DISUSUN OLEH:
IRMA AROFAH NUGRAHENI. Amd. Keb
NIP. 19920219 201903 2 003
NO. PRESENSI: 29/LATSAR/II/XVI/2021
ABSTRAK
ABSTRAK.................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
C. Struktur Organisasi.......................................................................................... 2
E. Kondisi Organisasi.......................................................................................... 8
4. Penetapan Judul......................................................................................... 30
vi
B. Proses Aktualisasi........................................................................................... 32
A. Kesimpulan................................................................................................ 92
B. Saran.......................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 97
LAMPIRAN
Gambar 2.7 Foto melakukan koordinasi rekan kerja dalam penyusunan SOP......... 41
Gambar 2.8 Foto melakukan koordinasi rekan kerja dalam penyusunan SOP......... 41
Anti Korupsi adalah tindakan tidak melakukan penyuapan, manipulasi dan perbuatan
melawan hukum yang merugikan keuangan negara, perekonomian negara, merugikan
kesejahteraan/kepentingan rakyat / umum
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai masalah dalam bidang
kesehatan ibu pada masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga
berencana.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi
pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan
teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
Etika Publik adalah Suatu perbuatan yang dilaksanakan oleh ASN dalam menjalankan
pelayanan publik.
Gynecology adalah cabang kedokteran yang fokus pada kesehatan organ reproduksi wanita.
Hemodialisa adalah terapi cuci darah di luar tubuh untuk seseorang yang ginjalnya tidak
bekerja secara normal.
Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang rawat inap khusus untuk kasus-kasus yang
perlu mendapatkan penanganan intensif.
Komitmen Mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna
Nasionalisme adalah sifat, pikiran dan perasaan anggota satu bangsa yang menyatakan
keterikatan, hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya disertai harapan serta
usaha agar bangsa dan negaranya mempunya tempat terhormat di antara negara dan
bangsa lain
Manajemen ASN adalah PNS memberikan pelayanan secara profesional, jujur, adil dan
merata dalam menyelenggarakan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan
Obstetry adalah cabang kedokteran yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
Orthopedhi adalah cabang ilmu kedokteran yang fokusnya mendiagnosis, mengobati, dan
mencegah berbagai penyakit atau gangguan terkait sistem muskuloskeletal.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Pelayanan Publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat dan atau perintah peraturan perundangan
Sectio caesar adalah proses persalinan dengan melalui pembedahan di mana irisan dilakukan
di perut ibu dan rahim untuk mengeluarkan bayi.
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) adalah pengakuan terhadap rumah
sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan
oleh menteri kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan
rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara
berkesinambungan.
Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan merupakan Rumah Sakit Umum Kelas
C dan sangat komitmen pada pengembangan standar pelayanan kesehatan dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan. RSUD Prambanan telah tersertifikasi
ISO 900: 2015 dan menerapkan standar akreditasi 16 Bab ( SNARS Edisi 1) serta
memenuhi standar akreditasi lulus tingkat paripurna. Sejak tahun 2012 RSUD
Prambanan menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah sebagai
upaya dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
1
Terwujudnya Sleman Sebagai Rumah Bersama Yang Cerdas, Sejahtera, Berdaya
Saing, Menghargai Perbedaan dan Memiliki Jiwa Gotong Royong.
2. Misi Pemkab Sleman
a. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dengan dukungan teknologi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan
dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau.
c. Membangun perekonomian yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan
kesejahteraan.
d. Meningkatkan ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dan bencana.
e. Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
terwujudnya kabupaten cerdas.
f. Menguatkan budaya masyarakat yang saling menghargai dan jiwa gotong
royong.
C. Struktur Organisasi
Struktur Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan sesuai Peraturan Bupati Sleman
Nomor 49 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah Prambanan adalah :
Gambar 1.1
Bagan Struktur Organisasi RSUD Prambanan
Tugas pokok dan fungsi susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan sebagai berikut
:
1. Direktur
2. Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan
2. Unit Kerja
1. Instalasi Medik :
a. Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari Klinik Spesialis : Penyakit Dalam, Bedah,
Anak, Obstetry-Gynecology, Syaraf, Gigi dan Mulut, Hemodialisa, Orthopedhi,
Telinga Hidung dan Tenggorokan, serta Jantung dan Pembuluh.
b. Instalasi Gawat Darurat, terdiri dari IGD untuk pelayanan kasus kedaruratan
medis umum dan PONEK
c. Intensive Care Unit (ICU), merupakan ruang rawat inap khusus untuk kasus-
kasus yang perlu mendapatkan penanganan intensive.
d. Instalasi Rawat Inap, terdiri dari 4 Ruang Perawatan yaitu Candi Gebang, Candi
Sambisari, Candi Barong, dan Candi Ijo, sejumlah 107 tempat tidur
dan pada bulan septemer 2018 telah di lakukan evaluasi dan penyesuaian jumlah tempat
tidur menjadi 101.
e. Ruang operasi, yang dimanfaatkan untuk tindakan medik operatif spesialis bedah,
Orthopedi, Mata dan Obsgyn.
3. Pegawai
Tugas Tambahan :
2. Sarana Prasarana
a. Sarana Gedung
Tabel.1.1
Kapasitas tempat tidur di RSUD Prambanan sudah sesuai dengan standar Rumah Sakit
Kelas C sebanyak 101 TT. Diharapkan ke depan diarahkan pada penambahan jenis
pelayanan dan peningkatan mutu pelayanan. Data tentang kapasitas tempat tidur secara
terinci disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Tempat Tidur Ruang Perawatan RSUD Prambanan Tahun 2019
1 Candi Sambisari 2 4 10 0 16
2 Candi Gebang 0 2 2 10 14
3 Candi Barong 0 0 0 26 3 29
4 Candi Ijo 0 0 0 27 1 28
5 NICU 2 2
6 PICU 1 1
7 ICU 1 4 5
TOTAL 101
3. Sarana Medis
Sarana dan prasarana medis sebagai kelengkapan penunjang pelayanan tersedia sesuai dengan
standar peralatan medis Rumah Sakit Kelas C.
4. Sarana penunjang
Tabel 1.3
Sarana Penunjang RSUD Prambanan Tahun 2019
Infant warmer GE 1
Sterilisiator Memert 1
Defibilator Mediana 1
Defibilator Mediana 1
Examination lamp 1
NO LOKASI NAMA ALAT MERK JUMLAH
Infant Warmer GE 1
Dopler Jumpers 1
CTG Philips 1
Defibilator Mindray 1
Nebuliser Compamist 2 1
Candi
8 Electro Cardiography Fukuda dhensi FX 7000 1
Sambisari
Centrifuge Kubota 1
Microscope Olympus 1
Panoramic 1
CR Computerize Agfa 1
Tube Sealer 1
Ultrasound Gima 1
Endoskopi 1
7 Irma Arofah Nugraheni, Amd.Keb 19950509 202012 2 013 II/c Cpns bidan
1. Instalasi Medik :
a. Instalasi Rawat Jalan, terdiri dari Klinik Spesialis : Penyakit Dalam, Bedah,
Anak, Obstetry-Gynecology, Syaraf, Gigi dan Mulut, Hemodialisa, Orthopedhi,
Telinga Hidung dan Tenggorokan, serta Jantung dan Pembuluh.
b. Instalasi Gawat Darurat, terdiri dari IGD untuk pelayanan kasus kedaruratan
medis umum dan PONEK
c. Intensive Care Unit (ICU), merupakan ruang rawat inap khusus untuk kasus-
kasus yang perlu mendapatkan penanganan intensive.
d. Instalasi Rawat Inap, terdiri dari 5 Ruang Perawatan yaitu Candi Gebang,
Candi Sambisari, Candi Barong, Candi Ijo dan perinatologi, sejumlah 107
tempat tidur dan pada bulan septemer 2018 telah di lakukan evaluasi dan
penyesuaian jumlah tempat tidur menjadi 101.
e. Ruang operasi, yang dimanfaatkan untuk tindakan medik operatif spesialis
bedah, Orthopedi, Mata dan Obsgyn.
1 Spontan 8 1 4 13 8 7 11 10
2 SC 15 18 14 15 9 14 20 19
Gambar 2.1
Data Persalinan Di Candi Gebang
Spontan SC
25
20
15
10
0
J an Feb Mar t Ap r i l Mei Jun Jul Agu s S ep t
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas
untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang mengambil isu untuk
menjadi prioritas. Pada dasarnya isu yang muncul dapat bersumber dari individu,
unit kerja maupun organisasi. Berdasarkan hasil observasi dan konsultasi dengan
atasan ternyata masih terdapat tugas yang hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Berikut ini pengelompokkan dari kondisi yang terjadi dan kondisi yang diharapkan:
Berdasarkan tabel yang disajikan, Kendala / isu yang pertama adalah ibu belum
mengetahui tentang tehnik menyusui. Tehnik menyusui yang benar adalah cara
memberikan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan
bayi dengan benar. Untuk mencapai keberhasilan menyusui diperlukan
pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar. Indikator dalam proses
menyusui yang efektif meliputi posisi ibu dan bayi yang benar (body position),
perlekatan bayi yang tepat (latch), keefektifan hisapan bayi pada payudara (effectife
sucking). Selama ini ibu menyusui bayinya dengan tehnik yang kurang tepat.
Dampak dari tehnik menyusui yang salah pada ibu yaitu puting susu lecet dan ASI
tidak keluar secara maksimal sehinggan mempengaruhi produksi ASI. Hal ini
menyebabkan kebutuhan ASI bayi tidak tercukupi.
Kendala yang ketiga adalah belum lancarnya asi pada ibu post sesar di hari
ketiga, hal ini dibuktikan dengan data bulan Agustus 2019 dari 36 ibu nifas post
sesar ada 11 ibu dengan asi belum lancar ditandai dengan pemberian terapi
pelancar asi. Sedangkan untuk bulan September dari 30 ibu nifas post sesar, ada 4
ibu dengan asi belum lancar. Menurut laporan bulanan RSUD Prambanan, selama
bulan Januari
– September terdapat 12 kunjungan dengan diagnosa mastitis.
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept
Jumlah 0 2 2 4 2 1 0 0 1
4
2
1
0
0
JAN F EB M A R E TA P R MEI JUN J U LA G U S TS E P T
2. Penetapan Isu
Berdasarkan identifikasi isu kontemporer, maka dilakukan analisis untuk
menentukan isu kontemporer yang diselesaikan dalam rancangan aktualisasi ini.
Analisis yang dilakukan dalam penetapan isu kontemporer ini menggunakan
metode analisis Urgency, Seriousness, growth (USG). Metode ini menentukan
urutan prioritas masalah yang diselesaikan dengan memberikan skor 1 – 5.
Penjelasan dari pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tersebut
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
menimbulkan masalah masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagai mana mestinya.
Tabel 2.4 Penilaian USG
4. Penetapan Judul
Berdasarkan rumusan penetapan isu yang paling urgent, seriousness, dan
growth di Rumah Sakit Umum Daerah Prambanan dapat disimpulkan yang paling
besar terdapat pada nomer 1 yaitu pengetahuan ibu terhadap pengaruh mobilitas
dini post SC terhadap proses penyembuhan luka rendah karena kuranya informasi
tentang hal tersebut. Dengan adanya pendampingan ini diharapkan pasien dapat
melakukan mobilitas dini sehingga proses penyembuhan luka lebih cepat.
Berdasarkan alasan tesebut dalam tahapan penulisan laporan aktualisasi ini
penulis menetapkan judul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Bidan Terampil Dalam Kegiatan meningkatan pengetahuan
dan kemauan mobilitas dini post SC dalam proses mempercepat penyembuhan luka
Di Bangsal Candi Gebang RSUD Prambanan.
Setelah terdapat judul yang paling sesuai, kemudian dijabarkan ke dalam
kegiatan–kegiatan yan masing–masing terdiri terdiri dari beberapa sub kegiatan.
Dalam menjalankannya perlu didasari dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yang
biasa disingka dengan ANEKA, yaitu :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
setiap individu, kelompok, atau organisasi dalam menjalankan tugasnya untuk
menunaikan amanah yang diberikan. Nilai – nilai yang terkandung dalam
akuntabilitas antara lain adalah tanggungjawab, kepemimpinan, transparansi,
Integritas, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sifat, pikiran dan perasaan anggota satu bangsa yang
menyatakan keterikatan, hubungan emosional dengan bangsa dan negaranya,
disertai harapan serta usaha agar bangsa dan negaranya mempunyai tempat
terhormat diantara negara dan bangsa lain.
3. Etika Publik
4. Etika Publik merupakan suatu perbuatan yang dilaksanakan oleh ASN dalam
menjalankan pelayanan publik
5. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen
atau pengguna
6. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan tidak melakukan penyuapan, manipulasi dan
perbuatan melawan hukum yang merugikan keuangan negara, perekonomian
negara, merugikan kesejahteraan/kepentingan rakyat / umum
B. Proses Aktualisasi
Proses aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang meliputi nilai Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang telah
dilaksanakan pada setiap kegiatan aktualisasi penulis sebagai CPNS Pelaksana
Bidan selama off class pada tanggal 23 Oktober 2019 s.d 28 November 2019 di
bangsal candi gebang RSUD Prambanan kabupaten sleman meliputi beberapa
kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun SOP
2. Membuat media edukasi
3. Melakukan a d u k a s i k e p a d a p a s i e n d a n k e l u a r g a t e n t a n g
pengaruh mobilitas dinidalam prosesmempercepat
penyembuhan luka
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 1
Tingkat Capaian : Berhasil 100% dilihat dari beberapa indikator, antara lain :
1. Mentor telah memberikan saran dan persetujuan
mengenai penyusunan SOP
2. Koordinasi telah dilakukan dengan baik
3. Tersusunnya SOP tepat waktu
Akuntabilitas
Dan dalam proses koordinasi dilakukan secara jelas agar tidak terjadi kerancuan
dalam pelaksanaan kegiatan.
Nasionalisme
Koordinasi harus didasarkan pada semangat kerjasama tim yang baik, sehingga
satu sama lain saling mendukung untuk mewujudkan tujuan koordinasi bagi
keberhasilan kegiatan. Saling menghargai antar satu dengan yang lain dalam
proses koordinasi sangat diperlukan agar dapat berjalan lancar, efektif dan efisien
bagi keberhasilan pelaksanaan kegiatan.
Etika Publik
Berlaku sopan diperlukan dalam proses pelaksanaan kegiatan koordinasi, perilaku
sopan menciptakan kesan positif dan membangun kepercayaan rekan kerja. Dalam
koordinasi pembagian tugas sangat diperlukan komunikasi antar rekan kerja
sebangsal.
Komitmen Mutu
Koordinasi dilakukan secara cermat agar tidak ada aspek / materi yang tertinggal. Dan
dalam melakukan koordinasi harus secara professional, siap menerima kritik dan saran
dan teman ataupun atasan
Anti Korupsi
Saat melakukan koordinasi rekan kerja CPNS harus jujur menyampaikan maksud dan
tujuan. Dalam melakukan koordinasi dengan rekan kerja, CPNS harus berani dalam
menerima kritik dan saran tentang penyusunan SOP.
Selaras
CPNS bekerjasama secara harmoni dengan rekan kerja dan juga atasan dalam
proses pembuatan SOP
Dalam pembuatan SOP, pada saat koordinasi dengan teman kerja dan juga atasan
harus mengedepankan sopan santun
Teladan – Keteladanan
CPNS dalam melakukan kegiatan pembuatan SOP dapat menjadi teladan untuk
rekan sejawat di instansinya
Rela Melayani
CPNS sebagai pelayan publik harus rela dan ikhlas melayani pasien, salah satunya
adalah membuat SOP tentang kegiatan Misiserius
Inovatif
Kegiatan Misiserius merupakan kegiatan inovatif yang dibuat oleh CPNS , tentang
kegiatan pendampingan masa pertama ibu menyusui
Ahli Profesional
SOP yang dibuat harus sesuai dengan kegiatan yang dilakukan, dan sesuai dengan tata
cara pembuatan SOP, bukan atas keinginan pribadi
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh CPNS dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Berdasarkan pengalaman penulis selama proses aktualisasi CPNS sebagai bidan terampil di
RSUD Prambanan diketahui bahwa dalam hal melakukan koordinasi harus memiliki
keterampilan komunikasi yang baik dalam hal menyampaikan susunan kegiatan yang akan
dilakukan, sehingga tersusunnya SOP sesuai hasil dari koordinasi.
Gambar 2.7 Foto koordinasi dengan rekan kerja dalam penyusunan SOP
Tingkat Capaian : Berhasil 100% dilihat dari beberapa indikator, antara lain :
1. Mengetahui materi yang akan dipersipakan untuk
media edukasi
2. Persetujuan mentor mengenai pembuatan media
edukasi telah didapatkan
3. Media edukasi telah siap untuk digunakan
Manajemen ASN
Saya sebagai CPNS Bidan Terampil melaksanakan kegiatan pembuatan media edukasi
secara terstruktur dan menarik dengan tujuan agar mudah difahami oleh pembaca dan
meningkatkan minat membaca pasien.
Pelayanan Publik
Whole of Goverment
Dalam pembuatan media edukasi CPNS bekerja sama dengan tim percetakan guna
menghasilkan media edukasi yang berkualitas sehingga dapat bermanfaat untuk masyarakat
Akuntabilitas
Dalam menyiapkan materi untuk media edukasi, CPNS harus mengumpulan materi
yang bisa dipertanggungjawabkan. Pencarian materi harus dapat dipercaya,
sehingga harus ada referensinya.
Nasionalisme
Etika publik
Dalam mencari materi CPNS harus mendengar dengan baik masukan masukan
dari teman kantor dan mentor tentang materi apa saja yang akan dimasukkan di
media edukasi. Materi dalam media edukasi dapat dipertanggungjawabkan isinya
sehingga dipercaya pasien
Komitmen mutu
Dalam menyiapkan materi untuk media edukasi CPNS mencantumkan referensi materi
tersebut, sehingga dapat dipercaya oleh pembacanya.
Dalam mencari materi edukasi CPNS harus tanggap sehingga dapat menemukan
buku / materi yang sesuai
Anti korupsi
Dalam menyiapkan materi CPNS harus jujur sesuai dengan referensi yang ada.
Pencarian dan menyiapkan materi adalah bentuk kerja keras CPNS dalam membuat
rancangan media edukasi
1.2 Membuat design
Akuntabilitas
Design yang dibuat CPNS bukan menduplikasi design orang lain yang sudah ada.
CPNS bertanggungjawab penuh atas design yang dibuat, sehingga media edukasi
tidak membosankan
Nasionalisme
Dalam pembuatan design, konten yang digunakan CPNS harus sopan dan tidak
menyinggung orang lain. Dalam pembuatan design CPNS bermusyawarah dengan
teman kerja mengenai design yang paling cocok dan menarik untuk dibaca
Etika publik
Komitmen mutu
CPNS berani menerima kritik dan saran yang membangun, agar terciptanya media
edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat. CPNS harus bekerja keras dalam
pembuatan design agar media edukasi yang disusun berkualitas
Nasionalisme
Pada saat membuat janji dengan mentor CPNS berusaha untuk menghormati mentor,
dengan menyesuaikan kesediaan mentor. Dan setelah berkonsultasi dengan mentor
CPNS akan mengucapkan terimakasih atas kesediaan dan saran yang diberikan
Etika publik
Pada saat akan berkonsultasi dengan mentor CPNS harus datang tepat waktu sesuai
perjanjian, sehingga tidak mengganggu kegiatan mentor. Saat berkonsultasi dengan
mentor, CPNS menjadi pendengar yang baik atas kritik dan saran yang diberikan
oleh mentor.
Komitmen mutu
Saat berkonsultasi dengan mentor CPNS harus disiplin terhadap waktu, menyesuaikan
waktu mentor, sehingga tidak mengganggu kegiatan lain mentor. Saat berkonsultasi
dengan atasan secara langsung, CPNS menyampaikan perkembangan kegiatan yang
telah dibuat, dan menyampaikan kendala – kendala apa saja yang dialaminya saat
proses pembuatan media edukasi agar waktu untuk berkonsultasi lebih efisien
Anti korupsi
CPNS berani dalam menerima kritik dan saran dari mentor, sehingga dapat menghasil
media edukasi yang berkualitas. Dalam berkonsultasi dengan mentor, CPNS harus
jujur
dalam mengungkapkan kendala-kendala apa saja yang menghambat dalam
menyelesaikan kegiatan.
Akuntabilitas
Dalam proses pencetakan CPNS harus bertanggung jawab penuh agar selesai
sesuai jadwal. Dalam pencetakan media edukasi CPNS melaporkan disertai dengan
nota pembayaran
Nasionalisme
Dalam proses pencetakan media edukasi casn berkerjasama dengan ahli cetak agar
media edukasi dapat selesai dengan optimal. CPNS rela berkorban pada saat hari
tidak bekerja untuk ke percetakan, sehingga media edukasi bisa selesai sesuai waktu
yang ditentukan
Etika publik
Komitmen mutu
Dalam pencetakan media edukasi harus akurat, tidak terbolak balik susunan
designnya, sehingga mudah difahami oleh pasien. CPNS harus tepat waktu dalam
memasukkan ke percetakan sehingga media edukasi bisa jadi sesuai dengan rencana
Anti korupsi
Sebelum proses pencetakan CPNS harus kerja keras dalam meneliti kembali apakah
sudah layak dicetak atau apakah masih ada kekurangan atau tidak. Dalam
pengambilan media edukasi yang sudah dicetak disertai dengan nota asli dari toko
dengan tanda tangan dan cap toko
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh CPNS dalam pelaksanaan kegiatan ini :
Berdasarkan pengalaman penulis selama proses aktualisasi CPNS sebagai bidan terampil di
RSUD Prambanan diketahui bahwa dalam hal mencari materi tentang mobilitas dini post
SC CPNS harus teliti dan jujur sehingga dalam pembuatan media edukasi dapat
menghasilkan media yang berkualitas dan bermutu. Dan juga dalam pembuatan media
edukasi CPNS harus berani untuk meminta bantuan apabila dalam pelaksanaan kegiatan
ada hambatan yang tidak bisa diselesaikan oleh CPNS.
Disetujui oleh :
Mentor
Konsultasi tentang design lembar balik sudah dilakukan, mentor memberi saran untuk isi
pada lembar balik berupa gambar gambar dan diminimalisir dalam bentuk kata-kata.
Gambar 2.16 Foto lembar balik yang sudah di cetak
AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS 3
Tingkat Capaian : Berhasil 100% dilihat dari beberapa indikator, antara lain :
1. Melakukan pijat oksitosin dan teknik menyusui pada 4
ibu nifas hari pertama
2. Ibu nifas bisa melakukan teknik menyusui dengan
benar
Manajemen ASN
Dalam melaksanakan kegiatan pijat oksitosin dan teknik menyusui Saya sebagai CPNS
Bidan Terampil professional melaksanakannya sesuai dengan SOP, sehingga kegiatan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan
Pelayanan Publik
Whole of Goverment
Pada saat melakukan pijat oksitosin dan tehnik menyusui CPNS berkoordinasi dengan
teman kerja agar proses berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana
Akuntabilitas
Dalam mempersiapkan ruang harus melindungi hak hak privasi pasien, sehingga
pasien percaya kepada pelayanan bidan. Dalam menyiapkan ruangan, CPNS harus
bertanggungjawab pada ruangan yang disiapkan sehingga pasien merasa nyaman
Nasionalisme
Etika publik
Dalam mempersiapkan ruangan untuk pasien, harus sopan melindungi hak privasi
pasien. Dalam menyiapkan ruangan CPNS harus teliti dalam melindungi privasi
pasien, memastikan tidak ada tirai yang macet / tidak bisa tertutup
Komitmen mutu
Ruangan yang digunakan adalah ruangan bangsal pasien tersebut di rawat, akan tetapi
tetap melindungi privasi pasien dengan adanya tirai pemisah dengan pasien sebelahnya
sehingga lebih efisien tempat. Dalam menyiapkan ruangan harus sesuai dengan
tujuannya, sehingga efektif saat pelaksanaan pijat oksitosi
Anti korupsi
Dalam menyiapkan ruang, CPNS mandiri dan tidak bergantung pada teman kerja.
Dalam menyiapkan ruang, CPNS berani meminta bantuan, apabila pekerjaannya belum
selesai dilakukan.
1.2 Menyiapkan alat dan bahan
Akuntabilitas
Dalam menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan uintuk pelayanan, apabila
ditemukan adanya alat yang tidak berfungsi maka CPNS harus akuntabel yaitu
melaporkan kepada atasan. CPNS dalam menyiapkan alat dan bahan harus ada
kejelasan tentang bahan dan alat apa saja yang harus disiapkan
Nasionalisme
Alat yang digunakan salah satunya adalah selimut untuk melindungi hak privasi
pasien. Dalam menyiapkan alat dan bahan CPNS bekerja sama dengan teman kerja
untuk koordinasi apakah alat dan bahan ada yang kurang atau tidak.
Etika publik
Dalam menyiapkan alat CPNS harus bertanggung jawab atas alat tersebut. Dalam
menyiapkan alat dan bahan CPNS harus cermat sehingga tidak ada alat dan bahan
yang tertinggal.
Komitmen mutu
Menggunakan alat dan bahan dengan efisien, salah satunya menggunakan handuk,
sehingga tidak melakukan pemborosan tisue. Dalam menyiapkan alat dan bahan
CPNS harus cermat apa saja yang dibutuhkan.
Anti korupsi
CPNS harus kerja keras untuk menyiapkan alat dan bahan. Dalam menyiapkan alat dan
bahan, CPNS mandiri tidak tergantung dari orang lain.
Akuntabilitas
Nasionalisme
Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan harus dilandasi rasa ihklas tanpa adanya rasa
dibebani sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar. Dalam melakukan pijat
oksitosin CPNS menggunnakan prinsip persamaan derajat sehingga tidak
membeda- bedakan pasien berdasarkan jaminan atau umum.
Etika publik
Saat melakukan pijat oksitosin harus menjaga sopan santun, dan menjaga privasi
pasien. CPNS mendengarkan dengan baik pada saat proses melakukan pijatan
oksitosin apabila pasien merasa ada keluhan.
Komitmen mutu
Pada saat melakukan pijat oksitosin CPNS harus tanggap dalam menanggapi apa
yang dirasakan pasien. Dalam melakukan pijat oksitosin tidak terburu-buru, sehingga
bisa efektif dalam merangsang keluarnya asi
Anti korupsi
Dalam melakukan demontrasi pijat oksitosin dan tehnik menyusui CPNS harus berani
dalam memberikan edukasi terkait pijat oksitosin dan tehnik menyusui.
Akuntabilitas
Dalam membuat evaluasi, CPNS harus bersifat transparansi dan hasil dari evaluasi
di laporkan kepada pimpinan tidak untuk disimpan sendiri. Dalam menyiapkan
ruangan, CPNS harus bertanggungjawab dan melaporkan hasil evaluasi dari
kegiatan pijat oksitosin dan teknik menyusui
Nasionalisme
Dalam melaksanakan tugas evaluasi CPNS harus ihklas tanpa adanya rasa dibebani
sehingga pelaksanaan kegiatan evaluasi dapat berjalan lancar. Dalam melakukan hasil
evaluasi CPNS bermusyawarah dengan rekan kerja agar hasil lebih bersifat obyektif.
Etika publik
Saat melakukan evaluasi terhadap pasien, CPNS harus bersifat sopan, tidak mendikte
pasien. Pada saat melakukan evaluasi, CPNS bersifat ramah dengan pasien,
menanyakan sejauh mana kefahaman keluarga pasien tentang apa yang sudah
disosialisasikan.
Komitmen mutu
Pada saat melakukan evaluasi CPNS harus tanggap dalam menanggapi apa yang
ingin ditanyakan keluarga pasien. Pada kegiatan evaluasi CPNS mengharapkan
keefektifan kegiatan yang telah dilakukan, yaitu keluarga pasien mengerti tentang
kegiatan yang di sosialisasikan, dan bisa mempraktekan kepada pasien.
Anti korupsi
Dalam membuat evaluasi CPNS harus melaporkan hasil evaluasi dengan jujur, apa
adanya tidak dibuat buat. Dalam melaporkan evaluasi CPNS harus mandiri dalam
membuat laporan dan juga melaporkannya ke pimpinan.
Disetujui oleh :
Mentor
Tingkat Capaian : Berhasil 100% dilihat dari beberapa indikator, antara lain :
1. Melakukan edukasi kepada 4 keluarga pasien
2. Keluarga pasien bisa melakukan pijat oksitosin
Manajemen ASN:
Sosialisasi kepada keluarga pasien tentang pijat oksitosin merupakan salah satu kegiatan
inovasi untuk pasien ibu nifas, dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional.
Pelayanan Publik :
Menyampaikan sosialisasi dengan menggunakan media edukasi merupakan salah satu
wujud dari pelayanan publik
Whole of Goverment :
Sebelum melakukan sosialisasi kepada keluarga pasien, Koordinasi perlu dilakukan
dengan rekan kerja dan atasan tentang sosialisasi pijat oksitosin supaya kegiatan
berjalan dengan lancar
Akuntabilitas
Dalam mempersiapkan ruang, CPNS harus melindungi hak hak privasi pasien,
sehingga pasien percaya kepada pelayanan bidan. Dalam menyiapkan ruangan,
CPNS harus bertanggungjawab pada ruangan yang disiapkan sehingga pasien
merasa nyaman
Nasionalisme
Etika publik
Dalam mempersiapkan ruangan untuk pasien, harus melindungi hak privasi pasien
sehingga mengandalkan sopan santun. Dalam menyiapkan ruangan CPNS harus
teliti dalam melindungi privasi pasien, memastikan tidak ada tirai yang macet /
tidak bisa tertutup
Komitmen mutu
Ruangan yang digunakan adalah ruangan bangsal pasien tersebut di rawat, akan tetapi
tetap melindungi privasi pasien dengan adanya tirai pemisah dengan pasien
sebelahnya. Dalam menyiapkan ruangan harus sesuai dengan tujuannya, sehingga
efektif saat pelaksanaan pijat oksitosin
Anti korupsi
Dalam menyiapkan ruang, CPNS mandiri tidak bergantung pada teman kerja. Dalam
menyiapkan ruang, CPNS berani meminta bantuan, apabila pekerjaannya belum
selesai dilakukan
Akuntabilitas
Nasionalisme
Media edukasi yang disiapkan harus dengan asas toleransi dengan bahasa yang
dimengerti keluarga, sehingga keluarga dengan mudah dapat memahaminya. Dalam
menyiapkan media edukasi CPNS tidak membeda-bedakan media edukasi untuk
kelas 1 ataupun kelas 3
Etika publik
Media yang disiapkan harus dengan konten yang sopan tidak menhinggung orang
yg membacanya. Dalam menyiapkan media, CPNS harus teliti apakah ada lembaran
yang rusak atau hilang lembaranya.
Komitmen mutu
Penjelasan dengan media edukasi lebih efisien karena isi dari media edukasi
merupakan ringkasan dari beberapa materi – materi yang telah di kumpulan oleh
CPNS, dan media edukasi lebih menarik sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada
saat membacanya. Menggunakan media edukasi lebih efektif, sehingga keluarga
pasien diharapkan dapat memahami apa yang dijelaskan
Anti korupsi
CPNS menyiapkan secara mandiri media edukasi, tidak bergantung pada orang lain
Akuntabilitas
Nasionalisme
Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan harus dilandasi rasa ihklas tanpa adanya
rasa dibebani sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar. Dalam
mensosialisasikan pijat oksitosin CPNS tidak membeda-bedakan keluarga pasien
Etika publik
Komitmen mutu
Anti korupsi
Dalam melakukan pijat oksitosin CPNS harus kerja keras dengan sungguh – sungguh
agar asi bisa keluar dengan lancar. Dalam melakukan pijat oksitosin harus jujur
terhadap waktu, tidak boleh dipercepat agar cepat selesai
Disetujui oleh :
Mentor
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelatihan dasar CPNS Golomgan II angkatan VII Tahun 2019 ini menekankan
aspek pemahaman atau internalissi nilai-nilai dasar profesi PNS yang
selanjutnya dapat diaktualisasikan pada profesi PNS di setiap lingkungan kerja
atau instansi tempat bekerja.
2. Pelatihan dasar CPNS Golongan II angkatan VII Tahun 2019 dilaksanakan
selama 51 hari kerja, dimana pelaksanaan On Class selama 21 hari kerja di
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta, dilanjutkan
dengan pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di tempat kerja masing-
masing selama 30 hari kerja dan diakhiri dengan seminar laporan hasil
aktualisasi.
3. Kondisi sebelum aktualissi :
a. Belum adanya media edukasi tentang pijat oksitosin
b. Belum maksimalnya pijat oksitosin pada ibu nifas
c. Belum maksimalnya peran keluarga dalam mendampingi masa pertama ibu
menyusui
Kondisi setelah aktualisasi
a. Sudah terdapat media edukasi berupa lembar balik pijat oksitosin
b. Rangsangan keluarnya ASI dalam bentuk pijat oksitosin sudah dilaksanakan
mulai hari pertama ibu menyusui
c. Keluarga sudah berperan aktif dalam mendampingi masa pertama ibu
menyusui
4. Dalam melakukan kegiatan aktualisasi ini, CPNS mengalami beberapa
hambatan yaitu :
a. Terhambat oleh jadwal sift, sehingga tidak bisa berkoordinasi dengan
seluruh rekan kerja secara bersamaan
b. Terhambat oleh antrian di percetakan yang banyak
c. Terhambat oleh mobilisasi ibu nifas yang masih terbatas
d. Pada saat melakukan edukasi, suami tidak sedang berada di RS
Solusi dari hambatan yang dialami CPNS antara lain yaitu :
a. Mengutarakan kembali koordinasi pada waktu operan jaga
b. Mencari tempat percetakan lain sehingga bisa tepat waktu sesuai jadwal
c. Sementara melakukan pijat oksi dengan posisi baring miring
d. Melakukan pijat oksitosin kepada keluarga pasien yang lain, contohnya ibu
pasien, dan meminta ibu pasien untuk memberitahu suami tentang pijat
oksitosin
5. Capaian dan kesesuaian antara sasaran dan indikator menjadi tolak ukur capaian
target kinerja. Secara umum capaian kinerja aktualisasi nilai-nilai dasar PNS
yang diterapkan oleh CPNS sebagai bidan terampil di bangsal candi gebang
RSUD Prambanan sudah relatif baik. Berikut ini tabel capaian kinerja bidan
terampil di RSUD Prambanan :
3 Melakukan pijat oksitsin dan teknik menyusui pada ibu nifas 100%
hari pertama
4 Melakukan sosialisasi kepada keluarga pasien untuk 100%
melakukan pijat oksitosin kepada ibu nifas
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, CPNS menyadari
bahwa sebagai CPNS itu masih kurang pengalaman dalam bidang kesehatan. Oleh
karena itu, CPNS ingin menyampaikan saran, anatara lain :
1. Atasan, rekan kerja yang sudah lebih berpengalaman di RSUD Prambanan,
agar berkenan memberikan arahan kepada penulis untuk dapat melaksanakan
tugas dan tanggungjawab sehari-hari, salah satunya dalam hal pelayanan
kebidanan di bangsal Candi Gebang.
2. Dengan adanya media lembar balik, CPNS berharap media tersebut dapat
digunakan terus untuk meningkatkan proses pelayanan.
3. CPNS berharap dengan adanya media lembar balik sebagai media edukasi,
keluarga pasien dapat mempraktekkan pijat oksitosin kepada ibu nifas,
sehingga diharapkan asi keluar lebih lancar. Dan juga
4. Kepada mentor penulis mengharap kesediaannya untuk terus membimbing
dalam melakukan habituasi selanjutnya terutama tentang ilmu dan pengalaman
mentor dalam hal pelayanan kebidanan ke masyarakat.
Astutik, Reni Yuli. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Astuti, Sri (2007) Pelatihan Konseling Menyusui. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat.
Depkes RI. 2009. Manajemen Laktasi Buku Paduan Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas.
Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Idris,Irvan; Suwarno, Yogi; Purwana,Bayu Hikmat; Dendi,Sus; Imran, Said; Nusa, Bogie
Setia Perwira & Sejati, Triatmojo. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS :
Analisis Isu Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Latief, Yudi; Suryanto, Adi & Muslim, Abdul Aziz. 2015. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II : Nasionalisme. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno,Yugi & Sejati, Tri Atmojo. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Whole of
Goverment. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II DAN III : Anti Korupsi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara.http://www.sdm,depkeu.go.id/peraturan/doc/UU_NO_5_2014.PDF.
Yuniarsih,Tjutju & Taufiq, Muhammad. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II : Komitmen Mutu. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
LAMPIRAN
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Oktober November
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1. Menyusun SOP
2. Membuat
media edukasi
3. Melakukan
pijat oksitosin
dan tehnik
menyusui pad
aibu nifas hari
pertama
4. Sosialisasi
kepada
keluarga pasien
tentang pijat
oksitosin
2
MATRIK KEGIATAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI BIDAN TERAMPIL DALAM KEGIATAN “MISISERIUS”
(MENDAMPINGI MASA PERTAMA IBU MENYUSUI) DI BANGSAL CANDI GEBANG RSUD PRAMBANAN KABUPATEN
SLEMAN
Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Oktober November
23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1. Menyusun SOP
2. Membuat
media edukasi
3. Melakukan
pijat oksitosin
dan tehnik
menyusui pad
aibu nifas hari
pertama
4. Sosialisasi
kepada
keluarga pasien
tentang pijat
oksitosin
FORMULIR PEMBIMBINGAN RANCANGAN AKTUALISASI
5
Bukti Foto Bimbingan Laporan Aktualisasi dengan Mentor
Bukti Foto Bimbingan Laporan Aktualisasi dengan Coach