Anda di halaman 1dari 46

STAF PERSONALIA TENTARAN NASIONAL INDONESIA

PUSAT KOMPETENSI ASN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

PEMBUATAN LEAFLET SEBAGAI SARANA EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN


PENGETAHUAN PASIEN TENTANG BAHAYA HIPERTENSI DI SATKES KODIKLAT TNI

Oleh:
SRI INDRAYANTI, A.Md.Kep.
NIP 199710192020122003

MARKAS BESAR TENTARA NASIONAL INDONESIA


BEKERJA SAMA DENGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II ANGKATAN II TA 2021


ii

JAKARTA, 2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN II

Nama : Sri Indrayanti, A.Md.Kep.


NIP : 199710192020122003
Unit Kerja : Satkes Kodiklat TNI

Telah disahkan
Pada Hari ………….tanggal …………….
.
Penguji, Coach,

Dedi Setia Arianto Dra. Epon Dedah


Letkol Arh NRP 11990054 IV/a NIP 196807161996032005

A.n. Kalakgiat Diklat PNS TNI


Pabandya-2 Dalkar,

Drs. Sukina, M.Si.


IV/b NIP 196807311996031002
ii

BIODATA SISWA

Nama : Sri Indrayanti


TTL : Tuban, 19 Oktober 1997
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Kalidam Blok G NO.49 Kel. Karangmekar Kec. Cimahi
Tengah Kota Cimahi
Satuan Kerja : Satkes Kodiklat TNI
Pendidikan Umum :
Sdn Penidon 01 (2004-2010)
Smpn 01 Plumpang (2010-2013)
Sman 01 Rengel (2013-2016)
Akper Rs Dustira Cimahi (2016-2019)
Pengalaman kerja : perawat ruang rawat inap VIP dan ruang isolasi di RS.Mitra
kasih Cimahi
iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peserta panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga
laporan aktualisasi ini berhasil diselesaikan. Penulisan laporan aktualisasi dilakukan
dalam rangka pemenuhan syarat kelulusan Latihan Dasar CPNS Golongan II Puskom
ASN Mabes TNI Angkatan TA. 2021.

Pembuatan laporan aktualisasi telah peserta lakukan dengan usaha dan kerja keras yang
dibantu oleh berbagai pihak, sehingga dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dan membantu dalam proses pembuatan laporan aktualisasi ini.

Peserta menyadari kekurangan dalam pembuatan laporan aktualisasi ini, sehingga


kritikan dan saran yang membangun akan peserta terima dengan baik demi
penyempurnaan penulisan yang akan datang. Peserta berharap laporan aktualisasi ini
dapat bermanfaat.

Bekasi, November 2021


Penulis,

Sri Indrayanti, A.Md.Kep.


NIP. 199710192020122003
iv

DAFTAR ISI

BIODATA SISWA.......................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................................ v
BAB I................................................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................... 1

1. Latar Belakang………………………………………………………………………………. 1

2. Maksud dan Tujuan…….……………………………………………………………………...2

3. Ruang Lingkup………………………………………………………………………………...2
BAB II................................................................................................................................................................................ 4
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA................................................................................................................... 4

4. Gambaran Umum Satker 4


a.Tugas dan Fungsi Satuan Kerja................................................................................................. 4
b.Visi dan Misi Satker Organisasi................................................................................................. 5
c.Struktur Organisasi........................................................................................................................ 5
d.Tugas Fungsi Unit Kerja............................................................................................................... 6

5. Profil Peserta ………………………………………………………………………………8


BAB III.............................................................................................................................................................................. 9
RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................................................................................... 9

6. Deskripsi Isu ………………………………………………………………………………9

7. Identifikasi Isu ……………………………………………………………………………..10

8. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak………………………………………………………..10

9. Gagasan Pemecah Isu………………………………………………………………………..12

10. Matriks Rancangan Aktualisasi ……………………………………………………………13

11. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ………………………………………….18


BAB IV............................................................................................................................................................................ 19
PELAKSANAAN AKTUALISASI............................................................................................................................. 19
v

12. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ………………………………………….19

13. Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………………………… 20

14. Analisan Dampak………………………………………………………………………….29

15. Kendala dan Solusi………………………………………………………………………...29


BAB V............................................................................................................................................................................. 30
PENUTUP...................................................................................................................................................................... 30

16. Kesimpulan………………………………………………………………………………..30

17. Saran………………………………………………………………………………………30
vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Matrik Rancangan Aktualisasi


Tabel 2. Rencana Jadwal Aktualisasi
Tabel 3 Realisasi kegiatan aktualisasi
Tabel 4 Kendala dan solusi
vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kodiklat TNI


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satkes Kodiklat TNI
Gambar 1.3 Fishbone
viii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu komponen penting
dalam rangka mewujukan cita-cita luhur bangsa Indonesia, seperti yang tercantum dalam
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Aparatur Sipil Negara berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN memegang peranan
penting sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa.
Latsar (Latihan dasar) CPNS golongan II telah memadukan anatara tahap
internalisaasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai
dasar ASN, nilai dasar ASN, dikenal dengan kata ANEKA, yaitu (1) Akuntabilitas; (2)
Nasionalisme; (3) Etika publik; (4) Komitmen mutu; dan (5) Antikorupsi. Pada tahap
aktualisasi peserta latsar digunakan untuk merancang kegiatan aktualisasi yang
diterapkan ditempat kerja. Nilai-nilai ini harus ditanamkan dalam rangka pembentukan
karakter ASN yang sesuai dengan nilai-nilai dasar tersebut. CPNS wajib menjalani yang
dilaksanakan melalui proses Diklat Terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab,dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan yang memadukan pembelajaran on campus dan off campus di tempat
pelatihan dan tempat kerja. Sehingga diharapkan CPNS mampu menginternalisasi,
menerapkan dan mengaktualisasi serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi)
sesuai materi yang sudah diajarkan, untuk membentuk karakter dan kemampuan PNS
agar dapat bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah
keragaman sosial kultural, dengan menggunakan perspektif whole of government atau
one government serta didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan
masyarakat dan wujud nyata bela negara seorang PNS. Selama pembelajaran on campus
siswa CPNS diasramakan selama 18 hari dan dibekali dengan nilai dasar dan kode etik
ASN, nilai dasar ASN, dikenal dengan kata ANEKA yaitu (1) Akuntabilitas; (2)
Nasionalisme; (3) Etika publik; (4) Komitmen mutu; dan (5) Antikorupsi. Kemudian
2

dilanjutkan dengan kegiatan off campus selama 47 hari mulai dari 24 September sampai
11 November
Yang dilaksanakan di satuan kerja masing-masing
dengan mengaktualisasikan rancangan aktualisasi yang telah
direncanakan. Peserta mengusung isu meningkatkan
pengetahuan pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak
terkontrol di satkes Kodiklat TNI. Karena mayoritas pasien
yang berkunjung di satkes kodiklat TNI menderita hipertensi
yang sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak
mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui
setelah di cek tekanan darah, dan ada juga yang sudah tahu
kalo dirinya menderita hipertensi tapi tidak mengkonsumsi obat
secara rutin dengan alasan tidak ada keluhan, tapi saat
dilakukan pemeriksaan tekanan darah ternyata hasilnya tinggi
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang ada di unit
kerja tempat peserta kerja, maka diajukan pembuatan leaflet
sebagai sarana edukasi bagi pasien akan bahaya hipertensi
yang tidak terkontrol di satkes Kodiklat TNI.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud
an rancangan aktuallisasi ini dilakukan dengan maksud memberikan gambaran Rancangan Aktualisasi
tentang pembuatan leaflet sebagai sarana edukasi bagi pasien akan bahaya
hipertensi yang tidak terkontrol pada pasien hipertensi di klinik pratama kodiklat TNI
untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi di kemudian hari.
b. Tujuan
sasi ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar serta kedudukan dan peran dalam
rangka mewujudkan harapn :
1) Meningatkan pengetahuan pasien tentang bahaya hipertensi dan
penggunaan obat hipertensi
2) Untuk mengaktualisasikan nilai ASN, peran dan kedudukan ASN
3) Sebagai salah satu syarat kelulusan dalan Latihan dasar CPNS
golongan II Tahun 2021 di Kementerian Pertahanan.

3. Ruang Lingkup
3

Ruang lingkup rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan permasalah atau


isu yang ada di lingkungan kerja mengenai kurangnya pengetahuan pasien tentang
bahaya hipertensi yang tidak terkontrol dan peningkatan dalam penggunaan obat
hipertensi di klinik pratama kodiklat TNI, dalam melaksanakan edukasi peserta
menggunakan media leaflet untuk memudahkan edukasi, dalam leaflet tersebut peserta
mencantumkan pengertian hipertensi, pengobatan hipertensi, gejala hipertensi,
pencegahan hipertensi, dan komplikasi hipertensi yang terjadi jika hipertensi tersebut
tidak terkontrol. Waktu edukasi dari 28 Oktober-01 November 2021, Pendidikan
Kesehatan ini ditujukan kepada pasien Satkes Kodiklat TNI terutama personel Kodiklat
TNI yang berobat ke satkes. Edukasi dilaksanakan di Poli umum Satkes Kodiklat TNI.
4

BAB II

PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA

4. Gambaran Umum Satker

a. Tugas dan Fungsi Satuan Kerja

Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia atau Kodiklat TNI
adalah Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia yang memiliki fungsi
dan tugas untuk menyelenggarakan pembinaan doktrin, pendidikan pertama
integratif dan pendidikan pengembangan spesialisasi serta latihan gabungan,
latihan bersama dan latihan kesiapsiagaan operasional yang diselenggarakan
oleh Mabes TNI dan Kotama jajaran TNI yang berkedudukan langsung dibawah
panglima. Pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengerahan,
penggunaan serta pengendalian atau program pelaksanaan sesuai ketentuan
petunjuk, norma system dan metode secara efektif dan efisien mencakup tujuan
untuk memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal dan berhasil guna.

am melakasanakan tugas Kodiklat TNI menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut :


a. Funngsi utama terdiri atas :

1) Menyelenggarakan pembinaan doktrin, petunjuk, dan organisasi di


lingkungan TNI;
2) Menyelenggarakan Pendidikan pertama prajurit sukarela dinas
pendek penerbang TNI dan Pendidikan pertama perwira prajurit karier
serta Pendidikan pengembangan spesialis dilingkungan TNI;
3) Meneyelenggarakan pembinaan Latihan TNI yang bersifat trimatra
yang menjadi tugas kodiklat TNI serta berperan sebagai satuan penguasa
5

teknis/lapangan kekuasaan teknis/ leading sector Latihan gabungan,


Latihan Bersama , Latihan gabungan Bersama, Latihan gabungan terpadu,
Latihan gabungan Bersama terpadu, dan Latihan kesiapsiagaan
operasional yang diselenggarakan oleh Markas Besar Angkatan dan
Kotama jajaran TNI; dan
4) Menyelenggarakan pengkajian dan pengembangan dibidang doktrin
dan petunjuk, Pendidikan dan Latihan yang bersifat Trimatra.

al pembentukan Kodiklat TNI dilatar belakangi pentingnya pembinaan sumber daya manusia TNI yang
professional, militan dan berwawasan Trimatra yang didukung oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat menjawab tantangan masa depan.
Markas Komando Kodiklat TNI berada di Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten. Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2010 dengan moto
Trimatra Cendekia Utama.

b. Visi dan Misi Satker Organisasi

Visi
Terwujudnya Lembaga Kodiklat TNI yang mampu menyelenggarakan
Latihan-latihan, Pendidikan yang bersifat integrative, dan
mengembangkan doktrin TNI serta doktrin-doktrin dibawahnya.

Misi
1) Menyelenggarakan latihan yang bersifat integrative meliputi
Latihan mako, Latihan posko dan Latihan gabungan;
2) Meyelenggrakan Pendidikan yang bersifat integrative meliputi
Pendidikan pertama dan Pendidikan spesialisasi;
3) Mengkaji dan mngembangkan doktrin TNI dan Doktrin dibawahnya
sesuai ddengan perkembangan lingkungan strategis serta ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta
sarana dan prasarana Kodiklat TNI.

c. Struktur Organisasi

suai dengan BAB III tentang susunan Organisasi Pasal 6 yaitu Susunan organisasi Kodiklat TNI terdiri
atas unsur pimpinan, unsur pembantu pimpinan, unsur pelayaanan, dan unsur
6

pelaksana. Kodiklat TNI dipimpin oleh Komandan Kodiklat TNI dan dibantu
wakil Komandan Kodiklat TNI serta inspektorat dan memiliki 5 staff yang
dipimpin oleh seorang direktur, yaitu dirdok, dirdik, dirlat, dirjianbang dan dirum.
Kodiklat TNI memiliki badan pelaksana yaitu Denma Kodiklat TNI, Hukum,
Sekertariat, Labsataka, Infolahta, Penerangan dan Kesehatan. Dalam usaha
untuk pembentukan maupun pengembangan prajurit Kodiklat TNI membawahi
3 Pusat Pendidikan, yaitu Pusat Pendidikan Pertama (Pusdikma), Pusat
Pendidikkan Pengembangan dan Spesialisasi (Pusdikbangspes), dan Pusat
Pelatihan (Puslat), dimana masing-masing bagian dipimpin oleh seorang
komandan dengan pangkat bintang 1, yaitu Danpusdikma,
Danpusdikbangspes, Danpuslat. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada
gambar

da

d. Tugas Fungsi Unit Kerja

Satuan Kesehatan (Satkes) Kodiklat TNI adalah unit pelaksana kesehatan


yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala satuan kesehatan
(Kasatkes). Satkes Kodiklat TNI memiliki tugas pokok dan fungsi memberikan
pelayanan kesehatan pada seluruh anggota Kodiklat TNI, baik berupa
dukungan kesehatan secara langsung maupun rujukan ke rumah sakit tingkat
lanjut. Satkes Kodiklat TNI memiliki beberapa ruangan untuk melaksanakan
pelayanan kesehatan, yaitu IGD, Ruang Administrasi, Apotek, Poli Umum dan
Poli Gigi, laboratorium. Struktur organisasi Satkes Kodiklat TNI dapat dilihat
7

pada gambar

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Satkes Kodiklat TNI


Peserta sebagai perawat pelaksana di satkes kodiklat TNI yang berada
di bawah Kaur Dukkes. Mempunyai tugas dalam pelayanan Kesehatan yang
ikut di poli umum untuk membantu dokter umum, selain pelayanan Kesehatan
kami juga melaksanakan dukungan Kesehatan.
Satkes Kodiklat TNI merupakan klinik Instansi TNI dibawah Kodiklat TNI
yang memberikan pelayanan kesehatan dasar. Satkes Kodiklat TNI dibangun
dengan harapan mampu melayani dan memberikan pengobatan serta rujukan
ke rumah sakit terdekat yang bekerja sama dengan BPJS kepada prajurit
Kodiklat TNI, PNS, keluarga Kodiklat TNI serta masyarakat di sekitar Kodiklat
TNI. Sebelum berdiri sendiri menjadi Klinik Pratama, Satkes Kodiklat TNI pada
8 tahun yang lalu adalah poliklinik kesehatan Kodiklat TNI yang berada
dibawah struktur organisasi Denma Kodiklat TNI. Setalah Validasi Organisasi
pada tahun 2016, maka berubah menjadi Satkes Kodiklat TNI yang
berkedudukan langsung dibawah Komandan Kodiklat TNI.
Satkes Kodiklat TNI memiliki nilai-nilai dasar berupa Profesional, Pelayanan Prima, Inovatif dan
Disiplin. Profesional berarti bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi
terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi. Pelayanan
Prima berarti melakukan pelayanan sebaik mungkin dengan ramah, tepat dan
cepat. Inovatif berarti berusaha dengan mendayagunakan pemikiran dan
kemampuan dalam menghasilkan suatu kreasi / karya baru yang dapat
8

bermanfaat untuk satuan kerja. Dan disiplin yang berarti taat dan patuh
terhadap aturan satuan kerja.
si dan misi Satkes Kodilat TNI
SI
rwujudnya dukungan dan pelayanan Kesehatan yang professional untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok Kodiklat TNI
si
1) Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik preventif maupun kuratif
guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit, PNS dan keluarga Kodiklat TNI
berserta masyarakat.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan
3) Meningkatkan profesionalisme SDM tenaga Kesehatan kodiklat TNI
4) Menyelenggarakan dukungan Kesehatan dalam Pendidikan dan Latihan
satuan di Kodiklat TNI.

5. Profil Peserta

: Sri Indrayanti
olongan : Pengatur II/c
: Perawat Pelaksana
: Satkes Kodiklat TNI
: Tuban, 19 Oktober 1997
: Belum Menikah
: Jl. Kalidam Blok G NO.49 Kel. Karangmekar Kec. Cimahi Tengah Kota
Cimahi
Satuan Kerja : Satkes Kodiklat TNI
Pendidikan Umum :
9

Sdn Penidon 01 (2004-2010)


Smpn 01 Plumpang (2010-2013)
Sman 01 Rengel (2013-2016)
Akper Rs Dustira Cimahi (2016-2019)
Pengalaman kerja : perawat ruang rawat inap VIP dan ruang isolasi di RS.Mitra
kasih Cimahi

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

6. Deskripsi Isu

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Klinik pratama Kodiklat TNI yaitu
belum maksimalnya edukasi tentang bahaya hipertensi dan kesadaran pasien untuk
berobat, seperti yang kita ketahui bahwa hipertensi dapat di kontrol. World Health
Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan Indonesia
sebesar 63.309.620 orang. Sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi
sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun(55,2%). (Riskedas Kementerian
Kesehatan RI, 2018).
Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis
hipertensi dan 13,3% orang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak
rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa Sebagian besar penderita hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
10

Berdasarkan data terliihat kelompok lansia usia 55-64 tahun memiliki prevalensi tertinggi
(P2PTM Kemenkes RI, 2019).
Penyebab pasti hipertensi belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang menjadi pencetus terjadinya hipertensi, diantaranya adalah stress,
kegemukan, merokok, asupan garam yang tinggi, sensitifitas terhadap angiotensin,
hiperkolestroemia, kurang olahraga, genetic, obesitas, gaya hidup, dan kualitas tidur
yang buruk (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2014).
Hipertensi sering diistilahkan dengan the silent killer karena sering tanpa keluhan,
sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui
setelah terjadi komplikasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan
tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan
darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target
adalah otak, mata, jantung, ginjal dan dapat juga berakibat pada pembuluh darah arteri
perifer.
Hipertensi menjadi factor resiko utama untuk terjadinya penyakit jantung, gagal
jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan, dan penyakit ginjal. Tekanan darah
yang tinggi umumnya meningjjatkan resiko terjadinya komplikasi tersebut. Data- data
diatas menunjukkan bahwa jumlah penyandang hipertensi di Indonesia sangat besar,
pengetahuan penyandang hipertensi tentang penyakitnya dan meningkatkan peran aktif
mereka untuk ikut serta dalam pengendalian hipertensi. Harus selalu mengecek tekanan
darah untuk mengetahui berapa tekanan daarah kita apaakah termasuk ke hipertensi
atau tidak dan supaya bisa ditangani sedini mungkin. Di Kodiklat TNI sendiri hampir 70%
personelnya menderita hipertensi karena mayoritas rata-rata umur personel Kodiklat TNI
lebih dari 40 tahun, oleh karena itu penulis memilih untuk mengangkat isu edukasi
pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat TNI sebagai
bentuk pelayanan public.

7. Identifikasi Isu

Berikut adalah isu-isu yang peserta temukan


diantaranya :
a. Kurangnya pengetahuan pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak
terkontrol di satkes Kodiklat TNI;
b. Belum adanya etiket obat yang ditempel di plastik obat pasien untuk
memudahkan pasien memahami tata cara minum obat;
dan
11

c. Kurang optimalnya dalam mengisi informed consent saat akan


melaksanakan tindakan ke pasien guna monitoring kelengkapan rekam medis.
Dari ketiga isu tersebuat peserta mengangkat isu “kurangnya pengetahuan pasien
tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat TNI”. Pengangkatkan
isu ini sesuai dengan penilaian APKL dengan penjabaran sebagai berikut:
ena banyaknya personel yang tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, dan mengabaikan
keluhan-keluhan yang dirasakan, sehingga mempermudah untuk terjadinya komplikasi
karena tidak terkontrolnya hipertensi, sehingga diperlukan edukasi untuk personel
kodiklat TNI mengenai apa saja bahaya dari hipertensi.
c, karena solusi dari permasalahan ini harus dilakukan karena dapat meminimalisir kompliklasi yang
terjadi dari hipertensi.
kan, dampak dari isu ini menyangkut pasien yang menderita hipertensi sehingga dikatakan memiliki nilai
kekhayalakan.
ni adalah isu yang layak dibahas dan segera di berikan edukasi agar personel Kodiklat TNI Mengetahui
bahaya hipertensi terutama yang sudah mempunyai Riwayat agar tetap patuh minum
obat hipertensi dan sering mengontrol tekanan darahnya, sehingga dapat meminimalisir
komplikasi yang dapat terjadi.

8. Penetapan Penyebab Isu dan Dampak

permasalahan yang ada kondisi saat ini yang ada di Kodiklat TNI yaitu masih banyaknya personel
Kodiklat TNI yang mempunyai hipertensi namum mayoritas mereka tidak
mengetahui jika dirinya menderita hipertensi, mereka tidak menyadari gejala dari
hipertensi dan ada juga yang sudah mengetahui jika dirinya menderita hipertensi tapi
tidak mau rutin minum obat hiipertensi, karena mayoritas dari anggota Kodiklat TNI tidak
mengetahui bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol maka dari itu mereka lebih
mengabaikan hipertensi.
Sesuai dengan misi dari satkes Kodiklat TNI yaitu “menyelenggarakan pelayanan
kesehatan baik preventif maupun kuratif guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit,
PNS dan keluarga Kodiklat TNI berserta masyarakat” maka peserta akan melaksanakan
edukasi tentang bahaya hipertensi. Setelah dilakukannya edukasi tentang hipertensi
diharapkan pasien lebih paham dan sadar akan bahaya yang ditimbulkan oleh hipertensi
yang tidak terkontrol. Sehingga dapat meminimalisir komplikasi.
Sesuai dengan peran ASN dalam managemen ASN yaitu sebagai pelayan publik
maka peserta sebagai perawat di satkes Kodiklat TNI melakukan pelayanan sesuai
dengan keluhan pasien dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik preventif
12

maupun kuratif guna meningkatkan derajat kesehatan personel Kodiklat TNI secara
professional dan tanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai akuntabilitas pada ASN.
gan Whole Of Goverment, peserta dapat bekerja sama dengan Rumah Sakit TNI jika terjadi komplikasi
yang tidak diinginkan.
a. Dampak jika isu tidak diangkat segera yaitu :
1) Untuk individu. Pasien akan terus mengabaikan gejala-gejala
hipertensi karena ketidaktauannya pasien tentang bahaya dari hipertensi yang
bisa saja terjadi komplikasi.
2) Untuk unit kerja. Banyaknya pasien hipertensi yang tidak terkontrol
karena banyaknya pasien yang tidak mau kontrol atau berobat ke kesehatan
karena mayoritas personel lebih mengabaikan keluhan-keluhan yang dirasa
dan menganggap itu hanya sakit biasa seperti masuk angin dan
3) Unit lain. Kurangnya kepercayaan masyarakat luar untuk berobat ke
satkes Kodiklat TNI karena masih banyaknya personel kodiklat yang masih
belum paham akan bahaya hipertensi.
elanjutnya untuk mengidentifikasi dan mencari akar masalah isu tersebut peserta akan menggunakan
Analisa fishbone sebagai berikut :

Gambar 1.3 Fishbone

9. Gagasan Pemecah Isu

Sebagai gagasan pemecah isu dari permasalahan tersebut maka peserta akan
membuat leaflet sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan pengetahuan pasien
13

tentang bahaya hipertensi. Dengan penggunaan leaflet saat melakukan edukasi dan
ditambah dengan penyampaian yang jelas, lugas, sopan dapat mempercepat
penyampaian pasien akan lebih cepat jelas dengan materi yang disampaikan . Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memcahkan sebuah isu yaitu
a. Mempersiapkan referensi-referensi mengenai apa saja bahaya hipertensi di
satkes kodiklat TNI;
b. Membuat leaflet tentang bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol
kes Kodiklat TNI;
c. Melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi dan kepatuhan minum obat
hipertensi yang didampingi oleh dokter umum di Satkes Kodiklat TNI;
d. Mendokumentasikan jalannya kegiatan melalui foto kegiatan; dan
e. Melakukan evaluasi terhadap edukasi tentang bahaya hipertensi dan
kepatuhan minum obat.
10. Matriks Rancangan Aktualisasi

Tabel 1. Matrik Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT Keterkaitan subtansi Konstribusi Penguatan


KEGIATAN HASIL Mata Pelatihan terhadap Visi-Misi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mempersiapkan 1. Melakukan OUTPUT Memulai kegiatan ini Dalam membuat Dengan memahami
koordinasi dan Referensi saya akan berdoa leaflet untuk media pelaksanaan
referensi-referensi
diskusi dengan (nasionalisme) edukasi mengenai kegiatan aktualisasi
mengenai apa saja mentor mengenai terlebih dahulu, apa saja bahaya yaitu edukasi
hal yang akan sebelum melakukan dari hipertensi yang tentang bahaya
bahaya hipertensi di
dipakai untuk kegiatan saya akan tidak terkontrol. yang terjadi pada
satkes kodiklat TNI edukasi. berkoordinasi dengan Semua kegiatan hipertensi yang
2.Mengumpulkan mentor dengan sopan berkontribusi sesuai tidak terkontrol yang
data-data tentang (etika publik). dengan misi satkes menguatkan nilai-
apa saja bahaya Selanjutnya saya akan kodiklat TNI yang nilai organisasi
hipertensi baik mengumpulkan Menyelenggarakan satkes kodiklat TNI
dari internet referensi tentang pelayanan yaitu profesional.
maupun buku yang bahaya hipertensi Kesehatan baik
berkaitan dengan yang dilakukan secara preventif maupun
hipertensi konsisten (integritas) kuratif guna
3.Mencatat saran dan saya akan bekerja meningkatkan
dan masukkan dari sama dengan dokter derajat Kesehatan
hasil diskusi umum di Satkes, prajurit, PNS dan
tentang bahaya selanjutnya saya akan keluarga Kodiklat
hipertensi dan mencatat hasil TNI berserta
penggunaan obat koordinasi dengan masyarakat.
pada pasien penuh rasa tanggung
hipertensi baik dari jawab (Etika public)
internet maupun
buku yang
14

berkaitan dengan
hipertensi.
2. Membuatan leaflet 1.Melakukan OUTPUT Memulai kegiatan ini .
koordinasi dengan Leaflet untuk
saya akan berdoa
tentang bahaya dari
mentor terkait media (nasionalisme)
hipertensi yang tidak pembuatan leaflet edukasi terlebih dahulu, lalu
tentang bahaya saya akan koordinasi
terkontrol di Satkes
dari hipertensi dengan mentor secara
Kodiklat TNI yang tidak efektif dan efisien
terkontrol. (komitmen mutu)
2.Mendesain kemudian mendesain
leaflet yang akan leaflet sesuai dengan
digunakan untuk kebutuhan unit kerja
edukasi yang penuh dengan
3.Membuat leaflet inovatif
untuk edukasi (akuntabilitas) serta
pasien secara membuat leaflet
efektif dan efisien dengan tanggung
jawab dan disiplin
( anti korupsi)
3. Melakukan edukasi 1. Meminta ijin Output Sebelum melakukan
tentang bahaya kepada dokter Pemahaman kegiatan saya
hipertensi dan umum untuk pasien mengawalinya dengan
kepatuhan minum melakukan tentang berdoa
obat hipertensi yang edukasi di poli edukasi (nasionalisme) lalu
didampingi oleh umum Satkes bahaya dalam kegiatan ini
dokter umum di Kodiklat TNI hipertensi saya akan meminta ijin
Satkes Kodiklat TNI 2.Menyiapkan yang tidak kepada dokter umum
tempat edukasi terkontrol untuk melakukan
3.Menyiapkan alat- dan edukasi di poli umum
alat penunjang kepatuhan dengan sopan (etika
yang dibutuhkan minum obat public), menyiapkan
dalam melakukan hipertensi. tempat edukasi dan
edukasi. alat-alat yang
15

3.Menyapa dan dibutuhkan untuk


memberi salam edukasi dengan etos
kepada pasien lalu kerja yang tinggi
mempersipkan (nasionalisme), tanpa
edukasi tentang diskriminasi
bahaya hipertensi (nasionalisme) saya
dan kepatuhan akan menyapa dan
minum obat memberi salam
hipertensi. kepada pasien ,
4.Melakukan selanjutnya dengan
edukasi kepada penuh tanggung
pasien tentang jawab (akuntabilitas)
bahaya hipertensi dan rasa peduli yang
dan kepatuhan tinggi saya akan
minum obat memberikan edukasi
hipertensi tentang bahaya
hipertensi dan
kepatuhan dalam
minum obat hipertensi.
4. Mendokumentasika 1.Meminta ijin Foto Meminta ijin kepada
n jalannya kegiatan kepada mentor kegiatan mentor dan pasien
melalui foto kegiatan dan pasien untuk secara sopan
di dokumentasikan (akuntabilitas) untuk
jalannya kegiatan didokumnetasikan
2.Menyatukan kegiatan lewat foto,
semua foto-foto setelah semua
dalam satu folder kegiatan di
3.Memasukkan dokumentasikan
hasil dokumentasi semua foto disatukan
ke laporan dalam satu folder
secara transparan
(akuntabilitas) tanpa
ditambah-tambahin ,
setelah disatukan
16

dalam satu folder


maka hasil
dokumentasi di
masukkan ke laporan
dengan penuh
tanggung jawab
5. Melakukan evaluasi 1.Memberikan Output Kegiatan evaluasi
terhadap edukasi bahan evaluasi Perubahan dilaksanakan dengan
tentang bahaya kepada pasien pengetahuan rasa tanggung jawab
hipertensi dan berupa tanya pasien (akuntabilitas) dan
kepatuhan minum jawab tentang peduli agar pasien
obat 2. Menilai hipertensi dapat menegerti dan
seberapa jauh memahami secara
Mendokumentasika pasien memahami efektif dan efisien
n edukasi tersebut. (komitmen mutu).
3. Melaporkan Selanjutnya hasil
hasil kegiatan evaluasi akan
evaluasi kepada dirangkum dan
atasan terkait hasilnya akan
edukasi dengan dilaporkan secara
tepat waktu dan transparan sehingga
apa adanya. akan menjadi evaluasi
yang integritas, netral
(akuntabilitas) dan
dapat dipertanggung
jawabkan
AGENDA III
Kegiatan ini sejalan
dengan Kedudukan
dan Peran ASN,
kegiatan-kegiatan
serta output yang
peserta rancang
dengan mentor akan
17

membantu
meningkatkan mutu
pelayanan Kesehatan
bagi satker hal ini
sejalan dengan fungsi
ASN yaitu Pelayanan
Publik dan koordinasi-
koordinasi kepada
atasan, mentor dan
dokter umum yang
peserta lakukan
mengenai kegiatan
untuk aktualisasi ini
sejalan dengan nilai
ASN yaitu Whole Of
Government
18

11. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Dalam rangka kegiatan aktualisasi di satuan Satkes Kodiklat TNI, peserta membuat kerangka jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan di satuan. Berikut adalah tabel rencana aktualisasi serta kegiatan yang akan dilaksanakan disatuan
Kesehatan kodiklat TNI
Tabel 2. Rencana Jadwal Aktualisasi

MI M II M III M IV MV M VI
No 24 Sep 4 Okt s.d 11 Okt s.d 18 Okt s.d 25 Okt s.d 1Nov s.d
NAMA KEGIATAN
. s.d 03 10 Okt 17 Okt 24 Okt 31 Nov 9 Nov
Okt 2021 2021 2021 2021 2021 2021
Mempersiapkan referensi-referensi mengenai apa x
1. xx x x×
saja bahaya hipertensi di satkes kodiklat TNI
Membuat leaflet tentang bahaya dari hipertensi X* X*
2.
yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat TNI
Melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi dan X* X*
3. kepatuhan minum obat hipertensi yang didampingi
oleh dokter umum di Satkes Kodiklat TNI
Mendokumentasikan jalannya kegiatan melalui foto x x
4.
kegiatan
Melakukan evaluasi terhadap edukasi tentang x x
5.
bahaya hipertensi dan kepatuhan minum obat
Keterangan : x (kegiatan yang sudah dilaksanakan)
X* (gagasan kreatif)
19
20

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

12. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Tabel 3 Realisasi kegiatan aktualisasi

Rancangan Aktualisasi
No Nama Kegiatan Ket.
Jadwal Target Pelaks Realisasi
anaan
Mencari referensi- Minggu Minggu
referensi mengenai Referensi Referensi
ke 1 ke 1
apa saja bahaya dan 2 dan Sesuai
hipertensi di satkes 24 Sep literatur Jadwal
1. 24 s.d 10 tentang
kodiklat TNI
Sep-10 Okt leaflet
Okt 2021
2021
Membuat leaflet
tentang bahaya Minggu ke Minggu ke Leaflet Sesuai
Leaflet
dari hipertensi 3 dan 4 3 dan 4 dan jadwal
yang tidak 11 Okt-24 11 Okt-24 akrilik
2.
terkontrol di Okt 2021 Okt 2021 tempat
Satkes Kodiklat leaflet
TNI

Melakukan Minggu ke Pemaha Minggu ke Pemaham


edukasi tentang 5 dan 6 man 5 dan 6 an pasien Sesuai
bahaya hipertensi pasien tentang jadwal
3. 25 Okt-9 25 Okt-9
dan kepatuhan Nov 2021 tentang Nov 2021 edukasi
minum obat edukasi bahaya
hipertensi yang bahaya hipertensi
didampingi oleh hipertens yang tidak
dokter umum di i yang terkontrol
Satkes Kodiklat tidak
TNI terkontrol
Mendokumentasik Minggu ke Foto Minggu ke Foto Sesuai
an jalannya 5 dan 6 kegiata 5 dan 6 kegiatan jadwal
kegiatan melalui 25 Okt-9 n 25 Okt-9
4. foto kegiatan Nov 2021 Nov 2021

Minggu ke Peruba Minggu ke Perubah Sesuai


Melakukan evaluasi 5 dan 6 han 5 dan 6 an jadwal
terhadap edukasi penget pengeta
5. tentang bahaya 25 Okt-9 25 Okt-9
ahuan huan
hipertensi dan Nov 2021 Nov 2021
pasien pasien
kepatuhan minum tentang tentang
obat hiperte hiperten
21

nsi si

13. Pelaksanaan Aktualisasi

Dalam proses kegiatan aktualisasi ini menekankan pada penerapan dan


pelaksanaan dari Rancangan Aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai
paparan dan bukti yang relevan. Kegiatan dimaksud dilaksanakan mulai dari tanggal 24
September sampai dengan 9 November 2021 di Satkes Kodiklat TNI.

Kegiatan 1. Mencari referensi-referensi mengenai apa saja bahaya hipertensi di


satkes kodiklat TNI.

a. Gambaran Kegiatan
Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yang meliputi koordinasi dan
diskusi dengan mentor mengenai hal yang akan dipakai untuk edukasi,
mengumpulkan data-data tentang apa saja bahaya hipertensi baik dari internet
maupun buku yang berkaitan dengan hipertensi, mencatat saran dan masukkan dari
hasill diskusi tentang bahaya hipertensi dan penggunaan obat pada pasien
hipertensi baik dari internet maupun buku yang berkaitan dengan hipertensi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh referensi yang bermutu dari artikel.
Kegiatan ini dilaksanakan pada rentang tanggal 24 September 2021 hingga 03
Oktober 2021.

Output kegiatan 1 (koordinasi dengan mentor)

Hasil referensi tentang hipertensi


22

b. Keterkaitan Dengan Agenda II


1) Akuntabiltas
Peserta memohon arahan mentor/atasan agar mendapatkan kejelasan
dan kepercayaan terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan guna
mencapai hasil dan tujuan yang diinginkan.
2) Nasionalisme

Pencarian referensi tentang bahaya hipertensi dari internet maupun dari


buku untuk mendukung isi dari leaflet sebagai media edukasi, peserta akan
berdoa untuk memohon kelancaran dalam setiap kegiatan kemudian peserta
akan berkoordinasi mengenai rancangan media yang akan peserta buat
secara musyawarah.

3) Etika publik
Semua kegiatan dilakukan dengan penuh sopan dan santun untuk
meningkatkan kepercayaan dan etika pada atasan.
4) Komitmen mutu

Peserta menyatukan semua hasil referensi yang didapat dari internet


yang berorientasi pada mutu dan menggunakan waktu secara efektif dan
konsisten.

5) Anti korupsi
Peserta menyampaikan semua hasil referensi yang didapat dari artikel
maupun jurnal yang di cari di internet tentang hipertensi semua disampaikan
dengan jujur dan dan peduli tanpa ada rekayasa.
c. Keterkaitan dengan agenda III
Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
23

dimaksudkan agar edukasi atau media edukasi yaitu leaflet nantinya berjalan
dengan efektif, efisien dan bermutu dalam proses penjagaan kualitas untuk pasien
penderita hipertensi maupun yang masih sehat untuk sikap antisipasi suapaya
terhindar dari hipertensi. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan dalam nilai
pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan pencarian referensi yang
bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta akan kondisi
pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.

d. Kontriibusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam pencarian referensi baik dari internet maupun dari buku-buku yang ada
mengenai bahaya hipertensi yang tidak terkontrol guna memberikan edukasi yang
bermutu dan mudah dipahami untuk memberikan pelayanan Kesehatan secara
preventif dan kuratif, kegiatan ini berkontribusi sesuai dengan misi satkes Kodiklat
TNI yaitu “Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik preventif maupun kuratif
guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit, PNS dan keluarga Kodiklat TNI
berserta masyarakat”.
e. Penguatan Nilai Organisasi
1) Professional
Satkes Kodiklat TNI memiliki nilai-nilai dasar berupa Profesional,
Pelayanan Prima, Inovatif dan Disiplin. Pencarian referensi yang dilakukan
dengan tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh
tanggung jawab dan komitmen yang tinggi. Yang berkontribusi dengan nilai-
nilai organisasi yaitu professional.
2) Integritas
Pengerjaan kegiatan telaahan yang cenderung mandiri
membutuhkan dedikasi dan kedisiplinan dalam pengerjaan. Selain
pembuatan laporan dan bukti pendukung mencerminkan akuntabilitas.

3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor , peserta
diberikan diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan.
Pengorbanan peserta dalam mengerjakan laporan siang dan malam
termasuk dalam nilai tulus.
24

Kegiatan ke-2 : Membuat leaflet tentang bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol di
Satkes Kodiklat TNI

a. Gambaran Kegiatan

Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Melakukan koordinasi dengan
mentor terkait pembuatan leaflet tentang bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol,
mendesain leaflet yang akan digunakan untuk edukasi, membuat leaflet untuk
edukasi pasien secara efektif dan efisien. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memudahkan dalam edukasi karena adanya media yang dapat digunakan. Kegiatan
ini dilaksanakan pada rentang tanggal 11 Oktober-17 Oktober 2021.
Output kegiatan 2 arahan dari mentor Desain Leaflet

Leaflet yang sudah jadi

b. Keterkaitan Dengan Agenda II


1) Akuntabilitas
Agar peserta mendapatkan masukan atau koreksi dari mentor sehingga
dapat segera diperbaiki, peserta mencatat masukan dari mentor dengan
penuh tanggung jawab, agar peserta dapat mengingat dan menelaah
25

kembali masukan dari mentor. Setelah peserta melakukan perbaikan


rancangan media edukasi secara teliti.
2) Nasionalisme
Peserta mulai membuat desain untuk media edukasi dengan bekerja
keras setelah semua data-data terkumpul, agar desain dan isi materi dapat
segera di koordinasikan kepada mentor.
3) Etika publik
peserta hormat dan santun dalam berkoordinasi dengan mentor
mengenai pembuatan leaflet.
4) Komitmen mutu
Peserta membuat leaflet sebagai media edukasi tentang bahaya
hipertensi yang tidak terkontrol untuk memudahkan supaya pasien lebih
paham apa saja yang diedukasikan dan lebih efektif dan efisien.
5) Anti korupsi
Semua materi yang dicari dari artikel dari internet semuanya
dimasukkan secara jujur dan transparan sesuai dengan sumber terpercaya.
b. Keterkaitan dengan agenda III

Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar edukasi atau media edukasi yaitu leaflet nantinya berjalan
dengan efektif, efisien dan bermutu dalam proses penjagaan kualitas untuk pasien
penderita hipertensi maupun yang masih sehat untuk sikap antisipasi suapaya
terhindar dari hipertensi. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan dalam nilai
pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan pencarian referensi yang
bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta akan
kondisi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.

c. Kontriibusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dalam membuat leaflet untuk media edukasi mengenai apa saja bahaya dari
hipertensi yang tidak terkontrol. Semua kegiatan berkontribusi sesuai dengan misi
satkes kodiklat TNI yang Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik preventif
maupun kuratif guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit, PNS dan keluarga
Kodiklat TNI berserta masyarakat dan juga untuk meningkatkan sarana dan
prasarana pelayanan Kesehatan di Satkes Kodiklat TNI.
d. Penguatan Nilai Organisasi
1) Professional
26

Penggunaan leaflet sebagai media edukasi tentang bahaya hipertensi


yang tidak terkontrol di satkes kodiklat TNI akan memudahkan edukasi
menjadi lebih efektif dan efisien.
2) Integritas
Pengerjaan rencana kerja yang dilaksanakan membutuhkan dedikasi
dan kedisiplinan.selain itu, pembuatan laporan output dan bukti pendukung
mencerminkan akuntabilitas.

3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.

Kegiatan ke-3 : Melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi dan kepatuhan minum
obat hipertensi yang didampingi oleh dokter umum di Satkes Kodiklat TNI

a. Gambaran Kegiatan

Kegiatan ini memiliki empat tahapan kegiatan yaitu meminta ijin kepada
dokter umum untuk melakukan edukasi di poli umum Satkes Kodiklat TNI,
menyiapkan tempat edukasi , menyiapkan alat-alat penunjang yang dibutuhkan
dalam melakukan edukasi, menyapa dan memberi salam kepada pasien lalu
mempersipkan edukasi tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol, melakukan
edukasi kepada pasien tentang bahaya hipertensi dan kepatuhan minum obat
hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol. Kegiatan ini dilaksakan dalam
rentang waktu dari 25 Oktober-9 November 2021.

Tensi Pasien sebelum di edukasi tentang hipertensi


27

Melakukan edukasi kepada pasien tentang hipertensi

b. Keterkaitan Dengan Agenda II


1) Akuntabilitas
Agar edukasi berjalan dengan lancar maka kegiatan dilakukan dengan
rasa tanggung jawab dan transparan. Semua masukan dari mentor
mengenai kegiatan edukasi peserta catat dengan penuh tanggung jawab
agar terealisasi pada saat edukasi.
2) Nasionalisme
Setiap mengawali kegiatan peserta selalu memulainya dengan berdoa
sebagai wujud taqwa kepada Allah SWT agar kegiatan berjalan dengan
lancar. Peserta bekerjasama dengan dokter umum mengenai isi materi pada
saat edukasi, dan meminta ijin untuk melakukan kegiatan edukasi di poli
umum.
3) Etika publik
peserta hormat dan santun dalam berkoordinasi dan meminta ijin
dengan mentor maupun dengan dokter umum mengenai edukasi yang akan
dilaksanakan di poli umum.
4) Komitmen mutu
Sebelum melakukan edukasi peserta menyiapkan tempat dan alat-alat
penunjang untuk melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi yang tidak
28

terkontrol agar kegiatan edukasi berjalan dengan efektif dan efisien. Dan
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
5) Anti korupsi
Materi yang disampaikan saat edukasi disampaikan dengan jujur dan
transparan sesuai dengan sumber terpercaya.
c. Keterkaitan dengan agenda III

Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar edukasi berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu dalam
proses penjagaan kualitas untuk pasien penderita hipertensi maupun yang masih
sehat untuk sikap antisipasi suapaya terhindar dari hipertensi. Sehingga hal ini
mencerminkan perbaikan dalam nilai pelayanan publik. Selain itu dengan peserta
melakukan edukasi yang bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan
wawasan peserta akan kondisi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen
ASN.

d. Kontriibusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dalam melakukan edukasi mengenai apa saja bahaya dari hipertensi yang
tidak terkontrol. Semua kegiatan berkontribusi sesuai dengan misi satkes kodiklat
TNI yang Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik preventif maupun kuratif
guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit, PNS dan keluarga Kodiklat TNI
berserta masyarakat.
e. Penguatan Nilai Organisasi
1) Professional
Persiapan tempat dan alat-alat pendukung untuk melaksanakan edukasi
semua dilaksanakan dan dipersiapkan dengan semaksimal mungkin agar
edukasi berjalan dengan efektif dan efisien.
2) Integritas
Edukasi yang dilaksanakan membutuhkan dedikasi dan kedisiplinan,
selain itu pembuatan laporan output dan bukti pendukung mencerminkan
akuntabilitas.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.
29

Kegiatan ke-4 : Mendokumentasikan jalannya kegiatan melalui foto kegiatan

a. Gambaran Kegiatan

Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Meminta ijin kepada mentor
dan pasien untuk di dokumentasikan jalannya kegiatan, menyatukan semua foto-
foto dalam satu folder, memasukkan hasil dokumentasi ke laporan. Tujuan dari
kegiatan ini adalah sebagai dokumentasi untuk dimasukkan ke dalam laporan
aktualisasi dan sebagai bukti jika kegiatan benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat. Kegiatan ini dilaksakan dalam rentang waktu dari
25 Oktober-9 November 2021.
Hasil dokumentasi kegiatan disatukan dalam satu file di picture

b. Keterkaitan Dengan Agenda II


1) Akuntabilitas
Dokumentasi kegiatan dilaksanakan dengan dengan penuh rasa tanggung
jawab sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan tanpa dibuat-buat.
2) Nasionalisme
Setiap mengawali kegiatan peserta selalu memulainya dengan berdoa
sebagai wujud taqwa kepada Allah SWT agar kegiatan berjalan dengan lancar.
Peserta bekerjasama dengan mentor/atasan untuk mendiskusikan terkait
dokumentasi yang akan dilakukan guna mencapai tujuan yang diinginkan, dan
tetap menjaga privasi pasien yang tekait.
3) Etika publik
peserta hormat dan santun dalam berkoordinasi dan meminta ijin
dengan mentor maupun dengan pasien yang akan di ambil dokumentasi
terkiat kegiatan yang dilaksanakan.
4) Komitmen mutu
Sebelum melakukan edukasi peserta menyiapkan alat-alat penunjang
untuk melakukan dokumentasi terkait kegiatan yang dilaksanakan dengan
30

efektif dan efisien serta penuh inovatif agar foto yang didapat sesuai
dengan yang diharapkan.
5) Anti korupsi
Peserta menginput bukti foto kegiatan kedalam satu folder semua
dilakukaan dengan disiplin dan transparan, peserta melakukan dengan
mandiri tapi untuk berjalannya kegiatan tetap koordinasi dengan mentor dan
atasan.
c. Keterkaitan dengan agenda III

Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu dalam
proses penjagaan kualitas untuk pasien. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan
dalam nilai pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan dokumentasi
yang bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta akan
kondisi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.

d. Kontriibusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam melakukan dokumentasi semua kegiatan berkontribusi sesuai dengan


misi satkes kodiklat TNI yaitu meningkatkan profesionalisme SDM tenaga
Kesehatan kodiklat TNI, sebagai bukti laporan kegiatan.
e. Penguatan Nilai Organisasi
1) Professional
Dokumentasi kegiatan dilakukan untuk memudahkan arsip dan
pembuatan laporan agar tetap berjalan dengan efektif dan efisien.

2) Integritas
Dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan dedikasi dan
kedisiplinan, selain itu pembuatan laporan output dan bukti pendukung
mencerminkan akuntabilitas.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.
31

Kegiatan ke-5 : Melakukan evaluasi terhadap edukasi tentang bahaya hipertensi dan
kepatuhan minum obat
a. Gambaran Kegiatan

Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Memberikan bahan evaluasi
kepada pasien berupa tanya jawab, menilai seberapa jauh pasien memahami
edukasi tersebut, melaporkan hasil kegiatan evaluasi kepada atasan terkait edukasi
dengan tepat waktu dan apa adanya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
menegetahui seberapa jauh pasien memahami materi yang disampaikan oleh
peserta dengan menggunakan media leaflet. Kegiatan ini dilaksakan dalam rentang
waktu dari 25 Oktober-9 November 2021.
b. Keterkaitan Dengan Agenda II
1) Akuntabilitas

Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab dan peduli


agar pasien dapat menegerti dan memahami materi yang disampaikan oleh
peserta dengan menggunakan media leaflet, dan hasilnya akan dilaporkan
kepada mentor sehingga akan menjadi evaluasi yang integritas, netral dan
dapat dipertanggung jawabkan.
2) Nasionalisme
Peserta mulai memberi bahan evaluasi jika sesi tanya jawab sudah selesai
dengan bekerja keras supaya pasien benar-benar memahami materi yang
disampaikan oleh peserta dan berharap dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Etika publik
peserta hormat dan santun dalam menyampaikan edukasi dan
melaporkan hasil evaluasi kepada mentor semua dilakukan dengan sikap
yang sopan.
4) Komitmen mutu
Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab dan peduli
agar pasien dapat mengerti dan memahami materi edukasi secara efektif dan
efisien.
5) Anti korupsi
Semua kegiatan dilakukan peserta dengan disiplin dan transparan,
semua kegiatan dilaksanakan dengan selalu koordinasi dengan mentor.
c. Keterkaitan dengan agenda III
32

Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu dalam
proses penjagaan kualitas untuk pasien. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan
dalam nilai pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan evaluasi
kegiatan, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta, pasien.
Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.

d. Kontriibusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi

Dalam melakukan evaluasi edukasi ke pasien, semua kegiatan berkontribusi


sesuai dengan misi satkes kodiklat TNI yang Menyelenggarakan pelayanan
Kesehatan baik preventif maupun kuratif guna meningkatkan derajat Kesehatan
prajurit, PNS dan keluarga Kodiklat TNI berserta masyarakat.

e. Penguatan Nilai Organisasi


1) Professional
Kegiatan evaluasi dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab dan
peduli agar pasien dapat mengerti dan memahami materi edukasi secara
efektif dan efisien.

2) Integritas
Evaluasi kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan dedikasi dan
kedisiplinan, selain itu pembuatan laporan output dan bukti pendukung
mencerminkan akuntabilitas.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.

14. Analisan Dampak

Analisa dampak kegiatan aktualisasi “Pembuatan Leaflet Sebagai Sarana


Edukasi Tentang Bahaya Hipertensi Yang Tidak Terkontrol di Satkes Kodiklat TNI” Jika
tidak dilaksanakan/dibuat:

a. Banyaknya pasien Hipertensi yang tidak terkontrol di Kodiklat TNI;


33

b. Memperbesar kemungkinan komplikasi yang terjadi jika tidak rutin minum


obat dan tidak terkontrol;

c. Kurangnya pengetahuan personel kodiklat TNI tentang bahaya hipertensi


yang tidak terkontrol.

15. Kendala dan Solusi

Secara umum tidak ada kendala yang berarti dalam melaksanakan aktualisasi.
Seluruh kendala berhasil dilewati dan ditangani dengan baik sehingga seluruh kegiatan
berhasil dilaksanakan dengan cukup baik. Berikut rangkuman kendala dan solusi yang
dialami peserta dalam melaksanakan aktualisasi.

Tabel 4 Kendala dan solusi

No Kegiatan Kendala Solusi


(1) (2) (3) (4)
1. Mencari referensi di Adanya peringatan HUT TNI Setelah selesai kegiatan
internet tentang diadakan serbuan vaksin , peringatan HUT TNI
bahaya hipertensi dan bakti social, dan donor peserta langsung
literatur tentang leaflet darah pada tanggal 6 mengerjakan aktualisasi
Oktober 2021 dalam hal ini sesuai dengan jadwal
peserta terlibat dalam yang telah ditetapkan
kegiatan ini yang diadakan sehingga tetap bisa
di Kodiklat TNI terlaksana.
2. Membuat leaflet Kendalanya pada printer Berusaha mencari printer
tentang bahaya dari yang kami gunakan karena lain yang bisa digunakan
hipertensi yang tidak sering macet sehingga untuk memperbanyak
terkontrol di Satkes mempengaruhi proses leaflet diruangan lain
Kodiklat TNI pencetakan leaflet
3. Melakukan edukasi Tidak ada kendala yang Edukasi berjalan dengan
tentang bahaya berarti karena seluruh lancar
hipertensi dan pasien yang kami edukasi
kepatuhan minum obat semuanya kooperatif dan
hipertensi yang antusias untuk
didampingi oleh dokter mendengarkan edukasi dari
umum di Satkes peserta
Kodiklat TNI
4. Mendokumentasikan Kadang susah untuk Minta tolong baik-baik
jalannya kegiatan mencari orang untuk di sehingga tidak
melalui foto kegiatan minta tolong buat menyinggung rekan kerja
dokumentasi kegiatan yang lagi sibuk sehinnga
peserta saat edukasi karena mau membatu peserta
rata-rata pada sibuk dengan untuk dokumentasi
kerjaannya masing-masing kegiatan peserta
34

5. Melakukan evaluasi tidak ada kendala dari Semua pasien yang


terhadap edukasi
evaluasi diedukasi paham isi
tentang bahaya
hipertensi dan materi dari edukasi yang
kepatuhan minum obat
dilakukan peserta dan
sangat kooperatif.

BAB V

PENUTUP

16. Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan aktualisasi yang berlangsung


mulai 08 September hingga 9 november 2021, adalah sebagai berikut:
a. Aktualisasi yang mengangkat isu “kurangnya pengetahuan pasien tentang
bahaya hipertensi yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat TNI” dengan gagasan
pemecah isu “ pembuatan leaflet sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan pasien tentang bahaya hipertensi di satkes kodiklat TNI” sudah
mulai berjalan sesuai rencana dengan cukup baik.
35

b. Media edukasi akan terus diperbarui serta dimodifikasi seiring dengan


perkembangan ilmu dan dinamika yang terjadi di unit kerja.

17. Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan setelah melaksanakan aktualisasi ini adalah
media edukasi pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat
TNI dapat dijadikan acuan dalam memberikan edukasi agar memudahkan pemahaman
pasien serta diharapkan media edukasi ini akan terus diperbarui mengikuti perkembangan
ilmu sehingga rekan sejawat dapat berperan lebih baik dalam meningkatkan mutu
pelayanan dilingkungan Satkes Kodiklat TNI, khususnya di poli umum.

Anda mungkin juga menyukai