penanganan
komplikasi selama persalinan karenanya kurangnya fasilitas serta meningkatnya Angka
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Gagasan pemecahan isunya adalah melakukan
penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya persalinan di
fasilitas Kesehatan. Kegiatan rancangan yang relevan dengan nilai-nilai manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan WOG.
57
DAFTAR PUSTAKA