Oleh:
SRI INDRAYANTI, A.Md.Kep.
NIP 199710192020122003
JAKARTA, 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disahkan
Pada Hari ………….tanggal …………….
.
Penguji, Coach,
BIODATA SISWA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peserta panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga
laporan aktualisasi ini berhasil diselesaikan. Penulisan laporan aktualisasi dilakukan
dalam rangka pemenuhan syarat kelulusan Latihan Dasar CPNS Golongan II Puskom
ASN Mabes TNI Angkatan TA. 2021.
Pembuatan laporan aktualisasi telah peserta lakukan dengan usaha dan kerja keras yang
dibantu oleh berbagai pihak, sehingga dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dan membantu dalam proses pembuatan laporan aktualisasi ini.
DAFTAR ISI
BIODATA SISWA.......................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................................ v
BAB I................................................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang………………………………………………………………………………. 1
3. Ruang Lingkup………………………………………………………………………………...2
BAB II................................................................................................................................................................................ 4
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA................................................................................................................... 4
16. Kesimpulan………………………………………………………………………………..30
17. Saran………………………………………………………………………………………30
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan salah satu komponen penting
dalam rangka mewujukan cita-cita luhur bangsa Indonesia, seperti yang tercantum dalam
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia
tahun 1945. Aparatur Sipil Negara berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN memegang peranan
penting sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa.
Latsar (Latihan dasar) CPNS golongan II telah memadukan anatara tahap
internalisaasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi merupakan tahap penanaman nilai-nilai
dasar ASN, nilai dasar ASN, dikenal dengan kata ANEKA, yaitu (1) Akuntabilitas; (2)
Nasionalisme; (3) Etika publik; (4) Komitmen mutu; dan (5) Antikorupsi. Pada tahap
aktualisasi peserta latsar digunakan untuk merancang kegiatan aktualisasi yang
diterapkan ditempat kerja. Nilai-nilai ini harus ditanamkan dalam rangka pembentukan
karakter ASN yang sesuai dengan nilai-nilai dasar tersebut. CPNS wajib menjalani yang
dilaksanakan melalui proses Diklat Terintegrasi untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggungjawab,dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan yang memadukan pembelajaran on campus dan off campus di tempat
pelatihan dan tempat kerja. Sehingga diharapkan CPNS mampu menginternalisasi,
menerapkan dan mengaktualisasi serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi)
sesuai materi yang sudah diajarkan, untuk membentuk karakter dan kemampuan PNS
agar dapat bersikap dan bertindak profesional mengelola tantangan dan masalah
keragaman sosial kultural, dengan menggunakan perspektif whole of government atau
one government serta didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan
masyarakat dan wujud nyata bela negara seorang PNS. Selama pembelajaran on campus
siswa CPNS diasramakan selama 18 hari dan dibekali dengan nilai dasar dan kode etik
ASN, nilai dasar ASN, dikenal dengan kata ANEKA yaitu (1) Akuntabilitas; (2)
Nasionalisme; (3) Etika publik; (4) Komitmen mutu; dan (5) Antikorupsi. Kemudian
2
dilanjutkan dengan kegiatan off campus selama 47 hari mulai dari 24 September sampai
11 November
Yang dilaksanakan di satuan kerja masing-masing
dengan mengaktualisasikan rancangan aktualisasi yang telah
direncanakan. Peserta mengusung isu meningkatkan
pengetahuan pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak
terkontrol di satkes Kodiklat TNI. Karena mayoritas pasien
yang berkunjung di satkes kodiklat TNI menderita hipertensi
yang sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak
mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui
setelah di cek tekanan darah, dan ada juga yang sudah tahu
kalo dirinya menderita hipertensi tapi tidak mengkonsumsi obat
secara rutin dengan alasan tidak ada keluhan, tapi saat
dilakukan pemeriksaan tekanan darah ternyata hasilnya tinggi
Sesuai dengan latar belakang permasalahan yang ada di unit
kerja tempat peserta kerja, maka diajukan pembuatan leaflet
sebagai sarana edukasi bagi pasien akan bahaya hipertensi
yang tidak terkontrol di satkes Kodiklat TNI.
a. Maksud
an rancangan aktuallisasi ini dilakukan dengan maksud memberikan gambaran Rancangan Aktualisasi
tentang pembuatan leaflet sebagai sarana edukasi bagi pasien akan bahaya
hipertensi yang tidak terkontrol pada pasien hipertensi di klinik pratama kodiklat TNI
untuk mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi di kemudian hari.
b. Tujuan
sasi ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar serta kedudukan dan peran dalam
rangka mewujudkan harapn :
1) Meningatkan pengetahuan pasien tentang bahaya hipertensi dan
penggunaan obat hipertensi
2) Untuk mengaktualisasikan nilai ASN, peran dan kedudukan ASN
3) Sebagai salah satu syarat kelulusan dalan Latihan dasar CPNS
golongan II Tahun 2021 di Kementerian Pertahanan.
3. Ruang Lingkup
3
BAB II
Komando Pembina Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia atau Kodiklat TNI
adalah Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia yang memiliki fungsi
dan tugas untuk menyelenggarakan pembinaan doktrin, pendidikan pertama
integratif dan pendidikan pengembangan spesialisasi serta latihan gabungan,
latihan bersama dan latihan kesiapsiagaan operasional yang diselenggarakan
oleh Mabes TNI dan Kotama jajaran TNI yang berkedudukan langsung dibawah
panglima. Pembinaan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengerahan,
penggunaan serta pengendalian atau program pelaksanaan sesuai ketentuan
petunjuk, norma system dan metode secara efektif dan efisien mencakup tujuan
untuk memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal dan berhasil guna.
al pembentukan Kodiklat TNI dilatar belakangi pentingnya pembinaan sumber daya manusia TNI yang
professional, militan dan berwawasan Trimatra yang didukung oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat menjawab tantangan masa depan.
Markas Komando Kodiklat TNI berada di Serpong, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten. Diresmikan pada tanggal 10 Agustus 2010 dengan moto
Trimatra Cendekia Utama.
Visi
Terwujudnya Lembaga Kodiklat TNI yang mampu menyelenggarakan
Latihan-latihan, Pendidikan yang bersifat integrative, dan
mengembangkan doktrin TNI serta doktrin-doktrin dibawahnya.
Misi
1) Menyelenggarakan latihan yang bersifat integrative meliputi
Latihan mako, Latihan posko dan Latihan gabungan;
2) Meyelenggrakan Pendidikan yang bersifat integrative meliputi
Pendidikan pertama dan Pendidikan spesialisasi;
3) Mengkaji dan mngembangkan doktrin TNI dan Doktrin dibawahnya
sesuai ddengan perkembangan lingkungan strategis serta ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta
sarana dan prasarana Kodiklat TNI.
c. Struktur Organisasi
suai dengan BAB III tentang susunan Organisasi Pasal 6 yaitu Susunan organisasi Kodiklat TNI terdiri
atas unsur pimpinan, unsur pembantu pimpinan, unsur pelayaanan, dan unsur
6
pelaksana. Kodiklat TNI dipimpin oleh Komandan Kodiklat TNI dan dibantu
wakil Komandan Kodiklat TNI serta inspektorat dan memiliki 5 staff yang
dipimpin oleh seorang direktur, yaitu dirdok, dirdik, dirlat, dirjianbang dan dirum.
Kodiklat TNI memiliki badan pelaksana yaitu Denma Kodiklat TNI, Hukum,
Sekertariat, Labsataka, Infolahta, Penerangan dan Kesehatan. Dalam usaha
untuk pembentukan maupun pengembangan prajurit Kodiklat TNI membawahi
3 Pusat Pendidikan, yaitu Pusat Pendidikan Pertama (Pusdikma), Pusat
Pendidikkan Pengembangan dan Spesialisasi (Pusdikbangspes), dan Pusat
Pelatihan (Puslat), dimana masing-masing bagian dipimpin oleh seorang
komandan dengan pangkat bintang 1, yaitu Danpusdikma,
Danpusdikbangspes, Danpuslat. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada
gambar
da
pada gambar
bermanfaat untuk satuan kerja. Dan disiplin yang berarti taat dan patuh
terhadap aturan satuan kerja.
si dan misi Satkes Kodilat TNI
SI
rwujudnya dukungan dan pelayanan Kesehatan yang professional untuk mendukung pelaksanaan
tugas pokok Kodiklat TNI
si
1) Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik preventif maupun kuratif
guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit, PNS dan keluarga Kodiklat TNI
berserta masyarakat.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan
3) Meningkatkan profesionalisme SDM tenaga Kesehatan kodiklat TNI
4) Menyelenggarakan dukungan Kesehatan dalam Pendidikan dan Latihan
satuan di Kodiklat TNI.
5. Profil Peserta
: Sri Indrayanti
olongan : Pengatur II/c
: Perawat Pelaksana
: Satkes Kodiklat TNI
: Tuban, 19 Oktober 1997
: Belum Menikah
: Jl. Kalidam Blok G NO.49 Kel. Karangmekar Kec. Cimahi Tengah Kota
Cimahi
Satuan Kerja : Satkes Kodiklat TNI
Pendidikan Umum :
9
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
6. Deskripsi Isu
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Klinik pratama Kodiklat TNI yaitu
belum maksimalnya edukasi tentang bahaya hipertensi dan kesadaran pasien untuk
berobat, seperti yang kita ketahui bahwa hipertensi dapat di kontrol. World Health
Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagosis hipertensi. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan Indonesia
sebesar 63.309.620 orang. Sedangkan angka kematian di Indonesia akibat hipertensi
sebesar 427.218 kematian. Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%),
umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun(55,2%). (Riskedas Kementerian
Kesehatan RI, 2018).
Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis
hipertensi dan 13,3% orang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak
rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa Sebagian besar penderita hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan.
10
Berdasarkan data terliihat kelompok lansia usia 55-64 tahun memiliki prevalensi tertinggi
(P2PTM Kemenkes RI, 2019).
Penyebab pasti hipertensi belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa
factor resiko yang menjadi pencetus terjadinya hipertensi, diantaranya adalah stress,
kegemukan, merokok, asupan garam yang tinggi, sensitifitas terhadap angiotensin,
hiperkolestroemia, kurang olahraga, genetic, obesitas, gaya hidup, dan kualitas tidur
yang buruk (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2014).
Hipertensi sering diistilahkan dengan the silent killer karena sering tanpa keluhan,
sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui
setelah terjadi komplikasi. Kerusakan organ target akibat komplikasi hipertensi akan
tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan
darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang menjadi target
adalah otak, mata, jantung, ginjal dan dapat juga berakibat pada pembuluh darah arteri
perifer.
Hipertensi menjadi factor resiko utama untuk terjadinya penyakit jantung, gagal
jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan, dan penyakit ginjal. Tekanan darah
yang tinggi umumnya meningjjatkan resiko terjadinya komplikasi tersebut. Data- data
diatas menunjukkan bahwa jumlah penyandang hipertensi di Indonesia sangat besar,
pengetahuan penyandang hipertensi tentang penyakitnya dan meningkatkan peran aktif
mereka untuk ikut serta dalam pengendalian hipertensi. Harus selalu mengecek tekanan
darah untuk mengetahui berapa tekanan daarah kita apaakah termasuk ke hipertensi
atau tidak dan supaya bisa ditangani sedini mungkin. Di Kodiklat TNI sendiri hampir 70%
personelnya menderita hipertensi karena mayoritas rata-rata umur personel Kodiklat TNI
lebih dari 40 tahun, oleh karena itu penulis memilih untuk mengangkat isu edukasi
pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat TNI sebagai
bentuk pelayanan public.
7. Identifikasi Isu
permasalahan yang ada kondisi saat ini yang ada di Kodiklat TNI yaitu masih banyaknya personel
Kodiklat TNI yang mempunyai hipertensi namum mayoritas mereka tidak
mengetahui jika dirinya menderita hipertensi, mereka tidak menyadari gejala dari
hipertensi dan ada juga yang sudah mengetahui jika dirinya menderita hipertensi tapi
tidak mau rutin minum obat hiipertensi, karena mayoritas dari anggota Kodiklat TNI tidak
mengetahui bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol maka dari itu mereka lebih
mengabaikan hipertensi.
Sesuai dengan misi dari satkes Kodiklat TNI yaitu “menyelenggarakan pelayanan
kesehatan baik preventif maupun kuratif guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit,
PNS dan keluarga Kodiklat TNI berserta masyarakat” maka peserta akan melaksanakan
edukasi tentang bahaya hipertensi. Setelah dilakukannya edukasi tentang hipertensi
diharapkan pasien lebih paham dan sadar akan bahaya yang ditimbulkan oleh hipertensi
yang tidak terkontrol. Sehingga dapat meminimalisir komplikasi.
Sesuai dengan peran ASN dalam managemen ASN yaitu sebagai pelayan publik
maka peserta sebagai perawat di satkes Kodiklat TNI melakukan pelayanan sesuai
dengan keluhan pasien dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan baik preventif
12
maupun kuratif guna meningkatkan derajat kesehatan personel Kodiklat TNI secara
professional dan tanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai akuntabilitas pada ASN.
gan Whole Of Goverment, peserta dapat bekerja sama dengan Rumah Sakit TNI jika terjadi komplikasi
yang tidak diinginkan.
a. Dampak jika isu tidak diangkat segera yaitu :
1) Untuk individu. Pasien akan terus mengabaikan gejala-gejala
hipertensi karena ketidaktauannya pasien tentang bahaya dari hipertensi yang
bisa saja terjadi komplikasi.
2) Untuk unit kerja. Banyaknya pasien hipertensi yang tidak terkontrol
karena banyaknya pasien yang tidak mau kontrol atau berobat ke kesehatan
karena mayoritas personel lebih mengabaikan keluhan-keluhan yang dirasa
dan menganggap itu hanya sakit biasa seperti masuk angin dan
3) Unit lain. Kurangnya kepercayaan masyarakat luar untuk berobat ke
satkes Kodiklat TNI karena masih banyaknya personel kodiklat yang masih
belum paham akan bahaya hipertensi.
elanjutnya untuk mengidentifikasi dan mencari akar masalah isu tersebut peserta akan menggunakan
Analisa fishbone sebagai berikut :
Sebagai gagasan pemecah isu dari permasalahan tersebut maka peserta akan
membuat leaflet sebagai sarana edukasi untuk meningkatkan pengetahuan pasien
13
tentang bahaya hipertensi. Dengan penggunaan leaflet saat melakukan edukasi dan
ditambah dengan penyampaian yang jelas, lugas, sopan dapat mempercepat
penyampaian pasien akan lebih cepat jelas dengan materi yang disampaikan . Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memcahkan sebuah isu yaitu
a. Mempersiapkan referensi-referensi mengenai apa saja bahaya hipertensi di
satkes kodiklat TNI;
b. Membuat leaflet tentang bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol
kes Kodiklat TNI;
c. Melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi dan kepatuhan minum obat
hipertensi yang didampingi oleh dokter umum di Satkes Kodiklat TNI;
d. Mendokumentasikan jalannya kegiatan melalui foto kegiatan; dan
e. Melakukan evaluasi terhadap edukasi tentang bahaya hipertensi dan
kepatuhan minum obat.
10. Matriks Rancangan Aktualisasi
berkaitan dengan
hipertensi.
2. Membuatan leaflet 1.Melakukan OUTPUT Memulai kegiatan ini .
koordinasi dengan Leaflet untuk
saya akan berdoa
tentang bahaya dari
mentor terkait media (nasionalisme)
hipertensi yang tidak pembuatan leaflet edukasi terlebih dahulu, lalu
tentang bahaya saya akan koordinasi
terkontrol di Satkes
dari hipertensi dengan mentor secara
Kodiklat TNI yang tidak efektif dan efisien
terkontrol. (komitmen mutu)
2.Mendesain kemudian mendesain
leaflet yang akan leaflet sesuai dengan
digunakan untuk kebutuhan unit kerja
edukasi yang penuh dengan
3.Membuat leaflet inovatif
untuk edukasi (akuntabilitas) serta
pasien secara membuat leaflet
efektif dan efisien dengan tanggung
jawab dan disiplin
( anti korupsi)
3. Melakukan edukasi 1. Meminta ijin Output Sebelum melakukan
tentang bahaya kepada dokter Pemahaman kegiatan saya
hipertensi dan umum untuk pasien mengawalinya dengan
kepatuhan minum melakukan tentang berdoa
obat hipertensi yang edukasi di poli edukasi (nasionalisme) lalu
didampingi oleh umum Satkes bahaya dalam kegiatan ini
dokter umum di Kodiklat TNI hipertensi saya akan meminta ijin
Satkes Kodiklat TNI 2.Menyiapkan yang tidak kepada dokter umum
tempat edukasi terkontrol untuk melakukan
3.Menyiapkan alat- dan edukasi di poli umum
alat penunjang kepatuhan dengan sopan (etika
yang dibutuhkan minum obat public), menyiapkan
dalam melakukan hipertensi. tempat edukasi dan
edukasi. alat-alat yang
15
membantu
meningkatkan mutu
pelayanan Kesehatan
bagi satker hal ini
sejalan dengan fungsi
ASN yaitu Pelayanan
Publik dan koordinasi-
koordinasi kepada
atasan, mentor dan
dokter umum yang
peserta lakukan
mengenai kegiatan
untuk aktualisasi ini
sejalan dengan nilai
ASN yaitu Whole Of
Government
18
Dalam rangka kegiatan aktualisasi di satuan Satkes Kodiklat TNI, peserta membuat kerangka jadwal kegiatan yang akan
dilaksanakan di satuan. Berikut adalah tabel rencana aktualisasi serta kegiatan yang akan dilaksanakan disatuan
Kesehatan kodiklat TNI
Tabel 2. Rencana Jadwal Aktualisasi
MI M II M III M IV MV M VI
No 24 Sep 4 Okt s.d 11 Okt s.d 18 Okt s.d 25 Okt s.d 1Nov s.d
NAMA KEGIATAN
. s.d 03 10 Okt 17 Okt 24 Okt 31 Nov 9 Nov
Okt 2021 2021 2021 2021 2021 2021
Mempersiapkan referensi-referensi mengenai apa x
1. xx x x×
saja bahaya hipertensi di satkes kodiklat TNI
Membuat leaflet tentang bahaya dari hipertensi X* X*
2.
yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat TNI
Melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi dan X* X*
3. kepatuhan minum obat hipertensi yang didampingi
oleh dokter umum di Satkes Kodiklat TNI
Mendokumentasikan jalannya kegiatan melalui foto x x
4.
kegiatan
Melakukan evaluasi terhadap edukasi tentang x x
5.
bahaya hipertensi dan kepatuhan minum obat
Keterangan : x (kegiatan yang sudah dilaksanakan)
X* (gagasan kreatif)
19
20
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Rancangan Aktualisasi
No Nama Kegiatan Ket.
Jadwal Target Pelaks Realisasi
anaan
Mencari referensi- Minggu Minggu
referensi mengenai Referensi Referensi
ke 1 ke 1
apa saja bahaya dan 2 dan Sesuai
hipertensi di satkes 24 Sep literatur Jadwal
1. 24 s.d 10 tentang
kodiklat TNI
Sep-10 Okt leaflet
Okt 2021
2021
Membuat leaflet
tentang bahaya Minggu ke Minggu ke Leaflet Sesuai
Leaflet
dari hipertensi 3 dan 4 3 dan 4 dan jadwal
yang tidak 11 Okt-24 11 Okt-24 akrilik
2.
terkontrol di Okt 2021 Okt 2021 tempat
Satkes Kodiklat leaflet
TNI
nsi si
a. Gambaran Kegiatan
Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yang meliputi koordinasi dan
diskusi dengan mentor mengenai hal yang akan dipakai untuk edukasi,
mengumpulkan data-data tentang apa saja bahaya hipertensi baik dari internet
maupun buku yang berkaitan dengan hipertensi, mencatat saran dan masukkan dari
hasill diskusi tentang bahaya hipertensi dan penggunaan obat pada pasien
hipertensi baik dari internet maupun buku yang berkaitan dengan hipertensi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh referensi yang bermutu dari artikel.
Kegiatan ini dilaksanakan pada rentang tanggal 24 September 2021 hingga 03
Oktober 2021.
3) Etika publik
Semua kegiatan dilakukan dengan penuh sopan dan santun untuk
meningkatkan kepercayaan dan etika pada atasan.
4) Komitmen mutu
5) Anti korupsi
Peserta menyampaikan semua hasil referensi yang didapat dari artikel
maupun jurnal yang di cari di internet tentang hipertensi semua disampaikan
dengan jujur dan dan peduli tanpa ada rekayasa.
c. Keterkaitan dengan agenda III
Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
23
dimaksudkan agar edukasi atau media edukasi yaitu leaflet nantinya berjalan
dengan efektif, efisien dan bermutu dalam proses penjagaan kualitas untuk pasien
penderita hipertensi maupun yang masih sehat untuk sikap antisipasi suapaya
terhindar dari hipertensi. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan dalam nilai
pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan pencarian referensi yang
bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta akan kondisi
pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.
Dalam pencarian referensi baik dari internet maupun dari buku-buku yang ada
mengenai bahaya hipertensi yang tidak terkontrol guna memberikan edukasi yang
bermutu dan mudah dipahami untuk memberikan pelayanan Kesehatan secara
preventif dan kuratif, kegiatan ini berkontribusi sesuai dengan misi satkes Kodiklat
TNI yaitu “Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan baik preventif maupun kuratif
guna meningkatkan derajat Kesehatan prajurit, PNS dan keluarga Kodiklat TNI
berserta masyarakat”.
e. Penguatan Nilai Organisasi
1) Professional
Satkes Kodiklat TNI memiliki nilai-nilai dasar berupa Profesional,
Pelayanan Prima, Inovatif dan Disiplin. Pencarian referensi yang dilakukan
dengan tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh
tanggung jawab dan komitmen yang tinggi. Yang berkontribusi dengan nilai-
nilai organisasi yaitu professional.
2) Integritas
Pengerjaan kegiatan telaahan yang cenderung mandiri
membutuhkan dedikasi dan kedisiplinan dalam pengerjaan. Selain
pembuatan laporan dan bukti pendukung mencerminkan akuntabilitas.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor , peserta
diberikan diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan.
Pengorbanan peserta dalam mengerjakan laporan siang dan malam
termasuk dalam nilai tulus.
24
Kegiatan ke-2 : Membuat leaflet tentang bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol di
Satkes Kodiklat TNI
a. Gambaran Kegiatan
Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Melakukan koordinasi dengan
mentor terkait pembuatan leaflet tentang bahaya dari hipertensi yang tidak terkontrol,
mendesain leaflet yang akan digunakan untuk edukasi, membuat leaflet untuk
edukasi pasien secara efektif dan efisien. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
memudahkan dalam edukasi karena adanya media yang dapat digunakan. Kegiatan
ini dilaksanakan pada rentang tanggal 11 Oktober-17 Oktober 2021.
Output kegiatan 2 arahan dari mentor Desain Leaflet
Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar edukasi atau media edukasi yaitu leaflet nantinya berjalan
dengan efektif, efisien dan bermutu dalam proses penjagaan kualitas untuk pasien
penderita hipertensi maupun yang masih sehat untuk sikap antisipasi suapaya
terhindar dari hipertensi. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan dalam nilai
pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan pencarian referensi yang
bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta akan
kondisi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.
Kegiatan ke-3 : Melakukan edukasi tentang bahaya hipertensi dan kepatuhan minum
obat hipertensi yang didampingi oleh dokter umum di Satkes Kodiklat TNI
a. Gambaran Kegiatan
Kegiatan ini memiliki empat tahapan kegiatan yaitu meminta ijin kepada
dokter umum untuk melakukan edukasi di poli umum Satkes Kodiklat TNI,
menyiapkan tempat edukasi , menyiapkan alat-alat penunjang yang dibutuhkan
dalam melakukan edukasi, menyapa dan memberi salam kepada pasien lalu
mempersipkan edukasi tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol, melakukan
edukasi kepada pasien tentang bahaya hipertensi dan kepatuhan minum obat
hipertensi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien
tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol. Kegiatan ini dilaksakan dalam
rentang waktu dari 25 Oktober-9 November 2021.
terkontrol agar kegiatan edukasi berjalan dengan efektif dan efisien. Dan
berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan.
5) Anti korupsi
Materi yang disampaikan saat edukasi disampaikan dengan jujur dan
transparan sesuai dengan sumber terpercaya.
c. Keterkaitan dengan agenda III
Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar edukasi berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu dalam
proses penjagaan kualitas untuk pasien penderita hipertensi maupun yang masih
sehat untuk sikap antisipasi suapaya terhindar dari hipertensi. Sehingga hal ini
mencerminkan perbaikan dalam nilai pelayanan publik. Selain itu dengan peserta
melakukan edukasi yang bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan
wawasan peserta akan kondisi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen
ASN.
a. Gambaran Kegiatan
Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Meminta ijin kepada mentor
dan pasien untuk di dokumentasikan jalannya kegiatan, menyatukan semua foto-
foto dalam satu folder, memasukkan hasil dokumentasi ke laporan. Tujuan dari
kegiatan ini adalah sebagai dokumentasi untuk dimasukkan ke dalam laporan
aktualisasi dan sebagai bukti jika kegiatan benar-benar dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat. Kegiatan ini dilaksakan dalam rentang waktu dari
25 Oktober-9 November 2021.
Hasil dokumentasi kegiatan disatukan dalam satu file di picture
efektif dan efisien serta penuh inovatif agar foto yang didapat sesuai
dengan yang diharapkan.
5) Anti korupsi
Peserta menginput bukti foto kegiatan kedalam satu folder semua
dilakukaan dengan disiplin dan transparan, peserta melakukan dengan
mandiri tapi untuk berjalannya kegiatan tetap koordinasi dengan mentor dan
atasan.
c. Keterkaitan dengan agenda III
Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu dalam
proses penjagaan kualitas untuk pasien. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan
dalam nilai pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan dokumentasi
yang bermutu, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta akan
kondisi pekerjaan. Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.
2) Integritas
Dokumentasi kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan dedikasi dan
kedisiplinan, selain itu pembuatan laporan output dan bukti pendukung
mencerminkan akuntabilitas.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.
31
Kegiatan ke-5 : Melakukan evaluasi terhadap edukasi tentang bahaya hipertensi dan
kepatuhan minum obat
a. Gambaran Kegiatan
Kegiatan ini memiliki tiga tahapan kegiatan yaitu Memberikan bahan evaluasi
kepada pasien berupa tanya jawab, menilai seberapa jauh pasien memahami
edukasi tersebut, melaporkan hasil kegiatan evaluasi kepada atasan terkait edukasi
dengan tepat waktu dan apa adanya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
menegetahui seberapa jauh pasien memahami materi yang disampaikan oleh
peserta dengan menggunakan media leaflet. Kegiatan ini dilaksakan dalam rentang
waktu dari 25 Oktober-9 November 2021.
b. Keterkaitan Dengan Agenda II
1) Akuntabilitas
Kegiatan ini sejalan dengan usaha kolaboratif antar personil dan komunikasi.
Kedua hal tersebut mencerminkan nilai whole of government. Kegiatan ini juga
dimaksudkan agar kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan bermutu dalam
proses penjagaan kualitas untuk pasien. Sehingga hal ini mencerminkan perbaikan
dalam nilai pelayanan publik. Selain itu dengan peserta melakukan evaluasi
kegiatan, hal itu akan meningkatkan kemampuan dan wawasan peserta, pasien.
Hal ini berkaitan dengan manajemen ASN.
2) Integritas
Evaluasi kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan dedikasi dan
kedisiplinan, selain itu pembuatan laporan output dan bukti pendukung
mencerminkan akuntabilitas.
3) Amanah
Dalam melakukan koordinasi dan konsultasi dengan mentor, peserta
diberikan kepercayaan dalam melakukan setiap kegiatan. Pengorbanan
peserta dalam mengerjakan siang dan malam termasuk dalam nilai yang
tulus.
Secara umum tidak ada kendala yang berarti dalam melaksanakan aktualisasi.
Seluruh kendala berhasil dilewati dan ditangani dengan baik sehingga seluruh kegiatan
berhasil dilaksanakan dengan cukup baik. Berikut rangkuman kendala dan solusi yang
dialami peserta dalam melaksanakan aktualisasi.
BAB V
PENUTUP
16. Kesimpulan
17. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan setelah melaksanakan aktualisasi ini adalah
media edukasi pasien tentang bahaya hipertensi yang tidak terkontrol di Satkes Kodiklat
TNI dapat dijadikan acuan dalam memberikan edukasi agar memudahkan pemahaman
pasien serta diharapkan media edukasi ini akan terus diperbarui mengikuti perkembangan
ilmu sehingga rekan sejawat dapat berperan lebih baik dalam meningkatkan mutu
pelayanan dilingkungan Satkes Kodiklat TNI, khususnya di poli umum.